• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISA DISTRIBUSI DAYA DUKUNG RAFT DAN PILE PADA SISTEM PONDASI PILE RAFT DENGAN PLAXIS 3D

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISA DISTRIBUSI DAYA DUKUNG RAFT DAN PILE PADA SISTEM PONDASI PILE RAFT DENGAN PLAXIS 3D"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISA DISTRIBUSI DAYA DUKUNG

RAFT DAN PILE PADA SISTEM PONDASI

PILE RAFT DENGAN PLAXIS 3D

Donny Chan

Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Bina Nusantara, Jl. K.H. Syahdan No.9 Kemanggisan, Jakarta Barat – 11480, Fax. 5300244, donn.chan93@gmail.com

Donny Chan, Ir. Gouw Tjie Liong, M.Eng., ChFC

ABSTRAK

Pada praktek desain di Jakarta, perencanaan pondasi yang menggunakan sistem pile raft foundation tidak memperhitungkan daya dukung yang dihasilkan oleh raft. Oleh karena itu dilakukan penelitian numerik dengan mengunakan Plaxis 3D program FEM untuk mencari apakah raft memberikan kontribusi terhadap daya dukung keseluruhan pondasi. Pendekatan dilakukan dengan menggunakan 2 kondisi tanah hipotesis, yang pertama adalah pile raft dengan kondisi floating pile dan yang kedua adalah untuk pondasi yang mencapai tanah keras. Studi kasus juga dilakukukan dengan menggunakan data proyek di daerah Karet, Jakarta Pusat. Pada data hipotesis, analisa dimodelkan dengan formasi kelompok tiang dimulai dari 5x5, 6x6, 7x7, dan 8x8 dengan jarak antar tiang dari 2,5D, 3D, 3,5D, 4D, 5D, 6D, 7D, dan 8D. Ketebalan raft yang digunakan sebesar 1m. Hasil yang didapatkan membuktikan bahwa raft memiliki konstribusi daya dukung dimulai dari 0% sampai 50% dari total beban. Jadi dapat disimpulkan bahwa raft memiliki kontribusi dalam sistem pile raft foundation. (DC)

Kata Kunci : Raft, Pile Raft Foundation, Daya Dukung

PENDAHULUAN

Dikarenakan lahan yang semakin sedikit, sehingga banyak bangunan yang didesain lebih tinggi dari bangunan biasanya, dimana dengan gedung yang semakin tinggi maka beban yang ditimbulkan juga akan semakin besar dan pondasi harus bekerja lebih keras untuk menahan beban tersebut. Salah satu untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan menggabungkan beberapa tiang pondasi menjadi satu kesatuan dengan diberikannya pondasi rakit atau raft foundation di atas permukaan tiang pondasi.

Raft foundation ini berfungsi untuk mengikat kepala-kepala tiang pondasi agar beban yang diberikan

dapat disebarkan pada pondasi-pondasi yang lain. Dengan adanya raft foundation menunjukkan bahwa beban yang dapat ditahan oleh pondasi itu akan bertambah lebih besar. Tetapi masih banyak orang yang belum begitu mengetahui seberapa besar pengaruh raft foundation ini, maka dari pada itu dengan makalah ini diharapkan dapat mengetahui seberapa besar pengaruh raft foundation.

Dari beban maksimum yang diakibatkan oleh beban gravitasi, maka daya dukung dari kelompok pondasi tiang melalui pileraft foundation harus diperhitungkan dalam 2 daya dukung yaitu daya dukung dari raft foundation dan pile. Setiap kelompok pondasi tiang yang berbeda akan berbeda pula daya dukung yang dihasilkan. Daya dukung pondasi tiang berbeda pada setiap kelompok pondasi tiang dengan jarak antar tiang individu yang berbeda. Kemudian, tebal dari raft foundation dapat berpengaruh juga terhadap daya dukung yang dihasilkan. Dengan demikian, perlu diketahui bagaimana pengaruh jarak antar tiang dan ketebalan raft foundation untuk mendapatkan daya dukung dari raft foundation dan pile.

(2)

Dengan diketahuinya pengaruh jarak antar tiang yang diikat oleh kepala tiang (raft) dengan ketebalan tertentu dan formasi kelompok tiang yang bervariasi, maka dapat diperhitungkan seberapa besar daya dukung yang akan dihasilkan atau diterima oleh pile sendiridan raft dengan beban gravitasi maksimum (beban vertikal) yang hasilnya nanti dinyatakan dalam bentuk persentase. Dengan dilakukannya percobaan tersebut menggunakan data tanah asli di lapangan, maka dapat diketahui bahwa pile raft foundation tersebut menggunakan sistem raft off grade atau raft on grade dan akan didapatkan desain dari pada pile raft foundation yang lebih optimal dan ekonomis.

METODE PENELITIAN

Gambar 1 Bagan Alir Metode Penelitian

Untuk penelitian ini akan dimulai dengan identifikasi masalah dari penelitian tersebut. Sesudah mengidentifikasi masalah, masuk ke tahap selanjutnya yaitu studi literatur. Kemudian masuk ke dalam tahap pengumpulan data yang akan diambil dari 3 proyek. Setelah mengumpulkan data, maka dilakukan analisa terhadap data yang sudah didapat untuk menunjang data yang dibutuhkan untuk penelitian. Jika data sudah siap, dilakukan batasan-batasan dari penelitian yang akan dilakukan berdasarkan data yang ada. Sesudah itu melakukan perhitungan dengan program metode elemen hingga yaitu Plaxis 3D. Pertama dilakukan kalibrasi program pada program Plaxis 3D untuk membuktikan bahwa parameter yang dimasukkan akan menghasilkan hasil yang sudah benar dimana dalam kondisi ini kalibrasi bertujuan untuk mengetahui seberapa besar reaksi yang akan dihasilkan dengan pemberian aksi sedemikian sehingga nilai antara aksi dan reaksi sama atau tidak berbeda jauh. Dalam analisa perhitunganada 2 buah parameter, yaitu analisa perhitungan dengan perbedaan pada formasi kelompok tiang dan analisa perhitungan dengan perbedaan jarak antar tiang pondasi. Analisa akan dimulai dengan melakukan percobaan dengan 2 data tanah hipotesis dengan formasi kelompok tiang pondasi dimulai dari 5x5, 6x6, 7x7, dan 8x8 dengan jarak antar tiang dimulai dari 2,5D, 3D, 3,5D, 4D, 5D, 6D 7D, dan 8D dan ketebalan raft yang digunakan adalah 1m. Kemudian didapatkan hasil yang diinginkan dari data tanah hipotesis. Dengan demikian akan didapatkan pola kapasitas pada

(3)

raft sesuai dengan jenis tanah yang ada, kemudian hasil tersebut akan diaplikasikan ke dalam data

tanah asli pada proyek untuk mengetahui kapasitas raft tersebut lebih termasuk pada pola kapasitas yang seperti apa. Setelah itu penelitian ini dapat disimpulkan dan ditambahkan saran.

HASIL DAN BAHASAN

HasilPerhitungan Daya Dukung Raft untuk Data Hipotesis 1

Gambar 2 Pemodelan Data Tanah Hipotesis 1

Gambar 3Floating Pile 5x5 Tanah Lempung Kohesif

γt = 18 kN/m3 Ep = 3.e7 kN/m2

γd = 17 kN/m3 Es = 10000 kN/m2

cu = 50 kN/m2 ν = 0,3

(4)

Gambar 4Floating Pile 6x6

Gambar 5Floating Pile 7x7

(5)

Perhitungan Daya Dukung untuk Data Hipotesis 2

Gambar 7Pemodelan Data Tanah Hipotesis 2

Gambar 8Hard Soil Layer 5x5

Gambar 9Hard Soil Layer 6x6

Tanah Lempung Kohesif

γt = 18 kN/m3 Ep = 3.e7 kN/m2 γd = 17 kN/m3 Es = 10000 kN/m2 cu = 50 kN/m2 ν = 0,3 ϕ = 0o ψ = 0o Pasir γt = 20 kN/m3 Es = 100000 kN/m2 γd = 20 kN/m 3 ϕ ' = 42o ψ = 12o c' = 1 kN/m2 ν = 0,2

(6)

Gambar 10Hard Soil Layer 7x7

Gambar 11Hard Soil Layer 8x8

Perhitungan Daya Dukung untuk Data Proyek

(7)

Gambar 13 Pemodelan Data Tanah Proyek

Tabel 1 Parameter Tanah Proyek

Parameter Nilai

Jenis Tanah Sand Clay 1 Clay 2 Clay 3 Clay 4 Pemodelan Material Mohr Coulomb Mohr Coulomb Mohr Coulomb Mohr Coulomb Mohr Coulomb

Tipe Drainase Drained Undrained Undrained Undrained Undrained γsat (kN/m3) 16,2 16,2 16,6 16,6 17,5 γunsat (kN/m3) 15,5 15,5 16 16 16 E' (kN/m2) 14375,91 114912 114912 43200 43200 cu (kN/m 2 ) 1 216 216 72 72 ν 0,35 0,33 0,33 0,33 0,33 ϕ (o) 42 0 0 0 0 ψ (o) 12 0 0 0 0 cinc - - - 1,152 1,152

(8)

Analisa Hasil

Dari beberapa pemodelan yang telah dilakukan di atas dapat diketahui bahwa ternyata raft memiliki konstribusi dalam daya dukung pile raft foundation dimana besar kontribusinya berbeda-beda tergantung dengan jarak antar tiang dan formasi kelompok tiang.

Untuk data pemodelan pertama dapat diketahui bahwa dengan tanah kohesif, ternyata raft memiliki kontribusi yang bervariasi dalam pile raft foundation, dimana dapat dilihat dari grafik kontribusi raft semakin meningkat seiring dengan pertambahan jarak antar tiang. Dengan analisa pemodelan FEM membuktikan bahwa raft memiliki kontribusi yang cukup signifikan sehingga dapat dikatakan sistem pondasi menjadi raft on grade.

Untuk data permodelan kedua yang mengacu dalam pemodelan untuk sistem raft off grade didapatkan bahwa dengan jarak 2,5D – 3D tidak memberikan kontribusi daya dukung pada pile raft foundation dan dalam jarak yang lebih besar dari 3D menunjukkan bahwa kontribusi raft semakin besar dengan jarak tiang yang semakin besar. Hal ini dikarenakan tanah dasar pada ujung tiang merupakan tanah keras sehingga beban pada tiang mengakibatkan perpendekan yang terjadi pada tiang dengan jarak antar tiang yang diatas 3D relatif besar yang menunjukkan bahwa tiang menjadi kurang rigid sehingga

raft ikut turun dan menekan tanah, dengan demikian raft ikut memikul beban. Oleh karena hal

tersebut maka hasil yang didapat untuk daya dukung raft cukup besar. Diambil contoh pada model dengan formasi 5x5 dan jarak antar tiang 3,5, penurunan yang terjadi pada tiang sekitar 0,035 m atau 3,5 cm. Untuk gambar terlampir seperti di bawah ini.

Gambar 15 Perpendekan yang Terjadi Pada Formasi 5x5, dengan Jarak 3D

Dan untuk pemodelan terakhir yang menggunakan data proyek lapangan yang terletak di Karet, Jakarta Pusat dengan diameter tiang pondasi sebesar 1 m dan jarak tiang sebesar 2,5D dengan jumlah tiang sebanyak 232 tiang ternyata membuktikan bahwa raft pada pile raft foundation yang digunakan dapat berkontribusi dalam daya dukung sebesar 5,9% dari beban total yang diberikan pada pile raft

foundation tersebut. dalam percobaan ini membuktikan bahwa pondasi tersebut menggunakan sistem raft on grade.

Dengan beberapa hasil percobaan ini dapat disimpulkan bahwa sebenarnya raft pada pile raft

foundation dapat memberikan kontribusi daya dukung yang selama ini pada peraturan di daerah DKI

Jakarta, daya dukung untuk raft selalu diabaikan atau dianggap tidak ada.

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Kesimpulan yang dapat ditarik dari beberapa analisa yang telah dilakukan dengan menggunakan program Plaxis 3D adalah raft pada pile raft foundation adalah :

Raft memiliki kontribusi daya dukung untuk menahan beban yang ada di atas. Dimana seperti

analisa pada bab sebelumnya dengan ketebalan raft adalah 1 m dan formasi pada kelompok tiang yang dimulai dari 5x5 – 8x8, dengan jarak antar tiang dimulai dari 2,5D, 3D, 3,5D, 4D, 5D, 6D, 7D, dan 8D serta beban vertikal tertentu, raft dapat menahan antara 0% hingga >50% dari total beban vertikal yang berada di atasnya.

(9)

Dalam analisa menggunakan data proyek lapangan, ternyata raft tersebut memberikan kontribusi daya dukung dimana sebesar 56929 kN atau sekitar 5,9% dari total pembebanan yang terjadi.

Apabila tiang terletak pada tanah keras dengan jarak antar tiang <3,5D maka sistem pile raft termasuk dalam kategori slab on grade, yang artinya raft memberikan konstribusi terhadap daya dukung keseluruhan. Kemudian jika jarak antar tiang >3,5D maka dikatakan slab off grade, yang artinya raft tidak memberikan konstribusi daya dukung.

Sedangkan ujung tiang pondasi yang tidak mencapai tanah keras maka dapat dikatakan raft ikut memikul beban. Tiang pondasi yang tidak mencapai tanah keras disebut juga dengan Floating

Pile dan dapat didesain sebagai slab on grade.

Menurut hasil yang dicapai dari 3 analisa yaitu dengan menggunakan 2 data tanah hipotesis dan 1 data tanah dari proyek, membuktikan bahwa raft pada pile raft foundation dapat memberikan kontribusi daya dukung dalam menahan beban. Dalam praktek biasanya jarak antar tiang berkisar antara 2,5D – 3,5D.

Saran

Dengan dilakukannya analisa daya dukung raft pada sistme pile raft foundation dapat disarankan bahwa:

Pada saat mendesain pondasi maka daya dukung dari raft dapat diperhitungkan dalam menahan beban sehingga desain pada tiang pondasi tidak menjadi konservatif, dimana menurut peraturan DKI Jakarta sejak dulu yang menganggap semua beban hanya dipikul oleh tiang pondasi sendiri tanpa memperhitungkan kontribusi dari raft tersebut.

Apabila jarak antar tiang berkisar antara 2,5D – 3,5D dan merupakan floating pile maka kontribusi raft dapat diperhitungkan sebagai slab on grade.

• Sedangkan tiang pondasi yang mencapai tanah keras dengan jarak antar tiang <3,5 D maka dapat didesain sebagai slab on grade.

Jika jarak antar tiang >3,5D maka didesain sebagai slab off grade.

REFERENSI

Das, Braja M. (1941). Principles of Foundation Engineering. (4th edition). Unites States of America :

Brooks/Cole Publishing Company, Pacific Grove, California 93950.

Fleming, K., A. Weltman., M. Randolph., K. Elson. (2009). Piling Engineering. (3rdedition).

Abingdon, Oxon OXI4 4RN : Taylor & Francis.

Hadiwibawa, C. (2013). Analisa Pengaruh Ketebalan Pile Cap dan Jarak Antar Tiang Terhadap

Kapasitas Kelompok Pondasi dengan Menggunakan Plaxis 3D. Skripsi S1. Binus University, Jakarta.

Lebeau, Jean – S. (2008). FE-Analysis of Piles and Piled Raft Foundations. 100. Liong, Gouw T. (2013). Pondasi Dalam. Jakarta. GTL Office.

Liong, Gouw T. (2014). Sample o Derivation of Derivation of Soil Parameters from a Soil

Investigation Report. Jakarta. GTL Office

PLAXIS b. v. (2012). PLAXIS 3D Manual 2012. DELFT University, Netherlands.

Ryltenius, A. (2011). FEM Modelling Piled Raft Foundation in Two and Three Dimensions. 69. Sture, S. (2004). Determination of Soil Stiffness Parameters. Boulder, Colorado.

RIWAYAT HIDUP

Data Pribadi

NIM : 1401079420 Nama : Donny Chan

E-mail : donn.chan93@gmail.com Alamat : Current

Jl. KH Syahdan No. 4C, Kemanggisan, Jakarta Barat Permanent

Jl. Setia Budi No.8, Ketapang, Kalimantan Barat No. HP : 08978230672

(10)

Tempat/ Tanggal Lahir : Pontianak / 1 Januari 1993 Kewarganegaraan : Indoensian

Status Nikah : Sigle Agama : Katoloik

Pendidikan Formal

1996 – 1998 TK Persid, Ketapang, Kal-Bar

1998 – 2004 SD Pangudi Luhur Santo Yosef, Ketapang, Kal-Bar 2004 – 2007 SMP Pangudi Luhur Santo Albertus, Ketapang, Kal-Bar 2007 – 2010 SMA Pangudi Luhur Santo Yohanes, Ketapang, KaL-Bar 2010 – Present Jurusan Teknik Sipil, Universitas Bina Nusantara, Jakarta

Pendidikan Non-Formal

2013 – Present ILP

Pengalaman Organisasi

2011 – 2013 HIMTES (Himpunan Teknik Sipil Binus University), as Staff of Events Section.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan latar belakang di atas, penting dilakukan uji aktivitas antibakteri pada komplek kitosan-monosakarida pada matriks pangan surimi ikan gabus untuk

Simpulan yang dapat diambil dari penelitian pengembangan ini yaitu telah berhasil dikembangkan Modul IPA Terpadu Berbasis Scaffolding pada Tema Gerak untuk Siswa

Hal ini dikarenakan belum begitu tertarik untuk mempelajarinya dan media alat yang digunakan masih terbatas; (b) Bank Sampah, Masyarakat di tiap-tiap RW belum menerapkan

kapasitas per jam untuk strategi ini berkisar 50-80 operasi tergantung pada campuran pesawat terbang, dalam kondisi VFR antara 60-180 operasi, apabila operasi penerbangan

Setiap atasan dalam suatu departemen harus menilai kinerja pegawai yang berada dibawahnya untuk mendapatkan suatu gambaran hasil kerja nyata pegawai

Ketua RT setelah mendapatkan informasi tentang adanya warga yang kurang mampu menderita sakit yang cukup parah baik di opname atau tidak, akan disampaikan hal tersebut

Hubungan Mutu Pelayanan Kesehatan dengan Kepuasan Pasien Rawat Inap. Kepuasan

Dari pentlapat di atas dan sehubungan dengan hipotesi 1 penelitian ini dapat disimpulltan bahwa daya lednlc otot lengan tnemberiltan kontribusi yang sangat berarti