• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

37

BAB IV

ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Kebijakan Akuntansi Perusahaan Terhadap Aktiva Tetap

PT X menggunakan sistem accrual basis dalam pencatatan aktiva tetap dan menggunakan mata uang US Dollar (USD). Periode pencatatan yang dilakukan oleh perusahaan dalam satu tahun adalah April – Maret.

Aktiva tetap merupakan aktiva berwujud yang dimiliki dan atau dikuasai serta dikendalikan oleh PT. X dengan ketentuan sebagai berikut:

a. Dalam jumlah rupiah atau US dollar yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Nilai perolehan yang diakui untuk dicatat sebagai aktiva tetap adalah diatas USD 1,000.00 (seribu US Dollar) dengan nilai sisa 0 (nol).

b. Untuk digunakan dalam proses produksi. c. Untuk digunakan dalam fungsi administrasi. d. Untuk menunjang fungsi produksi.

e. Dapat digunakan lebih dari 1 tahun.

Pengakuan kepemilikan aktiva tetap oleh perusahaan dilakukan pada saat aktiva tersebut telah diperoleh perusahaan, namun pembebanan atas beban penyusutannya dicatat atas dasar sebagai berikut:

a. Dibebankan pada bulan berjalan

Jika pembelian dilakukan sampai dengan tanggal 15 bulan berjalan. Sebagai contoh sebuah mesin dibeli dan diterima pada tanggal 10 Februari dengan tanggal faktur pembelian yang sama, maka mesin tersebut dicatat pada bulan

(2)

38 Februari dan beban penyusutan juga dimulai pada bulan Februari.

b. Dibebankan pada bulan berikutnya

Jika pembelian dilakukan diatas tanggal 15 bulan berjalan maka beban penyusutan dimulai pada bulan berikutnya, namun aktiva tersebut sudah diakui pada bulan berjalan. Sebagai contoh dibeli sebuah mesin dengan tanggal faktur pembelian 25 April dan diterima pada tanggal yang sama. Perusahaan akan mencatat mesin tersebut pada bulan April, namun beban penyusutannya baru mulai dibebankan pada bulan Mei.

Dalam hal pembebanan terhadap biaya penyusutan yang timbul, perusahaan mengalokasikan berdasarkan pengguna dari aktiva tersebut, yaitu departemen administrasi atau departemen produksi.

Sebagai salah satu perusahaan manufaktur yang bergerak dalam bidang elektronik, PT X mempunyai aktiva tetap yang diklasifikasikan sebagai berikut: 1. Tanah

2. Bangunan

Terdiri dari bangunan pabrik, kantor serta semua peralatan yang menyatu dengan bangunan tersebut. Metode penyusutan yang digunakan adalah metode garis lurus dengan masa manfaat selama 20 tahun. Pembebanan atas biaya penyusutan yang terjadi dialokasikan untuk departemen administrasi serta produksi. Dalam pencatatan pada perusahaan, bangunan ini dibagi menjadi 3 berdasakan jenis dan fungsinya, yaitu:

a. Air Conditioning (AC)

(3)

39 pabrik dan bangunan kantor.

b. Building

Termasuk dalam kategori ini adalah bangunan pabrik dan kantor. c. Structures

Kategori ini meliputi berbagai instalasi dalam bangunan, seperti instalasi listrik, air, dan telepon.

3. Machinery & Equipment

Terdiri dari mesin-mesin untuk melakukan proses produksi. Metode penyusutan yang digunakan adalah double declining balance dengan masa manfaat selama 8 tahun. Karena hanya dilakukan untuk proses produksi maka pembebanan biaya penyusutan yang timbul hanya dibebankan pada departemen produksi. 4. Vehicles

Yang termasuk dalam kategori ini adalah kendaraan operasional untuk mendukung kegiatan admistrasi dan forklift untuk mendukung proses produksi. Metode penyusutan yang digunakan adalah double declining balance dengan masa manfaat selama 4 tahun. Pembebanan biaya penyusutan untuk kendaraan operational dibebankan kepada departemen administrasi sedangkan forklift dibebankan pada departemen produksi.

5. Tools

Yang termasuk dalam kategori ini adalah peralatan-peralatan yang tidak dapat dikategorikan sebagai mesin karena bentuknya yang kecil, namun mempunyai umur ekonomis lebih dari satu tahun. Metode penyusutan yang digunakan adalah double declining balance dengan masa manfaat selama 4 tahun. Sama

(4)

40 seperti mesin karena hanya digunakan untuk proses produksi maka biaya penyusutan hanya dibebankan pada departemen produksi.

6. Molds

Mold adalah sejenis alat cetak untuk rangka luar dari televisi. Metode penyusutan yang digunakan adalah garis lurus dengan masa manfaat selama 2 tahun. Karena hanya digunakan sebagai salah satu proses produksi makan biaya penyusutan hanya dibebankan pada departemen produksi.

7. Furnitures & Fixtures

Yang temasuk dalam kategori ini adalah peralatan-peralatan perkantoran untuk mendukung kegiatan administrasi maupun produksi, seperti kursi, meja, lemari, komputer, dan lain-lain. Metode penyusutan yang digunakan adalah double declining balance dengan masa manfaat selama 4 dan 8 tahun tergantung dari jenis barang. Pembebanan biaya penyusutan dialokasikan untuk departemen administrasi maupun produksi. Perusahaan membagi furnitures & fixtures ini ke dalam beberapa kategori, yaitu:

a. Wood

Metode penyusutan yang digunakan adalah double declining balance dengan masa manfaat selama 4 tahun.

b. Metal

Metode penyusutan yang digunakan adalah double declining balance dengan masa manfaat selama 8 tahun.

c. Hardware

(5)

41 masa manfaat selama 8 tahun.

d. Software

Metode penyusutan yang digunakan adalah double declining balance dengan masa manfaat selama 8 tahun.

B. Pembahasan Hasil Penelitian

1. Analisis Permasalahan

Klasifikasi pembagian aktiva tetap pada PT X adalah berdasarkan jenis dan fungsi dari aktiva tetap tersebut. Penulis tidak akan melakukan pembahasan untuk semua jenis aktiva tetap yang ada, karena jumlahnya yang terlalu banyak. Penulis akan lebih menitikberatkan pembahasan untuk Bangunan untuk jenis AC, karena berdasarkan hasil penelitian ditemukan adanya pembagian klasifikasi yang dirasa kurang tepat dalam hal penempatan aktiva tetap. Alasan lain karena PT X menggunakan masa manfaat 20 tahun untuk pemakaiannya karena berpendapat bahwa AC tersebut menempel pada gedung perusahaan. Namun jika dilihat lebih jauh pemilihan masa manfaat ini kurang tepat karena berdasarkan hasil penelitian lapangan tidak banyak jumlah AC yang menempel pada gedung. Walaupun menempel pada gedung namun masa manfaatnya tidak bisa disamakan karena AC hanyalah sejenis peralatan kantor dengan masa manfaat sekitar 8 tahun.

Hal ini dapat disebabkan kurang jelasnya peraturan perusahaan dalam hal klasifikasi aktiva tetap. Penempatan aktiva tetap yang salah dapat

(6)

42 berakibat tidak validnya jumlah aktiva tetap yang dimiliki perusahaan, yang berarti juga akan mempengaruhi laporan keuangan perusahaan dimana akan menghasilkan nilai yang tidak wajar terhadap laporan keuangan. Untuk itu perlu adanya peninjauan kembali terhadap aktiva tetap yang dimiliki perusahaan agar menghasilkan nilai yang wajar dalam laporan keuangan perusahaan.

Total nilai bangunan yang dimiliki perusahaan per April 2006 adalah sebesar USD 7,290,813.23, yang terdiri atas bangunan senilai USD 5,519,798.75 (75,71 %) dan AC senilai USD 1,771,014.48 (24,29%). Dengan jumlah sebesar itu maka nilainya cukup material untuk dapat mempengaruhi jumlah nilai penyusutan dalam laporan keuangan perusahaan. Dalam penyusunan skripsi ini penulis mengambil data perusahaan untuk satu periode, yaitu April 2006 - Maret 2007.

2. Pemecahan Masalah

Berdasarkan analisis diatas, penulis akan memberikan solusi pemecahan masalah dengan menggunakan masa manfaat untuk AC menjadi 8 tahun dengan metode double declining balance. Penulis memilih 8 tahun karena menganggap bahwa AC tersebut lebih layak untuk dicatat sebagai peralatan dan metode double declining balance paling cocok karena menggambarkan keadaan yang sebenarnya. Penetapan masa manfaat untuk aktiva ini dirasakan kurang sesuai karena dinilai terlalu lama dan tidak sesuai dengan kondisi yang ada. Selain itu berdasakan PSAK Nomor 16 Tahun

(7)

43 2007 aktiva tetap yang dapat disusutkan selama 20 tahun hanyalah yang masuk dalam kategori bangunan, dan AC meskipun menempel pada bangunan tidak bisa dianggap sebagai bangunan dan disusutkan seperti bangunan.

Berdasarkan data perusahaan selama periode April 2006 - Maret 2007 perusahaan melakukan beberapa pembelian untuk AC, yaitu sebagai berikut:

Tabel 4.1

Pembelian AC Periode April 2006 – Maret 2007 Asset

Code Description Acq. Date

Depr. Date

Acq. Value

1001302 AC Compressor SANYO

Split 7,5 PK (1) 15-Jan-07 Jan-07 1,477.19

1001303 AC Compressor SANYO

Split 7,5 PK (2) 15-Jan-07 Jan-07 1,449.24

1001304 AC Compressor SANYO

Split 7,5 PK (3) 22-Feb-07 Mar-07 1,544.40

1001305 AC Compressor SANYO

Split 7,5 PK (4) 22-Feb-07 Mar-07 1,455.30

Sumber: Data PT X

Berdasarkan hasil penelitian, dalam hal pengklasifikasian aktiva tetap terdapat beberapa aktiva tetap yang penulis rasa kurang sesuai untuk dimasukkan kedalam kategori AC, karena jika dilihat dari deskripsi maka aktiva tersebut lebih tepat untuk dimasukkan kedalam kategori bangunan. Dari jumlah AC senilai USD 1,771,014.48 tersebut sebanyak 77,79% atau lebih dari setengah AC yang ada senilai USD 1,377,726.81 seharusnya diklasifikasikan sebagai bangunan. Jadi jumlah AC yang sebenarnya adalah

(8)

44 sejumlah USD 393,287.67 (per April 2006). Total nilai AC jika ditambahkan dengan pembelian selama periode April 2006 – Maret 2007 menjadi sebesar USD 399,213.80. Daftar aktiva tetap yang salah dalam penempatan klasifikasi adalah sebagai berikut:

Tabel 4.2

Daftar AC yang Klasifikasinya Tidak Tepat

Sumber: Data yang telah diolah

Dari tabel diatas, aktiva-aktiva tersebut lebih tepat jika dimasukkan ke dalam jenis bangunan. Oleh karena itu, perusahaan sebaiknya melakukan penyesuaian untuk aktiva-aktiva tersebut untuk dicatat kedalam klasifikasi

Asset

Code Description Acq. Date

Depr.

Date Acq. Value

1002000 Remote Controller + System Controller

28-Jan-97 Jun-97 1,963.11

1001410 Additional Work

Building 9-Jun-97 Jun-97 500,000.00 1001401 Building Factory 31-Mar-00 Apr-00 410,000.00 1001431 Building (PBB) 31-Mar-00 Apr-00 0.00

1001402 New Canteen, Locker, Pray/Driver Room Mezzanine Floor 24-Nov-00 Dec-00 225,000.00 1001403 Mezzanine Floor, Conveyor Support, Mat Lift, QC Office

15-Dec-00 Dec-00 205,000.00 1001404 Toilet for Driver 1-May-01 May-01 1,210.00 1001405 New Floor Line &

Net Fence - AI 1-May-01 May-01 6,090.00 1002201 CRT Storage 1-May-01 May-01 16,686.30

1002200 Storage &

Kalibration Room 31-Aug-99 Sep-99 11,777.40

(9)

45 bangunan. Karena metode penyusutan antara AC dan bangunan yang dipakai oleh perusahaan tidak berbeda, maka tidak akan berpengaruh dalam perhitungan beban penyusutannya dan perusahaan hanya perlu untuk menjurnal sejumlah nilai akuisisi dari aktiva tersebut. Jurnal koreksi yang perlu dibuat oleh perusahaan adalah sebagai berikut:

Buildings USD 1,377,726.81

Air Conditioning USD 1,377,726.81

Sedangkan untuk AC lainnya harus disesuaikan perhitungan penyusutannya. Perhitungan aktiva tetap jenis AC dengan menggunakan metode double declining balance dengan masa manfaat selama 8 tahun akan sangat berbeda dengan metode straight line dengan masa manfaat 20 tahun, karena sebagian besar AC diakui perusahaan tahun 1997 dan berarti jika masa manfaatnya 8 tahun aktiva tetap tersebut sudah habis masa manfaatnya. Dari hasil penelitian terdapat beberapa aktiva yang mulai diakuisisi tahun 1997 dan berarti akan habis manfaatnya pada tahun 2005. Hal tersebut menggambarkan bahwa selama ini perusahaan terlalu kecil dalam mencatat beban penyusutan aktiva tetap yang seharusnya sudah habis masa manfaatnya. Dari jumlah sebesar USD 399,213.80, lebih dari setengahnya yaitu USD 358,054.13 (89.69%) seharusnya sudah habis umur ekonomisnya dan hanya senilai USD 41,159.67 (10.31%) yang masih mempunyai umur ekonomis dan nilai penyusutan.

(10)

46 Oleh karena itu, diperlukan koreksi untuk aktiva tersebut agar tidak lagi disusutkan pada tahun anggaran berikutnya. Karena tidak ada nilai sisa dari aktiva tersebut maka jurnal penyesuaian yang harus dibuat oleh perusahaan adalah sebesar nilai buku akhir. Nilai buku akhir dari aktiva yang seharusnya sudah habis tersebut adaalah USD 182,010.86. Maka jurnal koreksi yang harus dibuat adalah sebagai berikut:

Depreciation USD 182,010.86

Accumulated Depreciation USD 182,010.86

Untuk sisa AC yang lain sejumlah USD 41,159.67, terdapat aktiva yang habis masa manfaatnya pada tahun 2007 senilai USD 8,441.53, sedangkan sisanya sebesar USD 32,718.14 masih memiliki masa manfaat lebih dari tahun 2007. Perhitungan biaya penyusutan dari awal tahun perolehan sampai dengan tahun 2007 untuk aktiva-aktiva tersebut dapat dilihat dari tabel sebagai berikut:

(11)

47 Tabel 4.3

Perhitungan Penyusutan AC dengan Metode Double Declining Balance Masa Manfaat 8 Tahun sampai dengan Maret 2007

No. Asset Code Description Acq. Date Depr Date Year End Acq. Value

1998/1999

Depr Acc

Depr EBV

1 1002100 AC Cassette SANYO 2 PK

SAP XC183G 2-Aug-99 Aug-99 Jul-07 2,579.63 429.94 429.94 2,149.69

2 1000926 AC Floor SANYO 15 PK Type

SPR-S153ECB 20-Oct-00 Nov-00 Oct-08 13,396.00 - - -

3 1000927 AC Floor SANYO 15 PK Type

SPR-S153ECH 20-Oct-00 Nov-00 Oct-08 13,396.01 - - -

4 1002101 AC Cassette SANYO 3 PK

SPW-XC 253 G 31-Dec-99 Jan-00 Dec-07 2,930.95 - - -

5 1002102 AC Cassette SANYO 3 PK

SPW-XC 253 G 31-Dec-99 Jan-00 Dec-07 2,930.95 - - -

6 1001302 AC Compressor SANYO Split

7,5 PK (1) 15-Jan-07 Jan-07 Dec-14 1,477.19 - - -

7 1001303 AC Compressor SANYO Split

7,5 PK (2) 15-Jan-07 Jan-07 Dec-14 1,449.24 - - -

8 1001304 AC Compressor SANYO Split

7,5 PK (3) 22-Feb-07 Mar-07 Jan-15 1,544.40 - - -

9 1001305 AC Compressor SANYO Split

(12)

48 No

.

1999/2000 2000/2001 2001/2002 2002/2003

Depr Acc

Depr EBV Depr Acc Depr EBV Depr Acc Depr EBV Depr Acc Depr EBV

1 537.42 967.36 1,612.27 403.07 1,370.43 1,209.20 302.30 1,672.73 906.90 418.18 2,090.91 488.72 2 1,395.42 1,395.42 12,000.58 3,000.15 4,395.56 9,000.44 2,250.11 6,645.67 6,750.33 1,687.58 8,333.25 5,062.75 3 1,395.42 1,395.42 12,000.59 3,000.15 4,395.57 9,000.44 2,250.11 6,645.68 6,750.33 1,687.58 8,333.26 5,062.75 4 183.18 183.18 2,747.77 686.94 870.13 2,060.82 515.21 1,385.33 1,545.62 386.40 1,771.74 1,159.21 5 183.18 183.18 2,747.77 686.94 870.13 2,060.82 515.21 1,385.33 1,545.62 386.40 1,771.74 1,159.21 6 - - - - 7 - - - - 8 - - - - 9 - - - -

(13)

49 No.

2003/2004 2004/2005 2005/2006 2006/2007

Depr Acc Depr EBV Depr Acc Depr EBV Depr Acc Depr EBV Depr Acc Depr EBV

1 122.18 2,213.09 366.54 91.63 2,304.73 274.90 68.73 2,373.45 206.18 206.18 2,579.63 0.00 2 1,265.69 9,598.94 3,797.06 949.26 10,548.21 2,847.79 711.95 11,260.15 2,135.85 533.96 11,794.12 1,601.88 3 1,265.69 9,598.95 3,797.06 949.27 10,548.21 2,847.80 711.95 11,260.15 2,135.85 533.96 11,794.12 1,601.89 4 289.80 2,061.54 869.41 217.35 2,278.89 652.06 163.01 2,441.91 489.04 489.04 2,930.95 0.00 5 289.80 2,061.54 869.41 217.35 2,278.89 652.06 163.01 2,441.91 489.04 489.04 2,930.95 0.00 6 - - - 92.32 92.32 1,384.87 7 - - - 90.58 90.58 1,358.66 8 - - - 32.18 32.18 1,512.23 9 - - - 30.32 30.32 1,424.98 2,497.58 32,275.17 8,884.50

(14)

50 Dari perhitungan diatas, terdapat selisih antara perhitungan penyusutan menurut perusahaan dengan menggunakan metode straight line dibandingkan dengan metode double declining balance. Selisih yang terjadi dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.4

Perhitungan Selisih Penyusutan AC sampai dengan Maret 2007

Masa Manfaat 8 Tahun (Double Declining Balance) 20 Tahun (Straight Line) Selisih Penyusutan April ’06 - Maret ‘07 2,497.58 1,810.82 686.76 Akumulasi Penyusutan 32,275.17 11,758.68 20,516.49 Nilai Buku 8,884.50 29,400.99 (20,516.49) Sumber: Data yang telah diolah

Menurut metode yang diterapkan oleh perusahaan, jumlah akumulasi penyusutan untuk AC adalah sebesar USD 11,758.68, sedangkan jika dibandingkan dengan hasil perhitungan penulis dengan metode double declining balance dan masa manfaat 8 tahun, jumlah akumulasi penyusutan untuk AC sebesar USD 32,275.17. Dari perhitungan ini diketahui adanya selisih terlalu kecil dibebankan yang cukup material yaitu sebesar USD 20,516.49. Jika selisih tersebut dikaitkan dengan laporan keuangan

(15)

51 perusahaan maka pada Neraca jumlah akumulasi penyusutan aktiva tetap akan bertambah dan mempunyai nilai sebesar USD 32,275.17 (USD 11,758.68 + USD 20,516.49), sedangkan nilai bukunya akan berkurang dan mempunyai nilai USD 8,884.50 (USD 29,400.99 – USD 20,516.49).

Bila perbedaan ini dikaitkan dengan laporan laba rugi, maka biaya produksi perusahaan akan naik sebesar USD 20,516.49 dan akan membuat jumlah laba bersih perusahaan menjadi turun. Karena terjadi kesalahan perhitungan yang dilakukan akibat perubahan prinsip akuntansi, yaitu adanya perubahan masa manfaat atas aktiva tetap AC pada PT X dari 20 tahun menjadi 8 tahun dan metode penyusutan dari straight line menjadi double declining balance, maka harus dilakukan koreksi agar laporan keuangan dapat disajikan dengan wajar.

Jurnal koreksi yang harus dibuat pleh perusahaan untuk mencatat selisih yang terjadi adalah sebagai berikut:

Rugi Koreksi Penyusutan AC USD 20,516.49

Akumulasi Penyusutan AC USD 20,516.49

Dengan adanya jurnal koreksi tersebut untuk aktiva tetap jenis AC, baik yang sudah ada maupun untuk aktiva baru, perhitungan biaya penyusutan untuk tahun buku berikutnya, yaitu mulai April 2007, dapat menggunakan metode penyusutan double declining balance dengan masa manfaat 8 tahun.

Referensi

Dokumen terkait

Angkutan Pedesaan adalah angkutan dari satu tempat ke tempat lain dalam satu daerah Kabupaten yang tidak termasuk dalam trayek kota yang berbeda pada wilayah ibukota

Pada penelitian tugas akhir ini dilakukan analisis dan implementasi Spam detection untuk melakukan filtering pada SMS spam dengan algoritma Artificial Immune

Melakukan sima’ (mendengarkan) qari’ kesayangan lalu kemudian dibacakan secara ber- ulang-ulang, juga bisa dilakukan untuk mendapatkan kenikmatan tersebut. “Apalagi

Mayoritas polisi memilih karir mereka untuk menjadi seorang anggota kepolisian dengan alasan yang beragam yaitu, polisi merupakan pekerjaan yang menantang, polisi

Sedangkan lingkungan kerja tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kecelakaan kerja (R = 0,003), dan pada tingkat pendidikan mempengaruhi secara signifikan

Penelitian ini membuktikan bahwa ada hubungan positif yang sangat signifikan antara kepribadian tahan banting (hardiness) dan penerimaan diri, artinya semakin tinggi kepribadian

Dari peristiwa pergantian status Provinsi Aceh sebagai Daerah Istimewa yang kemudian ditambah lagi dengan status Otonomi Khusus dan kemudian diganti lagi bahkan dicabut status

Menurut Sawyer (dalam Eviyanti, Khairani dan Karlina, 2011) audit internal merupakan sebuah penilaian dengan langkah sistematis dan objektif yang