• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penasehat: Dr. H. Aceng hasani, M.Pd. Pemimpin Redaksi: Atin Fatimah, M.Pd.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Penasehat: Dr. H. Aceng hasani, M.Pd. Pemimpin Redaksi: Atin Fatimah, M.Pd."

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

p-ISSN 2615-5532

http://semnaspgpaud.untirta.ac.id/index.php/

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PG PAUD UNTIRTA 2017

KETAHANAN PANGAN KELUARGA DALAM RANGKA

PEMENUHAN GIZI DAN OPTIMALISASI PERKEMBANGAN

OTAK ANAK USIA DINI

Penasehat: Dr. H. Aceng hasani, M.Pd. Pemimpin Redaksi: Atin Fatimah, M.Pd. Tim Prosiding: 1. Dr. Isti Rusdiyani, M.Pd. 2. Ratih Kusumawardhani, M.Pd. 3. Erin Sabrina 4. Annisa Qur’ani Sekretariat: 1. Wulan Nurrohmah

2. Sri Astuti febriani Cover dan Tata Letak: Desma Yuliadi Saputra, S.Pd.

JURUSAN PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(3)

PENINGKATAN KREATIVITAS MENGGAMBAR ANAK USIA 5-6 TAHUN MELALUI TEKNIK ARSIR (Penelitian Tindakan di TK Negeri Pembina Kota Serang 2016)

Ade Ika Nopiani

PENINGKATAN KEMAMPUAN SOSIAL MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA ANAK KELOMPOK B (Penelitian Tindakan Kelas di PAUD Al-Maidah Bandung-Serang)

Amsanah

MENINGKATKAN KEMAMPUAN SAINS PERMULAAN MELALUI METODE EKSPERIMEN PADA ANAK USIA 4-5 TAHUN DI RA AR-ROHMAH CILEGON Anissa Sekar Violita

PERAN GURU DALAM MENGEMBANGKAN NILAI -NILAI MORAL ANAK USIA 5-6 TAHUN

Balqis Gusetiarini

PENGARUH ALAT PERMAINAN EDUKATIF SI “BAM” TERHADAP KEMANDIRIAN ANAK

Citra Hapsari dan Mila Karmila

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AWAL ANAK USIA 5-6 TAHUN MELALUI BERMAIN PAPAN FLANEL DI TK IZZATI KAMPUNG HIDEUNG KECAMATAN BAROS SERANG BANTEN

Dede Nurhasanah

MENINGKATKAN KEMAMPUAN KREATIVITAS MELALUI KEGIATAN MONTASE (Penelitian Tindakan pada Kelompok B Di PAUD Al-Kautsar Kota Cilegon) Dian Maryati, Atin Fatimah, dan Tricahyani E.Y

PENINGKATAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK USIA 5-6 TAHUN MELALUI GERAK TARI KREASI (Penelitian Tindakan Kelas di TK Islam Citra Mandiri Serang-Banten) Dinda Nuryuliani

DAFTAR ISI

1

11

23

33

41

51

57

65

(4)

p-ISSN 2615-5532

http://semnaspgpaud.untirta.ac.id/index.php/

MENANAMKAN AKHLAQ PADA ANAK USIA DINI DALAM BERBICARA BAIK DAN SOPAN MELALUI METODE BERCERITA DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL (Penelitian Tindakan, Di TK Pertiwi Kelompok B Kabupaten Kuningan, Tahun 2017)

Erna Juherna

PERKEMBANGAN MANUSIA DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN Fadlullah

PENINGKATAN KEMAMPUANMOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN KOLASE ANAK USIA 4-5 TAHUN (Penelitian Tindakan di TK IT SEMUT, Cilegon-Banten)

Fitriani

MENINGKATKAN MINAT BACA MELALUI METODE BERCERITA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR PADA ANAK USIA 5-6 TAHUN

Iin Inratyani

KECERDASAN SPIRITUAL ANAK USIA 5-6 TAHUN DALAM PENGEMBANGAN NILAI-NILAI AGAMA ISLAM

Khairunnisa

MENINGKATKAN KEMANDIRIAN ANAK USIA 5-6 TAHUN MELALUI KEGIATAN FUN COOKING PADA ANAK KELOMPOK B MADINAH

Lela Nurlaela, Ratih Kusumawardani, dan Tri Sayekti

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA HURUF HIJAIYAH ANAK USIA 5-6 TAHUN MELALUI KARTU HURUF HIJAIYAH

Nur Intan Pratiwi

MENINGKATKANKETERAMPILAN BERBICARA ANAK USIA 5-6 TAHUN MELALUI KEGIATAN MENDONGENG DI PAUD DARUL MA’ARIF CILEGON-BANTEN

Nurul Anggraeni Hidayah

PENINGKATAN KETERAMPILAN SOSIAL MELALUI PENERAPAN METODE PROYEK (Penelitian Tindakan Kelas Pada Anak Kelompok A di TK Bangun Cita Insani-Serang)

Opah Musaropah

PERKEMBANGAN MORFOLOGI ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TAMAN KANAK-KANAK

Pupung Puspa Ardini

73

79

91

97

105

115

125

133

143

155

(5)

MENINGKATKAN KECERDASAN VERBAL-LINGUISTIK MELALUI KEGIATAN BERNYANYI

Rani Sofia Ardiyani

MENINGKATKAN KEMAMPUAN DISIPLIN MELALUI PERMAINAN TRADISIONAL PADA ANAK USIA 4-5 TAHUN

Ratih Chandraningsih

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP ANGKA MELALUI MEDIA FLIP CHART PADA ANAK USIA 4-5 TAHUN DI RA TARBIYATUL AULAD Ria Anggun Kusuma

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI LEGO KONSTRUKTIF

Rina Damayanti dan Atin Fatimah

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGENAL BENTUK GEOMETRI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF MAKE A MATCH PADA ANAK USIA 4-5 TAHUN

Rosita Sari

MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAKUSIA 5-6 TAHUN MELALUI KEGIATAN TARI KREASI (Penelitian Kualitatif di TK B, Kemala Bhayangkari 2 Pandeglang-Banten)

Siti Magfiroh

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP GEOMETRI ANAK KELOMPOK B MELALUI BERMAIN KONSTRUKTIF (Penelitian Tindakan Kelas di RA Ar – Rahmah Pondok Aren – Tangsel)

Siti Rohmah

MENINGKATKAN KREATIVITAS MELALUI BERMAIN LEGO PADA ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TK TUNAS MERAK PANDEGLANG

Upiah

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK USIA 5-6 TAHUN MELALUI KEGIATAN MENJAHIT (Penelitian Tindakan Kelas di TK Kartika Siliwangi 39 Kota Serang-Banten)

Usi Rizanti

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK MELALUI METODE BERCERITA DENGAN BONEKA JARI (Penelitian Tindakan Kelas pada Anak TK B di TK Tunas Bangsa Jatiuwung Tangerang Tahun Pembelajaran 2015/2016) Waras Vivi Afiati

167

175

183

193

205

211

219

231

239

245

(6)

p-ISSN 2615-5532

http://semnaspgpaud.untirta.ac.id/index.php/

PENINGKATAN KEMAMPUAN FISIK MOTORIK MELALUI PERMAINAN SIRKUIT BOLA (Penelitian Tindakan Pada Kelompok B Paud Al-Furqon Desa Salareuma Kecamatan Cipicung Kabupaten Kuningan, Tahun 2017) Yenti Juniarti dan Gilang Ramadan

PENINGKATAN PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK MELALUI PERMAINAN KARTU BILANGAN PADA ANAK KELOMPOK B USIA 5-6 TAHUN RA AL-JAUHAROTUNNAQIYAH SERANG BANTEN

Yuliani Oktavia

2ϱ5

261

(7)

MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR

ANAKUSIA 5-6 TAHUN MELALUI KEGIATAN TARI KREASI

(Penelitian Kualitatif di TK B, Kemala Bhayangkari 2

Pandeglang-Banten)

Siti Magfiroh

TK Kemala Bhayangkari 2 Pandeglang Banten

ABSTRACT

Children’s gross motor in a Kindergarten class of Kemala Bhayangkari 2 Pandeglang regency affected by dance moves, because, dance that teach from teacher is variative and not flat, so the dance moves is too interesting for child, but is de-pend with a kind, of what will to use from the music and the moves, that will adjust if teacher can choose the music and the moves right, then the children’s will follow it right. Remember about the characteristics all children’s is so defferent, thet not all of the child can follow the dance moves well. This research goals is: 1. For knowing the character of teacher from developing children’s gross motor by creation dance for 5-6 year old degree in Kemala Bhayangkari 2 Pandeglang. 2. From knowing the process of creation dance activities about developing children’s gross motor by creation dance for 5-6 year old degree in Kemala Bhayangkari 2 Pandeglang. 3. For knowing the way teacher riset the child who have deferent motor skill. 4. For knowing the media that used for creation dance activities about developing gross motor children’s for 5-6 year old degree. The metode of this research descriptive qualitative because in Kindergarten of Kemala Bhayangkari 2 Pandeglang have aplly the creation dance activities wich consist from is children’s the time of this research from 11 may untull 1 june 2016. The metode of collecting data doing by observation, interview and documentation in qualita-tive research using analysis of the data in the form of text and narraqualita-tive. From the result of this research obtainable that children’s gross motor in Kindergarten of Kemala Bhayangkari 2 Pandeglang having the good progress, this situation seen by ability indicator’s of gross motor skills that include sprinting, jumping in correctly and standing on one leg.It can also be observed during the process of creation dance activities taking place, seen the kids were able to jump, move left or right hand with an active and jumping with hands up appropriately.

(8)

p-ISSN 2615-5532 http://semnaspgpaud.untirta.ac.id/index.php/

ABSTRAK

Kemampuan motorik kasar anak di TK B1 ternyata sebagian besar dipengaruhi oleh gerakan-gerakan tari, sebab tarian yang diajarkan oleh pendidik bervariatif dan tidak monoton, maka gerakan tari sangat menarik perhatian anak, akan tetapi tergantung dengan jenis musik apa yang akan di gunakan dan akan disesuaikan dengan gerakan-gerakan, apabila pendidik dapat memilih musik dan gerakan dengan tepat maka anak akan mengikutinya dengan baik.Mengingat karakterisktik setiap anak berbeda-beda maka tidak semua anak dapat melakukan kegiatan tari dengan baik.Penelitian ini bertujuan: 1. Untuk mengetahui peran guru dalam mengembangkan kemampuan motorik kasar anak usia 5-6 tahun melalui kegiatan tari kreasi di TK Kemala Bhayngkari 2 Pandeglang. 2. Untuk mengetahui proses kegiatan tari kreasi dalam mengembangkan kemampuan motorik kasar anak usia 5-6 tahun. 3. Untuk mengetahui cara guru mengatasi anak yang memiliki kemampu-an motorik kasar ykemampu-ang berbeda. 4. Untuk mengetahui media ykemampu-ang digunakkemampu-an pada kegiatan tari kreasi dalam mengembangkan kemampuan motorik kasar anak usia 5-6 tahun. Metode penelitian yaitu deskriptif kualitatif, karena di TK Kemala Bhayangkari 2 Pandeglang sudah menerapkan kegiatan tari kreasi, yang terdiri dari 15 anak didik. Waktu penelitian mulai tanggal 11 Mei sampai 01 Juni 2016. Metode pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Dalam penelitia nkualitatif cenderung menggunakan analisis data dalam bentuk teks ataupu nnaratif. Dari hasil penelitian yang diperoleh bahwa ke-mampuan motorik kasar pada anak kelompok B1 di TK Kemala Bhayangkari 2 Pandeglang sudah berkembang dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari indikator-indikator kemampuan motorik kasar yang mencakup berlari dengan cepat, melompat-lompat dengan benar dan berdiri dengan satu kaki. Juga dapat diamati saat proses kegiatan tari kreasi berlangsung, terlihat anak-anak sudah mampu melompat, menggerakan tangan kekiri dan kekanan dengan aktif dan melompat dengan tangan ke atas dengan tepat.

Kata kunci: Kemampuan Motorik Kasar; Kegiatan Tari Kreasi; TK Kelompok B1.

A. Pendahuluan

1. Latar Belakang Masalah

Fenomena yang terjadi di lapangan perkembangan motorik kasar pada kegiat-an tari ykegiat-ang dilakukkegiat-an oleh kelompok B1 anak usia 5-6 tahun di TK Kemala Bhayang-kari 2 Pandeglangsudah berkembang dengan baik, karena di TK tersebut sudah menerapkan kegiatan Tari Kreasi untuk anak usia dini. Anak sangat antusias ketika kegiatan sedang berlangsung, karena ke-giatan tersebut menumbuhkan keceriaan bagi anak. Kegiatan tari mampu menarik perhatian anak, dengan gerakan-gerakan yang variatif dengan di iringi oleh music maka akan menumbuhkan rasa keinginan anak untuk melakukan kegiatan tari ter-sebut, sehingga anak akan terlibat dengan kegiatan tari dan motorik kasar anak akan

terstimulasi dengan baik. Oleh karena itu, motorik kasar anak dapat berkembang dengan baik. Mengingat karakterisktik setiap anak berbeda-beda maka tidak semua anak dapat melakukan kegiatan tari tersebut dengan baik.

B. Kajian Teoritis

1. Pengertian Anak Usia Dini

Anak usia dini adalah anak yang ber-ada pber-ada rentan usia 0-6 tahun, ber-adapun usia setelah itu (lebih dari 6 tahun) sering disebut sebagai usia sekolah dimana anak sudah berkembang fisiknya sehingga membentuk tubuh yang proporsional, mampu berjalan, meloncat, berlari, me-megang pensil dengan baik, berkomuni-kasi dengan orang lain menggunakan bahasa verbal, memahami emosi yang

(9)

dirasakan oleh orang lain berdasarkan bahasa tubuh yang ditunjukan. Oleh karena itu, batasan pengertian anak usai dini adalah 0-6 tahun.

Usia dini pada anak kadang-kadang disebut usia emas atau golden age. Masa-masa tersebut yaitu Masa-masa kritisdimana seorang anak membutuhkan rangsangan-sangsangan yang tepat untuk mencapai kematangan yang sempurna. Arti kritis adalah sangat memengaruhi keberhasilan pada masa berikutnya. Apabila masa kritis ini tidak memperoleh rangsangan yang tepat dalam bentuk latihan atau proses belajar maka diperkirakan anak akan mengalami kesulitan pada masa-masa perkembangan berikutnya. Misalnya, secara fisiologis anak sudah cukup ber-kembang dan mampu dilatih berbicara namun demikian rangsangan yang diper-oleh dari lingkungan sangat kurang akibat-nya anak mengalami kesulitan untuk berbicara.

Usia dini juga merupakan masa yang penting sebagai landasan untuk per-kembangan pada masa-masa berikutnya. Masa usia dini harus diberi landasan yang kuat agar terhindar dari gangguan ke-pribadian ataupun emosi. Gangguan-gangguan yang dialami pada masa dewasa dapat ditelusuri penyebabnya dengan melihat kehidupan pada masa kanak-kanaknya, (Freud, 2008: 56).

2. Motorik Kasar

Motorik kasar adalah kemampuan yang membutuhkan koordinasi sebagian besar bagian tubuh anak. (Hadis, 2003: 1.13). Gerakan motorik kasar memerlukan koordinasi kelompok otot-otot yang lebih besar. Aktivitas-aktivitas yang dapat rangsang motorik kasar anak seperti: me-lompat, meloncat, memanjat, memeras, berlari,berjinjit dan sebagainya. Oleh karena itu, motorik kasar banyak dilakukan

Perkembangan motorik adalah suatu proses tumbuh kembang kemampuan gerak seorang anak pada dasarnya perkem-bangan ini berkembang sejalan dengan kematangan saraf dan otot anak, sehingga setiap gerakan sederhana apapun dapat menghasilkan interaksi yang kompleks dari berbagai bagian dan system dalam tubuh yang dikontrol oleh otak, (Hibana, 2002:50). Kemampaun motorik kasar memiliki per-kembangan yang sejalan dengan kema-tangan saraf dan otot anak sehingga, setiap gerakan sesederhana apapun merupakan hasil pola interaksi yang kompleks dari ber-bagai bagian dan sistem dalam tubuh yang di kontrol oleh otak.

3. Aspek perkembangan motorik kasar anak usia 5-6 tahun

Kemampuan motorik kasar adalah ke-mampuan untuk menggunakan otot-otot besar pada tubuh yang digunakan antara lain untuk berjalan, berlari dan mendaki, (Utami, dkk: 2014). Gerak motorik kasar membutuhkan koordinasi sebagian besar bagian tubuh anak biasanya memerlukan tenaga karena, dilakukan oleh otot-otot yang lebih besar. Motorik kasar anak akan berkembang sesuai dengan usianya. Jika anak telah matang maka dengan sendiri-nya anak akan melakukan gerakan yang sudah waktunya untuk dilakukan. 4. Karakteristik gerakan motorik kasar

anak usia dini usia 5-6 tahun

Gerakan motorik kasar adalah ke-mampuan yang membutuhkan koordinasi sebagian besar bagian tubuh anak. Oleh karena itu, biasanya memerlukan tenaga karena dilakukan oleh otot-otot yang lebih besar. Pengembangan gerakan motorik kasar juga memerlukan koordi-nasi kelompok otot-otot anak yang ter-tentu yang dapat membuat mereka dapat meloncat, memanjat, berlari, menaiki

(10)

p-ISSN 2615-5532 http://semnaspgpaud.untirta.ac.id/index.php/

satu kaki. Bahkan, ada anak yang dapat melakukan hal-hal yang lebih sulit, seperti jungkir balik dan bermain separu roda.

Beberapa gerakan motorik kasar yang dapat di lakukan oleh anak usia 5-6 tahun berikut ini:

a. Berlari dan langsung menendang bola.

b. Melompat-lompat dengan kaki ber-gantian.

c. Melambungkan bola tennis dengan

satu tangan dan menangkapnya dengan dua tangan.

d. Berjalan pada garis yang sudah di-tentukan.

e. Menyentuh jari kaki tanpa menekuk lutut.

f. Mengayunkan satu kaki ke depan atau

ke belakang tanpa kehilangan kese-imbangan.

g. Anak mulai dapat menghindar dan

langkah larinya bertambah.

h. Dapat berlari kencang, memulai, dan berhenti sesuka hati saat berlari.

i. Dapat meloncat-loncat kecil, dan

pada umur 6 tahun akan meloncat-loncat dengan bola di kakinya.

j. Dapat melompat sambil menjangkau

sesuatu dengan lengannya setinggi 5-7,5 cm.

5. Pengertian Tari Kreasi

Tari kreasi adalah karya tari yang me-rupakan hasil pengembangan berdasar-kan pola-pola tari yang telah ada, dalam proses garapnya dapat berupa hasil krea-tivitas penciptanya sendiri maupun pengaruh dari gaya-gaya tari daerah (Rachmi, dkk 2011: 6.21). Tari kreasi me-rupakan tarian yang hasil kreativitas pen-ciptanya sendiri yang di inovasi disesuai-kan dengan geradisesuai-kan, alat pengiring atau musik dan alat properti lainnya agar tarian tersebut terlihat modern.

6. Unsur Gerak dalam Tari

Gerak tari terbentuk dari gerak tubuh

manusia yang digarap dari unsur tenaga, ruang dan waktunya. Kombinasi tenaga, ruang dan waktu di dalam setiap gerak tari inilah maka tenaga, ruang dan waktu.

a. Tenaga

Tenaga adalah kekuatan yang men-dorong terjadinya gerak. Kekuatan ini adalah berat/ringan dan kuat/lemah. Setiap kali melakukan gerak pasti akan memerlukan tenaga.

b. Ruang

Ruang adalah tempat untuk bergerak. Tempat untuk bergerak dalam pe-ngertian harfiah adalah panggung atau pentas tempat untuk menari, baik panggung tertutup maupun panggung terbuka, namun di dalam tari dikenal pula tempat untuk ber-gerak yang bersifat imajinatif.

c. Waktu

Waktu adalah yang diperlukan penari dalam melakukan gerak waktu tergantung dari

1. Cepat lambatnya (tempo) penari

dalam melakukan gerak,

2. Panjang pendeknya ketukan (ritme)

dalam melakukan gerak,

3. Lamanya (durasi) penari dalam

me-lakukan gerak.

7. Karakteristik Tari Pada Anak Usia Dini Karakteristik jenis tari pada anak usia dini yang sesuai dengan kemampuan dasar dan kebutuhan anak usia dini dari sisi intelektual, emosional, sosial, per-septual, fisikal, estetik dan kreatif, (Kusumawardani, 2006).

8. Manfaat Gerak Tari Pada Anak Usia Dini

a. Gerak Pada Perkembangan Kognitif

Anak Usia Dini

Gerak tari merupakan aktivitas yang sering menggunakan otak belahan kanan, juga sistem berpikir.

(11)

b. Gerak Pada Perkembangan Afektif Anak Usia Dini

Pembelajaran tari pada anak usia dini haruslah dilakukan secara aktif, kreatif, dan menyenangkan, karena dengan cara tersebut dapat memberi penga-laman belajar pada anak sesuai dengan perkembangannya.

c. Gerak Pada Perkembangan Fisik

Motorik Anak Usia Dini

Setiap permainan yang dilakukan oleh anak pasti melibatkan kemam-puan kinestetik baik kasar maupun halus. Melalui permainan ini selain fisik tumbuh dan berkembang, tetapi juga merangsang pertumbuhan otak anak.

C. Metodologi Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti meng-gunakan metode deskriptif kualitatif, dengan alasan penelitian kualitatif mampu menangkap gejala-gejala yang menyertai suatu permasalahan dengan terperinci dan apa adanya. Diharapkan permasalahan yang terjadi secara empirik dapat dikupas mendalam, menyeluruh dan sistematis serta menggunakan instrumen manusia (human instrumen), yaitu penelitian sendiri. Berdasarkan pendapat (Sugiyono, 2013: 1) metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah eskpe-rimen) dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara trianggulasi (gabung-an), analisis data bersifat induktif, dan hasil penelitian kualitatif lebih mene-kankan makna dari pada generalisasi.

D. Hasil Penelitian

a. Peran Guru dalam Pengembangan Kemampuan Motorik Kasar Anak Pentingnya peran guru dalam

me-anak sangat diperhatikan penerapannya di TK Kemala Bhayangkari 2 Pandeglang, Guru sangat mempengaruhi perkembangan anak dalam proses identifikasi. Guru yang berhasil adalah guru yang mengenal anak melalui pribadi anak itu sendiri, lingkungan dan keluarga. Guru mampu menampilkan kegiatan tari kreasi dengan baik, karena guru sudah menguasi tarian tersebut dan sudah tahu bagaimana menampilkan tarian tersebut agar anak-anak yang mengikuti kegiatan tari kreasi lebih semangat dalan menjalankannya.

b. Proses Pembelajaran pada Kegiatan Tari Kreasi

Mengenai data proses kegiatan tari kreasi di TK Kemala Bhayangkari 2 Pan-deglang diperoleh berdasarkan catatan lapangan, catatan wawancara dan catatan dokumentasi. Dalam proses kegiatan tari kreasi sangat diperhatikan dalam pene-rapannya karena proses proses pembel-ajaran dapat meningkatkan kualitas guru dalam membimbing peserta didik hal ini dapat dilihat dari hasil observasi yang berupa catatan lapangan yang menyata-kan bahwa sebelum melakumenyata-kan kegiatan guru sudah menyiapkan apa yang akan di-lakukan pada hari ini, seperti menyiapkan DVD, kaset dan speaker agar kegiatan ber-langsung dengan baik.

c. Cara Guru Mengatasi Anak yang Memiliki Kemampuan Motorik Kasar yang Berbeda

Anak usia 5-6 tahun di TK Kemala Bha-yangkari 2 Pandeglang sudah menunjukan kemampaun motorik kasarnya masing-masing, ketika kegiatan tari kreasi ber-langsung anak mampu menampilkan ke-mampaun motorik kasarnya sendiri dan masih ada anak yang perlu dorongan dan arahan dari guru. Berdasarkan hasil obser-vasi, wawancara dan dokumentasi yang

(12)

p-ISSN 2615-5532 http://semnaspgpaud.untirta.ac.id/index.php/

mengatasi anak yang mempunyai ke-mampuan berbeda salah satunya yaitu Aisya dalam menggerakan badan tidak seperti anak lainnya yang terlihat energik, Aisya memang anak yang pasif sehingga Aisya tidak terlihat lincah dalam meng-gerakan badannya, tidak seperti anak yang lainnya yang terlihat aktif dan energik, ternyata aisya pada hari itu tidak melakukan sarapan pagi sebelum ber-angkat sekolah sehingga menghambat aktivitas aisya ketika disekolah, guru langsung melakukan pendekatan kepada anak tersebut seperti, mengingatkan anak agar sarapan terlebih dahulu sebelum berangkat sekolah, kemudian mendorong anak agar tetap semangat dalam melaku-kan aktivitas apapun.

d. Media Pembelajaran di Kegiatan Tari Kreasi dalam Mengembangkan Motorik Kasar Anak

Guru mampu memilih musik dengan baik dan mampu menciptakan gerakan-gerakan yang akan membuat motorik kasar anak berkembang dengan baik seperti anak mampu berlari dengan cepat, berdiri satu kaki dengan seimbang dan tidak mudah lelah ketika melakukan kegiatan fisik, musik yang digunakan mampu membawa suasana anak menjadi ceria, dan musik ter-sebut membuat motorik kasar anak men-jadi lebih berkembang dengan baik, guru memilih lagu dengan judul “Gembira Ber-kumpul” dari Tasya Kamila.

E. Simpulan

Berdasarkan penelitian dan data yang didapat pada pembahasan BAB sebelum-nya yaitu tentang mengembangkan ke-mampuan motorik kasar anak usia 5-6 tahun melalui kegiatan tari kreasi maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

a. Peran Guru Dalam Mengembangkan

Motorik Kasar Anak di TK Kemala Bha-yangkari 2 Pandeglang

kesimpulan-nya adalah bahwa dalam pelaksanaan kegiatan tari kreasi sudah diterapkan dalam pengembangan kemampuan motorik kasar anak, anak sudah mampu berlari dengan cepat dan energik ketika melakukan gerak motorik. Dengan adanya arahan dan bimbingan dari guru, seperti ketika ada anak yang tidak mampu atau tidak ingin melakukan kegiatan tari kreasi guru membujuk anak dengan cara yang lembut dan penuh kasih sayang. b. Proses Kegiatan Tari Kreasi Kelompok B1 TK Kemala Bhayangkari 2 Pandeg-lang berPandeg-langsung dengan baik karena dalam proses kegiatan ini guru mem-persiapkan rencana kegiatan harian serta mempersiapkan alat dan media yang akan digunakan untuk melaku-kan kegiatan tari kreasi. Pertama, ketika anak sudah memasuki ruangan kelas guru sudah mempersiapkan DVD, kaset dan speaker serta memper-siapkan judul lagu yang akan diputar.

c. Cara Guru Mengatasi Anak yang

Me-miliki Kemampuan Motorik Kasar yang Berbeda di TK Kemala Bhayang-kari 2 Pandeglang, guru selalu mem-berikan pendekatan dengan cara bertanya langsung kepada anak yang memiliki kemampuan motorik kasar yang berbeda dan memberikan bim-bingan dengan cara memberi moti-vasi kepada anak yang belum me-miliki kemampuan motorik kasar yang belum berkembang, dan mem-beri hadiah dalam bentuk ucapan se-perti, yang melakukan gerakan tari-nya bagus akan menampilkan tarian di depan teman-temannya.

d. Media Pembelajaran yang Digunakan Untuk Kegiatan Tari Kreasi dalam Mengembangkan Motorik Kasar Anak. Media merupakan pada kegiat-an tari kreasi dalam mengembkegiat-angkkegiat-an kemampuan motorik kasar anak

(13)

merupakan seperangkat alat musik seperti DVD, kaset dan speaker untuk merangsang kemampuan motorik kasar anak.

Daftar Pustaka

Aisyah, Siti. dkk. 2010, Perkembangan dan Konsep Dasar Pengembangan Anak Usia Dini. Jakarta: Universitas Terbuka. Corbin, charles B. 1980. A Textbook of Motor Development Dubuque, Lowa: WM.C, Brown Company Publisher. Desmita. 2013. PsikologiPerkembangan.

Bandung: RemajaRosdakarya. Einon, Dorothy. 2005. Permainan Cerdas

untuk Anak Usia 2-6 Tahun. Jakarta: Erlangga

Hidajat, Robby. 2005. Menerobos Pembel-ajaran Tari Pendidikan. Malang: Banjar Seni Gantar Gumelar.

Hildayani, Rini. dkk. 2008. Psikologi Per-kembangan Anak. Jakarta: Universi-tas Terbuka.

Mashar, Riana. 2011. Emosi Anak Usia Dini dan Strategi Pengembangannya . Jakarta: Kencana

Moleong, Lexy J. 2010, Metodologi Pene-litian Kualitatif. Bandung: Remaja Muis, Azizah. dkk. 2014, Pendidikan Anak

Usia Dini. Jakarta: Universitas Muhamadiyah Prof. Dr. Hamka. Mursid. 2015. Belajar dan Pembelajaran

PAUD. Bandung: RemajaRosdakarya. Pekerti, Widia. dkk. 2009, Metode

Pengem-bangan Seni. Jakarta: Universitas

Terbuka.

Rachmi, Tetty.dkk. 2011. Keterampilan Musik dan Tari. Jakarta: Universitas Terbuka.

Rohmah, Alfi M. 2013, “PeranKegiatan Tari Untuk Mengembangkan Kemampuan Motorik Kasar Anak Kelompok B di TK Muslimat Mazraatul Ulum II Paciran Lamongan”. Jurnal

Sajid, Fahmi. 2015. Unsur-unsurSeni Tari (Online).

http://sma-senibudaya.blogspot.co.id/2015/10/ unsur-unsur-seni-tari.html.Diakses padatanggal 30 oktober 2015 pukul 14.44 WIB.

Soeharto, Ben. 1985. Komposisi Tari. Yogyakarta: Ikayasti Yogyakarta. Sudarmanto, dkk. 2012. “Peningkatan

Kemampuan Motorik Kasar Melalui Aswa Tamtama” di TK Aba Wirobrajan 1. Jurnal Pendidikan Anak, Volume 1 Edisi 2, Desember 2012.

Sugiyono. 2013, Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta

Sujiono, Bambang. dkk. 2008, Metode Pengembangan Fisik. Jakarta: Univer-sitas Terbuka.

Sujiono, YulianiNuraini. 2009, Konsep Dasar Paud. Jakarta: Indeks

Suyadi. 2014. Teori Pembelajaran AnakUsia Dini Dalam Kajian Neourosains, Bandung: Rosda.

Wahyudin, Uyudan Agustin, Mubiar. 2012. PenilaianPerkembanganAnakUsia Dini. Bandung: RefikaAditama.

(14)

p-ISSN 2615-5532 http://semnaspgpaud.untirta.ac.id/index.php/

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian mengenai Pengaruh Non Performing Loan Terhadap Return On Assets telah banyak dilakukan oleh peneliti-peneliti sebelumnya, akan tetapi hasil

PENGARUH CURAH HUJAN HARIAN MAKSIMUM BULANAN TERHADAP STABILITAS LERENG STUDI KASUS DESA MANGUNHARJO KECAMATAN.. JATIPURNO

memberikan peluang untuk munculnya calon perseorangan melalui Putusan MK Nomor 54/PUU-XIV/2016. Pada level masyarakat, secara umum partai politik memiliki fungsi

Dari beberapa pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa kecemasan adalah respon perasaan yang tidak menyenangkan dan tidak nyaman yang dialami oleh seseorang

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah perilaku pemeliharaan kesehatan gigi yang meliputi cara menyikat gigi, frekuensi menyikat gigi, waktu menyikat gigi,

Hubungan antara laju endapan sedimen dan struktur komunitas lamun di Perairan Sebauk terdapat hubungan korelasi negative dan positif, korelasi negative kuat pada

Pada saat menjalankan latihan, pelatih memiliki beberapa metode yang digunakan untuk menunjang program latihan yang telah dibuat. Salah satu metode yang digunakan

Emisi otoakustik adalah bunyi yang diproduksi secara spontan dari koklea terutamanya dari sel-sel rambut luar di telinga bagian dalam. Emisi otoakustik ini dapat diukur dari