BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
2.1. Sejarah Perusahaan
Kopi merupakan suatu komoditas yang mempunyai nilai ekonomi tinggi melebihi sebagai minuman segar dan berkhasiat dan telah menjadi sumber pendapatan bagi petani, sumber pendapatan bagi eksportir dan pedagang kopi dan bahkan sumber pendapatan bagi pengusaha yang berkecimpung dalam pengolahan
kopi menjadi minuman bercitarasa tinggi. Sehingga kopi mendapat julukan emas
hitam atau The Black Gold.
PT. Mandheling Gayo Internasional atau lebih dikenal sebagai PT. Mandago adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam industri pengolahan kopi yang didirikan oleh H. Hasballah Yunus. Perusahaan ini beralamat di Jalan Pertahanan No. 61B Kecamatan Medan Patumbak, Kabupaten Deli Serdang, Propinsi Sumatera Utara. Usaha ini pada awal berdirinya berbentuk perusahaan komanditer dengan nama CV. Jumpa Jaya (1987), namun seiring perkembangannya pada tahun 1997 berubah menjadi perseroan terbatas dengan nama PT. Mandheling Gayo Internasional.
Perkembangan PT. Mandheling Gayo Internasional dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan dan telah berhasil menjadi salah satu perusahaan pengolahan biji kopi kelas dunia dengan daerah pemasaran tersebar dibeberapa negara Eropa, Asia dan Amerika. Kopi yang diolah oleh PT. Mandheling Gayo
Internasional merupakan biji kopi berkualitas tinggi jenis Arabika yang berasal dari daerah Aceh dan Sumatera Utara.
2.2. Ruang Lingkup Usaha
PT. Mandheling Gayo Internasional adalah sebuah perusahaan yang
bergerak dalam bidang pengolahan biji kopi berkualitas tinggi. Yang selanjutnya produk ini akan dipasarkan untuk memenuhi kebutuhan pasar baik lokal maupun luar negeri. Dengan persentasi 90%-nya diprioritaskan untuk pasar luar negeri dan
10%-nya untuk pasar lokal.
2.3. Organisasi dan Manajemen 2.3.1. Struktur Organisasi
Struktur organisasi merupakan kerangka yang menunjukkan segenap tugas dan pekerjaan, hubungan antara fungsi-fungsi yang ada beserta wewenang dan tanggung jawab dari semua pihak dalam mencapai suatu tujuan organisasi atau perusahaan. Dengan adanya struktur organisasi yang jelas, maka akan terlihat
adanya pembagian pekerjaan secara tegas dan formal diantara bagian-bagian
dalam organisasi dan juga diperoleh gambaran yang jelas antara wewenang dan tanggung jawab dalam mekanisme kerja suatu organisasi.
PT. Mandheling Gayo Internasional dalam mencapai tujuannya menggunakan stuktur organisasi berbentuk lini dimana wewenang dan kebijakan menurut garis lurus dari pimpinan tertinggi bertingkat terus sampai ke karyawan.
Pimpinan tiap bidang kerja berhak memerintahkan kepada semua pelaksana yang ada sepanjang menyangkut bidang kerja dan tiap-tiap satuan pelaksana bawah memiliki wewenang dalam semua bidang kerja. Struktur Organisasi PT. Mandheling Gayo Internasional dapat dilihat pada gambar 2.1.
2.3.2. Uraian Tugas dan Tanggung Jawab
Dalam sebuah organisasi, khususnya organisasi perusahaan setiap bagian mempunyai tugas sendiri-sendiri dan setiap tugas adalah merupakan tanggung jawab yang harus dikerjakan.
Adapun tugas dan tangggung jawab dari masing-masing bagian di PT. Mandheling Gayo Internasional adalah sebagai berikut :
1. Direktur, tugas dan tanggung jawabnya sebagai berikut :
a. Menentukan pengambilan keputusan terakhir untuk internal perusahaan
dan untuk mewakili nama perusahaan.
b. Menentukan dan menerapkan strategi, tujuan utama dan kebijakan
pengembangan usaha.
c. Menyiapkan rencana dan anggaran serta aliran kas keuangan perusahaan.
d. Menetapkan permodalan anggaran dan aliran kas keuangan perusahaan.
e. Menetapkan tugas, tanggung jawab dan wewenang setiap pejabat yang
berada dibawah pimpinannya.
f. Memberikan bimbingan dan pengarahan umum, saran-saran dan perintah
kepada bawahan dalam rangka pelaksanaan tugas masing-masing.
2. Kepala Bagian Keuangan, tugas dan tanggung jawabnya sebagai berikut :
a. Mengawasi pemasukan dan pengeluaran keuangan.
b. Membuat laporan keuangan setiap bulan serta meneliti penyimpangan
c. Bertindak sebagai penghubung kepada pihak ketiga, khususnya mengenai laporan pajak dan perbankan.
d. Merencanakan sumber-sumber keuangan.
e. Mengatur pengalokasian dan penggunaan dana-dana.
f. Bertanggung jawab memberi informasi keuangan dan hasil produksi.
g. Bertanggung jawab atas kegiatan pencatatan, penggolongan, peringkasan
dan penyajian laporan keuangan perusahaan.
3. Kepala Bagian Produksi/Gudang, tugas dan tanggung jawabnya sebagai berikut :
a. Membuat laporan mengenai jumlah persediaan bahan di gudang.
b. Bertanggung jawab atas keluar masuknya barang dari dan ke gudang.
c. Mengatur dan bertanggung jawab atas segala kegiatan produksi mulai dari
bahan baku sampai ke bagian produksi kemudian dilakukan proses produksi sampai dengan produk jadi.
4. Kepala Bagian Umum dan Personalia, tugas dan tanggung jawabnya sebagai berikut :
a. Memeriksa dan menandatangani memo, permintaan, order pembelian
lokal dan kebutuhan penawaran barang.
b. Memeriksa dan mengevaluasi masing-masing barang yang dibutuhkan
c. Mengidentifikasi kebutuhan training untuk semua personil.
d. Melakukan tindakan koreksi atas ketidaksesuaian dari temuan audit mutu
internal.
e. Memelihara semua dokumen yang ada di bagian pembelian seperti
prosedur, interuksi kerja, dokumen pendukung, dan catatan mutu.
f. Mengkomunikasikan prosedur dan intruksi kerja kepada bawahannya
serta mengkoordinir penerapan di lapangan.
g. Meminta pertanggung jawaban dari tiap divisi di bagian umum.
5. Administrasi, tugas dan tanggung jwabnya sebagai berikut:
a. Menghitung jumlah hasil kerja dari para pekerja sortasi.
b. Mengisi absensi kehadiran seluruh pekerja.
c. Menghitung jumlah gaji berdasarkan waktu kerja dari seluruh pekerja
dalam kegiatan produksi.
d. Melaporkan segala hasil pemantauan, perhitungan, dan berbagai hal
administrasi lainnya kepada bagian keuangan perusahaan.
e. Memberikan gaji secara langsung kepada seluruh karyawan produksi
per-mingguan.
6. Divisi Keamanan, tugas dan tanggung jawabnya sebagai berikut:
a. Bertanggung jawab sepenuhnya terhadap keamanan lingkungan
b. Bertanggung jawab dalam penyelesaiaan permasalahan-permasalahan hukum perusahaaan.
7. Divisi Pengkapalan, tugas dan tanggung jawabnya sebagai berikut:
a. Bertanggung jawab terhadap proses pengiriman produk.
b. Mengatur atau menjadwalkan waktu pengiriman.
c. Melakukan negosiasi harga dengan pihak pemilik kapal.
8. Internal auditor, tugas dan tanggung jawabnya sebagai berikut:
a. Menyusun serta melaksanakan rencana audit internal.
b. Melakukan pemeriksaan kepatuhan terhadap ketentuan peraturan dan
perundangan-undangan yang terkait.
c. Melakukan pemeriksaan dan penilaian atas efisiensi dan efektivitas di
bidang keuangan, akuntansi, operasional, teknologi informasi dan kegiatan lainnya.
9. Divisi Sertifikasi, tugas dan tanggung jawabnya sebagai berikut:
a. Bertanggung jawab terhadap dokumen-dokumen sertifikasi.
b. Melakukan perencanaan sertifikasi produk.
c. Membangun hubungan baik dengan lembaga-lembaga sertifikasi.
10. Divisi penelitian dan pengembangan, tugas dan tanggung jawabnya sebagai berikut:
a. Bertanggung jawab untuk segala aktivitas riset dan pengembangan di perusahaan.
b. Melakukan test dan tak jarang membuat alat test sendiri dan terus
mengembangkan teknologi baru untuk meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan perusahaan.
11. Divisi eksport, tugas dan tanggung jawabnya sebagai berikut:
a. Bertanggung jawab atas dokumen ekspor.
b. Berkoordinasi dengan broker company dalam hal pemasaran produk
12. Mandor Sortasi, tugas dan tanggung jawabnya sebagai berikut :
a. Mengawasi kualitas dan kinerja kerja pada seluruh karyawan sortasi pada
masing-masing Gudang.
b. Memastikan para pekerja sortir bekerja dengan aturan tingkat allowance
cacat agar sesuai dengan grade kopi yang akan dikirim sesuai dengan
pemesanan dan ketentuan perusahaan.
13. Pekerja Sortasi, tugas dan tanggung jawabnya sebagai berikut :
a. Melakukan sortasi berupa pemisahan secara manual dengan menggunakan
tangan guna memisahkan segala cacat kopi.
b. Memastikan tingkat allowance cacat yang sesuai dengan grade kopi yang
14. Pekerja Produksi, tugas dan tanggung jawabnya sebagai berikut :
a. Melakukan penjemuran kopi.
b. Mengangkat dan memindah kopi dari satu tempat ketempat lainnnya.
c. Beberapa pekerja akan berada pada bagian mesin produksi seperti mesin
sutton, mesin ayak, mesin kipas, mesin jahit, dan pengecatan goni melakukan pergantian secara berkala pada masing-masing unit produksi.
15. Pekerja umum, tugas dan tanggung jawabnya sebagai berikut:
a. Bertanggung jawab kepada kepala divisi.
b. Membantu/menyelasaikan pekerjaan setiap divisi di bagian umum.
2.4. Jumlah Tenaga Kerja dan Jam Kerja
2.4.1. Jumlah Tenaga Kerja
Jumlah tenaga kerja pada PT. Mandheling Gayo Internasional adalah
sebanyak 322 karyawan. Yang terdiri dari 20 karyawan tetap dan 302 karyawan
Tabel 2.1. Jumlah Karyawan PT. Mandheling Gayo Internasional
Jabatan Jumlah Karyawan
Direktur 1
Kepala Bag. Keuangan 1
Kepala Bag. Produksi/Gudang 1 1
Kepala Bag. Produksi/Gudang 2 1
Kepala Bag. Umum & Personalia 1
Administrasai 1
Divisi Keamanan 1
Divisi Pengkapalan 1
Internal auditor 1
Divisi Sertifikasi 1
Divisi Penelitian & Pengembangan 1
Divisi Eksport 1 Mandor Sortasi 2 Pekerja Produksi 18 Pekerja Sortasi 282 Pekerja Umum 8 TOTAL 322 Sumber : PT. Mandheling Gayo Internasional
2.4.2. Jam Kerja
PT. Mandheling Gayo Internasional menerapkan jam kerja sebagai
berikut:
1. Senin - Kamis
Pukul 08.00 WIB – 12.00 WIB : Jam Kerja
Pukul 12.00 WIB – 14.00 WIB : Jam Istirahat
Pukul 14.00 WIB – 17.00 WIB : Jam Kerja setelah Istirahat
2. Jumat
Pukul 08.00 WIB – 11.30 WIB : Jam Kerja
Pukul 11.30 WIB – 14.00 WIB : Jam Istirahat
Pukul 14.00 WIB – 17.00 WIB : Jam Kerja setelah Istirahat
3. Sabtu
Pukul 08.00 WIB – 12.00 WIB : Jam Kerja
Pukul 12.00 WIB – 14.00 WIB : Jam Istirahat
2.5. Sistem Pengupahan dan Kesejahteraan Karyawan
Kesejahteraan merupakan faktor yang ikut menunjang produktivitas pekerja. Sistem pengupahan yang diterapkan oleh PT. Mandheling Gayo Internasional untuk karyawan tetap dan tidak tetap adalah sebagai berikut:
1. Pekerja Tetap
a. Perusahaan mengatur dan menerapkan sistem pemberian upah yang layak bagi
pekerja yang disesuaikan dengan golongan, jabatan, keahlian dan prestasi.
b. Besarnya upah terendah yang diberikan kepada pekerja tidak boleh kurang
dari ketentuan minimum yang berlaku sesuai dengan peraturan pemrintah yaitu Upah Minimum Regional (UMR).
c. Pembayaran gaji kepada karyawan dilakukan sekali dalam sebulan, yaitu pada
setiap akhir bulan. Bonus yang diberikan kepada karyawan berupa THR dan bonus akhir tahun.
2. Pekerja Tidak Tetap
a. Perusahaan mengatur dan menerapkan sistem pemberian upah yang layak bagi pekerja yang disesuaikan dengan jumlah jam kerja dan tingkat kesulitan.
b. Pembayaran gaji kepada karyawan dilakukan sekali dalam seminggu, yaitu pada setiap akhir minggu.
2.6. Proses Produksi
2.6.1. Standar Mutu Produk
PT. Mandheling Gayo Internasional mempunyai standar mutu produksi sesuai dengan ketentuan beberapa sertifikasi dalam bidang kualitas, budidaya, penyuluhan, dan kesejahteraan dari para petani. Berikut ini adalah beberapa jenis
kopi yang diproses dan merupakan output dari proses pengolahan biji kopi di PT.
Mandheling Gayo Internasional, antara lain :
1. Grade-1, yaitu mutu produksi yang bernilai tinggi. Spesifikasi mutu produksi
ini adalah 95.0%-100% produk dalam keadaan baik, yaitu masuk dalam kelayakan sifat fisik, tidak cacat dan citarasa yang baik. Ini merupakan produk utama yang diekspor ke luar negri. Walaupun kopi yang di ekspor memiliki berbagai jenis yang dibedakan melalui citarasa dan daerah asalnya, tetap saja
kopi yang di ekspor harus memiliki standar Grade-1.
2. Grade-3, yaitu mutu produk yang kurang baik namun masih memiliki citarasa
yang tidak begitu berubah. Secara fisik, kopi ini memiliki cacat seperti berlubang, pecah, dan berukuran tidak normal (kecil).
2.6.2. Bahan yang Digunakan
Suatu bahan dapat digolongkan menjadi tiga jenis yaitu bahan baku, bahan penolong dan bahan tambahan.
1. Bahan Baku
Bahan baku adalah bahan utama yang digunakan dalam pembuatan produk, ikut dalam proses produksi dan persentasenya terbesar dibandingkan dengan bahan-bahan lainnya. Bahan baku yang digunakan adalah biji kopi yang
masih berkulit ari dalam kondisi basah. Dengan tingkat kecacatan (Triage) antara
5-25% dan kadar air (Moisture) antara 12-25%.
2. Bahan Tambahan
Bahan tambahan adalah bahan yang digunakan dalam proses produksi dan berfungsi meningkatkan mutu produk serta merupakan bagian dari produk akhir. Bahan tambahan yang digunakan adalah:
a. Goni, merupakan kemasan yang dipakai untuk packing produk kopi ini.
b. Zat Pewarna, digunakan untuk pengecapan (marking) dengan memberikan
tanda berupa tulisan pada goni.
c. Tali, merupakan bahan untuk mengikat dan menutup goni yang telah diisi
dengan biji kopi dengan menggunakan alat penjahit goni.
3. Bahan Penolong
Bahan penolong adalah bahan yang ikut dalam proses produksi tetapi tidak ada dalam produk akhir, atau dengan kata lain bahan penolong berfungsi untuk membentu proses produksi. Dalam pengolahan biji kopi di PT. Mandheling Gayo
Interasional ini tidak menggunakan bahan penolong, hal ini dilakukan agar dapat tetap mempertahankan kualitas dan citarasa biji kopi.
2.6.3. Uraian Proses Produksi
Urutan dari proses produksi biji kopi di PT. Mandheling Gayo Internasional adalah sebagai berikut:
1. Pengklasifikasian
Pada bagian ini, merupakan tahap awal dalam meneliti tingkat kecacatan
(Triage) dan kadar air (Moisture). Bahan baku yang diterima akan dilakukan
proses penghitungan dengan standar harga dasar pembelian bahan baku kopi yaitu 15-15% sebagai nilai 0 (nol) dan hubungannya dengan variable harga dasar. Jika bahan baku kopi memiliki skor yang lebih rendah dari masing-masing kedua angka tersebut maka kopi akan memiliki nilai yang lebih tinggi dari dasar, demikian juga sebaliknya. Peralatan yang digunakan pada bagian ini adalah neraca timbangan dengan skala gram, dan alat pengukur tingkat kadar air.
2. Pengujian Cita Rasa (Cup-Test)
Pada bagian ini, pihak perusahaan melakukan pengetesan terhadap cita rasa kopi. Mesin yang digunakan adalah mesin sangrai blender, dan pemanas air. Peralatan yang digunakan adalah neraca timbangan, sendok, mangkuk, dan media penilaian skor.
3. Penjemuran
Proses penjemuran merupakan proses menjemur kopi dengan menggunakan sinar matahari. Penggunaan sinar matahari masih dipergunakan untuk menjaga agar citarasa kopi arabika tidak hilang, dan terkontaminasi oleh aroma lain. Penjemuran dilakukan baik secara langsung pada lantai khusus maupun menggunakan terpal.
4. Pengayakan
Proses pengayakan ini dilakukan dengan menggunakan mesin pengayak. Prinsip kerja mesin pengayak ini ialah dengan mengoyang-goyangkan kopi diatasnya, mesin ini memilki 3 buah lapisan yang berjaring-jaring dan 6 buah saluran keluaran sehingga kopi dapat dibedakan berdasarkan ukurannya, bahkan untuk memisahkannya dari kopi yang busuk dan cacat. Adapun output yang keluar dari mesin ini adalah :
- Biji kopi baik
- Biji kopi yang sedikit rusak baik karena cacat berlubang maupun pecah.
- Kopi yang masih berkulit ari penuh
- Batu dan kayu
5. Pemisahan Grade
Setelah proses pengayakan diatas, biji kopi yang dalam keadaan baik akan diproses di mesin Sutton. Mesin Sutton adalah mesin yang digunakan untuk menggoyang-goyang kopi pada lempengan bergerigi halus, datar, dan sedikit miring dengan 3 buah saluran output. Fungsi utama mesin ini adalah untuk
memisahkan kopi berdasarkan grade-nya.
6. Pensortiran/pemisahan Manual
Pensortiran merupakan tahap pemisahan biji kopi dari biji kopi yang sedikit cacat yang terkadang mesin tidak dapat melakukan lebih baik dari
manusia. Pensortiran secara manual atau sering disebut Motherpickers ini
dilakukan agar kopi yang dikirim berupa kopi berkualitas tinggi dengan Grade-1.
7. Pencampuran (Mixing)
Merupakan proses pencampuran kopi yang berasal dari berbagai pemasok bahan baku kopi. Hal ini dilakukan dengan berdasarkan komposisi yang berasal dari berbagai daerah yang tentunya memiliki karakteristik tertentu. Perbedaan rasa tersebutlah yang harus dihindari, karena jika produk kopi yang di ekspor memiliki dominansi citarasa dari daerah tertentu tentunya untuk pengiriman selanjutnya akan sulit didapatkan kopi dengan citarasa yang sama.
8. Pembersihan Biji Kopi dengan Mesin Kipas (Blower)
Pada tahap ini, kopi yang telah dicampur segera dilakukan pembersihan
biji kopi dari abu dengan menggunakan mesin Kipas (Blower). Hal ini dilakukan
untuk memastikan biji kopi yang siap ekspor dalam keadaan bersih. Dan output
dari mesin ini langsung dimasukkan kedalam goni.
9. Pemberian Label (Marking)
Pemberian label atau marking merupakan proses pemberian
tanda/informasi pada goni kopi yang akan dikirim. Informasi yang biasa diberikan berupa nama, alamat, negara, nomor kontrak perusahaan penerima, nomor ID sertifikat, dan berbagai informasi lainnya. Pemberian label dilakukan dengan menggunakan gincu (zat pewarna) goni dengan cara manual menggunakan tangan.
10. Pengemasan (Packing)
Proses ini berupa memasukkan biji kopi yang telah siap diolah dan
dimasukkan kedalam karung kemasan goni yang telah diberi cap (marking) sesuai
11. Penjahitan Goni
Setelah proses pengemasan dilakukan, tahap selanjutnya adalah proses penjahit goni. Menjahit goni merupakan proses akhir dari rangkaian kegiatan proses produksi sebelum diekspor. Pada bagian ini pekerja menutup/merekatkan
ujung goni dengan menggunakan mesin jahit goni portable.
Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada gambar 2.2. diagram proses pengolahan kopi di PT. Mandheling Gayo Internasional.
Gambar 2.2. Diagram Proses Pengolahan Kopi di PT. Mandheling Gayo Internasional
2.7. Mesin dan Peralatan
2.7.1. Mesin Produksi
Adapun mesin produksi yang digunakan dalam proses produksi biji kopi di PT. Mandheling Gayo Internasional adalah sebagai berikut:
a. Mesin Sangrai (Roaster)
Mesin ini merupakan mesin yang digunakan untuk mengsangrai (roasting)
biji kopi yang dalam kondisi telah siap untuk disangrai. Persyaratan dari biji kopi
yang akan disangrai adalah dalam kondisi tanpa cacat (defect) dan dalam keadaan
kering. Adapun spesifikasinya dapat dilihat pada tabel 2.2.
Tabel 2.2. Spesifikasi Mesin Sangrai (Roaster)
Spesifikasi Keterangan
Merk Coffee Roaster Luyang Mach
Tipe 800 N Jumlah 1 unit Kapasitas 500 gr Daya 30 Watt Tegangan 90 Volt Putaran 1800 rpm Energi Gas
Tekanan Gas 300-400 mmAq
b. Mesin Grinder
Merupakan mesin yang digunakan untuk menghancurkan biji kopi yang telah disangrai menjadi kopi bubuk hitam. Adapun spesifikasinya dapat dilihat pada tabel 2.3.
Tabel 2.3. Spesifikasi Mesin Grinder
Spesifikasi Keterangan Jumlah 2 unit Kapasitas 250 gr Daya 360 Watt Tegangan 220 Volt c. Ayak
Fungsinya adalah untuk mengoyang-goyang kopi dengan 3 buah lapisan yang berjaring-jaring dan 6 buah saluran output sehingga kopi dapat dibedakan berdasarkan ukurannya bahkan untuk memisahkannya dari kopi yang busuk dan cacat. Adapun spesifikasinya dapat dilihat pada tabel 2.4.
Tabel 2.4. Spesifikasi MesinAyak Spesifikasi Keterangan Jumlah 2 unit Daya 251 HP/0,75 Kw Tegangan 220-380 Volt Putaran 1390 rpm Arus 50 Ampere d. Sutton (Divider/Gravity)
Fungsinya adalah untuk memisahkan kopi berdasarkan grade-nya,
memisahkan kopi hitam, dan kopi rusak. Adapun spesifikasinya dapat dilihat pada tabel 2.5.
Tabel 2.5. Spesifikasi MesinSutton (Divider/Gravity)
Spesifikasi Keterangan Jumlah 2 unit Daya 1HP/0,75 Kw Tegangan 380 Volt Arus 50 Ampere Putaran 1400 rpm
e. Kipas (Blower)
Fungsinya adalah memastikan biji kopi yang siap ekspor dalam keadaan bersih. Adapun spesifikasinya dapat dilihat pada tabel 2.6.
Tabel 2.6. Spesifikasi MesinSutton Kipas (Blower)
Spesifikasi Keterangan Jumlah 2 unit Daya 1HP/0,75 Kw Tegangan 110-220 Volt Arus 7,3 Ampere Putaran 1420 rpm
f. MesinJahit Goni
Fungsinya adalah untuk menutup dengan menjahit dari goni-goni yang telah diisi dengan biji kopi yang siap untuk di ekspor. Adapun spesifikasinya dapat dilihat pada tabel 2.7.
Tabel 2.7. Spesifikasi MesinJahit Goni Spesifikasi Keterangan Jumlah 2 unit Daya 90 Watt Tegangan 220 Volt Arus 0,8 Ampere Putaran 1500 rpm 2.7.2. Peralatan
Selain mesin produksi, ada peralatan yang mendukung terjadinya proses produksi. Adapun peralatan yang digunakan adalah sebagai berikut :
a. Neraca Timbangan Sample
Neraca timbangan berfungsi sebagai alat untuk menimbang sampel kopi. Spesifikasinya dapat dilihat pada tabel 2.8.
Tabel 2.8. Spesifikasi Neraca Timbangan Sampel
Spesifikasi Keterangan
Jumlah 2 unit
Dimensi 25 x 11 x 13 cm
b. Neraca Timbangan Kopi dalam Goni
Neraca timbangan berfungsi sebagai alat untuk menimbang berat kopi didalam goni. Spesifikasinya dapat dilihat pada tabel 2.9.
Tabel 2.9. Spesifikasi Neraca Timbangan Kopi dalam Goni
Spesifikasi Keterangan
Jumlah 3 unit
Dimensi 50 x 80 x 150 cm
Kapasitas 150 Kg
c. Neraca Kelembaban
Neraca kelembaban berfungsi sebagai alat untuk mengukur tingkat kelembaban sampel kopi. Spesifikasinya dapat dilihat pada tabel 2.10.
Tabel 2.10. Spesifikasi Neraca Kelembaban
Spesifikasi Keterangan
Jumlah 3 unit
Dimensi 18 x 10 x 20 cm
d. Kereta Sorong
Fugsinya adalah untuk membawa goni yang berisi kopi dari satu tempat atau stasiun kerja yang satu ke yang stasiun kerja yang lainnya. Adapun yang menjadi spesifikasinya dapat dilihat pada tabel 2.11.
Tabel 2.11. Spesifikasi Kereta Sorong
Spesifikasi Keterangan
Jumlah 10 unit
Dimensi 120 x 50 x 35 cm
Kapasitas 120 Kg
e. Terpal Penjemuran Kopi
Fungsinya sebagai wadah penjemuran kopi selain dari lokasi penjemuran pada lantai. Hal ini dilakukan untuk memaksimalkan lahan kosong yang dimiliki untuk dijadikan sebagai tempat penjemuran juga dengan menggunakan
terpal-terpal yang berkapasitas mencapai 100 kg biji kopi.. Spesifikasiny dapat dilihat
Tabel 2.12. Spesifikasi Terpal Penjemuran Kopi
Spesifikasi Keterangan
Jumlah 50 unit
Dimensi 3 x 4 cm
Kapasitas 100 Kg
Jenis Bahan Plastik
f. Serokan
Serokan merupakan sebutan untuk alat bantu yang digunakan untuk menyorong kopi pada saat penjemuran. Spesifikasinya dapat dilihat pada tabel 2.13.
Tabel 2.13. Spesifikasi Serokan
Spesifikasi Keterangan
Jumlah 14 unit
Dimensi 2 x 0,5 m
g. Cakar Kayu
Cakar kayu merupakan alat bantu yang digunakan pekerja untuk meratakan biji kopi yang dijemur. Spesifikasi alat ini dapat dilihat pada tabel 2.14.
Tabel 2.14. Spesifikasi Cakar Kayu
Spesifikasi Keterangan
Jumlah 15 unit
Dimensi 2 x 0,5 m
Jenis Bahan Kayu