• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF PADA MATA PELAJARAN IPS SISWA KELAS VII SEMESTER GENAP DI SMP N 7 SINGARAJA TAHUN AJARAN 2014/2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF PADA MATA PELAJARAN IPS SISWA KELAS VII SEMESTER GENAP DI SMP N 7 SINGARAJA TAHUN AJARAN 2014/2015"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF

PADA MATA PELAJARAN IPS SISWA KELAS VII

SEMESTER GENAP DI SMP N 7 SINGARAJA

TAHUN AJARAN 2014/2015

Ni Kadek Resiani

1

, Anak Agung Gede Agung

2

, I Nyoman Jampel

3

1,2,3

Jurusan Teknologi Pendidikan

Universitas Pendidikan Ganesha

Singaraja, Indonesia

e-mail: {ani_resi@yahoo.com

1

, agung2056@yahoo.co.id

2

,

inyomanjampel@yahoo.ac.id

3

}

Abstrak

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh permasalahan yaitu keterbatasan media pembelajaran yang menarik dan sesuai dengan materi ajar. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mendeskripsikan desain pengembangan multimedia pembelajaran, (2) mengetahui kualitas hasil dari review para ahli, dan (3) mengetahui efektivitas penggunaan media pembelajaran berbasis Multimedia Pembelajaran Interaktif dapat meningkatkan hasil belajar mata pelajaran IPS Kelas VII. Penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan. Model pengembangan yang digunakan adalah model ADDIE. Data yang dikumpulkan dalam penilitian ini adalah data kevalidan uji ahli isi mta pelajaran, ahli desain pembelajaran, dan ahli media pembelajaran. Setelah produk divalidasi produk pengembangan diujicobakan kepada siswa melalui tiga tahap, yaitu uji coba perorangan, uji coba kelompok kecil, dan uji coba lapangan diperoleh dengan menggunakan angket, dan data efektifitas produk diperoleh dari hasil belajar siswa yang dikumpulkan dengan tes. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif kualitatif, analisis deskriptif kuantitatif, dan analisis statistik inferensial. Hasil penelitian menunjukkan (1) rancangan pengembangan multimedia pembelajaran interaktif dikembangkan melalui analisis kebutuhan, menentukan software, mengembangkan flowchart, dan storyboard. (2) hasil uji ahli isi mata pelajaran yaitu 93,3% berada pada kualifikasi sangat baik, hasil uji ahli desain yaitu 93,3% berada pada kualifikasi sangat baik, hasil uji ahli media yaitu 83,3% berada pada kualifikasi baik, hasil uji coba perorangan yaitu 93,6% berada pada kualifikasi sangat baik, hasil uji kelompok kecil yaitu 94,41% berada pada kualifikasi sangat baik, dan hasil uji lapangan yaitu 93,72% berada pada kualifikasi sangat baik. (3) efektivitas pengembangan multimedia pembelajaran interaktif terdapat perbedaan yang signifikan dalam penerapan pembelajaran anatara menggunakan multimedia pembelajaran terhadap hasil belajar IPS (thitung = 9,08 > ttabel = 2,021, pada taraf signifikan 5%).

Kata kunci: Pengembangan, Multimedia Pembelajaran Interaktif, Mata Pelajaran IPS Abstract

The background of this research was problem of the limitation of interesting and appropriate media with the teaching materials. The purposes of this research are to (1) describe the development of multimedia instructional design, (2) to determine the quality of the results of the review experts, and (3) determine the effectiveness of the use of media-based learning Multimedia Interactive Learning can improve learning

(2)

outcomes IPS subjects Class VII. Research is research development. The model used is a model development ADDIE. The data collected in this research is test the validity of data contents mta expert lessons, expert instructional design, and instructional media experts. Once validated products tested product development to students through three stages, namely the testing of individual, small group trial, and the field trial is obtained by using a questionnaire, and the data obtained from the products effectiveness of student learning are collected with the test. Data were analyzed by descriptive qualitative, quantitative descriptive analysis and inferential statistical analysis.The results was showed (1) the design of the development of multimedia interactive learning is developed through the analysis of needs, determine the software, develop flowchart, and storyboards. (2) The profesional results of the test content expert that 93.3% of subjects were on excellent qualifications, test results of design experts, namely 93.3% in the excellent qualifications, test results of media experts that 83.3% are in the good qualifying result individual testing which 93.6% were in excellent qualifications, small groups of test results which 94.41% are in the excellent qualifications, and the results of field tests which 93.72% are in the excellent qualifications. (3) The calculation result obtained results manually learn t 9.08. Price t table with a significant level of 5% is 2.000. So the price of t is greater than the price of t table so that H0 rejected and H1 accepted. Then there is a significant difference between the results of social studies students before and after the use of multimedia learning. The average value after using multimedia learning (80.65) higher than before the using of multimedia learning (56.30)

Key words : Development, Interactive Learning Multimedia, Social Subject

PENDAHULUAN

Belajar adalah suatu perubahan

tingkah laku seseorang berdasarkan

pengalaman dalam berinteraksi dengan

lingkungan untuk memperoleh

pengetahuan dan ketrampilan. Dalam

proses pembelajaran adanya interaksi antar pendikdik dan peserta didik untuk mencapai tujuan pembelajaran. Tujuan pembelajaran akan tercapai jika interaksi pendidik dengan peserta didik baik dan penjelasan yang diberikan bisa dipahami

dan bisa menyesuaikan dengan

karakteristik siswa yang berbeda-beda.

Seiring dengan perkembangan

Teknologi dan Informasi membawa

dampak yang sangat besar bagi

kehidupan salah satunya yaitu bidang

pendidikan atau pembelajaran. Menurut

UU No. 20 Tahun 2003 Pembelajaran

adalah proses interaksi peserta didik

dengan pendidik dan sumber belajar pada

suatu lingkungan belajar.

Didalam proses pembelajaran perlu

adanya rencana yang matang untuk

mencapai hasil yang optimal dalam belajar.

Rencana yang perlu diperhatikan yaitu

strategi pembelajaran dan media yang akan

digunakan.

Media disini sangat penting

untuk menarik siswa untuk memotivasi

siswa untuk belajar. Ada berbagai media

yang

digunakan

dalam

proses

pembelajaran, salah satunya menggunakan

teknologi informasi dan komunikasi, salah

satunya

mengembangkan

multimedia

pembelajaran

interaktif.

Apa-bila dirancang secara cermat, pengem-bangan multimedia pembelajaran interaktif dapat

mempermudah guru untuk

menyam-paikan isi materi pelajaran dalam proses pembelajaran. Namun, saat ini pe-ngembangan multimedia pembelajaran interaktif masih jarang digunakan di sekolah-sekolah salah satunya SMPN 7 Singaraja.

Berdasarkan hasil observasi yang peneliti lakukan di SMP Negeri 7 Singa-raja, ada beberapa permasalahan yang menyebabkan rendahnya kualitas proses pembelajaran IPS khususnya siswa kelas VII SMP Negeri 7 Singaraja adalah se-bagai berikut. (1)Minimnya sumber baca-an ybaca-ang sesuai dengbaca-an materi pelajarbaca-an, (2)Keterbatasan media pembelajaran yang menarik dan sesuai dengan materi ajar,

(3)

(3)Guru kurang kreatif dalam mengelola pembelajaran di kelas dan pelaksanaan pembelajaran sangat monoton, (4)Siswa kurang aktif dalam mengikuti pelajaran dan cepat bosan, (5)Kurang dimanfaat-kannya sarana mengajar yang ada di sekolah, seperti LCD yang jarang diguna-kan.

Dari uraian di atas, penulis tertarik untuk

melakukan penelitian Pengembangan

Pengembangan Multimedia Pembelajaran Interaktif Pada Mata Pelajaran IPS Untuk Siswa Kelas VII Semester Genap Di SMP N 7 Singaraja Tahun Ajaran 2014/2015

Berdasarkan latar belakang

tersebut, maka adapun permasalahan yang muncul untuk dijadikan dasar pada

penelitian pengembangan ini adalah

sebagai berikut. (1) Bagaimanakah

desain pengembangan media

pembelajaran berbasis Multimedia

Pembelajaran Interaktif Untuk Mata

Pelajaran IPS Pada Siswa Kelas VII Semester Genap Tahun Ajaran 2014/2015 Di SMP N 7 Singaraja? (2) Bagaimanakah

kualitas hasil pengembangan media

pembelajaran berbasis Multimedia

Pembelajaran Interaktif menurut review uji coba produk? (3) Bagaimanakah

efektivitas penggunaan media

pembelajaran berbasis Multimedia

Pembelajaran Interaktif dapat

meningkatkan hasil belajar mata pelajaran IPS Kelas VII Semester II Tahun pelajaran 2014/2015 di SMP N 7 Singaraja ?

Tujuan yang diharapkan dari

peneliti-an pengembangan ini adalah untuk (1) Untuk mendeskripsikan desain

pengembangan media pembelajaran

berbasis Multimedia Pembelajaran

Interaktif Untuk Mata Pelajaran IPS Pada Siswa Kelas VII Semester Genap Tahun Ajaran 2014/2015 Di SMP N 7 Singaraja (2) Untuk mengetahui kualitas hasil

pengembangan media pembelajaran

berbasis Multimedia Pembelajaran

Interaktif menurut review uji coba

produk.(3) Untuk mengetahui efektivitas

penggunaan media pembelajaran berbasis Multimedia Pembelajaran Interaktif dapat meningkatkan hasil belajar mata pelajaran IPS Kelas VII Semester Genap Tahun

pelajaran 2014/2015 di SMP N 7 Singaraja

METODE

Jenis penelitian yang digunakan ada-lah penelitian pengembangan. Model ngembangan yang digunakan dalam pe-ngembangan multimedia pembelajaran

interaktif ini adalah model ADDIE. Model

ADDIE merupakan salah satu model desain pembelajaran sistematik. Model ADDIE terdiri dari lima tahapan yaitu

analyze, design, development, implement-tation, evaluation.

Penelitian ini menggunakan dua

metode pengumpulan data. Metode

pengumpulan data yang digunakan yaitu yaitu (1) metode kuesioner dan (2) metode tes.

Metode kuesioner merupakan cara memperoleh atau mengumpulkan data de-ngan mengirimkan suatu daftar

perta-nyaan/pertanyaan kepada responden/

subyek penelitian. Metode kuesioner ini digunakan untuk mengukur kelayakan pro-duk yang telah dibuat baik itu pada eva-luasi dari para ahli isi bidang studi atau mata pelajaran, ahli desain pembelajaran, ahli media pembelajaran dan siswa saat uji coba perorangan, kelompok dan lapangan.

Efektivitas penggunaan multimedia pembelajaran interaktif dapat diukur de-ngan menggunakan metode tes. Metode tes tertulis merupakan cara untuk me-ngetahui pengetahuan, ketrampilan, dan kemampuan yang dimiliki oleh siswa

dengan menggunakan beberapa

pertanyaan yang berupa tes objektif. Metode tes tertulis ini dilakukan dilakukan dengan cara pre-test dan post-test untuk mengukur pengetahuan siswa sebelum dan sesudah menggunakan multimedia pembelajaran interaktif dengan menggu-nakan soal-soal pilihan ganda.

Instrumen yang digunakan untuk me-ngumpulkan data dalam penelitian pe-ngembangan ini berupa (1) lembar kuesioner dan (2) soal tes pilihan ganda. Lembar kuesioner (angket), diguna-kan untuk mengumpulkan data hasil evaluasi dari ahli isi bidang studi atau mata pelajaran, ahli desain dan ahli media

pembelajaran, siswa saat uji coba

perorangan, kelompok, dan lapangan. Soal tes pilihan ganda digunakan untuk

(4)

mengumpulkan data nilai hasil belajar

siswa sebelum dan sesudah

menggunakan multimedia pembelajaran interaktif. Tujuan mengumpulkan data nilai siswa, agar dapat mengetahui tingkat efektivitas penggunaan produk multimedia pembelajaran interaktif terhadap pening-katan hasil belajar yang dilakukan dengan cara menggunakan uji t untuk sampel ber-korelasi.

Dalam penelitian pengembangan ini digunakan tiga teknik analisis data. Teknik analisis data yang digunakan yaitu(1) teknik analisis deskriptif kualitatif,(2) teknik analisis deskriptif kuantitatif dan (3) teknik

analisis statistik inferensial. Analisis

deskriptif kuantitatif diguna-kan untuk mengolah data yang diperoleh melalui angket dalam bentuk skor. Analisis

deskriptif kualitatif dilakukan dengan

mengelompokkan informasi dari data kualitatif yang berupa masukan, tang-gapan, kritik dan saran perbaikan yang terdapat pada angket. Hasil analisis ini ke-mudian digunakan untuk merevisi produk yang dikembangkan. Analisis statistik inferensial digunakan untuk mengetahui tingkat keefektivan produk terhadap hasil belajar IPS pada siswa kelas VII C SMP Negeri 7 Singaraja, sebelum dan sesudah

menggunakan produk pengembangan

multimedia pembelajaran interaktif. Data uji coba kelompok sasaran dikumpulkan dengan menggunakan pre-test dan

post-test terhadap materi pokok yang diuji

cobakan.

Hasil pre-test dan post-test kemudian dianalisis menggunakan uji t untuk me-ngetahui perbedan antara hasil pre-test dan post-test. Pengujian hipotesis diguna-kan uji t berkorelasi dengan penghitungan manual. Sebelum melakukan uji hipotesis (uji t berkorelasi) dilakukan uji prasyarat (normalitas dan homogenitas).

HASIL DAN PEMBAHASAN

Desain pengembangan multimedia pembelajaran interaktif telah dilakukan dengan tahap-tahap yang sesuai dengan prosedur pengembangan. Adapun tahap-tahap yang telah dilaku-kan sesuai dengan model ADDIE.yaitu:

Tahap 1 Analisis (Analyze), Dari hasil wawancara dengan guru IPS kelas VII

SMP Negeri 7 Singaraja yaitu I Negah

Suara diketahui bahwa lingkungan

sekolah mulai dari ruang belajar ada yang sudah dilengkapi dengan fasilitas yang cukup memadai yaitu fasili-tas LCD dan

laptop dalam mendukung proses

pembelajaran menggunakan media.

Sehingga, siswa lebih antusias mengikuti

pembelajaran dengan menggunakan

media pembelajaran. Berdasarkan hasil

analisis kurikulum di SMP Negeri 7 Singaraja, maka dapat diidentifikasi kom-petensi dasar mata pelajaran IPS kelas VII semester genap sesuai dengan silabus dan RPP.

Tahap 2 Perancangan (Design), Pada tahap desain ini membuat storyboard.

Storyboard ini dibuat sebagai gambaran isi

dari multimedia pembelajaran interaktif yang akan dibuat

Tahap 3 Pengembangan

(Develop-ment), Kegiatan pada tahap ini yaitu

pe-ngumpulan bahan (materi pelajaran,

gambar-gambar pendukung, animasi, pe-ngetikan, dan lain-lain). Kegiatan ini

meru-pakan perakitan media/penggabungan

seluruh bahan seperti materi pelajaran, gambar, animasi, teks, audio serta dengan bantuan software Macromedia Flash 8,

Adobe Photoshop CS5, dan Microsoft Word 2010, yang dikembangkan yakni

multimedia pembelajaran interaktif

menjadi media yang utuh. Pada tahap produksi pengem-bang juga membuat desain cover CD multimedia pembelajaran interaktif

Tahap 4 adalah tahap Implementasi

(implementation). Pada tahap ini,

multimedia pembelajaran interaktif

diterapkan pada siswa kelas VII C untuk uji validasi produk dan pada siswa kelas VII C untuk uji efektivitas produk di SMP Negeri 7 Singaraja.

Tahap 5 Evaluasi (Evaluation), Pada tahap evaluasi telah dilakukan penilaian media berdasarkan evaluasi formatif dan evaluasi sumatif. Evaluasi formatif dila-kukan untuk memperbaiki produk yang dihasilkan dengan uji coba perorangan, uji coba kelompok kecil dan uji coba lapa-ngan. Sedangkan evaluasi sumatif dilaku-kan untuk mengetahui efektivitas produk terhadap hasil belajar siswa dengan cara memberikan pretest dan posttest.

(5)

Produk ini telah melewati tahap uji ahli yaitu (1) uji ahli isi mata pelajaran yang memperoleh skor 93,3% yang berada pada kualifikasi sangat baik, (2)uji ahli desain pembelajaran yang memperoleh skor 93,3% yang berada pada kualifikasi sangat baik, dan (3)uji ahli media pembelajaran yang memperoleh skor 83,3% yang berada pada kualifikasi baik..

Setelah produk tersebut direvisi

sesuai saran dan masukan dari para ahli, maka produk tersebut dapat diuji cobakan ke siswa. Uji coba yang dilakukan yaitu (1) uji coba perorangan, (2) uji coba kelompok kecil, dan (3) uji coba lapangan.

Uji coba yang dilakukan pertama yaitu uji coba perorangan dengan jumlah responden sebanyak 3 orang dengan 1 siswa berprestasi belajar tinggi, 1 siswa berprestasi belajar sedang, dan 1 siswa berprestasi belajar rendah. Dari analisis data dan analisis komentar yang diberikan responden saat uji coba perorangan, dipe-roleh persentase jawaban siswa untuk tiap komponen penilaian adalah 93,6 % dan berada pada kualifikasi sangat baik.

Pada uji coba kelompok kecil, subjek coba dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII C SMP Negeri 7 Singaraja se-banyak 12 (dua belas) siswa. Siswa tersebut terdiri dari empat orang siswa dengan prestasi belajar tinggi, empat orang siswa dengan prestasi belajar sedang dan empat orang siswa dengan prestasi belajar rendah. Dari data yang diperoleh, persentase tingkat pencapaian multimedia pembelajaran mandiri pada saat uji coba kelompok kecil memperoleh nilai sebesar 94,41% dan berada pada kualifikasi sangat baik.

Multimedia pembelajaran interaktif ini ditayangkan kepada 23 orang siswa kelas VII C dan langsung memberikan penilaian melalui angket yang sudah disediakan. Dari data yang diperoleh, persentase tingkat pencapaian multimedia pembela-jaran mandiri pada saat uji coba lapangan memperoleh nilai sebesar 93,72% dan ber-ada pada kualifikasi sangat baik.

Efektivitas pengembangan multimedia pembelajaran interaktif mata pelajaran IPS telah dilakukan dengan metode tes. Dalam penelitian ini di ukur dengan memberikan lembar soal pilihan ganda terhadap 30

orang peserta didik kelas VII C SMP Negeri 7 Singaraja melalui pretest dan

posttest. Nilai rata-rata pretest sebesar

56,30 dan nilai rata-rata posttest sebesar 80,65. Berdasarkan nilai pretest dan

posttest 23 siswa tersebut, maka

dilakukan uji-t untuk sampel berkolerasi

secara manual. Sebelum pengujian

hipotesis penelitian, terlebih dahulu

dilakukan uji normalitas sebaran data dan homogenitas varians.

Setelah dilakukan penghitungan

secara manual diperoleh hasil t hitung sebesar 09,08. Kemudian harga t hitung dibandingkan dengan harga t pada tabel dengan db = n1 + n2 – 2 = 23 + 23 – 2 = 44. Harga t tabel untuk db 44 dan dengan taraf signifikansi 5% (α = 0,05) adalah 2,000. Dengan demikian, harga t hitung lebih besar daripada harga t tabel sehing-ga H0 ditolak dan H1 diterima. Ini berarti, terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar IPS siswa antara sebelum dan sesudah menggunakan multimedia pem-belajaran interaktif.

Pembahasan dalam penelitian pe-ngembangan ini jelas membahas hasil-hasil pengembangan untuk menjawab per-tanyaan dalam pengembangan multimedia pembelajaran interaktif IPS untuk siswa kelas VII semester genap tahun pelajaran 2014/2015 di SMP Negeri 7 Singaraja. Secara umum ada 3 pertanyaan ilmiah yang harus dijawab dalam penelitian pengembangan multimedia pembelajaran

interaktif IPS, yaitu 1) Bagaimanakah

desain pengembangan media

pembelajaran berbasis Multimedia

Pembelajaran Interaktif Untuk Mata

Pelajaran IPS Pada Siswa Kelas VII Semester Genap Tahun Ajaran 2014/2015

Di SMP N 7 Singaraja?, 2)Bagaimanakah

kualitas hasil pengembangan media

pembelajaran berbasis Multimedia

Pembelajaran Interaktif menurut review

uji coba produk? 3) Bagaimanakah

efektivitas penggunaan media

pembelajaran berbasis Multimedia

Pembelajaran Interaktif dapat

meningkatkan hasil belajar mata pelajaran IPS Kelas VII Semester II Tahun pelajaran 2014/2015 di SMP N 7 Singaraja ?

Pembahasan pertama, Desain pe-ngembangan multimedia pembelajaran

(6)

in-teraktif IPS telah dilakukan dengan prosedur yang sesuai tahapan-tahapan model ADDIE. Desain pengembangan multimedia pembelajaran interaktif ini menghasilkan storyboard.

Desain storyboard mencakup tentang penempatan (tata letak), pewarnaan dan ukuran teks. Berdasarkan paparan desain

storyboard yang berkaitan dengan

penem-patan (tata letak), pewarnaan dan ukuran teks sudah didesain sesuai dengan karak-teristik multimedia yang baik, maka desain tersebut jelas digunakan untuk mengem-bangkan sebuah produk multimedia pem-belajaran interaktif IPS untuk kelas VII semester genap di SMP Negeri 7

Singa-raja. Pembahasan kedua,

Penilaian hasil

pengembangan multimedia pembelajaran

IPS telah dilakukan dengan metode

kuisoner. Berdasarkan penilaian yang telah

dilakukan menghasilkan instrument berupa

angket hasil evaluasi ahli isi, hasil evaluasi

ahli desain pembelajaran, hasil evaluasi

ahli media pembelajaran, hasil evaluasi uji

perorangan, uji kelompok kecil,dan uji

lapangan.

Berdasarkan evaluasi ahli isi melalui instrumen berupa angket, hasil yang diperoleh yaitu 93,3% dan berada pada kualifikasi sangat baik.Pertama, Kejelasan Tujuan. Materi yang disajikan dalam multimedia pembelajaran harus sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin

dicapai. Kriteria ini memperoleh skor 4

(baik) karena materi pada media sudah mencakup Tujuan yang dicantumkan dalam multimedia pembelajaran kurang spesifik.

Kedua, Kesesuaian Kompetensi

Dasar. Kompetensi Dasar yang

dicantumkan pada multimedia

pembelajaran sudah sesuai dengan

keseluruhan isi materi. Kriteria ini

mendapat skor 5 (sangat baik) karena Karena kompetensi dasarnya sudah dicantumkan dengan lengkap

Ketiga, Kejelasan penyajian materi. Kejelasan penyajian materi disesuaikan dengan kebenaran materi berdasarkan RPP dan sumber materi yang digunakan, sehingga materi mudah dimengerti. Kri-teria ini mendapatkan skor 5 (sangat baik)

karena penyajian materi di dalam

multimedia pembelajaran interaktif sudah jelas dan sudah sesuai dengan indikator

Media ini dinilai berdasarkan kriteria yang terdapat pada uji ahli desain

pem-belajaran. Pertama, Kejelasan

Kemenarikan tampilan fisik sangat

mempengaruhi proses pembelajaran,

semakin menarik tampilan multimedia maka siswa semakin termotivasi untuk belajar sehingga mempenngaruhi hasil

belajar siswa. Kriteria ini mendapatkan

skor 5 (sangat baik). Karena media yang dikembangkan dapat menarik motivasi siswa untuk belajar.

Kedua, Kejelasan petunjuk penggu-naan. Petunjuk penggunaan pada multi-media interaktif bertujuan untuk membantu pengguna dalam memahami cara penggu-naan media. Oleh karena itu, petunjuk penggunaan media haruslah jelas agar mudah dipahami oleh pengguna. Kriteria ini mendapatkan skor 4 (baik) karena petunjuk media telah disajikan belum jelas dan ada petunjuk yang belum diisi.

Ketiga, kejelasan paparan materi.

Materi yang dijelaskan berdasarkan

kompetensi dasar dan Indikator Kriteria ini memperoleh skor 5 (sangat baik) karena materi yang dipaparkan sudah sesuai dengan kompetensi dasar dan indikator

Berdasarkan hasil tersebut, maka

kesesuaian indikator dengan kompetensi dasar sudah sangat baik

Penilaian dari ahli media pembela-jaran untuk multimedia pembelapembela-jaran interaktif memperoleh nilai sebesar 83,3% dengan kualifikasi baik. Media ini dinilai berdasarkan kriteria yang

Pertama, Kualitas gambar Dalam mendesain multimedia interaktif gambar harus sesuai dengan materi pembelajaran. Kriteria ini mendapat skor 4 (baik). Skor 4 diperoleh karena di dalam media tersebut

sesuai dengan materi pembelajaran.

Berdasarkan hasil tersebut, kesesuai-an

media dengan gambar yang di sudah baik.

Kedua, tampilan menu. Tampilan menu harus diperhatikan tempatnya,

konsistensi tampilan menu sangat

berpengaruh bagi pengguna media. Pada

hasil uji media, poin ini mendapatkan skor 5 (sangat baik). Skor 5 diperoleh karena

tampilan menu pada multimedia

(7)

Uji coba yang dilakukan pertama yaitu uji coba perorangan dengan jumlah res-ponden sebanyak 3 orang dengan 1 siswa berprestasi belajar tinggi, 1 siswa tasi belajar sedang, dan 1 siswa berpres-tasi belajar rendah. Dari analisis data yang diberikan responden saat uji coba pero-rangan, ketiga siswa tersebut memberikan skor yang sama yaitu skor 5 (sangat baik) terhadap kejelasan paparan materi dan skor 4 (baik) terhadap kejelasan suara.

Pertama, Kesesuaian musik dengan materi. Penyajian materi yang diiingi dengan musik pada media pembelajaran haruslah sesuai. Kesesuaian musik yang dipilih dengan materi harus sesuai, sehingga materi mudah dimengerti oleh peserta didik. Kriteria ini kebanyakan mendapatkan skor 5 (sangat baik). Skor 5 diperoleh apabila musik dan materi di dalam multimedia pembelajaran interaktif sudah sesuai dan baik sehingga audien dapat mudah mengerti dan memahami materi yang disampaikan.

Dari segi analisis komentar, siswa memberikan komentar bahwa multimedia pembelajaran interaktif ini memudahkan dalam proses pembelajaran dan materinya jadi mudah dimengerti. Secara kese-luruhan, diperoleh persentase jawaban siswa untuk tiap komponen penilaian adalah 93,6 % dan berada pada kualifi-kasi sangat baik. Sehingga multimedia pembelajaran interaktif ini valid menurut uji coba perorangan.

Uji coba yang kedua adalah uji coba kelompok kecil. Uji coba kelompok kecil dilakukan kepada 12 orang siswa SMP Negeri 7 Singaraja dengan 4 siswa ber-prestasi belajar tinggi, 4 siswa berber-prestasi belajar sedang, dan 4 siswa berprestasi belajar rendah. Dari analisis data yang diperoleh, siswa cenderung memberikan skor 5 (sangat baik) pada kriteria kesesuaian tujuan dan materi.r Dari segi analisis komentar, sebagian besar siswa

menyatakan bahwa materi yang

ditampilakan mudah dimengerti. Maka secara keseluruhan, persentase tingkat

pencapaian multimedia pembelajaran

interaktif pada saat uji coba kelompok kecil memperoleh nilai sebesar 94,41% dan berada pada kualifikasi sangat baik

sehingga multimedia pembelajaran

interaktif ini valid menurut uji coba kelom-pok kecil.

Uji coba yang terakhir yaitu uji coba lapangan diberikan kepada 23 orang sis-wa kelas VII C SMP Negeri 7 Singaraja. Dari data yang diperoleh, persentase ting-kat pencapaian multimedia pembelajaran interaktif pada saat uji coba lapangan memperoleh nilai sebesar 93,72% dan berada pada kualifikasi baik. Penilaian

yang diberikan oleh siswa sangat

bervariasi. Ada yang memberikan skor 5 (sangat baik) terhadap kemenarikana

pada tampilan. Ada pula yang

memberikan skor 4 (baik) terhadap kejelasan paparan materi.

Jadi, berdasarkan penilaian yang telah dilakukan maka jelas dihasilkan sebuah multimedia pembelajaran interaktif yang telah teruji validitasnya berdasarkan ahli isi, ahli desain pembelajaran, ahli media pembelajaran, uji coba perorangan, uji coba kelompok kecil dan uji coba lapangan. Secara umum, multimedia pem-belajaran interaktif ini tidak perlu direvisi sehingga dilanjutkan untuk mengetahui efektivitas produk terhadap hasil belajar siswa.

Pembahasan ketiga, Efektivitas pe-ngembangan multimedia pembelajaran in-teraktif IPS telah dilakukan dengan me-tode tes. Dalam penelitian ini di ukur de-ngan memberikan lembar soal pilihan gan-da terhagan-dap 23 orang peserta didik kelas VII C SMP Negeri 7 Singaraja melalui

pre-test dan postpre-test. Berdasarkan nilai prepre-test

dan posttest 23 orang siswa tersebut,

maka dilakukan uji-t untuk sampel ber-korelasi.

Rata-rata nilai pretest adalah 56,30 dan rata-rata nilai posttest adalah 81,08. Peningkatan rata-rata nilai siswa ini juga dapat dilihat berdasarkan jawaban-jawa-ban siswa saat pemberian tes. Sebagian besar jawaban siswa yang salah saat

pretest, benar saat posttest. Hal ini

dise-babkan karena, multimedia pembelajaran interaktif ini digunakan saat proses pem-belajaran, sehingga siswa lebih antusias untuk belajar. Selain di sekolah, siswa juga dapat menggunakan dan mempelajari media ini di rumah. Siswa pun dapat lebih memahami materi yang diajarkan,

(8)

sehin-gga akan berpengaruh pada peningkatan hasil belajarnya.

Setelah dilakukan penghitungan seca-ra manual diperoleh hasil t hitung sebesar 9,08. Kemudian harga t hitung disban-dingkan dengan harga t pada tabel de-ngan db 44 dan dede-ngan taraf signifikansi 5% (α = 0,05) adalah 2,000. Dengan demi-kian, harga t hitung lebih besar daripada harga t tabel sehingga H0 ditolak dan H1 diterima. Ini berarti, terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar PKn siswa antara sebelum dan sesudah mengguna-kan multimedia pembelajaran interaktif.

Dilihat dari konversi hasil belajar di kelas VII C SMP Negeri 7 Singaraja, nilai rata-rata posttest peserta didik 81,08 berada pada kualifikasi sangat baik, dan berada di atas nilai KKM mata pelajaran

IPS sebesar 75. Melihat nilai rerata

sesudah menggunakan media yang lebih besar dari nilai rerata sebelum menggu-nakan media, jelas dikatakan bahwa multi-media pembelajaran interaktif pada mata pelajaran IPS meningkatkan hasil belajar IPS siswa.

Hal tersebut juga didukung oleh Penelitian yang dilakukan oleh Ni Kadek

Tuti Nurestini (2012) dengan judul

“Pengaruh Penggunaan Media CD

Interaktif Berbasis Flash Terhadap Hasil Belajar TIK Pada Siswa Kelas VII Semester Genap SMP N 1 Manggis Tahun Pelajaran 2011/2012” Hasil belajar siswa Kelas VII di SMP N 1 Manggis yang menggunakan CD interaktif bebasis flash yang berada pada kategori tinggi, dengan penilain siswa mean 19,4, median 20,21, modus 22,35, serta standar deviasi 3, 786. Hasil belajar TIK pada siswa kelas VII di SMP N 1 Manggis yang menggunakan media sederhana berada pada kategoi sedang dengan perolehan nilain mean 17,2, median 16,84, modus 16,4, serta standar deviasi 3,418. Dai hasil uji hipotesis yang telah dilakukan dengan uji-t ditemukan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar yang signifikan pada mata pelajaran TIK anatara siswa yang belajar dengan menggunakan media CD Interaktif bebasis flash dengan siswa yang belajar

menggunakan media sederhana (thitung =

2,293 > ttabel = 2,000) untuk dk = 58 pada

taraf signifikan 5%. Hal ini terbukti dari

tinggina hasil belajar siswa kelas VIIH SMP N 1 Manggis selaku kelompok eksperimen setelah meneapkan media CD interaktif berbasis flash dibandingkan dengan siswa kelas VIIC SMP N 1 Manggis selaku kelompok kontrol yang menggunakan media sederhana. Jadi dapat diketahui bahwa dapat perbedaan hasil belajar TIK secara signifikan antara siswa yang belajar menggunakan media pembelajaran CD Interaktif bebasis flash dengan siswa yang menggunakan media sederhana. Dilihat dari rata-rata siswa yang diajar menggunakan media CD Interaktif adalah 19,433 sedangkan siswa

yang belajar menggunakan media

sederhana adalah

17,3.

SIMPULAN DAN SARAN

(1)Desain pengembangan media

pembelajaran berbasis Multimedia

Pembelajaran Interaktif Untuk Mata

Pelajaran IPS Pada Siswa Kelas VII dengan alur kerja dari awal sampai akhir media itu dibuat agar sampai ke produk yang dihasilkan. Desain pengembangan

multimedia pembelajaran ini melalui

beberapa tahap yaitu analis kebutuhan

dan mengembangkan flowchart dan

storyboard. (2) Pengembangan Multimedia

Pembelajaran Interaktif pada mata

pelajaran IPS yang layak pakai sesuai

dengan tahap-tahap pembuatan

Multimedia Pembelajaran Interaktif yang sesuai dengan kebutuhan dan karakteristi siswa, mampu memberikan daya tarik, dapat memudahkan siswa belajar secara kelompok maupun individu, serta dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini dapat disimpulkan dengan hasil penelitian dan uji coba sebagai berikut. (1) uji coba ahli isi mata pelajaran IPS memperoleh tingkat pencapaian 93,3% dalam kategori

sangat baik. 2) Ahli media pembelajaran

dengan tingkat pencapaian 83,3% dalam kategori baik. 3) Ahli desain media pembelajaran dengan tingkat pencapaian 93,3% dalam kategori sangat baik. 4) Uji

coba perorangan dengan tingkat

pencapaian yang diperoleh adalah 93,6%

dalam kategori sangat baik. 5) Uji coba

kelompok kecil perorangan nilai tingkat pencapaian yang diperoleh adalah 94,41% dalam kategori sangat baik, dan 6) Uji

(9)

lapangan dengan tingkat pencapaian yang diperoleh adalah 93,72% dalam kategori sangat baik. (3) penggunaan multimedia

pembelajaran interaktif untuk

meningkatkan hasil belajar IPS untuk siswa kelas VII di SMP N 7 Singaraja. Hal ini dapat dibuktikan berdasarkan uji t dari nilai rata-rata hasil belajar diperoleh t hitung 9,08. Harga t tabel dengan taraf signifikan 5% adalah 2,000, dengan demikian H0 ditolak dan H1 diterima. Ini berati terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar IPS siswa antara sebelum dan sesudah menggunakan multimedia pembelajaran interaktif.

Berdasarkan simpulan, adapun saran

yang disampaikan berkaitan dengan

pengembangan multimedia pembelajaran interktif ini adalah sebagai berikut.

Bagi Siswa, Multimedia pembelajaran interaktif ini telah tervalidasi dan efektif untuk meningkatkan hasil belajar siswa, maka disarankan bagi siswa untuk meng-gunakan multimedia pembelajaran inter-aktif ini secara mandiri, sehingga siswa dapat mempelajarinya kapan pun dan di-mana pun. Saran bagi guru adalah agar multimedia pembelajaran interaktif ini diterapkan lebih lanjut dalam proses pem-belajaran sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran yang efektif dan efisien.

Saran bagi kepala sekolah adalah agar menyimpan multimedia pembelajaran interaktif ini dengan baik, sebagai salah satu koleksi sumber belajar yang dapat dimanfaatkan oleh guru maupun siswa. Bagi Teknolog Pembelajaran, penelitian ini telah menghasilkan multimedia pembela-jaran interaktif dengan model ADDIE de-ngan kategori baik dan efektif dalam meningkatkan hasil belajar IPS siswa. Disarankan bagi teknolog pembelajaran agar menggunakan model ADDIE, dalam mengembangkan sumber belajar dan produksi media pembelajaran sehingga mampu memenuhi tugas pokok jabatan fungsional pengembang Teknologi Pem-belajaran.

Bagi Peneliti Lain, penelitian ini dila-kukan dan dilewati dengan lancar, sehing-ga disarankan bagi peneliti lain asehing-gar menggunakan model ADDIE dalam me-ngembangkan produk sejenis. Multimedia pembelajaran interaktif IPS ini telah teruji

validitas dan efektivitasnya dalam mening-katkan hasil belajar siswa, maka diharap-kan bagi peneliti lain untuk melanjutdiharap-kan penelitian ini dengan ruang lingkup yang lebih luas.

UCAPAN TERIMA KASIH

Dalam proses pembuatan skripsi ini, sangat banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada ke-sempatan ini diucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya dan setulus-tulusnya

kepada yang terhormat :

1. Dr. I Nyoman Jampel, M.Pd, selaku

Rektor Universitas Pendidikan

Ganesha (UNDIKSHA) dan sekaligus sebagai Pembimbing II yang telah

memberikan bimbingan serta

kesempatan kepada penulis untuk mengikuti pendidikan pada Jurusan Teknologi Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan.

2. Drs. Ketut Pudjawan, M.Pd., Sebagai Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan atas berbagai kebijakannya sehingga studi ini dapat terselesaikan dengan lancar. 3. Drs. I Dewa Kade Tastra, M.Pd., Sebagai Ketua Jurusan Teknologi

Pendidikan atas arahan dan

bimbingan sehingga studi ini dapat terselesaikan dengan lancar.

4. Prof. Dr. A. A. Gede Agung, M.Pd. selaku Pembimbing I yang telah banyak memberikan bimbingan serta motivasi yang sangat bermanfaat selama kuliah dan dalam penyusunan skripsi ini.

5. Dr. I Made Tegeh,S.Pd,.M.Pd, selaku ahli media pembelajaran yang telah

meriview/menilai dan memberikan

masukan untuk media yang

dikembangkan dari segi rancangan media.

6. Dra. Desak Putu Parmiti, M.S, selaku ahli desain pembelajaran yang telah

meriview/menilai dan memberikan

masukan untuk media yang

dikembangkan dari segi desain

pembelajaran..

7. Bapak serta Ibu dosen di lingkungan Jurusan Teknologi Pendidikan, yang telah benyak membimbing selama kuliah sampai selesainya skripsi ini.

(10)

8. Kepala Sekolah SMP Negeri 7 Singaraja yang telah memberikan izin untuk melakukan penelitian ini.

9. Bapak Drs. Nengah Suara selaku ahli isi/materi mata pelajaran IPS yang

telah meriview/menilai dan

memberikan masukan untuk media

yang dikembangkan dari segi

isi/materi pelajaran IPS.

10. Siswa-siswi kelas VIIC di SMP N 7 Singaraja yang telah menjadi subyek dalam penelitian ini.

11. Rekan-rekan dan semua pihak yang tidak bisa disebutkan namanya satu per satu atas peran serta dan

dukungannya dalam penyelesaian

skripsi ini.

DAFTAR PUSTAKA

Agung, A.A.G. 2012. Metodologi

Penelitian Pendidikan. Singaraja:

Universitas Pendidikan Ganesha..

Arsyad, Azhar. 2002. Media

Pembelajaran. Jakarta. PT

Raja Grafindo Persada

Asyahar, Rayandra. 2012. Kreatif

Mengembangkan Media

Pembelajaran. Jakarta. Refrensi

Jakarta.

Dimyati & Mudjiono. 2009. Belajar dan

Pembelajaran. Jakarta. Rineka

Cipta

Koyan, I Wayan. 2012. Statistik

Pendidikan. Singaraja:

Universitas Pendidikan Ganesha.

Laria, K. 2008. Media

Pembelajaran.http://www.infoskri

psi.com (diakses tangga 11

November 2014)

N. Daldjoeni. (1981). Dasar-dasar Ilmu

Pengetahuan Sosial (Buku

Pengantar Bagi Mahasiswa dan Guru). Bandung: Penerbit Alumni.

Rohani, Ahmad. 1997. Media

InstruksionalEdukatif. Jakarta:

RinekaCipta

Sadiman, dkk. 2005 Media Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Pustaka.

Santyasa, I Wayan.2007.Landasan

Konseptual Media

Pembelajaran.Makalah Disajikan

dalam Workshop Media

Pembelajaran bagi Guru-Guru

SMA Negeri Banjar Angkan

Padatanggal 10 Januari 2007 di

Banjar Angkan

Klungkung.Singaraja: Universitas

Pendidikan Ganesha

Suryabrata, Sumadi. 1983. Metodologi

Penelitian. Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada.

Tegeh, I M dan I M Kirna. 2010. Metode

Penelitian Pengembangan

Pendidikan. Singaraja: Universitas

Pendidikan Ganesha

Undang-Undang No. 20 Tahun 2003

Tentag Sistem Pendidikan

Nasional. Bandung: Fokumedia.

Universitas Pendidikan Ganesha. 2014.

Pedoman Penulisan Skripsidan

Tugas Akhir Program Sarjana dan Diploma 3 Universitas Pendidikan

Ganesha

Edisi

Revisi.Singaraja:

Undiksha.

Referensi

Dokumen terkait

Imunisasi pada mencit bertujuan untuk memicu Respon imun untuk melindungi mencit dari infeksi parasit malaria sehingga dapat menekan pertumbuhan parasit dalam

Prof. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif. Data dikumpulkan dengan menggunakan wawancara mendalam, observasi dan juga studi dokumentasi. Teknik analisis

Walaupun dapatan menjurus kepada hubungan positif antara pertimbangan pemimpin, pertukaran komunikasi dan tingkah laku komunikasi dua hala dengan komitmen berterusan,

Penelitian lain yang dilakukan oleh Sondakh (2015) pada PT Bank Perkreditan Rakyat Cipta Cemerlang Indoneisa mengenai koreksi fiskal atas laporan keuangan

QHYH]WpNPHJD]yYyQĘNDKRONLDSDGKDWDWODQDWXGiVPHQQ\LVpJH ,,Az iskola olyan, mint a galaxis, mert rengeteg információ és tudás van benne felhalmoz- va.” Továbbá a

Menurut anda apa yang akan Bapak Setyabudi lakukan jika mendapatkan pesaing yang memiliki usaha lebih baik di bandingkan usaha bapak sekatang

222 Risna Ambarwati Finalis Olimpiade Sains Nasional Bidang Ekonomi Tingkat Provinsi Jawa Tengah, 17-19 April 2018. Provinsi Jawa Tengah 223

Judul Penelitian : Pengaruh Ekstrak Pegagan ( Centella asiatica Linn.) terhadap Pertumbuhan Kultur Primer Hepar Baby Hamster yang Dipapar