• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS BAURAN PRODUK PADA TANAMAN HIAS POTONG DI PERUSAHAAN LIEBE DESA CIHIDEUNG KECAMATAN PARONGPONG KABUPATEN BANDUNG BARAT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISIS BAURAN PRODUK PADA TANAMAN HIAS POTONG DI PERUSAHAAN LIEBE DESA CIHIDEUNG KECAMATAN PARONGPONG KABUPATEN BANDUNG BARAT"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

1

ANALISIS BAURAN PRODUK PADA TANAMAN HIAS POTONG DI PERUSAHAAN LIEBE DESA CIHIDEUNG KECAMATAN PARONGPONG

KABUPATEN BANDUNG BARAT Besmi Gusra1 Riva Hendriani2

RINGKASAN

Bunga potong merupakan bunga yang dimanfaatkan sebagai bahan rangkaian bunga untuk berbagai keperluan dalam daur hidup manusia mulai dari kelahiran, perkawinan dan kematian. Dalam pemasaran bunga potong perlu dilakukan bauran produk. Bauran Produk adalah sekumpulan dari semua produk dan item produk seperti macam-macam produk, kualitas produk, rancangan produk, merek produk, kemasan produk, dan atribut lainnya yang secara khusus produsen menawarkan untuk dijual kepada para pembeli. Adapun tujuan laporan artikel ilmiah ini yaitu menganalisis bauran produk tanaman hias potong pada perusahaan Liebe dan mengetahui permasalahan bauran produk yang dialami di perusahaan Liebe. Artikel ilmiah ini disusun berdasarkan hasil pelaksanaan Pengalaman Kerja Praktek Mahasiswa (PKPM) yang dilakukan di perusahaan Liebe yang terletak di Desa Cihideung, Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat, Provinsi Jawa Barat. Kegiatan PKPM ini dimulai pada tanggal 01 April – 29 Mei 2016. Metode pengumpulan data yang penulis gunakan dalam menyelesaikan artikel ilmiah ini yaitu wawancara, observasi/pengamatan, studi pustaka dan dokumentasi. Perusahaan Liebe merupakan produsen yang memproduksi dan memasarkan tanaman hias potong. tanaman hias yang dihasilkannnya meliputi bunga mawar, bunga gerbera/hebras dan bunga krisan. Bauran produk yang ditereapkan di perusahaan Liebe yaitu meliputi nama dan variasi/keanekaragaman produk, merek perusahaan, kualitas produk, grading mawar dan kemasan produk diperusahaan Liebe. Perusahaan Liebe memiliki dua cara dalam melakukan pemasarannya yaitu perusahaan Liebe memiliki toko bunga sendiri dan dengan menawarkan jasa dekorasi. Permasalahan bauran produk yang dialami perusahaan Liebe yaitu belum memiliki merek dagang dan label, belum melakukan penggradingan terhadap bunga gerbera/hebras dan bunga krisan.

Keyword: Bauran produk, perusahaan Liebe

1

Mahasiswa Program Studi Agribisnis BP 1301361024 Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh

2

(2)

2 I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Bunga potong dapat diartikan sebagai bunga yang dipotong dari tanamannya dengan tujuan sebagai penghias ruangan atau karangan bunga. Menurut Ansori (2010), bunga potong merupakan bunga yang dimanfaatkan sebagai bahan rangkaian bunga untuk berbagai keperluan dalam daur hidup manusia mulai dari kelahiran, perkawinan dan kematian. Pada dasarnya, bunga potong dimanfaatkan untuk membawa keindahan ke dalam ruangan. Keindahan warna bunga potong dapat dinikmati baik dalam vas maupun rangkaian bunga. Bunga potong dalam vas biasanya dipakai dalam lingkup yang tidak terlalu luas seperti ruangan dalam rumah dan meja makan di restoran. Sedangkan rangkaian bunga digunakan dalam lingkup yang lebih luas seperti acara pernikahan.

Kebutuhan bunga potong di Indonesia, terutama di kota-kota besar semakin meningkat. Peningkatan kebutuhan sejalan dengan pertumbuhan perhotelan, restoran dan perkantoran yang merupakan konsumen utama bunga potong. Jenis bunga potong yang sering diminati yaitu krisan, mawar, gladiol, gerbera, dahlia, anthurium, sedap malam, anyelir, lili, kenikir dan amarilis. Di Indonesia, bunga potong tersebut dapat diperoleh dari Sumatera Utara, Riau, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur. Sentra produksi bunga potong di Indonesia hanya berada di kota-kota tertentu saja sehingga dilakukan pengiriman untuk dapat memenuhi permintaan konsumen. Misalnya, bunga krisan, mawar, sedap malam, dan gladiol yang dijual di Yogyakarta berasal dari Bandungan, Ambarawa, dan Bandung. Hal ini menunjukkan permintaan bunga potong di suatu daerah terkadang perlu dipenuhi dari daerah lain. Permintaan bunga potong yang tinggi belum bisa dipenuhi oleh produsen

lokal. Dalam memasarkan bunga potong tersebut diperlukan strategi pemasaran.

Strategi pemasaran merupakan cara atau metode suatu organisasi atau instansi untuk memasarkan suatu produk yang dihasilkan oleh organisasi atau instansi tersebut sehingga mencapai tujuan suatu organisasi atau instansi (Kotler, 2003). Salah satu strategi pemasaran yang cocok untuk tanaman hias yaitu dengan menggunakan strategi produk khususnya bauran produk. Menurut Kotler (2003) “Bauran Produk (Product Mix) adalah sekumpulan dari semua produk dan item produk seperti macam-macam produk, kualitas produk, rancangan produk, merek produk, kemasan produk, dan atribut lainnya yang secara khusus produsen menawarkan untuk dijual kepada para pembeli.

Perusahaan Liebe merupakan perusahaan pribadi yang bergerak dibidang pembudidayaan/perkebunan bunga (garden), penjual bunga (Florist), dan merangkai/dekorasi bunga (dec3oration). Produk utama perusahaan ini yaitu dekorasi bunga (decoration). Salah satu strategi pemasaran yang dilakukan di perusahaan Liebe yaitu strategi produk khususnya bauran produk. Perusahaan Liebe saat ini telah melakukan bauran produk dalam memasarkan produknya bunganya. Perusahaan Liebe melakukan bauran produk diantaranya adanya varian (macam-macam) produk, kualitas produk, nama/merek perusahaan, grading dan pengemasan.

Berdasarkan uraian diatas artikel ilmiah ini dengan judul “Analisis Bauran Produk Pada Tanaman Hias Potong Di Perusahaan Liebe Desa Cihideung Kecamatan Parompong Kabupaten Bandung Barat”.

1.2. Tujuan

Adapun tujuan penulisan Artikel Ilmiah ini adalah sebagai berikut :

(3)

3 hias potong pada perusahaan Liebe 2. Mengetahui permasalahan bauran

produk yang dialami di perusahaan Liebe

II. METODE PELAKSANAAN 2.1. Waktu dan Tempat

Artikel ilmiah ini disusun berdasarkan hasil pelaksanaan Pengalaman Kerja Praktek Mahasiswa (PKPM) yang dilakukan di perusahaan Liebe yang terletak di Desa Cihideung, Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat, Provinsi Jawa Barat. Kegiatan PKPM ini dimulai pada tanggal 01 April – 29 Mei 2016.

2.2. Ruang Lingkup

Penulisan Artikel Ilmiah ini

mencakup gambaran umum

perusahaan Liebe, bauran produk yang di fokuskan pada 3 tanaman hias potong yang dihasilkan dari kebun milik perusahaan Liebe sendiri yaitu bunga krisan, mawar, gerbera. Deskripsi produksi hanya mencakup produksi krisan saja karena produksi dan penjualannya lebih tinggi dari pada bunga mawar dan hebras. Bauran produk tersebut meliputi variasi / jenis produk, nama / merek dagang, kualitas produk dan grading serta kemasan produk.

2.3. Data dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penyusunan Artikel Ilmiah ini adalah data primer dan sekunder. Data primer diperoleh dari pelaksanaan kegiatan dilapangan, diskusi, dan dokumentasi foto sebagai pelengkap data primer. Data primer yang diperoleh meliputi gambaran umum perusahaan, visi dan misi perusahaan, struktur organisasi perusahaan, dan sumber daya Manusia perusahaan. Selain itu, juga diperoleh data bauran produk di perusahaan Liebe diantaranya yaitu variasi/keanekaragaman

produk, nama/merek perusahaan, kualitas produk, grading, kemasan dan permasalahan bauran produk yang ada di perusahaan Liebe. Sedangkan data sekunder bersumber dari literatur yang diberikan oleh Instansi, buku-buku penunjang, dan data-data dari internet yang berhubungan dengan judul laporan serta data perusahaan yang sudah ada. Data sekunder yang diperoleh dari literatur meliputi bauran produk, tanaman hias, dan prospek tanaman hias. Sedangkan data sekunder yang diperoleh dari perusahaan Liebe meliputi data keuangan perusahaan.

2.4. Metode Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalamA r t i k e l Il m i a h ini adalah sebagai berikut :

a. Wawancara

Wawancara adalah proses memperoleh keterangan/informasi dengan cara tanya jawab langsung antara penanya atau pewawancara dengan responden. Responden yang diwawancara yaitu pemilik dan karyawan perusahaan Liebe. Wawancara yang dilakukan meliputi tentang gambaran umum perusahaan, kegiatan produksi serta pemasaran yang dilakukakan di perusahaan Liebe.

b. Observasi

Observasi yaitu pengumpulan data dengan melakukan pengamatan secara langsung kepada obyek yang diteliti. Kegiatan yang dilakukan berupa pengamatan pada budidaya tanaman hias potong, pemasaran di kios serta dekorasi yang dilakukan di perusahaan Liebe.

c. Studi pustaka

Studi pustaka adalah pengumpulan data dengan cara memanfaatkan data yang tersedia yang berhubungan dengan kegiatan dilapangan. Data tersebut dapat berupa buku, jurnal, laporan magang mahasiswa dan lain-lain yang bersifat informatif dan berhubungan dengan proses produksi tanaman hias dan strategi pemasaran yaitu bauran produk.

(4)

4 d. Dokumentasi

Dokumentasi adalah sebuah cara yang dilakukan untuk menyediakan dokumen – dokumen dengan menggunakan bukti yang akurat dari pencatatan sumber – sumber informasi khusus dari karangan / tulisan, buku, undang – undangan dan sebagainya. Dokumentasi yang diperoleh berupa foto kegiatan yang dilakukan selama magang di perusahaan Liebe.

III. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1. Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1. Sejarah perusahaan Liebe

Liebe merupakan salah satu usaha budidaya bunga potong yang didirikan oleh bapak Sarimin pada tahun 2011. Pada tahun 2005 sebelum usaha ini didirikan oleh pemilik, telah menjalankan usaha toko bunga yang bergerak di bidang jual beli bunga potong, bunga papan serta dekorasi. Bunga yang dijual berasal dari petani bunga potong yang berada di daerah Bandung. Seiring dengan bertambahnya jumlah pelanggan, kebutuhan akan bunga potong menjadi meningkat. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut pemilik usaha menjalin kerja sama dengan beberapa petani bunga potong di daerah Bandung dan sekitarnya. Kerja sama ini tidak berjalan dengan baik karena kualitas bunga potong yang rendah dan tidak sesuai dengan permintaan serta seringnya terjadi keterlambatan pasokan bunga potong ke toko. Untuk menghindari kerugian yang lebih besar dan untuk memenuhi kebutuhan bunga potong ditoko. Maka, pemilik mencoba untuk melakukan usaha budidaya bunga potong sendiri yang dilakukan pada lahan seluas 6.500 M2 yang dibeli oleh pemilik usaha pada tahun 2011 di Daerah Parongpong Kabupaten Bandung Barat.

Pembangunan green house dilakukan pada awal bulan Januari sampai bulan April 2011. Setelah green house selesai, lahan dibagi menjadi lima blok.

Dengan rata – rata luas setiap bloknya 380 M2. Untuk menambah pengetahuan karyawan dalam pembibitan krisan pemilik usaha melakukan studi banding ke usaha bunga krisan yang berada di Cipanas.

Sejak berdirinya usaha budidaya bunga potong hingga sekarang, semua hasil panen bunga potong akan langsung dibawa ke toko bunga yang dikelola oleh istri pemilik usaha. Konsumen toko bunga Liebe berasal dari berbagai daerah seperti Cimahi, majalengka, Garut, Sumedang, dan Cipanas. Sebagian besar konsumen toko bunga Liebe merupakan pedagang pengecer bunga hias potong.

3.1.2. Visi Dan Misi Liebe

Visi Perusahaan Liebe yaitu : “Meningkatkan Tarap Hidup Petani Kembang di Kabupaten Bandung Barat”. Untuk mencapai visi tersebut, maka perusahaan Liebe mempunyai misi sebagai berikut:

1. Kerja sama dengan Litbang Pertanian Di Cikolek Dan Bogor

2. Meningkatkan pengetahuan karyawan dan petani dengan mengadakan studi banding

3. Mencari peluang – peluang pemanfaatan hasil panen kembang 3.1.2. Sumberdaya Manusia

Sumber daya manusia merupakan faktor penunjang bagi keberhasilan dalam suatu perusahaan demi keberlangsungan perusahaan dan merupakan suatu ”partner” kerja bagi organisasi. Manusia adalah aset penting di dalam perusahaan yang berdampak pada kesejahteran perusahaan secara langsung dibandingkan sumberdaya yang lainnya. Sumberdaya yang bekerja di perusahaan Liebe merupakan masyarakat yang berada di daerah sekitar lokasi usaha. Pemilik perusahaan Liebe menyediakan lapangan pekerjaan menjadi alasan perusahaan memilih masyarakat sekitar.

(5)

5 Sistem jam kerja yang ditetapkan oleh perusahaan Liebe untuk mengatur tenaga kerja / karyawan dalam keberlangsungan kegiatan dikebun bunga yaitu:

 Tenaga kerja tetap laki – laki bekerja selama 8 jam dalam satu hari yaitu dimulai dari jam 07 : 00 Wib – 15 : 00 WIB

 Tenaga kerja tetap perempuan bekerja selama 10 jam dalam satu hari yaitu dimulai dari jam 07 : 00 Wib – 17: 00 WIB

 Tenaga kerja perempuan harian bekerja dalam satu minggu sebanyak 6 hari yaitu pada hari Senin – Sabtu. Dimana tenaga kerja tersebut bekerja sebanyak 6 jam/hari yaitu dimulai dari jam 07 : 00 Wib – 13 : 00 WIB.

Sistem gaji di perusahaan Liebe pemberian gaji untuk tenaga kerja tetap yaitu bulanan sedangkan untuk tenaga kerja tidak tetap yaitu mingguan. Besar gaji yang diperoleh karyawan yaitu untuk tenaga kerja tetap laki-laki dan perempuan sama yaitu Rp. 1.500.000/bulan. Hal ini di karenakan tenaga kerja laki-laki bekerja di kebun selama 8 jam/hari sedangkan tenaga kerja perempuan bekerja dibagian pemasaran selama 10 jam/hari. Tenaga kerja harian di perusahaan Liebe meliputi tenaga kerja perempuan dengan gaji Rp. 20.000/hari.

3.1.3. Kondisi Keuangan Liebe

Kondisi keuangan perusahaan Liebe, Desa Chideung, Kec. Parongpong, Kab. Bandung Barat, Prov. Jawa Barat periode 31 Desember 2015.Untuk penjualan tiga produk yang dihasilkan oleh perusahaan Liebe yaitu bunga mawar, bunga krisan, bunga hebras. Total penjualan yang dihasilkan perusahaan Liebe yaitu sebesar Rp. 447.300.000 dengan total pengeluaran Rp. 305.686.500. Sehingga di peroleh keuntungan perusahaan Liebe selama 1 tahun yaitu Rp. 151.613.500.

3.1.4. Kegiatan Bisnis Perusahaan Liebe

Tanaman hias yang dijual di toko bunga liebe pada umumnya adalah tanaman hias untuk keperluan dekorasi. Jenis tanaman hias yang dipasarkan adalah bunga potong dan daun potong. Bunga potong yang dijual adalah bunga mawar, krisan, aster, gerbera, lily, sedap malam dan snap dragon. Sedangkan untuk daun potong yang dijual adalah Dendron, pilo, leader leaf, kuskus, asparagus, bintang dan sri geding. Pasokan bunga potong berasal dari kebun yang dikelola Bapak Sambiring, petani mitra, Bogor, Cianjur dan Suka Bumi. Setiap minggunya toko ini membutuhkan 2.500-3.000 ikat bunga potong dan 500-600 ikat daun potong

Untuk kegiatan dekorasi umumnya adalah dekorasi gedung untuk hajatan. Dekorasi dilakukan pada hari jum’at dan sabtu. Dekorasi pada hari jum’at untuk acara hari sabtu dan dekorasi hari sabtu untuk acara hari minggu. Rata-rata dalam seminggu terdapat dua sampai enam gedung dekoran. Pelanggan dari toko bunga liebe berasal dari berbagai daerah seperti Cimahi, Banjaran, Majalengka, Garut, Sumedang dan Cipanas. Saat ini jumlah pelanggan berjumlah lebih kurang 75 pelanggan.

3.2. Bauran Produk Tanaman Hias Potong Di Perusahaan Liebe

3.2.2.Variasi/ Keanekaragaman Produk Perusahaan Liebe memiliki berbagai variasi/ keanekaragaman produk. Variasi/keanekaragam produk tersebut meliputi berbagai jenis tanaman hias potong diantaranya yaitu bunga krisan, bunga gerbera dan bunga mawar.

a. Krisan

Variasi produk krisan yang dilakukan perusahaan Liebe yaitu memproduksi berbagai jenis krisan yaitu Tipe Standar dan Tipe Spray.Variasi

(6)

6 produk bunga krisan di perusahaan Liebe di antaranya White Fiji, Yellow Fiji, Holday, Alouis, Astro, Snowdon White, Cassandra, dan Pingpong. Bunga krisan spray terdiri dari varietas Puma,Yellow Puma, White Regent, Town talk, Heidi Yellow, Heidi White, Zroland, Pompon, Soraya, Wendi, Caymano, dan Casablanca”.Produk bunga krisan di perusahaan Liebe biasanya dijual dalam 5 ikat bunga krisan, dimana 1 ikat bunga krisan berjumlah 10 tangkai bunga krisan.

b.Gerbera / hebras

Variasi produk terhadap bunga hebras berdasarkan warna, ada 3 warna yang digunakan dalan variasi produk ini yaitu gerbera/hebras merah, gerbera/hebras putih dan gerbera/hebras merah muda (pink). Bentuk gebera/hebras dari tiga warna tersebut secara umum sama.

c.Bunga mawar

Variasi produk terhadap bunga mawar di perusahaan Liebe meliputi berbagai jenis warna diantaranya mawar merah, mawar putih, mawar kuning dan mawar merah muda (pink). Bentuk mawar yang dihasilkan perusahaan Liebe tersebut secara umum sama. Namun, hanya warna saja yang membedakannya.

PVariasi produk pada tanaman hias potong di perusahaan Liebe ini penting dilakukan.Variasi produk dapat memberikan kesempatan kepada konsumen untuk memilih bunga hias potong yang diinginkan atau di butuhkan sehingga menimbulkan nilai lebih dan daya tarik tersendiri terhadap perusahaan. Disamping itu, variasi produk dapat meningkatkan penjualan terhadap bunga potong.

3.2.3. Nama / Merek Perusahaan Perusahaan sudah memiliki merek dengan nama”Liebe“ yang sudah ada sejak didirikannya perusahaan ini yaitu tahun 2011. Nama perusahaan Liebe

merupakan sekaligus merek pemasaran bunga hias potong baik berupa dagang maupun jasa. Dalam pemasarannya perusahaan liebe menggunakan nama “Liebe Florist & Decoration”. Hal ini bertujuan untuk memudahkan calon konsumen mengetahui produk yang ditawarkan oleh perusahaan. Nama dan merek perusahaan Liebe dituangkan dalam bentuk papan merek perusahaan Liebe.

Dengan adanya merek perusahaan ini maka konsumen akan yakin dan tertarik karena produk yang ditawarkan sudah memiliki standar kualitas/ mutu tertentu. Hal ini juga dapat meningkatkan loyalitas konsumen terhadap produk yang ditawarkan oleh Liebe.

3.2.4. Kualitas Produk

Kualitas poduk bunga hias potong dapat dilihat dari bibit yang digunakan dan pemeliharaan tanaman yang sesuai dengan kebutuhan dan keadaan tanaman tersebut. Bibit tanaman hias potong yang digunakan oleh perusahaan Liebe merupakan bibit unggulan, seperti penjelasan sebagai berikut:

1. Mawar

Kualitas bunga mawar di perusahaan Liebe dapat dilihat dari bibit yang digunakan. Jenis bibit yang digunakan yaitu jenis mohana untuk mawar kuning, jenis apalan untuk mawar putih, jenis siksa red untuk mawar merah dan jenis parpel untuk mawar merah muda (pink).Pemeliharaan yang dilakukan perusahaan secara intensife. Dalam menjaga kualitas mawar perusahaan Liebe memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

a.Tangkai bunga b.Kuncup bunga c.Ketahanan bunga

Dalam menjaga kualitas produknya perusahaan Liebe melakukan perlakuan terhadap bunga mawar yang telah dipanen. Ketahanan bunga mawar yang sudah dipanen tanpa dilakukan perlakuan dapat bertahan selama 3 hari.

(7)

7 Sedangkan bunga mawar yang dilakukan perlakuan dengan memasukan bunga kedalam ember yang berisi air dapat bertahan selama 1 minggu.

2. Hebras/Gerbera

Kualitas bunga gerbera di Liebe dapat dilihat dari bibit yang digunakan yaitu bibit unggulan yang diimpor langsung dari Belanda. Jenis bibit tersebut meliputi kerambol untuk bunga hebras merah, marmara untuk bunga hebras merah muda (pink) dan dalma untuk bunga hebras putih. Pemeliharaan yang dilakukan perusahaan yang intensive, hal ini ditandai dengan adanya tenaga kerja khusus dalam pemeliharaan tanaman gerbera. Untuk menjaga kualitas gerbera perusahaan Liebe memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

a. Tangkai bunga b. Kuncup bunga c. Ketahanan bunga

Dalam menjaga kualitas produknya perusahaan Liebe melakukan perlakuan terhadap bunga gerbera/hebras yang telah dipanen. Ketahanan bunga gerbera/hebras yang sudah dipanen tanpa dilakukan perlakuan dapat bertahan selama 5 hari. Sedangkan bunga gerbera/hebras yang dilakukan perlakuan dengan memasukan bunga kedalam ember yang berisi air dapat bertahan selama 10 hari.

3. Krisan

Kualitas krisan yang dihasilkan oleh perusahaan Liebe adalah bunga dengan warna indah dan segar, tangkai cukup panjang, kuat dan tidak mudah patah, bunga tidak terserang hama dan penyakit. Hal ini telah sesuai dengan literatur menurut Ansori (2010) menyatakan bahwa kualitas krisan dapat dikatakan baik apabila:

a. Berwarna indah, mulus, bersih, tidak bernoda

b. Bunga dapat bertahan lama setelah dipotong

c. Tangkai bunga cukup panjang dan kuat d. Bunga tidak mudah rusak dalam

pengepakan

e. Daun berwarna hijau dan segar

f. Bebas organisme pengganggu tumbuhan.

Dalam menjaga kualitas produknya perusahaan Liebe melakukan perlakuan terhadap bunga krisan yang telah dipanen. Ketahanan bunga krisan yang sudah dipanen tanpa dilakukan perlakuan dapat bertahan selama 3 hari. Sedangkan bunga krisan yang dilakukan perlakuan dengan memasukan bunga kedalam ember yang berisi air dapat bertahan selama 1 minggu.

3.2.5. Grading

Penerapan sistem grading bunga hias potong yang dilakukan di perusahaan Liebe yaitu yaitu untuk memberikan tingkatan mutu dari produk yang dihasilkan oleh perusahaan. Produk yang dilakukan grading di perusahaan yaitu bunga mawar saja sedangkan bunga krisan dan gerbera tidak dilakukan grading. Grading bunga mawar di perusahaan Liebe menghasilkan 3 Grade yaitu grade A, grade B dan grade C.

Grade A

Penghasil bunga dengan kualitas grade A di perusahaan Liebe ini adalah ± 80 % bunga mawar merah dan kuning. Perusahaan Liebe menetapkan grade A pada bunga mawar dengan memperhatikan antara lain:

1. Memiliki tangakai yang besar dan kuat dengan panjang tangkainya yaitu lebih dari 60 Cm.

2. Memiliki kelopak bunga yang belum mekar sempurna

3. Memiliki warna bunga yang indah 4. Bunga tidak terserang hama dan

penyakit.

Target pasar yang ditujukan untuk grade A ini yaitu 90 % untuk florist dan 10 % untuk dekorasi. Rata-rata hasil produksi bunga mawar untuk grade A di perusahaan liebe mencapai ± 30 ikat perminggunya.

Grade B

Penghasil bunga dengan kualitas grade B di perusahaan Liebe ini adalah ±

(8)

8 80 % bunga merah muda (pink). Perusahaan Liebe menetapkan grade B pada bunga mawar dengan memperhatikan antara lain:

1. Panjang tangkai bunga 40 – 60 cm 2. Memiliki kelopak bunga yang belum

mekar sempurna

3. Memiliki warna bunga yang indah 4. Bunga tidak terserang hama dan

penyakit.

Target pasar yang ditujukan untuk grade B ini yaitu 80 % untuk dekorasi dan 20 % untuk florist . Rata – rata hasil produksi bunga mawar untuk grade B di perusahaan Lieb mencapai ± 50 ikat perminggunya.

Grade C

Penghasil bunga dengan kualitas grade C di perusahaan Liebe ini adalah ± 80 % bunga putih. Perusahaan Liebe menetapkan grade C pada bunga mawar dengan memperhatikan antara lain:

1. Memiliki tangkai bunga yang kecil dan mudah patah dengan panjang tangkai bunga kurang dari 40 cm

2. Memiliki kelopak bunga yang belum mekar sempurna

3. Memiliki warna bunga yang indah 4. Bunga tidak terserang hama dan

penyakit

Target pasar yang ditujukan untuk grade C ini yaitu ± 90 % untuk dekorasi. Rata – rata hasil produksi bunga mawar untuk grade C di perusahaan liebe mencapai ± 40 kodi perminggunya.

Harga jual bunga mawar di perusahaan Liebe yaitu sebagai berikut :

1. Grade A : Rp. 50.000 / Ikat 2. Grade B : Rp. 40.000 / Ikat 3. Grade C : Rp. 30.000 / Ikat

Perusahaan Liebe melakukan penggradingan mawar bertujuan untuk memperoleh kualitas yang lebih baik, menawarkan beberapa kualitas kepada konsumen dan memudahkan dalam proses pemasaran serta memberikan standar terhadap bunga mawar.

Sistem grading tanaman hias potong di perusahaan Liebe belum sepenuhnya dilakukan. Sistem grading

dilakukan hanya pada bunga mawar saja, sementara itu, bunga krisan dan bunga gerbera/hebras belum diberlakukan sistem grading.

3.2.6. Kemasan

Usaha tanaman hias potong di perusahaan Liebe memiliki tiga produk yang hasilkan yaitu bunga mawar, bunga hebras/gerbera dan bunga krisan. Bunga tersebut bunga memiliki kemasannya masing. Berikut uraian masing-masing kemasan bunga potong di perusahaan Liebe.

1. Bunga mawar

Perusahaan Liebe melakukan pengemasan bunga mawar menggunakan kemasan kertas karton dengan ukuran 60x25 cm. Kertas karton yang digunakan merupakan kertas karton yang berwarna putih. Kertas karton tersebut di bentuk bulat melingkari bunga mawar. Dalam 1 kemasan bunga mawar terdapat 20 tangkai bunga mawar. Kemasan yang baik yaitu kemasan yang melilit kuat pada bunga mawar.

Bunga mawar tersebut akan dipasarkan di toko bunga (kios) Liebe yang terletak di Tegalega. Selain itu, bunga mawar juga digunakan untuk keperluan dekorasi. Kemasan ini bertujuan untuk melindungi bunga mawar terhadap kerusakan saat pengangkutan, memberikan nilai tambah dari mawar, menjaga bunga dari debu dan menjaga kesegaran bunga tersebut. Sesuai dengan literatur menurut Assauri (2007) ”Tujuan kemasan bukan saja sebagai pelindung atau wadah tetapi harus dapat menjual produk yang dikemasnya”.

2. Bunga Hebras /Gerbera

(9)

9 Pengemasan bunga hebras yang dilakukan di perusahaan Liebe berdasarkan kebutuhan dari pasar, kebutuhan tersebut meliputi dipasarkan di toko bunga Liebe dan keperluan dekorasi. Bunga hebras yang dipasarkan di toko bunga Liebe biasanya dilakukan 2 kali pengemasan yaitu pertama bunga hebras/gerbera kemas menggunakan kemasan kerucut/corong kemudian di bunga hebras/gerbera di bungkus lagi menggunakan kemasan kertas koran sedangkan untuk keperluan dekorasi bunga hebras di kemas dengan kertas koran saja.

3. Bunga krisan

Pengemasan bunga krisan yang dilakukan di perusahaan Liebe yaitu menggunakan kertas koran yang membungkus ½ - 2/3 panjang bunga. Kertas koran tersebut dibentuk kerucut membungkus bunga krisan. Kemasan krisan di perusahaan ini masih dalam bentuk kemasan biasa. Hal ini dikarena krisan di pasarkan di toko bunga Liebe. Bunga yang dipasarkan sebagian besar dalam bentuk pesanan konsumen yang akan digunakan untuk keperluan dekorasi dan rangkaian bunga menurut istri pemilik usaha dalam hasil wawancara di toko bunga Liebe. Bentuk kemasan bunga krisan seperti berikut:

3.3.Permasalahan Bauran Produk Di Perusahaan Liebe

Perusahaan Liebe dalam melakukan bauran produknya terdapat beberapa permasalahan dan kekurangan yang belum mampu terpenuhi oleh perusahaan diantaranya nama dan merek dagang, penggradingan krisan dan gerbera/hebras, label dan jaminan dan garansi. Berikut uraian permasalahan tersebeut sebagai berikut:

3.3.2. Merek dagang

Perusahaan Liebe dalam pemasaran produknya saat ini masih menggunakan nama perusahaan. Sedangkan merek dagang belum dimiliki oleh perusahaan Liebe. Sementara itu, merek dagang suatu produk sangat berperan penting dalam pemasaran suatu produk. Perusahaan Liebe sebagai produsen tanaman hias potong yang telah memiliki toko bunga dan jasa dekorasi sendiri seharusnya sudah memiliki merek dagang suatu produk..

3.3.3. Grading krisan dan gerbera/hebras

Dalam menetapkan tingkatan kualitas produknya perusahaan Liebe melakukan grading terhadap tanaman hias potong yang dihasilkannya. Saat ini, perusahaan Liebe melakukan penggradingan bunga hias potong hanya pada bunga mawar saja. Sementara itu, bunga krisan dan bunga gerbera/hebras belum di lakukannya grading. Grading merupakan aktivitas mengklasifikasi hasil pertanian menurut standar yang diinginkan atau penyortiran produk-produk kedalam satuan atau unit tertentu. Tujuan dilakukannya grading bunga hias potong menurut Amanah (2010),

3.3.4. Label

Dalam pemasaran suatu produk perlu dilakukan bauran produk diantara menggunakan label. Saat ini, perusahaan Liebe yang memproduksi dan Gambar 2. Kemasan bunga

hebras untuk toko bunga Liebe

Gambar 3. Kemasan bunga hebras untuk dekorasi

(10)

10 memasarkan bunga hias potong belum memiliki label pada produk yang dihasilkannya. Sementara itu, label betujuan untuk menyampaikan informasi mengenai produk dan produsen yang memproduksi produk tersebut. Untuk itu, perusahaan Liebe seharusnya memiliki label pada produk yang dihasilkannya. Menurut Tjiptono (2007), label merupakan bagian dari suatu produk yang menyampaikan informasi mengenai produk dan penjual. Selain itu, label juga bagian dari kemasan atau bisa merupakan etiket (tanda pengenal) yang dicantelkan pada produk.

3.3.5. Jaminan dan garansi

Perusahaan Liebe saat ini dalam memasarkan produknya belum adanya garansi terhadap produk kepada konsumen, apabila produk tersebut belum/tidak memenuhi harapan konsumen. Perusahaan Liebe sebagai produsen bunga hias potong yang terus berkembang sebaiknya memiliki garansi terhadap produknya. Garansi yang diharapkan berupa ganti rugi bunga apabila bunga rusak karena distribusi dari perusahaan Liebe. Apabila bunga rusak karena kelalaian konsumen maka tidak berlakunya garansi tersebut. Hal ini bertujuan untuk memenuhi standar dan harapan konsumen terhadap produk yang dihasilkan perusahaan Liebe.

IV. KESIMPULAN

Adapun kesimpulan dari Artikel Ilmiah ini adalah sebagai berikut:

1. Bauran produk yang telah diterapkan oleh perusahaan Liebe sudah hampir sepenuhnya sesuai dengan literatur yang didapatkan seperti variasi/keanekaragaman produk,

nama/merek perusahaan,

memperhatikan kualitas produk, melakukan penggradingan mawar dan menggunakan kemasan produk tanaman hias potong. Penerapan bauran produk tersebut mampu memberikan

jaminan akan keberlangsungan perusahaan ke depannya, karena perusahaan sudah mendapatkan kepercayaan dan standar mutu untuk setiap aspek produksi yang dilakukannya yang mampu meyakinkan konsumen akan produk yang dihasilkan oleh perusahaan. 2. Permasalahan bauran produk di

perusahaan Liebe yaitu merek dagang, penggradingan krisan dan gerbera/hebras, label dan jaminan dan garansi

DAFTAR PUSTAKA Amanah. 2010. Manajemen Pemasaran.

Bumi Aksara. Jakarta

Angipora, Marisu P. 2002. Dasar-dasar Pemasaran, edisi ke-2. PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Ansori Mattjik N. 2010. Budidaya Bunga Potong Dan Tanaman Hias. IPB Press. Bogor. 451 Hal.

Assauri, Sofjan. 2007. Manajemen Pemasaran. Rajawali Pers. Jakarta.

Direkturat Jendral Hortikultura kementerian pertanian. 2014. Budidaya dan pasca panen florikultura. Bina aksra. Jakarta Setiawan. 2008. morfologi pada bunga

mawar. Diakses pada http:///morfologi

mawar2.html.diakses 04 Mei 2016 Soekartawi. 1996. Manajemen

Agribisnis Bunga Potong. Universitas Indonesia Press. Jakarta.

Tjiptono. 2008. Manajemen Pemasaran. Erlangga . Jakarta. 97 Hal

Referensi

Dokumen terkait

Lampiran F.10 Surat Keterangan Penyebaran dari SDN Sindangpalay

Kc'nrne i.n Negid Pcpub'ir ndonr ia (bagannr relab bcbenpa kali ditrhh reGkhn dergan leratunn pre{den Nomor 9l lentum Presid€n Rl Nonor 9rt Tahun 2006 renrang leNbalran Keriga al6

Hasil penelitian yang diperoleh yaitu persepsi kegunaan dan persepsi kemudahan penggunaan secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap sistem informasi akuntansi..

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari berbagai sumber saat pengumpulan data. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan

Untuk mewujudkan tujuan pembelajaran serta perkembangan kemampuan berpikir sebagaimana dijelaskan diatas, proses pembelajaran dapat ditempuh melalui pendekatan saintifik

Gas dari kawah Candradimuka merupakan gas vulkanik sedangkan gas dari Sumber dan gua Jimat merupakan gas suatu subduction dimana gas tersebut mempunyai nilai isotop sebesar -

Based on from the researches above and supported by this research, the researcher concludes that there is a slightly significant difference of the comparison

department store di Bangkok. Data diperoleh dari survei yang diberikan kepada 400 pelanggan yang membeli donat di department store di Bangkok. Metode Sampling Accidental