• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III IDENTIFIKASI DATA. A. Solonesia Record Store

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III IDENTIFIKASI DATA. A. Solonesia Record Store"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

24

A. Solonesia Record Store

1. Latar Belakang

Solonesia Record Store berdiri sejak tahun 2011, awal berdirinya Solonesia Record Store sendiri dimulai dari hobi Pak Catur (owner)

mengkoleksi rilisan fisik seperti kaset pita dan piringan hitam/vinyl. Dari pasar yang terlihat record store sendiri khususnya record store yang ada di kota Solo ini masih jarang dan bila ada itupun kebanyakan menjual rilisan fisik yang musiknya bergenre metal. Kemudian dari hobi dan peluang yang ada tersebut Pak Catur menemukan ide dan gagasan untuk merealisasikan Solonesia Record Store.

Sebelum menggunakan nama Solonesia Record Store Pak Catur menggunakan namanya sendiri sebagai nama usahanya. Dan di awal usahanya Pak Catur belum mempunyai toko sendiri melainkan hanya membuka online

shop. Sekitar tahun 2014 Solonesia Record Store akhirnya bisa membuka toko

sendiri di Gladak. Saat di Gladak produk yang di tawarkan Solonesia Record Store sendiri masih sekedar kaset pita second dan piringan hitam/vinyl second. Setahun kemudian dikarenakan Pak Catur yang sedang ada pekerjaan lain akhirnya memutuskan untuk menutup tokonya. Akan tetapi online shop

Solonesia Record Storenya sendiri masih tetap berjalan.

Seiring berjalannya waktu Solonesia Record Store makin berkembang salah satunya dengan menyediakan bukan hanya kaset pita dan piringan

(2)

hitam/vinyl second saja melainkan juga menyediakan cd baru dan ada pula buku atau majalah tentang musik. Pada tahun 2015 kemarin akhirnya Pak Catur pun memutuskan untuk membuka kembali toko Solonesia Record Store yang baru. Tepatnya di lantai 2 Pasar Pucang Sawit Solo yang lebih dikenal dengan sebutan “Cangwit Creative Space”. Solonesia Record Store buka tiap hari Senin sampai Jumat, kecuali hari Selasa dikarenakan Cangwit libur mulai jam 17.00 sampai jam 22.00.

Gambar 3.1 Solonesia Record Store (Sumber : Dokumentasi Penulis)

2. Produk yang Ditawarkan

Solonesia Record Store adalah sebuah bidang usaha dibidang musik yang menyediakan barang-barang seputar rilisan fisik dan sebagainya, namun bedanya record store ini dengan yang lainnya adalah tidak hanya menyediakan rilisan fisik yang baru saja melainkan juga menyediakan rilisan fisik second

(3)

a. Kaset Pita

Kaset pita yang disediakan di Solonesia record store banyak macamnya dari yang bergenre pop, klasik rock, jazz dan lain sebagainya. Harga yang ditawarkan bervariasi mulai dari harga Rp.10.000,00 sampai Rp. 150.000,00.

Gambar 3.2 Solonesia Record (Sumber : Dokumentasi Penulis)

Gambar 3.3 Solonesia Record Store (Sumber : Dokumentasi Penulis)

(4)

b. Piringan Hitam/vinyl

Piringan hitam/vinyl yang disediakan di Solonesia Record Store ditawarkan dengan harga mulai dari Rp. 250.000,00 sampai Rp 500.000,00.

Gambar 3.4 Solonesia Record Store (Sumber : Dokumentasi Penulis)

Gambar 3.5 Solonesia Record Store (Sumber : Dokumentasi Penulis)

c. CD

CD yang disediakan di Solonesia Record Store ditawarkan dengan harga mulai dari Rp. 30.000,00 sampai dengan harga Rp 200.000,00.

(5)

Gambar 3.6 Solonesia Record Store (Sumber : Dokumentasi Penulis)

Gambar 3.7 Solonesia Record Store (Sumber : Dokumentasi Penulis)

d. Buku dan Majalah

Buku dan majalah yang disediakan di Solonesia Record Store ditawarkan dengan harga mulai dari Rp. 30.000,00 sampai dengan Rp. 150.000,00.

(6)

Gambar 3.8 Solonesia Record Store (Sumber : Dokumentasi Penulis)

3. Konsumen

Konsumen Solonesia Record Store dapat menjangkau semua kalangan. Dari mulai usia remaja hingga tua, tergantung selera musik dari konsumen tersebut. Karena selera musik tiap orang itu berbeda-beda. Bentuk konsumen sendiri dibagi menjadi dua, yaitu :

a. New Costumer

Ialah konsumen baru, sekedar konsumen baru yang melihat-lihat produk dari Solonesia Record Store dan konsumen yang langsung membeli produk dari Solonesia Record Store.

b. Loyal Costumer

Ialah konsumen yang sudah sering untuk sekedar membeli produk-produk dari Solonesia Record Store.

(7)

4. Promosi yang Pernah Dilakukan

a. Record Store Day

Gambar 3.9 Solonesia Record Store (Sumber : https://www.facebook.com/solonesia)

b. Official Website Media Sosial (Facebook, Instagram)

Gambar 3.10 Solonesia Record Store

(8)

B. Target Audience

Target Audience adalah target market yang ditambah dengan faktor-faktor

psikologis yang ada disekelilingnya yang mampu mempengaruhi target market dalam mengambil keputusan. Juga bisa disebut khalayak target, yaitu para pembeli potensial yang menjadi sasaran bidik iklan.

Target Audience dalam perancangan visual branding Solonesia Record

Store adalah para peminat musik yang gemar mengkoleksi rilisan fisik. Segmentasinya adalah sebagai berikut :

1. Geografis : Solo Sekitarnya 2. Demografis

a. Usia : 17-50 tahun

b. Jenis Kelamin : Laki-laki dan Perempuan c. Sosial Ekonomi : Dari Bawah ke Atas

3. Psikologis : Para penikmat musik yang tidak hanya mendengarkan musiknya tetapi juga membeli dan mengkoleksi rilisan fisiknya.

Dari penyebaran angket kepada 30 orang di Solo dan sekitarnya di dapatkan data sebagai berikut :

1. Laki-laki : 20 orang 2. Perempuan : 10 orang

3. Domisili : Solo dan Sekitarnya 4. Usia : 17-50 tahun

(9)

1. Seberapa sering anda membeli rilisan fisik?

Diagram 3.1 Quisioner

Kesimpulan :

Berdasarkan data tersebut 60% responden menjawab jarang dan 28% jarang sekali. Berarti tingkat konsumtif rilisan fisik target audience di daerah Solo dan sekitarnya tidak begitu tinggi. Mungkin karena ada faktor sesuatu.

2. Dalam jangka waktu berapa lama anda membeli rilisan fisik?

(10)

Kesimpulan :

Dari data tersebut diperoleh data terbanyak adalah lain-lain. Sehingga disimpulkan bahwa target audience membeli rilisan fisik dalam jangka waktunya tidak tentu dan sesuai kemauan mereka sendiri.

3. Barang apa saja yang biasanya dibeli?

Diagram 3.3 Quisioner

Kesimpulan :

Dari data tersebut rilisan fisik yang paling banyak dibeli adalah CD sebanyak 50% dan kaset pita 35%. Sehingga rilisan fisik yang paling berpotensi atau mempunyai presentase laku yang tinggi adalah CD dan kaset pita.

(11)

Diagram 3.4 Quisioner

Kesimpulan :

Berdasarkan data tersebut jumlah target audience yang mengunjungi

online shop lebih tinggi dibandingkan dengan record store. Sehingga

perlu diadakan promosi yang menarik agar menarik target audience tersebut.

5. Apakah anda pernah ke record store?

(12)

Kesimpulan :

Berdasarkan data diatas bisa diketahui bahwa sebagian besar target audience 65% nya pernah ke record store. Sehingga promosi yang dilakukan tidak begitu banyak mendapatkan kendala yang berat.

C. Kompetitor

Di saat menurunnya minat masyarakat terhadap rilisan fisik seperti sekarang ini. Tidak malah membuat pengusaha record store gelisah yang ada malahan semakin menjamurnya record store-record store baik itu yang hanya menjalankan usahanya melalui online shop maupun pula yang sudah punya toko.

Dengan bermunculannya kompetitor-kompetitor ini untuk mengetahui peluang keberhasilan Solonesia Record Store maka dibutuhkan adanya analisa kegiatan usaha dengan cara membandingkan dengan usaha lain yang sama atau sebanding sebagai kompetitor. Penulis memilih Belukar dan Alpha Omega yang berada di Solo sebagai kompetitornya.

1. Data Fisik Belukar Store

a. Logo :

Gambar 3.11 Logo Belukar Store b. Nama Perusahaan : Belukar Store

c. Alamat : Jl. Pandudewanata 155 Kartopuran, Solo

d. HP : 085725191666

(13)

f. Jejaring sosial :

1. Facebook : https://www.facebook.com/belukar.rockshop 2. Twitter : https://twitter.com/belukarcult

3. Instagram : https://www.instagram.com/belukarcult

Dilihat dari data yang didapat Belukar Store dalam promosi yang telah mereka lakukan lebih terfokus menggunakan jejaring sosial dan sebagai salah satu sponsor pada event-event musik yang ada di Solo dan sekitarnya. Selain menyediakan rilisan fisik Belukar Store juga menyediakan merchandise band seperti T-shirt, jaket, topi dan berbagai macam aksesoris lainnya. Beberapa contoh produk yang tersedia di Belukar Store adalah sebagai berikut :

1. CD dan Kaset Pita

CD harga mulai dari Rp. 30.000,00 sampai Rp. 200.000,00 sedangkan harga kaset pita mulai dari Rp 25.000,00 sampai Rp. 200.000,00.

Gambar 3.12 Kaset pita dan CD

(14)

2. T-shirt

Harga T-shirt mulai dari Rp. 115.000,00 sampai dengan Rp. 200.000,00.

Gambar 3.13 T-shirt

(Sumber : https://www.facebook.com/belukar.rockshop) 3. Jaket

Harga Jaket mulai dari Rp. 250.000,00 sampai dengan Rp. 360.000,00.

Gambar 3.14 Jaket

(15)

4. Aksesoris (Topi, Bandana, Bag, Totebag)

Harga Topi mulai dari Rp. 100.000,00 sampai dengan Rp. 150.000,00, Harga Bandana mulai dari Rp. 50.000,00 sampai dengan Rp. 100.000,00, Harga Bag mulai dari Rp. 200.000,00 sampai dengan Rp. 350.000,00, Harga Totebag mulai dari Rp. 100.000,00 sampai dengan Rp. 200.000,00.

Gambar 3.15 Topi

(Sumber : https://www.facebook.com/belukar.rockshop)

Gambar 3.16 Bandana

(16)

Gambar 3.17 Bag

(Sumber : https://www.facebook.com/belukar.rockshop)

Gambar 3.18 Tote Bag

(17)

2. Data Fisik Alpha Omega Record Store

a. Logo :

Gambar 3.19 Logo Alpha Omega b. Nama Perusahaan : Alpha Omega Record Store

c. Alamat : Kampung Sewu, Solo

d. HP : 085725303737 e. E-mail : tamtomowidhiandono1984@gmail.com f. Jejaring sosial : 1. Facebook : https://www.facebook.com/alphamogamerch 2. Twitter : https://twitter.com/AOrecs 3. Instagram : https://www.instagram.com/alphaomegares

Dilihat dari data yang didapat Alpha Omega Record Store dalam promosi yang telah mereka lakukan lebih terfokus menggunakan jejaring sosial dan sebagai salah satu sponsor pada event-event musik yang ada di Solo dan sekitarnya. Beberapa contoh produk yang tersedia di Alpha Omega Record Store adalah sebagai berikut :

(18)

1. Kaset Pita

Harga kaset pita mulai dari Rp 25.000,00 sampai Rp. 200.000,00.

Gambar 3.20 Kaset pita

(Sumber : https://www.instagram.com/alphaomegarecs/) 2. CD

Harga CD mulai dari Rp 35.000,00 sampai Rp. 200.000,00.

Gambar 3.21 CD

(19)

D. Analisa SWOT

Untuk mengetahui perkembangan dan keberhasilan suatu perusahaan dibutuhkan suatu analisa untuk meningkatkan kinerja. Disini penulis memakai analisa SWOT, yang merupakan dari kekuatan (Strength), kelemahan (Weakness), Kesempatan (Opportunities), dan ancaman (Threats). Cara ini bersifat sederhana dan langsung dalam penggunaanya, tetapi dapat menyajikan suatu analisis yang komprehensif dan akurat tentang usaha yang sedang dilaksanakan. Dalam analisis SWOT ini penulis memilih kompetitor yang dianggap sebanding dengan Solonesia Record Store yaitu Belukar Store dan Alpha Omega Record Store. Dibawah ini adalah SWOT dari Solonesia Record Store.

1. Strength (Kekuatan)

a. Memiliki pasaran sendiri

Solonesia Record Store sebagai penyedia rilisan fisik baru dan second

dengan genre musik yang beragam bagi para kolektor rilisan fisik merupakan suatu peluang usaha yang memiliki pasarannya sendiri. Dan untuk record store di kota Solo dan sekitarnya sendiri sebenarnya sudah ada beberapa tetapi sebagian besar hanya menjual rilisan fisik yang musiknya di dominasi aliran metal saja.

b. Memiliki harga yang relatif murah

Bila dibandingkan record store yang ada di Solo dan sekitarnya. Solonesia Record Store sendiri memiliki harga yang cukup murah atau terjangkau bagi para kolektor rilisan baru maupun second.

2. Weakness(Kelemahan)

(20)

sifatnya statis. Dan koleksi produk yang ditawarkan oleh Solonesia Record Store sendiri kurang banyak karena sebagian besar adalah koleksi milik owner

yang dijual kembali.

3. Opportunities (Kesempatan)

Dengan melihat Strenght (kekuatan) dari Solonesia Record Store. Record

Store ini memiliki Opportunities (kesempatan). Untuk wilayah Solo dan

sekitarnya Record Store yang menyediakan rilisan fisik baru dan second

dengan berbagai macam genre musik masih tergolong jarang. Kalaupun ada

record store kebanyakan hanya menjual rilisan-rilisan baru yang lebih di

dominasi musik yang bergenre metal.

4. Threats (Ancaman)

Dengan melihat Weakness (kelemahan) dari Solonesia Record Store,

Record Store ini memiliki Threats (ancaman). Dengan semakin modernnya

jaman free download sangat mudah sekali sehingga rilisan fisik yang semakin lama semakin dilupakan keberadaanya.

Berikut adalah tabel analisis SWOT untuk Solonesia Record Store dengan Belukar Store dan Alpha Omega Record Store.

SWOT Solonesia Record Store Belukar Store Alpha Omega Record Store Memiliki pasaran sendiri. Memiliki harga Produk yang ditawarkan bukan hanya rilisan fisik

Sudah sering menjadi sponsor pada event-event

(21)

Strenght (Kekuatan) yang cukup murah. melainkan juga merchandise. Sudah sering menjadi Sponsor pada event-event

yang ada di kota Solo dan sekitarnya.

yang ada di kota Solo dan sekitarnya. Weakness (Kelemahan) Promosi yang masih bersifat statis. Produk yang ditawarkan kurang banyak. Terlalu fokus menjual rilisan dan

merchandise yang musiknya bergenre metal saja. Harga yang ditawarkan terbilang cukup mahal. Belum mempunyai toko hanya membuka online shop. Opportunities (Kesempatan) Masih jarangnya pesaing record store yang menjual rilisan fisik baru maupun

second.

Peluang untuk menjangkau daerah yang lebih luas.

Peluang untuk menjangkau daerah yang lebih luas.

Threats (Ancaman) Era free download sehingga sebagian Konsumen kurang tertarik membeli karena harga yang

Sudah mulai bermunculannya

(22)

orang mulai melupakan rilisan fisik. ditawarkan terbilang cukup mahal. Solo.

Tabel 3.1 Analisa SWOT (Sumber : Dokumentasi Penulis)

Gambar

Gambar 3.1 Solonesia Record Store  (Sumber : Dokumentasi Penulis)
Gambar 3.3 Solonesia Record Store  (Sumber : Dokumentasi Penulis)
Gambar 3.4 Solonesia Record Store  (Sumber : Dokumentasi Penulis)
Gambar 3.6 Solonesia Record Store  (Sumber : Dokumentasi Penulis)
+7

Referensi

Dokumen terkait

penikmat dapat mengambil pelajaran dari karya ini, sekaligus dapat lebih mengenal sosok beliau yang tidak hanya Ibu Negara Pertama dalam sejarah Republik Indonesia

Momentum inilah yang menjadi dasar untuk diselenggarakannya Kongres Ikatan Alumni UPN “Veteran” Jakarta disertai dengan Reuni Akbar Alumni UPN “Veteran” Jakarta

Salah satu PC yang ada di Batam disetting untuk dijadikan RF Gateway, dengan adanya jalur tersebut para briker yang hanya menggunakan Handy Talky (HT) atau RIG juga dapat

Sampel pada penelitian eksperimental ini adalah ekstrak bawang putih ( Allium sativum Linn ) yang dibuat dengan cara maserasi.. Hasil : Hasil untuk uji aktivitas antibakteri

memanfaatkan website, informasi di media sosial, informasi dari aparatur desa/tokoh masyarakat secara online, dan lain sebagainya) dan atau luring sebagai bahan

Hasil pengujian pada penelitian ini membuktikan bahwa penggunaan teknologi informasi, efektivitas system informasi akuntansi, pengendalian intern dan kesesuaian tugas

Bahan yang digunakan adalah kulit buah pisang dari jenis pisang mas (Musa balbisiana), pisang cavendish (Musa cavendishii), pisang barlin (Musa L), dan pisang susu

Hasil terbaik ditunjukkan pada perlakuan B (salinitas media 18 ppt) yang menghasilkan pertumbuhan dengan jumlah individu diakhir pemeliharaan sebanyak 47,8±0,31 ind/10 ml