• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

Keberhasilan suatu pasar modal ditentukan oleh suatu kualitas dan efisiensi yang dihasilkan oleh bursa efeknya. Bursa Efek Indonesia (BEI) atau yang lebih dikenal dengan Indonesia Stock Exchange (IDX) merupakan salah satu regulator dan penyelenggara perdagangan di Pasar Modal Indonesia menyediakan data berupa data perdagangan Saham, Obligasi dan Derivatif atau dikenal sebagai Data BEI / IDX Market Data.(www.idx.co.id).

Bursa Efek Indonesia mengklasifikasikan suatu industri pada perusahaan berdasarkan sektor yang dikelolanya. Semua perusahaan yang telah Go Public yang telah mencatatkan seluruh sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) diklasifikasikan kedalam sembilan sektor BEI. Sektor yang dimaksud terdiri dari Sektor – sektor tersebut terdiri dari sektor pertanian, sektor pertambangan, sektor industri dasar dan kimia, sektor aneka industri, sektor industri barang dan konsumsi, sektor property, real estate dan konstruksi bangunan, sektor infrastruktur, utilitas dan transportasi, sektor keuangan, sektor perdagangan, jasa dan investasi (www.sahamok.com). Dari seluruh sektor yang terdapat di Bursa Efek Indonesia, penelitian ini akan menggunakan perusahaan sub sektor farmasi yang tergolong dalam sektor industri barang konsumsi.

Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1799/MENKES/PER/XII/2010 Pasal 1 Industri Farmasi didefinisikan sebagai adalah badan usaha yang memiliki izin dari Menteri Kesehatan untuk melakukan kegiatan pembuatan obat atau bahan obat. Pembuatan obat yang dimaksud merupakan seluruh tahapan kegiatan dalam menghasilkan obat, yang meliputi pengadaan bahan awal dan bahan pengemas, produksi, pengemasan, pengawasan mutu, dan pemastian mutu sampai diperoleh obat untuk didistribusikan.

(2)

2

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia pada tahun 2014-2018 terdapat sebanyak 10 perusahaan sub sektor farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, diantaranya:

Tabel 1. 1

Perusahaan Sub Sektor Farmasi yang

Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2014-2018

Sumber:www.idx.co.id

Pertumbuhan Industri kesehatan di Indonesia tahun 2012-2017 tercatat sangat baik dimana angka pertumbuhan mencapai dua digit. Industri kesehatan diramalkan akan terus berkembang, seiring dengan besarnya permintaan akan layanan kesehatan dan produk-produk perawatan kesehatan. Riset Ken Reseach bertajuk Indonesia Healthcare Market Outlook to 2022 – by Hospitals, Clinical

Laboratories, Pharmaceutical, Pharmacy Chains, Medical Device Segment,

menyatakan bahwa, pada tahun 2022 diperkirakan pendapatan industri kesehatan di Indonesia menyentuh angka US$ 32 miliar pada tahun 2022 ( www.prnewswire.com).

No Kode Saham Nama Perusahaan

1. DVLA Darya-Varia Laboratoria Tbk.

2. INAF Indofarma (Persero) Tbk.

3. KAEF Kimia Farma (Persero) Tbk.

4. KLBF Kalbe Farma Tbk.

5. MERK Merck Tbk.

6. PEHA Phapros Tbk.

7. PYFA Pyridam Farma Tbk

8. SCPI Merck Sharp Dohme Pharma Tbk.

9. SIDO Industri Jamu dan Farmasi Sido

(3)

3

Pertumbuhan industri kesehatan di Indonesia dalam kurun waktu 5 tahun yaitu 2012-2017 tumbuh sebesar 10% walaupun masih banyak beberapa daerah di Indonesia yang belum mendapatkan pelayanan kesehatan secara prima.

Indonesia yang memiliki jumlah penduduk mencapai angka 265 juta jiwa memiliki peluang terbaik dalam pertumbuhan ekonomi khususnya pada bidang industri kesehatan. Pertumbuhan ekonomi yang terjadi di Indonesia terus mengalami peningkatan. Peningkatan ekonomi pada tahun 2017 yaitu sebesar 5,1 persen dari PDB sementara pada tahun berikutnya yaitu tahun 2018 pertumbuhan ekonomi mencapai 5,1-5,5 persen dari PDB. Menteri Kesehatan Nila F. Moeloek dalam Inonesia Healthcare Forum mengatakan terjadi peningkatan pada nilai investasi asing di Indonesia khususnya pada sektor kesehatan. Peningkatan tersebut didukung adanya instruksi Presiden nomor 6 tahun 2016 mengenai pengesahan percepatan industri farmasi dan alat kesehatan. Kementrian Kesehatan (Kemenkes) juga memberlakukan izin peredaran terhadap import alat kesehatan (alkes) dan izin diberikan kepada kesehatan dalam negeri. (www.bisnis.tempo.co)

1.2 Latar Belakang Penelitian

Pasar Modal memiliki pengaruh yang sangat besar bagi perekonomian suatu negara khususnya Negara Indonesia. Dengan adanya pasar modal (capital

market), pihak mempunyai kelebihan dana (investor) dapat menginvestasikan

dananya dalam bentuk sekuritas dengan harapan memperoleh suatu keuntungan (return). Sedangkan pihak yang membutuhkan dana dapat digunakan sebagai penambahan modal kerja maupun ekspansi usaha. Dengan memperoleh dana dari pasar modal, perusahaan dapat menjalankan bisnisnya dengan baik serta menempatkan dana yang dimilikinya sesuai dengan karakteristik keuntungan dan risiko yang ditimbulkan. (www.idx.co.id) Menurut Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 tentang pasar modal mendefinisikan pasar modal sebagai kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang

(4)

4

berkaitan dengan efek. Pasar modal mempunyai peran strategis khususnya bagi pembangunan nasional terutama dalam sumber pembiayaan bagi dunia usaha serta alternatif investasi bagi masyarakat. (www.ojk.go.id).

Nilai perusahaan terkait erat dengan harga saham suatu perusahaan. Harga saham yang tingi mencerminkan nilai perusahaan yang tinggi pula hal ini disebabkan oleh kepercayaan investor terhadap kinerja perusahaan saat ini serta prospek perusahaan dimasa mendatang (Rahayu & Sari, 2018). Penelitian ini menggunakan Tobin’s Q dalam mengukur nilai perusahaan.

Sumber:www.finance.yahoo.com

Gambar 1. 1

Rata- Rata Harga Saham Sub Sektor Farmasi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2014-2018

Rp1908.125 Rp1689.750 Rp2357.750 Rp2579.0 Rp2401.875 0 500 1000 1500 2000 2500 3000 2014 2015 2016 2017 2018

Rata-Rata Harga Saham Sub Sektor Farmasi

Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun

2014-2018

(5)

5

Berdasarkan gambar 1.1 menunjukkan rata-rata harga saham sub sektor farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2014-2018. Pada tahun 2014 rata-rata harga saham sub sektor farmasi menunjukkan angka sebesar Rp. 1.908,125. Tahun 2015 rata-rata harga saham mengalami penurunan sebesar Rp. 218,375. Namun pada tahun 2016 rata-rata harga saham mengalami peningkatan yang sangat signifikan yang menunjukkan angka yaitu sebesar Rp.2357,750 disebabkan oleh industri farmasi merupakan sektor manufaktur andalan di Indonesia karena mempunyai pengaruh terbesar dalam keberhasilan perekonomian nasional yang didukung adanya Instruksi Presiden No. 6 Tahun 2016 tentang Percepatan Pengembangan Industri Farmasi dan Alat Kesehatan (economy.okezone.com). Namun pada tahun 2017 rata-rata harga saham mengalami kenaikan yang menunjukkan angka sebesar Rp.2.579. Tahun 2017 rata-rata harga saham mengalami penurunan kembali sebesar Rp. 177,125.

Pencapaian terhadap nilai perusahaan dapat dilihat melalui laporan keuangan perusahaan yang bersangkutan. Menurut Hery (2015:3) laporan keuangan merupakan hal terakhir dari serangkaian proses pencatatan serta pengikhtisaran data transaksi bisnis suatu perusahaan. Laporan keuangan menggambarkan suatu efisiensi terkait seluruh pencapaian perusahaan selain itu laporan keuangan dapat menggambarkan perkembangan suatu kegiatan yang telah dilaksanakan oleh perusahaan. Laporan keuangan bermanfaat bagi investor dan kreditor dalam pembentukan keputusan investasi dan kredit yang paling menguntungkan. Keputusan investasi yang terbaik dapat dilakukan melalui analisis laporan keuangan perusahaan.

Analisis laporan keuangan bertujuan untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan yang terdapat dalam perusahaan dengan mengidentifikasi seluruh informasi yang diperoleh dari laporan keuangan Analisis laporan keuangan juga dapat membantu manajemen dalam rangka memperbaiki kinerja perusahaan agar sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan oleh perusahaan. (Hery, 2015:132)

(6)

6

Dalam melakukan analisis perusahaan dapat dilakukan dengan menganalisis laporan keuangan serta analisis rasio keuangan. Rasio keuangan bertujuan dalam mengidentifikasi suatu kelemahan serta keuangan pada suatu perusahaan. Rasio keuangan bertujuan dalam membuat suatu perbandingan dan data keuangan suatu perusahaan (Keown et al, 2015:74).

Berdasarkan hasil penelitian Suryana dan Rahayu (2018), Leksono dan Vhalery (2018), Thamrin et al (2018), Tahu dan Susilo (2017), Rasyid (2015), Putri (2013), Rizqia et al (2013), Dewi dan Wirajaya (2013), Mardiyati et al (2012), serta Safrida (2009) dapat diidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi nilai perusahaan seperti: Leverage, Profitabilitas, Ukuran Perusahaan, Komisaris Independen, Kepemilikan Institusional, Komite Audit, Keputusan Investasi, Kinerja Perusahaan, Keputusan Pendanaan, Likuiditas, Kebijakan Deviden, Pertumbuhan Perusahaan Kepemilikan Manajerial, Struktur Modal, Peluang Investasi, Kebijakan Hutang, dan Good Corporate Governance. Tetapi ditemukan hasil yang tidak konsisten pada leverage, profitabilitas dan pertumbuhan perusahaan.

Hasil penelitian Leksono dan Vhalery (2018), Rizqia et al (2013) menunjukkan bahwa leverage berpengaruh pada nilai perusahaan. Namun, menurut penelitian Suryana dan Rahayu (2018), Tahu dan Susilo (2017) menunjukkan bahwa leverage tidak berpengaruh kepada nilai perusahaan. Leverage adalah suatu gambaran kemampuan perusahaan dalam pemakaian hutang untuk membiayai kegiatan yang berhubungan dengan kegiatan operasional suatu perusahaan.

Leverage sangatlah berperan penting bagi suatu perusahaan dikarenakan

penggunaan hutang yang tinggi mampu meningkatkan nilai suatu perusahaan disebabkan oleh adanya pajak penghasilan yang telah diminimalkan (Suwardika dan Mustanda, 2017). Tabel 1.3 menyajikan leverage pada sub sektor farmasi yang terdaftar di BEI tahun 2014 – 2018.

(7)

7 Tabel 1. 2

Leverage Pada Sub Sektor Farmasi yang

Terdaftar di BEI Tahun 2014 – 2018

Sumber : Data yang diolah (Laporan Tahunan Perusahaan Sub Sektor Farmasi yang Terdaftar di BEI tahun 2014-2018)

Menurut Fahmi (2011:127) Rasio Leverage adalah mengukur seberapa besar perusahaan dibiayai dengan utang. Leverage yang tinggi akan meningkatkan nilai perusahaan. Keputusan pendanaan dalam membiayai investasi yang dilakukan perusahaan menggunakan utang akan memberikan kemakmuran bagi pemegang sahamnya, sehingga nantinya akan meningkatkan nilai perusahaan (Solikhan et al ,2013) . Berdasarkan tabel 1.2 di atas dapat diketahui bahwa rata – rata liabilitas perusahan sub sektor farmasi pada tahun 2015-2017 mengalami peningkatan sejalan dengan rata – rata harga saham yang mengalami peningkatan. Namun ditemukan hasil berbeda pada tahun 2017 ke 2018 rata – rata liabilitas mengalami peningkatan sedangkan rata-rata harga saham yang mengalami penurunan sebesar Rp. 177,125. Hal ini mengindikasikan bahwa leverage tidak selalu berpengaruh pada nilai perusahaan dengan menggunakan indeks rata – rata harga saham. Berdasarkan data tersebut, penulis ingin mengetahui pengaruh Leverage dengan menggunakan Debt To Equity Ratio terhadap nilai perusahaan.

Menurut Putri (2017) profitabilitas adalah hal yang harus dimiliki oleh perusahaan untuk menghasilkan suatu keuntungan (profit) khususnya dalam hal penjualan, asset serta modal saham tertentu. Profitabilitas menjadi salah satu indikator penting dalam menentukan nilai perusahaan.

Tahun Rata – Rata Liabilitas Rata – Rata Harga Saham

2014 Rp. 840.107.801.466,38 Rp. 1.908,125 2015 Rp. 960.561.794.013,75 Rp. 1.689,750 2016 Rp. 1.075.369.732.785,37 Rp. 2.357,750 2017 Rp. 1.305.006.401.618,37 Rp. 2.579,0 2018 Rp. 1.665.607.248.467,00 Rp. 2.401,875

(8)

8

Perusahaan yang mampu menghasilkan laba yang besar serta stabil dapat menumbuhkan kepercayaan pada investor. Kepercayaan investor terhadap suatu perusahaan dapat meningkatkan harga saham suatu perusahaan yang nantinya akan berdampak pada nilai perusahaan. Hasil penelitian Tahu & Susilo (2017), Rasyid (2015), Rizqia et al (2013), Dewi dan Wirajaya (2013), Mardiyati et al (2012), serta Safrida (2009) menunjukan pengaruh positif profitabilitas terhadap nilai perusahaan. Hal ini menunjukkan semakin besar laba bersih yang dihasilkan dalam perusahaan maka semakin tinggi harga saham pada perusahaan tersebut. Namun, menurut Suryana dan Rahayu (2018) Profitabilitas tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Tabel 1.3 menyajikan profitabilitas pada perusahaan sub sektor farmasi yang terdaftar di BEI tahun 2014 – 2018.

Tabel 1. 3

Profitabilitas Pada Sub Sektor Farmasi yang Terdaftar di BEI Tahun 2014 – 2018

Sumber : Data yang diolah (Laporan Tahunan Perusahaan Sub Sektor Farmasi yang Terdaftar di BEI tahun 2014-2018)

Rasio profitabilitas mengukur efektivitas manajemen secara keseluruhan yang ditujukan oleh besar kecilnya tingkat keuntungan yang diperoleh dalam hubungannya dengan penjualan, penggunaan aset, maupun penggunaan modal. Profitabilitas yang tinggi akan meningkatkan nilai perusahaan.

Tahun Rata - Rata Laba Bersih Rata – Rata Harga Saham

2014 Rp. 433.708.206.285,75 Rp. 1908,125 2015 Rp. 425.953.435.388,50 Rp. 1689,750 2016 Rp. 473.564.697.269,00 Rp. 2357,750 2017 Rp. 499.902.412.586,75 Rp. 2579,0 2018 Rp. 534.960.278.875.38 Rp. 2401,875

(9)

9

Semakin baik rasio profitabilitas maka semakin baik menggambarkan kemampuan tingginya perolehan keuntungan perusahaan. Berdasarkan Tabel 1.3 di atas dapat diketahui bahwa rata – rata laba bersih tahun 2014 ke 2015 mengalami penurunan sejalan dengan penurunan rata-rata harga sahamnya sebesar Rp. 218,375. Tahun 2015 – 2017 rata - rata laba bersih mengalami peningkatan sedangkan rata – rata saham juga mengalami peningkatan. Namun, ditemukan hasil yang berbeda pada tahun 2017 ke 2018, rata-rata laba bersih mengalami peningkatan namun rata-rata harga saham mengalami penurunan sebesar Rp. 177,125 . Hal ini menandakan bahwa profitabilitas tidak selalu berpengaruh pada nilai perusahaan. Berdasarkan data tersebut, penulis ingin mengetahui pengaruh profitabilitas dengan menggunakan Rasio Return On Equity (ROE) terhadap nilai perusahaan.

Menurut Fauzi dan Suhadak (2015) Setiap perusahaan berusaha mencapai pertumbuhan yang tinggi setiap tahunnya karena pertumbuhan perusahaan mampu memberikan gambaran perkembangan yang terjadi pada suatu perusahaan melalui pertumbuhan asetnya . Pertumbuhan aset menunjukkan pertumbuhan aktiva suatu perusahaan yang akan mempengaruhi profitabilitas dengan menggunakan persentase perubahan total aktiva sebagai indikator yang tepat dalam mengukur pertumbuhan perusahaan. Pada umumnya, perusahaan yang tumbuh dengan cepat mampu bersaing dengan baik, mendapatkan penjualan yang meningkat serta diiringi oleh adanya peningkatan terhadap pangsa pasar. Hasil penelitian Rasyid (2015) mengatakan bahwa pertumbuhan perusahaan berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Safrida (2009) yang menyatakan bahwa pertumbuhan perusahaan tidak mempunyai pengaruh terhadap nilai perusahaan

(10)

10

Tabel 1. 4

Pertumbuhan Perusahaan Pada Sub Sektor Farmasi yang Terdaftar di BEI Tahun 2014 – 2018

Sumber : Data yang diolah (Laporan Tahunan Perusahaan Sub Sektor Farmasi yang Terdaftar di BEI tahun 2014-2018)

Menurut Fahmi (2011:137) rasio pertumbuhan yaitu rasio yang mengukur seberapa besar kemampuan perusahaan dalam mempertahankan posisinya di dalam industri dan dalam perkembangan ekonomi secara umum. Pertumbuhan perusahaan yang baik akan meningkatkan nilai perusahaan. Pada umumnya, perusahaan yang tumbuh dengan cepat mampu bersaing dengan baik, mendapatkan penjualan yang meningkat serta diiringi oleh adanya peningkatan terhadap pangsa pasar. Berdasarkan tabel 1.4 di atas dapat diketahui bahwa rata – rata total aset perusahaan sub sektor farmasi pada tahun 2015 – 2017 mengalami peningkatan sejalan dengan kenaikan rata-rata harga sahamnya . Namun, ditemukan hasil yang berbeda pada tahun 2018, rata-rata harga saham mengalami peningkatan tetapi harga saham mengalami penurunan sebesar Rp. 177,125. Berdasarkan hasil dari data tersebut mengindikasikan bahwa pertumbuhan perusahaan tidak selalu berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Hal ini membuat penulis ingin mengetahui seberapa besar pengaruh pertumbuhan perusahaan terhadap nilai perusahaan dengan menggunakan indikator total aset nilai perusahaan. Dari berbagai penelitian diatas didapatkan hasil yang berbeda – beda serta tidak konsisten. Oleh karena itu, penelitian ini masih perlu dilakukan untuk mengetahui pengaruh dari faktor – faktor yang telah diuraikan diatas.

Tahun Rata – Rata Total Aset Rata – Rata Harga Saham

2014 Rp. 3.318.268.447.900,00 Rp. 1908,125 2015 Rp. 3.660.339.597.370,50 Rp. 1689,750 2016 Rp. 4.061.599.838.847,62 Rp. 2357,750 2017 Rp. 4.579.582.320.595,62 Rp. 2579,0 2018 Rp. 5.265.966.143.561,75 Rp. 2401,875

(11)

11

Maka penulis aka mengangkat suatu judul “Pengaruh Leverage, Profitabilitas

Dan Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Empiris Pada Perusahaan Sub Sektor yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2018)”.

1.3 Perumusan Masalah

Pasar modal memberikan pengaruh yang sangat besar bagi perekonomian Indonesia. Perolehan dana dari pasar modal membantu perusahaan dalam membiayai kegiatan usahanya sehingga akan memberikan dampak positif terhadap perekonomian negara dan nilai perusahaannya. Pencapaian terhadap nilai perusahaan dapat dilihat melalui laporan keuangan perusahaan.

Laporan keuangan menggambarkan suatu hasil analisa serta interprestasi terhadap kegiatan yang telah dilakukan perusahaan. Selain itu, diperlukan analisis laporan keuangan yang mampu memberikan suatu keputusan terbaik bagi investor terkait membeli atau menjual saham sehingga mampu meningkatkan pertumbuhan perusahaan yang nantinya akan berdampak terhadap nilai perusahan. Terdapat banyak faktor yang mempengaruhi nilai perusahaan. Berbagai penelitian menunjukkan hasil yang berbeda – beda. Berdasarkan penelitian terdahulu penulis ingin mengkaji ulang pengaruh leverage, profitabilitas, dan pertumbuhan perusahaan terhadap nilai perusahaan.

Berdasarkan latar belakang yang telah di uraikan, maka masalah yang akan dirumuskan dalam penelitian ini adalah

1. Bagaimana leverage, profitabilitas, pertumbuhan perusahaan, dan nilai perusahaan pada sub sektor farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2014-2018?

2. Apakah leverage, profitabilitas, dan pertumbuhan perusahaan berpengaruh secara simultan terhadap nilai perusahaan pada sub sektor farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2014-2018?

3. Apakah leverage berpengaruh terhadap nilai perusahaan pada sub sektor farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2014-2018?

(12)

12

4. Apakah profitabilitas berpengaruh terhadap nilai perusahaan pada sub sektor farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2014-2018? 5. Apakah pertumbuhan perusahaan berpengaruh terhadap nilai perusahaan pada

sub sektor farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2014-2018?

1.4 Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan peumusan masalah yang telah diuraikan, maka tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui dan menganalisis leverage, profitabilitas, pertumbuhan perusahaan, dan nilai perusahaan pada sub sektor farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2014-2018.

2. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh leverage, profitabilitas, dan pertumbuhan perusahaan berpengaruh secara simultan terhadap nilai perusahaan pada sub sektor farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2014-2018.

3. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh leverage terhadap nilai perusahaan pada sub sektor farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2014-2018.

4. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh profitabilitas terhadap nilai perusahaan pada sub sektor farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2014-2018.

5. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh pertumbuhan perusahaan terhadap nilai perusahaan pada sub sektor farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2014-2018.

1.5 Manfaat Penelitian

Kegunaan dari penelitian ini dapat dibagi menjadi dua kegunaan dari aspek teroritis dan kegunaan dari aspek praktis

1.5.1 Aspek Teoritis

Manfaat teoritis yang ingin dicapai peneliti dalam penelitian ini antara lain:

(13)

13

1. Bagi akademisi, penelitian ini diharapkan dapat memberikan pemahaman mengenai leverage, profitabilitas, dan pertumbuhan perusahaan bagi akademisi yang membaca sehingga dapat menjadi referensi dalam pemahaman ilmu yang berkaitan dengan nilai perusahaan.

2. Bagi penelitian selanjutnya, penelitian ini dapat menjadi referensi dan dapat dijadikan acuan untuk penelitian yang berkaitan dengan

leverage, Profitabilitas, dan pertumbuhan perusahaan terhadap nilai

perusahaan.

1.5.2 Aspek Praktis

Kegunaan dari penelitian ini dilihat dari segi aspek praktis adalah : 1. Bagi perusahaan, penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai

sumber informasi relevan dengan memberikan suatu masukan tentang faktor yang mempengaruhi nilai perusahaan.

2. Bagi investor, Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk pengambilan keputusan dalam menginvestasikan dana pada perusahaan sub sektor farmasi yang terdaftar di BEI.

1.6 Sistematika Penulisan Tugas Akhir

Pembahasan dalam skripsi ini akan terbagi menjadi lima bab. Secara garis besar sistematika dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan mengenai gambaran umum objek penelitian, latar

belakang penelitian, perumusan masalah yang diperoleh dari latar belakang, tujuan penelitian yang menjelaskan hasil yang di inginkan dari penelitian ini, manfaat penelitian dari aspek teoritis dan aspek praktis, serta yang terakhir yaitu sistematika penulisan.

(14)

14

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LINGKUP PENELITIAN

Bab ini menjelaskan landasan teori yang digunakan sebagai suatu dasar

penelitian dan menjelaskan penelitian - penelitian terdahulu yang digunakan sebagai acuan dalam penelitian, perumusan hipotesis dan kerangka pemikiran yang merupakan suatu hasil yang diperoleh dari tinjauan pustaka dan teori yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.

BAB III METODE PENELITIAN

Bab ini menjelaskan tentang jenis penelitian yang dilakukan, metode

pengumpulan data, tahapan pada penelitian yang dilakukan, populasi dan sampel penelitian, strategi pengumpulan data dan sumber data, teknik analisis data dan pengujian hipostesis yang dilakukan dalam penelitian.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini membahas deskripsi penelitian yang diuraikan secara kronologis

dan sistematis sesuai pada rumusan masalah dan tujuan penelitian yang dilakukan. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi kesimpulan dan hasil keseluruhan penelitian yang telah

dilakukan serta saran untuk dijadikan bahan pertimbangan untuk penelitian selanjutnya

Referensi

Dokumen terkait

Mensucikan rumah-Nya di dalam hal ini adalah dengan cara beribadah semata-mata kepada Allah di dekat rumah-Nya (Ka’bah) yang mulia, membersihkan sekitar Ka’bah dari

Silabus merupakan penjabaran standar kompetensi dan kompetensi dasar ke dalam materi pokok, kegiatan pembelajaran dan indikator pencapaian kompetensi untuk

Untuk menganalisis dan mengetahui besarnya pengaruh ukuran perusahaan, leverage dan pertumbuhan penjualan terhadap tax avoidance pada perusahaan manufaktur sub

Hal ini menandakan bahwa dari kedua faktor Budaya organisasi dan kinerja organisasi dapat meningkatkan kinerja aparat dalam rangka opti- malisasi pencapaian target PAD pada DPPKA

Di antara pasar – pasar tersebut ada yang merupakan pasar spesifik yang merupakan ciri khas Kota Surabaya yaitu Pasar Turi, Pasar Pabean, Pasar Blauran, dan kawasan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Pertumbuhan Perusahaan, Leverage, Profitabilitas, dan Efisiensi Operasional terhadap Nilai Perusahaan pada perusahaan sub

1) Profitabilitas, leverage, dan family ownership secara simultan memiliki pengaruh terhadap kebijakan dividen pada perusahaan keluarga sektor industri barang