• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH KECANGGIHAN TEKNOLOGI INFORMASI, KEMAMPUAN TEKNIK PEMAKAI, DAN DUKUNGAN MANAJEMEN PUNCAK TERHADAP KINERJA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH KECANGGIHAN TEKNOLOGI INFORMASI, KEMAMPUAN TEKNIK PEMAKAI, DAN DUKUNGAN MANAJEMEN PUNCAK TERHADAP KINERJA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH KECANGGIHAN TEKNOLOGI INFORMASI,

KEMAMPUAN TEKNIK PEMAKAI, DAN DUKUNGAN MANAJEMEN

PUNCAK TERHADAP KINERJA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

Studi Empiris pada PT PLN (Persero) Area Bali Utara (Kantor Pusat)

1

Luh Nanda Yogita Fani

1

Nyoman Ari Surya Darmawan,

2

I Gusti Ayu Purnamawati

Jurusan Akuntansi Program S1

Universitas Pendidikan Ganesha

Singaraja, Indonesia

e-mail : {

nandayogitaa@gmail.com

,

arisurya.dharmawan@gmail.com,

ayupurnama07@yahoo.com

}@undiksha.ac.id

Abstrak

Teknologi informasi merupakan suatu kebutuhan bagi organisasi yang dapat membantu kinerja organisasi dan individu. Pihak-pihak yang berkepentingan dalam penggunaan informasi keuangan meliputi pihak internal dan eksternal. Sistem informasi akuntansi memberi kesempatan bagi pebisnis untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam pengambilan keputusan sehingga memungkinkan perusahaan memperoleh keunggulan kompetitif. Sistem Informasi Akuntansi dianggap sebagai faktor penting dalam pencapaian kinerja yang lebih besar terutama dalam proses pengambilan keputusan.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kecanggihan teknologi informasi, kemampuan teknik pemakai, dan dukungan manajemen puncak terhadap kinerja sistem informasi akuntansi. Subjek dalam penelitian ini adalah pegawai PT. PLN (Persero) Area Bali Utara (Kantor Pusat) di bidang akuntansi, keuangan, anggaran, penglolaan pendapatan, perencanaan sistem, dan manajemen puncak. Sedangkan objek penelitiannya yaitu kinerja sistem informasi akuntansi. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan PT. PLN (Persero) Area Bali Utara (Kantor Pusat) dan sampel dalam penelitian adalah ini berjumlah 35 orang . Pengujian hipotesis dilakukan menggunakan regresi linier berganda.

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa variabel kecanggihan teknologi informasi, kemampuan teknik pemakai, dan dukungan manajemen puncak secara parsial dan simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja sistem informasi akuntansi.

Kata kunci : Teknologi Informasi, Manajemen, Sistem, Akuntansi

.

Abstract

Information technology becomes a primary and essential need for the institution supporting either the organization as well as individual performances. The parties interested in using the financial information involved those come from either the internal and external aspects. Acccounting information system provides wide opportunities for any businessmen to accelerate efficiency and effectiveness in making decision that they could obtain higher competitive excellence. Accounting information system is considered to play greater role in obtaining better performance interms of the decision making process.

(2)

The aim of this study was to find out the effect of sophisticated information technology, user’s technical capability, and the top management support on the accounting information system performances. The subjects of the study involved all the office staffs of PT. PLN (Persero) around north Bali area (central office) in the field of accounting, financial, budgeting, income management, system planning, and top management. While the research object is the performance of accounting information systems. The population in this study were all employees of PT. PLN (Persero) North Bali Area (Head Office) and the sample is numbered 35 people. Hypothesis testing is done using multiple linear regression.

The results indicated that the variable of sophisticated information technology, technical capability of the users, and the endorsement of the top management could contribute positive and significant affect either partially or simultaneously on the performance of accouting information system.

Key-words: Information Technology, Management, Systems, Accounting

PENDAHULUAN

Perkembangan teknologi informasi telah banyak membantu meningkatkan sistem informasi akuntansi (SIA) dalam bidang akuntansi. Peningkatan penggunaan teknologi komputer sebagai salah satu bentuk teknologi informasi yang telah mengubah pemrosesan data akuntansi dari secara manual menjadi secara otomatis. Dengan menggunakan komputer informasi yang akan disajikan akan menjadi lebih tepat, cepat dan akurat. Pengaruh komputer sangat besar bagi perusahaan dalam hal sistem informasi, dan pengambilan keputusan manajemen. SIA dirancang untuk mengatur arus dan pengelolaan data akuntansi dalam perusahaan sehingga data keuangan yang ada dalam perusahaan dapat bermanfaat dan dijadikan dasar pengambilan keputusan, baik bagi pihak manejman maupun pihak lain di luar perusahaan.

Teknologi informasi merupakan suatu kebutuhan bagi organisasi yang dapat membantu kinerja organisasi dan individu. Pihak-pihak yang berkepentingan dalam penggunaan informasi keuangan meliputi pihak internal dan eksternal. Pihak internal yang berkepentingan dalam penggunaan informasi keuangan terdiri dari para manajer dan karyawan perusahaan. Sedangkan pengguna eksternal meliputi pihak-pihak yang berkepentingan diluar perusahaan.

Sistem informasi akuntansi memberi kesempatan bagi pebisnis untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam pengambilan keputusan sehingga

memungkinkan perusahaan memperoleh keunggulan kompetitif (Edison et al., 2012). Sistem Informasi Akuntansi dianggap sebagai faktor penting dalam pencapaian kinerja yang lebih besar terutama dalam proses pengambilan keputusan (Aleqab dan Adel, 2013).

Kecanggihan teknologi yang ada tidak akan ada artinya jika dalam perencanaan sistemnya tidak memperhatikan faktor manusia sebagai pemakainya, maka dapat dipastikan akan terjadi banyak hambatan yang disebabkan adanya ketidaksesuaian antara teknologi yang digunakan dengan pemakainya.

Keberhasilan sebuah perusahaan dalam mencapai tujuannya dan memenuhi kebutuhan masyarakat sangat tergantung dari kinerja perusahaan dan manajer perusahaan di dalam melaksanakan pertanggung jawabannya. Kinerja mengarah pada tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan dalam periode tertentu. Baik buruknya kinerja dari sebuah Sistem Informasi, dapat dilihat dari kepuasaan pemakai sistem informasi itu sendiri. Perusahaan yang menyadari pentingnya peningkatan kinerja sistem informasi akuntansi akan selalu memperhatikan faktor – faktor apa saja yang dapat mempengaruhi kinerja dari sistem informasi akuntansi tersebut.

Efektivitas kinerja sistem informasi akuntansi dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain : keterlibatan pemakai pengguna dalam pengembangan sistem

(3)

informasi, kemampuan teknik personal sistem informasi, ukuran organisasi, dukungan top manajemen, formalisasi pengembangan SIA, program pelatihan dan pendidikan pengguna SIA, keberadaan komite pengendali SIA dan lokasi departement SIA (Acep Komara 2005, Luciana Spica dan Irmaya 2007 ). Hasil penelitian Nugerahamawati (2013) hanya menunjukan beberapa faktor yang mempengaruhi kinerja SIA yaitu partisipasi pemakai sistem informasi, kemampuan pemakai sistem informasi, dan ukuran organisasi. Walaupun mengacu pada penelitian Nugerahamawati (2013) tetapi penulis akan meneliti tiga faktor yang mempengaruhi kinerja Sistem Informasi Akuntansi yaitu yang mempengaruhi kinerja SIA yaitu kecanggihan teknologi informasi, kemampuan teknik pemakai, dan dukungan manajemen puncak.

Teknologi informasi yaitu komputer sangat membantu kinerja dalam organisasi. Teknologi informasi dapat berjalan dengan efektif apabila anggota dalam organisasi dapat menggunakan teknologi dengan baik dan sangat penting bagi individu (Rahmawati, 2008).

Kemampuan Teknik personal Pemakai Sistem Informasi sangat bermanfaat dan berperan penting dalam pengembangan sistem informasi untuk dapat menghasilkan informasi guna menciptakan laporan perencanaan yang akurat. Selain itu suatu sistem informasi akan lebih bermanfaat dalam membantu aktivitas apabila personel yang menggunakan sistem informasi tersebut, memiliki kemampuan untuk mengoperasikan sistem informasi tersebut.

Dukungan Manajemen Puncak juga memiliki pengaruh terhadap penggunaan sistem informasi akuntansi, karena sistem yang dipilih oleh manajemen puncak pasti bertujuan untuk memajukan perusahaan.

PT. PLN (Persero) merupakan Badan Usaha Milik Negara yang bergerak dalam bidang penyediaan dan pendistribusian energi listrik bagi masyarakat. Salah satu unitnya yaitu PT. PLN (Persero) Area Bali Utara memiliki peran sangat vital dalam penyediaan tenaga listrik tegangan menengah di Bali. PT. PLN (Persero) secara terus menerus ingin meningkatkan

profesionalisma dalam pelayanan, sehingga secara langsung dapat meningkatkan kepuasan pelanggan.

Alasan peneliti mengambil sampel penelitian di PT. PLN (Persero) Area Bali Utara adalah karena pada PT. PLN tersebut merupakan jenis perusahaan yang sudah berkembang secara internasional dan sudah memakai penggunaan teknologi informasi yang berkembang.

Dari uraian diatas, maka dapat dirumuskan rumusan masalah sebagai berikut: (1) apakah kecanggihan teknologi informasi mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja sistem informasi akuntansi, (2) apakah kemampuan teknik pemakai mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja sistem informasi akuntansi, (3) apakah dukungan manajemen puncak mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja sistem informasi akuntansi, (4) apakah kecanggihan teknologi informasi, kemampuan teknik pemakai, dan dukungan manajemen puncak mempunyai pengaruh simultan terhadap kinerja sistem informasi akuntansi.

Untuk menjawab rumusan masalah tersebut, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kecanggian teknologi informasi, kemampuan teknik pemakai, dan dukungan manajemen puncak terhadap kinerja sistem informasi akuntansi.

Menurut Haag den Keen (1996) dalam Nugerahamawati (2013), Teknologi Informasi adalah seperangkat alat yang memebantu anda bekerja dengan informasi dan melakukan tugas – tugas yang berhubungan dengan pemrosesan informasi. Teknologi informasi yaitu komputer sangat membantu kinerja dalam organisasi. Teknologi informasi dapat berjalan dengan efektif apabila anggota dalam organisasi dapat menggunakan teknologi dengan baik dan sangat penting bagi individu. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Alannita dan Ngurah (2014) menunjukan bahwa Kecanggihan Teknologi Informasi terdapat pengaruh yang signifikan terhadap Kinerja Individu.

Berdasarkan penelitian diatas, maka dapat disimpulkan hipotesis penelitian ini adalah :

(4)

H1 : Kecanggiahn teknologi informasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja sistem informasi akuntansi.

Pemakai atau pengguna merupakan suatu hal yang tidak terlepas penerapan teknologi, selain itu keberadaan manusia sangat berperan penting dalam penerapan teknologi. Kecanggihan teknologi yang ada tidak akan ada artinya jika dalam perencanaan sistemnya tidak memperhatikan faktor manusia sebagai pemakainya, maka dapat dipastikan akan terjadi banyak hambatan yang disebabkan adanya ketidaksesuaian antara teknologi yang digunakan dengan pemakainya. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Annisa (2012) yang menunjukkan bahwa kemampuan teknik Personal sistem informasi akuntansi berpengaruh terhadap kinerja individu. Selain itu, penelitian yang dilakukan oleh Liyagustin (2010), Alannita dan Ngurah (2014), dan Astuti (2013) juga menunjukkan hasil yang sama.

Berdasarkan penelitian tersebut, maka dapat disimpulkan hipotesis penelitian ini adalah :

H2 : Kemampuan teknik pemakai berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja sistem informasi akuntansi.

Menurut Chen dan Paulraj (2004) mendefinisikan dukungan manajemen puncak yaitu berkomitmen pada waktu, biaya, dan sumber daya untuk mendukung supplier agar terjadi kemitraan pada jangka panjang dan perusahaan juga dapat berlangsung berproses secara stabil. Salah satu hal yang penting bagi manajemen puncak dalam menjalankan bisnis adalah harus dapat selalu mengembangkan dan menciptakan satu nilai bagi perusahaan agar dapat meningkatkan kinerja organisasi. Dukungan Manajemen Puncak juga memiliki pengaruh terhadap penggunaan sistem informasi akuntansi, karena sistem yang dipilih oleh manajemen puncak pasti bertujuan untuk memajukan perusahaan. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Sari (2012) menunjukkan bahwa pentingnya dukungan manajemen puncak berpengaruh terhadap kinerja sistem informasi akuntansi.

Berdasarkan hasil penelitian diatas maka, dapat disimpulkan hipotesis sebagai berikut :

H3 : Dukungan manajemen puncak perpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja sistem informasi akuntansi.

Menurut George H. Bodnar & William S. Hopwood (2006:3) Sistem Informasi Akuntansi merupakan kumpulan sumber daya, seperti manusia dan peralatan, yang dirancang untuk mengubah data keuangan dan data lainnya ke dalam informasi.Keberhasilan kinerja Sistem Informasi Akuntansi sangat dipengaruhi faktor kecanggihan teknologi. Kecanggihan Teknologi akan membantu perusahaan menghasilkan informasi yang lebih akurat dan tepat waktu untuk pengambilan keputusan yang efektif (Ismail, 2009). Begitu juga dengan kemampuan teknik pemakai karena dalam pengembangan sistem informasi akuntansi baik manual maupun yang telah terkomputerisasi mengharuskan adanya keterlibatan pemakai baik dalam tahap perencanaan maupun tahap pengembangan sistem. Sedangkan manajemen puncak dalam organisasi harus mendapatkan pengetahuan tentang kualitas informasi yang tepat dalam penerapan Sistem Informasi Akuntansi guna meningkatkan kinerja serta membantu organisasi untuk membuat keuntungan (Rajiv Sabherwal, Anand Jeyaraj, Charles Chowa : 2006).

Dari penjelasan-penjelasan diatas, maka dapat diduga hipotesis penelitian ini adalah :

H4 : Kecanggihan teknologi informasi, kemampuan teknik pemakai, dan dukungan manajemen puncak berpengaruh simultan terhadap kinerja sistem informasi akuntansi.

Hasil penelitian ini akan memberikan manfaat teoritis dan praktis. Secara teoritis, penelitian ini diharapkan memberikan tambahan pengetahuan dan refrensi penelitian sistem informasi akuntansi mengenai faktor-faktor yang berpengaruh pada kinerja sistem informasi akuntansi. Secara praktis penelitian ini diharapkan memberikan masukan bagi perusahaan yang mengacu pada kelangsungan hidup perusahaan di masa yang akan datang.

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini menggunakan penelitian penjelasan (explanatory research )

(5)

yakni kausalitas menjelaskan suatu hubungan antara variabel-variabel melalui pengujian hipotesis (Ghozali, 2006). Jenis penelitian ini dipilih mengingat tujuan yang hendak dicapai mencakup usaha-usaha untuk menjelaskan hubungan dan pengaruh yang terjadi antar variabel. Penelitian ini dilakukan pada PT. PLN (Persero) Area Bali Utara (Kantor Pusat). Rancangan penelitian ini digunakan untuk menganalisis penelitian mengenai “Pengaruh Kencanggihan Teknologi Informasi, Kemampuan Teknik Pemakai, dan Dukungan Manajemen Puncak terhadap Kinerja Sistem Infomasi Akuntansi”. Penelitian ini termasuk dalam kuntitatif karena data yang digunakan berbentuk angka dan kata-kata atau kalimat. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data primer dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh sendiri oleh perorangan atau organisasi langsung melalui objeknya. Data-data tersebut meliputi jawaban-jawaban responden atas pertanyaan-pertanyaan dalam kuisioner yang berpengaruh dengan penelitian. Rancangan penelitian ini akan digunakan untuk menjawab rumusan masalah dalam penelitian dan juga menentukan tujuan penelitian yang ingin dicapai sehingga desain penelitian dari tahap awal hingga tahap pelaporan hasil penelitian. Desain penelitian ini menjelaskan pengaruh variabel X1, X2, X3 terhadap Y.

Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan di PT. PLN (Persero) Area Bali Utara (Kantor Pusat) di bagian akuntansi, keuangan, anggaran, penglolaan pendapatan, perencanaan sistem, dan manajemen puncak (manajer area). Yang keseluruhan berjumlah 35 orang.

Peneliti menggunakan teknik Nonprobability Sampling. Menurut Sugiyono (2010:82) “Nonprobability Sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberikan peluang/kesempatan yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Namun dalam penelitian ini adalah mengangkat tentang kinerja sistem informasi akuntansi sehingga tidak semua bidang dapat digunakan sebagai sampel, sehingga dalam penelitian ini akan digunakan teknik purposive sampling yang merupakan bagian

dari Nonprobability Sampling yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu yang melibatkan hanya pada bidang tertentu seperti bagian keuangan, pemasaran dan pajak yang berkaitan dengan kinerja sistem informasi akuntansi.

Subjek dalam penelitian ini adalah pegawai PT. PLN (Persero) Area Bali Utara (Kantor Pusat) di bidang akuntansi, keuangan, anggaran, penglolaan pendapatan, perencanaan sistem, dan manajemen puncak. Sedangkan objek penelitiannya yaitu kinerja sistem informasi akuntansi.

Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode survey (survey method), yaitu dengan teknik kuisioner yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan yang tertulis kepada responden untuk dijawab (Sugiyono, 2010:17). Dalam penelitian ini, kuisioner langsung diantarkan ke lokasi penelitian dan diberikan kepada responden. Kuisioner yang disebar berupa daftar pertanyaan tertulis kepada responden mengenai Pengaruh Kencanggihan Teknologi Informasi, Kemampuan Teknik Pemakai, dan Dukungan Manajemen Puncak terhadap Kinerja Sistem Infomasi Akuntansi pada PT. PLN (Persero) Area Bali Utara. Jawaban dari pertanyaan dalam kuisioner tersebut telah ditentukan skornya berdasarkan skala Likert.

Instrument penelitian merupakan media dalam pengumpulan data. Kuisioner dikatakan reliable jika jawaban responden konsisten saat diajukan pernyataan yang sama pada waktu yang berbeda. Untuk menguji kualitas data yang diperoleh dari penerapan instrument, sangat diperlukan uji validitas dan uji reliabilitas.

Untuk kepentingan analisis, variabel-variabel yang dioperasikan harus memenuhi persyaratan sehingga tidak menghasilkan hasil pendahuluan bias dalam pengujian. Pengujian pendahuluan diperlukan karena model analisis didasarkan pada asumsi-asumsi penyederhanaan. Pengujian tersebut meliputi pengujian asumsi klasik, antara lain uji normalitas, multikolinieritas, dan heteroskedastisitas.

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah tehnik analisis kuantitatif. Analisis ini meliputi analisis

(6)

regresi berganda. Analisis tersebut dapat dihitung dengan menggunakan alat bantu komputer yaitu program SPSS (Statistical Package for the Social Sciences versi 19). Selanjutnya dilakukan uji hipotesis (uji t), uji kelayakan model (uji F), koefisien determinasi (R2).

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil pengujian dengan statistik deskriptif dalam penelitian ini disajikan dalam tabel 1.

Berdasarkan tabel 1 dapat dijelaskan hasilnya sebagai berikut, Variabel Kecanggihan Teknologi Informasi memiliki nilai rata-rata sebesar 27.06, menunjukkan bahwa variabel KTI memiliki nilai rata-rata yang mendekati nilai maksimumnya. Maka secara rata-rata variabel KTI memiliki nilai yang hampir sama. Variabel Kemampuan Teknik Pemakai memiliki nilai rata-rata sebesar 9.54, menunjukkan bahwa variabel KTP memiliki nilai rata-rata yang mendekati nilai maksimumnya. Maka secara rata-rata variabel KTI memiliki nilai yang hamper sama. Variabel Dukungan Manajaemen Puncak memiliki nilai rata-rata sebesar 19.03, menunjukkan bahwa variabel DMP memiliki nilai rata-rata yang mendekati nilai maksimumnya. Maka secara rata-rata variabel KTI memiliki nilai yang hamper sama. Variabel Kinerja Sistem Informasi Akuntansi memiliki nilai rata-rata sebesar 48.80, menunjukkan bahwa variabel KSIA memiliki nilai rata-rata yang mendekati nilai maksimumnya. Maka secara rata-rata nilai variabel KTI yang hampir sama.

Untuk menjamin kualitas data yang diambil agar dapat digunakan dalam penarikan kesimpulan, maka perlu dilakukan

pengujian terhadap instrumen yang digunakan. Instrumen ini berupa kuesioner yang berisikan 28 pernyataan yang digunakan untuk mengukur variabel penelitian. Adapun 2 (dua) pengujian tersebut adalah Uji Validitas dan Uji Reliabilitas.

Hasil uji validitas untuk variabel dependen yaitu kinerja sistem informasi akuntansi dan variabel independen yaitu kecanggihan teknologi informasi, kemampuan teknik pemakai, dan dukungan

manajemen puncak kepada 35 orang responden dengan menggunakan softwear statistik yaitu Statical Product and Service Solution 19.0 (SPSS). Valid atau tidaknya instrumen penelitian ini dilakukan dengan membandingkan nilai Corrected Item-Total Correlation setiap butir pernyataan dengan nilai rtabel product moment. Jika angka korelasi lebih besar dari angka kritis (rhitung> rtabel ) maka instrumen tersebut dikatakan valid. Disimpulkan bahwa nilai Corrected Item-Total Correlation setiap butir pernyataan lebih besar dengan nilai rtabel product moment (distribusi nilai rtabel signifikansi 5% dengan total N=35 adalah 0,334) yang menyatakan instrumen tersebut dikatakan valid.

Hasil analisis SPSS untuk uji reliabilitas terhadap instrumen yang berupa kuesioner kinerja sistem informasi akauntansi (Y), kecanggihan teknologi informasi (X1), kemampuan teknik pemakai (X2), dukungan manajemen puncak (X3) dapat dilihat pada tabel 4.3. Hasil analisis pada tabel 4.3 menunjukan bahwa koefisien alpha hitung untuk variabel kinerja sistem informasi akntansi, kecanggihan teknologi informasi, kemampuan teknik pemakai, dan dukungan manajemen puncak adalah lebih besar dari Tabel 1. Statistik Deskritif

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Kecanggihan Teknologi Informasi 35 20 28 27.06 2.071

Kemampuan Teknik Pemakai 35 6 12 9.54 2.318

Dukungan Manajemen Puncak 35 14 20 19.03 1.932

Kinerja_Sistem_Informasi_Akuntansi 35 37 52 48.80 5.251

Valid N (listwise) 35

Sumber : Output data SPSS 19

(7)

0,60 (0,799, 0,888, 0,831, 0,783 > 0,60) sehingga dapat disimpulkan bahwa semua instrumen penelitian atau alat pengukur data untuk kinerja sistem informasi akntansi, kecanggihan teknologi informasi, kemampuan teknik pemakai, dan dukungan manajemen puncak adalah reliabel.

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Uji Normalitas dilakukan menggunakan pengujian Kolmogorov-Smirnov.

Hasil pengujian normalitas pada masing-masing model regresi menunjukan bahwa semua nilai signifikansi uji normalitas dengan metode Kolmogorov-Smirnov diperoleh 0,773 lebih besar dari 0,05 yang berarti bahwa semua data terdistribusi normal.

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas/independent. Model regresi yang baik adalah regresi dengan tidak adanya gejala korelasi yang kuat di antara varibel bebasnya. Hasil uji Multikoliniearitas dalam penelitian ini disajikan dalam tabel 2.

Berdasarkan hasil uji multikoliniearitas pada tabel 2, terlihat bahwa nilai Variance Inflaction Factor (VIF) pada variabel Kecanggihan Teknologi Informasi, Kemampuan Teknik Pemakai, dan Dukungan Manajemen Puncak masing-masing memiliki nilai VIF tidak diatas 10, dan nila Tolerance dari masing-masing variabel tidak kurang dari 0,1 maka dapat dinyatakan model regresi linier berganda terbebas dari Multikoliniearitas dan dapat digunakan dalam penelitian.

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi tejadi ketidaksamaan variance dari residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lain.

Hasil pengujian heteroskedastisitas dalam model ini nilai signifikan untuk ketiga variabel bebas lebih besar dari 0,05 dimana untuk variabel kecanggihan teknologi informasi (X1) sebesar 0,114 , kemampuan teknik pemakai (X2) sebesar 0,139 , dukungan manajemen puncak (X3) sebesar 0,413. Jadi dapat dinyatakan bahwa, model regresi ini tidak terdeteksi adanya masalah heteroskedastisitas.

Uji autokorelasi autokorelasi dengan uji Durbin-Watson hanya digunakan untuk autokorelasi tingkat satu dan mensyaratkan adanya konstanta dalam model regresi dan tidak ada variabel lain di antara veriabel independen

Hasil pengujian nilai dw 2,211 , nilai ini akan dibandingkan dengan nilai tabel signifikansi 5%, jumlah sampel N = 35, dengan jumlah variabel independen 3, maka diperoleh nilai du sebesar 1,439. Nilai DW lebih besar dari batas atas (du) yakni 2,211 > 1,439 dan nilai dw kurang dari (4-du) 4-1,439 = 2,561 jadi dapat disimpulkan bahwa tidak

terdapat autokorelasi.

Pengujian koefisien regresi di lakukan untuk menguji pengaruh masing-masing variabel independen dalam model penelitian terhadap variabel dependen. Pengujian ini digunakan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan diterima atau tidaknya hipotesis yang diajukan dalam penelitian. Hasil pengujian ditampilkan dalam tabel 3.

Hasil pengujian dengan regresi berganda pada taraf kesalahan 5 persen. Tabel 2. Uji Multikoliniearitas

No Variabel/Model Tolerance VIF

1 Kecanggihan teknologi informasi 0,420 2,379

2 Kemampuan teknik pemakai 0,660 1,515

3 Dukungan Manajemen Puncak 0,486 2,057

(8)

Hasil pengujian regresi berganda menghasilkan model sebagai berikut:

KSIA = -8.757 + 0.787 (KTI) + 0.217 (KTP) + 1.797 (DMP)

Berdasarkan persamaan regresi berganda tersebut memiliki nilai negatif pada konstanta yaitu -8,757 yang menyatakan bahwa apabila kecanggihan teknologi informasi kemampuan teknik pemakai, dan dukungan manajemen puncak bernilai 0 (nol) maka kinerja sistem informasi akuntansi akan bernilai negatif. Model tersebut mengandung arti bahwa setiap terjadi kenaikan 1 unit skor penerapan pada variabel kecanggihan teknologi informasi sebesar 0,787, koefesien regresi variabel kemampuan teknik pemakai 0,217, koefesien regresi variabel dukungan manajemen puncak sebesar 1,797, maka akan diikuti dengan meningkatnya kinerja sistem informasi akuntansi sebesar -8,757 dengan asumsi bahwa variabel kecanggihan teknologi informasi kemampuan teknik pemakai, dan dukungan manajemen puncak dalam kondisi tetap.

Berdasarkan tabel 6, menunjukkan variabel kecanggihan teknologi informasi memiliki thitung > ttabel sebesar 4,230 > 1,695 dan nilai probabilitas yaitu 0,000 < 0,05. Ini menunjukkan bahwa kecanggihan teknologi informasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja sistem informasi akuntansi. Dengan demikian hipotesis H1 yang menyatakan kecanggihan teknologi informasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja sistem informasi akuntansi, diterima. Berdasarkan tabel 4.8, menunjukkan variabel kemampuan teknik pemakai memiliki thitung > ttabel sebesar 1,639 > 1,695 dan nilai

probabilitas yaitu 0,011 < 0,05. Ini menunjukkan bahwa kemampuan teknik pemakai berpengaruh signifikan terhadap kinerja sistem informasi akuntansi. Dengan demikian hipotesis H2 yang menyatakan kemampuan teknik pemakai berpengaruh signifikan terhadap kinerja sistem informasi akuntansi, diterima. Berdasarkan tabel 4.8, menunjukkan variabel dukungan manajemen puncak memiliki thitung > ttabel sebesar 9,694 > 1,695 dan nilai probabilitas yaitu 0,000 < 0,05. Ini menunjukkan bahwa dukungan manajemen puncak berpengaruh signifikan terhadap kinerja sistem informasi akuntansi. Dengan demikian hipotesis H3 yang menyatakan dukungan manajemen puncak berpengaruh signifikan terhadap kinerja sistem informasi akuntansi, diterima.

Uji F dilakukan untuk melihat seberapa besar pengaruh variabel independen yaitu apabila kecanggihan teknologi informasi kemampuan teknik pemakai, dan dukungan manajemen puncak secara simultan terhadap variabel dependen yaitu kinerja sistem informasi akuntansi.

Dari uji ANOVA atau F – test, didapat Fhitung sebesar 135,998 dengan tingkat signifikansi 0,000. Tingkat signifikansi 0,000 mengindikasikan bahwa koefesien regresi signifikan, karena nilai Probabilitas 0,000 < 0,05. Selain itu, nilai Fhitung > Ftabel (136,998 > 2,64) sehingga Ha diterima. Maka, diambil kesimpulan bahwa ecanggihan teknologi informasi kemampuan teknik pemakai, dan dukungan manajemen puncak berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja sistem informasi akuntansi di PT. PLN (Persero) Area Bali Utara (Kantor Pusat) dan model regresi yang digunakan dianggap layak uji. Tabel 3. Regresi Berganda

Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) -8.757 3.447 -2.541 .016

Kecanggihan Teknologi Informasi .787 .186 .310 4.230 .000 Kemampuan Teknik Pemakai .217 .133 .096 1.639 .011 Dukungan Manajemen Puncak 1.797 .185 .661 9.694 .000 Sumber : Output data SPSS 19

(9)

Koefisisen Determinasi (R2) digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model regresi dalam menerangkan variasi variabel dependen dengan tingkat signifikansi yang digunakan dalam penelitian ini adalah 5%. Hasil uji koefisien determinasi disajikan pada tabel 4.

Pada tabel 4 dapat dilihat hasil analisis regresi secara keselurahan. Berdasarkan data tersebut diperoleh R sebesar 0,964. Hal ini menunjukkan bahwa hubungan antara terhadap kinerja sistem informasi akuntansu mempunyai hubungan yang sangat kuat. Dalam peelitian ini karena variabel bebas yang digunakan lebih dari dua variabel, maka digunakan R square sebesar 0,930 yang menjabarkan pengaruh variabel independen terhadap kecanggihan teknologi informasi, kemampuan teknik pemakai, dan dukunga manajemen puncak variabel dependen. Variabel dependen (kinerja sistem informasi akuntansi) mampu dijelaskan oleh variabel independen (kecanggihan teknologi informasi, kemampuan teknik pemakai, dan dukunga manajemen puncak). sebesar 93,0% dan sisanya (100%-93,0% = 7,0%) dijelaskan oleh faktor lain yang tidak diikutsertakan dalam penelitian ini. Pada penelitian ini nilai Standar Error of the Estimate (SEE) diperoleh sebesar 1,456. Nilai ini lebih kecil dari standar deviasi variabel kinerja sistem informasi akuntansi yaitu 5,251, maka model regresi layak digunakan.

Pengaruh Kecanggihan Teknologi Informasi terhadap Kinerja Sistem Informasi Akuntansi.

Hipotesis pertama menyatakan bahwa Kecanggihan Teknologi Informasi (KTI) berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja Sistem Informasi Akuntansi adalah diterima. Sesuai dengan tabel 6 didapat hasil bahwa semakin canggih teknologi informasi yang digunakan dapat mempengaruhi kinerja

sistem informasi akuntansi. Hal ini bisa dilihat dari nilai t pada variable KTI adalah 4,230 dan nilai (p-value) sebesar 0.000 yang signifikan secara statistic pada α = 0.05.

Hasil analisis ini menunjukkan bahwa besaran nilai KTI sangat menentukan kinerja sistem informasi akuntansi. Menurut Haag

den Keen (1996) dalam Nugerahamawati (2013), Teknologi Informasi adalah seperangkat alat yang memebantu anda bekerja dengan informasi dan melakukan tugas – tugas yang berhubungan dengan pemrosesan informasi. Teknologi informasi yaitu komputer sangat membantu kinerja dalam organisasi. Teknologi informasi dapat berjalan dengan efektif apabila anggota dalam organisasi dapat menggunakan teknologi dengan baik dan sangat penting bagi individu.

Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Alannita dan Ngurah (2014) yang berjudul Pengaruh Kecanggihan Teknologi Informasi, Partisipasi Manajemen, dan Kemampuan Teknik Pemakai Sistem Informasi Akuntansi Pada Kinerja Individu yang sama-sama memperoleh hasil bahwa Kecanggihan Teknologi Informasi perpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja.

Pengaruh Kemampuan Teknik Pemakai terhadap Kinerja Sistem Informasi Akuntansi

Hipotesis kedua menyatakan bahwa Kemampuan Teknik Pemakai (KTP) berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja Sistem Informasi Akuntansi adalah diterima. Sesuai dengan table 6 didapat hasil bahwa tingginya kemampuan teknik pemakai dapat mempengaruhi kinerja sistem infomasi akuntansi. Hal ini bisa dilihat dari nilai t pada variable KTP adalah 1,639 dan nilai (p-value) sebesar 0.011 yang signifikan secara statistic pada α = 0.05.

Tabel 4. Koefisisen Determinasi

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate

1 .964a .930 .923 1.456

Sumber : Output data SPSS 19

(10)

Hasil analisis ini menunjukkan bahwa kemampuan teknik pemakai sangat menentukan kinerja sistem informasi akuntansi. Meningkatnya kemampuan teknik pemakai dapat meningkatkan kinerja sistem informasi akuntansi. Para pemakai menjadi fokus yang penting dalam penerapan sebuah sistem dalam perusahaan. Pemakai atau pengguna merupakan suatu hal yang tidak terlepas penerapan teknologi, selain itu keberadaan manusia sangat berperan penting dalam penerapan teknologi. Kecanggihan teknologi yang ada tidak akan ada artinya jika dalam perencanaan sistemnya tidak memperhatikan faktor manusia sebagai pemakainya, maka dapat dipastikan akan terjadi banyak hambatan yang disebabkan adanya ketidaksesuaian antara teknologi yang digunakan dengan pemakainya.

Penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Annisa (2012) yang menunjukkan bahwa kemampuan teknik Personal sistem informasi akuntansi berpengaruh terhadap kinerja. Selain itu, penelitian yang dilakukan oleh Liyagustin (2010), Alannita dan Ngurah (2014), dan Astui (2013) juga menunjukkan hasil yang sama. Dimana hasil penelitiannya memperoleh hubungan positif dan signifikan antara KTP terhadap kinerja sistem informasi akuntansi.

Pengaruh Dukungan Manajemen Puncak terhadap Kinerja Sistem Informasi Akuntansi

Hipotesis ketiga menyatakan bahwa Dukungan Manajemen Puncak (DMP) berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja sistem informasi akuntansi adalah diterima. Sesuai dengan table 6 didapat hasil bahwa tingginya dukungan manajemen puncak dapat mempengaruhi kinerja sistem informasi akuntansi. Hal ini bisa dilihat dari nilai t pada variable DMP adalah 9,694 dan nilai (p-value) sebesar 0.000 yang signifikan secara statistic pada α = 0.05.

Hasil analisis ini menunjukkan bahwa tingginya dukungan manajemen puncak sangat menentukan kinerja sistem informasi akuntansi. Jika DMP mengalami peningkatan maka kinerja sistem informasi akuntansi semakin meningkat. Hal ini dapat dilihat dari

besarnya biaya yang dikeluarkan untuk mencapai kinerja SIA yang baik, manajemen puncak harus siap mendukung dan menerima segala permintaan yang berkaitan dengan kinerja SIA. Bila manajemen puncak memberikan dukungan penuh dalam pengembangan sistem informasi dan dukungan tersebut dapat diterima oleh pengguna informasi, maka akan memberikan kepuasan terhadap pengguna informasi tersebut.

Penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Sari (2012) menunjukkan bahwa pentingnya dukungan manajemen puncak berpengaruh terhadap kinerja sistem informasi akuntansi. Dimana sama-sama memperoleh hasil DMP berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja sistem informasi akuntansi.

Pengaruh Kecanggihan Teknologi Informasi, Kemampuan Teknik Pemakai, dan Dukungan Manajemen Puncak Secra Simultan terhadap Kinerja Sistem Informasi Akuntansi.

Pada penelitian ini koefisien determinasi yang ditunjukkan dari nilai adjusted R square sebesar 0,930 hal ini berarti 93,0% variasi kinerja SIA dapat dijelaskan oleh variasi dari empat variabel independen yaitu KTI, KTP, dan DMP. Sedangkan sisanya (100% - 93,0% = 7,0 %) dijelaskan sebab yang lain diluar model. Dari hasil pengujian secara simultan variabel KTI, KTP, dan DMP (X4) diketahui bahwa secara bersama-sama variabel KTI, KTP, dan DMP memiliki pengaruh terhadap kinerja SIA.

Jika dilihat dari nilai adjusted R square sebesar 0,930 hal ini berarti 93,0% kinerja SIA dijelaskan oleh keempat variasi variabel tersebut. Pengaruh keempat variasi variabel tersebut terhadap kinerja SIA sangatlah besar hingga mencapai 93,0% dan hanya 7,0% dijelaskan oleh sebab lain. Hal ini menunjukkan bahwa kinerja Sistem informasi akuntansi memiliki peran dalam sistem pemrosesan informasi akuntansi berbasis komputer banyak ditawarkan dengan tujuan untuk memberikan kemudahan bagi para akuntan untuk menghasilkan informasi yang dapat dipercaya, relevan, tepat waktu, lengkap, dapat dipahami, dan teruji. Untuk mencapai kinerja yang optimal, maka

(11)

diperlukan teknologi informasi yang memadai, kemampuan teknik pemakai yang baik dan adanya dukungan dari manajemen puncak yang baik sehingga mampu menghasilkan informasi yang diinginkan.

Bedasarkan data tersebut maka hal ini mendukung hipotesis penelitian yang menyatakan variabel Kecanggihan Teknologi Informasi, Kemampuan Teknik Pemakai, dan Dukungan Manajemen Puncak secara bersama/simultan berpengaruh terhadap Kinerja Sistem Informasi Akuntansi.

Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian Astuti (2013) dalam penelitiannya yang menunjukan hasil partisipasi pemakai sistem informasi akuntansi, kemampuan pemakai sistem infomasi akuntansi dan ukuran organisasi tanpa dimoderasi memiliki pengaruh secara simultan terhadap kinerja SIA. Dan partisipasi pemakai sistem informasi akuntansi, kemampuan pemakai sistem informasi akuntansi, dan ukuran organisasi dengan moderasi memiliki pengaruh secara simultan terhadap kinerja SIA.

SIMPULAN DAN SARAN Simpulan

Berdasaran hasil penelitian dan pembahasan pada BAB IV, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut Kecanggihan Teknologi Informasi (KTI) secara parsial berpengaruh terhadap Kinerja Sistem Informasi Akuntansi. Hal ini dapat dilihat dari nilai probabilitas variabel KTI yaitu 0.000 < 5%. Hal ini menginteprtasikan bahwa semakin tinggi kecanggihan teknologi informasi maka dapat meningkatkan kinerja sistem informasi akuntansi. Kemampuan Teknik Pemakai (KTP) secara parsial berpengaruh terhadap Kinerja Sistem Informasi Akuntansi. Hal ini dapat dilihat dari nilai probabilitas variabel KTP yaitu 0.011< 5%. Hal ini menginteprtasikan bahwa semakin tinggi kemampuan teknik pemakai maka dapat meningkatkan kinerja sistem informasi akuntansi. Dukungan Manajemen Puncak (DMP) secara parsial berpengaruh terhadap Kinerja Sistem Informasi Akuntansi. Hal ini dapat dilihat dari nilai probabilitas variabel DMP yaitu 0.000< 5%. Hal ini menginteprtasikan bahwa semakin tinggi dukungan manajemen puncak maka dapat

meningkatkan kinerja sistem informasi akuntansi. Secara simultan Kecanggihan Teknologi Informasi, Kemampuan Teknik Pemakai, dan Dukungan Manajemen Puncak mempunyai pengaruh signifikan terhadap Kinerja Sistem Informasi Akuntansi pada PT. PLN (Persero) Area Bali Utara (Kantor Pusat).

Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, penulis bermaksud memberikan saran yang diharapkan dapat berguna sebagai bahan pertimbangan dan masukan bagi perusahaan, diantaranya Bagi PT PLN (persero) Area Bali Utara (Kantor Pusat) untuk dapat lebih meningkatkan kinerja sistem informasi akuntansi sebaiknya para pemakai sistem lebih mengekspresikan bagaimana sistem seharusnya sesuai dengan kebutuhan. Pokok penelitian ini adalah tentang faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kinerja SIA, namun dalam penelitian ini peneliti hanya menggunakan tiga faktor. Bagi penelitian selanjutnya disarankan dapat meneliti faktor lain yang berpengaruh terhadap kinerja SIA, seperti pengalaman kerja dan yang lainnya. Penelitian ini mengambil objek yang terbatas yakni PT PLN (persero) Area Bali Utara (Kantor Pusat). Pada penelitian berikutnya diharapkan melakukan pengamatan dengan objek yang lebih luas.

DAFTAR PUSTAKA

Acep Komara, (2005), Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi, SNAVIII, Solo. Alannita, Putu dan Suaryana, Gusti. 2014.

Pengaruh Kecanggihan Teknologi Informasi, Partisipasi Manajemen, dan Kemampuan Teknik Pemakai Sistem Informasi Akuntansi pada Kinerja Individu. E-Jurnal Akuntansi. Universitas Udayana. Bali.

Edison, H.J., Levine. R., Ricci, L., & Sløk, T. (2002). International financial integration and economic growth, National Bureau of Economic Research Working Paper Series, No. 9164.

(12)

Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Cetakan IV. Semarang : UNDIP.

Kurshardiyantini, Liyagustin. 2010. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keberhasilan Sistem Informasi

Akuntansi. Download

http//www.google.com

Nugerahamawati, Astuti. 2013. Pengaruh Partisipasi Pemakai Sistem Informasi, Kemampuan Pemakai Sistem Informasi, Ukuran Organisasi terhadap Kinerja Sistem Informasi Akuntansi dengan Kompleksitas Tugas sebagai Variabel Moderating (studi pada pt. pln (persero) distribusi jawa barat dan banten). Universitas Pasundan. Bandung.

Rachmawati, Ike Kusdyah, 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Pertama, Penerbit CV. Andi Offset, Yogyakarta. Sari, Annisa Winda. 2012. Pengaruh

Dukungan Manajemen Puncak, Partisipasi Pemakai dan Kemampuan Teknik Personal terhadap Kinerja Sistem Informasi Akuntansi. Download http//www.google.com

Sugiyono. (2008). Metode penelitian Bisnis, ed. Revisi, Cetakan Delapan Belas, CV. Alafabetha, Bandung

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil observasi esperimen dan analisis data tentang pengaruh ukuran tubuh dan jumlah boning terhadap hasil jadi strapless , maka penelitian ini dapat

Menurut Nunnally (1978) ada tiga cara mengestimasi reliabilitas, yaitu: (1) konsistensi internal, (2) tes paralel, dan (3) belah dua. Dalam cara konsistensi internal tes

Peneliti berharap dengan diadakannya penelitian ini nantinya dapat menjadi salah satu acuan bagi peneliti dalam memahami tugas dan fungsi seorang PR yang dalam

Produksi ikan terbesar berdasarkan pengamatan di lokasi penelitian yaitu jenis ikan Teri dengan jumlah rata- rata hasil tangkapan dalam satu kali hauling pada alat tangkap purse seine

151.790.000, yang dibiayai dengan 50% modal sendiri dan 50% modal pinjaman (skenario 1 dengan bunga 12 %), karena dibandingkan kedua skenario investasi lainnya, skenario ini

Berdasarkan Berita Acara Hasil Pelelangan Nomor : BA/75/I/2017/ULP, tanggal 26 Januari 2017, sehubungan dengan pengadaan pekerjaan tersebut di atas, kami Unit

Adapun kegiatan yang akan Saudara lakukan adalah mengidentifikasi perencanaan supervisi akademik, merumuskan tujuan dan kriteria output supervisi akademik, menyusun

Penegakan disiplin ini juga telah diberlakukan pada BMT Sumber Usaha namun biasanya manajer hanya melakukan peringatan lisan saja bagi pegawai yang tidak disiplin dan