• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERSEPSI SISWA TENTANG GAYA MENGAJAR GURU (TEACHING STYLE) TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS XI PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI DI MAN KOTA SOLOK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERSEPSI SISWA TENTANG GAYA MENGAJAR GURU (TEACHING STYLE) TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS XI PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI DI MAN KOTA SOLOK"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

PERSEPSI SISWA TENTANG GAYA MENGAJAR GURU (TEACHING

STYLE) TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS XI

PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI

DI MAN KOTA SOLOK

JURNAL

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S1)

Oleh:

RUSNIA RAHMAESA

09070233

Pembimbing I

Pembimbing II

Yenni Melia, M.Pd

Erningsih, S.Sos.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(STKIP) PGRI SUMATERA BARAT

PADANG

2014

(2)

The Perception of Students on their Teachers’ Teaching Style toward Students’

Motivation at the Class XI on Sociology Subject at MAN Solok City

0leh:

Rusnia Rahmaesa, 1 Yenni Melia, 2 Erningsih

.

ABSTRACT

This research was inspirited by student’s background showed the unserious, less pay attention in the teaching process of sociology this made less of students’ motivation due to teachers’ teaching style. This research aims to investigate the perception of students on their teachers’ Teaching Style toward Students’ Motivation at The Class XI on Sociology Subject at MAN Solok City. This research used quantitative approach. The type of this research exposed facto. The population was all students at the class XI IPS at MAN Solok City. Sample was taken in the research used Slovin formulation with total sample 32 students. The result of research showed that: there are significant correlation between students’ perception toward teachers’ teaching style with learning motivation with calculated > table (3.526 > 1.694). The correlation was medium (r = 0,541) and the contribution of teaching style’ perception toward students’ learning motivation was 29.3%. The perception of students was seen from various teachers’ voice during teaching, the attention of students, attitude and mimic of teacher in doing the teaching-learning process, interaction process between teacher and students, eye contact of teacher to student during transfer of knowledge. It can be concluded that the style teaching of teacher have correlation with students’ motivation in learning.

Key words: Perception, Students, Teaching Style.

1 mahasiswa pendidikan sosiologi STKIP PGRI Sumatera Barat 2,3 staf pengajar pendidikan sosiologi STKIP PGRI Sumatera Barat

(3)

PENDAHULUAN

Pembelajaran sosiologi dimaksudkan untuk mengembangkan kemampuan pemahaman fenomena kehidupan sehari – hari. Materi pembelajaran mencakup konsep-konsep dasar, pendekatan metode dan teknik analisis dalam pengkajian berbagai fenomena dan permasalahan dalam kehidupan nyata di masyarakat. Sosiologi adalah ilmu pengetahuan mengenai kemasyarakatan yang kategoris, murni, abstrak, berusaha memberi pengertian-pengertian umum, rasional dan empiris, bersifat umum, serta mempelajari struktur sosial dan proses sosial, termasuk di dalamnya perubahan-perubahan sosial Soekanto (2002: 57).

Dalam pengamatan observasi awal yang penulis lakukan pada bulan Desember 2012, penulis melihat dalam proses pembelajaran sosiologi di kelas X MAN Kota Solok terdapat siswa yang menunjukkan ketidak seriusan serta perhatian yang kurang selama proses pembelajaran, seperti: kurangnya respon terhadap materi yang diberikan guru, siswa kebanyakan diam daripada bertanya dan cendrung hanya menerima, jika ada tugas yang diberikan kebanyakan siswa mengerjakannya di sekolah dan itupun melihat punya temannya, sikap disiplin yang rendah seperti adanya siswa yang izin keluar masuk kelas, atau pergi makan ke kantin di saat pelajaran berlansung. Sehingga secara tidak langsung tentu akan mempengaruhi proses pembelajaran. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru mata pelajaran sosiologi yang mengajar di kelas X yang terdiri dari 5 kelas yang mana siswanya berjumlah 183 siswa. Dalam wawancara tersebut terdapat 70 orang siswa yang tidak tuntas pada mata pelajaran sosiologi.

Dari pengamatan penulis, penulis mempunyai dugaan bahwa salah satu faktor yang menyebabkan rendahnya motivasi belajar sosiologi siswa MAN Kota Solok adalah gaya mengajar guru. Gaya mengajar guru yang dimaksudkan disini yaitu, dalam aktivitas proses pembelajaran berlangsung berupa sikap, tingkah laku, cara penyampaian materi,

mimik wajah, intonasi suara. Guru menjadi faktor yang sangat berpengaruh bagi siswa, karena motivasi siswa akan tumbuh apabila dalam belajar guru bersikap layaknya seorang panutan yang akan menjadi contoh bagi siswa, menggunakan intonasi suara yang tepat dalam menyampaikan materi maupun dalam berinteraksi dengan siswa akan menumbuhkan motivasi siswa dalam belajar.

Berdasarkan permasalahan yang ada di atas, maka penulis berminat melakukan penelitian tentang “Persepsi Siswa Tentang Gaya Mengajar Guru (Teaching Style) Terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas XI Pada Mata Pelajaran Sosiologi di MAN Kota Solok”.

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimanakah persepsi siswa tentang gaya mengajar guru (teaching style) terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Sosiologi siswa kelas XI MAN Kota Solok.

Sesuai dengan masalah yang diteliti dan informasi yang diharapkan, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi siswa tentang gaya mengajar guru (teaching style) terhadap motivasi belajar siswa kelas XI pada mata pelajaran Sosiologi.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Menurut Iskandar (2008: 66) jenis Penelitian Ex Post Facto yaitu penelitian yang dilakukan untuk meneliti peristiwa yang telah terjadi yang kemudian merunut kebelakang untuk mengetahui factor – faktor yang dapat menimbulkan kejadian tersebut. Dalam penelitian ini yang menjadi komponen variabel sebab adalah persepsi siswa tentang gaya mengajar guru, sedangkan yang menjadi variabel akibat atau terikat adalah motivasi belajar siswa.

Menurut Arikunto (2002: 108) populasi adalah keseluruhan subjek penelitian untuk memperoleh informasi sesuai dengan tujuan penelitian. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh siswa kelas Kelas XI IPS di MAN Kota Solok.

(4)

Sampel adalah bagian dari populasi yang dijadikan subjek penelitian sebagai wakil dari para anggota populasi. Karena populasi dari penelitian ini cukup banyak, maka tidak semua populasi dari penelitian ini diteliti. Dengan arti kata perlu dilakukan penarikan untuk mewakili populasi yang ada. Maka sampel yang diambil dalam penelitian ini menggunakan teknik “probability sampling”. Probability Sampling adalah teknik sampling yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi sampel, atau pengambilan sempel secara random atau acak.

Dalam pengambilan sampel penulis menentukan besarnya sampel berdasarkan pendapat Slovin dalam Umar (2005: 77) dengan rumus :

Dimana : N = Populasi n = Sampel

e2 = Persentase kelonggaran (10 %)

n =32

Jenis data yang dibutuhkan adalah data primer yakni informasi yang diperoleh secara langsung dari responden dari angket penelitian. Data tersebut mengacu kepada data mengenai motivasi belajar siswa kelas XI MAN Kota Solok dalam mengikuti pembelajarandan data tentang persepsi siswa tentang gaya mengajar guru dalam kegiatan proses pembelajaran.

Adapun teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data dari lapangan adalah: Penulis melihat dan mengamati langsung sekaligus mencatat objek – objek di lapangan guna memperoleh data atau keterangan – keterangan yang akurat, objektif dan dapat dipercaya, Untuk mendapatkan data, maka penulis menyebarkan angket kepada seluruh responden untuk diisi yang kemudian hasilnya dianalisis. Angket ini bersifat tertutup karena dalam angket tersebut telah disediakan

jawabaannya. Penyebaran angket dilakukan pada saat responden sedang belajar sosiologi, penulis meminta waktu sekitar 15 menit kepada guru yang mengajar untuk mengisi angket tersebut sebelum pelajaran tersebut berakhir dan peneliti juga ikut serta mendampinggi responden dalam pengisian angket. Penulis menyebarkan angket karena dalam penelitian ini penulis ingin memperoleh data mengenai persepsi siswa tentang gaya mengajar guru (teaching style) terhadap motivasi belajar pada mata pelajaran sosiologi.

Tabel Skor Jawaban Setiap Pernyataan

Pilihan Jawaban Pernyata an Positif Pernyataan Negatif Selalu (SL) 5 1 Sering (SR) 4 2 Kadang – Kadang (KD) 3 3 Jarang (JR) 2 4 Tidak Pernah (TP) 1 5

Sumber : Pengolahan data primer, 2013 Sebelum melaksakan penelitian peneliti terlebih dahulu melakukan observasi awal yang di laksanakan pada bulan Desember 2012 kemudian di lanjutkan dengan uji coba penelitian yang di laksanakan pada bulan Oktober 2013 setelah itu di lanjutkan dengan penelitian pada bulan Desember 2013.

(5)

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Persepsi siswa tentang gaya mengajar guru sosiologi

Skor dari beberapa indikator tentang persepsi siswa tentang gaya mengajar guru, meliputi penggunaan variasi suara, pemusatan perhatian, kesenyapan, kontak padang, mimik, gerak dan serta penggantian posisi guru dalam kelas.

Berdasarkan rata–rata penilaian terhadap 32 orang responden terlihat bahwa variabel persepsi siswa tentang gaya mengajar guru skor rata–ratanya adalah 3,6 dengan tingkat capaian responden 73,0% yang berada pada kriteria sedang. Hal ini memperlihatkan bahwa persepsi siswa tentang gaya mengajar guru sosiologi MAN Kota Solok sedang dan hal ini perlu untuk diperbaiki.

Jika dilihat dari masing–masing indikator persepsi siswa tentang gaya mengajar guru, maka untuk indikator penggunaan variasi suara diperoleh skor 3,5 dengan tingkat pencapaian sebesar 70,6% yang berada pada kriteria cukup baik. Pada indikator pemusatan perhatian diperoleh skor 4,1 dengan tingkat pencapaian sebesar 82,0% yang berada pada kriteria baik. Indikator kesenyapan diperoleh skor 3,2 dengan tingkat pencapaian sebesar 68,1% yang berada kriteria cukup baik, indikator kontak pandang diperoleh skor 3,9 dengan tingkat pencapaian sebesar 78,3% yang berada pada kriteria cukup baik. Selanjutnya indikator mimik dan gerak badang diperoleh skor 3,8 dengan tingkat pencapaian sebesar 76,1% yang berada pada kriteria cukup baik serta indikator penggantian posisi guru dalam kelas diperoleh skor 3,3 dengan tingkat pencapaian sebesar 66,1% yang berada pada kriteria cukup baik.

Motivasi Belajar Siswa

Skor dari beberapa indikator tentang motivasi belajar siswa dilihat dari berusaha unggul, perasaan tidak puas, menyukai tantangan, tanggungjawab, pujian, persaingan dan pendorong.

Berdasarkan rata-rata penilaian terhadap 32 orang responden, terlihat bahwa variabel

motivasi belajar siswa kelas XI MAN Kota Solok skor rata-ratanya adalah 4,2 dengan tingkat pencapaian responden 84,4% yang berada pada kriteria tinggi. Hal ini memperlihatkan bahwa motivasi belajar siswa kelas XI MAN Kota Solok termasuk tinggi. Jika dilihat dari masing – masing indikator motivasi belajar siswa kelas XI Sosiologi, maka untuk indikator siswa berusaha unggul di kelas diperoleh skor 4,75 dengan tingkat pencapaian sebesar 95,0% yang berada pada kriteria tinggi. Pada indikator perasaan tidak puas diperoleh skor 4,2 dengan tingkat pencapaian sebesar 84,7% yang berada pada kriteria tinggi. Indikator menyukai tantangan diperoleh skor 2,8 dengan tingkat pencapaian sebesar 56,9% yang berada pada kriteria agak rendah. Indikator tanggungjawab diperoleh 3,8 dengan tingkat pencapaian sebesar 75,6% yang berada pada kriteria cukup tinggi. Indikator pemberian pujian atau hadiah diperoleh 2,6 dengan tingkat pencapaian sebesar 52,5% yang berada pada agak rendah. Indikator persaingan, hukuman dan ulangan diperoleh 3,6 dengan tingkat pencapaian sebesar 71,9% yang berada pada sedang dan Indikator pendorong, pengarah dan penggerak diperoleh 4,2 dengan tingkat pencapaian sebesar 84,4% yang berada pada kriteria tinggi.

Uji Normalitas

Pengujian ini dimaksud untuk memeriksa apakah data berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas menggunakan teknik

Kolmogorov – Sminov (K-S) dengan melihat

level Asymp. Jika sig >α, berarti data sampel yang diambil normal, sedangkan jika sig < α, berarti data sampel yang diambil tidak normal. Hasil perhitungan uji normalitas dapat dilihat pada rangkuman Tabel berikut ini:

(6)

Hasil Uji Normalitas Data

Sumber: Pengolahan Data Primer, 2013 Tabel di atas diketahui bahwa nilai signifikan untuk variabel persepsi siswa tentang gaya mengajar guru 0,605> 0,05 yang berarti bahwa distribusi frekuensi data variabel persepsi siswa tentang gaya mengajar gurunormal. Variabel motivasi belajarSosiologi angka signifikan sebesar 0,873> 0,05, hal ini berarti distribusi data variabel motivasi belajar adalah normal.

Berdasarkan uraian di atas, maka seluruh data yang dikumpulkan pada setiap variabel penelitian berdistribusi normal, ini berarti bahwa distribusi jawaban responden telah normal.

Pengujian Hipotesis

Hipotesis dalam penelitian ini adalah “terdapat hubungan antara motivasi belajar siswa dalam belajar sosiologi dengan motivasi belajar sosiologi siswa kelas XI MAN Kota Solok”

Pengujian hipotesisnya adalah sebagai berikut: Ho = Tidak terdapat hubungan yang signifikan

antara gaya mengajar guru dengan motivasi belajar siswa dalam belajar

sosiologi siswa kelas XI MAN Kota Solok

H1 =Terdapat hubungan yang signifikan antara gaya mengajar guru dengan motivasi belajar siswa dalam belajar sosiologi siswa kelas XI MAN Kota Solok

Tabel Hasil Analisis Korelasi Sederhana antara Persepsi siswa tentang gaya mengajar guru dengan Motivasi belajar

X Y Persepsi siswa tentang gaya mengajar guru (X) Pearson Correlati on 1 ,541(* ) Sig. (2-tailed) ,001 N 32 32 Motivasi belajar Siswa (Y) Pearson Correlati on ,541 (*) 1 Sig. (2-tailed) ,001 N 32 32

Sumber: Pengolahan Data Primer 2013 Tabel di atas menunjukkan perhitungan korelasi antara Persepsi Siswa Tentang Gaya Mengajar guru dengan motivasi belajar siswa kelas XI MAN Kota Solok (r) adalah 0,541. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi hubungan yang rendah antara Persepsi Siswa Tentang Gaya Mengajar gurudengan motivasi belajar siswa kelas XI MAN Kota Solok karena berada pada rentang 0,2 – 0,399. Sedangkan arah hubungan adalah positif karena nilai r positif, berarti semakin baikpersepsi siswa tentang gaya mengajar guru maka semakin tinggi motivasi belajar.

Hasil Analisis Regresi Sederhana antara Persepsi tentang gaya mengajar guru dengan Motivasi belajar

Variabel Kolmogorov-smirnov Statisti k Si g Keterangan X (Persepsi siswa tentang gaya mengajar guru) 0,763 0, 60 5 Normal Y (Motivasi belajar siswa) 0,593 0, 87 3 Normal

(7)

Varia bel Koefi sien regres i T Hitun g Tabel

=0,05 Hipotesis H0 H1 X 0,323 3,526 1,694 - √ Constanta = 3,064

Standar Error of East = 9,58 r.square = 0,293 r = 0,541 Sumber: Pengolahan Data Primer 2013

Tabel di atas di peroleh thitung sebesar 3,526, sedangkan ttabel pada taraf kepercayaan α= 0.01 sebesar 2,014 dan α= 0.05 sebesar 1,694, dengan demikian terbukti bahwa koefisien korelasi tersebut berarti atau hipotesis yang diajukan (H1) diterima, dan H0 yang mengatakan tidak terdapat hubungan antara persepsi siswa tentang gaya mengajar guru dengan motivasi belajar Sosiologi ditolak. Kekuatan hubungan sebesar 0,541, antara variabel persepsi siswa tentang gaya mengajar guru dengan brlajar Sosiologi siswa. Kekuatan hubungan menunjukkan bahwa persepsi siswa tentang gaya mengajar guru dalam pembelajaran Sosiologi memberikan kontribusi sebesar 29,3% dengan motivasi belajar siswa.

Pembahasan

Hasil penelitian telah dibuktikan melalui deskripsi data dan pengujian hipotesis. Berdasarkan temuan dan deskripsi data tersebut, selanjutnya dapat diinterpretasikan bahwa:

Pertama, motivasi belajar siswa kelas XI MAN Kota Solok skor rata-ratanya adalah 4,2 dengan tingkat capaian responden 84,4% yang berada pada kriteria tinggi. Motivasi ini dilihat dari: Berusaha unggul, Perasaan tidak pernah puas, Menyukai tantangan, Tanggung jawab, Pemberian pujian dan hadiah, Persaingan, hukuman dan ulangan dan Pendorong, pengarah dan penggerak.

Hal ini sesuai dengan pendapat Sardiman (2005: 75) mengatakan motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak dalam diri siswa yang yang menimbulkan

kegiatan belajar, menjamin kelangsungan kegiatan belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat tercapai

.

Kedua, persepsi siswa tentang gaya mengajar guru kelas XI MAN Kota skor rata-ratanya adalah 3,6 dengan tingkat capaian responden 73,0% yang berada pada kriteria sedang. Persepsi siswa tentang gaya mengajar guru ditinjau dari Variasi Suara guru dalam mengajar, Pemusatan Perhatian belajar siswa, Sikap dan mimik wajah guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar, Peranan guru dalam proses belajar mengajar, Ketertiban siswa dalam proses belajar mengajar, Proses interaksi guru dan siswa dan Kontak pandang guru pada saat menyampaikan materi

.

Hal ini sesuai dengan pendapat Rivai (2004: 159) diartikan sebagai tanggapan (penerimaan) lansung dari sesuatu, proses seseorang mengetahui beberapa hal melalui pengindraannya. Jadi persepsi adalah dari diri seseorang dalam memahami lingkungannya yang melibatkan pengorganisasian dan penafsiran sebagai ransangan dalam pengalamannya. Selanjutnya menurut Winkel (2008: 19) gaya mengajar adalah keseluruhan tingkah laku guru yang khas pada dirinya dan agak bersifat menetap pada setiap kali mengajar

.

Ketiga, terdapat hubungan yang signifikan antara persepsi siswa tentang gaya mengajar guru dengan motivasi belajar, dengan thitung> ttabel (3,526 > 1,694). Kekuatan hubungan termasuk sedang (r = 0,541) dan besarnya kontribusi persepsi tentang gaya mengajar guru terhadap motivasi belajar siswa sebesar 29,3%.

KESIMPULAN DAN SARAN

(8)

1.Motivasi belajar siswa kelas XI MAN Kota Solok skor rata–ratanya adalah 4,2 dengan tingkat capaian responden 84,4% yang berada pada kriteria tinggi

2.Persepsi siswa tentang gaya mengajar guru kelas XI MAN Kota skor rata–ratanya adalah 3,6 dengan tingkat capaian responden 73,0% yang berada pada kriteria sedang

3.Terdapat hubungan yang signifikan antara persepsi siswa tentang gaya mengajar guru dengan motivasi belajar, dengan thitung> ttabel (3,526 > 1,694). Kekuatan hubungan termasuk sedang (r = 0,541) dan besarnya kontribusi persepsi tentang gaya mengajar guru terhadap motivasi belajar siswa sebesar 29,3%

Persepsi siswa dilihat dari variasi suara guru dalam mengajar, pemusatan perhatian belajar siswa, sikap dan mimik wajah guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar, peranan guru dalam proses belajar mengajar, ketertiban siswa dalam proses belajar mengajar, proses interaksi guru dan siswa dan kontak pandang guru pada saat menyampaikan materi.

Saran

Berdasar dari kesimpulan di atas, maka diajukan saran sebagai berikut:

1. Disarankan kepada pihak guru untuk lebih sering menggunakan variasi dalam mengajar untuk dapat menumbuhkan persepsi yang baik di kalangan siswa tentang gaya mengajar guru.

2. Disarankan kepada siswa untuk lebih meningkatkan lagi perhatian, perasaan dan disiplin ketika mengikuti pelajaran, terutama pelajaran Sosiologi, sehingga motivasi belajar yang didapatkan dapat meningkatkan hasil belajar

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian. Yogyakarta: Rineka Cipta

Iskandar. 2008. Metode Penelitian Sosial dan Pendidikan. Jakarta : Gaung Persada Press

Rivai, Veithzel. 2004. Kepemimpinan dan

Perilaku Organisasi. Jakarta :

Raja Grafindo Persada.

Sardiman, A.M. 2005. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Raja Gafindo Persada.

Soekanto, Soejono. 2002. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta : Rajawali Pers Winkel, WS. 2004. Psikologi Pengajaran.

(9)

Gambar

Tabel Skor Jawaban Setiap Pernyataan
Tabel  Hasil  Analisis  Korelasi  Sederhana  antara  Persepsi  siswa  tentang  gaya  mengajar guru dengan Motivasi belajar
Tabel  di  atas  di  peroleh  t hitung   sebesar

Referensi

Dokumen terkait

(6) Dalam hal ketentuan mengenai persyaratan intensitas Bangunan Gedung sebagaimana dimaksud pada ayat (1) belum ditetapkan, maka ketentuan mengenai persyaratan intensitas

Meskipun kita berada atau sedang menuju dalam masyarakat yang berorientasi kerja yang memandang kerja adalah sesuatu yang mulia adalah suatu organisasi yang ingin terus

AN ANALYSIS OF ENGLISH – INDONESIAN TEXT TRANSLATION OF ASSOCIATED PRESS NEWS AGENCY IN OLAHRAGA COLUMN IN SOLOPOS.. Muhammadiyah University of

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan efektivitas daya hambat antara dadih dengan yogurt terhadap pertumbuhan bakteri Streptococcus mutans.Jenis

Bagi rekanan yang mengerjakan paket proyek tahun 2015 pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, Lampirkan Dokumen FHO paket pekerjaannya saat

[r]

Hubungan kemitraan bermakna bahwa antara Pemerintah Daerah dan DPRD adalah sama-sama mitra sekerja dalam membuat kebijakan daerah untuk melaksanakan

B Kotoran sapi tingkatkan kesejahteraan