• Tidak ada hasil yang ditemukan

DINAMIKA HUBUNGAN INDONESIA-AUSTRALIA PASCA INTEGRASI TIMOR-TIMUR KE WILAYAH INDONESIA TAHUN 1974-2002

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "DINAMIKA HUBUNGAN INDONESIA-AUSTRALIA PASCA INTEGRASI TIMOR-TIMUR KE WILAYAH INDONESIA TAHUN 1974-2002"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

DINAMIKA HUBUNGAN INDONESIA-AUSTRALIA

PASCA INTEGRASI TIMOR-TIMUR KE WILAYAH INDONESIA TAHUN 1974-2002

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Sejarah

Oleh:

Nila Tri Hardiyani 1001020044

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO

(2)
(3)
(4)
(5)

HALAMAN MOTTO

Allah akan mengangkat orang yang beriman diantara kamu dan

orang-orang yang berilmu beberapa derajat (Qs. Al-Mujadalah: 11).

Ciri orang yang beradab ialah dia yang sangat rajin dan suka belajar, tidak

pernah malu belajar daripada orang yang berkedudukan lebih rendah darinya

(Confucius).

Bangsa yang tidak percaya kepada kekuatan dirinya sebagai suatu bangsa, tidak

dapat berdiri sebagai suatu bangsa merdeka (Soekarno).

Dengan ilmu, kehidupan akan menjadi mudah,

Dengan seni, kehidupan akan menjadi indah,

Dengan agama, kehidupan akan menjadi tentram (R.A. Kartini).

Berdoa, bekerja keras, optimis dan rendah hati adalah kunci menuju kesuksesan

(6)

HALAMAN PERSEMBAHAN

Skripsi ini kupersembahkan untuk:

1.

Kedua orang tua tercinta (Bpk. Hartono & Ibu Sulastri) yang

telah banyak berkorban tanpa mengenal lelah dan berputus asa

untuk selalu membimbingku menjadi insan yang berintelektual,

semua baktimu dan perjuanganmu akan selalu ada dalam setiap

denyut nadiku.

2.

My Lovely (Yogi Kurniawan) yang telah menjadi bagian

(7)

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kepada Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat, taufik, serta hidayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini meskipun masih terdapat kekurangan.

Skripsi ini disiapkan untuk melengkapi salah satu syarat yang harus dipenuhi pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Purwokerto.

Penulis sadar, selain ridlo Tuhan Yang Maha Esa, selesainya skripsi ini karena bantuan dan ulungan tangan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terimakasih kepada:

1. Rektor FKIP Universitas Muhammadiyah Purwokerto, Dr. H. Syamsuhadi Irsyad, M.H., yang telah memberi kesempatan kepada penulis untuk menuntut ilmu di Universitas Muhammadiyah Purwokerto.

2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Purwokerto, Drs. Ahmad, M.Pd.,yang telah membantu memberikan dorongan dan berkenan menerima skripsi ini sebagai syarat untuk memperoleh gelar kesarjanaan.

3. Ketua Program StudiPendidikan Sejarah, Farida Luwistiana, M.Pd., yang telah memberikan arahan dan kebijaksanaannya selama menempuh ilmu dalam program studi pendidikan sejarah.

(8)

5. Bapak dan Ibu Dosen FKIP Pendidikan Sejarah Universitas Muhammadiyah Purwokerto yang telah memberi dorongan dan bekal pengetahuan sehingga memperlancar penulisan skripsi ini.

6. Kedua orang tua tercintayang selau mendoakanku dan telah membiayai seluruh keperluanku demi mencapai gelar sarjana.

7. Yogi Kurniawan (My Lovely)yang selalu memberikan spirit to struggle demi terselesainya skripsi ini.

8. Semua staf pegawai perpustakaan yang telah menyediakan banyak sumber demi selesainya skripsi ini, diantaranya yaitu: UPT. Perpustakaan Lab. Sejarah UMP, Perpustakaan UM Purwokerto, Perpustakaan UGM, Perpustakaan UNY, Perpustakaan UNSOED, Perpustakaan Siliwangi, Perpustakaan Ignatius Yogyakarta, dan YogyakartaLibrary Center.

9. Semua teman seperjuangan dan seangkatan Pendidikan Sejarah 2010, terutama (Isma, Elly, Maya).

10.Semua teman kost Amanah yang selalu menemani hari-hariku (Cucan, Cuzmie, Karin, Dewi).

Akhirnya atas kerja keras dan berdoa kepada Allah SWT, penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dan semoga bermanfaat bagi pembaca yang budiman.

Purwokerto, Juli 2014 Penulis

(9)

ABSTRAK

Skripsi ini disusun untuk mengungkapkan kembali sejarah panjang proses integrasi Timor Timur ke wilayah Indonesia. Selain itu juga untuk mengetahui reaksi dunia internasional terhadap integrasi Timor Timur tersebut. Kemudian yang paling utama adalah untuk menganalisadinamika hubungan Indonesia dengan Australia dalam kurun waktu 1974-2002 setelah Timor Timur berintegrasi ke dalam wilayah Republik Indonesia.Metode yang digunakan dengan menggunakan metode literatur, dengan menempuh langkah-langkah: 1) Heuristik, yaitu proses mencari sumber yang relevan, mengumpulkan data yang bertujuan untuk menyediakan bahan berupa informasi, untuk diproses menjadi fakta bahan penulisan, 2) Kritik, yaitu mencari keaslian sumber berupa identitas pengarang, kesesuaian tanggal, isi waktu dan tempat, 3) Interprestasi, adalah pengumpulan fakta yang menghubungkan antara fakta satu dengan yang lainnya sehingga diperoleh rangkaian sejarah yang bermakna, 4) Historiografi, adalah rekonstruksi yang imajinatif berdasarkan fakta yang ada melalui metode sejarah, dan hasil rekonstruksi ini kemudian dituangkan dalam bentuk skripsi.Dari ketiga rumusan masalah diatas, hasil analisa dari skripsi ini secara ringkas sebagai berikut: a) Timor Timur berintegrasi dengan wilayah Indonesia melalui proses yang sangat panjang dan merupakan kehendak rakyat Timor Timur yang dituangkan dalam sebuah Proklamasi Balibo melalui partai-partai politik di Timor Timur, dan disyahykan menjadi propinsi baru di Indonesia pada tanggal 17 Juli 1976; b) Berintegrasinya Timor Timur ke Indonesia menimbulkan pro dan kontra dari dunia internasional, negara-negara yang tidak mendukung didominasi oleh negara-negara di Afrika Hitam sebagai bekas jajahan Portugal; c) Hubungan Indonesia-Australia yang sudah terjalin lebih dari setengah abad selalu mengalami dinamika, hubungan kembali diuji dengan adanya integrasi Timor Timur ke wilayah Indonesia. Pada awal proses integrasi Australia mendukung bergabungnya Timor Timur ke Indonesia, ketika Whitlam menjabat sebagai Perdana Menteri. Kebijakan Australia berubah pada masa Fraser, dimana Australia banyak dipengaruhi oleh AS dalam politik luar negerinya. Namun tidak lama berkuasa, Fraser digantikan oleh Bob Hawke yang mengubah kebijakannya dengan tetap menganggap penting Indonesia bagi Australia sehingga hubungan baik tetap terjaga, dan kepemimpinan dilanjutkan oleh Paul Keating dengan politik luar negerinya lebih condong kepada Indonesia. Namun tidak berjalan lama, kedudukan tersebut digantikan oleh John Howard yang berhasil memenangkan pemilu di Australia. Dilantiknya Howard sebagai Perdana Menteri telah mengubah hubungan Indonesia-Ausrtalia yang harmonis menjadi tegang, karena Howard mengubah kebijakan luar negerinya kepada Indonesia mengenai Timor Timur. Proses integrasi Timor Timur telah menyebabkan masa-masa fluktuatif bagi hubungan kedua negara dan mengakibatkan ketegangan dalam setiap kepemimpinan dari masing-masing Perdana Menteri di Australia terhadap Indonesia.

(10)

ABSTRACT

This research was compiled to reveal the long history of Timor Timur integration to Indonesia territory, in addition to know international reaction toward the integration. Furthermore, the main point was to analyze relationship dynamic between Indonesia – Australia in 1974 – 2002 post – integration of historiography, was to imaginatively reconstruct the facts through history method and furthermore the results of reconstruction were compiled as thesis. From three problem formulations above, the research analysis showed : a) Timor Timur integrated to Indonesia territory in a long process and this was the will of Timor Timur people which was told in Balibo Proclamation through politic parties in Timor Timur, and Timor Timur was legalized as new province of Indonesia in 17 July 1976; b) Timor Timur integration to Indonesia made pro and contra in international world, the contra-countries were dominated by Black Africa as

Portugal’s colony; c) the relationship between Indonesia – Australia which had been done for a half of century had dynamics, the relationship was retested by this integration. In the beginning of integration, Australia supported the integration of

Timor Timur when Whitlam as Prime Minister. Australia’s policy changed in

Fraser era in which Australia was affected by USA in the international politics of Australia. Yet shortly Fraser was replaced by Bob Hawke who changed the policy that pretended Indonesia was important to Australia thus the relationship was

good to Paul Keating leadership. Yet Australia’s prime minister Election was won

by John Howard who made the relationship between Indonesia and Australia became tense as Howard changed the policy of Timor Timur to Indonesia. The process of Timor Timur integration caused fluctuation relationship between both countries and made tension of each prime minister leadership of Australia to Indonesia.

(11)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN ... ii

SKRIPSI BERJUDUL ... iii

SURAT PERNYATAAN... iv

HALAMAN MOTTO ... v

HALAMAN PERSEMBAHAN ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

ABSTRAK ... ix

ABSTRACT ... x

DAFTAR ISI ... xi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah... 7

C. Tujuan Penulisan ... 8

D. Manfaat Penulisan ... 8

E. Tinjauan Pustaka ... 9

F. Landasan Teori dan Pendekatan ... 19

G. Metode Penelitian ... 32

H. Sistematika Penulisan ... 37

BAB II PROSES DAN PASCA INTEGRASI TIMOR TIMUR KE WILAYAH INDONESIA A. Keadaan Geografis Timor Timur ... 39

B. Latar Belakang Integrasi ... 42

C. Proses Integrasi Timor Timur ke Wilayah Indonesia ... 54

D. Peristiwa sesudah Integrasi 1976-1999 ... 71 BAB III REAKSI DUNIA INTERNASIONAL TERHADAP

(12)

A.Reaksi Portugal... 82

B. Reaksi Republik Indonesia ... 88

C. Reaksi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) ... 90

D. Reaksi Amerika Serikat ... 92

E. Reaksi Australia ... 96

F. Reaksi Negara-negara Afrika ... 98

G. Reaksi Negara-negara ASEAN ... 102

H. Reaksi Negara-negara Asia Barat ddan Asia Selatan ... 104

I. Reaksi Negara-negara Eropa Barat ... 105

J. Reaksi Republik Rakyat Cina (RRC) ... 106

BAB IV DINAMIKA HUBUNGAN INDONESIA-AUSTRALIA PASCA INTEGRASI TIMOR TIMUR KE WILAYAH INDONESIA TAHUN 1974-2002 A. Faktor-faktor Penentu Kebijakan Luar Negeri Australia ... 108

a. Faktor Internal ... 109

b. Faktor Eksternal... 114

B. Kebijakan Politik Australia Terhadap Indonesia ... 116

1. Pada masa Perdana Menteri E. Gough Whitlam ... 117

2. Pada masa Perdana Menteri Malcom Fraser ... 121

3. Pada masa Perdana Menteri Bob Hawke... 124

4. Pada masa Perdana Menteri Paul Keating ... 131

5. Pada masa Perdana Menteri John Howard ... 133

Referensi

Dokumen terkait

Lampiran 4.Data Pengamatan Parameter Rataan N total tanah pada perlakuan TKKS dan jumlah lubang biopori.. Perlakuan Blok Total

melalui website pada Internet. Penjual atau pelaku usaha menyediakan storefront yang berisi catalog produk dan pelayanan yang akan diberikan. Masyarakat yang memasuki

Berdasarkan perumusan masalah diatas, maka peneliti membatasi masalah pada jenis mesin khususnya pada Divisi Forming karena Mesin pada Divisi Forming yang paling banyak

The Oppression toward Men and Women in Patriarchal Culture as Seen through the Characters in Maria Irene Fornes’ The Conduct of Life.. beserta perangkat

Penggunaan dana non halal di bank syariah sudah diatur dalam fatwa DSN-MUI No 123 Tahun 2018, dan berdasarkan hasil penelitian semua bank umum syariah di Indonesia

a) Berita, yaitu laporan peristiwa yang bernilai jurnalistik atau memiliki nilai berita antara lain aktual, faktual, penting, dan menarik yang dibuat oleh wartawan. Berita

Judul karya ilmiah (artikel) :HUBUNGAN ANTARA KONSUMSI BAHAN BAKAR DENGAN BERBAGAI PERUBAHAN KECEPATAN PADA MOTOR DIESEL PENGGERAK KAPALa. Jumlah Penulis :