PERKEMBANGAN KEMAMPUAN BERPIKIR DALAM RUMUSAN TUJUAN PENDIDIKAN
Widyawati Erlianingsih (1505660)
PGSD Bumi Siliwangi – Fakultas Ilmu Pendidikan vwidyaa@gmail.com
Pendidikan sangatlah penting dan berpengaruh dalam perkembangan suatu negara. Pendidikan diwujudkan melalui proses pembelajaran, umumnya pada sekolah formal. Berdasar pada hal tersebut, maka pendidikan perlu memiliki panduan untuk merumuskan tujuan pendidikan yang terarah.
Dalam sistem pendidikan nasional rumusan tujuan pendidikan, baik tujuan kurikuler maupun instruksional menggunakan klasifikasi dari Benjamin S. Bloom yang secara garis besar membaginya menjadi tiga ranah, yakni ranah kognitif, ranah afektif dan ranah psikomotor. Ranah kognitif menekankan pada aspek intelektual seperti pengetahuan, pengertian dan keterampilan berpikir. Ranah afektif menekankan pada aspek perasaan dan emosi, seperti minat, sikap, apresiasi dan cara penyesuaian diri. Ranah psikomotor menekankan pada aspek keterampilan motorik dan kemampuan bertindak, seperti tulisan tangan dan mengetik.
Dalam ranah kognitif dikenal istilah metakognisi, yaitu suatu proses berpikir urutan kedua atau lebih tinggi yang melibatkan kontrol aktif atas proses kognitif. Metakognisi mengacu pada keadaan dimana seseorang telah memiliki pengetahuan atau kesadaran tentang proses berpikir dirinya serta memiliki pengendalian diri atau kontrol selama berpikir untuk bertindak dan mengambil keputusan.
Daftar Pustaka:
Fauzi, Ahmad. (2014). Penerapan Pendekatan “5M” Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPA tentang Sifat-sifat Cahaya. Skripsi. UPI Bandung.
Makmun, Syamsuddin Abin. (2003). Psikologi Pendidikan. Bandung: PT Rosda Karya Remaja.
Permendikbud Nomor 81 A tahun 2013. [Online]. Diakses dari