• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERKEMBANGAN TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL DI KOTA SALATIGA TPK HOTEL MARET 37,13 PERSEN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERKEMBANGAN TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL DI KOTA SALATIGA TPK HOTEL MARET 37,13 PERSEN"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

BERITA RESMI STATISTIK No. 08/3373/4/04/16/Th. VIII, 20 April 2016

1 dari 9

No. 08/3373/4/04/16/Th.VIII, 20 April 2016

PERKEMBANGAN TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL

DI KOTA SALATIGA

TPK HOTEL MARET 37,13 PERSEN

 Pada bulan Maret 2016 seluruh indikator produktivitas usaha hotel/jasa akomodasi di Kota Salatiga mengalami kenaikan.

 Rata-rata tingkat penghunian kamar hotel di Kota Salatiga bulan Maret 2016 tercatat sebesar 37,13 persen, lebih tinggi 0,33 persen dibanding bulan Februari yang tercatat sebesar 36,80 persen. Kondisi ini dipengaruhi oleh kenaikan tingkat penghunian kamar pada hotel bintang sebesar 0,74 persen. Namun untuk hotel non bintang mengalami penurunan sebesar 1,05 persen.

 Rata-rata tingkat penghunian tempat tidur (bed occupancy rate) pada bulan ini mengalami kenaikan sebesar 1,95 persen dibanding bulan Februari yang lalu. Dimana bulan ini tercatat sebesar 38,62 persen, sementara bulan lalu tercatat sebesar 36,67 persen.

 Rata-rata lama tamu menginap (lenght of stay) mengalami kenaikan sebesar 0,12 poin dari 1,25 hari pada bulan Februari menjadi 1,37 hari pada bulan Maret. Hal ini dipengaruhi oleh naiknya rata-rata lama menginap untuk tamu asing maupun tamu domestik masing-masing sebesar 0,60 persen dan 0,12 persen.

 Rata-rata jumlah tamu per kamar (guess per room) bulan Maret tercatat 2,10 tamu per kamar, lebih tinggi 0,09 poin dibandingkan bulan Februari yang tercatat sebesar 2,01 tamu per kamar.

(2)

2 dari 9

BERITA RESMI STATISTIK No. 08/3373/4/04/16/Th. VIII, 20 April 2016

TPK Hotel

Maret 2016

37,13 %

1. Tingkat Penghunian Kamar (Room Occupancy Rate)

Tingkat penghunian kamar adalah persentase kamar yang dihuni/dipakai tamu terhadap jumlah kamar yang tersedia. Dihitung berdasarkan jumlah kamar yang dihuni/dipakai tamu (room night occupied) dibagi dengan banyaknya kamar yang tersedia/dapat dipakai (room night available) dikalikan 100 persen.

Dari hasil pengolahan survei tingkat penghunian kamar akomodasi bulanan tersampel di Kota Salatiga, TPK bulan ini tercatat sebesar 37,13 persen, lebih tinggi 0,33 persen dibanding bulan Februari yang tercatat sebesar 36,80 persen. Kondisi ini dipengaruhi oleh kenaikan tingkat penghunian kamar pada hotel bintang sebesar 0,74 persen. Nemun untuk hotel non bintang mengalami penurunan sebesar 1,05 persen.

Dibanding bulan Maret tahun 2015 yang tercatat 26,48 persen, tingkat hunian kamar bulan ini tercatat lebih tinggi 10,65 persen.

Tabel 1. Tingkat Penghunian Kamar (TPK) Hotel

Di Kota Salatiga, November 2015 – Maret 2016

Kelas November Desember Januari

2016 Februari Maret Perubahan Maret thd Februari 2016 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) Bintang 44,19 53,84 36,28 39,16 39,90 0,74 Non Bintang 29,79 39,37 27,36 28,93 27,88 -1,05 Total 38,82 48,44 34,22 36,80 37,13 0,33

Gambar 1. Tingkat Penghunian Kamar Hotel, Kota Salatiga November 2015 – Maret 2016 0 10 20 30 40 50 60

November Desember Januari 2016 Februari Maret Bintang Non Bintang Total

(3)

BERITA RESMI STATISTIK No. 08/3373/4/04/16/Th. VIII, 20 April 2016

3 dari 9

TPTT Hotel

Maret 2016

38,62 %

2. Tingkat Hunian Tempat Tidur (Bed Occupancy Rate)

Tingkat Penghunian Tempat Tidur adalah persentase tempat tidur kamar yang dihuni/dipakai tamu terhadap jumlah tempat tidur yang siap digunakan. Dihitung berdasarkan malam tamu dibagi dengan banyaknya tempat tidur yang tersedia/dapat dipakai (bed night available) dikalikan 100 persen.

Rata-rata tingkat penghunian tempat tidur pada Maret tercatat mengalami kenaikan sebesar 1,95 persen atau menjadi 38,62 persen dibanding bulan Februari yang tercatat sebesar 36,67 persen. Rata-rata tingkat penghunian tempat tidur hotel bintang di Kota Salatiga sebesar 42,297 persen mengalami kenaikan sebesar 2,52 persen dibandingkan bulan Februaru yang tercatat sebesar 39,77 persen. Demikian juga untuk tingkat hunian tempat tidur hotel non bintang mengalami kenaikan sebesar 0,24 persen dari 27,35 persen pada bulan Februari menjadi 27,59 persen pada bulan ini.

Dibanding dengan bulan Maret tahun 2015 yang tercatat sebesar 23,72 persen, maka tingkat hunian tempat tidur pada bulan ini naik sebesar 14,90 persen.

Tabel 2. Rata-rata Tingkat Hunian Tempat Tidur (TPTT) Hotel Di Kota Salatiga, November 2015 – Maret 2016

Kelas November Desember Januari

2016 Februari Maret Perubahan Maret thd Februari (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) Bintang 47,81 53,46 34,73 39,77 42,29 2,52 Non Bintang 32,55 40,30 27,48 27,35 27,59 0,24 Total 42,30 48,27 32,92 36,67 38,62 1,95

(4)

4 dari 9

BERITA RESMI STATISTIK No. 08/3373/4/04/16/Th. VIII, 20 April 2016

RLM Hotel

Maret 2016

1,37 hari

Gambar 2. Tingkat Penghunian Tempat Tidur Hotel, Kota Salatiga November 2015 – Maret 2016 10 20 30 40 50 60 70

November Desember Januari 2016 Februari Maret Bintang Non Bintang Total

3. Rata-rata Lama Menginap (Average Length of Stay)

Rata-rata lama menginap (RLM) dihitung berdasarkan banyaknya malam tempat tidur yang dihuni/dipakai (bed night used/guest night) dibagi dengan banyaknya tamu yang datang. RLM dikelompokkan menjadi 2 (dua) yaitu RLM untuk tamu asing dan tamu domestik.

Rata-rata lama tamu menginap keadaan Maret sebesar 1,37 hari, dibandingkan dengan bulan sebelumnya mengalami kenaikan sebesar 0,12 poin dimana bulan Februari tercatat 1,25 hari. Jika dilihat berdasarkan jenis tamunya, rata-rata lama menginap tamu asing pada Maret ini mengalami kenaikan sebesar 0,60 hari dari 1,45 hari bulan lalu menjadi 2,05 hari pada bulan ini. Demikian juga untuk lama menginap tamu domestik mengalami kenaikan sebesar 0,12 hari dari 1,24 hari bulan lalu menjadi 1,36 hari di bulan ini.

Sementara menurut jenis hotel, RLM di hotel bintang pada Maret tercatat 1,40 hari atau lebih panjang 0,12 hari dibanding bulan Februari yang tercatat sebesar 1,28 hari. Demikian juga RLM untuk hotel non bintang bulan ini tercatat 1,21 hari sehingga lebih panjang 0,10 hari dibanding bulan Februari yang tercatat 1,11 hari.

Dibanding dengan bulan Maret tahun 2015, rata-rata lama menginap tamu tercatat sebesar 1,57 hari maka pada bulan ini terjadi penurunan sebesar 0,20 hari.

(5)

BERITA RESMI STATISTIK No. 08/3373/4/04/16/Th. VIII, 20 April 2016

5 dari 9

Tabel 3. Rata-rata Lama menginap Tamu (RLM) Hotel

Di Kota Salatiga, November 2015 – Maret 2016 (hari)

Kelas November Desember Januari

2016 Februari Maret Perubahan Maret thd Februari (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) Bintang 1,49 1,38 1,41 1,28 1,40 0,12 Non Bintang 1,10 1,15 1,18 1,11 1,21 0,10 Total 1,36 1,29 1,35 1,25 1,37 0,12

Gambar 3. Rata-rata Lama Menginap Tamu (RLM) hotel, November 2015 – Maret 2016 (hari)

Tabel 4. RLM Tamu Hotel Asing dan Domestik di Kota Salatiga, Di Kota Salatiga, November 2015 – Maret 2016 (hari)

Asal November Desember Januari

2016 Februari Maret Perubahan Maret thd Februari (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) Asing 1,83 2,62 1,57 1,45 2,05 0,60 Domestik 1,35 1,28 1,35 1,24 1,36 0,12 Total 1,36 1,29 1,35 1,25 1,37 0,12 0 1 2 3 4

November Desember Januari 2016 Februari Maret

(6)

6 dari 9

BERITA RESMI STATISTIK No. 08/3373/4/04/16/Th. VIII, 20 April 2016

GPR Hotel

Maret 2016

2,10 %

Gambar 4. RLM Tamu hotel Asing dan Domestik di Kota Salatiga November 2015 – Maret 2016 (hari)

4.

Rata-rata Tamu per Kamar (

Guess per Room

)

Rata-rata tamu per kamar atau tingkat

penghunian ganda kamar menggambarkan rata-rata

banyaknya tamu untuk tiap kamar yang terjual.

Rata-rata tamu per Kamar (

Guess per Room

) dihitung berdasarkan banyaknya

malam tamu (Asing + Domestik) dibagi banyaknya malam kamar yang terjual.

Guess Per Room

(GPR) pada bulan Maret ini tercatat sebesar 2,10 poin

yang berarti bahwa dari seluruh kamar yang terjual, 10 persen diantaranya

dihuni oleh tiga orang atau lebih dan 90 persennya dihuni oleh dua orang atau

kurang. Kondisi ini lebih tinggi 0,09 persen dibandingkan bulan Februari 2016

dimana GPR bulan tersebut juga tercatat sebesar 2,01.

Jika dirinci per jenis hotel maka pada bulan ini GPR hotel bintang

tercatat sebesar 2,09 atau naik sebesar 0,09 poin dan GPR pada hotel non

bintang tercatat sebesar 2,16 atau naik sebesar 0,09 poin.

Dibanding bulan yang sama tahun sebelumnya dimana tercatat tingkat

hunian ganda kamar sebesar 1,69 maka pada bulan Maret tahun 2016 lebih

tinggi 0,41 poin.

0 1 2 3 4

November Desember Januari 2016 Februari Maret

(7)

BERITA RESMI STATISTIK No. 08/3373/4/04/16/Th. VIII, 20 April 2016

7 dari 9

Tabel 5. Rata-rata Jumlah Tamu Menginap per Kamar

Di Kota Salatiga, November 2015 – Maret 2016

(orang)

Kelas November Desember Januari

2016 Februari Maret Perubahan Maret thd Februari (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) Bintang 2,03 1,86 1,88 2,00 2,09 0,09 Non Bintang 1,95 2,10 2,20 2,07 2,16 0,09 Total 2,01 1,94 1,94 2,01 2,10 0,09

Gambar 5. Rata-rata Jumlah Tamu Menginap per Kamar November 2015 – Maret 2016 (orang)

1 1,4 1,8 2,2 2,6 3

November Desember Januari 2016 Februari Maret

(8)

8 dari 9

BERITA RESMI STATISTIK No. 08/3373/4/04/16/Th. VIII, 20 April 2016 Tabel 6. Tingkat Penghunian Kamar Hotel (TPK)

Di Kota Salatiga, Maret 2015 – Maret 2016 (%)

Bulan Kelas Total

Bintang Non Bintang

(1) (2) (3) (4) Maret 2015 April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Januari 2016 Februari Maret 24,53 40,58 33,22 43,48 38,75 34,85 34,16 42,27 44,19 53,84 36,28 39,16 39,90 29,61 34,24 39,40 39,21 39,48 33,00 36,70 32,01 29,79 39,37 27,36 28,93 27,88 26,48 38,31 35,53 41,89 39,02 34,16 35,11 38,44 38,82 48,44 34,22 36,80 37,13

Tabel 7. Tingkat Hunian Tempat Tidur Hotel (TPTT) Di Kota Salatiga, Maret 2015 – Maret 2016 (%)

Bulan Kelas Total

Bintang Non Bintang

(1) (2) (3) (4) Maret 2015 April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Januari 2016 Februari Maret 25,50 42,94 35,73 46,98 41,42 37,23 36,16 45,02 47,81 53,46 34,73 39,77 42,29 20,93 26,33 30,13 30,49 33,75 28,28 43,77 35,08 32,55 40,30 27,48 27,35 27,59 23,72 37,06 33,69 40,99 38,64 33,98 38,93 41,42 42,30 48,27 32,92 36,67 38,62

(9)

BERITA RESMI STATISTIK No. 08/3373/4/04/16/Th. VIII, 20 April 2016

9 dari 9

Tabel 8. Rata-rata Lama Menginap Tamu Hotel

Di Kota Salatiga, Maret 2015 – Maret 2016 (hari)

Bulan Kelas Total

Bintang Non Bintang

(1) (2) (3) (4) Maret 2015 April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Januari 2016 Februari Maret 1,92 2,11 1,75 1,71 1,66 1,62 1,47 1,45 1,49 1,38 1,41 1,28 1,40 1,16 1,33 1,12 1,32 1,21 1,09 1,34 1,10 1,10 1,15 1,18 1,11 1,21 1,57 1,83 1,48 1,58 1,48 1,41 1,41 1,32 1,36 1,29 1,35 1,25 1,37

Tabel 9. Rata-rata Jumlah Tamu per Kamar Hotel Di Kota Salatiga, Maret 2015 – Maret 2016

Bulan Kelas Total

Bintang Non Bintang

(1) (2) (3) (4) Maret 2015 April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Januari 2016 Februari Maret 1,95 1,99 2,02 2,03 2,01 2,00 1,98 2,00 2,03 1,86 1,88 2,00 2,09 1,36 1,42 1,37 1,40 1,53 1,53 2,13 1,96 1,95 2,10 2,20 2,07 2,16 1,69 1,81 1,75 1,81 1,82 1,83 2,04 1,99 2,01 1,94 1,94 2,01 2,10

Gambar

Tabel  1.  Tingkat Penghunian Kamar (TPK) Hotel
Tabel 2.   Rata-rata Tingkat Hunian Tempat Tidur (TPTT) Hotel                 Di Kota Salatiga, November 2015 – Maret 2016
Gambar 2. Tingkat Penghunian Tempat Tidur Hotel, Kota Salatiga       November  2015 – Maret 2016  10203040506070
Tabel 3.  Rata-rata Lama menginap Tamu (RLM) Hotel
+5

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan data dan kenyataan tersebut, maka penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian tentang faktor-faktor yang berhubungan atau sebagai penyebab insiden penyakit

Aktivitas antimikroba asap cair terutama disebabkan adanya senyawa kimia yang terkandung dalam asap seperti fenol, formaldehid, asam asetat, dan kreosat yang menempel pada

Hasil uji statistik yang telah dilakukan dari keempat variabel independen (PAD, SiLPA, LW, dan PDRB) yang ada dalam model penelitian tersebut dapat dilihat bahwa

Satu-satunya organisasi yang diizinkan pada masa pendudukan adalah MIAI (Majelis Islam A’la Indonesia) karena dianggap anti barat dan dapat diajak bekerja sama dengan

2005 Peningkatan Kualitas Pembelajaran Bahasa Jerman di Program Studi Pend Bhs Jerman FBS UN Y melalui Aktualisasi Integrierter Sprachunterricht Anggota IKOMA 2006

Hal ini dikarenakan keseluruhan material yang akan digunakan telah diinformasikan dari pihak developer kepada konsumen, hanya saja ada beberapa material yang

Kriteria ini dapat digunakan untuk menentukan tinggi dan jarak bangunan atau blok bangunan maksimum berdasarkan pertimbangan pencahayaan alami dengan tujuan

Setiap orang (pribadi) merupakan individu yang berbeda-beda, baik dalam hal fisik, mental-emosional, maupun kemampuan-kemampuannya. Ada ungkapan yang sering didengar