• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV KONSEP DESAIN. 1. Teori Komunikasi Iklan, Russel H. Coley. untuk kemudian diterima dan ditafsirkan oleh komunikan.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV KONSEP DESAIN. 1. Teori Komunikasi Iklan, Russel H. Coley. untuk kemudian diterima dan ditafsirkan oleh komunikan."

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV KONSEP DESAIN

4.1 Landasan Teori

1. Teori Komunikasi Iklan, Russel H. Coley

Proses komunikasi merupakan proses dimana komunikator memberikan kode-kode pesan agar dapat ditafsirkan sesuai keinginan komunikator melalui media, untuk kemudian diterima dan ditafsirkan oleh komunikan.

Pendekatan DAGMAR (Defining Advertising Goals for Measured Advertising Result) :

1. Hierarchy of Effect Model - Ketidaksadaran (unware) - Sadar (aware)

- Pemahaman dan Citra (comprehensive & image) - Sikap (attitude) - Tindakan (action) 2. AIDCA Model - Attention (perhatian) - Interest (minat) - Desire (keinginan) - Conviction (percaya) - Action (tindakan)

(2)

2. Teori Komunikasi Berelson & Steiner ( 1964 )

Komunikasi adalah proses penyampaian informasi, gagasan, emosi, keahlian, dan lain - lain melalui penggunaan simbol - simbol seperti kata – kata, gambar- gambar dan angka – angka.

3. Teori Komunikasi Lasswell ( 1960 )

Komunikasi merupakan suatu proses yang menjelaskan “siapa” mengatakan “apa” kepada “siapa” dengan saluran apa dan dengan akibat atau hal apa

( Who says what? In which chanel? To whom? With what effect?)

4. Teori Semiotik, Charles Morris

Untuk dapat mencapai desain yang lebih komunikatif, ada baiknya kita menerapkan teori ini dalam pembuatan sebuah desain, yaitu dengan mempertimbangkan tiga aspek communicative visual sign :

- Sintaktik

Hubungan struktural antara satu representament dengan representament lainnya, antara visual sign satu dengan visual sign lainnya dalam keseluruhan desain.

- Semantik

Hubungan antara representament dengan objek, antara visual sign dengan realitas atau ide yang diwakilinya, antara sebuah desain dan maknanya.

(3)

- Pragmatik

Merupakan keseluruhan system sign atau keseluruhan desain bagi interpreter, audience atau konsumennya.

Teori ini digunakan sebagai pedoman untuk berkampanye secara konsisten. Meski kampanye akan memiliki versi yang berbeda-beda, namun tetap dalam kesamaan strategi komunikasi. Sintaktik digunakan untuk menggambarkan sudut pandang ide yang sama namun dengan pendekatan visual yang berbeda. Semantik digunakan untuk mengikat pengertian sebuah visual dengan makna yang ingin disampaikan, sehingga komunikasi nantinya tidak keluar dari jalur. Pragmatik digunakan sebagai penguat alasan dimana desain tak hanya harus indah namun juga fungsional. Itu sebabnya informasi tetap mendapat porsi yang penting dalam desain visual kampanye ini.

5. Teori Peluru Perak, Wilbur Schramm

Media bekerja seperti peluru yang dibidikan kearah sasaran. Jika senapan diisi secara benar dan dibidikan secara akurat, peluru akan menembus sasaran. Artinya, media akan menghasilkan efek yang diinginkan atas khalayak sasaran. Menurut pandangan ini, khalayak, seperti sasaran tembak, bersifat pasif dan tidak menunjukan penolakan. Seperti halnya sasaran tembak tidak dapat menolak untuk ditembus, begitu jugalah khalayak.

Teori peluru ini dikembangkan sebagian besar dari orang-orang yang ketakutan sebagai akibat dari propaganda masa perang. Orang mengasumsikan bahwa

(4)

pemerintah musuh akan mampu mengubah nilai-nilai dan kepercayaan dasar hanya dengan menembakkan pesan yang tepat.

Teori ini menjadi landasan strategi komunikasi dalam berkampanye untuk berkomunikasi secara lebih terfokus pada masalah pengenalan Hepatitis-C saja. Masyarakat Indonesia yang banyak belum memahami Hepatitis-C akan sulit untuk diajak berkomunikasi lebih jauh tentang Hepatitis-C. Dalam hal ini, pengetahuan dasar mengenai apa itu Hepatitis-C menjadi hal yang saat ini lebih mereka perlukan, sehingga kampanye akan berjalan lebih mudah apabila terlebih dahulu dilakukan edukasi terhadap masyarakat mengenai apa itu Hepatitis-C.

6. Teori Gestalt, Moore, P. & Fitz, C. 1. The Law of Continuity

Penggunaan elemen desain yang sama secara berulang-ulang. Pada majalah atau buku, kontinuitas dapat membentuk suatu kesatuan. Digunakan untuk : kontinuitas layout.

2. Simplicity

Pusat dari pendekatan psikologi Gestalt ialah simplicity / penye-derhanaan. Secara umum, manusia lebih menyukai sesuatu yang sederhana, sesuatu yang jelas.

(5)

7. Teori Ilustrasi, Lori Siebert dan Mary Cropper

Ilustrasi utama digunakan untuk menyajikan ide besar atau utama. Ilustrasi utama digunakan untuk memperjelas ide utama. Ilustrasi sering dirasa harus berpegang pada kenyataan dan lebih imajinatif daripada fotografi. Ilustrasi lebih tepat digunakan dalam advertorial, komentar editorial, fisik atau interpretasi. Ilustrasi menawarkan sebuah strategi, hasil yang lebih kompetitif. Namun ilustrasi tersebut harus benar-benar unik, berani tampil beda, dan pada hakekatnya merupakan ide kreatif.

Ilustrasi yang baik harus dapat menguraikan masalah dan mampu bercerita serta mendeskripsikan ide yang diwakilinya sehingga pembaca dapat memperoleh informasi yang dibutuhkan untuk memecahkan masalah.

Ilustrasi utama harus memiliki kesamaan ‘jiwa’ dengan judul yang diwakilinya, karena ilustrasi utama dipandang sebagai ‘judul yang bersifat visual’. Ilustrasi dan judul secara bersamaan harus mampu memperkuat penyajian ide besar atau utama.

Teori ini digunakan sebagai dasar yang menguatkan pemilihan ilustrasi sebagai unsur penting yang menjadikan suatu advertorial tampak lebih menarik dan informatif untuk dilihat.

(6)

Sebuah nama yang tepat untuk sebuah perusahaan, produk atau servis adalah suatu asset yang tidak ternilai harganya. Sebuah nama secara langsung memiliki efek pada persepsi dan kesuksesan usaha tersebut.

Kualitas yang dibutuhkan oleh nama yang efektif : 1. Meaningful 2. Memorable 3. Future oriented 4. Protectable 5. Positive 6. Visual Flexibility

Teori ini digunakan sebagai pedoman dalam menentukan judul kampanye Hati Hati Hati yang unik, sederhana namun tetap efektif.

4.2 Strategi Kreatif

1. Tujuan Komunikasi

Tujuan utama kampanye ialah mengedukasi masyarakat tentang apa itu Hepatitis-C serta bahayanya bagi mereka. Proses edukasi dilalui melalui pengiklanan di berbagai media (termasuk juga bentuk advertorial), maupun penyuluhan-penyuluhan (untuk semua orang, namun diharuskan bagi guru, ibu PKK, perwalkian mahasiswa, serta perwakilan LSM) yang dilakukan secara bertahap demi mendukung hari “Peduli Hepatitis-C Nasional” yang jatuh pada tanggal 16 September.

(7)

Secara garis besar, kampanye dapat dikategorikan menjadi 2 macam :

a. Kampanye dengan edukasi singkat, melalui media-media seperti Radio, TVC, Print Ad, Poster, dsb, yang umumnya dapat dijumpai pada media-media yang dekat dengan masyarakat perkotaan.

b. Seminar dengan edukasi lengkap, melalui media-media yang biasa banyak dijumpai di dalam lingkungan Rumah Sakit, seperti Brosur, Booklet, Paper seminar, dsb.

2. Tag Line

“Seperti ulat menggerogoti daun... Hepatitis-C juga menggerogoti hati” “Seperti pelatuk melubangi pohon... Hepatitis-C juga melubangi hati”

3. Tone and Manner

Menampilkan nuansa higienis lewat tampilan layout dan background putih.

4. Approach

1. Pesan yang disampaikan secara : a. Rasional

mengajak untuk berpikir bahwa hati merupakan organ yang sangat vital pada manusia. Apa yang akan terjadi pada manusia apabila hatinya rusak?

b. Representatif

Kerusakan pada hati sebagai organ vital pada tubuh diwakilkan dengan objek lain.

(8)

2. Visualisasi dengan pendekatan ilustrasi realis yang modern (vektor).

5. Strategi Verbal

Cara penyampaian informasi secara serius dengan menggunakan kata-kata semi-formal agar lebih mudah untuk bisa dipahami banyak orang dari latar belakang yang berbeda-beda.

6. Strategi Visual

Menggunakan ilustrasi untuk merepresentasikan ide agar terlihat lebih bersahabat. Ilustrasi sederhana juga digunakan untuk mendukung pictorial.

7. Perancangan Media (item) 1. Item Kampanye

a. Logo Kampanye

Logo yang akan dipakai sebagai identitas kampanye dan selalu tercantum pada setiap item.

b. Poster (2)

Umumnya akan dipasang di kawasan Rumah Sakit, klinik kesehatan di kantor-kantor, serta klinik kesehatan di universitas.

c. Iklan koran Kompas (2)

Akan dipasang pada harian KOMPAS mengingat koran tersebut masih yang terdepan untuk ukuran koran berskala nasional. Iklan ini akan dikeluarkan 2 kali dalam sebulan dan dipasang pada hari Minggu selama satu semester.

(9)

d. Iklan Majalah Intisari (2)

Akan dipasang rutin dalam 1 semester (6 kali terbit). Pemasangannya 3 kali untuk Print-ad versi pertama, dilanjutkan dengan 3 kali untuk Print-ad versi kedua.

e. Iklan advertorial (1)

Iklan ini berfungsi untuk memberikan informasi secara lebih detail mengenai segala sesuatu tentang Hepatitis-C dalam format narasi (bercerita).

f. Iklan Televisi (1)

Iklan televisi memiliki banyak kelebihan dalam menyajikan cerita dan imajinasi. Oleh karena itu, media ini digunakan untuk membantu audience dalam memahami proses “penyerangan terhadap hati” secara audio visual.

g. Iklan Radio (1)

Radio saat ini banyak didengarkan saat orang sedang berkendara, oleh karena itu media ini dirasa sangat tepat untuk membantu menanamkan informasi sesering mungkin mengenai Hepatitis-C secara ringkas kepada audience kemana pun mereka berada.

h. Website (1)

Merupakan media penyedia informasi yang paling mudah diperoleh bagi masyarakat modern yang telah akrab dengan internet.

i. Brosur (1)

Berisi informasi singkat namun penting seputar Hepatitis-C. Dibagikan di lokasi umum seperti Rumah Sakit, klinik kesehatan,

(10)

serta kampus. Brosur ini juga akan dibagikan kepada peserta penyuluhan.

2. Item Seminar a. Booklet (1)

Berisi informasi lengkap mengenai Hepatitis-C dan hati. Booklet ini akan diberikan secara cuma-cuma kepada mereka yang mau menjadi relawan pengajar dimana mereka sebelumnya telah dididik dan memperoleh lisensi saat penyuluhan. Buku ini juga tersedia di kawasan Rumah Sakit maupun klinik-klinik kesehatan.

b. Pembatas buku (2)

Merupakan item bonus yang didapat peserta penyuluhan. Didesain menarik dan berisi informasi singkat tentang Hepatitis-C.

c. Kartu Pos (2)

Merupakan item bonus yang didapat peserta penyuluhan. Didesain menarik dan berisi informasi singkat tentang Hepatitis-C.

d. T-shirt (1)

Digunakan sebagai simbol wujud kepedulian terhadap bahaya Hepatitis-C. Peserta penyuluhan juga akan mendapatkan item ini. e. Folder (1)

Merupakan item bonus yang didapat peserta penyuluhan. Digunakan untuk menyatukan semua berkas-berkas seperti brosur, kertas dan sebagainya pada saat penyuluhan.

(11)

f. Paper Seminar (3)

Berisi artikel-artikel lengkap mengenai topik yang akan dibahas pada waktu seminar.

g. Stiker (1)

Digunakan sebagai simbol wujud kepedulian terhadap bahaya Hepatitis-C. Peserta penyuluhan juga akan mendapatkan item ini. h. Pin (1)

Digunakan sebagai simbol wujud kepedulian terhadap bahaya Hepatitis-C. Peserta penyuluhan juga akan mendapatkan item ini. i. Gantungan Kunci (1)

Digunakan sebagai simbol wujud kepedulian terhadap bahaya Hepatitis-C. Peserta penyuluhan juga akan mendapatkan item ini. j. Gantungan Kaca (1)

Digunakan sebagai penunjuk lokasi penyedia layanan informasi Hepatitis-C yang akan dipasang pada pintu-pintu atau kaca klinik.

Referensi

Dokumen terkait

Terinspirasi dari sushi rolls, produk utama yang dibangun mengambil konsep tersebut dengan bahan yang berbeda dan serba lokal yang dinamakan nasi gulung.. Selain

Menurut Soekanto (1990:352-360), faktor-faktor perubahan kebudayaan tersebut ada yang bersifat internal, yaitu berasal dari dalam masyarakat itu sendiri, dan ada yang

Petani yang semula bebas memilih varietas padi yang akan ditanam, kemudian harus mengikuti instruksi pemerintah untuk menanam bibit- bibit padi varietas unggul baru yang

Gangguan obsesif – kompulsif merupakan suatu kondisi yang ditandai dengan adanya pengulangan pikiran obsesif atau kompulsif, dimana membutuhkan banyak waktu (lebih

Teknik pengolahan data yang dilakukan yaitu pemeriksaan (editing), (coding), dan tabulasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis tabel frekuensi

Berdasarkan uraian latar belakang permasalahan diatas, maka rumusan masalah yang didapatkan dalam penelitian ini yaitu bagaimana merancang dan membuat suatu Sistem

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian normatif yang merupakan prosedur penelitian ilmiah untuk menemukan kebenaran berdasarkan logika

Berdasarkan hasil penelitian strategi yang dapat digunakan adalah product yaitu dengan mengkombinasikan penjualan gas 3 kg dan 5,5 kg/12 kg pada seorang konsumen industri