• Tidak ada hasil yang ditemukan

Aplikasi Tema Struktur Sebagai Arsitektur Pada Gelanggang Akuatik Arcamanik-Bandung

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Aplikasi Tema Struktur Sebagai Arsitektur Pada Gelanggang Akuatik Arcamanik-Bandung"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

Jurnal Reka Karsa - 1

Aplikasi Tema Struktur Sebagai Arsitektur Pada

Gelanggang Akuatik Arcamanik-Bandung

ALDY PRAVERDIANTO

Jurusan Teknik Arsitektur – Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan

Institut Teknologi Nasional

aldynot@gmail.com ABSTRAK

Kondisi kota Bandung saat ini tidak memiliki sarana olahraga air dengan fasilitas berupa gelanggang akuatik dan kalaupun ada, fasilitas yang ada di dalamnya masih kurang mampu untuk mengakomodasi segala kegiatan kompetisi renang. Untuk mengantisipasi kondisi ini, di kota Bandung tepatnya di daerah Arcamanik akan direncanakan gelanggang akuatik beserta fasilitas asrama atlet sebagai penunjang. Diharapkan perencanaan tersebut akan menjadi sarana untuk mengembangkan olahraga renang baik untuk mengembangkan kembali geliat olahraga renang dan mengembangkan potensi-potensi muda yang memiliki bakat renang serta mampu untuk membantu meningkatkan kualitas fisik masyarakat. Dalam merencanakan gelanggang akuatik, akan diterapkan konsep ”Struktur sebagai arsitektur” merupakan konsep yang memunculkan kejujuran struktur yang apa adanya. Konsep ini akan terlihat jelas pada tatanan massa, sistem struktur, dan fasad bangunan. Maka bangunan akan menjadi icon untuk lingkungan sekitar. Kata Kunci : Sarana Olahraga, Struktur, Arsitektur.

ABSTRACT

Conditions Bandung city currently does not have a water sports center with facilities such as an aquatic arena and if anything, the existing facilities in which they are less able to accommodate all the activities of swimming competitions . In anticipation of these conditions , in the city of Bandung , exactly in the planned arena will Arcamanik aquatic athlete dormitories and facilities as a supporter. It is hoped the plan will be instrumental in developing the sports pool is good for swimming redevelop stretching exercise and develop the potential of young who have the talent pool and be able to help improve the physical quality of the community . In planning the aquatic arena , will be applied the concept of " structure as architecture" is a concept that gave rise to the honesty structure is. This concept will be seen clearly on the order of mass , structural systems , and building facades . Then the building will be an icon for the surrounding environment .

(2)

Jurnal Reka Karsa - 2 1. PENDAHULUAN

Olahraga renang merupakan salah satu jenis olahraga yang mampu meningkatkan kesehatan seseorang. Prestasi Indonesia di bidang olahraga renang akhir-akhir ini semakin menurun. Banyak yang mengatakan minimnya prestasi di bidang olahraga renang ini dikarenakan minimnya kegiatan perlombaan renang dalam negri. Hal ini sebagai imbas minimnya fasilitas berupa gelanggang akuatik dalam negeri dan kalaupun ada, fasilitas yang ada di dalamnya masih kurang mampu untuk mengakomodasi segala kegiatan kompetisi renang.

Untuk meningkatkan prestasi dalam bidang olahraga di Kota Bandung akan direncanakan Pusat Sarana Olahraga yang salah satunya berupa Stadion Akuatik. Stadion ini terletak di daerah Arcamanik, Kota Bandung yang terjangkau dari aksis utama sirkulasi kota Bandung dan masih meimliki lahan cukup luas. Sehingga kebutuhan fasilitas sarana olahraga sebagai perencanaan pemerintah kota Bandung dapat terpenuhi.

Adanya pembangunan sarana olahraga akuatik diharapkan mampu menghadirkan suatu tempat untuk mengembangkan olahraga renang baik untuk membangunkan kembali geliat olahraga renang dan mengembangkan potensi-potensi muda yang memilki bakat renang serta mampu untuk membantu meningkatkan kualitas fisik masyarakat.

2. METODOLOGI 2.1. Pemahaman Akuatik

Sarana Olahraga adalah terjemahan dari “Facilities”, yaitu sesuatu yang digunakan dan dimanfaatkan dalam pelaksanaan kegiatan olahraga atau penjas.

Stadion aquatics adalah sebuah tempat penyelenggaraan kegiatan perlombaan renang yang terdapat minimum 2 buah kolam renang , yang satu dipergunakan untuk kejuaraan loncat indah, dan renag indah sementara kolam yang lain dipergunakan untuk perlombaan renang race dan polo air [4].

Lebih lanjut dijelaskan bahwa bangunan ini bisa dikatakan sebagai sebuah istana olahraga air yang di dalamnya merupakan sebuah pusat dimana setiap perlombaan olahraga di dalam air diselenggarakan dengan dilengkapi tempat duduk penonton dan bisa difungsikan sebagai pusat pelatihan olahraga air. Pada dasarnya kata Aquatic center dipergunakan untuk menamai bangunan yang menjadi tempat kegiatan olahraga air yang diperlombakan dalam ajang multieven olahraga sekelas Olimpiade. Program ruang di dalamnya memang sedikit banyak mengikuti standard yang telah ditetapkan IOC, khususnya dimensi kolam renang dan tempat duduk penonton.

Tipe sarana olahraga berdasarkan SNI [1]

Sarana olahraga dibagi menjadi 3 tipe, yaitu : (1) Kolam renang tipe A adalah kolam renang yang dapat digunakan untuk menyelenggarakan perlombaan-perlombaan tingkat nasional. (2) Kolam renang tipe B adalah kolam renang yang digunakan untuk mengadakan pemanasan atau latihan sebelum perlombaan pada tingkat nasional, atau untuk mengadakan perlombaan pada tingkat daerah (Daerah Tingkat II). (3) Kolam renang tipe C adalah kolam renang yang digunakan untuk kegiatan renang bagi pemula atau kolam renang untuk anak-anak.

(3)

Jurnal Reka Karsa - 3

2.2. Tema Perancangan

Untuk merancang gelanggang akuatik, akan diterapkan konsep “Struktur sebagai Arsitektur”.

Gambar 1 Gedung CNIT Sumber : Google.com

Gambar di atas (lihat gambar 1) adalah bangunan yang melakukan pendekatan berupa bentuk-bentuk yang tidak ambisius dan tidak memberikan kompromi kepada rancang struktur yang efisien dan dapat diandalkan. Sehingga tipe hubungan struktur – arsitektur yang ketiga ini adalah struktur tanpa ornamen atau dengan kata lain, struktur itu sendiri sudah menjadi karya arsitektur.

Pendekatan ini biasanya dipakai bila membuat sebuah gedung yang memiliki bentang yang amat lebar atau memiliki tinggi pencakar langit, maka dari itu agar tujuan itu bisa terwujud beban struktur bangunan haruslah seringan mungkin. Itulah sebabnya, dalam konsep ‘struktur sebagai arsitektur’ tidak ada kompromi dalam perancangan struktur yang efisien dalam menanggung bebannya sendiri dan beban pikulnya, bahkan seringkali, pertimbangan struktur ini menjadi hal yang lebih diprioritaskan ketimbang pertimbangan arsitektural.

Mengolah tampak bangunan, pada hakekatnya adalah mengolah wajah yang akan ditampilkan kepada pengunjung yang dapat dikatakan orang yang memandang bangunan tersebut. Walaupun tidak ada tolok ukur yang pasti, olahan tampak bangunan hendaklah memiliki kesinambungan antara fungsi dan estetikanya [2].

Pemilihan struktur juga memperhatikan fungsi dari bangunan yang merupakan sarana olahraga sehingga struktur menggunakan struktur yang efisien. Selain itu bangunan tidak hanya mementingkan estetika strukturnya saja namun tetap membuat bangunan yang lebih mengacu kepada bangunan berstandar lingkungan [3].

2.3. Konsep Perancangan

A. Konsep Tapak dan Sirkulasi

Lokasi site berada di jl. Pacuan Kuda Kec. Arcamanik, Kota Bandung, Jawa Barat dengan luas site 1,5-2 Ha, lokasi site berada di daerah padat penduduk. Konsep dasar tapak dan sirkulasi mengutamakan hubungan antara master plan kawasan dan tapak stadion akuatik. Sirkulasi kendaraan berada di sekeliling kawasan dengan pengaturan jalan satu arah dan parkir di kedua sisi jalan. Sirkulasi pejalan kaki berada di dalam site, di desain dengan mempertimbangkan sirkulasi antar bangunan dan plaza.

(4)

Jurnal Reka Karsa - 4 Gambar 2 Konsep Tapak

B. Konsep Massa Bangunan

Konsep gubahan massa (lihat gambar 2) memperhatikan lingkungan sekitar seperti bentuk yang memanjang ke arah Utara dan Selatan, bukaan yang menghadap Utara dan Selatan.

Gambar 3 Transformasi Bentuk

Massa bangunan stadion akuatik di desain dengan bentuk yang sederhana, lebih berkompromi kepada struktur yang efisien. Namun bentuk bangunan sebaiknya dapat mencerminkan fungsi di dalamnya. Berdasarkan urutan transformasi, dapat dijelaskan : (1) Bentuk dasar adalah bentuk balok memanjang (linier) yang mencerminkan fungsi di dalamnya, yaitu kolam renang. (2) Bentuk atap dibuat melengkung sebagai respon terhadap iklim tropis yang memungkinkan atap dapat mengalirkan air hujan ke sekitar bangunan. (3) Penambahan (additive) bentuk pada sayap barat dan timur merupakan ruang untuk penonton (lihat gambar 3).

(5)

Jurnal Reka Karsa - 5 C. Konsep Fasad

Fasad yang direncanakan merupakan bentuk struktur bangunan itu sendiri. Bahan penutup atap dan curtain wall adalah metal sheet, tujuan nya agar beban terhadap struktur lebih ringan dan kontekstual terhadap fasad bangunan di sekitarnya (lihat gambar 4).

Gambar 4 Konsep Fasad Stadion Akuatik D. Konsep Struktur

Sistem Struktur gelanggang akuatik direncanakan menggunakan sistem space truss.

Gambar 5 Konsep struktur bangunan

Struktur tribun menggunakan kolom dan balok beton bertulang. Pondasi bangunan menggunakan pondasi mini pile, untuk dinding tangga kebakaran menggunakan dinding beton, untuk plat lantai menggunakan plat lantai precast (lihat gambar 5).

(6)

Jurnal Reka Karsa - 6

Gambar 6 Potongan Stadion Akuatik

Pada potongan bangunan stadion memanjang dan melintang, terlihat rangka space truss dengan bentuk yang sederhana. Rangka space truss dibuat membesar pada kaki diakibatkan oleh gaya pembebanan (lihat gambar 6).

3. HASIL PERANCANGAN 3.1. Perencanaan Stadion Akuatik

A. Block Plan

Gambar 7 Block Plan

Penerapan konsep tapak dan sirkulasi (lihat gambar 7) diwujudkan oleh perletakan masa bangunan berdasarkan hirarki dan zona fungsi. Bentuk tapak yang terpusat di kombinasikan dengan bentuk bangunan gelanggang akuatik dan asrama yang linier. Main entrance utama berada di jalan pacuan kuda yang merupakan rencana dari master plan kawasan tersebut. Ruang diantara masa bangunan di manfaatkan sebagai taman yang berfungsi sebagai ruang interaksi sosial.

(7)

Jurnal Reka Karsa - 7 B. Site Plan

Gambar 8 Site Plan

Organisasi terpusat diterapkan pada ruang luar gelanggang akuatik. Ruang luar di fungsikan taman sebagai ruang interaksi sosial. Ruang dalam gelanggang akuatik merupakan penerapan dari studi aktivitas pengguna bangunan (lihat gambar 8).

C. Tampak Site

Gambar 9 Tampak Selatan Site

(8)

Jurnal Reka Karsa - 8 D. Potongan Site

Gambar 11 Potongan Melintang Site

Gambar 12 Potongan Memanjang Site

Pada gambar tampak dan potongan site, bangunan stadion akuatik merupakan bangunan utama yang berada di pusat dari kawasan tapak. Massa bangunan utama dengan ukuran besar di desain dengan bentuk sederhana namun dinamis, agar bangunan tidak menjadi bentuk yang menganggu kenyamanan visual (lihat gambar 9,10,11,12).

E. Denah Stadion Akuatik

Bentuk stadion akuatik yang terlihat dinamis dari ruang luar merupakan penerjemahan organisasi ruang dalam stadion akuatik yang radial. Struktur yang merupakan bagian dari komponen bangunan pun mengikuti bentuk dan organisasi ruang di dalamnya. Konsep struktur dan arsitektur yang melebur tersebut merupakan aplikasi dari tema struktur sebagai arsitektur. Penataan dan zona ruang berdasarkan studi aktivitas pengguna bangunan. Standar dimensi dari fungsi ruang menghasilkan besaran setiap ruang, sehingga di dapatkan modul struktur dengan dimensi yang optimal.

Lantai dasar merupakan area khusus bagi official, atlit, dan VVIP. Arena utama adalah kolam renang race dan kolam loncat indah. Kolam renang latihan di tempatkan di belakang kolam loncat indah. Konfigurasi penonton dibuat radial, agar ruang dalam stadion lebih terasa dinamis, dan visual penonton lebih nyaman (lihat gambar 13).

(9)

Jurnal Reka Karsa - 9

Gambar 13 Denah Lantai Dasar Stadion Akuatik

Lantai 2 merupakan ruang koridor, komersil, toilet, dan tangga bagi penonton. Pada lantai 3 merupakan area pintu masuk ke tribun penonton (lihat gambar 14,15).

(10)

Jurnal Reka Karsa - 10

Gambar 15 Denah Lantai 3 Stadion Akuatik F. Perspektif Bangunan

Gambar 16 Perspektif Mata Burung Stadion Akuatik

Gambar 17 Perspektif Mata Manusia Stadion Akuatik

Dapat dilihat bahwa stadion akuatik ini memiliki bentuk yang tidak ambisius, melainkan lebih berkompromi kepada struktur yang efisien. Pada ruang luar stadion merupakan taman yang berfungsi sebagai ruang social (lihat gambar 16,17).

(11)

Jurnal Reka Karsa - 11

Gambar 18 persepektif ruang dalam

Penggunaan konsep struktur sebagai arsitektur terlihat dari ruang luar, maupun ruang dalam. Bentuk dan struktur bangunan tidak hanya dapat dirasakan secara visual pada eksterior, tetapi dapat pula di rasakan pada interior bangunan (lihat gambar 18).

3.2.Perencanaan Asrama Atlet

Bangunan asrama atlet sebagai fasilitas penunjang di desain dengan bentuk sederhana namun tetap dinamis agar harmonis dengan bangunan sekitar. Berdasarkan analisis kelayakan dan program ruang, asrama ini dapat menampung 164 atlet dengan jumlah 82 kamar. Terdapat ruang tamu, ruang makan bersama, pantry, dan kantor pengelola sebagai fasilitas pendukung asrama atlet. Sirkulasi secara vertikal terdapat di bagian tengah bangunan agar memudahkan akses pelayanan. Untuk sirkulasi secara horizontal menggunakan koridor (double loaded), agar menghasilkan dimensi masa bangunan yang efektif (lihat gambar 19,20).

A. Denah Asrama Atlet

Gambar 19 Denah Lantai Dasar Asrama

(12)

Jurnal Reka Karsa - 12 B. Tampak Asrama Atlet

Tampak asrama atlet memperlihatkan fungsi sebagai hunian dengan memiliki atap miring dan jendela pada unit. Orientasi bukaan asrama atlet menghadap utara dan selatan untuk menghindari panas matahari pada arah barat dan timur (lihat gambar 21,22,23).

Gambar 21 Tampak Utara Asrama

Gambar 22 Tampak Selatan Asrama

Gambar 23 Tampak Barat dan Timur Asrama 4. SIMPULAN

Untuk merencanakan gelanggang akuatik, perlu mengetahui persyaratan stadion renang, tata cara olahraga renang, aktivitas pengguna bangunan, dan standar dimensi peralatan dan ruang dalam stadion renang. Dengan menggunakan tema “Struktur sebagai Arsitektur” yang diterapkan pada struktur bentang lebar menggunakan sistem struktur space truss sebagai struktur penyaluran beban utama. Bentuk bangunan lebih berkompromi terhadap struktur yang efisien di bandingkan bentuk yang ambisius tanpa memperhatikan sifat struktur bangunan itu sendiri.

DAFTAR PUSTAKA

[ 1 ] Tata Cara Perencanaan Teknik Bangunan Kolam Renang SNI 03-3427-1994

[ 2 ] Macdonald J, Angus;Structure and Architecture;Second Edition; Jakarta; Erlangga; ;2002.

[ 3 ] Wilson, Forrest; Structure the Essence of Architecture; New York; Van Nostrand Reinhold Company; 1971.

[ 4 ] Olympic Games. “What is Aquatic Stadium?” diakses pada 2 Juli, 2016 dari www.olympicgames.org

Gambar

Gambar 1 Gedung CNIT  Sumber : Google.com
Gambar 3 Transformasi Bentuk
Gambar 5 Konsep struktur bangunan
Gambar 6 Potongan Stadion Akuatik
+7

Referensi

Dokumen terkait

fleksibel ditambah dengan penambahan fasilitas yang belum ada di Bandung sehingga projek pusat edukasi dan terapi anak autis ini dapat memenuhi kebutuhan dari

Ruang Lingkup Kajian dari penelitian ini berupa meramalkan beban pemakaian air untuk masa yang akan datang di wilayah Kota Bandung dengan metode pembelajaran Backpropagation dan