• Tidak ada hasil yang ditemukan

bio.unsoed.ac.id Lampiran 1. Komposisi dan Prosedur Pembuatan Medium 1. Medium Starch Casein Nitrat (SCN)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "bio.unsoed.ac.id Lampiran 1. Komposisi dan Prosedur Pembuatan Medium 1. Medium Starch Casein Nitrat (SCN)"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

43

Lampiran 1. Komposisi dan Prosedur Pembuatan Medium

1. Medium Starch Casein Nitrat (SCN)

Bahan

g/L

Soluble starch

10

Kasein

1

KNO

3

1

K

2

HPO

4

0,5

MgSO

4

,7H

2

O

0,5

NaCl

0,5

FeSO

4

,7H

2

O

0,01

Agar

20

Akuades

1000 mL

pH akhir 6,8-7,0

2. Medium cair Yeast Extract Malt Extract (YEME)(Nurkanto et al., 2008)

Bahan

g/L

Yeast extract

Malt extract

Glukosa

4

10

4

KNO

3

1

K

2

HPO

4

0,5

MgSO

4

,7H

2

O

0,5

NaCl

0,5

FeSO

4

,7H

2

O

0,01

Akuades

1000 mL

pH akhir 7,3

3. Medium cair Oatmeal(Nurkanto et al., 2008)

Bahan

g/L

Oatmeal komersial

20

Yeast extract

1

KNO

3

1

K

2

HPO

4

0,5

MgSO

4

,7H

2

O

0,5

NaCl

0,5

FeSO

4

,7H

2

O

0,01

Akuades

1000 mL

pH akhir 7,2

4. Medium Starch Agar (SA)(Bridson, 1998)

Bahan

g/L

Meat extract

3

Peptic digest of animal

tissue

5

Soluble starch

2

Agar

15

Akuades

1000 mL

pH akhir 7,2 ± 0,1

bio.unsoed.ac.id

(2)

44

5. Medium Urea Broth (UB)(Bridson, 1998)

Bahan

g/L

Yeast extract

0,1

Dipotassium hydrogen phosphate

9,5

Potassium dihydrogen phosphate

9,1

Urea

20,0

Phenol red

0,01

Akuades

1000 mL

pH akhir 6,8 ± 0,2

6. Medium Sulfide Indole Motility (SIM)(Bridson, 1998)

Bahan

g/L

Tryptone

20

Peptone

6,1

Ferrous ammonium sulphate

0,2

Sodium thiosulphate

0,2

Agar

3,5

Akuades

1000 mL

pH akhir 7,3 ± 0,2

7. Medium Tryptone Soya Agar (TSA)(Bridson, 1998)

Bahan

g/L

Tryptone

15,0

Soya peptone

5,0

Sodium chloride

5,0

Agar

20,0

Akuades

1000 mL

pH akhir 7,3 ± 0,2

8. Medium Basal

Bahan

Dalam 1 L

K2HPO4

1,0 g

MgSO4

0,5 g

FeSO4

50 mg

Na Molibdat

0,005 g

Akuades

1000 mL

pH akhir 7,3 ± 0,2

Prosedur Pembuatan Medium

Semua bahan dilarutkan dalam akuades sampai volume 1000 mL. Larutan

dididihkan dan terus diaduk hingga homogen. Kemudian pH medium diukur, apabila

terlalu asam ditambahkan NaOH dan apabila terlalu basa ditambahkan HCl. Medium

dimasukkan dalam labu Erlenmeyer dan disterilisasi dengan autoklaf pada suhu

121

o

C dengan tekanan 2 atm selama 15 menit.

(3)

45

Lampiran 2. Spesifikasi Peralatan dan Bahan

1. Alat

No Nama Alat Merek/Tipe Kegunaan Tempat

1 Cawan petri IWAKI Pyrex®,

Japan Menumbuhkan biakan Lab. Mikrobiologi 2 Tabung reaksi IWAKI Pyrex®,

Japan Uji-uji biokimiawi Lab. Mikrobiologi 3 Mikropipet Socorex, Swiss Mengambil larutan dengan

volume  1000 µl Lab. Mikrobiologi 4 Tip Biologix,

Amerika Memindahkan larutan Lab. Mikrobiologi 5 Labu Erlenmeyer IWAKI Pyrex®,

Japan Tempat pembuatan media Lab. Mikrobiologi 6 Gelas ukur IWAKI Pyrex®,

Japan Mengukur volume cairan Lab. Mikrobiologi 7 Beaker glass IWAKI Pyrex®,

Japan Tempat preparasi media Lab. Mikrobiologi 8 Optilab Miconos Mengamati struktur hifa

isolat dan untuk foto Lab. Mikrobiologi 9 Pipet tetes Stera, Indonesia Mengambil larutan yang

volumenya tidak diketahui Lab. Mikrobiologi 10 pH meter

Thermo electron coorpoeation/ Russel RL060P

Mengukur derajat keasaman

larutan atau media Lab. Mikrobiologi 11 Timbangan analitik

Tipe EO 2140 (Ohaus Co,, USA)

Mengukur massa bahan Lab. Mikrobiologi 12 Refrigerated

centrifuge

Hitachi-himac

CR7 Sentrifugasi Lab. Riset 13 Mikroskop cahaya Olympus C110 Mengamati mikromorfologi

isolat Lab. Mikrobiologi 14 Mikroskop stereo Olympus SZ30 Mengamati morfologi koloni

isolat Lab. Mikrobiologi

15 Autoklaf Model HL36AE (Hirayama Manufacturing Corporation, Japan)

Sterilisasi bahan dan alat Lab. Mikrobiologi

16 Oven Memmert Mengeringkan kertas saring

dan miselium Lab. Mikrobiologi 17 Hotplate dan stirrer

bar

Ika® C-MAG HS 10

Menghomogenkan media

atau larutan Lab. Mikrobiologi 18 Desikator - Menstabilkan suhu Lab. Mikrobiologi 19 Inkubator Memmert Memeram biakan pada suhu

terkontrol Lab. Mikrobiologi 20 Rotary evaporator Stuart RE300 Menguapkan pelarut Lab. Riset 21 Spektrofotometer Shimidzu/ UV

1800

Menentukan maksimum

pigmen Lab. Biokimia 22 Pembakar spirtus - Menciptakan suasana aseptis Lab. Mikrobiologi 23 Bor gabus - Membuat cetakan isolat

berukuran seragam Lab. Mikologi 24 Rak tabung reaksi - Meletakan tabung reaksi Lab. Mikrobiologi 25 Jarum inokulum - Inokulasi biakan Lab. Mikrobiologi 26 Sprayer alkohol Nagata Untuk kerja aseptis Lab. Mikrobiologi 27 Object glass Sail brand Untuk pengamatan Lab. Mikrobiologi

(4)

46

mikromorfologi pada mikroskop cahaya

28 Cover glass Sail brand Pasangan object glass Lab. Mikrobiologi 29 Corong - Untuk memudahkan

memasukkan larutan Lab. Mikrobiologi 30 Kulkas National®

model B22AF Menyimpan media Lab. Mikrobiologi

31 Microwave Menumaster Memanaskan media Lab. Mikrobiologi

32 Kompor Listrik Rinai Proses Sokletasi Lab. Biokimia

33 Soxhlet extractor Pyrex Ekstraksi pigmen Lab. Biokimia

2. Bahan

No, Nama bahan Spesifikasi Kegunaan

1 Isolat aktinomisetes Isolat uji

2 Medium SCN 2000 ml Sebagai medium produksi pigmen isolat aktinomisetes

3 Medium YEME 600 ml Sebagai medium produksi pigmen isolat aktinomisetes

4 Medium Oatmeal 600 ml Sebagai medium produksi pigmen isolat aktinomisetes

5 Medium SA 100 ml Untuk uji hidrolisis amilum

6 Medium Urea Broth 50 ml Untuk uji kemampuan menghasilkan urease

7 Medium PA 100 ml Untuk uji hidrolisis protein 8 Medium MM + lemak 100 ml Untuk uji hidrolisis lipid 9 Medium SIM 50 ml Untuk uji produksi H2S

10 Medium TSA 50 ml Sebagai medium tumbuh isolat aktinomisetes

11 Medium Basal 600 ml Untuk uji penggunaan karbohidrat 12 Galaktosa 1 g Bahan karbohidrat untuk uji biokimiawi 13 Sukrosa 1 g Bahan karbohidrat untuk uji biokimiawi 14 Raffinosa 1 g Bahan karbohidrat untuk uji biokimiawi 15 Mannitol 1 g Bahan karbohidrat untuk uji biokimiawi 16 Arabinosa 1 g Bahan karbohidrat untuk uji biokimiawi 17 Xylosa 1 g Bahan karbohidrat untuk uji biokimiawi 18 KNO3 0,1 g Sebagai sumber nitrat

19 NaOH 2 N Untuk menaikan pH larutan 20 HCl 2 N Untuk menurunkan pH larutan

21 Nystatin Sebagai antijamur

22 Larutan A (asam sulfanilat) 10 ml Reagen dalam uji reduksi nitrat 23 Larutan B (alfanaftilamin) 10 ml Reagen dalam uji reduksi nitrat 24 Lugol’s iodine 10 ml Reagen dalam uji hidrolisis amilum 25 Serbuk Zn Indikator dalam uji reduksi nitrat 26 Alkohol 70% Desinfektan

27 Etil asetat Pelarut 28 Etanol 90% Pelarut

29 Kertas Whatman No, 1 Untuk menyaring miselium aktinomisetes 30 Alumunium foil Penutup tabung

31 Spirtus Bahan pengisi Bunsen 32 Kapas Pembuat sumbat

33 Tisu Membersihkan atau mengeringkan alat 34 Label Labeling

35 Wrapper Pelapis

(5)

47

Lampiran 3. Pengamatan Makroskopis Aktinomisetes

Isolat

Hari ke-

Koloni tampak atas

Koloni tampak bawah

K-4B

7

14

U3-3B

7

14

bio.unsoed.ac.id

(6)

48

Lampiran 4. Tabel Pengamatan Morfologi Koloni Aktinomisetes

1. Isolat K-4B

Karakteristik Hari ke-

2 4 6 8 10 12 14 Ukuran 1 mm (sedang) 3 mm (sedang) 4 mm (besar) 5 mm (besar) 6 mm (besar) 7 mm (besar) 7 mm (besar) Pigmentasi ke medium

- ada ada ada ada ada ada Bentuk circular circular circular irregular irregular irregular irregular

Permukaan mengkilap mengkilap dan berbeludru

berbeludru berbubuk berbubuk berbubuk berbubuk Elevasi flat crateriform crateriform flat raised raised raised

Margin entire entire entire undulate undulate undulate undulate

Miselium aerial putih putih krem krem krem krem krem Miselium substrat kuning kuning kemerahan merah merah merah merah merah Gambar atas koloni

Gambar bawah koloni

(7)

49

2. Isolat U3-3B

Karakteristik Hari ke-

2 4 6 8 10 12 14 Ukuran 2 mm (sedang) 3 mm (sedang) 4 mm (besar) 4 mm (besar) 6 mm (besar) 6 mm (besar) 6 mm (besar) Pigmentasi ke medium

- - ada ada ada ada ada

Bentuk circular circular circular circular circular circular circular Permukaan berbeludru berbeludru berbubuk berbubuk berbubuk berbubuk Berbubuk Elevasi convex convex convex convex convex convex convex

Margin entire entire entire entire entire entire entire

Miselium aerial putih putih abu-abu muda abu-abu abu-abu abu-abu abu-abu Miselium substrat kuning muda kuning muda kuning kuning-oranye kuning-oranye kuning-oranye kuning-oranye Gambar atas koloni

Gambar bawah koloni

(8)

50

Lampiran 5. Gambar Hasil Uji Biokimiawi

Uji

K-4B

U3-3B

Hidrolisis

Amilum

Hidrolisis Lipid

Hidrolisis Kasein

Hidrolisis Urea

Kontrol

Kontrol

bio.unsoed.ac.id

(9)

51

Reduksi Nitrat

Produksi H

2

S

Penggunaan

Raffinosa

Penggunaan

Arabinosa

Kontrol

K-4B

U3-3B

Kontrol

Kontrol

bio.unsoed.ac.id

(10)

52

Penggunaan

Galaktosa

Penggunaan

Mannitol

Penggunaan

Sukrosa

Penggunaan

Xylosa

bio.unsoed.ac.id

(11)

53

Lampiran 6.Produksi Pigmen pada Berbagai Medium Pertumbuhan

1. Isolat K-4B

Medium

Hari ke-7

Hari ke-14

Hari ke-21

SCN

YEME

Oatmeal

(12)

54

2. Isolat U3-3B

Medium

Hari ke-7

Hari ke-14

Hari ke-21

SCN

YEME

Oatmeal

(13)

55

Lampiran 7.Proses Ekstraksi Pigmen Aktinomisetes

1. Isolat K-4B

Medium

pH 12

Setelah sentrifugasi

pH 2

SCN

YEME

Oatmeal

(14)

56

2. Isolat U3-3B

Medium

pH 12

Setelah sentrifugasi

pH 2

SCN

YEME

Oatmeal

(15)

57

Lampiran 8. Tabel Biomassa Miselium Aktinomisetes

Isolat

Medium

Bobot awal

(g)

Bobot akhir

(g)

Biomassa

(g)

K-4B

SCN

0,0292

1,5792

1,5500

YEME

0,0292

1,2127

1,2127

Oatmeal

0,0292

1,5094

1,5094

U3-3B

SCN

0,0285

1,7111

1,6825

YEME

0,0285

2,3044

2,2759

Oatmeal

0,0285

2,2887

2,2602

bio.unsoed.ac.id

(16)

58

Lampiran 9.Tabel Bobot Pigmen Intraseluler dan Ekstraseluler Aktinomisetes

1. Pigmen Intraseluler

Isolat

Medium

Miselium (g)

Miselium setelah

ekstraksi (g)

Pigmen

Terekstrak (g)

K-4B

SCN

1,5500

0,6436

0,9064

YEME

1,2127

0,5718

0,6409

Oatmeal

1,5094

0,7915

0,7179

U3-3B

SCN

1,6825

1,2473

0,4352

YEME

2,2759

1,7638

0,5121

Oatmeal

2,2602

1,7528

0,5074

2. Pigmen Ekstraseluler

Isolat

Medium

Endapan (g)

Endapan setelah

ekstraksi (g)

Pigmen

terekstrak (g)

K-4B

SCN

0,0608

0,0317

0,0291

YEME

0,0667

0,0284

0,0383

Oatmeal

0,1247

0,0621

0,0626

U3-3B

SCN

0,0693

0,0226

0,0467

YEME

0,1863

0,1007

0,0856

Oatmeal

0,2590

0,1036

0,1554

bio.unsoed.ac.id

(17)

59

Lampiran 10. Tabel Perbandingan Warna Ekstrak Pigmen dengan Standar

Warna Universal

Isolat

Medium

Warna

Intraseluler

Ekstraseluler

pH 4

pH 7

pH 10

K-4B

SCN

Red

10R 4/6

Red

10R 4/8

Red

10R 4/8

Red

10R 4/6

YEME

Red

2,5YR 4/8

Red

2,5YR 5/8

Red

2,5YR 5/8

Red

10R 4/6

Oatmeal

Red

2,5YR 5/8

Red

2,5YR 4/8

Red

2,5YR 4/8

Light red

10R 6/8

U3-3B

SCN

Yellow

2,5Y 8/6

Yellow

2,5Y 8/6

P Pale yellow

2 2,5Y 8/4

Yellow

2,5Y 7/8

YEME

Yellow

2,5Y 8/6

Yellow

2,5Y 8/6

Yellow

2,5Y 8/6

Reddish yellow

7,5YR 7/8

Oatmeal

Yellow

2,5Y 8/6

Yellow

2,5Y 8/6

Yellow

2,5Y 8/6

Reddish yellow

7,5YR 7/8

bio.unsoed.ac.id

(18)

60

Lampiran 11. PanjangGelombang Maksimum Pigmen Aktinomisetes

Isolat

Medium

maks

(nm)

Intraseluler

Ekstraseluler

pH 4

pH 7

pH 10

K-4B

SCN

525,00

523,00

523,00

526,50

YEME

523,00

523,00

523,00

527,50

Oatmeal

523,50

523,00

523,00

526,00

U3-3B

SCN

452,80

403,40

403,20

363,20

YEME

353,00

403,40

Not detected

373,60

Oatmeal

Not detected

403,40

354,40

354,20

(19)

61

BIODATA PENULIS

Penulis bernama lengkap Eka Sindy Pradanti, dilahirkan

di Jakarta pada tanggal 04 Agustus 1992 dari ayah

Suparjo dan ibu Zaidah. Penulis merupakan anak

pertama dari dua bersaudara. Penulis saat ini bertempat

tinggal di Perumahan Griya Bukit Jaya blok M 8/16

RT/RW 005/027, Kecamatan Gunung Putri - Kabupaten

Bogor (16962). Penulis memulai pendidikan di TK Putra

07 Gunung Putri - Bogor lulus tahun 1998, kemudian

melanjutkan pendidikan tingkat dasar di SD Negeri

Tlajung Udik 02 lulus tahun 2004, jenjang tingkat menengah dilalui di SMP Negeri

01 Cileungsi lulus tahun 2007. Tahun 2010 penulis lulus dari SMA Negeri 01

Cibinong, Bogor dan pada tahun yang sama lulus Seleksi Nasional Masuk Perguruan

Tinggi Negeri di Fakultas Biologi, Universitas Jenderal Soedirman.

Karya Ilmiah :

1. Usaha Pembuatan Sirup Jambe (Areca catechu L.) Kaya Manfaat, dan

Menyehatkan dengan Rasa yang Enak Serta Menyegarkan (Program

Kreativitas Mahasiswa, 2011)

2. Isolasi dan Karakterisasi Molekuler Aktinomisetes dari Sampel Tanah Asal

Kupang (Laporan PKL, 2012)

3. Evaluasi Kualitas Udara Ruangan Ditinjau dari Aspek Bakteriologis(Program

Kreativitas Mahasiswa, 2013)

4. Identifikasi Aktinomisetes Asal Tanah Rawa Segara Anakan Cilacap dan

Kemampuannya dalam Produksi Pigmen pada Berbagai Medium

Pertumbuhan (Skripsi, 2014)

Kegiatan pengembangan diri yang dilakukan :

1. Peserta Kegiatan Orientasi Pengenalan Kampus (OSPEK) “SYNAPS”

Fakultas Biologi Tahun 2010

2. Pelatihan dan Pengembangan Karakter Mahasiswa (PKKM) UNSOED Tahun

2010

3. Asisten Praktikum Mikrobiologi Dasar Fakultas Biologi Unsoed Tahun 2012

bio.unsoed.ac.id

(20)

62

4. Asisten Praktikum Mikrobiologi Jurusan Farmasi Fakultas Kedokteran dan

Ilmu-ilmu Kesehatan Unsoed Tahun 2012

5. Praktik Kerja Lapangan (PKL) di LIPI Cibinong Bogor, 21 Januari – 22

Februari 2013

6. Asisten Praktikum Mikrobiologi Universitas Terbuka Tahun 2013

7. Asisten Praktikum Mikrobiologi Industri Fakultas Biologi Unsoed Tahun

2013

8. Koordinator Asisten Praktikum Mikrobiologi Kelautan Prodi Kelautan

Jurusan Perikanan dan Kelautan Fakultas Sains dan Teknik Unsoed Tahun

2013

9. Asisten Praktikum Mikrobiologi Dasar Prodi Manajemen Sumberdaya

Perairan Jurusan Perikanan dan Kelautan Fakultas Sains dan Teknik Unsoed

Tahun 2013

10. Asisten Praktikum Mikrobiologi Dasar Prodi Budidaya Perikanan Jurusan

Perikanan dan Kelautan Fakultas Sains dan Teknik Unsoed Tahun 2013

11. Kuliah Kerja Nyata (KKN) Posdaya Desa Karanggedang, Kecamatan

Sumpiuh Kabupaten Banyumas Universitas Jenderal Soedirman tahun 2013

12. Asisten Praktikum Bakteriologi Fakultas Biologi Unsoed Tahun 2013

13. Asisten Praktikum Mikrobiologi Dasar Fakultas Biologi Unsoed Tahun 2013

14. Asisten Praktikum Mikrobiologi Jurusan Farmasi Fakultas Kedokteran dan

Ilmu-ilmu Kesehatan Unsoed Tahun 2013

15. Asisten Praktikum Mikrobiologi Jurusan Kesehatan Masyarakat Fakultas

Kedokteran dan Ilmu-ilmu Kesehatan Unsoed Tahun 2014

16. Asisten Praktikum Mikrobiologi Ligkungan Fakultas Biologi Unsoed Tahun

2014

17. Asisten Praktikum Virologi Fakultas Biologi Unsoed Tahun 2014

Pengalaman Organisasi dan Kepanitiaan :

1. Anggota Unit Kegiatan Mahasiswa Bioma Fakultas Biologi Unsoed Tahun

2010-2011

2. Kepanitiaan Expo Unit Kegiatan Mahasiswa BIOMA Fakultas Biologi Tahun

2011

3. Kepanitiaan Malam Keakraban BIOMA sebagai Sie. Acara Tahun 2011

bio.unsoed.ac.id

(21)

63

4. Kepanitian LOKOMOSI (Lomba Kreasi Bioma Poster dan Fotografi) Tahun

2011 sebagai sie Publikasi Dekorasi dan Dokumentasi

5. Sekretaris Umum Unit Kegiatan Mahasiswa Bioma Fakultas Biologi Unsoed

Tahun 2012

6. Kepanitiaan Expo Unit Kegiatan Mahasiswa BIOMA Tahun 2012

7. Kepanitiaan Malam Keakraban BIOMA sebagai Sie. Acara Tahun 2012-2013

8. Kepanitiaan Lomba Fotografi dan Desain Grafis Tahun 2012

9. Divisi Usaha dan Dana Unit Kegiatan Mahasiswa Bioma Fakultas Biologi

Unsoed Tahun 2013

Gambar

Gambar atas koloni
Gambar bawah  koloni

Referensi

Dokumen terkait

Bagi mereka yang telah melakukan kesalahan dengan jalan memuja atau menggunakan “ jasa-jasa Baik “ berhala diatas, mereka tentu akan mendapat hukuman sesudah “ kematiannya “ badan

tersimpan dalam sarang, tidak mengandung pollen dan royaL jelly, dihasilkan oleh madu ternakan dari jenis Apis mellifera...  Roti lebah: madu sarang yg

Hasil penelitian yaitu Penerapan metode EOQ (Economic Order Quantity) dan ROP (Re Order Point) terhadap obat reguler khususnya kelompok A di Apotek Siti Hajar dapat

*) Sumber Ditjen Kependudukan dan Catatan Sipil Kemendagri, Bulan

Sesuai dengan judul yang disusun oleh penulis yaitu mengenai sistem peringatan dini bencana longsor menggunakan sensor accelerometer dan sensor soil moisture berbasis Android,

Perusahaan dengan pengendalian internal yang lebih baik dalam bentuk keberadaan fungsi audit internal dan manajemen risiko akan mengurangi monitoring eksternal dari

Kondisi kering tergantung dari panas air heater, semakin tinggi panas pada proses pengeringan tersebut maka nilai kelembabannya akan semakin menurun dan antara

Juga akan menyebabkan perdarahan didalam, sehingga kemungkinan besar akan ketuban pecah dan memasuki pembuluh darah ibu, dan akan menyubat aliran darah ibu, sehingga