• Tidak ada hasil yang ditemukan

Yudhy Dharmawan, SKM, M. Kes. Modul Manjemen data : Manajemen data dengan SPSS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Yudhy Dharmawan, SKM, M. Kes. Modul Manjemen data : Manajemen data dengan SPSS"

Copied!
65
0
0

Teks penuh

(1)

POKOK BAHASAN 1 : Memulai SPSS SUB POKOK BAHASAN :

1. Membuka aplikasi SPSS 2. Membuat data baru SPSS 3. Menyimpan Data SPSS 4. Membuka data SPSS

Membuka aplikasi SPSS

langkah-langkahnya adalah sebagai berikut: 1. Klik menu Start, pilih Programs.

2. Pilih item SPSS for Windows, seperti gambar berikut :

(2)

5. Tampilan tersebut adalah apabila kita ingin membuka file yang telah ada, sangat membantu. untuk kasus ini kita abaikan, dengan klik cancel. sehingga akan tampil berikut :

6. Tampilan diatas merupakan tampilan data View, dimana data siap diisikan.

MENU UTAMA

Beberapa menu utama dalam SPSS 11.5 antara lain:

(3)

• Data: berkaitan dengan perubahan dan pengelolaan da • Transform: digunakan untuk memanipulasi data.

• Analyze: digunakan untuk menganalisis data.

• Graph: digunakan untuk memvisualisasikan data./ membuat grafik • Help: berisi informasi mengenai SPSS.

MEMBUAT FILE DATA

Guna memasukkan data secara langsung, ada dua hal yang harus dilakukan, yaitu mendefinisikan variabel dan memasukkan data. Pendefinisian variabel dapat dilakukan sebelum maupun sesudah data dimasukkan.

Cara 1: Mendefinisikan variabel berlebih dahulu, baru kemudian memasukkan data

Bila data yang akan dimasukkan sebagai berikut:

No Nama Jenis Kelamin indeks Prestasi HB 1 Adi Pria 2,75 11 2 Asna Wanita 3,01 14 3 Kiki Wanita 2,47 9 4 Luthfi Pria 2,96 12 5 Fikri Pria 3,25 12 6 Nana Wanita 2,66 10 7 Riza Pria 2,89 9 8 Rini Wanita 2,82 10 9 Yeni Wanita 3.12 12 10 Diana Wanita 3,30 14 11 Pipit Wanita 2,77 9 12 Eka Pria 2.83 9 13 Dwi Pria 2.91 10 14 Dini Wanita 2,5 12 i 15 Budi 'Pria 2,75 10

(4)

16 Didi Pria 2,93 11 17 Hari Pria 3,09 13 18 Ida Wanita 2,88 10 19 Vivi Wanita 3,17 13 20 Rinto pria 3,43 14 21 Adin Pria 2,75 11 22 hana Wanita 3,01 14 23 Kikit Wanita 2,47 9 24 Luki Pria 2,96 12 25 Fikram Pria 3,25 12 26 Tana Wanita 2,66 10 27 Rizal Pria 2,89 9 28 Dini Wanita 2,82 10 29 Yuni Wanita 3.12 12 30 Liana Wanita 3,30 14 31 Piput Wanita 2,77 9 32 Deka Pria 2.83 9 33 Dwian Pria 2.91 10 Bila menggunakan cara ini, langkah-langkahnya adalah:

1. Aktifkan Variable View, seperti gambar berikut :

2. Masukkan variabel diatas yaitu nama, jenis kelamin, ip, dan hb, 3. Masukkan nama variabel pada kolom Name , seperti gambar berikut :

(5)

Nama Variabel

Dalam memberi nama variabel, harus memperhatikan aturan yang berlaku karena penamaan variabel yang salah tidak akan diterima oleh SPSS.

Aturan untuk menamai variabel adalah

- Nama variabel harus dimulai dengan suatu huruf. Setelah itu dapat ditambah karakter lain yang dapat berupa huruf, angka, tanda titik atau simbol seperti @,

- Nama variabel tidak boleh diakhiri dengan tanda titik.

- Nama variabel yang diakhiri dengan tanda underscore sebaiknya dihindari. - panjang nama maksimal 8 karakter

- tiap variabel harus unik, tidak boleh ada nama variabel yang sama.

- kata kunci yang sudah digunakan pada SPSS tidak dapat digunakan sebagai nama variabel, yaitu: ALL, AND, BY, EQ. GE, GT, LE, LT, NE, NOT, OR, TO, WITH.

- Nama variabel dapat didefmisikan dengan campuran antara karakter kasus bagian atas dan bagian bawah.

- Jika nama variabel panjang akan dibuat dalam beberapa baris pada output, SPSS akan memisahkannya dengan underscore atau titik.

4. Atur kolom Type sesuai kebutuhan dengan mengklik tombol yang ada di sebelah kanan tipe variabel sehingga muncul kotak dialog seperti :

(6)

Tipe data untuk variabel nama adalah String karena nama terdiri atas huruf, bukan angka. Dengan tipe string berarti data tidak dapat diproses dan dianggap sebagai karakter.

Default tipe data di SPSS adalah Numeric

Tipe Variabel

Tipe Variabel menentukan tipe data untuk tiap variabel. Sebagai default semua variabel baru diasumsikan bertipe numerik. Untuk mengubah tipe data dilakukan melalui Type Variable. Isi kotak dialog Type Variable tergantung pada tipe data yang dipilih.

tipe data yang tersedia pada SPSS adalah: • Numeric

Merupakan variabel yang nilainya berupa angka. Nilainya ditampilkan dalam format numerik standar. Data editor menerima nilai numerik dalam format standar atau notasi ilmiah

• Comma Merupakan variabel numerik yang nilainya dibatasi koma untuk tiap 3 angka dan tanda titik sebagai batas desimal.

Data editor menerima nilai numerik untuk variabel dengan koma atau tanpa koma; atau dalam notasi ilmiah.

• Dot

Merupakan variabel numerik yang nilainya ditampilkan dengan batas titik untuk tiap 3 angka dan dengan tanda koma sebagai pembatas. Data editor menerima nilai numerik untuk variabel dot atau tanpa dot, atau notasi ilmiah.

• Scientific notation

Merupakan variabel numerik yang ditampilka.n dalam notasi ilmiah dengan simbol E dan suatu tanda eksponen dengan bilangan pokok 10. Data editor menerima

(7)

nilai numerik untuk variabel dengan atau tanpa suatu eksponen. • Date

Merupakan variabel numerik yang nilainya ditampilkan dalam format tanggal atau waktu. Kita dapat memasukkan tipe data ini dengan garis miring (/), tanda hubung (-) titik (.), koma (,), atau spasi kosong sebagai pembatas antara tanggal, bulan dan tahun.

• Custom Currency

Merupakan variabel numerik yang nilainya ditampilkan dalam satu format biasa langsung. Pendefinisian karakter custom currency tidak dapat dilakukan pada saat entry data tetapi ditampilkan di data editor.

• String Nilai suatu variabel string bukan numerik dan tidak dalam dihitung. Biasanya berupa karakter.

Klik tombol OK untuk melanjutkan atau Cancel untuk membatalkan. Selanjutnya dapat melengkapi properti variabel lainnya

• Kolom Width dapat diatur sesuai kebutuhan suatu data. Kolom ini digunakan untuk menentukan jumlah karakter atau digit data yang dapat dimasukkan. Panjang karakter atau digit data maksimal 225 karakter untuk data dengan tipe string. Secara default lebar data di SPSS adalah 8.

• Kolom Decimal dapat diisi bila data yang dimasukkan bertipe Numeric. Besarnya angka pada kolom ini menunjukkan jumlah angka di belakang koma. Default desimal di SPSS adalah 2.

• Kolom Label digunakan untuk memberikan keterangan lebih lanjut mengenai katakteristik variabel.

Cara menentukan label yaitu dengan mengisi angka semisal pada variabel sex( jenis kelamin ), dimana 1=laki laki, 2=perempuan, maka value ketik 1, lalu klik pada value label ketik ”laki laki’, kemudian klik add, sehingga akan berpindah ke kotak bawahnya. Langkah yang sama juga untuk ”perempuan”, bila sudah klik OK, seperti gambar berikut :

(8)

• Kolom Values digunakan untuk memberikan penjelasan nilai individual dari data yang berhubungan dengan label.

• Kolom Missing digunakan bila dalam data yang akan diolah terdapat data yang hilang atau tidak ada. Jika dianggap tidak ada data yang hilang maka abaikan kolom ini.

Missing Values (nilai yang hilang) menentukan spesifikasi nilai data sebagai user-missing. Nilai itu digunakan untuk mengetahui bagaimana suatu informasi hilang. Misalnya Anda ingin mengetahui data missing karena responden menolak untuk menjawab dan data missing karena suatu pertanyaan tidak dapat diterapkan terhadap responden tersebut.

Data missing biasanya dikeluarkan dari perhitungan.

• Spesifikasi nilai user-missing disimpan pada file data dan tidak perlu mendefinisikan ulang nilai user-missing tiap kali Anda membuka file data. • Dapat memasukkan 3 nilai hilang diskret berturut turut, suatu range

missing values, atau suatu range missing values ditambah satu nilai diskret. • Range hanya dapat ditentukan untuk variabel numerik.

• Tidak dapat mendefinisikan missing values untuk variabel string yang panjang (variabel string yang panjangnya lebih dari 8 karakter).

Semua nilai string, termasuk nilai yang kosong atau nol, dihitung sebagai nilai valid, kecuali jika Anda mendefinisikannya sebagai nilai yang hilang. Untuk mendefinisikan nilai yang kosong atau nol sebagai nilai hilang pada variabel string, masukkan satu spasi tunggal pada suatu lokasi untuk nilai hilang diskret.

• Kolom Columns digunakan untuk menentukan lebar data. Kolom ini hampir sama dengan kolom Width.

(9)

• Kolom Align digunakan untuk mengatur tampilan data dengan pilihan rata kiri, kanan atau tengah.

• Kolom Measure digunakan untuk menunjukkan jenis pengukuran data, dengan pilihan nominal, ordinal atau scale.

Apabila sudah selesai membuat variabel, akan nampak sebagai berikut :

5. Setelah pendefinisian variabel selesai, Anda dapat mengaktifkan Data View untuk memasukkan data yang akan diolah.

Cara 2: Memasukkan data terlebih dahulu, kemudian mendefinisikankan variabel

Cara ini, langkah-langkahnya sebagai berikut:

1. Dari menu utama SPSS, data dapat langsung dimasukkan ke dalam sel. Caranya, arahkan kursor pada sel yang diinginkan dan kemudian ketikkan data secara langsung.

Secara otomatis SPSS akan memberi nama variabel tersebut dengan VAR00001, VAR00002, dan seterusnya. seperti tampilan berikut :

(10)

2. Setelah semua data yang akan diolah dimasukkan ke dalam sel editor, aktifkan

Variable View sehingga muncul Tampilan sebagai berikut:

3. Gantilah default data pada kolom yang telah terisi sesuai dengan yang akan Anda definisikan. Misalnya VAR00001 diganti NAMA, VAR00002 diganti KELAMIN , VAR00003 diganti IP dan VAR00004 diganti HB.

(11)

4. Jika ingin melihat pengaruh pendefinisian variabel, aktifkan Data View sehingga muncul tampilan.

MENYIMPAN DATA

langkah-langkah untuk menyimpan file adalah sebagai berikut:

1. Klik menu File, pilih Save As sehingga muncul kotak dialog

2. Ketik nama file pada File Name,

3. Tentukan direktori penyimpanan pada Save in.

4. Tentukan tipe file data pada kotak Save as type. Untuk memudahkan kotak ini dibiarkan saja ( default )

5. Klik Save jika ingin menyimpan atau cancel jika ingin membatalkan Seperti gambar berikut :

(12)

- Pilihan Save As digunakan bila menginginkan penyimpanan dengan nama baru - Bila tidak , maka cukup menggunakan pilihan Save

Membuka Data dari File

untuk membuka data dari file, ada dua format, yaitu: • Format SPSS berekstensi sav.

• Format data selain SPSS.

Membuka Data dalam Format SPSS

Tipe data dengan format SPSS tidak akan menimbulkan masalah karena formatnya sudah sesuai dengan SPSS. Cara mengambil data dalam format ini adalah sebagai berikut:

1. Klik menu File, pilih Open.

(13)

3. Pilih default pada kotak Files of Types, yaitu SPSS(*.Sav).

4. Klik Open untuk membuka file tersebut atau Cancel jika ingin membatalkan pembukaan file, seperti tampilan berikut :

.

(14)

Membuka Data dalam Format Selain SPSS

Misalnya Anda akan mengambil data berformat Microsoft Excel. Cara mengambil data dalam format ini adalah sebagai berikut: 1. Klik menu File, pilih Open.

2. Dari beberapa pilihan yang ada, pilih Data ( langkahnya sama )

3. Pada pilihan Files of Types, pilih All Microsoft Excel Files.

4. Cari direktori tempat file tersebut berada pada kolom Look in.

5. Klik Open untuk membuka file yang diinginkan atau Cancel jika ingin membatalkan, seperti tampilan berikut :

6. Maka akan ditampilkan data view pada file yang dimaksud

Membuat data file SPSS baru

SPSS hanya dapat menampilkan satu file data pada satu waktu. Bila memulai SPSS, maka yang akan tampil adalah file data baru yang masih kosong. Bila Anda berada pada file data yang sudah ada isinya dan ingin membuka file data yang baru, langkah langkahnya adalah:

1. Klik menu File, pilih New. Dari berbagai pilihan yang ada pilih Data.

2. Selanjutnya akan muncul file data baru yang masih kosong

Tugas Praktikum

1. Buatlah data diatas, dengan format yang benar

(15)

3. Buka kembali data anda, tambahkan dengan variabel berikut skor 1 skor 2 7 9 8 8 9 8 7 9 8 7 7 6 9 8 8 7 7 9 6 7 7 6 6 8 7 9 7 7 8 7 7 8 8 9 9 9 8 8 7 7 7 6 9 8 8 7 7 9 6 7 7 6 6 8 7 9 7 7 8 7 7 8 8 9 9 9

(16)

POKOK BAHASAN 2 : EDITING DATA SUB POKOK BAHASAN :

1. • Mengganti data, 2. • Menghapus sel, 3. • Mengkopi nilai sel, 4. • Memindah nilai sel,

5. • Menyisipkan baris (observasi) baru, 6. • Menyisipkan kolom (variabel) baru, 7. • Menghapus baris atau kolom.

Uraian Materi

Pengeditan data meliputi Cutting, Copying, dan Pasting, dimana dapat melakukan cut, copy, dan paste atas nilai-nilai dalam sel atau mengelompokkan nilai-nilai pada data editor. • Memindah atau mengkopi nilai suatu sel tunggal ke sel yang lain.

• Memindah atau mengkopi nilai suatu sel tunggal ke suatu grup sel.

• Memindah atau mengkopi nilai suatu kasus (baris) tunggal ke banyak kasus.

• Memindah atau mengkopi nilai suatu variabel (kolom) tunggal ke banyak variabel.

• Memindah atau mengkopi suatu grup nilai sel ke grup sel lain.

Dalam proses pengeditan data ,juga dapat memodifikasi nilai data pada Data View, antara lain: • Mengganti nilai data,

• Menambah dan menghapus kasus, • Menambah dan menghapus variabel,

• Mengubah properti variabel yang meliputi nama, tipe, desimal, label, nilai label, dan sebagainya.

MEMASUKKAN VARIABEL BARU

Untuk memasukkan variabel baru di SPSS, harus memperhatikan beberapa hal yang berkaitan dengan data view dan properti variabel.

(17)

Meskipun demikian, ada beberapa perbedaan, yaitu:

• Baris pada SPSS merupakan kasus. Setiap baris mewakili satu kasus atau observasi. Misalnya, tiap individu responden dalam kuesioner adalah satu kasus. • Kolom merupakan variabel.

Tiap kolom mewakili satu variabel atau karakteristik ukuran. Misalnya tiap item pertanyaan pada kuesioner adalah satu variabel. Sel-sel yang ada memuat nilai-nilai. Tiap sel berisi nilai yang tunggal untuk satu kasus dalam satu variabel. Sel tersebut merupakan interseksi antara satu kasus dan satu variabel. Sel-sel tersebut hanya memuat nilai data, tidak dapat memuat rumus.

• File data berbentuk lembaran segi-empat. Dimensi file data ditentukan oleh jumlah kasus data variabel. Kita memasukkan data pada sel manapun. Jika memasukkan data pada suatu sel yang berada di luar batasan file data yang ditampilkan maka lembaran data akan melebar beberapa baris/kolom. sel dari batasan file yang ditampilkan. Tidak ada sel kosong dalam batasan file data. Untuk variabel numerik, sel kosong akan dikonversi menjadi sistem missing value. Untuk variabel string, sel kosong tetap memiliki nilai valid

Mengganti Data

Bila data yang dimasukkan ada kesalahan maka dapat dibetulkan dengan langkah sebagai berikut :

1. Klik sel yang akan diganti 2. Ketik data baru, seperti berikut :

(18)

Menghapus sel

Bila ingin menghapus data maka, maka langkahnya sebagai berikut : 1. Klik sel yang akan dihapus

2. Klik menu edit pilih clear

atau ,dari key board langsung tekan tombol del

(19)

Mengcopy nilai sel

apabila hendak mengcopy nilai sel maka langkahnya adalah sebagai berikut 1. Klik atau blok sel yang akan dicopy

2. klik menu edit pilih copy

3. tempatkan kusor pada sel yang akan dicopy 4. klik edit pilih paste

Atau jika Anda ingin menggunakan variasi keyboard, lakukan langkah-langkah: 1. Klik sel tempat data yang akan dikopi.

2. Tekan tombol CTRL+C untuk menggantikan perintah Copy pada menu Edit.

3. Arahkan kursor ke lokasi di mana data akan dipindahkan.

4. Tekan tombol CTRL+V untuk menggantikan perintah Paste pada menu Edit.

atau klik kanan mouse, kemudian pilih copy, lalu tempatkan pada sel yang dituju, kemudian klik kanan lalu pilih paste, seperti gambar berikut :

(20)

Untuk mengkopi data dengan tipe string, Anda harus mendefinisikan tipenya terlebih dahulu pada Variable View karena default data baru di SPSS adalah Numeric.

Jika tipe data tidak didefinisikan terlebih dahulu, data tidak akan dapat dikopi.

MEMINDAH NILAI SEL

Langkah untuk memindah nilai sel adalah sebagai berikut: 1. Kik sel data yang akan dipindah.

2. KIik menu Edit, pilih Cut.

3. Arahkan kursor ke lokasi di mana data akan dipindah. 4. Klik menu Edit, pilih Paste.

atau klik kanan mouse, kemudian pilih copy, lalu tempatkan pada sel yang dituju, kemudian klik kanan lalu pilih paste, seperti gambar berikut :

(21)

Sisipkan baris ( observasi ) baru

Jika ingin menyisipkan suatu data atau observasi baru ( menambahkan data di tengah, bukan di baris paling bawah )

Langkahnya sebagai berikut:

1. Pilih posisi baris yang akan disisipkan. denagn cara tempatkan / blok pada baris tersebut, seperti tampilan :

2. Klik menu Data, pilih Insert Case

3. Sehingga muncul baris yang dapat diisi data baru, diatas posisi kursor yang kita pilih

(22)

Menyisipkan kolom ( variabel baru )

bila ingin menyisipkan kolom, maka langkahnya sebagai berikut :

1. Klik salah satu sel dimana hendak dsisipkan variabel baru ( posisi pada sebelah kanan variabel yang hendak ditempatkan )

2. Klik menu data, pilih Insert variabel

3. maka muncul kolom kosong yang dapat diisi variabel baru

4. Kemudian untuk mendefinisikan variabel lakukan, seperti langkah pembahasan sebelumnya.

Menghapus baris dan kolom

untuk menghapus baris langkahnya adalah sebagai berikut : 1. klik paling kiri baris ( sehinggga semua terblok )

2. Klik menu edit pilih clear ( Dapat juga pakai klik kanan ) 3. atau ,dari key board langsung tekan tombol del

untuk menghapus kolom langkahnya adalah sebagai berikut :

1. klik nama variabel yang hendak dihapus ( sehinggga semua terblok ) 2. Klik menu edit pilih clear ( Dapat juga pakai klik kanan )

(23)

Tugas Praktikum

1. Mengganti data pada beberapa sel

2. Menghapus beberapa sel , sehingga menjadi sel yang kosong

3. Mengkopi nilai pada sembarang sel, lalu kopikan ke sel yang kosong 4. Memindah nilai pada sembarang sel

5. Menyisipkan baris (observasi) baru pada kasus ke 10 dan ke 15

6. Menyisipkan kolom (variabel) baru, yaitu variabel umur setelah jenis kelamin 7. Menghapus baris yang tadi disisipkan

(24)

POKOK BAHASAN 3 : ORGANISASI DATA SUB POKOK BAHASAN :

1. Memberi label data & variabel 2. Mengurutkan data

3. Menyaring data

Uraian Materi

Memberi label variabel dan data

Pada data variabel dengan tipe numerik, pada saat memasukkan data, nilai labelnya tidak perlu didefinisikan. Namun dapat diberi label untuk masing-masing kasus sebagai keterangan.

Kita jugadapat membuat label nilai deskriptif untuk tiap kasus dalam satu variabel. Pemberian nilai label digunakan jika file data mennggunakan nilai numerik untuk mewakili kategori yang bukan numerik (misalnya kode 1 untuk wanita clan 2 untuk pria).

• Nilai label tersimpan bersama file data. Tidak perlu mendefinisikan kembali nilai label ini tiap membuka suatu file data.

• Panjang nilai label maksima 160 karakter.

• Nilai label tidak tersedia untuk variabel string yang panjang, yaitu variabel string yang panjangnya lebih dari 8 karakter.

Misalnya data latihan mengenai indeks prestasi siswa, diklasifikasikan menjadi: IP < 2.00 : Kurang

<IP < 2.75 : Memuaskan

2.76 <IP < 3.50 : Sangat Memuaskan 3.50<IP < 4.00 : Sangat Memuaskan

Bila hendak memberi label pada variabel data langkahnya adalah: Dari SPSS data editor, buka filenya terlebih dahulu

(25)

2. Selanjutnya akan muncul kotak dialog Define Variable Properties yang memuat nama-nama variabel yang terdapat dalam data editor.

3. Pilih variabel IP kemudian pindahkan ke kotak Variables to Scan.

4. Setelah itu klik Continue.

5. Selanjutnya akan muncul kotak dialog Define Variable Properties yang memuat properti dari variabel IP. Masukkan klasifikasi berdasarkan IP pada kolom Label.

6. Nilai data disusun berdasarkan urutan IP dari yang terendah IP 2.47) ke yang tertinggi (IP 3.30) pada kolom Values Sedangkan banyaknya data untuk masing-masing nilai terdapat pada kolom Count. Secara otomatis akan muncul tanda cek (V) pada ko-lom Changed untuk kasus yang telah diisi labelnya. Setelah itu klik OK. seperti gambar berikut :

(26)

7. Secara otomatis pada data editor masing-masing kasus sudah memiliki label. Label ini dapat dilihat pada Variabel View untuk variabel IP atau pada Data view, untuk melihat label pada menu view, berikan tanda check ( klik ) value label, seperti gambar berikut :

(27)

Data dapat diurutkan menurut variabel kunci tertentu, denagn menggunakan fungsi sort . langkahnya adalah sebagai berikut :

1. Aktifkan terlebih dahulu data view

2. pada menu data klik sort cases, sehingga muncul kotak dialog sort cases

3. Pindahakan variabel yang menjadi kunci pengurutan ke kotak sort by, pada kasus ini menggunakan variabel ip, maka ip dipindahkan kekotak sebelah kanan

4. pada pilihan sort order tentukan ascending bila urutan naik, dan descending bila turun, lalu klik OK, seperti gambar berikut :

maka pada data view akan diurutkan menurut ip secara urutan naik , tampilan sebagai berikut

(28)

Dalam proses seleksi data akan diperoleh 2 macam hasil, yaitu kasus terseleksi dan kasus tersaring. Kasus terseleksi merupakan data yang memenuhi kriteria proses seleksi data sedangkan kasus tersaring merupakan data yang tidak memenuhi kriteria. Kita dapat menyaring atau menghapus data yang tidak memenuhi kriteria.

Kasus yang tersaring masih terdapat dalam data tetapi tidak dimasukkan dalam analisis. Hasil seleksi data di masukkan dalam filter variabel, yang dinamai dengan variabe filter-$. Kasus yang terseleksi akan bernilai 1 sedangkan kasus yang tersaring

akan bernilai 0. Kasus yang tersaring juga ditandai dengan garis diagonal di kolom nomor pada data editor (kolom paling kiri)

Kasus yang terhapus akan dibuang dari file data dan tidak dapat dilihat kembali jika file data disimpan setelah kasus dihapus.

SELEKSI KASUS: IF

Dalam kotak dialog, Anda dapat memilih bagian dari kasus dengan menggunakan

conditional expression. Condicition expression ini dapat bernilai benar, salah, atau menyebabkan data hilang.

• Jika hasil conditional expression benar, kasus akan terseleksi.

• Jika conditional expression salah atau missing (hilang) kasus tidak akan terseleksi. • Sebagian besar conditional expression menggunakan operator hubungan (<, >,

<=, >=, _, dan -=).

• Conditional expression dapat meliputi nama variabel konstanta, operator aritmatik, bilangan numerik dan fungsilain, operator aritrnatik, dan operator hubungan.

Sebagai contoh, akan digunakan data latihan diatas . Misal akan diseleksi mahasiswa dengan ip >3.0

Langkah-langkahnya adalah: 1. Buka file data

2. Klik menu Data, pilih Select Cases.

3. Setelah itu akan muncul kotak dialog select case klik pilihan if condition is satisfied 4. klik tombol if , masukkan variabel ip dalam kotak kosong sebelah kanan

(29)

5. ketikan tanda lebih dari disebelah kanan tulisan ip lalu ketikan angka 3.0 atau bisa juga gunakan tombol yang ada, sehingga tertuliskan ” ip >3 .0”

Klik continue, seperti tampilan berikut :

5. akan muncul tampilan kotak dialog select case lalu klik OK, seperti tampilan berikut :

Muncul variabel baru dengan nama filter $. Kasus yang memenuhi kriteria (IP > 2,75) bernilai 1, sedangkan kasus yang tidak memenuhi kriteria (IP 2,75) bernilai 0. Selain itu, kasus yang tidak memenuhi kriteria ditandai dengan garis diagonal pada kolom nomor

(30)

(kolom paling kiri).

Tampilan data view sebagai berikut :

Pada contoh seleksi data tersebut, dipakai default Filtered pada pilihan Unselected Cases Are, yaitu kasus yang tidak terseleksi tidak akan dihapus dari data. Sedangkan jika digunakan pilihan Deleted maka data yang tidak terseleksi akan terhapus.

SELEKSI KASUS: SAMPLE ACAK

Dalam kotak dialog Anda dapat memilih sampel acak berdasarkan persentase pendekatan atau jumlah kasus yang akan diseleksi. Pada sampling tanpa pengembalian, kasus yang sama tidak dapat diseleksi lebih dari satu kali.

Untuk membangkitkan suatu sampel acak , dapat menggunakan persentase tertentu dari kasus. Dengan cara ini dapat dibuat suatu sampel acak untuk tiap kasus.

Sebagai contoh akan digunakan data tentang indeks prestasi mahasiswa. Dari data tersebut akan diambil 25% dari total data secara acak sebagai sampel. Langkah-langkahnya adalah:

1. Buka file data '

(31)

3. Setelah submenu Select Cases dipilih maka akan muncul kotak dialog Select Cases. klik pilihan Random sample of cases.

4. Klik tombol Sample sehingga muncul kotak dialog Select Cases Random sampling

5. Isikan persentase yang Anda inginkan ke Aproximately lalu klik Continue

Tampilan sebagai berikut :

6. Setelah itu akan muncul kembali tampilan kotak dialog Select Cases. Klik OK.

Tampilan sebagai berikut :

(32)

SPSS secara otomatis menyeleksi kasus secara acak sebanyak 25% dari total data, yaitu 5 kasus (kasus ke-1, ke 9. ke-10, ke-11, ke-12 dan ke-20).

Bila di ulangi penyeleksian data secara acak, kasus yang terpilih mungkin berbeda dari sebelumnya.

Apabila hendak mengembalikan pada fungsi semula, klik select cases, kemudian klik tombol reset lalu klik OK, sehingga tidak ada kriteria seleksi. Pada tampilan data view tidak ada garis diagonal lagi.

Tugas Praktikum

1. Berikan label pada variabel skor 1, dimana kurang dari 7,5 diberi label ’sedang’, lainnya diberi label ’baik ’

2. Lakukan pengurutan secara menurun, dengan kunci variabel hb 3. Lakukan seleksi terhadap variabel hbyang lebih dari sama dengan 12 4. Lakukan seleksi dengan memilih 30 % dari data yang ada

(33)
(34)

POKOK BAHASAN 4 : MANIPULASI DATA SUB POKOK BAHASAN :

1. Menggunakan fungsi Compute 2. Menggunakan fungsi Recode

3. Menggunakan fungsi Count

Uraian Materi

OPERASI ARITMATIKA

Beberapa fungsi yang digunakan dalam pengolahan data statistik antara lain: • Fungsi aritmatik

• Fungsi statistik • Fungsi string

• Fungsi tanggal dan waktu • Fungsi distribusi

• Fungsi variabel acak • Fungsi nilai hilang

Sedangkan fungsi-fungsi yang termasuk fungsi aritmatik antara lain: • ABS, nilai absolut dari suatu data numerik.

• ARSIN, invers dari sinus (dalam radian) yang nilainya antara -1 dan + 1. • ARTAN, invers dari tangen (dalam radian).

• COS, nilai cosinus (dalam radian). • SIN, nilai sinus (dalam radian). • EXP, eksponen.

• LN, logaritma natural, yaitu fungsi logaritma dengan bilangan pokok e, berupa data numerik yang nilainya lebih besar dari 0.

• LG 10, fungsi logaritma dengan bilangan pokok 10, berupa data numerik yang nilainya lebih besar DARI 0.

(35)

lebih kecil.

• SQRT, akar kuadrat, berupa data numerik non-negatif.

Fungsi Compute

Semisal akan dihitung nilai rata-rata untuk skor 1 dan skor 2. Langkah-langkahnya adalah:

1. Aktifkan data ip, seperti pembahasan sebelumnya.

2. Klik menu Transform, pilih Compute sehingga akan muncul kotak dialog

Compute Variable.

3. Masukkkan target variabel untuk rata-rata nilai, misal dengan nama rerata . Jangan lupa berikan tipe dan label variabel

4. Cari fungsi untuk mencari rata-rata pada kotak Function, vaitu MEAN. Setelah itu pindahkan ke kotak Numeric Expression. lalu pindahkan ’skor 1’ dan ’skor 2’, ke dalam kurung, sehingga tertulis ’ MEAN ( skor 1, skor 2)

Seperti tampilan berikut :

(36)

PENGGUNAAN FUNGSI IF

penggunaan fungsi If hampir sama dengan seleksi kasus. Fungsi If digunakan sebagai syarat dalam perhitungan.

Langkahnya sebagai berikut : 1. Aktifkan file data

2. Klik menu Transform, pilih Compute.

3. Setelah itu akan muncul kotak dialog Compute Variable.

4. Masukkan target variabel untuk transformasi jumlah skor 1 dan skor 2 misal diberi nama Total , Jangan lupa berikan tipe dan label variabel

5. Masukkan kriteria jumlah ke kotak Numeric Expression, yaitu ’ skor 1 +skor 2’

6. Untuk memasukkan kriteria, klik pilihan If sehingga muncul kotak dialog if cases

7. Aktifkan pilihan Include if case satisfies condition , kemudian masukkan kriteria ’sex = 1’ pada kotak di kanannya. Setelah itu klik Continue.

(37)

ingat, setelah gunakan if jangn lupa reset dan klik ok bila kembali ke data awal !!!

8. Setelah itu akan muncul kembali tampilan kotak dialog Compute Variable.

Klik OK.

(38)

FUNGSI COUNT

Perintah Count digunakan untuk menghitung data dengan Kriteria tertentu. Misal dari data diatas akan dihitung jumlah mahasiswa dengan IP 3.00 dan berjenis kelamin wanita. langkah langkah adalah:

1. Buka File

2. Dari menu Transform, pilih Count. 3. Akan muncul kotak dialog Count

4. Masukkan nama variabel yang akan dihitung pada kotak target variabel, semisal

hb_1

5. Masukkan keterangan label pada kotak Target Label , semisal wanita anemi

6. Masukkan variabel yang digunakan sebagai kriteria pemilihan yaitu ” hb<12 ” , dengan memilih variabel hb ke kotak Numeric,Variables

(39)

7. Untuk mendefinisikan nilai label, klik Define Values Ketikkan nilai label. Pada, pilihan Value, pilih range lowest through ketik ’11,9’ tekan Add. sehingga pindah ke kotak values to count Setelah itu klik Continue.

8. untuk memasukkan kriteria variabel IP, klik pilihan if sehingga akan muncul kotak dialog Count Occurences : Count if.

aktifkan pilihan Include if case satisfied condition Masukkan kriteria ‘sex =2’ ke kotak di bawahnya kemudian klik Continue.

(40)

sehingga akan dihasilkan data view sebagai berikut :

FUNGSI RECODE

Fungsi Recode digunakan untuk mengelompokkan data kedalam kategori tertentu. ada dua pilihan yaitu :

(41)

a. Recode pada variabel yang sama

Hasil pengelompokan akan langsung mengganti data aslinya. tipe data harus sama. Untuk hal ini tidak disarankan, karena dapat menghilangkan data awal.

b. Recode pada variabel yang berbeda

Hasil pengelompokan ditampilkan pada variabel baru. Dapat dikelompokan dengan tipe yang berbeda.

Apabila hendak melakukannya maka langkahnya sebagai berikut : 1. aktifkan file datanya

2. pilih menu transform, lalu klik recode, pilih into different variables,

sehingga ditampilkan kotak dialog record

3. isi pada output variables, name ’anemi’, dan label ‘kelompok anemi’, kemudian klik change, sehingga pada kotak numeric variables tertulis ‘hbanemi’, lalu klik old and New Values

4. Akan dimunculkan kotak ols & new values, karena kategori dibawah 12 adalah anemi maka, terlebih dahulu berikan tanda check, dengan mengklik pada output variables are string, lalu pilihlah range lowest through ketikkan ’11,9’, lalu klik values ’anemi ’ lalu tekan

add, lalu pilihlah through highest ketikkan ’12’, lalu klik values ’tidak anemi’ lalu tekan add, kemudian klik Continue

(42)

5. akan kembali kekotak dialog recode, lalu klik OK, sehingga tampil data sebagai berikut :

Tugas Praktikum

1. Kelompokkan variabel total hanya untuk jenis kelamin laki laki, kedalam kelompok lebih dari skor 15 dan kurang dari sama dengan 15

2. Hitunglah untuk rerata yang sama dengan 8, hanya yang hbnya lebih dari 10 3. Buatlah variabel baru, dengan nama rasio yang merupakan nilai rerata dibagi

(43)

POKOK BAHASAN 5 : Tampilan Grafik SUB POKOK BAHASAN :

a. Membuat Grafik b. Mengedit Grafik

URAIAN MATERI

Sebelum menentukan akan menggunakan grafik, terlebih dahulu diketahui terlebih dahulu spesifikasi penggunaan grafik, sebagai berikut :

a. Grafik Batang menampilkan frekuensi variabel kategori b. Histogram menampilkan frekuensi variabel kontinu

c. Grafik lingkaran menampilkan prosentase variabel kategori d. Grafik garis menampilkan trend menurut satuan (b iasnya waktu )

Dalam pembahasan modul ini, yang dicontohkan adalah grafik batang . Sedangkan grafik lainnya , dengan prinsip yang sama , dilakukan untuk penugasan.

MEMBUAT GRAFIK BATANG

langkahnya sebagai berikut :

1. Aktifkan data yang hendak dibuat grafik

(44)

3. pilih simple, kemudian klik Define , akan keluar kotak dialog define, karena hendak membuat grafik frekuensi menurut jenis kelamin, maka pindahkan variabel sex ke kotak category axis .

kemudian tekan title untuk menulis judul , apabila sudah klik continue

(45)

MENGEDIT GRAFIK

Untuk mengedit grafik, semisal mengganti judul, bentuk, warna dan lain sebagainya diperlukan Graphic Editor.

langkahnya sebagai berikut :

1. pada output viewer,, pada gambar grafik diklik 2 kali , sehingga akan muncul graphic editor berikut :

(46)

2. Kemudian apabila ingin mengganti /mengedit tinggal disesuaika saja, misalnay untuk warna , label frekuensi dan lain lain

3. apabila di Graphis editor sudah selesai , maka file editor ditutup, sehingga tanpilan paada output juga sudah berubah

MEMBUAT GRAFIK LINGKARAN

langkahnya sebagai berikut :

Aktifkan data yang hendak dibuat grafik

(47)

3. Pilih Summaries for Groups of cases ,lalu klik define, sehingga akan ditampilkan kotak dialog berikut :

4. pilih % of cases pada slices represent, kemudian pindahkan varabel sex ke define slices by

5. Klik titles untuk memberi judul grafik, lalu continue 6. KLik OK, maka akan ditampilkan di Output viewer

(48)

7. apabila hendak diedit klik dua kali pada gambar sehingga tampil data editor

8. semisal hendak dibuat lingkaran terpisah maka klik gambar grafik pada chart editor, kemudian pilih toolbar explode slice seperti gambar

(49)

10. untuk memberikan angka prosentase klik icon show label sebagai berikut

(50)

12. Bila sudah, tutup pada chart editor sehinggagrafik pada output viewer sudah berubah

MENYIMPAN OUTPUT

Untuk menyimpan output, maka langkahnya sama dengan penyimpana data. 1. Aktifkan window output viewer,

2. buka menu file, lalu klik save as, sehingga akan tampil kotak dialog save as, berikut :

3. Tentukan penyimpanan pada directory yanganda tuju di Save in, kemudian berikan nama , dengan mengetiknya di file name, lalu klik Save

(51)

1. Buatlah data dan grafik area, sesuai dengan keinginan anda ! 2. Buatlah data dan grafik garis, sesuai dengan keinginan anda !

(52)

POKOK BAHASAN 6 : Penggunaan SPSS untuk analisis satu sampel

SUB POKOK BAHASAN :

1. jenis dan tujuan analisis satu sampel 2. fungsi descriptive pada aplikasi SPSS 3. fungsi frequencies pada aplikasi SPSS 4. fungsi explore pada aplikasi SPSS

5. fungsi compare mean one sample t test pada aplikasi SPSS

URAIAN MATERI

A. Tujuan Analisis Satu Sampel

Analisis satu sample digunakan untuk menggambarkan nilai data pada sample ( statistik ) ataupun pada populasi ( parameter ), selain itu dapat disajikan secara tabulasi ataupun grafik ataupun . Untuk tujuan ini analisis bersifat deskriptif. Selain itu juga dapat digunakan untuk menguji suatu nilai tunggal pameter dari suatu data sample, sebagai uji statistik satu sample. Untuk tujuan ini misalnya menguji standar tertentu dari serangkaian data observasi sample.

B. Penggunaan fungsi descriptive pada aplikasi SPSS

Tujuan : Untuk mendeskripsikan nilai data menurut nilai rata rata, jumlah , ukuran distribusi dan ukuran dispersi.

Langkah kerja :

1. Aktifkan data view anda : deskriptif . save

(53)

3. Akan keluar kotak dialog, pindahkan variabel tinggi kekotak sebelah kanan, apabila diinginkan untuk mencul nilai Z standard maka anda check save standarized values as variable .

Catatan : data variable yang digunakan adalah berjenis kontinu

4. Untuk memunculkan nilai parameter , klik option pilih nilai yang dikehendaki lalu klik

Continue . Untuk latihan ini semua dipilih , lalu klik OK

5. Muncul hasil analisa dalam output sebagai berikut :

(54)

Descriptive Statistics

25 20.7 159.6 180.3 169.400 .9927 4.9633 -.155 .464 .452 .902

25 tinggi

Valid N (listwise)

Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic Std. Error Statistic Statistic Std. Error Statistic Std. Error

N Range Minimum Maximum Mean Std.

Deviation

Skewness Kurtosis

C. Penggunaan fungsi Frequencies pada aplikasi SPSS

Tujuan : Untuk mendeskripsikan nilai data menurut nilai ukuran tendensi sentral, nilai persenril, disperse dan distribusi. Selain itu juga dapat ditampilkan dalam bentuk grafik

Langkah kerja :

1. Aktifkan data view anda : deskriptif . save

2. Klik menu analize, lalu deskriptive statistic, pilih Frequencies

3. latihan ini menggunakan data sex, maka pindahkan sex sebelah kotak kanan, klik

statistic, pilih modus ( data berskala nominal ) , klik Continue, lalu klik charts

(55)

4. akan tampil output sebagai berikut :

Frequencies

Statistics jenis kelamin 25 0 2.00 Valid Missing N Mode jenis kelamin 11 44.0 44.0 44.0 14 56.0 56.0 100.0 25 100.0 100.0 pria wanita Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

(56)

pria wanita

jenis kelamin

0 2 4 6 8 10 12 14

F

re

q

u

e

n

c

y

jenis kelamin

D. Penggunaan fungsi Explore pada aplikasi SPSS

Tujuan : Untuk mendeskripsikan nilai data menurut nilai ukuran tendensi sentral, nilai persenril, disperse dan distribusi. Selain itu juga dapat ditampilkan dalam bentuk grafik

Langkah kerja :

1. Aktifkan data view anda : deskriptif . save

2. Klik menu analize, lalu deskriptive statistic, pilih Explore

3. muncul kotak dialog, pindahkan tinggi ke dependent variable, lalu pindahkan sex ke factor, klik statistic pilih deskriptive, klik continue, lalu klik plot , pada box plot pilih factor level together, pada descriptive pilih histogram, check

normality with test ( untuk uji normalitas ) dan klik power estimation ( untuk uji homogenitas ), klik continue , klik

(57)

4. akan muncul tampilan berikut :

Explore

jenis kelamin

Case Processing Summary

11 100.0% 0 .0% 11 100.0% 14 100.0% 0 .0% 14 100.0% jenis kelamin pria wanita tinggi

N Percent N Percent N Percent

Valid Missing Total

(58)

Descriptives 172.482 .9886 170.279 174.684 172.269 172.500 10.750 3.2787 168.5 180.3 11.8 4.3 1.263 .661 2.546 1.279 166.979 1.2778 164.218 169.739 166.804 167.850 22.859 4.7811 159.6 177.5 17.9 5.3 .213 .597 .745 1.154 Mean Lower Bound Upper Bound 95% Confidence

Interval for Mean

5% Trimmed Mean Median Variance Std. Deviation Minimum Maximum Range Interquartile Range Skewness Kurtosis Mean Lower Bound Upper Bound 95% Confidence

Interval for Mean

5% Trimmed Mean Median Variance Std. Deviation Minimum Maximum Range Interquartile Range Skewness Kurtosis jenis kelamin pria wanita tinggi Statistic Std. Error Tests of Normality .225 11 .125 .882 11 .110 .166 14 .200* .927 14 .279 jenis kelamin pria wanita tinggi

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

This is a lower bound of the true significance. *.

Lilliefors Significance Correction a.

(59)

Test of Homogeneity of Variance 1.507 1 23 .232 1.260 1 23 .273 1.260 1 21.148 .274 1.549 1 23 .226 Based on Mean Based on Median Based on Median and with adjusted df

Based on trimmed mean tinggi

Levene

Statistic df1 df2 Sig.

E. Penggunaan uji one sample t test pada aplikasi SPSS

Tujuan : Untuk menguji apakah nilai parameter berbeda secara bermakna pada level signifikansi tertentu. Pada latihan ini ingin diuji pada tingkat kepercayaan 95 %, apakah tinggi badan populasi sama dengan 165 cm

Langkah kerja :

1. Aktifkan data view anda : deskriptif . save

2. Klik menu analize, lalu compare means , pilih one sample t test

3. Pindahkan tinggi ke kotak kanan , lalu isikan 165 pada test value

(60)

5. Maka pada Output view, tampil sebagai berikut :

T-Test

One-Sample Statistics 25 169.400 4.9633 .9927 tinggi N Mean Std. Deviation Std. Error Mean One-Sample Test 4.433 24 .000 4.4000 2.351 6.449 tinggi t df Sig. (2-tailed) Mean

Difference Lower Upper

95% Confidence Interval of the

Difference Test Value = 165

dari hasil diatas , didapatkan bahwa nilai t hitung : 4,433, dengan signifikansi 0.0001. dengan demikian kita tolak Ho, berarti tinggi badan tidak sama dengan 165 cm

Tugas Praktikum

Dengan menggunakan file data ip pada pembahasan sebelumya, 1. Buatlah analisis deskriptif

2. Ujilah apakah distribusi hb normal 3. Ujilah apakah nilai IP sam dengan 2,8

(61)

Pokok Bahasan 7

Penggunaan SPSS untuk analisis validitas dan reliabilitas

TIU :

Mahasiswa dapat :

a. Menjelaskan jenis dan tujuan analisis validitas dan reliabilitas b. Menggunakan uji validitas pada aplikasi SPSS

c. Menggunakan uji reliabilitas pada aplikasi SPSS d. Menjelaskan hasil analisis

A. Tujuan Analisis Beda Sampel

Analisis Validitas dan reliabilitas digunakan untuk menguji instrument penelitian sebelum dilakukan pengambilan data penelitian yang sesungguhnya. Pengujian instrument perlu dilakukan untuk memastikan bahwa alat penelitian layak digunakan untuk mengukur variabel penelitian, sehingga dapat disimpulkan bahwa data yang dihasilkan dari pengukuran tersebut adalah data sesunguhnya. Hal ini akan semakin menguatkan hasil penelitian.

Instrumen dikatakan valid apabila hasil pengukuran dapat mengungkapkan atau menyatakan kondisi yang sesungguhnya ( benar apa danya ), sesuai dengan tujuan pengukuran. Sedangkan instrumen dikatakan reliabel apabila hasil pengukuran tersebutr konsisten/ stabil/ ajeg.

Banyak teknik untuk menguji validitas dan reliabilitas, pada pembahasan kali ini yang digunakan adalah tehnik One Shot ( sekali pengukuran ). Untuk keperluan ini dilakukan pengukuran terhadap paling sedikitnya 30 obyek pengukuran ( dapat banyak obyek atau pengulangan pengukuran ).

B. Menggunakan uji validitas pada aplikasi SPSS Tujuan : Untuk menguji validitas instrumen penelitian. Langkah kerja :

1. Aktifkan data sheet yang akan diolah ,misal : Validitas .sav 2. Klik menu analize, lalu Scale, pilih Reliability Analysis

3. akan muncul kotak dialog , pindahkan variabel yang hendak diuji ke kotak item ,. Klik Statistic untuk menentukan angka statistik yang hendak ditampilkan. lalu klik

(62)

4. Muncul hasil analisis sebagai berikut :

Reliability

Warnings

The space saver method is used. That is, the covariance matrix is not calculated or used in the analysis.

Case Processing Summary

30 100.0 0 .0 30 100.0 Valid Excludeda Total Cases N %

Listwise deletion based on all variables in the procedure. a. Reliability Statistics .724 10 Cronbach's Alpha N of Items Koefisien Alpha

(63)

Item Statistics 3.17 .791 30 3.60 .968 30 3.40 .855 30 3.20 1.157 30 2.20 .997 30 2.87 1.042 30 3.20 1.095 30 3.47 1.137 30 2.97 1.129 30 2.80 .961 30 butir_1 butir_2 butir_3 butir_4 butir_5 butir_6 butir_7 butir_8 butir_9 butir_10 Mean Std. Deviation N Item-Total Statistics 27.70 30.631 -.161 .766 27.27 24.478 .462 .690 27.47 24.671 .523 .684 27.67 21.885 .612 .659 28.67 31.885 -.270 .793 28.00 25.586 .301 .715 27.67 23.126 .524 .677 27.40 22.041 .610 .660 27.90 21.128 .717 .639 28.07 23.720 .555 .675 butir_1 butir_2 butir_3 butir_4 butir_5 butir_6 butir_7 butir_8 butir_9 butir_10 Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Cronbach's Alpha if Item Deleted Scale Statistics 30.87 29.844 5.463 10

Mean Variance Std. Deviation N of Items

5. Pada hasil diatas, perlu diperhatikan uji korelasi pada Corrected Item-Total correction harus diatas nol ( 0 ), dan positif serta harus diatas nilai r tabel = 0,361 ( n= 30, signifikansi 5 % ). Apabila ada yang nilainya nol ( 0 ) atau yang negatif, serta krang dari r tabel butir tersebut harus dikeluarkan ( butir tersebut tidak valid ). Pada kasus demikian harus dilakukan penghitungan ulang tanpa menggunakan butir yang tidak valid. Pada contoh diatas butir 1 dan butir 5 tidak valid, sehingga harus dikeluarkan.

Korelasi butir dengan skor total

(64)

6. Langkah yang sama seperti langkah diatas, hanya tidak menyertakan butir 1 dan butir 5, dengan hasil sebagai berikut :

Reliability

Warnings

The space saver method is used. That is, the covariance matrix is not calculated or used in the analysis.

Case Processing Summary

30 100.0 0 .0 30 100.0 Valid Excludeda Total Cases N %

Listwise deletion based on all variables in the procedure. a. Reliability Statistics .836 8 Cronbach's Alpha N of Items Item Statistics 3.60 .968 30 3.40 .855 30 3.20 1.157 30 2.87 1.042 30 3.20 1.095 30 3.47 1.137 30 2.97 1.129 30 2.80 .961 30 butir_2 butir_3 butir_4 butir_6 butir_7 butir_8 butir_9 butir_10 Mean Std. Deviation N Koefisien Alpha

(65)

Item-Total Statistics 21.90 26.300 .554 .819 22.10 27.955 .449 .831 22.30 24.355 .617 .810 22.63 27.551 .375 .841 22.30 24.700 .628 .809 22.03 24.033 .665 .803 22.53 24.189 .655 .805 22.70 26.148 .577 .816 butir_2 butir_3 butir_4 butir_6 butir_7 butir_8 butir_9 butir_10 Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Cronbach's Alpha if Item Deleted Scale Statistics 25.50 32.741 5.722 8

Mean Variance Std. Deviation N of Items

7. Hasil diatas , menunjukkan semua butir sudah valid ( tidak ada yang korelasi nol, atau negative, serta diatas nilai r table ), oleh karenanya dapat dilanjutkan dengan uji validitas dilihat pada koefisien alpha sebesar ) 0, 836. Hasil ini, instrument cukup reliable. untuk Survey yang bertujuan mengambil keputusan pada kelompok maka nilai tersebut sudah reliable, yaitu batasnya 0,5.

8. Instrumen yang sudah valid dan reliable dapat dilanjutkan untuk pengukuran sesungguhnya.

Daftar Pustaka

1. Wahana Komputer, Pengolahan data statistik dengan aplikasi SPSS 12, Penerbit Andi,Yogyakarta , 2005

2. Jonathan Sarwono, Analisis data penelitian menggunakan SPSS 13, Penerbit ANDI , Yogyakarta, 2006

Referensi

Dokumen terkait

Perancangan mesin penggiling dan pengayak ini bertujuan agar dapat melakukan dua proses pengolahan garam konsumsi yaitu proses penggilingan dan proses pengayakan secara

Seperti sudah dibahas sebelumnya, bahwa nilai-nilai dasar budaya Melayu adalah ajaran agama Islam, begitupun halnya dengan etnis Minangkabau yang merupakan etnis Melayu...

Berdasarkan pengertian-pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa atribut produk merupakan unsur-unsur dari produk, seperti rasa, kemasan, merek, ukuran, dan lain-lain,

Diperlukan rancangan jaringan syaraf dengan sejumlah spesifikasi untuk identifikasi, yang terdiri dari sejumlah neuron dan input sehingga dapat digunakan untuk

12.2 Pemberian mata AmBonus hanya untuk perbelanjaan runcit sahaja. Faedah, caj kewangan, fi pendahuluan wang tunai, pindahan baki, lain-lain fi yang dikenakan oleh Bank dan

Gedung Convention Centre di Kawasan Wisata Pantai Senggigi Lombok Penekanan Pada Fleksibilitas Ruang Kaitannya Dengan Integrasi Fasilitas Pendukungnya. Kegiatan meliputi fungsi,

Perangkat lunak sistem operasi adalah sebuah perangkat lunak atau software yang berfungsi untuk melakukan konfigurasi dan juga mengoperasikan sebuah komputer,

Fungsi keanggotaan output fuzzy dibagi menjadi tujuh level dengan cara menggabungkan kombinasi banyak level fungsi keanggotaan input dengan asumsi bahwa pengaruh tiap