• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI PROVINSI PAPUA BARAT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI PROVINSI PAPUA BARAT"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

Pada Januari 2017 terjadi inflasi sebesar 0,67 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar

126,56. Dari 82 kota IHK, tercatat semua kota mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Pontianak 1,82

persen dengan IHK 137,25; dan terendah terjadi di Manokwari 0,09 persen dengan IHK 122,46.

 Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh kenaikan indeks pada beberapa

kelompok pengeluaran yakni: kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar 1,03 persen; kelompok bahan makanan 0,76 persen; kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan 0,55 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,42 persen; kelompok kesehatan 0,17 persen; kelompok sandang 0,11 persen; serta kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga 0,06 persen.

Tingkat inflasi tahun kalender Januari 2017 sebesar 0,67 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun

(Januari 2017 terhadap Januari 2016) sebesar 3,36 persen.

No. 05/02/91 Th. XI, 01 Februari 2017

P

ERKEMBANGAN

I

NDEKS

H

ARGA

K

ONSUMEN

/I

NFLASI

P

ROVINSI

P

APUA

B

ARAT

BULAN JANUARI 2017, DI PROVINSI PAPUA BARAT TERJADI INFLASI SEBESAR 0,67

PERSEN DENGAN INDEKS HARGA KONSUMEN (IHK) SEBESAR 126,56

Indeks Harga Konsumen (IHK) merupakan salah satu indikator ekonomi yang sering digunakan untuk mengukur tingkat perubahan harga (inflasi/deflasi) di tingkat konsumen, khususnya di daerah perkotaan. Perubahan IHK dari waktu ke waktu menunjukkan pergerakan harga dari paket komoditas yang dikonsumsi oleh rumah tangga. Di Indonesia, tingkat inflasi diukur dari persentase perubahan IHK dan diumumkan ke publik setiap awal bulan (hari kerja pertama) oleh Badan Pusat Statistik (BPS).

Mulai Januari 2014, pengukuran inflasi di Indonesia menggunakan IHK tahun dasar 2012=100. Ada beberapa perubahan yang mendasar dalam penghitungan IHK baru (2012=100) dibandingkan IHK lama (2007=100), khususnya mengenai cakupan kota, paket komoditas, dan diagram timbang. Perubahan tersebut didasarkan pada Survei Biaya Hidup (SBH) 2012 yang dilaksanakan oleh BPS, yang merupakan salah satu bahan dasar utama dalam penghitungan IHK. Hasil SBH 2012 sekaligus mencerminkan adanya perubahan pola konsumsi masyarakat

BADAN PUSAT STATISTIK

(2)

SBH 2012 dilaksanakan di 82 kota, yang terdiri dari 33 ibukota provinsi dan 49 kota besar lainnya. Dari 82 kota tersebut, 66 kota merupakan cakupan kota SBH lama dan 16 merupakan kota baru. Survei ini hanya dilakukan di daerah perkotaan (urban area) dengan total sampel sebanyak 13.608 Blok Sensus dan total sampel rumahtangga sebanyak 136.080. SBH 2012 dilaksanakan secara triwulanan selama tahun 2012 sehingga setiap triwulan terdapat 34.020 sampel rumahtangga.

Paket komoditas Provinsi Papua Barat hasil SBH 2012 di bentuk dari 2 kota SBH yakni Manokwari dan Kota Sorong. Di Kota Manokwari terpilih 343 komoditas dimana 137 merupakan komoditas makanan, dan 206 merupakan komoditas non makanan. Sedangkan di Kota Sorong terpilih 319 komoditas dimana 135 merupakan komoditas makanan, dan 184 merupakan komoditas non makanan.

Perkembangan harga berbagai komoditas pada bulan Januari 2017, secara umum menunjukkan kenaikan. Berdasarkan hasil pemantauan BPS, dengan menggunakan penghitungan dan tahun dasar (2012 = 100), di Provinsi Papua Barat pada bulan Januari 2017 terjadi inflasi sebesar 0,67 persen, atau terjadi kenaikan IHK dari 125,72 pada bulan Desember 2016 menjadi 126,56 pada bulan Januari 2017. Tingkat inflasi tahun kalender Januari 2017 sebesar 0,67 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Januari 2016 terhadap Januari 2017) sebesar 3,36 persen.

Inflasi di Provinsi Papua Baratterjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh kenaikan indeks pada beberapa kelompok pengeluaran yakni: kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar 1,03 persen; kelompok bahan makanan 0,76 persen; kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan 0,55 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,42 persen; kelompok kesehatan 0,17 persen; kelompok sandang 0,11 persen; serta kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga 0,06 persen.

Inflasi yang terjadi di Provinsi Papua Barat dipengaruhi oleh kenaikan indeks yang signifikan pada beberapa sub kelompok, yaitu: sub kelompok bumbu-bumbuan 4,98 persen; sub kelompok bahan bakar, penerangan dan air 3,77 persen; sub kelompok sarana dan penunjang transpor 3,59 persen; sub kelompok daging dan hasil-hasilnya 1,49 persen; serta sub kelompok buah-buahan 1,14 persen. Sedangkan beberapa sub kelompok yang mengalami deflasi yaitu: sub kelompok ikan diawetkan -5,23 persen; sub kelompok ikan segar -1,70 persen; sub kelompok minuman yang tidak beralkohol -0,08 persen; sub kelompok rekreasi -0,01 persen; serta sub kelompok barang pribadi dan sandang lain -0,002 persen.

(3)

Tabel 1

IHK dan Tingkat Inflasi Gabungan Provinsi Papua Barat Januari 2017, Tahun Kalender 2017, Dan Tahun ke Tahun Menurut Kelompok Pengeluaran (2012=100)

IHK IHK IHK Inflasi Laju Inflasi Inflasi

Desember 2016 Januari 2016 Januari 2017 Januari 2017 *) Tahun Kalender Tahun Ke Tahun 2017 **) 2017 ***) [2] [3] [4] [5] [6] [7] U m u m 125.72 122.45 126.56 0.67 0.67 3.36 1 Bahan Makanan 133.03 131.90 134.04 0.76 0.76 1.63

2 Makanan Jadi, minuman, Rokok dan Tembakau

136.16 129.90 136.74 0.42 0.42 5.26

3 Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan bakar

120.70 117.58 121.95 1.03 1.03 3.71

4 Sandang 105.19 104.06 105.31 0.11 0.11 1.20

5 Kesehatan 132.82 118.13 133.04 0.17 0.17 12.62

6 Pendidikan, Rekreasi dan Olah raga 104.31 102.73 104.38 0.06 0.06 1.60

7 Transpor dan Komunikasi dan Jasa Keuangan

122.62 118.47 123.29 0.55 0.55 4.07

Kelompok Pengeluaran

[1]

Catatan : Angka diatas merupakan pembulatan

*) Persentase perubahan IHK bulan Januari 2017 terhadap IHK bulan sebelumnya.

**) Persentase perubahan IHK bulan Januari 2017 terhadap IHK bulan Desember 2016. ***) Persentase perubahan IHK bulan Januari 2017 terhadap IHK bulan Januari 2016.

(4)

URAIAN MENURUT KELOMPOK PENGELUARAN

1.

Bahan Makanan

Kelompok bahan makanan pada bulan Januari 2017 mengalami inflasi sebesar 0,76 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 133,03 pada bulan Desember 2016 menjadi 134,04 pada bulan Januari 2017.

Dari sebelas sub kelompok yang ada dalam kelompok bahan makanan, sembilan sub kelompok mengalami inflasi, sedangkan dua sub kelompok mengalami deflasi. Inflasi terbesar terjadi pada sub kelompok bumbu-bumbuan 4,98 persen; dan inflasi terkecil terjadi pada sub kelompok bahan makanan lainnya 0,10 persen. Deflasi terbesar terjadi pada sub kelompok ikan diawetkan -5,23 persen; dan inflasi terkecil terjadi pada sub kelompok ikan segar -1,70 persen.

2.

Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau

Kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau pada bulan Januari 2017 mengalami inflasi sebesar 0,42 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 136,16 pada bulan Desember 2016 menjadi 136,74 pada bulan Januari 2017.

Dari tiga sub kelompok yang ada dalam kelompok ini, dua sub kelompok mengalami inflasi, sedangkan satu sub kelompok mengalami deflasi. Inflasi terbesar terjadi pada sub kelompok makanan jadi 0,59 persen; inflasi terkecil terjadi pada sub kelompok tembakau dan minuman beralkohol 0,57 persen. Sedangkan deflasi terjadi pada sub kelompok minuman yang tidak beralkohol -0,08 persen.

3.

Perumahan, Air, Lisrik, Gas dan Bahan Bakar

Kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar pada bulan Januari 2017 mengalami inflasi sebesar 1,03 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 120,70 pada bulan Desember 2016 menjadi 121,95 pada bulan Januari 2017.

Dari empat sub kelompok yang ada dalam kelompok ini, semua sub kelompok mengalami inflasi. Inflasi terbesar terjadi pada sub kelompok bahan bakar, penerangan dan air 3,77 persen; dan inflasi terkecil terjadi pada sub kelompok biaya tempat tinggal 0,01 persen.

4.

S a n d a n g

Kelompok sandang pada bulan Januari 2017 mengalami inflasi sebesar 0,11 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 105,19 pada bulan Desember 2016 menjadi 105,31 pada bulan Januari 2017.

Dari empat sub kelompok yang ada dalam kelompok ini, tiga sub kelompok mengalami inflasi dan satu sub kelompok lainnya tidak mengalami perubahan indeks. Inflasi terbesar terjadi pada sub kelompok sandang wanita 0,22 persen; dan inflasi terkecil terjadi pada sub kelompok sandang anak-anak 0,08 persen.

(5)

5.

K e s e h a t a n

Kelompok kesehatan pada bulan Januari 2017 mengalami inflasi sebesar 0,17 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 132,82 pada bulan Desember 2016 menjadi 133,04 pada bulan Januari 2017.

Dari empat sub kelompok yang ada dalam kelompok ini, dua sub kelompok mengalami inflasi dan satu sub kelompok lainnya tidak mengalami perubahan indeks. Inflasi terbesar terjadi pada sub kelompok jasa kesehatan 0,39 persen, dan inflasi terkecil terjadi pada sub kelompok obat-obatan 0,17 persen.

6.

Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga

Kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga pada bulan Januari 2017 mengalami inflasi sebesar 0,06 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 104,31 pada bulan Desember 2016 menjadi 104,38 pada bulan Januari 2017.

Dari lima sub kelompok yang ada dalam kelompok ini; satu sub kelompok mengalami inflasi, satu sub kelompok mengalam deflasi, dan tiga sub kelompok lainnya tidak mengalami perubahan indeks. Inflasi terjadi pada sub kelompok jasa pendidikan 0,14 persen. Sedangkan sub kelompok yang mengalami deflasi adalah sub kelompok rekreasi -0,01 persen.

7.

Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan

Kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan pada bulan Januari 2017 mengalami inflasi sebesar 0,55 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 122,62 pada pada bulan Desember 2016 menjadi 123,29 pada bulan Januari 2017.

Dari empat sub kelompok yang ada dalam kelompok ini; tiga sub kelompok mengalami inflasi dan satu sub kelompok lainnya tidak mengalami perubahan indeks. Inflasi terbesar terjadi pada sub kelompok sarana dan penunjang transpor 3,59 persen; dan inflasi terkecil terjadi pada sub kelompok transpor 0,43 persen.

(6)

Tabel 2

IHK dan Tingkat Inflasi Gabungan Provinsi Papua Barat Januari 2017, Tahun Kalender 2017, Dan Tahun ke Tahun Menurut Kelompok dan Sub Kelompok Pengeluaran (2012=100)

IHK IHK IHK Inflasi bulan

Laju Inflasi Inflasi Desember 2016 Januari 2016 Januari 2017 Januari 2017 *) Tahun Kalender Tahun Ke Tahun 2017 **) 2017 ***) [2] [3] [4] [5] [6] [7] U M U M 125.72 122.45 126.56 0.67 0.67 3.36 I. BAHAN MAKANAN 133.03 131.90 134.04 0.76 0.76 1.63 Padi-padian, Umbi-Umbian dan Hasilnya 118.94 115.24 119.15 0.18 0.18 3.40

Daging dan Hasil-hasilnya 166.67 132.26 169.15 1.49 1.49 27.90

Ikan Segar 122.08 148.14 120.01 -1.70 -1.70 -18.99

Ikan Diawetkan 109.90 127.84 104.15 -5.23 -5.23 -18.53

Telur, Susu dan Hasil-hasilnya 124.18 130.58 125.38 0.97 0.97 -3.99

Sayur-sayuran 126.84 132.45 127.07 0.18 0.18 -4.06

Kacang-kacangan 114.59 129.07 114.82 0.21 0.21 -11.04

Buah-buahan 125.60 124.56 127.03 1.14 1.14 1.98

Bumbu-bumbuan 169.65 145.57 178.10 4.98 4.98 22.35

Lemak dan Minyak 121.42 120.14 121.94 0.42 0.42 1.50

Bahan Makanan Lainnya 112.93 112.04 113.04 0.10 0.10 0.89

II. MAKANAN JADI, MINUMAN

ROKOK & TEMBAKAU

136.16 129.90 136.74 0.42 0.42 5.26

Makanan Jadi 128.91 127.32 129.67 0.59 0.59 1.84

Minuman yang Tidak Beralkohol 131.00 118.81 130.90 -0.08 -0.08 10.18

Tembakau dan Minuman Beralkohol 155.62 147.03 156.50 0.57 0.57 6.44

III. PERUMAHAN, AIR, LISTRIK, GAS & BAHAN BAKAR

120.70 117.58 121.95 1.03 1.03 3.71

Biaya Tempat Tinggal 111.73 108.97 111.74 0.01 0.01 2.54

Bahan Bakar, Penerangan dan Air 148.29 144.23 153.87 3.77 3.77 6.68

Perlengkapan Rumahtangga 118.98 114.57 119.12 0.12 0.12 3.97 Penyelenggaraan Rumahtangga 118.46 115.26 118.59 0.11 0.11 2.89 IV. SANDANG 105.19 104.06 105.31 0.11 0.11 1.20 Sandang Laki-laki 103.41 102.03 103.51 0.10 0.10 1.46 Sandang Wanita 110.94 106.53 111.18 0.22 0.22 4.37 Sandang Anak-anak 103.65 103.24 103.73 0.08 0.08 0.47

Barang Pribadi dan Sandang Lain 102.29 105.97 102.28 0.00 0.00 -3.48

V. KESEHATAN 132.82 118.13 133.04 0.17 0.17 12.62

Jasa Kesehatan 150.73 121.39 151.31 0.39 0.39 24.65

Obat-obatan 121.90 114.99 122.10 0.17 0.17 6.18

Jasa Perawatan Jasmani 123.13 118.94 123.13 0.00 0.00 3.52

Perawatan Jasmani dan Kosmetika 131.15 118.37 131.15 0.00 0.00 10.80

Kelompok Pengeluaran

[1]

Catatan : Angka diatas merupakan pembulatan

*) Persentase perubahan IHK bulan Januari 2017 terhadap IHK bulan sebelumnya.

**) Persentase perubahan IHK bulan Januari 2017 terhadap IHK bulan Desember 2016.

(7)

Tabel 2 (Lanjutan)

IHK dan Tingkat Inflasi Gabungan Provinsi Papua Barat Januari 2017, Tahun Kalender 2017, Dan Tahun ke Tahun Menurut Kelompok dan Sub Kelompok Pengeluaran (2012=100)

IHK IHK IHK Inflasi Laju Inflasi Laju Inflasi Desember 2016 Januari 2016 Januari 2017 Januari 2017 *) Tahun Kalender Tahun Ke Tahun 2017 **) 2017 ***) [2] [3] [4] [5] [6] [7]

VI. PENDIDIKAN, REKREASI DAN OLAHRAGA 104.31 102.73 104.38 0.06 0.06 1.60 Jasa Pendidikan 97.75 96.24 97.89 0.14 0.14 1.71 Kursus-kursus/Pelatihan 111.39 110.82 111.39 0.00 0.00 0.51 Perlengkapan/Peralatan Pendidikan 112.02 106.53 112.02 0.00 0.00 5.15 Rekreasi 112.87 113.06 112.87 -0.01 -0.01 -0.17 Olahraga 103.54 103.01 103.54 0.00 0.00 0.52

VII. TRANSPOR, KOMUNIKASI & JASA KEUANGAN

122.62 118.47 123.29 0.55 0.55 4.07 Transpor 130.84 126.47 131.41 0.43 0.43 3.91 Komunikasi dan Pengiriman 104.54 100.43 105.15 0.59 0.59 4.70 Sarana dan Penunjang Transpor 104.59 103.34 108.34 3.59 3.59 4.84 Jasa Keuangan 124.13 124.13 124.13 0.00 0.00 0.00

Kelompok Pengeluaran

[1]

Catatan : Angka diatas merupakan pembulatan

*) Persentase perubahan IHK bulan Januari 2017 terhadap IHK bulan sebelumnya.

**) Persentase perubahan IHK bulan Januari 2017 terhadap IHK bulan Desember 2016.

***) Persentase perubahan IHK bulan Januari 2017 terhadap IHK bulan Januari 2016.

PERBANDINGAN ANTAR KOTA

Pada Januari 2017 terjadi inflasi sebesar 0,67 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 126,56. Dari 82 kota IHK, tercatat semua kota mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Pontianak 1,82 persen dengan IHK 137,25; dan terendah terjadi di Manokwari 0,09 persen dengan IHK 122,46.

Perbandingan Antar Kota di SULAMPUA

Kota-kota IHK di wilayah Sulampua yang berjumlah 18 kota, pada Januari 2017 tercatat bahwa semua kota mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Watampone 1,52 persen dengan IHK 122,10 dan terendah terjadi di Manokwari 0,09 persen dengan IHK 122,46 (lihat Tabel 3).

(8)

Tabel 3

Perbandingan Indeks dan Inflasi/Deflasi Januari 2017 Kota-Kota di Sulampua (2012 = 100)

No Kota Bulan Januari 2017

IHK Inflasi Peringkat

1 MANADO 127.02 1.10 28 2 PALU 128.77 1.32 20 3 BULUKUMBA 131.53 0.99 34 4 WATAMPONE 122.10 1.52 9 5 MAKASSAR 127.88 1.14 26 6 PAREPARE 123.23 0.93 42 7 PALOPO 124.79 0.82 51 8 KENDARI 122.75 0.88 44 9 BAU BAU 129.45 0.45 72 10 GORONTALO 123.34 1.28 21 11 MAMUJU 126.26 0.59 67 12 AMBON 126.20 0.28 75 13 TUAL 140.27 0.10 81 14 TERNATE 131.09 0.63 66 15 MANOKWARI 122.46 0.09 82 16 SORONG 127.93 0.86 45 17 MERAUKE 133.47 1.02 32 18 JAYAPURA 128.81 0.12 80 Grafik 1

Grafik Perbandingan Indeks dan Inflasi/Deflasi Januari 2017 Kota-Kota di Sulampua (2012 = 100) 0,00 0,20 0,40 0,60 0,80 1,00 1,20 1,40 1,60 1,52 0,09

Perbandingan Inflasi di Wilayah SULAMPUA

(9)

Tabel 4

Perbandingan Indeks dan Inflasi/Deflasi Januari 2017 Kota-Kota di Luar Sulampua (2012 = 100)

No Kota Bulan Januari 2017

IHK Inflasi Peringkat

1 MEULABOH 127.51 1.34 18 2 BANDA ACEH 120.27 0.28 75 3 LHOKSEUMAWE 125.26 0.26 77 4 SIBOLGA 133.28 0.58 68 5 PEMATANG SIANTAR 133.02 0.72 58 6 MEDAN 133.44 0.38 74 7 PADANG SIDEMPUAN 126.72 1.08 29 8 PADANG 134.24 0.57 69 9 BUKIT TINGGI 126.57 0.22 79 10 TEMBILAHAN 131.43 1.19 23 11 PEKAN BARU 129.82 1.46 11 12 DUMAI 129.65 1.58 8 13 BUNGO 125.37 0.82 51 14 JAMBI 127.53 0.25 78 15 PALEMBANG 125.62 0.53 70 16 LUBUK LINGGAU 124.86 0.85 47 17 BENGKULU 136.36 0.98 36 18 BANDAR LAMPUNG 128.38 0.84 49 19 METRO 135.04 0.72 58 20 TANJUNG PANDAN 136.53 1.71 6 21 PANGKAL PINANG 135.69 1.72 5 22 BATAM 127.81 0.67 62 23 TANJUNG PINANG 127.23 0.97 38 24 JAKARTA 127.52 0.99 34 25 BOGOR 127.76 1.34 18 26 SUKABUMI 126.10 0.81 53 27 BANDUNG 125.89 0.49 71 28 CIREBON 122.18 0.84 49 29 BEKASI 124.05 0.80 54 30 DEPOK 125.42 0.86 45 31 TASIKMALAYA 125.30 0.70 60 32 CILACAP 129.85 1.60 7 33 PURWOKERTO 124.53 1.05 31 34 KUDUS 132.98 1.36 17 35 SURAKARTA 123.83 1.16 24 36 SEMARANG 125.97 1.11 27 37 TEGAL 123.69 0.98 36 38 YOGYAKARTA 124.74 1.24 22 39 JEMBER 124.35 1.46 11 40 BANYUWANGI 123.31 0.66 64 41 SUMENEP 123.83 0.67 62 42 KEDIRI 123.71 0.94 40 43 MALANG 128.18 1.45 13

(10)

Tabel 4 (Lanjutan)

Perbandingan Indeks dan Inflasi/Deflasi Januari 2017 Kota-Kota di Luar Sulampua (2012 = 100)

No Kota Bulan Januari 2017

IHK Inflasi Peringkat

44 PROBOLINGGO 124.50 1.15 25 45 MADIUN 124.44 1.39 15 46 SURABAYA 127.98 1.76 3 47 TANGGERANG 134.48 0.65 65 48 CILEGON 132.26 0.97 38 49 SERANG 134.06 0.78 56 50 SINGARAJA 137.52 1.79 2 51 DENPASAR 124.81 1.39 15 52 MATARAM 126.17 1.51 10 53 BIMA 130.92 1.40 14 54 MAUMERE 122.35 0.40 73 55 KUPANG 130.09 0.79 55 56 PONTIANAK 137.25 1.82 1 57 SINGKAWANG 127.75 1.76 3 58 SAMPIT 128.14 0.91 43 59 PALANGKA RAYA 124.40 0.85 47 60 TANJUNG 128.45 0.77 57 61 BANJARMASIN 127.47 0.94 40 62 BALIKPAPAN 133.00 1.08 29 63 SAMARINDA 130.14 1.02 32 64 TARAKAN 137.54 0.69 61

(11)

Grafik 2

Grafik Perbandingan Indeks dan Inflasi/Deflasi Januari 2017 Kota-Kota di Luar Sulampua (2012 = 100)

0,00 0,20 0,40 0,60 0,80 1,00 1,20 1,40 1,60 1,80 2,00 M EU LA BO H BA N D A A C EH LH O K SE U M A W E SI BO LGA P E M A TA N G S IA N T A R M ED A N P A D A N G SI D EM P U A N P A D A N G BU K IT T IN GG I TE M BI LA H A N P E K A N BA RU D U M A I BU N GO JA M BI P A LE M BA N G LU BU K L IN GG A U B EN GK U LU BA N D A R LA M P U N G M ET R O TA N JU N G P A N D A N P A N GK A L P IN A N G BA T A M TA N JU N G P IN A N G JA K A RT A BO GO R SU K A BU M I BA N D U N G C IRE BO N BE K A SI D EP O K TA SI K M A LA YA C IL A C A P P U RW O K ERT O K U D U S SU RA K A RT A SE M A RA N G TE GA L YO GY A K A RT A JE M BE R BA N YU W A N GI SU M EN EP K ED IRI M A LA N G P ROBO LI N GG O M A D IU N SU RA BA YA TA N GG ERA N G C IL E GO N SE RA N G SI N GA RA JA D EN P A SA R M A TA RA M BI M A M A U M ERE K U P A N G P O N TI A N A K SI N GK A W A N G SA M P IT P A LA N GK A RA YA TA N JU N G BA N JA RM A SI N BA LI K P A P A N SA M A RI N D A TA RA K A N 0,77

Perbandingan Inflasi di Luar Wilayah SULAMPUA

KOTA

Diterbitkan oleh :

Bidang Statistik Distribusi

Badan Pusat Statistik Provinsi Papua Barat

Jalan Trikora – Sowi IV, Manokwari 98315.

Telp. (0986) 2702414, Fax. (0986) 213038

Contact Person :

Hendra Wijaya, S.ST, M.Si (08114857341)

Muhammad Rizqon A, S.ST (081388944266)

Kristin P Bakara, S.ST (081291780147)

Email : papuabarat@bps.go.id

Gambar

Grafik Perbandingan Indeks dan Inflasi/Deflasi Januari 2017  Kota-Kota di Sulampua (2012 = 100)  0,000,200,400,600,801,001,201,40 1,60 1,52 0,09
Grafik Perbandingan Indeks dan Inflasi/Deflasi Januari 2017  Kota-Kota di Luar Sulampua (2012 = 100)

Referensi

Dokumen terkait

Adapun tujuan dalam melakukan penelitian ini yaitu menghasilkan sistem yang dapat mengklasifikasikan sentimen positif dan sentimen negatif pada survei kepuasan

Dari hasil penelitian mengenai faktor-faktor yang meningkatkan prestasi belajar siswa kelas X SMA Al-Muslim, 52% responden adalah laki-laki, 60% responden berumur

"untuk membentuk sikap toleran dalam diri siswa, kami mengajarkan pada siswa agar selalu menjunjung tinggi dan menghormati adanya perbedaan, misal ada yang sholat

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Terdapat pengaruh positif dan signifikan supervisi akademik kepala sekolah terhadap kinerja guru matematika Sekolah Menengah Kejuruan

Telah pula membaca dan memperhatikan kontra memori banding Kuasa Terbanding yang telah diserah terimakan ke Pengadilan Agama Tangerang pada hari Senin tanggal 28 Juli

untuk binatang dan peralatan yang ia pergunakan dalam penggarapan dan pengolahan lahan tersebut. Ada dua cara atau solusi yang bisa ditempuh supaya hasil tanaman

Tahap yang terakhir adalah tahapan untuk memilih model produk yang paling sesuai dengan perencanaan target costing. Pada tahap ini kerja sama antara bidang

bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 156 ayat (1) Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah dan Pasal 15 ayat (2) Peraturan