45 4.1. Profil Perusahaan
PT. Permata Timur Lines adalah perusahaan yang bergerak di bidang pelayaran yang baru didirikan pada tanggal 19 April 2008 dengan Akte Notaris Fatmi Nuryanti, SH di Makasar No. 95 dan mengalami perubahan pada Akte No. 25 tanggal 8 Mei 2009. PT. Permata Timur Lines berkantor di Komplek Harco Mangga Dua, Jl. Mangga Dua Raya Block C No. 16 Jakarta.
Perusahaan ini dikelola oleh tenaga muda profesional yang telah terbina dalam prinsip-prinsip efisien, mengutamakan kualitas, etika dan dedikasi kerja yang tangguh serta mempunyai latar belakang pendidikan yang memadai dan berkualitas. Dengan kemampuan manajemen yang dimiliki, PT. Permata Timur Lines telah merekrut tenaga ahli guna melayani jasa angkutan transportasi laut, terutama di bidang pengisian Asphalt Curah Cair (Bitumen).
Selain transportasi laut, perusahaan ini juga melakukan distribusi Asphalt Curah Cair (Bitumen) melalui transportasi darat. Untuk mempermudah pendistribusiannya, maka PT. Permata Timur Lines mempunyai beberapa mitra kerja, yaitu :
1. PT. Aspalindo Sejahtera Mandiri
Perusahaan ini merupakan pemilik tangki timbun asphalt / bitumen di wilayah Makasar
2. PT. Nusa Sarana Mandiri
Perusahaan ini merupakan pemilik tangki timbun asphalt / bitumen di wilayah Cirebon
3. PT. Rata Solusi Nusantara
Perusahaan ini merupakan pemilik tangki timbun asphalt / bitumen di wilayah Gresik
Masing-masing perusahaan tersebut memiliki armada truk tangki khusus untuk mengangkut asphalt / bitumen.
Motto, Visi dan Misi PT. Permata Timur Lines
• Motto :
o Strive : Selalu Berjuang o Quality : Kualitas
o Excellence : Yang Terbaik
Jadi motto perusahaan adalah selalu berjuang mencapai kualitas terbaik
• Visi : menjadi perusahaan pelayaran angkutan laut asphalt / bitumen curah cair dan keunggulan kompetitif yang terbaik dalam skala nasional dan menuju pesaing tangguh dalam Asia Tenggara
• Misi : mencapai harga penawaran terendah secara maksimal oleh cargo (asphalt/bitumen) terhadap perusahaan pelayaran.
Struktur Organisasi PT. Permata Timur Lines
Setiap perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasional sehari-hari tidak pernah terlepas dari kegiatan berorganisasi. Organisasi merupakan wadah dimana terdapat proses kerjasama diantara sejumlah manusia yang terlibat dalam hubungan formal untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Struktur organisasi merupakan suatu susunan menurut fungsi-fungsi, tugas, dan wewenang dari masing-masing kegiatan organisasi. Dengan adanya struktur organisasi, masing-masing bagian akan mengetahui tugas dan wewenangnya serta kepada siapa mereka akan bertanggung jawab.
Struktur organisasi dari PT. Permata Timur Lines berbentuk struktur organisasi garis yang dapat dilihat pada Gambar 4.1 pada halaman berikut ini:
48 DIREKTUR
UTAMA
DIREKTUR
KAPAL I MANAGER ADM &
KEU HRD RT / UMUM MANAGER TEKNIK SEKRETARIS KAPAL II MANAGER OPERASI STAFF
OPERASI ADM OPS
DPA
Berikut ini adalah uraian tugas, wewenang dan tanggung jawab masing-masing fungsi yang ada pada struktur organisasi PT. Permata Timur Lines secara garis besar.
a. Direktur Utama
Tugas dan wewenang Direktur Utama :
1) Bertanggung-jawab memimpin kegiatan perusahaan secara keseluruhan.
2) Mengambil keputusan yang penting menyangkut kebijakan umum perusahaan.
3) Mengawasi, mengarahkan, mengevaluasi, dan mengkoordinir tiap departemen dibawahnya agar dapat berfungsi secara optimal mencapai tujuan perusahaan.
b. Direktur
Tugas dan wewenang Direktur:
1) Menyusun rencana kerja dan anggaran pendapatan dan pengeluaran perusahaan.
2) Mengkoordinir tiap departemen yang ada dibawahnya.
3) Mengendalikan pendapatan dan pengeluaran perusahaan, mengatur arus keuangan perusahaan.
4) Bertanggung-jawab secara langsung kepada Direktur Utama c. Manager Operasi
Tugas dan wewenang Manager Operasi:
2) Mengkoordinir dan mengawasi kegiatan kerja. 3) Mengontrol biaya operasional.
4) Melakukan evaluasi dalam penilaian kinerja tiap departemen di bawahnya.
5) Melaksanakan pencapaian target penjualan perusahaan.
6) Mengawasi, mengontrol, serta bertanggung jawab atas seluruh kegiatan Operasi Perusahaan.
d. Manager Administrasi dan Keuangan
Tugas dan wewenang Manager Administrasi dan Keuangan:
1) Bertanggung-jawab kepada Direktur atas pencatatan transaksi dan Laporan Pajak yang terjadi pada perusahaan yang dibuat departemen dibawahnya.
2) Menyusun laporan keuangan.
3) Melakukan pemeriksaan terhadap pencatatan atas transaksi yang terjadi pada perusahaan yang dibuat oleh departemen dibawahnya. 4) Melakukan konsolidasi atas transaksi yang terjadi di perusahaan. 5) Menyusun rencana kerja dan anggaran pendapatan dan pengeluaran
perusahaan dengan persetujuaan Direktur. e. Manager Teknik
Tugas dan wewenang Manager Teknik:
1) Menjaga dan merawat semua peralatan dan mengadakan perbaikan-perbaikan bila memungkinkan untuk dilakukan sendiri
3) Merancang model sesuai dengan ukuran dan klasifikasi dari pembeli serta melakukan penghitungan biaya atau pesanan tersebut
4) Melakukan pengawasan, pengamanan, dan pengendalian persediaan secara tepat sesuai dengan kebutuhan perusahaan
5) Melakukan perencanaan serta kegiatan pengiriman barang ke pelanggan
f. Designated Person Ashore (DPA)
Tugas dan wewenang Designated Person Ashore :
1) Menghubungkan antara perusahaan dengan kapal pengangkut
2) Menjamin kapal pengangkut dapat berlayar dengan kondisi aman dan layak
3) Bertanggung jawab jika terjadi kecelakaan atas kapal pengangkut
4.1.1.Profil Responden
Dalam penelitian ini, profil responden digunakan untuk mengetahui karakterisitk-karakteristik dari karyawan PT. Permata Timur Lines yang terpilih menjadi responden. Penggolongan dilakukan berdasarkan jenis kelamin, pendidikan terakhir, jenjang kepangkatan dan lama bekerja
Berikut ini adalah tabel yang menjelaskan profil responden berdasarkan penggolongannya masing-masing.
Dalam deskripsi subyek penelitian ini akan diuraikan karakteristik responden ditinjau dari jenis kelamin, pendidikan terakhir, jabatan, dan lama bekerja.
1. Jenis Kelamin
Tabel 4.1.
Deskripsi Subyek Penelitian berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Frekuensi Persentase
Laki-laki 39 78%
Perempuan 11 22%
2. Pendidikan terakhir
Tabel 4.2.
Deskripsi Responden berdasarkan Pendidikan Terakhir Pendidikan Terakhir Frekuensi Persentase
SMU/Sederajat 28 56% S-1 22 44% S-2 0 0% S-3 0 0% 3. Kepangkatan Tabel 4.3.
Deskripsi Responden berdasarkan Kepangkatan
Kepangkatan Frekuensi Persentase
Manajer 3 6%
Kepala Departemen 4 8%
Karyawan 43 86%
4. Lama bekerja
Tabel 4.4.
Deskripsi Responden berdasarkan Lama Bekerja Lama Bekerja Frekuensi Persentase
6 bulan – 1 tahun 13 26%
1 tahun – 2 tahun 31 62%
> 2 tahun 6 12%
4.2. Uji Validitas dan Reliabilitas 4.2.1.Uji Validitas
Dalam penelitian ini uji validitas dilakukan pada jumlah data sebanyak 50 responden, dengan menggunakan SPSS 15.0. Caranya yaitu dengan melihat nilai
corrected item-total correlation. Ketentuannya adalah Pertanyaan dengan nilai r
hitung (corrected item-total correlation) lebih besar dari r tabel (nilai r tabel untuk
n = 50 ; df = 48 ; α = 5% adalah 0,235) adalah butir pertanyaan yang valid. 1. Uji Validitas pada variabel kompensasi
Tabel 4.5. Uji Validitas Variabel Kompensasi
Pernyatan Nilai corrected
item-total correlation
Keterangan
1. Gaji yang diterima sesuai dengan masa
kerja karyawan 0,484 Valid
2. Gaji diterima tepat pada waktunya sesuai
dengan perjanjian 0,531 Valid
3. Gaji pokok yang Anda terima sesuai dengan apa yang telah Anda lakukan untuk
perusahaan 0,605 Valid
4. Adanya tunjangan dan fasilitas lain di luar gaji pokok sangat membantu karyawan
dalam usaha menutupi kebutuhannya 0,582 Valid 5. Besarnya tunjangan yang diberikan oleh 0,563 Valid
Pernyatan Nilai corrected item-total
correlation
Keterangan
perusahaan sesuai dengan harapan Anda 6. Perusahaan memberikan bonus sesuai
dengan kinerja Anda 0,593 Valid
7. Bonus yang diterima sesuai dengan hasil
pekerjaan yang dilakukan 0,580 Valid
8. Waktu pemberian bonus 2 bulan sekali
bukan menjadi masalah bagi karyawan 0,705 Valid 9. Perusahaan memberikan jaminan sosial
berupa Jaminan Sosial Tenaga Kerja (JAMSOSTEK) sesuai dengan ketentuan yang berlaku
0,579 Valid 10. Perusahaan memberikan jaminan sosial
berupa Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri (TASPEN) sesuai dengan ketentuan yang berlaku
0,654 Valid 11. Perusahaan memberikan jatah cuti sesuai
dengan kinerja dan peraturan yang berlaku 0,487 Valid 12. Perusahaan memberikan hari libur sesuai
dengan hari-hari libur nasional 0,683 Valid
13. Perusahaan memberikan jaminan dana
pensiun sesuai dengan masa kerja Anda 0,595 Valid 14. Adanya kompensasi lain di luar gaji pokok
memang wajib diadakan oleh perusahaan 0,438 Valid Sumber: Data Primer
Seluruh pernyataan pada variabel kompensasi dinyatakan valid karena nilai
corrected item-total correlation lebih besar dari 0,235.
2. Uji Validitas pada variabel motivasi
Tabel 4.6. Uji Validitas Variabel Motivasi
Pernyatan Nilai corrected item-total correlation
Keterangan 1. Saya menyadari setelah bahwa saya harus
bisa mandiri dalam memenuhi kebutuhan
hidup saya sendiri. 0,474 Valid
2. Dengan begitu keahlian yang telah saya
Pernyatan Nilai corrected item-total correlation
Keterangan masyarakat luas.
3. Ada rasa bangga tersendiri di dalam diri saya saat saya berhasil mengerjakan tugas yang dipercayakan kepada saya.
0,566 Valid 4. Dengan bekerja saya sudah membuktikan
bahwa saya juga bisa memberikan kontribusi positif terhadap perusahaan tempat saya bekerja.
0,593 Valid 5. Upah atau gaji yang saya peroleh dari hasil
kerja keras saya membuat saya tidak selalu
bergantung pada orang lain. 0,588 Valid
6. Bila saya bekerja keras maka saya tidak hanya bisa memenuhi kebutuhan dasar saya tetapi juga kebutuhan sekunder dan tertier saya.
0,582 Valid 7. Dengan terjun bekerja ke dalam masyarakat
maka keberadaan saya sebagai manusia
dewasa diakui. 0,407 Valid
8. Pujian atas hasil kerja yang baik
menimbulkan semacam kepuasan tersendiri
bagi diri saya. 0,548 Valid
9. Saya baru merasa usaha keras yang saya lakukan untuk menyelesaikan pekerjaan tidaklah sia-sia bila saya merasa pimpinan saya juga puas atas hasil itu.
0,340 Valid 10. Terkadang pimpinan baru akan mengakui
skill atau keahlian karyawan setelah melihat bukti keberhasilannya.
0,354 Valid 11. Jabatan yang tinggi merupakan salah satu
cara membuktikan seseorang telah mencapai
kinerja yang sukses dalam karirnya. 0,588 Valid
12. Pelaksanaan berbagai jenis pekerjaan akan lebih efektif dan efisien kalau
dikelompokkan terlebih dahulu berdasarkan kemampuan masing-masing individu.
0,480 Valid 13. Rutinitas tugas yang harus dilakukan setiap
hari bisa membuat pekerjaan terasa monoton dan juga membosankan sehingga karyawan menjadi malas.
0,599 Valid 14. Memiliki rekan kerja yang kooperatif dan
bersikap profesional pada pekerjaanya adalah salah satu kunci keberhasilan suatu
pekerjaan.
Pernyatan Nilai corrected item-total correlation
Keterangan 15. Komunikasi yang baik antara sesama rekan
kerja dapat menciptakan hubungan kerja yang harmonis demi mencapai keberhasilan dalam bekerja.
0,540 Valid 16. Setiap karyawan akan bekerja lebih baik
karena merasa aman mengetahui bahwa hak-haknya sebagai tenaga kerja telah dilindungi oleh Undang-Undang yang ada.
0,565 Valid 17. Perusahaan juga perlu memberikan
tunjangan-tunjangan kepada karyawannya sebagai bagian yang penting dari bentuk rasa aman tersebut.
0,537 Valid 18. Lingkungan kerja yang dapat menciptakan
dan memberikan suasana yang aman dan nyaman merupakan salah satu faktor
pendukung yang penting bagi para karyawan.
0,321 Valid 19. Karyawan akan bekerja dengan baik bila bisa
memiliki nuansa yang kekeluargaan dalam lingkungan kerjanya.
0,451 Valid 20. Semakin besar kontribusi yang diberikan
seseorang terhadap perusahaan maka semakin besar pula imbalan yang akan diterimanya.
0,564 Valid 21. Bonus yang selalu diberikan kepada
karyawan yang berprestasi dengan baik merupakan salah satu motivator mengapa karyawan bekerja keras untuk melampaui target yang ditetapkan oleh perusahaan.
0,374 Valid
Sumber: Data Primer
Seluruh pernyataan pada variabel motivasi dinyatakan valid karena nilai
3. Uji Validitas pada Variabel Kinerja Karyawan
Tabel 4.7. Uji Validitas Variabel Kinerja Karyawan
Pernyatan Nilai corrected
item-total correlation
Keterangan 1. Anda dapat mencapai target pekerjaan yang
ditetapkan oleh perusahaan 0,532 Valid
2. Anda dapat menyelesaikan semua pekerjaan yang diberikan sebaik mungkin untuk memperoleh hasil yang maksimal
0,679 Valid 3. Anda dapat menyelesaikan pekerjaan
dengan benar (sesuai standar kinerja atau pedoman) dan menguntungkan bagi perusahaan
0,756 Valid 4. Anda memiliki inisiatif untuk
menyelesaikan pekerjaan secara maksimal 0,747 Valid 5. Anda dapat menyelesaikan suatu pekerjaan
dengan cepat dan tepat 0,467 Valid
6. Anda dapat menyelesaikan tugas sesuai
dengan jadwal yang berlaku 0,528 Valid
7. Anda selalu hadir tepat waktu ke perusahaan
(07.30 WIB – 16.00 WIB) 0,307 Valid
8. Anda menghindari adanya absen dalam
pekerjaan 0,458 Valid
9. Anda mampu bekerja sama dengan sesama rekan kerja baik atasan maupun bawahan
dengan baik 0,360 Valid
10. Anda dapat menyelesaikan pekerjaan
dengan baik secara berkelompok 0,651 Valid
Sumber: Data Primer
Seluruh pernyataan pada variabel kinerja karyawan dinyatakan valid karena nilai corrected item-total correlation lebih besar dari 0,235.
4.2.2.Uji Reliabilitas
Menurut Kuncoro (2003, p15) suatu angket dikatakan reliabel dengan menggunakan perangkat lunak SPSS (Statistic Package for Social Science), yaitu
Hasil pengujian reliabilitas terhadap semua variabel ditunjukkan tabel di bawah ini:
Tabel 4.8. Uji Reliabilitas
Variabel Alpha Cronbach Keterangan
Kompensasi 0,890 Reliabel
Motivasi 0,892 Reliabel
Kinerja karyawan 0,832 Reliabel
Sumber: Data Primer
Seluruh variabel dinyatakan reliabel karena nilai Cronbach’s Alpha lebih besar dari 0,235.
4.3. Uji Normalitas
Uji Normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah ada beberapa sampel yang diambil berasal dari populasi yang sama (populasi data berdistribusi normal). Uji normalitas untuk tiap variabel dilakukan dengan menggunakan bantuan alat uji Kolmogorov-Smirnov dan melihat hasil uji normalitas melalui nonparametric dan melihat titik sebaran yang di dapat dari grafik Q-Q Plot.
1. Uji Normalitas Variabel Kompensasi
Tabel 4.9. Uji Normalitas Data Variabel Kompensasi Tests of Normality
,085 50 ,200* ,982 50 ,624
Kompensasi
Statistic df Sig. Statistic df Sig. Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
This is a lower bound of the true significance. *.
Lilliefors Significance Correction a.
Dari uji signifikansi Kolmogorov-Smirnov di atas, diperoleh sig = 0,200 > 0,05, karena itu Ha diterima dan Ho ditolak. Berarti data untuk variabel
Kompensasi berdistribusi normal. Observed Value 70 60 50 40 30 20 Expected Normal 2 1 0 -1 -2 -3
Normal Q-Q Plot of Kompensasi
Gambar 4.1 Q-Q Plot Variabel Kompensasi
Dilihat dari gambar di atas terlihat sebaran data variabel Kompensasi berdistribusi normal. Hal ini ditandai oleh sebaran titik – titik plot berada pada suatu garis lurus.
2. Uji Normalitas Variabel Motivasi
Tabel 4.10. Uji Normalitas Data Variabel Motivasi Tests of Normality
,089 50 ,200* ,968 50 ,197
Motivasi
Statistic df Sig. Statistic df Sig. Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
This is a lower bound of the true significance. *.
Lilliefors Significance Correction a.
Dari uji signifikansi Kolmogorov-Smirnov di atas, diperoleh sig = 0,200 > 0,05, karena itu Ha diterima dan Ho ditolak. Berarti data untuk variabel motivasi berdistribusi normal.
Observed Value 100 90 80 70 60 50 40 Exp ect ed Normal 2 1 0 -1 -2 -3
Normal Q-Q Plot of Motivasi
Gambar 4.2 Q-Q Plot Variabel Motivasi
Dilihat dari gambar di atas terlihat sebaran data variabel motivasi berdistribusi normal. Hal ini ditandai oleh sebaran titik – titik plot berada pada suatu garis lurus.
3. Uji Normalitas Variabel Kinerja Karyawan
Tabel 4.11. Uji Normalitas Data Variabel Kinerja Karyawan Tests of Normality
,101 50 ,200* ,963 50 ,120
Kinerja Karyawan
Statistic df Sig. Statistic df Sig. Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
This is a lower bound of the true significance. *.
Lilliefors Significance Correction a.
Dari uji signifikansi Kolmogorov-Smirnov di atas, diperoleh sig = 0,200 > 0,05, karena itu Ha diterima dan Ho ditolak. Berarti data untuk variabel kinerja karyawan berdistribusi normal.
Observed Value 45 40 35 30 25 20 15 E x pe cte d Normal 2 1 0 -1 -2
Normal Q-Q Plot of Kinerja Karyawan
Gambar 4.3 Q-Q Plot Variabel Kinerja Karyawan
Dilihat dari gambar di atas terlihat sebaran data variabel kinerja karyawan berdistribusi normal. Hal ini ditandai oleh sebaran titik – titik plot berada pada suatu garis lurus.
4.4. Analisis Deskriptif
Untuk mengukur tanggapan responden yang diperoleh dari pernyataan-pernyataan yang tercantum dalam kuesioner, maka setiap jawaban diberi skor. Skor yang diberikan adalah sesuai dengan skala likert, yaitu:
• Sangat Setuju (SS), diberi skor = 5 • Setuju (S), diberi skor = 4
• Kurang Setuju (KS), diberi skor = 3 • Tidak Setuju (TS), diberi skor = 2
• Sangat Tidak Setuju (STS), diberi skor = 1
4.4.1.Kompensasi pada PT. Permata Timur Lines
Di bawah ini adalah hasil distribusi frekuensi jawaban para karyawan mengenai variabel kompensasi. Analisis jawaban-jawaban karyawan ini digunakan untuk mengetahui T-1, yaitu bagaimana penerapan kompensasi di PT. Permata Timur Lines.
Tabel 4.12. Penilaian Karyawan mengenai Kompensasi
Pernyatan SS S KS TS STS
Rata-rata 5 4 3 2 1 1. Gaji yang diterima sesuai dengan masa
kerja karyawan 4 23 20 3 0 3,56
2. Gaji diterima tepat pada waktunya
sesuai dengan perjanjian 11 19 11 8 1 3,62 3. Gaji pokok yang Anda terima sesuai
dengan apa yang telah Anda lakukan untuk perusahaan
11 11 19 9 0 3,48 4. Adanya tunjangan dan fasilitas lain di
luar gaji pokok sangat membantu karyawan dalam usaha menutupi kebutuhannya
3 26 18 3 0 3,58
Pernyatan SS S KS TS STS Rata-rata
5 4 3 2 1 oleh perusahaan sesuai dengan harapan
Anda
6. Perusahaan memberikan bonus sesuai
dengan kinerja Anda 6 12 21 8 3 3,2
7. Bonus yang diterima sesuai dengan
hasil pekerjaan yang dilakukan 2 17 22 6 3 3,18 8. Waktu pemberian bonus 2 bulan sekali
bukan menjadi masalah bagi karyawan 9 14 23 4 0 3,56 9. Perusahaan memberikan jaminan sosial
berupa Jaminan Sosial Tenaga Kerja (JAMSOSTEK) sesuai dengan ketentuan yang berlaku
9 17 17 5 2 3,52 10. Perusahaan memberikan jaminan sosial
berupa Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri (TASPEN) sesuai dengan ketentuan yang berlaku
7 12 16 11 4 3,14 11. Perusahaan memberikan jatah cuti
sesuai dengan kinerja dan peraturan
yang berlaku 0 23 17 7 3 3,2
12. Perusahaan memberikan hari libur
sesuai dengan hari-hari libur nasional 1 17 26 6 0 3,26 13. Perusahaan memberikan jaminan dana
pensiun sesuai dengan masa kerja
Anda 5 12 18 11 4 3,06
14. Adanya kompensasi lain di luar gaji pokok memang wajib diadakan oleh
perusahaan 0 23 20 5 2 3,28
Rata-rata Variabel 3,36
Berdasarkan tabel 4.11 secara keseluruhan menunjukkan bahwa rata-rata penilaian karyawan terhadap variabel kompensasi adalah 3,36 yang termasuk dalam kategori cukup setuju. Berarti secara keseluruhan kompensasi yang dilaksanakan oleh PT. Permata Timur Lines adalah cukup baik. Dengan nilai rata-rata 3,36 berarti karyawan menyetujui bahwa selama mereka bekerja di PT. Permata Timur Lines kompensasi yang diberikan oleh perusahaan disesuaikan
dengan kebutuhan karyawan
Dari data di atas juga dapat diketahui rata-rata penilaian kompensasi yang tertinggi pada PT. Permata Timur Lines terdapat pada pernyataan mengenai “Gaji diterima tepat pada waktunya sesuai dengan perjanjian”. Sedangkan rata-rata penilaian terendah adalah “Perusahaan memberikan jaminan dana pensiun sesuai dengan masa kerja Anda”, dimana dalam hal ini berarti karyawan meragukan ataupun tidak yakin dengan hal tersebut.
4.4.2.Motivasi pada PT. Permata Timur Lines
Di bawah ini adalah hasil distribusi frekuensi jawaban para karyawan mengenai variabel motivasi. Analisis jawaban-jawaban karyawan ini digunakan untuk mengetahui bagaimana motivasi pada PT. Permata Timur Lines.
Tabel 4.13. Penilaian Karyawan mengenai Motivasi
Pernyatan SS S KS TS STS Rata-rata 5 4 3 2 1 1. Saya menyadari setelah bahwa saya harus
bisa mandiri dalam memenuhi kebutuhan hidup saya sendiri.
0 21 7 22 0 2,98
2. Dengan begitu keahlian yang telah saya pelajari selama ini bisa diterapkan di dalam
masyarakat luas. 0 19 11 20 0 2,98
3. Ada rasa bangga tersendiri di dalam diri saya saat saya berhasil mengerjakan tugas yang
dipercayakan kepada saya. 6 15 10 10 9 2,98 4. Dengan bekerja saya sudah membuktikan
bahwa saya juga bisa memberikan kontribusi positif terhadap perusahaan tempat saya bekerja.
6 11 14 10 9 2,90 5. Upah atau gaji yang saya peroleh dari hasil
kerja keras saya membuat saya tidak selalu bergantung pada orang lain.
2 12 8 18 10 2,56 6. Bila saya bekerja keras maka saya tidak 10 14 10 16 0 3,36
hanya bisa memenuhi kebutuhan dasar saya tetapi juga kebutuhan sekunder dan tertier saya.
7. Dengan terjun bekerja ke dalam masyarakat maka keberadaan saya sebagai manusia
dewasa diakui. 8 13 14 15 0 3,28
8. Pujian atas hasil kerja yang baik
menimbulkan semacam kepuasan tersendiri bagi diri saya.
6 16 14 13 1 3,26 9. Saya baru merasa usaha keras yang saya
lakukan untuk menyelesaikan pekerjaan tidaklah sia-sia bila saya merasa pimpinan saya juga puas atas hasil itu.
3 21 9 11 6 3,08
10. Terkadang pimpinan baru akan mengakui skill atau keahlian karyawan setelah melihat
bukti keberhasilannya. 8 7 20 13 2 3,12
11. Jabatan yang tinggi merupakan salah satu cara membuktikan seseorang telah mencapai
prestasi kerja yang sukses dalam karirnya. 16 2 24 8 0 3,52 12. Pelaksanaan berbagai jenis pekerjaan akan
lebih efektif dan efisien kalau
dikelompokkan terlebih dahulu berdasarkan kemampuan masing-masing individu.
17 1 27 5 0 3,60
13. Rutinitas tugas yang harus dilakukan setiap hari bisa membuat pekerjaan terasa monoton dan juga membosankan sehingga karyawan menjadi malas.
15 18 14 3 0 3,90 14. Memiliki rekan kerja yang kooperatif dan
bersikap profesional pada pekerjaanya adalah salah satu kunci keberhasilan suatu
pekerjaan.
12 19 12 7 0 3,72 15. Komunikasi yang baik antara sesama rekan
kerja dapat menciptakan hubungan kerja yang harmonis demi mencapai keberhasilan dalam bekerja.
11 11 19 8 1 3,46 16. Setiap karyawan akan bekerja lebih baik
karena merasa aman mengetahui bahwa hak-haknya sebagai tenaga kerja telah dilindungi oleh Undang-Undang yang ada.
17 15 15 3 0 3,92 17. Perusahaan juga perlu memberikan
tunjangan-tunjangan kepada karyawannya sebagai bagian yang penting dari bentuk rasa aman tersebut.
1 30 16 3 0 3,58
18. Lingkungan kerja yang dapat menciptakan dan memberikan suasana yang aman dan
pendukung yang penting bagi para karyawan. 19. Karyawan akan bekerja dengan baik bila bisa
memiliki nuansa yang kekeluargaan dalam
lingkungan kerjanya. 0 16 24 8 2 3,08
20. Semakin besar kontribusi yang diberikan seseorang terhadap perusahaan maka semakin besar pula imbalan yang akan diterimanya.
4 13 24 8 1 3,22
21. Bonus yang selalu diberikan kepada karyawan yang berprestasi dengan baik merupakan salah satu motivator mengapa karyawan bekerja keras untuk melampaui target yang ditetapkan oleh perusahaan.
3 20 16 8 3 3,24
Rata-rata Variabel 3,27
Berdasarkan tabel 4.13 Secara keseluruhan menunjukkan bahwa rata-rata penilaian karyawan terhadap variabel motivasi adalah 3,27 yang termasuk cukup setuju. Berarti secara keseluruhan motivasi pada PT. Permata Timur Lines adalah cukup positif (cukup baik).
Dengan rata-rata penilaian yang tertinggi dapat dilihat motivasi pada PT. Permata Timur Lines yang paling menonjol, yaitu terdapat pada pernyataan mengenai “Setiap karyawan akan bekerja lebih baik karena merasa aman mengetahui bahwa hak-haknya sebagai tenaga kerja telah dilindungi oleh Undang-Undang yang ada.”. Sedangkan rata-rata penilaian terendah adalah “Upah atau gaji yang saya peroleh dari hasil kerja keras saya membuat saya tidak selalu bergantung pada orang lain”, yang berarti karyawan menilai hasil kerja keras mereka terkadang masing membuat mereka bergantung pada orang lain.
4.4.3.Kinerja Karyawan
Di bawah ini adalah hasil distribusi frekuensi jawaban para karyawan mengenai variabel kinerja karyawan. Analisis jawaban-jawaban karyawan ini digunakan untuk mengetahui bagaimana kinerja karyawan pada PT. Permata Timur Lines.
Tabel 4.14. Penilaian Karyawan mengenai Kinerja Karyawan PT. Permata Timur Lines
Pernyatan SS S KS TS STS Rata-rata 5 4 3 2 1 1. Anda dapat mencapai target pekerjaan
yang ditetapkan oleh perusahaan 7 10 27 4 2 3,32 2. Anda dapat menyelesaikan semua
pekerjaan yang diberikan sebaik mungkin untuk memperoleh hasil yang maksimal
9 10 25 6 0 3,44 3. Anda dapat menyelesaikan pekerjaan
dengan benar (sesuai standar kinerja atau pedoman) dan menguntungkan bagi perusahaan
9 29 8 4 0 3,86 4. Anda memiliki inisiatif untuk
menyelesaikan pekerjaan secara
maksimal 11 25 8 4 2 3,78
5. Anda dapat menyelesaikan suatu
pekerjaan dengan cepat dan tepat 0 10 8 24 8 2,40 6. Anda dapat menyelesaikan tugas
sesuai dengan jadwal yang berlaku 6 4 4 27 9 2,42 7. Anda selalu hadir tepat waktu ke
perusahaan (07.30 WIB – 16.00 WIB) 7 18 8 17 0 3,30 8. Anda menghindari adanya absen
dalam pekerjaan 8 7 5 25 5 2,76
9. Anda mampu bekerja sama dengan sesama rekan kerja baik atasan
maupun bawahan dengan baik 11 5 26 8 0 2,70 10. Anda dapat menyelesaikan pekerjaan
dengan baik secara berkelompok 8 11 25 6 0 3,42 Rata-rata Variabel 3,14
Berdasarkan tabel 4.14 secara keseluruhan menunjukkan bahwa rata-rata kinerja karyawan adalah 3,14 yang termasuk dalam kategori cukup setuju. Berarti secara keseluruhan kinerja karyawan pada PT. Permata Timur Lines adalah cukup positif (cukup baik).
Dengan rata-rata penilaian yang tertinggi dapat dilihat kinerja karyawan pada PT. Permata Timur Lines yang paling menonjol, yaitu terdapat pada pernyataan mengenai “Anda dapat menyelesaikan pekerjaan dengan benar (sesuai standar kinerja atau pedoman) dan menguntungkan bagi perusahaan”. Sedangkan rata-rata penilaian terendah adalah “Anda dapat menyelesaikan suatu pekerjaan dengan cepat dan tepat”.
4.5. Analisis Regresi
4.5.1. Pengaruh Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan di PT. Permata Timur Lines
Di bawah ini adalah hasil analisis regresi sederhana antara variabel kompensasi terhadap kinerja karyawan. Analisis ini digunakan untuk mengetahui T-1, yaitu bagaimana pengaruh kompensasi terhadap kinerja karyawan di PT. Permata Timur Lines .
Tabel 4.15. Model Summary
Model Summary ,629a ,396 ,383 5,369 Model 1 R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Predictors: (Constant), Kompensasi
R disebut juga dengan koefisien korelasi. Dapat dibaca bahwa nilai koefisien korelasi antara variabel kompensasi dengan kinerja karyawan adalah 0,629, menunjukkan hubungan yang positif dan kuat antara kompensasi dengan kinerja karyawan.
R Square disebut koefisien determinasi, nilai tersebut digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh kompensasi terhadap kinerja karyawan. Pada tabel diatas nilai R Square adalah 0,396 atau sama dengan 39,6% (0,396 x 100%). Artinya besarnya pengaruh variabel kompensasi terhadap karyawan adalah 39,6%, sedangkan sisanya 61,4% (100% - 39,6%), dipengaruhi oleh variabel-variabel lainnya, seperti pelatihan, kepemimpinan dan lingkungan kerja yang tidak termasuk dalam model penelitian ini.
Tabel 4.16. ANOVA ANOVAb 906,568 1 906,568 31,455 ,000a 1383,432 48 28,821 2290,000 49 Regression Residual Total Model 1 Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Predictors: (Constant), Kompensasi a.
Dependent Variable: Kinerja Karyawan b.
Tabel ANOVA memperlihatkan nilai Fhitung. Apabila Fhitung > Ftabel maka model regresi linier yang digunakan sudah tepat.
Fhitung = 31,455
Ftabel dilihat pada: taraf signifikansi 5%
df pembilang = jumlah variabel – 1 = (2 – 1) = 1
Ftabel = 4,04
Karena Fhitung > Ftabel (31,455 > 4,04) atau Sig < 0,05 (0,000 < 0,05) maka model regresi linier yang akan digunakan sudah tepat.
Tabel 4.17. Coefficients Coefficientsa 7,180 4,385 1,638 ,108 ,514 ,092 ,629 5,608 ,000 (Constant) Kompensasi Model 1 B Std. Error Unstandardized Coefficients Beta Standardized Coefficients t Sig.
Dependent Variable: Kinerja Karyawan a.
Dari nilai Constant dan kompensasi, maka dapat dibuat persamaan regresi: Y = a + bX
Y = 7,180 + 0,514X
Pada tabel Coefficients dapat diketahui nilai Constant 7,180 (bernilai positif) yang menyatakan bahwa jika tidak ada kenaikan nilai dari variabel kompensasi, maka nilai kinerja karyawan tetap baik. Nilai kompensasi adalah 0,514 (bernilai positif) menyatakan bahwa setiap peningkatan kompensasi karyawan akan meningkatkan kinerja karyawan.
Pada tabel coefficients juga terdapat nilai t hitung. Uji t berguna untuk menguji signifikansi koefisien regresi, yaitu apakah kompensasi berpengaruh terhadap kinerja karyawan secara signifikan atau tidak. Hipotesisnya adalah:
• H0 : Tidak ada pengaruh yang signifikan antara kompensasi terhadap kinerja karyawan
• H1 : Ada pengaruh yang signifikan antara kompensasi terhadap kinerja karyawan
Dasar pengambilan keputusan pengujian adalah:
• Jika t hitung > t tabel atau Sig < 0,05 maka H0 ditolak • Jika t hitung < t tabel atau Sig > 0,05 maka H0 diterima t hitung = 5,608
t tabel dilihat pada: taraf signifikansi 0,05 (dilakukan pada tes 2 sisi) df = jumlah sampel – jumlah variabel = (50 – 2) = 48
t tabel (1/2 0,05 ; 48) = 2,0106
Karena t hitung > t tabel (5,608 > 2,0106) atau Sig < 0,05 (0,000 < 0,05) maka H0 ditolak dan H1 diterima, berarti ada pengaruh yang signifikan antara kompensasi terhadap kinerja karyawan.
4.5.2. Pengaruh Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan di PT. Permata Timur Lines
Di bawah ini adalah hasil analisis regresi sederhana antara variabel motivasi terhadap kinerja karyawan. Analisis ini digunakan untuk mengetahui T-2, yaitu bagaimana pengaruh motivasi terhadap kinerja karyawan di PT. Permata Timur Lines .
Tabel 4.18. Model Summary
Model Summary ,672a ,451 ,440 5,116 Model 1 R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Predictors: (Constant), Motivasi
R disebut juga dengan koefisien korelasi. Dapat dibaca bahwa nilai koefisien korelasi antara variabel motivasi dengan kinerja karyawan adalah 0,672, menunjukkan hubungan yang positif dan kuat antara motivasi dengan kinerja karyawan.
R Square disebut koefisien determinasi, nilai tersebut digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh motivasi terhadap kinerja karyawan. Pada tabel diatas nilai R Square adalah 0,451 atau sama dengan 45,1% (0,451 x 100%). Artinya besarnya pengaruh variabel motivasi terhadap kinerja karyawan adalah 45,1%, sedangkan sisanya 54,9% (100% - 45,1%), dipengaruhi oleh variabel-variabel lainnya, seperti pelatihan, insentif, lingkungan kerja yang tidak termasuk dalam model penelitian ini.
Tabel 4.19. ANOVA ANOVAb 1033,706 1 1033,706 39,495 ,000a 1256,294 48 26,173 2290,000 49 Regression Residual Total Model 1 Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Predictors: (Constant), Motivasi a.
Dependent Variable: Kinerja Karyawan b.
Tabel ANOVA memperlihatkan nilai Fhitung. Apabila Fhitung > Ftabel maka model regresi linier yang digunakan sudah tepat.
Fhitung = 39,495
Ftabel dilihat pada: taraf signifikansi 5%
df pembilang = jumlah variabel – 1 = (2 – 1) = 1
df penyebut = jumlah data – jumlah variabel = (50 – 2) = 48 Ftabel = 4,04
Karena Fhitung > Ftabel (39,495 > 4,04) atau Sig < 0,05 (0,000 < 0,05) maka model regresi linier yang akan digunakan sudah tepat.
Tabel 4.20. Coefficients Coefficientsa 5,582 4,171 1,338 ,187 ,376 ,060 ,672 6,285 ,000 (Constant) Motivasi Model 1 B Std. Error Unstandardized Coefficients Beta Standardized Coefficients t Sig.
Dependent Variable: Kinerja Karyawan a.
Dari nilai Constant dan motivasi, maka dapat dibuat persamaan regresi: Y = a + bX
Y = 5,582 + 0,376X
Pada tabel Coefficients dapat diketahui nilai Constant 5,582 (bernilai positif) yang menyatakan bahwa jika tidak ada kenaikan nilai dari variabel motivasi, maka nilai kinerja karyawan tetap baik. Nilai motivasi adalah 0,376 (bernilai positif) yang berarti bahwa peningkatan motivasi akan meningkatkan kinerja karyawan.
Pada tabel coefficients juga terdapat nilai t hitung. Uji t berguna untuk menguji signifikansi koefisien regresi, yaitu apakah motivasi berpengaruh terhadap kinerja karyawan secara signifikan atau tidak. Hipotesisnya adalah:
• H0 : Tidak ada pengaruh yang signifikan antara motivasi terhadap kinerja karyawan
• H1 : Ada pengaruh yang signifikan antara motivasi terhadap kinerja karyawan
Dasar pengambilan keputusan pengujian adalah:
• Jika t hitung > t tabel atau Sig < 0,05 maka H0 ditolak • Jika t hitung < t tabel atau Sig > 0,05 maka H0 diterima t hitung = 6,285
t tabel dilihat pada: taraf signifikansi 0,05 (dilakukan pada tes 2 sisi) df = jumlah sampel – jumlah variabel = (50 – 2) = 48
t tabel (1/2 0,05 ; 48) = 2,0106
Karena t hitung > t tabel (6,285 > 2,0106) atau Sig < 0,05 (0,000 < 0,05) maka H0 ditolak dan H2 diterima, berarti ada pengaruh yang signifikan antara motivasi terhadap kinerja karyawan.
4.5.3. Pengaruh Kompensasi dan Motivasi Secara Bersama-sama Terhadap Kinerja di PT. Permata Timur Lines
Di bawah ini adalah hasil analisis regresi berganda antara variabel kompensasi dan motivasi terhadap kinerja. Analisis ini digunakan untuk mengetahui T-3, yaitu bagaimana pengaruh kompensasi dan motivasi secara bersama-sama terhadap kinerja karyawan di PT. Permata Timur Lines .
Tabel 4.21. Model Summary
Model Summary ,748a ,559 ,540 4,636 Model 1 R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Predictors: (Constant), Motivasi, Kompensasi
a.
Pada tabel diatas dapat dibaca bahwa nilai koefisien korelasi (R) antara variabel kompensasi dan motivasi terhadap kinerja karyawan adalah 0,748,
menujukkan hubungan yang positif dan kuat antara kompensasi dan motivasi secara bersama-sama terhadap kinerja karyawan.
R Square disebut koefisien determinasi, nilai tersebut digunakan untuk
mengetahui besarnya pengaruh kompensasi dan motivasi terhadap kinerja karyawan. Pada tabel diatas nilai R Square adalah 0,365 atau sama dengan 55,9%
(0,559 x 100%). Artinya kompensasi dan motivasi secara bersama-sama mempengaruhi kinerja karyawan sebesar 55,9% dan sisanya sebesar 44,1 (100% - 55,9%) dipengaruhi oleh variabel lainnya, seperti pelatihan, lingkungan kerja, kepemimpinan yang tidak termasuk dalam model penelitian ini.
Tabel 4.22. ANOVA ANOVAb 1279,812 2 639,906 29,772 ,000a 1010,188 47 21,493 2290,000 49 Regression Residual Total Model 1 Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Predictors: (Constant), Motivasi, Kompensasi a.
Dependent Variable: Kinerja Karyawan b.
Tabel ANOVA memperlihatkan nilai F hitung. Uji F ini berguna untuk mengetahui apakah model regresi linier yang akan digunakan sudah tepat atau tidak dan untuk menguji variabel-variabel bebas secara bersama-sama terhadap variabel terikat. Dengan uji F dilakukan pengujian pengaruh antara variabel kompensasi dan motivasi secara bersama-sama terhadap kinerja karyawan.
Hipotesisnya adalah:
• H0 : Tidak ada pengaruh yang signifikan antara kompensasi dan motivasi secara bersama-sama terhadap kinerja karyawan di PT. Permata
Timur Lines
• H1 : Ada pengaruh yang signifikan antara kompensasi dan motivasi secara bersama-sama terhadap kinerja karyawan di PT. Permata Timur Lines
Dasar pengambilan keputusan pengujian adalah:
• Jika F hitung > F tabel atau Sig < 0,05 maka H0 ditolak • Jika F hitung < F tabel atau Sig > 0,05 maka H0 diterima Fhitung = 29,772
Ftabel dilihat pada: taraf signifikansi 5%
df pembilang = jumlah variabel – 1 = (3 – 1) = 2
df penyebut = jumlah data – jumlah variabel = (50 – 2) = 48 Ftabel = 3,19
Karena Fhitung > Ftabel (29,772 > 3,19) atau Sig < 0,05 (0,000 < 0,05) maka H0 ditolak dan H1 diterima, berarti ada pengaruh yang signifikan antara variabel kompensasi dengan motivasi secara bersama-sama terhadap kinerja, dan model regresi linier yang akan digunakan sudah tepat.
Tabel 4.23. Coefficients Coefficientsa -1,527 4,325 -,353 ,726 ,314 ,093 ,384 3,384 ,001 ,264 ,063 ,473 4,167 ,000 (Constant) Kompensasi Motivasi Model 1 B Std. Error Unstandardized Coefficients Beta Standardized Coefficients t Sig.
Dependent Variable: Kinerja Karyawan a.
Dari nilai Constant dan kompensasi serta B motivasi, maka dapat dibuat
Y = -1,527 + 0,314X1 + 0,264X2
Pada tabel Coefficients dapat diketahui nilai B Constant -1,527 yang menyatakan
bahwa jika tidak ada kenaikan kompensasi dan motivasi, maka kinerja karyawan akan mengalami penurunan.
Nilai B kompensasi adalah 0,314 (bernilai positif) menyatakan bahwa setiap peningkatan kompensasi akan meningkatkan kinerja karyawan.
Nilai B motivasi adalah 0,264 (bernilai positif) menyatakan bahwa setiap peningkatan motivasi akan meningkatkan kinerja karyawan.
Pada tabel coefficients juga terdapat nilai t hitung. Uji t berguna untuk menguji
signifikansi koefisien regresi, yaitu apakah masing-masing dari variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen secara signifikan atau tidak. Hipotesisnya adalah:
Untuk variabel kompensasi:
• H0 : Tidak ada pengaruh yang signifikan kompensasi terhadap kinerja karyawan
• H1 : Ada pengaruh yang signifikan kompensasi terhadap kinerja karyawan Untuk variabel motivasi:
• H0 : Tidak ada pengaruh yang signifikan motivasi terhadap kinerja karyawan
• H1 : Ada pengaruh yang signifikan motivasi terhadap kinerja karyawan Dasar pengambilan keputusan pengujian adalah:
• Jika t hitung > t tabel atau Sig < 0,05 maka H0 ditolak • Jika t hitung < t tabel atau Sig > 0,05 maka H0 diterima
t hitung X1 = 3,384, t hitung X2 = 4,167
t tabel dilihat pada: taraf signifikansi 0,05 (dilakukan pada tes 2 sisi) df = jumlah sampel – jumlah variabel = (50 – 2) = 48
t tabel (1/2 0,05 ; 48) = 2,0106
Untuk kompensasi karena t hitung > t tabel (3,384 > 2,0106) atau Sig < 0,05 (0,001 < 0,05) maka H0 ditolak dan H1 diterima, berarti ada pengaruh yang signifikan antara kompensasi terhadap kinerja karyawan.
Untuk motivasi karena t hitung > t tabel (4,167 > 2,0106) atau Sig < 0,05 (0,000 < 0,05) maka H0 ditolak dan H1 diterima, berarti ada pengaruh yang signifikan antara motivasi terhadap kinerja karyawan.
4.6. Implikasi Hasil Penelitian
Setelah dilakukan survey pada para karyawan PT. Permata Timur Lines mengenai kompensasi, motivasi, dan kinerja karyawan di PT. Permata Timur Lines, maka hasil yang didapat adalah: Masing-masing dari variabel independent, yaitu kompensasi dan motivasi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karyawan, dimana pengaruh kompensasi terhadap kinerja karyawan adalah 39,6%, dan pengaruh ini lebih kecil dibandingkan dengan pengaruh motivasi terhadap kinerja karyawan yang sebesar 45,1%. Namun secara bersama-sama kompensasi dan motivasi memiliki pengaruh yang cukup besar terhadap kinerja karyawan PT. Permata Timur Lines yaitu sebesar 55,9%. Hal ini berarti dalam memutuskan meningkatkan kinerja karyawan di PT. Permata Timur Lines sebagian kecil dipengaruhi oleh kompensasi dan motivasinya. Sedangkan masih ada 44,1% variabel lainnya diluar model yang lebih dominan mempengaruhi kinerja karyawan di PT. Permata Timur Lines, seperti pelatihan, gaya
kepemimpinan dan lingkungan kerja. Hal ini terjadi karena pada dasarnya manusia bekerja untuk mencari penghasilan, dimana penghasilan yang memadai secara tidak langsung akan meningkatkan gairah kerja dan kinerja. Hal lain, seperti pelatihan memungkinkan seorang karyawan menjadi lebih menguasai pekerjaannya, sehingga mereka mampu bekerja dengan efisien dan efektif dan hal tersebut mempengaruhi kinerja terutama dalam hal hasil kerja sesuai target. Gaya kepemimpinan dan lingkungan kerja juga mempunyai pengaruh terhadap kinerja, dimana seorang karyawan dengan penghasilan yang memadai, namun gaya kepemimpinan yang diterapkan atasan tidak sesuai dengan kepribadian karyawan, maka akan menyebabkan karyawan tersebut menurun kinerjanya karena merasa tertekan dengan kondisi kerjanya terutama dalam hal cara menyelesaikan pekerjaan dan menunjukkan kemampuan kerja, demikian juga dengan lingkungan kerja karyawan, dimana lingkungan kerja atau ruang lingkup kerja yang tidak memadai dan tidak sesuai dengan jenis kerja atau hasil kerja yang dituntut perusahaan akan menyebabkan karyawan tersebut menurun kinerjanya, terutama dalam hal kecepatan dan kesigapan dalam mengerjakan pekerjaannya
Mengingat pengaruh kedua variabel independen terhadap variabel dependen signifikan, maka kedua hal tersebut perlu dipertahankan dan dibina lebih lanjut agar di masa yang akan datang tetap memberikan pengaruh yang positif terhadap kinerja karyawan. Selain itu diharapkan dengan adanya kinerja yang baik dapat menjadi acuan bagi perusahaan untuk melakukan perbaikan di bidang yang lain, seperti promosi jabatan dan kenaikan gaji.