42
III.1. Analisa Sistem
Analisa berguna untuk mengetahui kebutuhan perangkat lunak dalam sistem pakar yang dibangun. Dalam tahap ini dilakukan pencarian dan pengumpulan data serta pengetahuan yang diperlukan oleh sistem pakar. Sehingga pada akhirnya didapatkan hasil analisa berupa sebuah sistem yang strukturnya dapat didefenisikan dengan baik dan jelas. Pada umumnya sistem pakar mendeteksi penyakit burung puyuh masih berjalan saat ini dilakukan secara manual, yaitu burung mengalami penyakit yang terkadang tidak terlihat oleh pemiliknya, dikarenakan penyakit –penyakit tersebut tidak langsung diketahui unsur dan penyebab burung puyuh itu sakit. Maka dari itu perlu dievaluasi penyebab sakit, gejala sakit dan cara pengobatannya melalui ahlinya.
III.1.1 Analisa Input
Dalam mengidentifikasi penyakit burung, para ahli akan mencatat data penyakit ke dalam pembukuan data penyakit dan pada saat burung puyuh mengalami penyakit. Hasil data penyakit juga akan disimpan dalam bentuk arsip atau file data sehingga apabila burung puyuh membutuhkan pengobatan lebih lanjut. Maka pengobatan dan pencegahan bisa dilakukan dengan menganalisa penyakit tersebut. Dengan mengarsipkan setiap data maka penyakit burung puyuh
dapat diketahui. Dengan aplikasi ini kita hanya memutuhkan tempat penyimpanan data tanpa harus membuat ruangan atau memakan ruangan kerja kita.
III.1.2 Analisa Proses
Pakar akan mencari beberapa pertanyaan kepada peternak burung sehingga keluhan yang dialami bisa diketahui oleh pakar. Pada umumnya sistem yang akan dibangun masih harus mengumpulkan data penyakit yang sering dialami oleh burung, sehingga mempermudah peternak untuk mengatasi penyakit terhadap burung tersebut. Semua jawaban nantinya akan dicerna dan diidentifikasi oleh pakar sehingga dapat diketahui jenis penyakit yang dialami burung. Dengan proses yang seperti ini apabila kita berada disuatu tempat yang sulit menemukan tenaga medis maka akan berdapak serius bagi burung, namun aplikasi ini dapat digunakan dimana saja untuk berkonsultasi.
III.1.3 Analisa Output
Aplikasi sistem pakar yang dibangun memiliki cara kerja untuk menghasilkan suatu keluaran atau output dan cara kerja dari sistem pakar ini, pertama kali user diharuskan memilih salah satu topik permasalahan yang sedang dialami oleh user. Setelah dipilih salah satu topik permasalahan, sistem akan memunculkan pertanyaan-pertanyaan dimana user harus memberikan jawaban-jawaban yang sesuai dengan apa yang user rasakan. Setiap pilihan jawaban yang dipilih oleh user akan mengarah pada pertanyaan berikutnya atau langsung menampilkan hasil diagnosa yang berisi kemungkinan penyebab dan tindakan
atau penanggulangan yang dapat dilakukan oleh user baik penanganan secara mandiri maupun penanganan yang membutuhkan pertolongan medis.
III.2. Evaluasi Sistem
Setelah penulis melakukan analisa terhadap sistem mendeteksi penyakit burung dalam saat ini maka perlu adanya evaluasi dalam beberapa hal antara lain : 1. Proses diagnosis penyakit burung pada saat ini masih manual terlihat dari
proses pengolahan data untuk penyakit.
2. Proses untuk mengetahui beberapa penyakit yang dialami oleh burung puyuh masih bersifat manual, tidak dilakukan uji tes dilab.
3. Sistem mendeteksi penyakit burung ini, masih terlihat sederhana. Karena pakar tidak bisa melakukan pencarian beberapa penyakit yang sering timbul terbaru. Maka dari itu penyakit yang sering terinveksi virus dan bakteri masih diketahui lewat peternak burung puyuh.
Berdasarkan pemaparan diatas maka diperlukan perbaikan sistem untuk memecahkan permasalahan yang ada. Untuk itu penulis akan membuat sistem pakar untuk mendeteksi penyakit burung puyuh dan pengobatannya menggunakan obat – obatan dan pembersihan tempatnya. Sehingga permasalahan yang dihadapi saat ini dapat teratasi. Dengan menggunakan sistem pakar ini pengguna dapat dengan mudah dan cepat mengidentifikasi penyakit dalam tanpa harus berkonsultasi langsung dengan dokter atau ahli. Sistem ini diyakini mampu memberikan kontribusi positif bagi peternak, sehingga proses mendeteksi relatif lebih cepat.
III.3. Studi Kasus
Desain sistem merupakan penggambaran dan pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan sistem. Tujuan dari Desain sistem adalah untuk merancang sistem informasi yang baru, mengkonversikan spesifikasi sistem ke dalam sebuah desain yang handal dan dapat dipelihara. Sebelum mendesain sistem terlebih dahulu penulis akan menguraikan spectrum table yang akan digunakan, antara lain:
Tabel III.1 Tabel Penyakit
Kode Penyakit Nama Penyakit Nilai TB
P001 Radang Usus 0.7 P002 Tetelo 0.6 P003 Berak Putih 0.5 P004 Batuk Darah 0.6 P005 Salesma Burung 0.8 P006 Kolera Burung 0.6 P007 Gumboro Disease 0.6 P008 Produksi Telur 0.6 P009 Produksi Awal 0.7 P010 Flu Burung 0.6
Tabel III.2 Daftar Gejala
Kode Gejala Nama Gejala Nilai TB
G001 Nafsu Makan Berkurang 0.8
G002 Nafas Sesak 0.8 G003 Nafas Ngorok 0.8 G004 Nafas Cepat 0.7 G005 Bersin-bersin 0.7 G006 Batuk 0.6 G007 Badan Kurus 0.5
G008 Bulu Kusam dan berkerut 0.7
G009 Diare 0.8
G010 Produksi telur menurun 0.7
G011 Kualitas telur jelek 0.8
G013 Kedinginan 0.8
G014 Tampak lesu 0.8
G015 Mencret kehijau-hijauan 0.6
G016 Mencret keputih-putihan 0.7
G017 Mencret bercampur darah 0.8
G018 Ingin buang air terus menerus 0.6
G019 Banyak minum 0.8
G020 Muka pucat 0.6
G021 Nampak membiru 0.8
G022 Sempoyongan 0.6
G023 Jengger membegkak merah 0.6
G024 Jengger pucat 0.8
G025 Kaki bengkak 0.7
G026 Kaki meradang lumpuh 0.7
G027 Kaki pincang 0.7
G028 Kelopak mata kemerahan 0.6
G029 Keluar cairan berbusa dari mata 0.8
G030 Keluar cairan dari mata dan hidung 0.8
Tabel III.3 Tabel Solusi
Kode Solusi Kode Penyakit Solusi S001 P001
Memperbaiki tata laksana pemeliharaan, serta memisahkan burung puyuh yang sehat dari yang telah
terinfeksi.
S002 P002 Berikan Vitamin secukupnya untuk membantu kondisi tubuh burung puyuh
S003 P003
Berikan Master Coliprim dosis: 1 gr/1 ltr air selama 3-4 hari (1/2 hari) berturut-turut. setelah itu berikan Master
Vit-Stress selama 3-4 hari untuk membantu proses penyembuhan
S004 P004 Berikan vitamin Master Vit-Stress dosis: 1 gr/1 ltr air untuk membantu memperbaiki kondisi tubuh
S005 P005
Berikan Master Cyprosyn-Plus dosis: 1 gr/1 ltr air selama 3-4 hari berturut-turut. selama pengobatan berikan vitamin Master Vit-Stress dosis: 1 gr/3 ltr air untuk
membantu proses pengobatan.
S006 P006
Berikan Master Kolericid dosis: 1 gr/1 ltr air selama 3-4 hari berturut-turut. berikan Master Vit-Stress dosis: 1
gr/3 ltr air untuk membantu proses penyembuhan S007 P007 Air gula 30-50 gr/ltr air dan ditambah Master Vit-Stress
S008 P008 Berikan vitamin untuk membantu kondisi tubuh.
S009 P009
Berikan10 dosis: 9 gr/100 kg makanan dan TM-Poultry Formula dengan Antigerm-77 dosis: 2 st/3,8 ltr
air.
S010 P010 Dianjurkan untuk disingkirkan dan dimusnakan dengan cara dibakar dan bangkainya dikubur.
Contoh perhitungan TB
Tabel III.4 Contoh Perhitungan
No Gejala Penyakit Nilai TB
1 Nafas Sesak Radang Usus 0,7
2 Nafas Ngorok Radang Usus 0,6
3 Nafas Cepat Radang Usus 0,5
4 Nafsu makan berkurang Radang Usus 0,5
Jika probabilitas gejala-gejala dengan memperhatikan penyakit yang terjadi adalah:
1. Nafas sesak : 0,7 2. Nafas Ngorok : 0,6
Jika probabilitas gejala-gejala dengan memperhatikan penyakit yang terjadi adalah:
1. Nafas Sesak : 0,5 2. Nafas Ngorok : 0,5 Perhitungan nilai bayes: P (Perikondritis | Nafas Sesak)
P(Nafas sesak | Perikondritis)*P(Perikondritis) =
P(Nafas Sesak | Perikondritis)*P(Nafas Ngorok | Perikondritis)
(0,5)*(0,7) P (Perikondritis | Nafas Sesak) =
(0,5)*(0,5) 0,35 = 1 P (Perikondritis | Nafas Sesak) = 0,35
P (Perikondritis | Nafas Ngorok)
P(Nafas sesak | Perikondritis)*P(Perikondritis) =
P(Nafas sesak | Perikondritis)*P(Nafas Ngorok | Perikondritis)
(0,5)*(0,6) P (Perikondritis | Nafas Ngorok) =
(0,5)*(0,5) 0,3
= 1 P (Perikondritis | Nafas Ngorok) = 0,3
Total bayes = bayes 1 + bayes 2 + ... bayes n; = 0,35 + 0,3 = 0,65
Jadi total bayes penyakit perikondritis adalah 0,65
Tabel III.5 Aturan Spektrum Penyakit dan Gejala
Kode Gejala Kode Penyakit P001 P002 P003 P004 P005 P006 P007 P008 P009 P010 G001 * G002 * G003 * G004 * G005 * G006 * G007 * G008 * G009 * G010 * G011 *
G012 * G013 * G014 * G015 * G016 * G017 * G018 * G019 * G020 * G021 * G022 * G023 * G024 * G025 * G026 * G027 * G028 * G029 * G030 *
Setiap spektrum diatas akan dibuat kombinasi untuk setiap kemungkinan gejala terpenuhi dan disesuaikan dengan jenis penyakitnya. Berikut ini akan digambarkan dalam pohon keputusan:
G1 G8 G2 G3 G5 G7 G6 PO2 END G10 G4 P01 PO3 G9 P04 G11 G13 G25 P02 G16 G4 G17 G12 G24 END G18 P08 G29 G25 G14 G27 G25 G28 P06 G26 P09 G23 END G23 G21 G19 G20 G23 G15 P07 G22 END YA TIDAK Y T T T Y T T Y Y Y T Y T T T Y Y T Y Y T Y T Y T Y Y T Y Y T Y T Y Y T Y T T Y T Y T T T Y Y T Y Y Y T PO5 END Y T Y G30 / :Gejala YA \ :Gejala TIDAK
III.4. Desain Sistem
Desain sistem pada penelitian ini dibagi menjadi dua desain, yaitu desain sistem secara global untuk penggambaran model sistem secara garis besar dan desain sistem secara detail untuk membantu dalam pembuatan sistem.
III.4.1. Desain Sistem Secara Global
Pada sub bab ini penulis akan membahas tentang perancangan secara umum menggunakan bahasa pemodelan yang berorientasi objek Unified Modelling Language (UML) yaitu Use Case Diagram, Class Diagram, Activity Diagram, dan Sequence Diagram.
III.4.1.1 Use Case Diagram
Berikut ini merupakan bentuk use case diagram dari sistem pakar mendeteksi penyakit burung puyuh :
Gambar III.2. Use Case Diagram Sistem Pakar Burung Puyuh
Keterangan : 1. Actor
a. Pakar : Admin yang bertindak sebagai pengelola sistem pakar. b. User : Pengguna sistem pakar
2. Usecase
a. Daftar : Sebelum masuk kehalaman kerja pakar, seorang pakar harus terlebih dahulu mendaftar sebagai anggota dengan mengisi form yang disediakan.
Login Macam Penyakit Data Gejala Data Penyakit Data Aturan Logout Pakar User Hasil Diagnosa <<include>> <<include>> <<include>> <<include>> Konsultasi <<include>>
b. Login : Sebelum masuk kehalaman kerja pakar, seorang pakar harus login terlebih dahulu dengan cara mengisi Username dan Password sesuai dengan ketentuan.
c. Konsultasi : User yang akan melakukan konsultasi harus mengisi data user. Kemudian menjawab pertanyaan dari sistem mengenai gejala-gejala penyakit burung puyuh. Sistem akan memberikan hasil diagnose penyakit yang diderita user berdasarkan jawaban user.
d. Penyakit : Setelah login, pakar memiliki berbagai hak akses. Salah satu hak aksesnya adalah pengelolahan penyakit. Pengolahan penyakit berupa pengubahan, penghapusan dan penambahan data penyakit.
e. Gejala : Olah gejala berupa pengubahan, penghapusan dan penambahan gejala.
f. Relasi : Input relasi digunakan untuk menghubungkan antara gejala dengan jenis penyakit yang telah diinputkan sebelumnya. g. Daftar : user harus memasukkan nama untuk dapat berkonsultasi
III.4.1.2 Class Diagram
Berikut ini Merupakan Class diagram sistem pakar penyakit burung puyuh:
III.4.1.3 Activity Diagram
Berikut ini merupakan activity diagram untuk menggambarkan logika programpada perancangan sistem pakar penyakit burung puyuh :
1. Diagram Activity Login Pakar
Berikut ini rancangan diagram activity untuk login pakar :
Anggota Kode_Anggota PK Jenis_Kelamin Tanggal_Lahir Alamat Username Password Konsultasi Kode_Konsul PK Kode_Anggota Kode_Gejala Kode_Hasil Tanggal Penyakit Kode_Konsul PK Kode_Anggota Kode_Gejala Kode_Hasil Tanggal Gejala Kode_Gejala PK Nama_Gejala Bobot Hasil Kode_Hasil PK Kode_Penyakit Nilai Aturan Kode_aturan PK Kode_Gejala Ya Tidak Autocode Nama_Tabel PK Value Admin Username PK Password 1 M 1 1 1 1 M 1 1 M M 1 1 M 1
2. Diagram ActivityUser
Berikut ini rancangan diagram activityUser :
Gambar III.5. Diagram Activity Login User
3. Diagram Activity Konsultasi
Berikut ini rancangan diagram activity konsultasi :
Gambar III.6. Diagram Activity Konsultasi
Konsultasi User Sistem Login Form Pertanyaan Gejala Jawab Pertanyaan Gejala Pilih Menu Konsultasi Baca Jawaban Pertanyaan Pilih Pertanyaan Hasil Diagnosa
4. Diagram Activity Penyakit
Berikut ini rancangan diagram activity Penyakit :
Data Penyakit
Admin Sistem
Akses Data Penyakit
Masukan Data Penyakit Baru
Pilih Data Penyakit yang diubah
Pilih Data Penyakit yang akan dihapus Ya Tidak Database Hapus Data Tekan Tombol Simpan
Ubah Data Penyakit
Simpan Perubahan Data Simpan Penyakit Tambah Ubah Hapus Tidak Tidak Ya Ya
5. Diagram Activity Gejala
Berikut ini rancangan diagram activity penambahan data gejala :
Data Gejala Admin Sistem Akses Data Gejala
Masukan Data Gejala Baru
Pilih Data Gejala yang diubah Pilih Data Gejala yang akan dihapus Ya Tidak Database Hapus Data Tekan Tombol Simpan
Ubah Data Gejala Simpan Perubahan Data Simpan Gejala Tambah Ubah Hapus Tidak Tidak Ya Ya
6. Diagram Activity Relasi
Berikut ini rancangan diagram activity relasi antara gejala dengan penyakit:
III.4.1.4. Diagram Sequence
1. Diagram Sequence Login Pakar
Untuk medapatkan hak akses di halama kerja pakar, maka pakar harus login terlebih dahulu. Username dan Password yang diinputkan saat login akan diperiksa validasinya oleh database.
Gambar III.10. Diagram Sequence Login Pakar
2. Diagram Sequence Konsultasi
Berikut ini adalah bentuk diagram sequence konsultasi user pada sistem pakar Burung puyuh :
Gambar III.11. Diagram Sequence Konsultasi
Pakar Form Login
Login Database Validasi Login Username atau Password Salah Result Menu Pakar Username dan Password Benar Gejala dan Penyakit yang Dijawab User Input Data Nama User Database Baca NamaUser Jawaban Pertanyaan Gejala Baca Data Gejala Hasil Diagnosa Konsultasi Cetak Hasil Cetak
3. Diagram Sequence Penyakit
Pakar mengolah data penyakit ke form penyakit, kemudian data penyakit yang diolah akan disimpan di database aplikasi.
4. Diagram Sequence Gejala
Pakar mengolah data gejala ke form Gejala, kemudian data gejala yang telah diolah akan disimpan di database aplikasi.
Gambar III.13. Diagram Sequence Gejala Gambar III.12. Diagram Sequence Penyakit
Pakar Penyakit
Input, edit, hapus data penyakit
Database
Simpan data penyakit
Informasi data penyakit yang diinput, edit, hapus Menu Pakar
Tampilan
Pakar Gejala
Input, edit, hapus data gejala
Database
Simpan data gejala
Informasi data gejala yang diinput, edit, hapus Menu Pakar
5. Diagram Sequence Rule
Pakar mengolah data rule ke form rule, kemudian data rule yang telah diolah akan disimpan di database aplikasi.
Gambar III.14. Diagram Sequence Rule
6. Diagram Sequence Relasi
Pakar mengolah data relasi ke form relasi, kemudian data relasi yang telah diolah akan disimpan di database aplikasi.
Gambar III.15. Diagram Sequence Relasi
Pakar Rule
tambah, edit, hapus data rule
Database
Simpan data Rule
Informasi data Rule yang diinput, edit, hapus Menu Pakar
Tampilan
Pakar Relasi
tambah, edit, hapus data relasi
Database
Simpan relasi
Informasi data relasi yang ditambah, edit, hapus Menu Pakar
III.4.2 Desain Sistem Secara Detail
Desain sistem secara detail atau terinci ini berfungsi untuk memberikan gambaran sistem yang akan diusulkan agar dapat dilihat secara lebih detail berdasarkan pada gambaran sistem keseluruhan yang terdapat pada desain global.
III.4.2.1. Desain Output
Tampilan atau output adalah hasil dari sistem informasi yang dapat dilihat. Dalam tahapan desain output ini berupa tampilan di layar. Berikut ini adalah desain output sistem pakar yang dirancang:
1. Desain Tampilan Hasil Konsultasi
Berikut ini merupakan tampilan rancangan hasil konsultasi :
2. Desain Tampilan Cetak Hasil Konsultasi
Berikut ini merupakan tampilan rancangan cetak hasil konsultasi dalam bentuk pdf:
Gambar III.17. Desain Tampilan Cetak Hasil Konsultasi
III.4.2.2. Desain Input
Desain input merupakan masukan yang penulis rancang guna lebih memudahkan dalam entry data. Entry data yang dirancang akan lebih mudah dan cepat dan meminimalisir kesalahan penulisan dan memudahkan perubahan.
Hasil Konsultasi Gejala Solusi : : Nama :
1. Desain Tampilan Login User Halaman Konsultasi
Berikut ini merupakan rancangan tampilan halaman konsultasi :
Gambar III.18. Desain Tampilan Halaman Konsultasi
2. Desain Tampilan Halaman Awal User
3. Desain Tampilan Daftar Pertanyaan Konsultasi
Berikut ini merupakan rancangan tampilan daftar pertanyaan konsultasi :
Gambar III.20. Desain Tampilan Daftar Pertanyaan Konsultasi
4. Desain Tampilan Halaman Login Pakar
Berikut ini desain tampilan halaman login pakar :
5. Desain Tampilan Halaman Utama Pakar
Berikut ini merupakan rancangan tampilan halaman utama pakar :
6. Desain Tampilan Halaman Menu Gejala
Berikut ini desain tampilan halaman menu gejala:
Gambar III.23. Desain Tampilan Halaman Menu Gejala HEADER Home Macam Penyakit Data Gejala Data Penyakit FOOTER Data Aturan Logout Selamat Datang : : xxxxxxxxxxxx
7. Desain Tampilan Halaman Ubah Gejala
Berikut ini desain tampilan halaman ubah gejala:
Gambar III.24. Desain Tampilan Halaman Ubah Gejala
8. Desain Tampilan Halaman Menu Penyakit
Berikut ini desain tampilan halaman menu penyakit:
Gambar III.25. Desain Tampilan Halaman Menu Penyakit
HEADER Home Macam Penyakit Data Gejala Data Penyakit FOOTER Data Aturan Logout Data Gejala : : Kode Gejala Nama Gejala Bobot Ubah
Kode Gejala Nama Gejala Bobot Aksi Edit Delete xxxx xxxxxx xx xxxx xxxxxx xx Reset HEADER Home Macam Penyakit Data Gejala Data Penyakit FOOTER Data Aturan Logout Data Penyakit : : Kode Penyakit Nama Penyakit Solusi Simpan
Kode Penyakit Nama Penyakit Solusi Aksi Edit Delete
xxxx xxxxxx xxxxxxx
9. Desain Tampilan Halaman Ubah Penyakit
Berikut ini desain tampilan halaman ubah penyakit:
Gambar III.26. Desain Tampilan Halaman Edit Penyakit
10.Desain Tampilan Halaman Relasi Gejala dan Penyakit
Berikut ini desain tampilan halaman relasi gejala dan Penyakit:
Gambar III.27. Desain Tampilan Halaman Relasi Gejala dan Penyakit
HEADER Home Macam Penyakit Data Gejala Data Penyakit FOOTER Data Aturan Logout Data Penyakit : Kode Penyakit Nama Penyakit Solusi Ubah
Kode Penyakit Nama Penyakit Solusi Aksi Edit Delete xxxx xxxxxx xxxxxxx xxxx Reset xxxxxx xxxxxxxxxxxxxxxxxxx HEADER Home Macam Penyakit Data Gejala Data Penyakit FOOTER Data Aturan Logout
Data Aturan / Rule
:
Gejala Ya
Simpan
Kode Gejala Nama Gejala Ya Aksi Edit Delete xxxx xxxxxx xxxx Tidak Gejala Penyakit Gejala Penyakit Tidak xxxx
III.4.2.3. Desain Database
Desain struktur database adalah untuk menentukan file database yang digunakan seperti field, tipe data, ukuran data. Sistem ini dirancang dengan menggunakan database MySQL.
III.4.2.3.1. Kamus Data
Kamus data merupakan uraian yang menjelaskan tentang tabel data atau entitas serta field-field yang terdapat pada entitas yang ada. Kamus data digunakan sebagai acuan dalam pembangunan suatu database dan sebagai panduan bagi pemakai sistem maupun untuk keperluan pengembangan sistem database. Adapun tabel data atau entitas yang dibentuk adalah seperti berikut ini :
1. Penyakit = @Kode_Penyakit + Nama_Penyakit + Solusi 2. Gejala = @Kode_Gejala+Nama_Gejala+Bobot
3. Aturan = {Kode_Aturan + Kode_Gejala+Ya+Tidak} 4. Admin = username + password
username = *username pakar yaitu admin* passID = *password pakar yaitu 12345* 5. Hasil = Kode_Hasil + Kode_Penyakit + Nilai 6. Konsultasi=@Kode_Konsul+Kode_Aggota+
Kode_Gejala+Kode_Hasil+Tanggal
7. Anggota=@Kode_Anggota+Nama+Jenis_kelamin+Tanggal_Lahir+Alamat+ Username+password
III.4.2.3.2. Desain Tabel
Berikut adalah desain tabel dari sistem yang dirancang. 1. Tabel Penyakit
Tabel yang berisi seluruh data mengenai penyakit. Nama Database : Sp_Burung_puyuh Nama Tabel : Penyakit
Primary Key : Kode_penyakit
Tabel III.6. Struktur Tabel Penyakit
Nama Field Tipe Data Ukuran
Kode_Penyakit varchar 10
Nama_penyakit varchar 100
Solusi text -
2. Tabel Gejala
Tabel yang berisi seluruh data mengenai gejala-gejala dari suatu penyakit. Nama Database : Sp_Burung_puyuh
Nama Tabel : Gejala
Primary Key : Kode_gejala
Tabel III.7. Struktur Tabel Gejala
Nama Field Tipe Data Ukuran
Kode_gejala varchar 10
Nama_gejala varchar 100
3. Tabel Aturan
Tabel relasi merupakan tabel aturan yang merelasikan antara penyakit dengan gejalanya.
Nama Database : Sp_Burung_puyuh
Nama Tabel : Aturan
Primary Key : Kode_Aturan
Tabel III.8. Struktur Tabel Relasi
Nama Field Tipe Data Ukuran
Kode_aturan Int 10
Kode_gejala varchar 10
Ya varchar 10
Tidak varchar 10
4. Tabel Admin
Tabel pakar digunakan sebagai tabel untuk login pakar Nama Database : Sp_Burung_puyuh
Nama Tabel : Admin
Primary Key : Username
Tabel III.7. Struktur Tabel Admin
Nama Field Tipe Data Ukuran
Username varchar 30
Password varchar 30
5. Tabel Hasil
Tabel Solusi digunakan untuk menampung hasil kansultasi pasien. Nama Database : Sp_Burung_puyuh
Nama Tabel : Hasil
Tabel III.9. Struktur Tabel Analisa Hasil
Nama Field Tipe Data Ukuran
Kode_hasil Int 10
Kode_penyakit varchar 10
Nilai double
6. Tabel Konsultasi
Tabel konsultasi berisi data dari para pasien yang berkonsultasi. Nama Database : Sp_Burung_puyuh
Nama Tabel : konsultasi Primary Key : kode_konsultasi
Tabel III.10. Struktur Tabel Nilai Konsultasi
Nama Field Tipe Data Ukuran
Kode_konsultasi Int 11 Kode_anggota Varchar 10 Kode_gejala Varchar 10 Kode_hasil Varchar 10 Tanggal Date 7. Tabel Anggota
Tabel komentar merupakan tabel untuk menampung saran yang dimasukkan oleh user.
Nama Database : Sp_Burung_puyuh
Nama Tabel : anggota
Tabel III.11. Struktur Tabel Anggota
Nama Field Tipe Data Ukuran
Kode_anggota Int 11 Nama varchar 30 Jensi_kelamin varchar 10 Tanggal_lahir Date Alamat text Username varchar 30 Password varchar 30
Rumus Teorema Bayes
p(H|E) = p(E|H) × p(H)
p(E) Gejala yang dialami pasien:
1. Nafsu Makan berkurang(0,8)=P(E|H1)
2. Nafas Sesak (0,8)= P(E|H2)
3. Nafas Ngorok(0,8)= P(\|H3)
4. Nafas cepat (0,7)= P(\|H4)
Mencari semesta dengan Menjumlahkan dari Hipotesa diatas:
0,8+0,8+0,8+0,7=3,1
Menghitung Nilai Semesta Sebagai Berikut:
P(H1)= = 0,25806
P(H2)= = 0,25806
P(H3)= = 0,25806
Nilai P(H1) diketahui ,probabilitas hipotesis H tanpa Memandang Evidence
apapun,maka langakah selanjutnya adalah : P(HI)*P(E\H1)
=P(H1)*P(E|H1)+ P(H2)*P(E|H2)+ P(H3)*P(E|H3)+ P(H4)*P(E|H4)
=(0,25806*0,8)+ (0,25806*0,8)+ (0,25806*0,8)+(0,22581*0,7)
=0,20645+0,20645+0,20645+0,15807
=0,77742
Mencari Nilai P(H1\E) atau probabilitas hipotesis Hi benar jika diberikan
Evidence E:
P(H1\E)= =0,26556
P(H1\E)= =0,26556
P(H1\E)= =0,26556
P(H1\E)= =0,20333
Setelah Seluruh Nilai P(H1\E) diketahui,maka jumlahkan seluruh niali bayesnya dengan rumus Sebagai Berikut:
Bayes = Bayes1+Bayes2+Bayes3+Bayes4 = 0,8*0,26556 + 0,8*0,26556 + 0,8*0,26556 + 0,7*0,20333 =0,21245 + 0,21245 + 0,21245 + 0,14233 =0,77968*100% =77,968 Nilai Kepastiannya=78%.