• Tidak ada hasil yang ditemukan

Fatihah Rizqi BAB I

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Fatihah Rizqi BAB I"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Menurut definisi WHO, kematian maternal adalah kematian seorang wanita

waktu hamil atau dalam 42 hari sesudah berakhirnya kehamilan oleh sebab apapun,

terlepas dari tuanya kehamilan dan tindakan yang dilakukan untuk mengakhiri

kehamilan (Prawirohardjo, 2009; h.7).

Adapun sebab-sebab kematian maternal adalah seperti sepsis puerpuralis,

perdarahan, gestosis (teksomia gravidarum), perlukaan kelahiran, dan angka

kematian maternal. Sepsis peurperalis adalah infeksi yang disebabkan oleh dokter

atau bidan ke wanita yang sedang bersalin. Selanjutnya perdarahan dapat terjadi

pada ibu bersalin dan terjadi karena sebab tertentu seperti, perdarahan antepartum

(plasenta previa dan solusio plasenta), dan perdarahan postpartum (retensio

plasenta, atonia uteri, trauma kelahiran), abortus dan kematian (Prawirohardjo, 2009:

h.8)

Indikator derajat kesehatan masyarakat berhubungan erat dengan Angka

Kematian Ibu (AKI), Angka Kematian Bayi (AKB). Menurut SDKI 2012, AKI di

Indonesia adalah 259 per 100.000 kelahiran hidup. Target AKI secara nasional pada

tahun 2015 adalah 102 per 100.000 kelahiran hidup sebagai bentuk komitmen yang

dibangun bagian dari Millenium Development Goals/MDGs.1 Di Jawa Tengah, pada

tahun 2012, Angka Kematian Ibu (AKI) adalah sekitar 116,34 per 100.000 kelahiran

hidup. Sekitar 57,93% kematian maternal terjadi pada waktu nifas, sekitar 24,74%

pada waktu hamil dan seki- tar 17,33% pada waktu persalinan. Berdasarkan kelom-

pok umur, kematian maternal terbanyak terjadi pada kelompok usia produktif (20 –

34 tahun) sekitar 66,96%, kemudian pada kelompok umur > 35 tahun sekitar 26,67%

dan pada kelompok umur < 20 tahun (Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional Vol. 8,

No. 8, 2014).

Sekitar 6,37%.2 Kasus kematian ibu di Kabupaten Banyumas pada tahun 2012,

jumlah kematian maternal di Kabupaten Banyumas menempati peringkat ke-6 dari

35 Kabupaten di Jawa Tengah dengan jumlah kematian sebanyak 34 ji- wa. Data

yang didapatkan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas 2012, AKI sebesar

(2)

penduduk. Data rujukan maternal risiko tinggi mencapai 20,05%, sedangkan jumlah

rujukan neonatal risiko tinggi mencapai 5,77%. Cakupan K1 sebesar 99,25%,

cakupan kepemilikan buku KIA mencapai 98,77%, angka ini masih dibawah target

stand (Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional Vol. 8, No. 8, 2014).

Pemeriksaan antenatal yang baik dan tersedianya fasilitas rujukan bagi kasus

risiko tinggi dapat menurunkan angka kematian maternal. Seorang bidan

seyogyanya dapat mengidentifikasi faktor-faktor risiko yang berhubungan dengan

usia, paritas, riwayat obstetrik buruk, dan perdarahan selama kehamilan. Bidan

harus mampu memberi pengobatan pada penyakit-penyakit yang menyertai

kehamilan, misalnya anemia. Bidan juga harus mampu mengenal tanda-tanda dini

infeksi, partus lama, perdarahan berlebih, dan mengetahui saat yang tepat untuk

merujuk ke fasilitas pelayanan kesehatan yang lebih lengkap (Prawirohardjo, 2009;

h.25).

Oleh sebab itu dilakukan asuhan kebidanan secara komprehensif. Asuhan

kebidanan komprehensif adalah suatu pemeriksaan yang dilakukan secara lengkap

dengan adanya pemeriksaan leboratorium sederhana dan konseling yang

mencakup empat kegiatan pemeriksaan berkesinambungan, diantaranya : asuhan

kebidanan kehamilan, persalinan, masa nifas, bayi baru lahir (Varney, 2006).

Asuhan kebidanan yang diberikan oleh seorang pemberi pelayanan kabidanan

sangat mempengaruhi kualitas asuhan yang diberikan dan sebagai seorang bidan

perlu mengembangkan ilmu dan kiat asuhan kabidanan yang salah satunya adalah

harus mampu mengintergrasi model konseptual (Saleha, 2009; h.2).

Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka perumusan masalah pada studi

kasus ini adalah untuk memantau kesehatan ibu dan janin mulai dari kehamilan,

bersalin, BBL, Nifas, Keluarga Berencana, sehingga penulis tertarik untuk

mengambil kasus tentang asuhan komprehensif yang dilaksanakan Kecamatan

Karanglewas Kabupaten Banyumas.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai

berikut : "Bagaimana Penatalaksanaan Asuhan Komprehensif Pada Kehamilan,

Persalinan, Nifas, Bayi Baru Lahir Fisiologis, Dan Masa Antara Pada Ny.K Umur 36

Tahun G2 P1 A0 Umur Kehamilan 37 Minggu di Puskesmas Karanglewas

(3)

C. Tujuan Penyusunan

1. Tujuan Umum

Agar dapat memperoleh gambaran dan pengalaman secara nyata dalam

melakukan asuhan kebidanan komprehensif dari Kehamilan, Persalinan, Nifas, BBL

dan Masa Antara menggunakan manajemen kebidanan dan menggunakan

dokumentasi SOAP.

2. Tujuan Khusus

a. Mampu melakukan pengkajian data pada NY.K umur 36 tahun G2 P1 A0

umur kehamilan 37 minggu secara komprehensif mulai dari kehamilan,

bersalin, nifas, BBL dan masa antara

b. Mampu mengintrepretasi data pengkajian yang diperoleh dari NY.K umur

36 tahun G2 P1 A0 umur kehamilan 37 minggu secara komprehemsif dari

hamil, bersalin, nifas, BBL dan masa antara

c. Mampu mendiagnosa langkah selanjutnya yang akan dilakukan dengan

data yang sudah diperoleh dari hamil, bersalin, nifas, BBL, dan masa

antara

d. Mampu melakukan tindakan segera yang harus dilakukan agar masalah

yang diambil tidak terjadi komplikasi yang lebih berat

e. Mampu merencanakan tindakan asuhan kebidanan pada NY.K umur 36

tahun G2 P1 A0 umur kehamilan 37 minggu dengan menggunakan

asuhan komprehensif dari hamil, bersalin, nifas, BBL dan masa antara

f. Mampu melaksanakan tindakan yang telah direncanakan dari asuhan

komprehensif hamil, bersalin, nifas, BBL dan masa antara

g. Mampu mengevaluasi hasil tindakan asuhan kebidanan komprehensif dari

hamil, bersalin, nifas, BBL dan KB pada NY.K umur 36 tahun G2 P1 A0

umur kehamilan 37 minggu

h. Mampu melakukan pendokumentasian asuhan kebidanan komprehensif

dengan menggunakan managemen kebidanan Varney dan metode

(4)

D. Ruang Lingkup

1. Sasaran

Pengambilan studi kasus ini dilakukan kepada Ny.K umur 36 tahun G2 P1 A0

umur kehamilan 37 minggu mulai dari kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru

lahir fisiologis, dan masa antara

2. Tempat

Pengambilan kasus di Puskesmas Karanglewas Kabupaten Banyumas

3. Waktu

Pengambilan kasus dimulai dari :

a) Proposal tanggal 20 Februari 2015

b) Pengambilan kasus pada tanggal 2 Maret 2015 sampai dengan 11 April

2015

c) Penyelesaian KTI pada tanggal 7 April 2015

E. Manfaat Penelitian

I. Manfaat Teoritis

Hasil studi kasus ini diharapkan bisa memberikan masukan dan tambahan

informasi kepada peneliti selanjutnya yang bisa digunakan untuk meningkatkan

asuhan kebidanan komprehensif dari kehamilan, persalinan, BBL, nifas dan KB

II. Manfaat Praktis

a. Bagi Bendidikan

Bagi instasi pendidikan kesehatan, dapat digunankan sebagai referensi

atau masukan untuk melakukan asuhan kebidanan komprehensif pada ibu

hamil, bersalin, bayi baru lahir, nifas dan KB.

b. Bagi Bidan

Meningkatkan kemampuan dan ketrampilan bidan dalam memberikan

asuhan pelayanan kebidanan komprehensif pada ibu hamil, bersalin, bayi

baru lahir, nifas dan KB

c. Bagi Masyarakat

(5)

dengan asuhan kebidanan komprehensif pada ibu hamil, bersalin, bayi

baru lahir, nifas dan KB.

d. Bagi Instanti Pelayanan Kebidanan

Meningkatkan mutu pelayanan kebidanan komprehensif pada ibu hamil,

bersalin, bayi baru lahir, nifas dan KB.

e. Bagi Pasien

Pasien mendapatkan pelayanan kebidanan yang baik sesuai dengan

asuhan kebidanan komprehensif pada ibu hamil, bersalin, bayi baru lahir,

nifas dan KB.

F. Metode Penulisan

Secara garis besar pengumpulan data yang akan digunakan untuk menyusun

Asuhan Kebidanan meliputi :

a. Anamnesa

Anamnesa adalah pengkajian dalam rangka mendapatkan data pasien dengan

cara mengajukan pertanyaan-pertanyaan, baik secara langsung maupun tidak

langsung. Anamnesa merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan

melaksanakan komunikasi dengan pasien dan atau keluarga untuk dapat

mengetahui keluhan atau masalah pasien. Seperti biodata, keluhan, riwayat

menstruasi, riwayat kehamilan yang lalu, riwayat kehamilan sekarang, riwayat

penyakit ibu sekarang, riwayat penyakit ibu dahulu, riwayat penyakit keluarga,

riwayat psikososial, riwayat sosial ekonomi, pola kebiasaan.

b. Observasi

Mengamati secara langsung keadaan umum pasien dan perubahan-perubahan

yang terjadi pada pasien dalam jangka waktu tertentu. Kegiatan observasi meliputi:

mencatat, pertimbangan dan penilaian. Semakin banyak objek diamat, pengamatan

akan semakin sulit dan hasilnya semakin tidak teliti. Observasi dalam studi kasus ini

adalah dengan keadaan umum pasien.

c. Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan fisik adalah penyusun memeriksa untuk mengumpulkan keadaan

fisik klien baik yang normal maupun yang menunjukkan kelainan. Penulis

(6)

pemeriksaan inspeksi, palpasi, auskultasi dan perkusi.

a. Inspeksi

Suatu proses observasi dengan menggunakan indra penglihatan,

dilakukan untuk mendeteksi tanda – tanda fisik yang berhubungan dengan

status fisik .

b. Perkusi

Adalah metode pemeriksaan dengan cara mengetuk. Tujuan perkusi

adalah menentukan batas –batas organ atau bagian tubuh dengan cara

merasakan vibrasi yang ditimbulkanakibat adanya gerakan yang diberikan

kebawah jaringan .

c. Auskultasi

Merupakan metode pengkajian yang menggunakan stetoskop untuk

memperjelas pendengaran.

d. Palpasi

Palpasi dilakukan dengan menggunakan sentuhan atau rabaan. metode

ini dikerjakan untuk mendeterminasi ciri-ciri jaringan atau organ.

4. Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan penunjang adalah suatu tindakan dan prosedur pemeriksaan

khusus dengan mengambil bahan atau sampel dari penderita, dapat berupa urine

(air kencing), darah, sputum (dahak dan sebagainya) untuk menegakkan diagnosis

atau membantu menentukan diagnosis penyakit. Pemeriksaan yang dilakukan

untuk mendukung penegakan diagnosa seperti pemeriksaan hemoglobin, gula

darah.

5. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan semua bentuk sumber informasi yang berhubungan

dengan dokumen. Dokumentasi dapat dilakukan dengan cara mencatat data rekam

medik rumah sakit, foto, video ataupun rekaman. Penulis melakukan

pendokumentasian dengan cara mencatat hasil anamnesa pasien, hasil

pemeriksaan fisik, rencana asuhan, pelaksanaan asuhan kebidanan dan evaluasi

terhadap tindakan yang sudah dilakukan dengan menggunakan pendekatan 7

langkah varney dan foto. Dokuemntasi tersebut adalah rekam medik (anamnesa

pasien, pemantauan persalinan, pemeriksaan kala III dan IV, kesimpulan akhir

persalinan, terapi, pengematan nifas, kesimpulan keadaan ibu dan keadaan bayi,

(7)

jaminan perawatan, asuhan bayi baru lahir, identifikasi bayi, dan ringkasan bayi baru

lahir), ceklist kelengkapan berkas adiministrasi, bukti pelayanan, resum medis, dan

keterangan lahir.

G. Sistematika Penulisan

Sistematika dalam proposal merupakan suatu yang dibutuhkan untuk

memberikan gambaran tentang karya tulis ilmiah ini agar tujuan asuhan kebidanan

komprehensif yang dilakukan dapat tercapai dan masalah dapat terselesaikan

dengan baik, maka perlu penyusunan yang baik. Sistematika penyusunan karya

ilmiah yang dapat digunakan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Menguraikan latar belakang, tujuan penyusunan KTI yang meliputi tujuan

umum dan tujuan khusus, ruang lingkup yang meliputi wawancara,

observasi, dan sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN KASUS

1. Tinjauan teori

Menguraikan tentang pengertian Kehamilan, Persalinan, Bayi Baru

Lahir, nifas dan Perencanaan KB.

2. Tinjauan Asuhan Kebidanan

Menguraikan tentang dokumentaasi yang dipergunakan untuk

melakukan Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Kehamilan,

Persalinan, Nifas, Bayi Baru Lahir, nifas dan Perencanaan KB.

3. Aspek Hukum

Berisi landasan hukum baik ndang-undang maupun kemenkes dan

tanda pelayanan kebidanan yang mengatur tugas pokok bidan dan

kopetensi bidan serta wewenang bidan dalam memberikan asuhan

kebidanan.

BAB III TINJAUAN KASUS

Menguraikan tentang penerapan asuhan kebidanan komprehensif pada

kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas, dan perencanaan KB dari

mulai pengakjian, interpretasi data, diagnosa potensial, perencanaan,

pelaksanaan, dan evaluasi sesuai dengan tujuan langkah varney dan

SOAP dalam memberikan asuhan kebidanan.

BAB IV PEMBAHASAN

(8)

yang dijumpai selama melaksanakan asuhan kebidanan komprehensif

pada kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir, dan perencanaan KB

dengan teori yang ada.

BAB V PENUTUP

Berisi kesimpulan dan saran

1. Kesimpulan

2. Saran

DAFTAR PUSTAKA

Referensi

Dokumen terkait

utama, pendukung utama, dan penunjang yang sudah ada. - Mengamati sirkulasi dan pengelompokan ruang ditinjau dari sifat ruangnya. - Mengamati teknologi yang digunakan pada

Penghargaan yang diraih oleh Yayasan Al Firdaus tentunya tidak didapatkan secara instan, diperlukan strategi komunikasi yang telah direncanakan dengan matang untuk

di bawah ini menunjukkan bahwa kualitas laba sebagai variabel dependen yang dipengaruhi oleh variabel independen berupa investment opportunity set (IOS), kinerja

Allah SWT atas rahmat dan karunia yang dilimpahkan-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Strategi Guru Bimbingan dan Konseling

Semen Portland tipe I, untuk yang tidak memrlukan persyaratan khusus seperti yang disyaratkan pada jenis lainnya. Semen Portland tipe II, untuk penggunaan yang memerlukan

U : kekuatan yang diperlukan untuk menahan beban terfaktor atau momen. dangaya yang berhubungan dengannya (kg/m

◦ pemodelan proses, mendeskripsikan proses (input ditransformasi menjadi output). ◦ pembangkitan aplikasi, jika mungkin menggunakan kembali komponen program yang ada. ◦

Knowledge management merupakan kegiatan organisasi dalam mengelola pengetahuan sebagai aset, dimana dalam berbagai strateginya ada penyaluran pengetahuan yang tepat