• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. Mada juga berperan sebagai pengemban Pancasila dan universitas pembina di

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. Mada juga berperan sebagai pengemban Pancasila dan universitas pembina di"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB I PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Universitas Gadjah Mada resmi didirikan pada tanggal 19 Desember 1949 dan merupakan universitas yang bersifat nasional. Selain itu, Universitas Gadjah Mada juga berperan sebagai pengemban Pancasila dan universitas pembina di Indonesia. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor 232/U/2000 tentang pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa dan Keputusan Rektor Universitas Gadjah Mada Nomor 80/P/SK/PD/2001 tertanggal 01 Oktober 2001 Tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Program Sarjana untuk Program Studi di Universitas Gadjah Mada, menyatakan bahwa Universitas Gadjah Mada adalah perguruan tinggi yang menyelenggarakan program pendidikan akademik dan pendidikan profesional.

Sebelum dikeluarkan peraturan Rektor Nomor 518/P/SK/HT/2008, lembaga program diploma merupakan salah satu jenis pendidikan yang tergabung dalam fakultas-fakultas di lingkungan Universitas Gadjah Mada. Kemudian berdasarkan peraturan Rektor tersebut, Pengelolaan Program Diploma yang semula terintegrasi dengan fakultas (yang mempunyai jalur pendidikan Akademik), ditata kelembagaannya menjadi sebuah intitusi bernama Sekolah Vokasi.

Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada, yang selanjutnya disebut Sekolah Vokasi UGM adalah lembaga pendidikan diploma sebagaimana yang

(2)

dimaksud dalam Anggaran Rumah Tangga Universitas Gadjah Mada, merupakan unsur pelaksana akademik sederajat dengan politeknik yang menyelenggarakan program pendidikan vokasi dan/atau pendidikan profesi mencakup program Diploma pada jenjang D1, D2, D3, D4 yang bersifat terminal.

Pendidikan vokasi adalah pendidikan tinggi yang mempersiapkan peserta didik untuk menjadi manusia terdidik dan terampil, serta professional khususnya pada penguasaan bekal teknis. Sekolah Vokasi UGM hadir untuk lebih mendekatkan diri antara penyediaan pendidikan ketrampilan dengan masyarakat pengguna lulusan (link and match) melalui reformasi pengembangan proses dan fasilitas akademik, kegiatan kemahasiswaan maupun kerja sama dengan instansi terkait.

Seperti yang dikutip dalam web sv.ugm.ac.id (2014), Sekolah Vokasi bertujuan untuk menghasilkan lulusan yang memiliki keterampilan dan keahlian terapan tertentu di bidang ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni, serta menghasilkan penelitian terapan dan kegiatan yang bermanfaat bagi masyarakat.

Program Diploma III diarahkan pada lulusan yang menguasai kemampuan dalam bidang kerja yang bersifat rutin maupun yang belum akrab dengan sifat-sifat maupun kontekstualnya, secara mandiri dalam pelaksanaan maupun tanggung jawab pekerjaannya, serta mampu melaksanakan pengawasan dan bimbingan atas dasar keterampilan manajerial yang dimilikinya.

Program Diploma IV diarahkan pada hasil lulusan yang memiliki kemampuan dalam melaksanakan pekerjaan yang kompleks, dengan dasar

(3)

kemampuan profesional tertentu, termasuk keterampilan merencanakan, melaksanakan kegiatan, memecahkan masalah dengan tanggung jawab mandiri pada tingkat tertentu, memiliki ketrampilan manajerial, serta mampu mengikuti perkembangan, pengetahuan dan teknologi di dalam bidang keahliannya.

Visi dari Sekolah Vokasi menjadi lembaga pendidikan tinggi terapan yang unggul, bermartabat dan mampu menghasilkan tenaga kerja profesional berjiwa Pancasila untuk Indonesia yang lebih baik. Sedangkan misinya yaitu menyelenggarakan pendidikan dan penelitian terapan untuk menghasilkan lulusan yang profesional sesuai tuntutan dunia kerja global; melaksanakan pengabdian kepada masyarakat dan kerjasama dengan para pemangku kepentingan; menyediakan lingkungan pembelajaran yang kondusif untuk membentuk kepribadian profesional yang memiliki komitmen pengembangan dan penerapan pengetahuan serta pengembangan ketrampilan bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Sekolah Vokasi UGM mulai aktif pada tahun 2009. Usia yang masih muda mengakibatkan masih perlu banyak penataan khususnya di bidang organisasi. Sekolah Vokasi UGM merupakan gabungan dari jenjang program diploma yang berasal dari 10 fakultas yang ada di Universitas Gadjah Mada, yaitu

1. Empat program studi dari Fakultas Teknik UGM (Teknik Elektro, Teknik Geomatika, Teknik Mesin, dan Teknik Sipil).

2. Tiga program studi dari Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM (Akuntansi, Manajemen, dan Ekonomika Terapan).

(4)

3. Tiga program studi dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UGM (Elektronika dan dan Insrumentasi, Komputer dan Sistem Informasi, dan Rekam Medis).

4. Tujuh program studi dari Fakultas Ilmu Budaya UGM (Kepariwisataan, Kearsipan, Bahasa Inggris, Bahasa Jepang, Bahasa Perancis, Bahasa Korea, dan Bahasa Mandarin).

5. Satu program studi dari Fakultas Hukum UGM (Hukum).

6. Satu program studi dari Fakultas Geografi UGM (Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografi).

7. Satu program studi dari Fakultas Teknologi Pertanian UGM (Agroindustri). 8. Satu program studi dari Fakultas Kehutanan UGM (Pengelolaan Hutan). 9. Satu program studi dari Fakultas Kedokteran Hewan UGM (Kesehatan

Hewan).

10. Satu program studi dari Fakultas Kedokteran UGM (Bidan Pendidik).

11. Program studi yang berdiri setelah terbentuk Sekolah Vokasi UGM berdiri adalah

a. D3 Metrologi dan Instrumentasi,

b. D4 Teknik Pengelolaan dan Pemeliharaan Infrastruktur Sipil, c. D4 Teknologi Jaringan Metrologi dan Instrumentasi,

d. D4 Teknik Pengelolaan dan Perawatan Alat Berat.

Keluarnya program studi diploma yang selama ini menginduk pada fakultas dan bergabung dengan wadah SV, menjadikan organisasi ini menghadapi banyak tantangan baik tantangan dengan jenjang yang lebih tinggi yaitu S1,

(5)

maupun tantangan di internal. Program studi-program studi dari fakultas mempunyai latar belakang, struktur organisasi, budaya kerja dan pencapaian mutu program studi yang berbeda. Hal ini menyebabkan timbulnya kesenjangan antarprogram studi. Tantangan setiap program studi untuk dapat menarik jumlah peminat sebanyak-banyaknya untuk mendapatkan input calon mahasiswa yang berkualitas menimbulkan persaingan antarprogram studi diploma 3 dalam penerimaan mahasiswa. Jika dilihat dari jumlah peminat pada dua tahun terakhir ini (Tabel 1.1.), ranking lima besar didominasi oleh program studi tertentu.

Tabel 1.1. Ranking Program Studi D3 Berdasarkan Jumlah Peminat Program Studi Sekolah Vokasi Tahun 2013–2014

Ranking Tahun 2013 Tahun 2014

1 D3 Manajemen D3 Manajemen

2 D3 Rekam Medis D3 Rekam Medis

3 D3 Akuntansi D3 Akuntansi

4 D3 Teknik Sipil D3 Teknik Sipil

5 D3 Teknik Mesin D3 Teknik Mesin

6 D3 Komputer dan Sistem Informasi D3 Komputer dan Sistem Informasi 7 D3 Teknik Elektro D3 Teknik Elektro

8 D3 Agro Industri D3 Kearsipan

9 D3 Kearsipan D3 Agro Industri

10 D3 Kepariwisataan D3 Kepariwisataan 11 D3 Ekonomika Terapan D3 Ekonomika Terapan

12 D3 Kehutanan D3 Kehutanan

13 D3 Bahasa Inggris D3 Penginderaan Jauh dan SIG 14 D3 Penginderaan Jauh dan SIG D3 Teknik Geomatika 15 D3 Teknik Geomatika D3 Bahasa Inggris

16 D3 Elektronika Dan Instrumentasi D3 Elektronika Dan Instrumentasi 17 D3 Kesehatan Hewan D3 Kesehatan Hewan

18 D3 Metrologi Dan Instrumentasi D3 Metrologi Dan Instrumentasi 19 D3 Bahasa Jepang D3 Bahasa Jepang

20 D3 Bahasa Korea D3 Bahasa Korea

21 D3 Bahasa Perancis D3 Bahasa Perancis 22 D3 Bahasa Mandarin D3 Bahasa Mandarin

(6)

Berdasarkan Tabel 1.1. dapat diketahui bahwa program studi yang berada di ranking menengah adalah Program Studi D3 Ekonomi Terapan, D3 Kehutanan, D3 Penginderaan Jauh dan SIG, D3 Bahasa Inggris, dan D3 Teknik Geomatika. Selain itu, informasi yang bisa ditunjukkan dari Tabel 1.1. adalah bahwa tidak terjadi kenaikan peringkat dari program studi yang berada di ranking bawah. Perilaku peminat program studi cenderung memilih program studi yang berada di peringkat atas.

Liu (2005), mengisyaratkan bahwa institusi perguruan tinggi dihadapkan pada persoalan bagaimana meningkatkan jumlah peminat untuk dapat bertahan hidup. Berbagai cara dilakukan sebaik mungkin untuk menarik calon mahasiswa melalui penerapan strategi pemasaran seperti iklan. Namun di sisi lain, institusi perguruan tinggi memberi sedikit perhatian kepada calon mahasiswa. Institusi perguruan tinggi dalam hal ini tiap program studi dapat bertahan, perlu mengetahui mengapa mahasiswa memilih salah satu program studi dibandingkan yang lain; apa yang penting bagi mereka dan orang tuanya; dan bagaimana mereka memandang lembaga relatif terhadap pesaing. Program studi bertahan karena ada mahasiswa, jadi pemahaman tentang apa yang mereka butuhkan dan mereka cari merupakan strategi terbaik untuk meningkatkan kualitas program studi sehingga dapat menarik jumlah peminat.

Hossler (1984), mengatakan bahwa dalam merencanakan dan mengelola peminat pendidikan tinggi harus diawali dengan pemahaman akan permintaan untuk pendidikan tinggi itu sendiri dan bagaimana seorang calon mahasiswa memutuskan untuk mendaftar di perguruan tinggi tertentu. Hal tersebut

(7)

merupakan langkah penting dan pengetahuan dasar bagi manajer pendaftaran. Oleh karena itu, studi terhadap faktor-faktor yang menjadi pertimbangan mahasiswa dalam memilih perguruan tinggi menjadi sangat penting bagi pembuat kebijakan.

Program studi favorit menengah memiliki potensi yang sama dengan program studi favorit, namun rasio jumlah peminat masih rendah, sehingga dengan mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku mahasiswa dalam memilih program studi baik yang favorit maupun yang favorit menengah dapat dijadikan pertimbangan oleh pengelola program studi dalam meningkatkan jumlah peminat mahasiswa baru.

I.2 Permasalahan Penelitian

Program studi favorit menengah memiliki potensi yang sama dengan program studi favorit, namun rasio jumlah peminat masih rendah. Faktor apa saja yang mempengaruhi perilaku mahasiswa dalam memilih program studi baik yang favorit maupun yang favorit menengah.

I.3 Keaslian Penelitian

Beberapa penelitian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi mahasiswa dalam memilih perguruan tinggi dapat dilihat pada Tabel 1.2. Penelitian dilakukan oleh Liu (2005), Armstrong dan Lumsden (1999), dan Erdal Tatar (2006).

Penelitian yang dilakukan oleh Liu (2005) menggunakan delapan faktor yang mempengaruhi mahasiswa dalam memilih perguruan tinggi, yaitu academic

(8)

quality, non-academic institutional quality, campus feature, cost, employment prospects, student academic achievement, advice seeking, dan college marketing.

Mengacu pada hasil penelitian Liu (2005), peneliti akan meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku mahasiswa baru Sekolah Vokasi UGM dalam memilih program studi dan dibandingkan antarprogram studi berdasar jumlah peminat. Jika Liu (2005) menggunakan uji t untuk menentukan apakah gender dan lokasi rumah mempunyai perbedaan dalam delapan faktor tersebut di atas, maka peneliti menggunakan uji t untuk melihat apakah ada perbedaan delapan faktor antara program studi favorit dan program studi favorit menengah.

Tabel 1.2. Daftar Penelitian Sebelumnya

No Peneliti, Tahun, Judul

Rumusan

Masalah Metode Hasil

1. Jianguo Liu, 2005, Factors Influencing Students Choice of Selected Private Universities in China Identifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan mahasiswa dalam memilih perguruan tinggi swasta di China dan sejauh mana faktor-faktor ini

mempengaruhi keputusan mereka untuk mendaftar.

Data kuesioner dan focus group

studies. Data diolah menggunakan analisis deskriptif, independent sample t-test dan ANOVA.

1. menghasilkan 23 faktor utama yang mempengaruhi mahasiswa dalam memilih perguruan tinggi swasta di China 2. peluang kerja, kualitas akademik dan biaya merupakan tiga hal paling penting yang dipertimbangkan mahasiswa dalam memilih perguruan tinggi.

3. Strategi pemasaran yang paling dianggap penting yaitu kunjungan ke sekolah-sekolah, iklan di surat kabar, televisi, radio dan liputan media lainnya; dan media tentang universitas 2. Armstrong, J. J., dan Lumsden, D. B., 1999, Impact of universities’ promotional materials faktor yang mempengaruhi mahasiswa baru dalam memilih sekolah di Universitas Texas Focus Group Studies

faktor-faktor utama yang mempengaruhi

keputusan mahasiswa menghadiri Universitas Texas utara adalah lokasi, biaya dan

(9)

on college choice Utara reputasi institusi. 3. Erdal Tatar, 2006,

Search, Choice and Persistence for Higher Eeducation: A Case Study in Turkey perilaku mahasiswa dalam mencari dan memilih selama tes penempatan universitas dan meneliti bagaimana proses memilih tersebut berpengaruh terhadap keputusan Survey dan interview 1. Sebagian besar mahasiswa memilih program dari proses pencarian yang kurang lengkap.

2. mahasiswa

menunjukkan perilaku yang kurang baik dalam proses pembuatan keputusan.

I.4 Tujuan Penelitian

1. Menemukan faktor-faktor yang berpengaruh pada perilaku memilih program studi bagi mahasiswa baru.

2. Mengidentifikasi faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan oleh pengelola program studi dalam meningkatkan jumlah peminat mahasiswa baru.

I.5 Manfaat Penelitian

1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi pengelola program studi dalam menetapkan kebijakan-kebijakan yang dapat meningkatkan jumlah peminat.

2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan penelitian sejenis yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas program studi sehingga dapat meningkatkan jumlah peminat.

I.6 Sistematika Penelitian

(10)

Bab pertama berisi mengenai latar belakang, permasalahan penelitian, keaslian penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penelitian tesis.

Bab kedua berisi landasan teori dan penelitian terdahulu yang berhubungan dengan latar belakang adanya perilaku memilih program studi oleh calon mahasiswa.

Bab ketiga berisi tentang jenis dan sumber data, populasi dan sampel, faktor-faktor yang mempengaruhi mahasiswa dalam memilih program studi, metode pengumpulan data, dan metode analisis data.

Bab keempat berisi mengenai profil responden, hasil pengolahan dan analisis data, temuan penelitian dan implikasi penelitian.

Bab k e l i m a berisi tentang kesimpulan dan keterbatasan yang didasarkan pada hasil pembahasan pada bab IV.

Gambar

Tabel 1.1. Ranking Program Studi D3 Berdasarkan Jumlah Peminat Program  Studi Sekolah Vokasi Tahun 2013–2014
Tabel 1.2. Daftar Penelitian Sebelumnya

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian yang dilakukan oleh Claudio Satrya Widyananto (2010) dengan judul “ANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI PADA USAHATANI BAWANG PUTIH (STUDI KASUS DI

Pada tulisan ini penulis hanya fokus kepada keadilan interaksional yang terjadi pada suatu organisasi perusahaan terutama yang berkaitan dengan hubungan vertical

Menurut Marthin dan Nicholas (dalam Amstrong,1999), ada tiga pilar besar dalam komitmen karyawan terhadap organisasinya, meliputi A sense of belonging to

bahwa pengaturan pelayanan pemasangan dan pengawasan alat-alat pencegahan dan pemadam kebakaran di Kota Pangkalpinang telah diatur dengan Peraturan Daerah Kotamadya Daerah Tingkat

Nilai religius Jawa tersebut tampak dalam bentuk kepasrahan dan kepercayaan kepada Tuhan dengan meminta pertolongan kepada Tuhan, Fungsi yang ada dalam mantra

Subjek penelitian adalah pria metroseksual yang berada di Semarang dengan usia 18-40 tahun yang memiliki ciri: (1) pria yang berpenampilan trendi dan rapi; (2)

Kumpulan menu-menu untuk menampilkan keterangan yang akan ditampilkan di Microsoft Word adalah pengertian dari menu .…A. Kumpulan ikon-ikon untuk membuat surat terdapat di

hingga akhirnya saksi korban pasrah dan rela dibawa kekamar tempat tidur terdakwa lalu terdakwa menyuruh saksi korban tidur ditempat tidur terdakwa lalu tubuh