• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2015"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

No. 33 /05/76/Th.IX, 5 Mei 2015

K

EADAAN

K

ETENAGAKERJAAN

F

EBRUARI

2015

F

EBRUARI

2015:

T

INGKAT

P

ENGANGGURAN

T

ERBUKA

S

ULAWESI

B

ARAT

S

EBESAR

1,81

P

ERSEN

 Pada bulan Februari 2015, jumlah angkatan kerja di Sulawesi Barat sebanyak 647,7 ribu orang. Angka tersebut meningkat sekitar 39,3 ribu orang atau naik sebesar 6,45 persen dibanding bulan Agustus 2014. Selama setahun (Februari 2014 – Februari 2015) jumlah angkatan kerja mengalami peningkatan sebesar 7,82 persen.

 Pada bulan Februari 2015, penduduk yang bekerja sebanyak 636,0 ribu orang atau meningkat sebesar 40,2 ribu orang (6,75 persen) selama satu semester terakhir. Pertambahan penduduk yang bekerja selama setahun (Februari 2014 – Februari 2015) sebesar 44,9 ribu orang (7,59 persen).

 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) bulan Februari 2015 mencapai angka sebesar 1,81 persen, artinya dari sekitar 100 penduduk yang termasuk angkatan kerja, 2 orang diantaranya adalah pengangguran. Angka ini naik dibandingkan dengan TPT bulan Februari 2014 sebesar 1,60 persen, akan tetapi mengalami penurunan jika dibandingkan dengan TPT Agustus 2014 (2,08 persen).

 Pekerja tidak penuh di Sulawesi Barat mencapai angka 338,6 ribu orang atau sekitar 53,24 persen, sedangkan sisanya sebanyak 297,4 ribu orang (46,76 persen) merupakan pekerja penuh.

 Penyerap terbesar tenaga kerja di Sulawesi Barat adalah sektor usaha pertanian. Pada bulan Februari 2015, jumlah penduduk yang bekerja pada sektor ini sebesar 56,18 persen dari jumlah penduduk yang bekerja atau sebanyak 357,3 ribu orang.

 Pada bulan Februari 2015, persentase pekerja informal di Sulawesi Barat mencapai angka 75,58 persen dari total pekerja yang ada atau sebanyak 480,7 ribu orang. Sementara itu sisanya sebanyak 155,3 ribu orang (sekitar 24,42 persen) merupakan pekerja formal. Jika dibandingkan dengan keadaan bulan Februari 2014, terjadi peningkatan pekerja informal di Sulawesi Barat sebanyak 69,3 ribu atau naik sebesar 16,58 persen

 Pekerja berpendidikan rendah (SLTP ke bawah) masih mendominasi di Sulawesi Barat. Besaran tersebut mencapai angka 480,2 ribu atau sekitar 75,50 persen. Sementara itu pekerja yang berpendidikan menengah (SMA dan SMK) sebanyak 102,1 ribu atau 16,05 persen dan yang memiliki pendidikan tinggi (Diploma dan PT) sebanyak 53,8 ribu orang atau 8,45 persen.

(2)

Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Barat No. 33/05/76/Th IX, 5 Mei 2015 2

1. Angkatan Kerja, Penduduk yang Bekerja dan Pengangguran

Setiap saat penduduk usia kerja mengalami peningkatan. Penduduk yang dikategorikan sebagai penduduk usia kerja adalah mereka yang berusia 15 tahun ke atas. Pada bulan Februari 2015, jumlah penduduk usia kerja di Sulawesi Barat sebanyak 866,6 ribu orang dan 647,7 ribu orang diantaranya aktif dalam kegiatan ekonomi sebagai angkatan kerja dan selebihnya sebanyak 218,9 ribu berstatus bukan angkatan kerja. Tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) di Sulawesi Barat pada bulan Februari 2015 sebesar 74,74. Angka ini berarti bahwa dari 100 penduduk usia kerja (15 tahun ke atas) sekitar 75 orang diantaranya adalah penduduk yang aktif dalam kegiatan ekonomi di Sulawesi Barat. Angka tersebut meningkat dari tahun sebelumnya.

Tabel 1

Penduduk 15 Tahun ke Atas Menurut Jenis Kegiatan Utama

KEGIATAN UTAMA Februari 2014 Agustus 2014 Februari 2015 (1) (2) (3) (4)

1. Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas 843.984 856.255 866.634 2. Angkatan Kerja 600.713 608.446 647.709

a. Bekerja 591.117 595.797 636.010

b. Tidak Bekerja (Pengangguran) 9.596 12.649 11.699

3. Bukan Angkatan Kerja 243.271 247.809 218.925 4. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK%) 71,18 71,06 74,74 5. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT%) 1,60 2,08 1,81

Penduduk yang bekerja pada bulan Februari 2015 sebanyak 636 ribu orang. Jika dibandingkan dengan bulan Februari 2014, penduduk yang bekerja di Sulawesi Barat bertambah sebanyak 44,9 ribu orang atau naik 7,59 persen. Sementara itu, jumlah penduduk yang tidak bekerja (penganggur) pada bulan Februari 2015 sebanyak 11,6 ribu orang atau naik 2,1 ribu orang jika dibanding kondisi bulan Februari 2014. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) pada bulan Februari 2015 sebesar 1,81 persen, artinya dari sekitar 100 penduduk yang termasuk angkatan kerja, 2 orang diantaranya adalah pengangguran. Angka ini naik dibandingkan dengan kondisi bulan Februari 2014 (1,60 persen).

Dari sekitar 636ribu orang yang bekerja, hanya sekitar 297,4 ribu (46,76 persen) diantaranya yang merupakan pekerja penuh dan sebanyak 338,6 ribu (53,24 persen) merupakan pekerja tidak penuh. Konsep yang digunakan untuk pekerja penuh adalah pekerja yang memiliki jam kerja minimal 35 jam selama seminggu yang lalu, sedangkan pekerja tidak penuh adalah mereka yang bekerja dengan jam kerja 34 jam ke bawah selama seminggu yang lalu, Jika dibandingkan dengan kondisi bulan Februari 2014, jumlah pekerja penuh bertambah sebanyak 28,9 ribu orang atau naik 10,77 persen.

(3)

Tabel 2

Penduduk 15 Tahun ke Atas Yang Bekerja Menurut Kategori Pekerja

Kategori Pekerja Februari 2014 Agustus 2014 Februari 2015 Persentase Februari 2015 (1) (2) (3) (4) (4) 1. Pekerja Penuh 268.448 283.246 297.369 46,76 2. Pekerja Tidak Penuh 322.669 312.551 338.641 53,24

a. Setengah Penganggur 83.088 67.368 62.517 9,83

b. Pekerja Paruh Waktu 239.581 245.183 276.124 43,42

Jumlah 591.117 595.797 636.010 100,00

Jumlah setengah penganggur di Sulawesi Barat pada bulan Februari tahun 2015 mencapai 62,5 ribu orang. Angka ini lebih rendah dibandingkan bulan Februari 2014 yang mencapai 83,1 ribu orang atau turun 24,76 persen.

2. Penduduk yang Bekerja Menurut Lapangan Pekerjaan Utama

Komposisi penduduk yang bekerja berdasarkan lapangan usaha pada keadaan Februari 2015 masih menempatkan sektor pertanian sebagai sektor penyerap tenaga kerja terbesar di Sulawesi Barat. Hal ini tercermin dari banyaknya pekerja di sektor ini, yaitu sebanyak 357,3 ribu orang atau 56,18 persen dari total jumlah penduduk yang bekerja. Adapun urutan berikutnya adalah sektor perdagangan yang mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 88,4 ribu orang atau sekitar 13,90 persen, kemudian diikuti oleh sektor Jasa kemasyarakatan yang menyerap tenaga kerja sebanyak 84,4 ribu orang atau sekitar 13,26 persen.

Tabel 3

Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Menurut Lapangan Pekerjaan Utama di Sulawesi Barat,

Lapangan Pekerjaan Utama Februari

2014 Agustus 2014 Februari 2015 Persentase Februari 2015 (1) (2) (3) (4) (5) Pertanian 354.350 338.649 357.307 56,18 Industri 27.032 34.285 44.575 7,01 Konstruksi 23.925 24.541 25.758 4,05 Perdagangan 56.986 82.867 88.425 13,90

Jasa Kemasyarakatan, Sosial

dan Perorangan 92.238 90.465 84.365 13,26

Lainnya ***) 36.586 24.990 35.580 5,59

Total 591.117 595.797 636.010 100,00

(4)

Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Barat No. 33/05/76/Th IX, 5 Mei 2015 4

3. Penduduk yang Bekerja Menurut Status Pekerjaan Utama

Penduduk yang bekerja dapat pula dikategorikan menurut status pekerjaannya. Jumlah pekerja dengan status berusaha sebanyak 301 ribu (47,32 persen) yang terdiri dari berusaha sendiri (131,0 ribu), berusaha dibantu buruh tidak tetap (155,2 ribu) dan berusaha dibantu buruh tetap (14,8 ribu). Jika dibandingkan dengan bulan Februari tahun lalu, pekerja dengan status berusaha mengalami peningkatan sebesar 54,4 ribu atau naik sebesar 22,04 persen.

Sementara itu, pekerja dengan status buruh/karyawan pada blan Februari 2015 sebanyak 140,6 ribu orang atau 22,11 persen dari total pekerja di Sulawesi Barat. Jika dibandingkan dengan kondisi Februari 2014, jumlah pekerja dengan status ini mengalami penurunan sebanyak 23,4 ribu atau turun 14,29 persen.

Tabel 4

Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Menurut Status Pekerjaan Utama,

Status Pekerjaan Utama Februari 2014 Agustus 2014 Februari 2015

Persentase Februari

2015

(1) (2) (3) (4) (5)

Berusaha Sendiri 87.742 95.694 131.045 20,60

Berusaha dibantu buruh tidak

tetap 143.144 148.518 155.179 24,40

Berusaha dibantu buruh tetap 15.736 11.989 14.751 2,32

Buruh/ karyawan 164.030 147.814 140.594 22,11

Pekerja bebas 34.100 39.290 45.474 7,15

Pekerja tak dibayar 146.365 152.492 148.967 23,42

Total 591.117 595.797 636.010 100,00

Status pekerjaan yang juga cukup banyak di Sulawesi Barat adalah pekerja tidak dibayar. Pekerja dengan status ini biasanya adalah pekerja keluarga yang dalam kesehariannya membantu kepala rumah tangga dalam memperoleh penghasilan tetapi tidak memperoleh upah. Pada bulan Februari 2015, jumlah pekerja tidak dibayar di Sulawesi Barat sebanyak 149 ribu orang atau sekitar 23,42 persen dari total pekerja. Jika dibandingkan dengan kondisi bulan Februari 2014, jumlah pekerja tidak dibayar mengalami peningkatan sebanyak 2,6 ribu atau naik sekitar 1,78 persen.

Penyederhanaan interpretasi kegiatan formal dan informal dari penduduk yang bekerja dapat diidentifikasi dari status pekerjaan. Dari enam kategori status pekerjaan utama, pekerja formal mencakup kategori berusaha dengan dibantu buruh tetap dan kategori buruh/karyawan, sisanya termasuk pekerja informal. Berdasarkan identifikasi ini, maka pada Februari 2015 terdapat sebanyak 155,3 ribu orang (24,42 persen) bekerja pada kegiatan formal. Angka ini turun dibandingkan bulan Februari 2014 sebanyak 24,4 ribu orang (turun 13,58 persen).

(5)

Tabel 5

Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Menurut Pekerja Formal dan Informal

Kategori Pekerja Februari 2014 Agustus 2014 Februari 2015 Persentase Februari 2015 (1) (2) (3) (4) (5) Pekerja Formal 179.766 159.803 155.345 24,42 Pekerja Informal 411.351 435.994 480.665 75,58 Total 591.117 595.797 636.010 100,00

Sementara itu, pekerja informal di Sulawesi Barat sebanyak 480,7 ribu orang (75,58 persen). Angka ini mengalami peningkatan yang cukup signifikan jika dibandingkan dengan kondisi Februari 2014 yaitu meningkat sebesar 69,3 ribu orang.

4. Penduduk yang Bekerja Menurut Jumlah Jam Kerja

Penduduk yang dianggap sebagai pekerja penuh waktu (full time worker) yaitu penduduk yang bekerja selama seminggu dengan jumlah jam kerja 35 jam keatas. Pada kondisi Februari 2015 jumlah pekerja penuh waktu sebanyak 297,4 ribu orang atau sekitar 46,76 persen. Jumlah ini lebih sedikit jika dibandingkan dengan pekerja yang memiliki jam kerja 1-34 jam perminggu yang mencapai 297,4 ribu orang atau sekitar 53,24 persen. Kelompok pekerja ini dikategirikan dalam kelompok pekerja setengah penganggur dan pekerja paruh waktu.

Tabel 6

Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas yang Bekerja Menurut Jumlah Jam Kerja selama Seminggu Yang Lalu

Jumlah Jam Kerja Perminggu Februari 2014 Agustus 2014 Agustus 2014 Persentase Agustus 2014 (1) (2) (3) (4) (5) 1-7 27.536 29.359 40.333 6,34 8-14 63.363 62.708 62.604 9,84 15-24 114.712 118.624 110.240 17,33 25-34 117.058 101.860 125.464 19,73 1-34 322.669 312.551 338.641 53,24 35+ 268.448 283.246 297.369 46,76 Total 591.117 595.797 636.010 100,00

(6)

Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Barat No. 33/05/76/Th IX, 5 Mei 2015 6

5. Penduduk yang Bekerja Menurut Tingkat Pendidikan

Pada bulan Februari 2015, pekerja di Sulawesi Barat masih didominasi oleh pekerja yang berpendidikan rendah (SLTP ke bawah) yaitu sekitar 480,2 ribu orang (75,50 persen), yang terdiri dari pekerja berpendidikan SD ke bawah sebanyak 390,4 ribu orang (61,38 persen) dan pekerja berpendidikan SLTP sebanyak 89,8 ribu orang (14,11 persen).

Jumlah pekerja yang berpendidikan menengah pada bulan Februari 2015 sebanyak 102,1 ribu (16,05 persen) yang terdiri dari 64,0 ribu orang (10,06 persen) berpendidikan SMA dan 38,1 ribu orang (5,99 persen) yang berpendidikan SMK. Sedangkan pekerja yang berpendidikan tinggi sebanyak 53,8 ribu orang (8,45 persen), terdiri dari 15,0 ribu (2,36 persen) yang berpendidikan Diploma dan 38,8 ribu (6,09 persen) yang berpendidikan S1 ke atas.

Tabel 7

Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas yang Bekerja Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan

Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan Februari 2014 Agustus 2014 Februari 2015 Persentase Februari 2015 (1) (2) (3) (4) (5) SD ke Bawah 333.944 333.457 390.404 61,38

Sekolah Menengah Pertama 83.821 92.134 89.766 14,11

Sekolah Menengah Atas 90.361 76.964 63.996 10,06

Sekolah Menengah Kejuruan 33.346 31.186 38.073 5,99

Diploma I/II/III 14.347 15.982 15.007 2,36

Universitas 35.298 46.074 38.764 6,09

Total 591.117 595.797 636.010 100,00

Meskipun demikian, jika dibandingkan dengan kondisi bulan Februari 2014, pekerja yang berpendidikan tinggi mengalami peningkatan yang cukup significant. Peningkatan pekerja yang berpendidikan tinggi meningkat sebanyak 4,1 ribu atau naik sebesar 8,31 persen.

(7)

Informasi lebih lanjut hubungi:

Soman Wisnu Darma Kepala Bidang Statistik Sosial

Tlp. : (0426) 2703340; (0426) 21265; Fax: (0426) 22103

Homepage: http://www.sulbar.bps.go.id; e-mail: sulbar@bps.go.id

Referensi

Dokumen terkait

perhatian pada hasil-hasil historikal, sebagai landasan untuk mengoreksi tindakan-tindakan masa mendatang (Budiyono, 2003: 300). Pengawasan dalam manajemen wisata religi

Penelitian ini dilaksanakan pada pokok bahasan teknik dasar passing bola basket chest pass dan over head pass di kelas VIIF SMP Negeri 7 Singaraja, sehingga untuk memperoleh

Berdasarkan data epidemiologi diketahui kurang lebih 20% dari perokok memiliki risiko delapan kali menjadi penyalahguna NAPZA, dan berisiko sebelas kali untuk menjadi peminum berat

Adapun hasil dari implementasi edutainment di SMP Negeri 35 Surabaya adalah: (1) mendukung dan membantu mengembangkan kreativitas siswa khususnya pada

Metode sangat mempengaruhi proses pembelajaran, salah satu metode yang bisa digunakan agar siswa tidak lagi bosan dalam belajar adalah menggunakan metode

Seperti halnya yang terjadi pada kelas VIII MTs Al Huda Bandung Tulungagung, dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah peserta didik diberikan permasalahan dan

Kemampuan intelektual siswa sangat menentukan keberhasilan siswa dalam memperoleh prestasi. Untuk mengetahui berhasil tidaknya seseorang dalam belajar maka perlu

Sedangkan menurut Darmawi (2005), manajemen risiko merupakan suatu usaha untuk mengetahui, menganalisis serta mengendalikan risiko dalam setiap kegiatan perusahaan