MAKNA SILATURRAHIM DALAM AL-QUR’AN PERSPEKTIF TAFSIR TEMATIK Oleh:
Mohammad Rofi Moh. Subhan ABSTRAK
Betapa pentingnya makna sebuah silaturahim dalam pandangan agama Islam terlihat dari sejumlah ayat Al-Qur’a>n maupun Hadits Nabi SAW yang memberikan dorongan dan keuntungan bagi para penyambung tali silaturahim, sebaliknya agama melarang pemutusan tali silaturahim dengan ancaman hukuman yang tak kalah hebatnya. Silaturrahim merupakan hal yang urgen bahkan sangat urgen untuk bersama-sama kita segarkan kembali dalam ingatan, kajian-kajian akademis dan kemudian melakukan aksi bersama untuk mengaplikasikannya. Manusia sebagai hamba Allah dan sebagai makhluk sosial hendaknya selalu menyambung tali silaturahim meskipun saudara kita ada yang berusaha memutuskannya. Sebaiknya kita harus tetap mengusahakan untuk memperbaikinya. Sebab orang yang berjuang untuk menghubungkan tali silaturahim akan mendapatkan balasan yang baik dari Allah SWT atas mereka yang memutuskannya. Tentang makna silaturrahim dalam Al-Qur’a>n ini akan dikupas melalui sudut pandang tafsir tematik.
A. Pendahuluan
Silaturrahim merupakan salah satu sendi pokok ajaran Islam yang mengatur hubungan baik sesama manusia, dengan silaturrahim dapat memperkokoh hubungan baik yang telah tertanam, merajut kembali hubungan yang retak. Bahkan silaturahim dapat memperluas ruang komunikasi yang dapat melapangkan rejeki dan memperpnjang umur.
Dengan demikian silaturrahim dapat berfungsi antara lain adalah ‚menyelesaikan problem atau kesulitan‛ atau ‚meluruskan benang kusut‛ atau ‚ mencairkan yang beku‛ atau ‚melepaskan ikatan yang membelenggu‛. Sehingga Islam mengajarkan untuk selalu bersilaturrahim dengan sesama manusia lebih khusus lagi sesama muslim dan kerabat.
Selain itu, anjuran Rasulullah SAW tersebut menunjukkan bahwa setidaknya terdapat dua keuntungan yang akan diperoleh oleh seseorang yang selalu bersilaturrahim, yaitu diluaskan rizkinya dan dipanjangkan ajalnya. Menurut Ibn Hajar alAsqalani, maksud dari diperluas rizkinya adalah Allah akan mempermudah perolehan rizki bagi seseorang yang gemar menghubungkan tali kekerabatan dan bukan sebaliknya memutuskan tali kekerabatan. Sedangkan yang dimaksud dengan diperpanjang ajalnya adalah senantiasa mendapatkan taufiq Allah SWT., sehingga semua aktivitas akan
mengarah kepada ketaatan kepada-Nya dan terhindar dari penggunaan waktu yang sia-sia. Dengan kata lain, bisa saja usianya tidak sampai lanjut usia-sia. Akan tetapi sejak masih hidup sampai wafatnya tetap dikenang banyak orang karena kemuliaan ahlaknya.1
Dalam tulisan ini penulis mengetengahkan makna silaturrahim, term lain semakna silaturrahim, ayat-ayat silaturrahim, makkiyah dan madaniyah, tafsir silaturrahim dan kesimpulan.
Penulisan tasfir ini menggunakan metode tafsir maudhu’i (tafsir tematik) yang langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
a. Menetapkan masalah yang dibahas (topik).
b. Menghimpun ayat-ayat yang berkaitan dengan masalah tersebut.
c. Menyusun ayat sesuai dengan masa turunnya, disertai pengetahuan tentang asbab al-nuzul-nya.
d. Memahami korelasi ayat-ayat tersebut dalam surahnya masing-masing. e. Menyusun pembahsan dalam kerangka yang sempurna (out line).
f. Melengkapi pembahasan dengan hadis-hadis yang relevan dengan pokok bahasan.
g. Mempelajari ayat-ayat tersebut secara keseluruhan dengan jalan menghimpun ayat-ayatnya yang mempunyai pengertian yang sama, atau mengkompromikan antara yang ‘am (umum) dan yang khas (khusus), mutlak dan muqayyad (terikat), atau yang pada lahirnya bertentangan, sehingga kesemuanya bertemu dalam satu muara, tanpa perbedaan atau pemaksaan.2
B. Makna Silaturrahim
Silaturrahim adalah kata majemuk yang terambil dari kata Arab, s}ilat dan rahim. kata s}ilat berakar dari kata was}l yang berarti ‚menyambung‛ dan ‚menghimpun‛. Ini berarti hanya yang putus dan terserak yang dituju oleh s}ilat itu. Sedangkan kata rahim pada mulanya berarti ‚kasih sayang‛,3 bentuk jamaknya adalah al-arha>m kemudian
1
Lihat Ibn Hajar al-„Asqalani, Fath al-Bari, (Beirut: Dar al-Fikr), juz XIV, h. 114.
2
Lihat Quraish Shihab M, Membumikan al-Qur’an, (Jakarta, Mizan, 1994), 114-115. Lihat juga Roem Rowi, Ragam Penafsiraal-Qur’an, (Surabaya, Lembaga Pendidikan Ilmu al-Qu’an, 2001), 47.
berkembang sehingga berarti pula ‚peranakan‛ (kandungan) seorang wanita,4 demikian juga dalam lisan al-‘arab rahim berarti rahim al-untha>.5 Dalam pengertian ini rahim juga
bisa dibaca rahm. 6
Salah satu bukti yang paling konkrit tentang silaturrahim yang berintikan rasa rahmat dan kasih sayang itu adalah pemberian yang tulus. Karena itu, kata s}ilat diartikan ‚pemberian‛ atau ‚hadiah‛.7
Rasul saw. mendefinisikan orang yang bersilaturrahim dengan sabda beliau: ‚Ina al-rahima mu’allaqun bi al-‘arsh laysa al-wa>s}il bi al-mukafi’ wa la>kin al-wa>s}il man idha> qat{a’athu rahimahu> was}ilahu>‛, yang artinya: ‚Sesungguhnya rahim berhubungan dengan ‘arash,bukanlah bersilaturrahim orang yang membalas kunjungan atau pemberian, tetapi yang bersilaturrahim adalah yang menyambung apa yang putus‛. 8
C>. Term Lain Semakna Silaturrahim a. A<ti ``Dha> al- Qurba>
Maka berikanlah kepada Kerabat yang terdekat akan haknya, demikian (pula) kepada fakir miskin dan orang yang dalam perjalanan. Itulah yang lebih baik bagi orang-orang yang mencari keridhaan Allah; dan mereka Itulah orang-orang-orang-orang beruntung. (al-Qur’a>n Surat al-Ru>m: 38).
b. Ulu> al-arha>m
4Lihat Al-Ra>ghib al-Asfahaniy, Mufrada>t Alfa>z} al-Qaur’an, (CD Room). 5
Lihat lisan al-‘arab, 1613.
6
Kata rahm terdapat dalam surat kahfi ayat 81,
7
Lihat Quraish Shihab M., Membumikan al-Qur’an, 317.
8Imam Ahmad Ibn Hambal, Musnad (Maktabah Shamilah),193. Sanadnya S{ahih menurut Sharat Bukhari
Dan orang-orang yang beriman sesudah itu kemudian berhijrah serta berjihad bersamamu Maka orang-orang itu Termasuk golonganmu (juga). orang-orang yang mempunyai hubungan Kerabat itu sebagiannya lebih berhak terhadap sesamanya (daripada yang bukan kerabat) di dalam kitab Allah. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui segala sesuatu (al-Qur’a>n Surat al-Anfa>l: 75).
Nabi itu (hendaknya) lebih utama bagi orang-orang mukmin dari diri mereka sendiri dan isteri-isterinya adalah ibu-ibu mereka. dan orang-orang yang mempunyai hubungan darah satu sama lain lebih berhak (waris-mewarisi) di dalam kitab Allah daripada orang-orang mukmim dan orang-orang-orang-orang Muhajirin, kecuali kalau kamu berbuat baik kepada saudara-saudaramu (seagama). Adalah yang demikian itu telah tertulis di dalam kitab (Allah). (al-Qur’a>n Surat al-Ahza>b: 6).
D. Kronologis Ayat-Ayat Silaturrahim
An-Nisa’ ayat 1; al-Ra’du ayat 20, 21 dan 25; al-Ru>m ayat 38; al-Anfa>l ayat 75; al-Ahza>b ayat 6; Muhammad ayat 22 adalah sebagai berikut:
Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya Allah menciptakan isterinya; dan dari pada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu ( al-Qur’a>n Surat al-Nisa>’: 1).
(Yaitu) orang-orang yang memenuhi janji Allah dan tidak merusak perjanjian. dan orang-orang yang menghubungkan apa-apa yang Allah perintahkan supaya dihubungkan, dan mereka takut kepada Tuhannya dan takut kepada hisab yang buruk. (al-Qur’a>n Surat al-Ra’du: 20-21).
Orang-orang yang merusak janji Allah setelah diikrarkan dengan teguh dan memutuskan apa-apa yang Allah perintahkan supaya dihubungkan dan Mengadakan kerusakan di
bumi, orang-orang Itulah yang memperoleh kutukan dan bagi mereka tempat kediaman yang buruk (Jahannam). (al-Qur’a>n Surat al-Ra’du: 25).
Maka berikanlah kepada Kerabat yang terdekat akan haknya, demikian (pula) kepada fakir miskin dan orang yang dalam perjalanan. Itulah yang lebih baik bagi orang-orang yang mencari keridhaan Allah; dan mereka Itulah orang-orang-orang-orang beruntung (al-Qur’a>n Surat al-Ru>m: 38).
Dan orang-orang yang beriman sesudah itu kemudian berhijrah serta berjihad bersamamu Maka orang-orang itu Termasuk golonganmu (juga). orang-orang yang mempunyai hubungan Kerabat itu sebagiannya lebih berhak terhadap sesamanya (daripada yang bukan kerabat) di dalam kitab Allah. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui segala sesuatu (al-Qur’a>n Surat al-Anfa>l: 75).
Nabi itu (hendaknya) lebih utama bagi orang-orang mukmin dari diri mereka sendiri dan isteri-isterinya adalah ibu-ibu mereka. dan orang-orang yang mempunyai hubungan darah satu sama lain lebih berhak (waris-mewarisi) di dalam kitab Allah daripada orang-orang mukmim dan orang-orang-orang-orang Muhajirin, kecuali kalau kamu berbuat baik kepada saudara-saudaramu (seagama). adalah yang demikian itu telah tertulis di dalam kitab (Allah). (al-Ahza>b: 6).
Maka Apakah kiranya jika kamu berkuasa kamu akan membuat kerusakan di muka bumi dan memutuskan hubungan kekeluargaan?. Mereka Itulah orang-orang yang dila'nati Allah dan ditulikan-Nya telinga mereka dan dibutakan-Nya penglihatan mereka. (al-Qur’a>n Surat Muhammad: 22-23).
E. Ayat-Ayat Silaturrahim Berdasarkan Akar Kata a. Akar kata al-wasl (perintah bersilaturrahim)
(Yaitu) orang-orang yang memenuhi janji Allah dan tidak merusak perjanjian. Dan orang-orang yang menghubungkan apa-apa yang Allah perintahkan supaya dihubungkan, dan mereka takut kepada Tuhannya dan takut kepada hisab yang buruk ( al-Ra’du: 20-21).
b. Akar kata al-wasl (larangan memutuskan silturrahim)
(yaitu) orang-orang yang melanggar Perjanjian Allah sesudah Perjanjian itu teguh, dan memutuskan apa yang diperintahkan Allah (kepada mereka) untuk menghubungkannya dan membuat kerusakan di muka bumi. mereka Itulah orang-orang yang rugi (Al-Qur’a>n Surat al-Baqarah: 27).
Orang-orang yang merusak janji Allah setelah diikrarkan dengan teguh dan memutuskan apa-apa yang Allah perintahkan supaya dihubungkan dan Mengadakan kerusakan di bumi, orang-orang Itulah yang memperoleh kutukan dan bagi mereka tempat kediaman yang buruk (Jahannam) (al-Qur’a>n Surat al-Ra’du: 25).
c. Akar kata arh{a>m (perintah bersilaturrahim)
Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya Allah menciptakan isterinya; dan dari pada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu. (al-Qur’a>n Surat al-Nisa>’: 1).
d. Akar kata arh{a>m (larangan memutuskan silaturrahim)
Maka Apakah kiranya jika kamu berkuasa kamu akan membuat kerusakan di muka bumi dan memutuskan hubungan kekeluargaan? Mereka Itulah orang-orang yang dila'nati Allah dan ditulikan-Nya telinga mereka dan dibutakan-Nya penglihatan mereka. (al-Qur’a>n Surat Muhammad: 22-23).
F. Makkiyah Dan Madaniyah
Semua ayat-ayat yang berhubungan dengan silaturrahim adalah madaniyah, hal ini memberikan isyarat bahwa setelah penanaman tauhid selama periode makkah dibutuhkan masyarakat yang solid (masyarakat madani periode madinah), untuk mewujudkan tatanan masyarakat yang kuat, maka al-Qur’an memfasilitasi dengan media silaturrahim dan mengancam bagi yang memutuskan tali silaturrahim.
G. Tafsir Silaturrahim a. Al-Nisa’ ayat 1
ىلاعت لاق مث
:
{
َماَحْرلأاَو ِوِب َنوُلَءاَسَت يِذَّلا َوَّللا اوُقَّ تاَو
}
يأ
:
ميىاربإ لاق ،هايإ مكتعاطب للها اوقتاو
نسحلاو دىاجمو
:
{
ِوِب َنوُلَءاَسَت يِذَّلا
}
يأ
:
لاقي امك
:
م ِحَّرلابو للهاب كلأسأ
.
كاحضلا لاقو
:
اوقتاو
،سابع نبا ولاق ،اىوُلِصو اىورب نكلو ،اىوعطقت نأ ماحرلأا اوقتاو ،نودىاعتو نودقاعت وب يذلا للها
دحاو ريغو عيبرلاو ،كاحضلاو ،نسحلاو ،ةمركعو ،دىاجمو
.
Kata Ibn Kathi>r: bertawalah kapada Allah dengan mentaati-Nya.
Kata Dahha>k: bertakwalah kepada Allah dan atas nama Allah kamu mengadakan perjanjian, dan bertakwalah kepada Allah dari memutuskan silaturrahim, berbuat baik dan menjaga hubungan silaturrahim, demikian kata Ibn ‘Abbas, Muja>hid, ‘Ikrimah, al-Hasan, Dahha>k dan al-Rabi>’.9
Dalam tafsir Qurt}ubiy, lafaz{ ‚al-arh{a>m‛ ma’t}u>f pada lafaz{ ‚Allah‛ mengandung pengetian اُْعطقت ىا ماحرلاا اْقتاّ اْصعت ىا الله اْقتا artinya takutlah kepada Allah dari berbuat maksiat,dan takutlah kepada Allah dari memutuskan tali silaturrahim.10 Pendapat ini sejalan dengan pendapat Imam Baida>wi dalam tafsinya, ماحرلاااْقتاّ الله اْقتا
اُْعطقتلاّ اُاْلصف
11 .
Ayat tersebut menyebut silaturahmi bersama pesan takwa kepada Allah. Secara tersirat ayat itu menunjukkan bahwa silaturahmi merupakan sesuatu bentuk ketakwaan. Memutuskan silaturrahim melunturkan ketaqwaan kepada Allah. . Dari Abi> Ayyu>b al-Ans}ari>y r.a bahwasannya ada seorang laki-laki bertanya pada Nabi SAW beritahukan kepadaku amal yang bisa mengantarkan ke surga, apakah gerangan, apakah gerangan. Nabi SAW bersabda ‚hendaknya tidak menyekutukan Allah, menegakkan salat, menunalkan zakat dan menyambung tali silaturrahim.12
Dari Abi> Hurairah r.a. berkata, saya mendengar Rasulullah bersabda:‚Siapa yang suka untuk dilapangkan rizkinya dan di-akhirkan usianya (dipanjangkan umurnya), hendaklah ia menyambung silaturrahim.13
9Lihat Al-Ima>m Ha>fidz ‘Ima>du Di>n Abu> Fida>’ Isma<’i>l ibn Kathi>r al_Qurshi> Dimshiqi>, Tafsi>r
al-Qu’a>n al-‘Adzi>m, (Bairut, Da>ru al-Ma’rifah, 1989), 459.
10Lihat Abu ‘Abdilla>h Muhammad ibn Ihmad al-Ans}a>ri>y al-Qurt}ubi>y, Al-Ja>mi’u li Ahka>mi al_qur’a>ni Vol
6,(Al-Qa>hirah, Da>r al-Hadi>th,1994), 6.
11Lihat Abu> Sa’i>d ‘Abd Allah ibn ‘Umar ibn Muhammad Shayra>zi Baidhawi>, Tafsi>ru Baidha>wi
al-Musamma> Anwa>ru al-Tanzi>l wa Asra>ri al-Tawi>l Vol 1 (Bairut, Da>ru al-Kutub al ‘Ilmiyyah, 1988), 199.Lihat juga Sayyid Muhammad Rashi>d Rida>, Tafsi>r al-Mana>r, (Kairo, Da>r al-Mana>r,1948),332-333.
12Lihat Al-Imam>, Abi> ‘Abdilla>h, Muhammad, Ibn Isma>’i>l, Ibn Ibra>hi>m, Ibn al-Mughi>rah, Ibn Bardazbah,
Dari Abu Hurairah , dari Nabi beliau bersabda:‚Belajarlah tentang nasab-nasab kalian sehingga kalian bisa menyambung silaturrahim. Karena sesungguhnya silaturrahim adalah (sebab adanya) kecintaan terhadap keluarga (kerabat dekat), (sebab) banyaknya harta dan bertambahnya usia‛14
b. Al-Ra’du ayat 21
An yu>s}ala pada ayat ini ditafsiri oleh Ibn Kathi>r dengan ىلاّ نٍِلا ىاسحلااّ ماحرلاا حلص يه ءازقفلا maksudnya menyambung silaturrahim dan berbuat ihsan kepada mereka (orang-orang yang memenuhi janji Allah) dan kepada (orang-orang-(orang-orang faqir.15
Muslim hendaknya pro-aktif dalam bersilaturrahim. Siapa yang berinisiatif untuk menjaga dan memperbaiki silaturahmi dialah yang lebih baik. Ukhuwah melahirkan kerukunan hidup dan kesetiakawanan sosial. Komunitas Muslim tidak akan diperhitungkan keberadaannya jika tidak memelihara dan membangun jaringan silaturrahim. H. Keutamaan Silaturrahim a. Mengantarkan Ke Surga
انثدح
وبأ
ديلولا
انثدح
ةبعش
لاق
ينربخأ
نبا
نامثع
لاق
تعمس
ىسوم
نب
ةحلط
نع
يبأ
بويأ
لاق
ليق
اي
لوسر
للها
ينربخأ
لمعب
ينلخدي
ةنجلا
ينثدح
دبع
نمحرلا
انثدح
زهب
انثدح
ةبعش
انثدح
نبا
نامثع
نب
دبع
للها
نب
بىوم
هوبأو
نامثع
نب
دبع
للها
امهنأ
اعمس
ىسوم
نب
ةحلط
نع
يبأ
بويأ
يراصنلأا
يضر
للها
ونع
:
نأ
لاجر
لاق
اي
لوسر
للها
ينربخأ
لمعب
ينلخدي
ةنجلا
لاقف
موقلا
ام
ول
ام
ول
؟
لاقف
لوسر
للها
ىلص
للها
ويلع
و
ملس
(
برأ
ام
ول
. )
لاقف
يبنلا
ىلص
للها
ويلع
و
مل
(
دبعت
للها
لا
كرشت
وب
ائيش
ميقتو
ةلاصلا
يتؤتو
ةاكزلا
لصتو
محرلا
اىرذ
. )
لاق
ونأك
ناك
ىلع
وتلحار
14Lihat Abi> ‘Isa>, Muhammad, Ibn ‘I<sa>, al-Turmidhi>y, Sunan al-Turmidhi Vol 3 (Bairu>t: Da>r al-Fikr, 1994),
394
Artinya: Dari Abi> Ayyu>b al-Ans}ari>y r.a bahwasannya ada seorang laki-laki bertanya pada Nabi SAW beritahukan kepadaku amal yang bisa mengantarkan ke surga, apakah gerangan, apakah gerangan. Nabi SAW bersabda ‚hendaknya tidak menyekutukan Allah, menegakkan salat, menunalkan zakat dan menyambung tali silaturrahim.16
b. Dilapangkan Rezekinya
ينثدح
ميىاربإ
نب
رذنملا
انثدح
دمحم
نب
نعم
لاق
ينثدح
يبأ
نع
ديعس
نبا
يبأ
ديعس
نع
يبأ
ةريرى
يضر
للها
ونع
لاق
:
تعمس
لوسر
للها
ىلص
للها
ويلع
و
ملس
لوقي
(
نم
هرس
نأ
طسبي
ول
يف
وقزر
نأو
أسني
ول
يف
هرثأ
لصيلف
ومحر
)
Artinya: Dari Abi> Hurairah r.a. berkata, saya mendengar Rasulullah bersabda:‚Siapa yang suka untuk dilapangkan rizkinya dan di-akhirkan usianya (dipanjangkan umurnya), hendaklah ia menyambung silaturrahim.17
c. Dipanjangkan Umurnya انثدح ىيحي نب ريكب انثدح ثيللا نع ليقع نع نبا باهش لاق ينربخأ سنأ نب كلام : نأ لوسر للها ىلص للها ويلع و ملس لاق ( نم بحأ نأ طسبي ول يف وقزر أسنيو ول يف هرثأ لصيلف ومحر )
Artinya: Dari Anas bin Malik bahwasanya Rasulullah bersabda:‚Siapa yang suka untuk dilapangkan rizkinya dan di-akhirkan usianya (dipanjangkan umurnya), hendaklah ia menyambung silaturrahim.‛18 d. Dicintai Keluarga
اةٌَةَثَّدةَح
ةُدةَو حْحةَ
ةُيحْت
ةٍدَّوةَ ةُه
اةًَةَزةَث حْخةَ
ةُدحْثةَ
ةَِّالله
ةُيحْت
ةِ ةَراةَثةُوحْلا
حْيةَ
ةِدحْثةَ
ةِ ةِلةَوحْلا
ةِيحْت
ىةَسٍةِ
ىِّىةِفةَقَّللا
حْيةَ
ةَدٌةِشةٌَ
ىةَل حْْةَه
ةِ ةِعةَثحٌْةُوحْلا
حْيةَ
ىةِتةَ
ةَجةَزحٌْةَزةُُ
ةِيةَ
ىِّىةِثٌَّلا
-
ىلص
الله
ٍَل
نلسّ
ةَااةَ
«
اْةُوَّلةَعةَت
حْيةِه
حْنةُ ةِتاةَسحًْةَ
اةَه
ةَىْةُل ةِصةَت
ةَِةِت
حْنةُ ةَهاةَححْرةَ
َّىةِ ةَف
ةَحةَل ةِص
ةِنةِحَّزلا
ةٌحَّثةَ ةَه
ىةِف
ةِ حُْةَاا
ةٌجاةَزحْلةَه
ىةِف
ةِااةَوحْلا
ةٌجةَ ةَسحٌْةَه
ىةِف
ةِزةَثةَاا
»
.
ةَااةَ
ْةُتةَ
ىةَسٍةِ
اةَذةَُ
ةٌ ٌةِدةَح
ةٌةٌةِزةَ
حْيةِه
اةَذةَُ
ةَِ حْ ةَْحْلا
.
ىةٌَحْعةَهةَّ
ةَِةِل حْْةَ
«
ةٌجةَ ةَسحٌْةَه
ىةِف
ةِزةَثةَاا
»
.
ىةٌِحْعةٌَ
ةًجةَااةٌَةِس
ىةِف
ةِزةُوةُعحْلا
Artinya: Dari Abu Hurairah , dari Nabi beliau bersabda:‚Belajarlah tentang nasab-nasab kalian, sehingga kalian bisa menyambung silaturrahim. Karena sesungguhnya silaturrahim adalah (sebab adanya) kecintaan terhadap keluarga (kerabat dekat), (sebab) banyaknya harta dan bertambahnya usia‛.19
16al-Bukha>ri>y, S{hahi>h al-Bukha>ri>y Vol. 7 , 75. 17
Ibid., 75.
18
e. Dihindarkan Dari Kematian Buruk
دث يت صفح يت دوح اً ، الات يت ىٍ ٌ يت دو ه يت دوح دهاح ْت اً ، يْلعلا يس لا ْت اٌثدح
نصا ي ، تتاث ًت يت ةٍثح ي ، قا سإ ًت ي ، يّزِلا ءا ر ْت ًٌثدح ، ًت ًٌثدح ، الله
اا نلسّ ٍَل الله ىلص الله اْسر ى ، ًل ي ، جزوض يت
:
«
، ٍزو ًف دوٌ ى ةح يه
ٍؤا ا باجتسٌّ ، ءْسلا حتٍه ٌَ عفدٌّ ، َ سر ًف طسثٌّ
َوحر صٍلف
»
Artinya: Dalil lain adalah hadith yang diriwayatkan, Dari Ali bin Abi Thalib dari Nabi , beliau bersabda:‚Barangsiapa senang untuk dipanjangkan umurnya dan diluaskan rizkinya serta dihindarkan dari kematian yang buruk, dikabulkan doanya maka hendaklah menyambung silaturrahim.‛20
I. Ancaman Terhadap Yang Memutuskan Silaturrahim Dalam al-Qur’an Dan Hadith a. Termasuk Orang yang Merugi
(yaitu) orang-orang yang melanggar Perjanjian Allah sesudah Perjanjian itu teguh, dan memutuskan apa yang diperintahkan Allah (kepada mereka) untuk menghubungkannya dan membuat kerusakan di muka bumi. mereka Itulah orang-orang yang rugi. (al-Baqarah: 27)
b. Mendapat Kutukan dan Tempat yang Buruk
Orang-orang yang merusak janji Allah setelah diikrarkan dengan teguh dan memutuskan apa-apa yang Allah perintahkan supaya dihubungkan dan Mengadakan kerusakan di bumi, orang-orang Itulah yang memperoleh kutukan dan bagi mereka tempat kediaman yang buruk (Jahannam). (al-Ra’du: 25)
c. Dilaknat, Telinganya Ditulikan, Matanya Dibutakan oleh Allah
Maka Apakah kiranya jika kamu berkuasa kamu akan membuat kerusakan di muka bumi dan memutuskan hubungan kekeluargaan? Mereka Itulah orang-orang yang dila'nati Allah dan ditulikan-Nya telinga mereka dan dibutakan-Nya penglihatan mereka. (al-Qur’a>n Surat Muhammad: 22-23).
d. Tidak Masuk surga
نإ لاق معطم نب ريبج نب دمحم نأ باهش نبا نع ليقع نع ثيللا انثدح ريكب نب ىيحي انثدح
هربخأ معطم نب ريبج
:
لوقي ملس و ويلع للها ىلص يبنلا عمس ونأ
(
ةنجلا لخدي لا
عطاق
)
Artinya: Bahwasanya Muhammad Ibn Jubair Ibn Mut}’im mengabarkan, bahwasanya dia mendengar Nabi SAW bersabda, ‚tidak masuk surga yang memutuskan ‛.21
ىِنَثَّدَح
ُدْبَع
ِوَّللا
ُنْب
ِدَّمَحُم
ِنْب
َءاَمْسَأ
ضُّىِعَبضُّضلا
اَنَ ثَّدَح
ُةَيِرْيَوُج
ْنَع
كٍكِلاَم
ِنَع
ىِّ ِرْىضُّزلا
َّنَأ
َدَّمَحُم
َنْب
ِرْيَ بُج
ِنْب
كٍمِعْطُم
ُهَرَ بْخَأ
َّنَأ
ُهاَبَأ
ُهَرَ بْخَأ
َّنَأ
َلوُسَر
ِوَّللا
-
ىلص
للها
ويلع
ملسو
َلاَق
«
َلا
ُلُخْدَي
َةَّنَجْلا
ُعِطاَق
كٍم ِحَر
»
.
Artinya: Bahwasanya Muhammad Ibn Jubair Ibn Mut}’im mengabarkan, bahwasanya dia mendengar Nabi SAW bersabda, ‚tidak masuk surga yang memutuskan silaturrahim‛22
J. Simpulan
Kata al-Arha>m adalah bentuk jamak dari rahi>m, yaitu tempat peranakan. Di sanalah benih anak tinggal, tumbuh dan lahir, selanjutnya berkembang biak. Rahim adalah yang menghubungkan seseorang dengan lainnya, bahkan melalui rahim telah terjadi persamaan sifat, fisik, dan psikis yang tidak dapat dipungkiri. Kalaupaun persamaan itu tidak banyak tetapi pasti ada. Rahim ibu yang mengandung pertemuan sperma bapak dan indung telur ibu dapat membawa gen dari nenek dan kakeknya yang dekat atau yang jauh. Betapanun dengan rahim telah terjalin hubungan yang erat, atau tepatnya, Allah menjalin hubungan yang erat antar manusia. Karena itu Allah mengancam siapa yang memutuskannya dan menjanjikan kaberkahan dan usia yang panjang bagi siapa yang memeliharanya.
Silaturrahim adalah akhlak yang terpuji dan mulia dalam pandangan manusia lebih-lebih dalam pandangan Allah. Allah menganjurkan silaturrahim dalam ayat-ayatNya dengan digandengkan dengan lafaz} ittaqu> dan lafaz} yakhshauna mengandung pengertian bahwa silaturrahim erat dengan ketakwaan dan khushuk kepada Allah SWT.
Memutuskan silaturrahim akan merusak akhlak diri dan melahirkan banyak musuh. Satu musuh dalam sebuah ungkapan lebih berat dari pada seriba kawan, artinya banyak kawanpun tidak akan ada artinya jika masih bermusuhan walau dengan seorang. Cukuplah bagi setiap muslim merenungi ayat-ayat yang memerintahkan bersilaturrahim dan manfaat yang dapat diperolehnya, juga merenugi ayat-ayat dan hadith Nabi yang melarang memutuskan tali silaturrahim dan dampak yang diakibatkannya.
DAFTAR PUSTAKA
al-Qur’a>n al-Karim.
‘Abd al-Baqiy,Fua>d, Muhammad. al-Mu’jam al-Mufahras. Bairu>t: Da>r al-Fikr, 1997. Ahmad Ibn Hambal, Ima>m. Musnad (Maktabah Shamilah).
al-Asfahaniy, al-Ra>ghib, Mufrada>t Alfa>z} al-Qaur’an, (CD Room).
Baida>wiy,Abu> Sa’i>d, ‘Abd Allah, ibn ‘Umar, ibn Muhammad Shayra>zi>. Tafsi>ru Baidha>wi Musamma> Anwa>ru Tanzi>l wa Asra>ri Tawi>l. Bairut: Da>ru al-Kutub al ‘Ilmiyyah, 1988.
al-Baiha>qi>y, Shu’bu al-I<ma>n, (Maktabah Sha>milah Vol. 16).
Ibn Hajar al-Asqalani, Fath al-Bari Juz XIV. Beirut: Dar al-Fikr.
Ibn Kathi>r, Al-Ima>m Ha>fidz ‘Ima>du Di>n Abu> Fida>’ Isma<’i>l, al_Qurshi> al-Dimshiqi>, Tafsi>r al-Qu’a>n al-‘Adzi>m. Bairut: Da>ru al-Ma’rifah, 1986. Muslim, Shahi>h Muslim bi Sharhi al-Nawa>wi Vol. 8. Kairo: Da>r al-Hadi>th, 1994. al-Qurt}u>biy,Abu> ‘Abdilla>h, Muhammad, ibn Ihmad , Al-Ja>mi’u li Ahka>mi al-Qur’a>ni.
Roem Rowi, M, Ragam PenafsiraQur’an. Surabaya: Lembaga Pendidikan Ilmu al-Qu’an, 2001.
Rashi>d Rida>, Muhammad,Tafsi>r al-Mana>r. Kairo: Da>r al-Mana>r,1948.
al-S}abu>niy,Muhammad, Ali>, Rawa>i’u al-Baya>n Tafsi>ru A<ya>ti al-Ahka>m min al-Qur’a>na,. Makkah: Da>ru al-Sala>m, 1997.
Shiha>b, Quraish, M, Membumikan al-Qur’an. Jakarta: Mizan, 1994.
______________ , Tafsir al-Mishba>h. Jakarta: Lentera Hati, 2006.
Al-Tumidhi>y,Abi> ‘Isa>, Muhammad, Ibn ‘I<sa>, Sunan Turmidhi Vol 3. Bairu>t: Da>r al-Fikr, 1994.