• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 4. Hasil Penelitian. Pada subbab ini, penulis ingin menyajikan data-data yang diperoleh penulis

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 4. Hasil Penelitian. Pada subbab ini, penulis ingin menyajikan data-data yang diperoleh penulis"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

53

Hasil Penelitian

4.1 Penyajian Data Penelitian

Pada subbab ini, penulis ingin menyajikan data-data yang diperoleh penulis berkaitan dengan penelitian mengenai strategi promosi Bentara Budaya Jakarta mempengaruhi masyarakat Palmerah, langkah awal yang dilakukan oleh penulis ialah mengambil sampel penelitian sebanyak lima puluh orang yang merupakan masyarakat Palmerah, setelah itu penulis memilih dua orang dari masyarakat Palmerah yang mengetahui seputar Bentara Budaya Jakarta dan dua orang dari masyarakat Palmerah yang tidak mengetahui Bentara Budaya Jakarta

Penulis mengambil sampel awal lima puluh orang agar dapat memilih empat orang yang menurut penulis memiliki pendapat yang menarik tentang penelitian kali ini, untuk yang mengetahui seputar Bentara Budaya Jakarta, penulis ingin mengetahui pendapat mereka tentang :

1. Darimana mengetahui Bentara Budaya Jakarta

2. Darimana mengetahui kegiatan-kegiatan yang berlangsung di BBJ

3. Saran-saran yang dapat diberikan kepada Bentara Budaya Jakarta

Dan untuk yang tidak mengetahui dan belum pernah mengunjungi Bentara Budaya Jakarta, penulis juga ingin mengetahui pendapat mereka mengenai :

(2)

1. Pernahkah mereka mengunjungi tempat yang berhubungan dengan kebudayaan lainnya

2. Darimana mereka bisa mengetahui dan mengunjungi tempat lain yang berhubungan dengan kebudayaan

3. Saran yang bisa diambil untuk Bentara Budaya Jakarta yang lebih baik

Untuk mempermudah dalam mencari orang-orang yang dapat di wawancara, penulis bertanya langsung kepada lima puluh masyarakat Palmerah, penulis bertanya kepada sepuluh orang pengunjung Bentara Budaya Jakarta, dan empat puluh secara acak (random) seperti di perumahan-perumahan, sekitar kecamatan Palmerah, SMA Negeri 16, dan lainnya

Dari lima puluh orang yang diambil secara acak ternyata hasilnya ialah 34 orang mengetahui adanya Bentara Budaya Jakarta, 15 orang tidak mengetahui Bentara Budaya Jakarta, dan satu orang tahu namun tidak menyadari akan hal itu, data ini bukan berupa data untuk penelitian kuantitatif, namun hanya untuk sekedar memilih empat narasumber yang akan diwawancarai untuk mendapatkan data kualitatif

(3)

Gb.4.1 Diagram sampel 50 orang masyarakat Palmerah terhadap BBJ

(4)

4.1.1 Narasumber Penelitian Pertama

Narasumber pertama yang diwawancarai oleh penulis bernama Andra, seorang karyawan swasta dan berdomisili di sekitar Palmerah, ibu Andra ini ditemui oleh penulis saat berada di area Bentara Budaya Jakarta pada sekitar pukul 19.25 wib, saat ditemui untuk diwawancara, ibu Andra datang hanya sendiri tanpa ditemani oleh siapapun, dan penulis mencoba untuk menyapa dan mengajak berbincang seputar Bentara Budaya Jakarta ini, ibu Andra bercerita tentang awalnya mengetahui Bentara Budaya Jakarta,karena melihat selalu banyak spanduk yang dipasang disekitar kompleks Bentara Budaya Jakarta, dari situ ibu Andra bertanya-tanya kepada satpam mengenai Bentara Budaya Jakarta

Saat ditanyakan mengenai seberapa rutin mengikuti acara-acara yang berlangsung di Bentara Budaya Jakarta, ibu Andra langsung tersenyum karena ternyata ibu Andra tidak pernah ke Bentara Budaya Jakarta selain hari Kamis malam (Kamisan) saat ditanyakan oleh penulis alasannya, ibu Andra menjawab bahwa alasannya untuk datang di hari Kamis malam ialah untuk menghindari macet serta untuk refreshing, dan kebetulan ibu Andra sangat menyukai acara musik secara live ditambah lagi Bentara Budaya Jakarta menyediakan hiburan secara gratis, penulispun tertarik untuk bertanya mengenai jumlah pengunjung, dan menurut ibu Andra, jumlah pengunjung di Bentara Budaya Jakarta masih belum dapat digolongkan ramai

Melihat kondisi ini, ibu Andra dengan antusias menyarankan untuk kegiatannya lebih ditingkatkan kepada para remaja dan anak muda, karena ibu Andra melihat bahwa pengunjung dari anak muda dan remaja masih sangat minim

(5)

4.1.2 Narasumber Penelitian Kedua

Narasumber kedua yang diwawancarai oleh penulis bernama bapak Sofwan, seorang karyawan Kompas Gramedia Group dan tinggal dikost sekitar Palmerah, penulis mengetahui bahwa bapak Sofwan seorang karyawan Kompas Gramedia saat ditanyakan mengenai Bentara Budaya Jakarta, penulis mewawancarai bapak Sofwan saat berada di trotoar sekitar kompleks Kompas Gramedia, beliau terlihat datang bersama empat temannya

saat ditanyakan oleh penulis seputar Bentara Budaya, bapak Sofwan menjawab bahwa mengetahui Bentara Budaya Jakarta sejak bekerja di Kompas Gramedia dan terbiasa untuk datang ke Bentara Budaya Jakarta setiap kamis dan terbiasa mengikuti apa yang digelar setiap Kamis karena buletin yang disebarkan oleh Bentara Budaya Jakarta ke kantor-kantor

Untuk acara diluar hari kamis bapak Sofwan mengaku jarang datang namun bapak Sofwan tidak memberikan alasannya, saat ditanya bapak Sofwan hanya menjawab “ya, belum saja” , untuk saran yang dapat diberikan oleh bapak Sofwan adalah Bentara Budaya Jakarta diharapkan untuk menggelar acara yang besar karena bapak Sofwan belum pernah tahu kalau Bentara Budaya membuat acara yang besar, bapak Sofwan juga menilai dengan membuat acara yang besar dan promosi yang besar, masyarakat dapat lebih tertarik untuk datang ke acara Bentara Budaya Jakarta, karena bapak Sofwan berharap agar Bentara Budaya Jakarta dapat berkembang lebih baik lagi di masyarakat

(6)

Wawancara yang ketiga ini bernama bapak Agung, seserang yang ditemui penulis saat melakukan pengambilan sampel secara random di daerah Palmerah, tepatnya di sekitaran SMA Negeri 16, narasumber yang ketiga ini penulis ambil karena unik, beliau mengetahui Bentara Budaya Jakarta namun tidak menyadari hal tersebut, hal ini diketahui oleh penulis saat bertanya mengenai Bentara Budaya Jakarta, beliau menjawab tidak mengetahui itu, namun saat penulis menunjukkan letak Bentara Budaya Jakarta yaitu di sekitaran komplek PT. Kompas Gramedia, bapak Agung langsung menyadari tempat tersebut adalah Bentara Budaya Jakarta yang penulis maksud

Setelah ditelusuri oleh penulis, diketahui bahwa bapak Agung mengetahui Bentara Budaya Jakarta tersebut karena sering melihat spanduk berkibaran di sekitar jalan kompleks PT.Kompas Gramedia, namun saja bapak Agung seperti tidak peduli dan tidak ingin tahu spanduk apa itu, dan bapak Agung juga menjelaskan bahwa beliau tidak pernah mengunjungi Bentara Budaya Jakarta serta pusat-pusat kebudayaan lainnya yang ada di Jakarta maupun di luar Jakarta, dan juga belum merasa tertarik untuk datang ke acara-acara tersebut termasuk acara-acara yang digelar di Bentara Budaya Jakarta

Bapak Agung bercerita bahwa sebenarnya beliau cukup mengenal kebudayaan nusantara, namun saja beliau merasa lebih tertarik untuk menikmati kebudayaan tersebut melalui buku-buku yang bertopik tentang kebudayaan, dan beliau berpendapat bahwa kegiatan-kegiatan di pusat kebudayaan di Indonesia masih membosankan, namun saat ditanyakan mengenai saran yang bisa diberikan, bapak Agung hanya menjawab “ya harus lebih ditingkatkan lagi semuanya, baik acara acaranya serta bagaimana mengajak masyarakat untuk mengunjungi Bentara Budaya Jakarta ini”

(7)

4.1.4 Narasumber Penelitian Keempat

Wawancara keempat yang dilakukan penulis bernama bapak Ade, beliau ditemui oleh penulis saat berada di sekitaran pasar Palmerah, beliau sedang makan di salah satu tempat makan sederhana, maka penulis tertarik untuk mewawancarai bapak Ade, wawancara dengan bapak Ade merupakan wawancara yang unik karena beliau adalah masyarakat Palmerah namun belum pernah ke Bentara Budaya Jakarta, saat diwawancara penulis mendapatkan informasi bahwa mas Ade ini pernah mengunjungi Taman Ismail Marzuki karena undangan dari kegiatan komunitas drama dan teater untuk datang menghadiri acara-acara di Taman Ismail Marzuki

ketika penulis bertanya mengenai rutinitasnya mengunjungi Taman Ismail Marzuki, beliau menjawab tidak cukup sering hanya sekitar sebulan sekali saja, saat penulis menjelaskan mengenai Bentara Budaya Jakarta serta menjelaskan letak keberadaannya, bapak Ade tetap tidak mengetahui, hanya mengangguk dan mengira bahwa disana hanya ada perkantoran PT.Kompas Gramedia

Penulispun merasa penasaran mengenai mas Ade dan coba bertanya seberapa sering menikmati kegiatan kebudayaan dan kesenian, mas Ade menjawab bahwa setiap malam minggu beliau bersama keluarganya sering menikmati acara musik di restoran untuk makan malam bersama, dan masih aktif mengikut kegiatan pergelaran drama karena sejak SMA, bapak Ade memang dapat dibilang cukup aktif di bidang tersebut karena ternyaya bapak Ade adalah ketua ekstrakurikuler teater di sekolahnya dulu dan terus mengikuti komunitas-komunitas yang bergerak di kegiatan teater dan drama

(8)

4.2 Pengolahan Data

Dari keempat wawancara yang dilakukan oleh penulis, mengenai strategi promosi Bentara Budaya Jakarta, penulis menyimpulkan beberapa hal, yaitu kegiatan promosi berupa spanduk dan buletin cukup efektif dalam upayanya untuk mengundang pengunjung, namun menurut informan yang diwawancarai, tidak ada yang mengikuti kegiatan acara di Bentara Budaya Jakarta, kebanyakan dari mereka datang hanya karena merupakan rutinitas untuk menghilangkan kepenatan serta menghindari kemacetan di Jakarta setelah bekerja,

Uuntuk media-media seperti facebook dan twitter yang telah dilakukan oleh Bentara Budaya Jakarta, dari semua wawancara yang dilakukan oleh penulis, tidak ada pengunjung yang datang ke Bentara Budaya Jakarta karena kedua sosial media tersebut, sedangkan media promosi yang sederhana yang cukup baik memberikan kontribusi dalam mendatangkan pengunjung seperti spanduk dan buletin

Merujuk dari kegiatan promosi direct marketing seperti kegiatan penyebaran buletin kekantor-kantor dinilai cukup efektif, hal itu dapat dikembangkan lagi karena melihat bapak Sofwan yang datang ke Bentara Budaya Jakarta bersama teman-temannya karena dari buletin,dan buletin memang selain untuk mempromosikan Bentara Budaya Jakarta namun juga dapat menjadi informasi dan promosi acara-acara maupun kegiatan yang akan digelar di Bentara Budaya Jakarta dalam periode selama satu bulan

(9)

4.3 Pembahasan Hasil Penelitian

Wawancara dari keempat narasumber tersebut telah membuka jawaban atas kinerja dari strategi promosi Bentara Budaya Jakarta dalam mempengaruhi masyarakat Palmerah dan dari hasil wawancara dengan para narasumber, penulis ingin membahas dan merangkumnya dalam subbab ini

Dari kegiatan yang telah dilakukan oleh Bentara Budaya Jakarta, yang telah memiliki pengaruh cukup besar mendatangkan para pengunjung hanya spanduk-spanduk yang berada di sekitaran kompleks PT.Kompas Gramedia dan bulletin yang disebarkan ke kantor-kantor para relasi, dan terutama disebarkan kepada setiap divisi ke PT. Kompas Gramedia

Dilihat dari observasi penulis bahwa pengunjung yang datang mayoritas dari kalangan dewasa khusunya acara “Kamisan” ternyata membuat penulis kaget, karena ternyata pengunjung yang datang untuk menghindari macet pada jam tertentu dan untuk melepaskan penat serta suntuk bekerja, dan dilihat dari pengunjung yang datang pada saat “kamisan” tidak ada dari kalangan remaja atau anak muda yang datang, padahal sangat baik jika kegiatan dari Bentara Budaya Jakarta dinikmati dan dipelajari oleh para remaja dan anak muda sebagai penerus bangsa

Informan dari Bentara Budaya Jakarta, ibu Dinar Paula Titi pada bab ketiga menjelaskan mengenai kegiatan promosinya bermacam-macam namun penulis melihat pengunjung yang datang bukan dari kegiatan promosinya seperti dari videotron, twitter, facebook, website, publisitas dari harian Kompas, SMS blast, dam e-mail

(10)

Penulispun ingin membahas tentang bagaimana cara memajukan Bentara Budaya Jakarta dari sudut promosi, karena melihat dari tanggapan para narasumber, mereka mayoritas memiliki kepedulian dan menyukai kebudayaan, yang perlu dievaluasi lagi adalah jangan sampai lagi ada masyarakat Palmerah yang tidak mengetahui Bentara Budaya Jakarta namun pernah mengunjungi pusat kebudayaan lainnya, menurut pendapat bapak Ade mengenai alasan beliau mengunjungi Taman Ismail Marzuki, Bentara Budaya dapat belajar dari pendapat beliau tentang berjalannya kegiatan direct marketing dari Taman Ismail Marzuki

Melihat Saran dari ibu Andra mengenai pengembangan program kepada para remaja dan anak muda merupakan saran yang cukup baik untuk menjadi bahan evaluasi demi Bentara Budaya Jakarta yang lebih baik, dan melihat dari saran dari bapak Sofwan bahwa Bentara Budaya Jakarta diminta untuk membuat pergelaran yang berskala besar-besaran mungkin juga dapat dilakukan diluar Bentara Budaya Jakarta seperti di JCC Senayan dan promosi yang perlu dilakukan sebanding dengan kegiatannya, hal tersebut harus dipertimbangkan super intendent Bentara Budaya Jakarta untuk merundingkan dengan direktur korporat agar dapat mengalokasikan dana lebih

Referensi

Dokumen terkait

Semangat dapat diartikan sebagai kekuatan (energi) seseorang yang dapat menimbulkan tingkat persistensi dan antusiasmenya dalam melaksanakan suatu kegiatan, baik

siswa baru yang diterima ke calon siswa baru, yang didalamnya terdapat nomor untuk pendaftaran ulang. • Calon siswa baru kemudian melakukan proses pendaftaran

No. Perforasi 128,5 Dari hal diatas terlihat peninggian CRP yang nyata pada kasus kasus appendiks yang perforasi/komplikasi dan peningkatan kada CRP sesuai dengan keparahan radang

Penelitian ini membahas pendekatan fuzzy time series Markov chain untuk menganalisis data linguistik atau data time series sampel kecil diusulkan supaya keakuratan

Pengambilan nilai α=10 -7 , juga merupakan keputusan yang tidak bagus, karena pada lucutan nyala seperti disebutkan di atas menjadi tidak stabil, karena

Penelitian tentang kemampuan manusia untuk hidup dalam lingkungan kerja tertentu, yang dipengaruhi oleh temperatur, kelembaban, sirkulasi udara, pencahayaan, kebisingan,

Secara rinci, pada tahap perencanaan ini, prosedur tindakan yang dilakukan peneliti adalah (1) membagi guru dalam beberapa kelompok kecil, (2) peneliti memberikan

Tajuk pohon yang banyak dan berlapis-lapis pada tanaman yang ada di hutan akan sangat membantu untuk menahan energi potensial air hujan yang jatuh sehingga aliran air