• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERKEMBANGAN RASA INGIN TAHU PADA MAKHLUK HIDUP MAKALAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERKEMBANGAN RASA INGIN TAHU PADA MAKHLUK HIDUP MAKALAH"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

PERKEMBANGAN RASA INGIN TAHU PADA MAKHLUK

HIDUP

(Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Filsafat Ilmu)

MAKALAH

Oleh

Alvian Budiman

270110130007

Teknik Geologi C

FAKULTAS TEKNIK GEOLOGI

UNIVERSITAS PADJADJARAN

JATINANGOR

2014

(2)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penyusun panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan kesehatan, kesempatan, karunia, beserta rahmatnya sehingga penyusun dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Filsafat Ilmu berupa makalah yang berjudul “Perkembangan Rasa Ingin Tahu Pada Makhluk Hidup”.

Dengan dapat diselesaikannya makalah ini, penyusun berterima kasih kepada dosen pengampu, dosen pembimbing, serta pihak lain yang ikut mendukung proses penyelesaian makalah ini. Penyusun berharap makalah ini dapat menjadi salah satu bahan pembelajaran untuk pengembangan ilmu filsafat. Penyusun menyadari bahwa materi yang disampaikan masih sangat jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun sangatlah penyusun harapkan.

Jatinangor, September 2014

Penyusun

(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...i

DAFTAR ISI ...ii

BAB I PENDAHULUAN ...1

1.1 Latar Belakang ...1

1.2 Rumusan Masalah...1

1.3 Tujuan ...2

BAB II PEMBAHASAN...3

2.1 Pengertian Rasa Ingin Tahu (Kuriositas)………...3

2.2 Hakekat Manusia dan Sifat Keingintahuannya...3

2.3 Sejarah Ilmu Pengetahuan Manusia …….………...…..5

2.3.1 Perkembangan Pola Pikir Manusia……….5

2.3.2 Perkembangan Fisik Manusia………..12

BAB III PENUTUP...14

3.1 Kesimpulan ...14

3.2 Saran ...15

(4)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Manusia merupakan makhluk hidup ciptaan tuhan yang paling berhasil dalam persaingan hidup di bumi ini, meski banyak keterbatasan fisik, seperti ukuran, kekuatan, kecepatan, dan panca inderanya, bila dibandingkan dengan penghuni bumi lainnya. Keberhasilan itu disebabkan oleh manusia memiliki kemampuan otak yang lebih baik daripada makhluk lainnya, yang memungkinkan lebih mudah untuk beradaptasi dengan lingkungannya.

Meskipun beberapa binatang sudah mempunyai otak seperti halnya manusia dan mempunyai daya pikir, namun terbatas pada insting (naluri) dan upaya mempertahankan diri serta turunannya. Insting tersebut terutama ditujukan untuk kelangsungan hidupnya seperti memperoleh makanan, perlindungan diri dan perkembangbiakan. Aktivitas hewan tersebut ternyata tidak berubah dari masa ke masa dan dinyatakan sebagai idle curiousity.

Sedangkan manusia di samping mempunyai naluri dan nurani, manusia juga memiliki nalari. Dengan nalari itu, manusia menggunakan kemampuan otaknya untuk melakukan penalaran, pemikiran logis dan analisis. Berlandaskan kemampuan tersebut maka pengetahuan yang diperoleh saat ini merupakan dasar dari munculnya rasa ingin tahu manusia tersebut selalu berkembang (curiousity). Dengan nurani, manusia selalu ingin berbuat baik untuk dirinya dan lingkungannya.

Oleh karena itu, untuk lebih memperdalam dan lebih mengetahi mengenai perkembangan rasa ingin tahu pada makhluk hidup, khususnya manusia maka disusunlah makalah ini.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimanakah yang dimaksud dengan rasa ingin tahu?

(5)

3. Bagaimanakah sejarah terbentuknya rasa ingin tahu dan perkembangan ilmu pengetahuan?

1.3 Tujuan

1. Memahami pengertian rasa ingin tahu.

2. Mengetahui dan memahami rasa ingin tahu pada manusia dan hewan serta perkembangannya.

3. Mengetahui dan memahami sejarah terbentuknya rasa ingin tahu dan perkembangan ilmu pengetahuan.

(6)

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Rasa Ingin Tahu (Kuriositas)

Berbeda dengan mahluk lainnya manusia selalu serba ingin tahu terhadap berbagai fenomena alam yang dialaminya, manusia selalu bertanya ada apa ? (jika terjadi gempa bumi, gunung meletus, banjir bandang atau gejala alam lainnya khususnya membuat mereka cemas) hal ini merupakan daya rangsang yang diteruskan pada daya fikir sehingga munculah pertanyaan ada apa?, setelah tahu bahkan manusia terus bertanya lebih jauh lagi, Bagaimana ? dan seterusnya akan bertanya mengapa ? pertanyaan-pertanyaan tersebut merupakan pisau-pisau untuk menoreh pengetahuan walaupun secara sederhana dan bersifat indrawi.

Sementara mahluk lain dalam memenuhi kebutuhan dan kelangsungan hidupnya hanya mengandalkan naluriah (instink) belaka sementara Asimov menyebutnya idle curiosity yang sifatnya tetap tidak berkembang sepanjang jaman contohnya sarang burung manyar mungkin yang tercanggih dibanding burung lainnya, tetapi sejak dulu sampai saat ini sarang burung manyar konstruksi dan motivnya tetap begitu saja, berbeda dengan manusia dulu pada zaman primitif manusia hidup di gua-gua, berubah menjadi rumah sederhana, dengan ilmu dan teknologi manusia dapat membangun rumah-rumah modern pencakar langit, artinya manusia memiliki rasa ingin tahu yang berubah menjadi daya pikir yang dapat berkembang sepanjang jaman sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya yang tidak pernah puas maka manusia terus berupaya mencari dan menemukan sesuatu yang dapat memudahkan dan menyenangkan dalam hidupnya.

2.2 Hakekat Manusia dan Sifat Keingintahuannya

Manusia adalah makhluk yang memiliki kelebihan dibandingkan dengan penghuni bumi lainnya. Beberapa kelebihan manusia dari pada makhluk lainnya antara lain :

(7)

dicerminkan dalam tindakan dan perilakunya terhadap lingkungannya. b) Manusia sebagai pembuat alat karena sadar akan keterbatasan inderanya. c) Manusia dapat berbicara ( Homo Langues ) baik secara lisan maupun tulisan. d) Manusia dapat hidup bermasyarakat ( Homo sosius ) dan berbudaya ( Homo Humanis ).

e) Manusia dapat mengadakan usaha ( Homo Economicus )

f) Manusia mempunyai kepercayaan dan beragama ( Homo religious )

Sebagimana mahluk hidup lainnya manusia memiliki kemiripan baik secara morfologis maupun anatomis termasuk mekanisme organis yang secara signifikan memiliki kesamaan proses biologis, seperti kebutuhan makan/minim (nutrisi), kebutuhan bernapas (respirasi), berkembang biak (reprodukksi), menerima rangsang (iritabilitasi), bergerak dan lain-lain yang merupakan ciri-ciri mahluk hidup (biotis). Tetapi dibanding mahluk lain, manusia memiliki keunikan yang tidak dimiliki oleh mahluk lainnya yakni rasa ingin tahuannya (kutriositas) mengalami perkembangan yang signifikan yaitu apa yang disebut dengan daya fikir (budi daya).

Secara fisik manusia memiliki banyak kelemahan disbanding mahluk lain, seperti gajah dapat mengangkat benda yang berat yang tidak dapat diangkat oleh manusia, kuda, harimau dapat berlari kencang, bahkan dengan nyamuk yang kecil sekalipun manusia masih lebih lemah karena hanya dengan gigitannya ( nyamuk anofeles/malaria) manusia bisa sakit bahkan dapat mengakibatkan kematian. Tetapi karena manusia dilengkapi radar berfikir maka manusia dengan kekuatan fikirnya mampu mengembangklan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dengan ilmu dan teknologi itulah manusia dapat menaklukan berbagai kekuatan yang dimilki oleh mahluk lain (hewan), teknologi dapat mengangkat beban yang lebih berat, gerak lari mobil, pesawat lebih kencang dibanding kuda dan harimau. Dengan demikian keunikan dan keunggulan manusia dibanding dengan mahluk lainnya adalah terletak pada daya fikirnya.

Manusia dengan rasa ingin tahunya yang besar, selalu berusaha mencari keteranga tentang fenomena alam yang teramati. Untuk menjawab pertanyaan atau

(8)

rasa ingin tahunya, manusia sering mereka-reka sendiri jawabannya. Jawaban semacam ini sering tidak logis, tetapi sering diterima masyarakat awam sebagai suatu kebenaran. Pengetahuan semacam ini disebut sebagai “pseudo science” yaitu pengetahuan yang mirip sains tetapi bukan sains.

2.3 Sejarah Ilmu Pengetahuan Manusia 2.3.1 Perkembangan Pola Pikir Manusia

Bila dibandingkan dengan hewan, maka tubuh manusia lemah, sedangkan rohaninya, yaitu akal budi dan kemauannya sangat kuat. Manusia tidak dapat terbang seperti burung, tidak dapat berenang secepat buaya, tidak mampu mengangkat benda berat seperti gajah, dan sebagainya, tetapi dengan akal budinya dan kemauannya, manusia dapat menjadi makhluk yang lebih dari makhluk lain. Kelebihan manusia itu karena memiliki akal budi dan kemauan yang keras sehingga dapat mengendalikan jasmaninya. Manusia sebagai makhluk berpikir dibekali hasrat ingin tahu tentang benda dan peristiwa yang terjadi di sekitarnya termasuk juga ingin tahu tentang dirinya sendiri. Rasa ingin tahu inilah mendorong manusia untuk memahami dan menjelaskan gejala-gejala alam, baik alam besar (makrokosmos) mapun alam kecil (mikrokosmos), serta berusaha memecahkan masalah yang dihadapi. Dorongan rasa ingin tahu dan usaha untuk memahami dan memecahkan masalah yang dihadapi, menyebabkan manusia dapat mengumpulkan pengetahuan. Rasa ingin tahu yang terdapat pada manusia ini menyebabkan pengetahuan mereka menjadi berkembang. Setiap hari mereka berhubungan dan mengamati benda-benda dan peristiwa-peristiwa yang terjadi dialam sekitarnya. Pengamatan-pengamatan yang ditangkap melalui panca indera-nya merupakan objek rasa ingin tahunya. Manusia tidak akan merasa puas jika belum memperoleh jawaban mengenai hal-hal yang diamatinya. Mereka berusaha mencari jawabannya dan untuk itu mereka harus berpikir. Rasa ingin tahunya terus berlanjut. Bukan hanya “apa”-nya saja yang ingin diketahui jawabannya, tetapi juga jawaban dari “bagaimana” dan kemudian berlanjut “mengapa” tentang

(9)

hal-hal yang bersangkutan dengan benda-benda dan peristiwa-peristiwa yang diamati.

Rasa ingin tahu manusia terus berkembang memalui pengamatan dan pengalaman indrawi sehingga mampu menemukan apa yang diinginkannya, tetapi karena memang manusia adalah mahluk yang tidak mudah puas dengan apa yang telah mereka ketahui bahkan sering menemukan jawaban-jawaban yang tidak dapat memecahkan masalah dan tidak memuaskan dirinya, pada masa kuno sering mereka mencoba mencari-cari jawaban dengan me-reka- reka bahasa untuk memuaskan dirinya terhadap fenomena alam yang dilihat, dirasakan, didengar maupun dicium oleh mereka. Misalnya apa pelangi itu ? Sebenarnya mereka tidak mampu menjawab atas pertanyaan itu, tetapi untuk kepuasan maka mereka mencoba mencari-carai jawaban yang sekiranya dapat memuaskan baik bagi dirinya maupun orang lain, sehingga mereka menjawab bahwa pelangi itu adalah selendang bidadari yang sedang mandi, dari jawaban tersebut muncul pengetahuan baru yakni bidadari.

Selanjutnya tetang pertanyaan mengapa gunung meletus ? Sekali lagi mereka tidak mampu menjawab tapi dengan alasan kepuasan mereka menjawab gunung itu meletus karena yang punya gunung sedang marah, dari jawaban itu munculah pengetrahuan baru yang punya gunung, sehingga mereka memperluas pengetahuannya dengan anggapan segala sesuatu itu ada yang punya, mereka percaya kalau laut itu ada yang punya, angin ada yang punya, pohon besar ada yang punya dan lain-lain. Oleh karenanya untuk menghilangkan rasa kecemasan dari yang punya gunung, laut, pohon besar dan lainnya tidak marah maka mereka melakukan upacara ritual baik dengan cara membaca mantera-mantera, gerakan-gerakan tarian, penyajian sesajen dan lain-lain. Pengetahuan-pengetahuan itu merupakan penggabungan dari pengalaman-pengalaman indrawi dan kepercayaan dan disebut dengan mitos. Cerita-cerita mitos itu disebut legenda.

Mengapa mitos dapat diterima pada saat itu sebagai suatu kebenaran hal ini karena dilatarbelakangi oleh keterbatasan indrawi keterbatasan penalaran dan hasrat ingin tahunya yang segera ingin dipenuhi.

(10)

Beberapa keterbatasan alat indra manusia sebagai penyebab munculnya mitos adalah :

a. Alat Penglihatan

Banyak benda yang bergerak sangat cepat sehingga tak tampak jelas oleh mata, mata tak dapat membedakan benda-benda. Demikian juga jika benda berada pada tempat yang jauh mata kita tak dapat melihat dengan jelas.

a. Alat Pendengaran

Pendengaran manusia terbatas pada getaran yang mempunyai frekwensi dari 30 sampai 30.000 per detik. Getaran di bawah tiga puluh atau diatas tiga puluh ribu per detik tak terdengar.

a. Alat Pencium dan Pengecap

Manusia hanya dapat membedakan 4 jenis rasa, yakni manis, masam, asin, dan pahit. Bau parfum dan bau-bauan yang laindapat dikenal oleh hidung kita bila konsentrasinya di udara lebih dari sepersepuluh juta bagian.

a. Alat Perasa

Alat perasa pada kulit manusia dapat membedakan panas atau dingin, namun sangat relatif atau tergantung pada kondisi sehingga tidak dapat digunakan sebagai alat observasi yang tepat.

Mengapa mitos dapat diterima kebenarannya pada masa itu disebabkan beberapa factor di bawah ini ;

a. Keterbatasan pengetahuan yang disebabkan keterbatasan pengindraan baik langsung mmaupun dengan alat.

(11)

c. Hasrat ingin tahunya terpenuhi

Sementara berdasarkan sejarah perkembangan jiwa manusia baik secara individu maupun kelompok, menurtut Auguste Comte (1798 – 1857 M ) menjelaskan akan berlangsung dalam tiga tahap, Yaitu ;

1. Tahap teologi/fiktif

2. Tahap filsafat/metafisik/abstrak 3. Tahap positif atau ilmiah ril

Pada tahap teologi atau fiktif, manusia berusaha untuk mencari dan menemukan sebab pertama dn tujuan akhir dari segala sesuatu, dan selalu diohubungkan dengan kekuatan gaib. Gejala alam yang menarik perhatiannya selalu diletakan dalammkaitannya dengan sumber yang mutlak. Mempunyai anggapan bahwa setiap gejala dan peristiwa dikuasai dan diatur oleh para dewa atau kekuatan gaib lainnya.

Tahap metafisika atau abstrak, merupakan tahapan manusia masih tetap mencari sebab utama dan tujuan akhir, tetapi manusioa tidak lagi menyandarkan diri pada kepercayaan akan adanya kekuatan gaib, melainkan kepada akalnya sendiri, akal yang telah mampu melakukan abstraksi guna menemukan hakikat sesuatu.

Tahap positif atau riil merupakan tahap dimana manusia telah mampu berpikir secara positif atau riil atas dasar pengetahuan yang telah dicapainya yang dikembangkan secara positif melalui pengamatan, percobaan, dan perbandingan.

Puncak perkembangan pemikiran mitos adalah pada zaman Babilonia yaitu kira-kira 700 – 500 SM pada zaman ini mereka sudah mampu menelaah bentuk bumi sehingga mereka berpendapat bahwa bumi ini berbentuk setengah bola, bumi sebagai hamparan dan langit beserta bintang-bintang sebagai atap, bahkan yang lebih menakjubkan mereka sudah mengenal bidang edar matahari

(12)

sehingga mereka tahu bahwa dalam setiap 365,25 hari matahari beredar kembali pada titik semula dan ini yang disebut waktu tahun.

Pengamatan terhadap angkasa raya memiliki daya tarik tersendiri pada masa itu, sehingga pengetahuan dalam bidang ini cukup pesat, maka munculah pengetahuan rasi-rasi perbintangan yang sekarang kita kenal yakni; rasi scorpio, rasi virgo, rasi pisces, rasi leo dan sebagainya rasi-rasi ini erat kaitannya dengan peramalan nasib manusia dan dikenalah dengan astrologi. Karena pengetahuan ini hanya bersifat peramalan, imajiner, dugaan dan kepercayaan maka pengetahuan ini disebut Pseudo science (sain palsu) yakni pengetahuan mitos yang dikaitkan dengan fenomena alam yang sebenarnya (mirip sebenarnya tetapi bukan sebenarnya).

Sain palsu tersebut sangat berpengaruh pada para pemikir filosuf yunani seperti Thales ( 624-549) ia berpendapat bahwa bumi ini adalah sebuah piring yang terapung di atas air, ia pula yang pertama kali menggagas asal mula benda dan menurutnya semua kehidupan berawal dari air, hal ini merupakan awal pemikiran yang sangat besar karena mampu mengalihkan pemikiran mitos yang menganggap semua yang ada dibumi ini adalah ciptaan dewa, pengaruh pemikiran Thales ini telah menggiring pemikiran bangsa yunani untuk meninggalkan berfikir mitos secara perlahan-lahan. Generasi filosuf Yunani yang telah berhasil menyumbangkan buah pikiurannya diantaranya adalah :

a. Anaximander, Seorang pemikir kontemporer pada masa Thales. Dia berpendapat bahwa langit yang kita lihat sebenarnya hanya separuh saja. Langit dan segala isinya itu beredar mengelilingi bumi, Ia berhasil membuat jam matahari yang menggunakan tongkat yang tegak lurus dipermukaan bumi, bayangan tongkat dijadikan petunjuk waktu (jam tongkat) pada tahun 70-an sering kita temukan jenis ini di masjid untuk pedoman waktu shalat. b. Anaximenes, (560-520) Ia berpendapat unsure dasar pembentuk benda adalah

(13)

merupakan wujud benda yang dapat berubah merenggang menjadi api, dan memadat menjadi tanah konsep ini menjadi awal kansep transmutasi benda. c. Herakleitos ( 560-470 ), Ia menyangkal konsep anaximenes, menurutnya

apilah yang menjadi dasar transmutasi benda, karena tanpa api benda akan tetap seperti adanya.

d. Phytagoras (500 SM), Ia berpendapat bahwa sebenarnya yang menjadi unsure dasar pembentuk benda adalah terdiri empat unsure dasar yaitu tanah, api, udara dan air. Phytagoras sangat terkenal sebagai ahli matematika dan penemu Dalil Phytagoras

e. Demokritos (460-370), Pendapatnya adalah bahwa suatu benda dibelah secara terus menerus akan menghasilkan bagian terkecil yang tidak dapat dibagi-bagi lagi. Bagian terkecil itu disebutnya Atomos atau atom, istilah atom ini sampai saat ini masih dipergunakan sekalipun konsepnya tidak seperti lagi Demokritus.

f. Empedokles (480-430 SM), Ia tergolong pendukung Phytagoras tentang empat unsure dasar pembentuk benda ; tanah,air ,api dan udara. Dia mengembangkan konsep tersebut dengan mengenalkan tentang tenaga penyekat atau daya tarik-menarik dan daya tolak-menolak, kedua gaya tersebut dapat memisahkan atau menyatukan unsure dasar pembentuk benda tersebut.

g. Plato (427-345 SM), Ia memiliki cara berpikir yang berbeda dengan filosuf sebelumnya, sebagai seorang sastrawan, ia tidak berpikir yang bersifat materialistic sebagaimana para filosuf sebelumnya. Menurutnya bahwa keanekaraman yang terlihat sekarang ini hanyalah sesuatu duplikat saja dari semua yang kekal dan immaterial. Gajah yang bertubuh besar yang kita lihat hanyalah cofy atau duplikat belaka yang tidak sempurna, maka yang benar adalah idea gajah. Selanjutnya konsep ini dikenal dengan konsep alam idea plato.

(14)

h. Ariestoteles ( 384-322 SM), Ia seorang pemikir besar pada jamannya dan dikenal sebagai perangkum intisari konsep-konsep filosuf sebelumnya dan memperbaiki konsep-konsep yang dianggap tidak benar menurut pemikirannya yang selalu rasional dan Ia menjelaskan tentang Zat tunggal yang disebut Hule sebagai pembentuk dasar benda yang keberadaannya tergantung pada kondisi, sehingga ia dapat berubah menjadi tanah, air, udara dan api yang mengalami transmutasi akibat kondisi dingin, lembab,panas dan kering. Dalam kondisi lembab dan panas hule akan berwujud api, sedang dalam kondisi kering dan dingin hule akan berwujud tanah, Ia pun berpendapat bahwa di dunia ini tidak ada ruang yang hampa menurutnya jika ada ruang yang hampa maka dengan sendirinya akan terisi ether yang bersifat immaterial. Ajaran yang penting dari Aristoteles adalah bahwa untuk mencari kebenaran harus didasarkan logika sehingga ia dikenal sebagai rasionalisme. Konsep pentingnya adalah orang yang pertamakali melakukan pengklasifikasian hewan dan mengemukakan konsep abiogenenis (generatio spontanea).

i. Ptolemeus (127-151 SM), Ia seorang filosuf besar setelah Aristoteles kopnsepnya adalah ; Bumi itu bulat daim seimbang tanpa tiang penyangga dan bumi sebagai pusat tatasurya ( mata hari dan benda lainnya berputar mengelilingi bumi ) dikenal dengan teori Geosentris.

j. Ibnu Shina (abad 11) dikenal sebagai ahli kedokteran k. Ibnu Choldun ahli sosiologi

l. Al Jebra ahli matematika

m. Al Razi, seorang rasionalisme murni yang tidak percaya pada wahyu dan nabi karena menurutnya dengan akal sudah cukup untuk dapat membedakan baik dan buruk, yang berguna dengan yang tidak berguna dengan akal pula kita dapat mengenal Tuhan sehingga menurutnya tidak perlu ada wahyu dan nabi. Ia dikenal sebagai ahli kimia (penemu air raksa) dan pengobatan/kedokteran

(15)

diakhir hayatnya matanya buta karena terlalu banyak baca dan pengaruh dari reaksi kimia.

n. Ibnu Rusdy ahli filsafat muslim yang menerjemahkan buku-buku yunani kedalam bahasa Arab sehingga Arab menjadi pusat ilmu internasional yang kemudian alih bahasa kedalam bahasa latin dan berkembang ke dunia barat sehingga terkenal dengan pusat perpustakaan masjid Al Hamra Cordoba (spanyol).

o. Abu Musa Jabir Bin Hayyan, dikenal sebagai Bapak Kimia

p. Omar Khayyam, dikenal sebagai seorang ahli matematika dan astronomi. 2.3.2 Perkembangan Fisik Manusia

Fisik manusia mengalami proses pertumbuhan sedikit demi sedikit. Tubuh manusia mulai berkembang sejak dari rahim ibunya sampai manusia tersebut dilahirkan dan terus berkembang sampai masa dewasa. Perkembangan fisik tubuh manusia ini dapat mengarah ke bentuk tubuh pria dan wanita, tergantung pada tipe kromosom sel tubuhnya. Perubahan Morfologis wanita pada masa fubertas berbeda dengan laki –laki ,seperti pinggul membesar,pinggang meramping ,terbentuknnya payudara serta datangnya siklus haid. Perbedaan bentuk dan genital itu dapat dimaklumi, ini diciptakan karena masing-masing mempunyai peran biologis yang berbeda.

Manusia sebagai makhluk memiliki ciri-ciri :

1. Memiliki organ tubuh yang kompleks dan sangat khusus terutama otaknya. 2. Mengadakan pertukaran zat, yakni adanya zat yang masuk dan keluar. 3. Memberikan tanggapan terhadap rangsangan.

4. Memiliki potensi berkembang biak 5. Tumbuh dan bergerak.

6. Berinterkasi dengan lingkungan 7. Mati

(16)

Tegaknya jalan manusia, dengan kepalanya tertonggok di atas badannya dengan baik, maka perkembangan otaknya baik. Tempurung kepala manusia relatif lebih besar dibandingkan dengan binatang menyusui lainnya yang jalannya masih horizontal. Manusia memiliki sistem syaraf sentral yang berpusat di otaknya, di samping sistem syaraf periferi yang ada di seluruh tubuh. Selain secara biologis keadaan otak manusia demikian, otak perlu selalu memperoleh latihan berpikir terus menerus , sehingga memiliki ketajaman.

Dalam kondisi otak demikianlah, manusia memiliki sifat ingin tahu. Dalam benaknya manusia selalu bertanya karena keingintahunan : apa sesungguhnya (know why). Seseorang merasa kurang puas, bila apa yang ingin diketahui tidak terjawab. Sebagai contoh adalah perkembangan rasa ingin tahu anak-anak terhadap suatu benda, maka pertanyaan yang diajukan oleh anak pada usia dua tahun adalah “apa” nama benda tersebut, misalnya benda tersebut adalah pensil. Pertanyaan selanjutnya yang akan muncul pada usia menjelang masuk TK adalah “bagaimana” menggunakannya. Setelah usianya lebih dewasa lagi maka mungkin akan muncul pertanyaan lain yaitu “mengapa” pensil dapat digunakan untuk menulis. Dengan mendapatkan jawaban yang sesuai dengan usia saat pertanyaan itu diajukan, maka anak tersebut akan mendapatkan pengetahuan baru dan sekaligus hasrat ingin tahunya terjawab.

Pada anak remaja rasa ingin tahu membuatnya gelisah dan berusaha keras dan akhirnya ia dapat tahu, sedangkan di kalangan ilmuwan keingintahuannya mendorongnya terus, sehingga teka-teki yang ada dalam otaknya dapat terjawab.

(17)

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Ilmu Pengetahuan bermula dari rasa ingin tahu (curiousity). Perasaan ini merupakan salah satu ciri khas manusia. Rasa ingin tahu berkembang, baik tentang dirinya sendiri maupun benda-benda di sekelilingnya dan rasa yang seperti itu tidak dimiliki oleh makhluk hidup lainnya kecuali manusia.

Hewan pun sebenarnya memiliki rasa ingin tahu, akan tetapi rasa ingin tahu pada hewan tidak berkembang seperti manusia (idle-curiousity). Rasa ingin tahu pada hewan didasarkan pada suatu hal yang disebut instinct. Instinct pada hewan hanyalah berguna untuk mempertahankan hidup dan melestarikan hidup spesiesnya.

Pada manusia, rasa ingin tahu manusia yang terus berkembang dan seolah-olah tanpa batas menimbulkan perbendaharaan pengetahuan pada manusia itu sendiri. Hal ini tidak saja meliputi kebutuhan-kebutuhan praktis untuk hidupnya sehari-hari seperti bercocok tanam atau membuat panah atau lembing yang lebih efektif untuk berburu, tetapi pengetahuan manusia juga berkembang sampai kepada hal-hal yang menyangkut keindahan.

Dengan selalu berlangsungnya perkembangan pengetahuan itu, tampak lebih nyata bahwa manusia berbeda dengan hewan. Manusia merupakan makhluk hidup yang berakal serta mempunyai derajat yang tinggi bila dibandingkan dengan hewan atau makhluk lainnya. Manusia mempunyai rasa ingin tahu (curiousity) yang tinggi dan selalu berkembang.

(18)

Meskipun makhluk lainnya juga memiliki rasa ingin tahu tetapi itu hanya sebatas digunakan untuk memenuhi kebutuhan makanan saja. Perkembangan rasa ingin tahu pada manusia dimulai dengan timbulnnya pertanyaan dari sesuatu yang dilihat dan diamatinya. Adanya kemampuan berpikir pada manusia menyebabkan terus berkembangnya rasa ingin tahu manusia terhadap alam semesta ini. Jawaban tehadap berbagai banyak pertanyaan manusia terhadap peristiwa dan gejala yang terjadi di alam semesta ini akhirnya menjadi ilmu pengetahuan.

3.2 Saran

Diharapkan pembuatan makalah ini dapat menginspirasi dalam pengembangan maupun pengkajian ilmu dan pengaplikasian filsafat berikutnya.

(19)

DAFTAR PUSTAKA

Dictionary. 1975. Jakarta: PT. Gramedia,

http://stai-kuliahku.blogspot.com/2012/06/perkembangan-pola-pikir-manusia.html http://edukasi.kompasiana.com/2012/05/20/peranan-ilmu-pengetahuan-alam-dan teknologi-dalam-memenuhi-kebutuhan-kehidupan-manusia/ http://harisbanjarmasin.blogspot.com/2011/11/iad-manusi-berpikir-dari-zaman dulu.html http://khairinnisaedogawa.blogspot.com/2011/07/iad-perkembangan-dan pengembangan-ilmu.html

Juhji. PROSES PERKEMBANGAN POLA PIKIR MANUSIA. html Mawardi, dkk. 2007. IAD, ISD, IBD. Bandung: Pustaka Setia.

Mawardi, Hidayati, Nur. 2000. IAD-ISD-IBD. Bandung: CV. Pustaka Setia.

Mawardi, 2007 : 15 – 20 ;Hendro Darmojo, 1999 : 11-15 ; Maskoeri Jasin, 1999 : 5-9 Paryono, Joko, dkk. 1998. Ilmu Alamiah Dasar. Bandung:Pustaka Setia.

Rizal, dkk.. 2006. Antroposentris, Geosentris, Heliosentris, Galaktosentris, Asentris. Jakarta:Hijri Pustaka Utama.

(20)

Referensi

Dokumen terkait

Produk akhir yang dihasilkan dalam pengembangan ini adalah Bahan Ajar Multimedia Interaktif (BAMI) yang dapat digunakan di sekolah dasar kelas V.. Produk akhir

Dalam tahapan ini semua data yang telah tersedia kemudian diolah dan dianalisa. Dari pengolahan dan analisa dari tiap- tiap data kemudian diintergrasikan untuk didapatkan

• Gambar peta lokasi simpul dan ruang lalu lintas pergerakan angkutan barang,  serta pola jaringan lintas angkutan barang dan data dukung lainnya; dan.

Berdasarkan hasil yang dilakukan dari catatan lapangan, dilanjutkan dengan data wawancara serta dokumentasi, maka kegiatan belajar mengajar di SLB Pelita Hati

Modul yang digu- nakan adalah modul read excel yang berisi dataset proses persalinan ibu melahirkan dihubungkan de- ngan modul validation , di dalam modul validation terdapat

Peralatan yang dibutuhkan juga tidak terlalu mahal, hanya saja diperlukan sedikit usaha dalam menga- dakan hubungan kerja sama dengan pihak penyedia jaringan telekomunikasi

Jika perhitungan pembagian kategori untuk aspek objective burden diterapkan dalam penelitian ini maka frekuensi terendah pada 5 orang (6,8%) mengalami objective burden

Tujuan penulisan ini adalah untuk mengetahui pengaruh kualitas sumber daya manusia, lokasi pusat distribusi, biaya logistik terhadap kelancaran pengiriman barang ke gerai