• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

9 Jumlah angkatan kerja di Jawa Tengah Agustus 2012 mencapai 17,09 juta orang, berkurang sekitar 28 ribu orang dibanding angkatan kerja Februari 2012 sebesar 17,12 juta orang dan bertambah 176 ribu juta orang jika dibanding Agustus 2011 yang sebesar 16,92 juta orang.

9 Jumlah penduduk yang bekerja di Jawa Tengah pada Agustus 2012 mencapai 16,13 juta orang, bertambah sekitar 16 ribu orang dibanding keadaan pada Februari 2012 sebesar 16,12 juta orang dan bertambah sekitar 217 ribu orang dibandingkan Agustus 2011 sebesar 15,92 juta orang.

9 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Jawa Tengah pada Agustus 2012 mencapai 5,63 persen, mengalami penurunan sebesar 0,25 persen poin dibanding TPT Februari 2012 dengan nilai TPT sebesar 5,88 persen dan jika dibandingkan dengan TPT Agustus 2011 juga mengalami penurunan sebesar 0,30 persen poin dengan nilai TPT sebesar 5,93 persen.

9 Setahun terakhir (Agustus 2011―Agustus 2012), hampir semua sektor mengalami kenaikan jumlah pekerja, kecuali Sektor Pertanian yang mengalami penurunan jumlah pekerja sebesar 312 ribu orang (5,80 persen), Sektor Listrik, Gas dan Air Minum jumlah pekerjanya berkurang sebesar 3 ribu orang (8,88 persen) dan Sektor Transportasi jumlah pekerjanya berkurang sebesar 15 ribu orang (2,70 persen). Sektor Pertanian, Perdagangan, Industri dan Sektor Jasa secara berurutan menjadi penampung terbesar tenaga kerja sebesar 86,64 persen pada bulan Agustus 2012.

9 Pada Agustus 2012, jumlah penduduk yang bekerja sebagai buruh/karyawan sebesar 4,94 juta orang (30,63 persen), berusaha dibantu buruh tidak tetap sebesar 3,15 juta orang (19,51 persen) dan pekerja dengan berusaha sendiri sejumlah 2,66 juta orang (16,46 persen).

9 Berdasarkan jumlah jam kerja pada Agustus 2012, sebanyak 11,39 juta orang (70,60 persen) bekerja di atas 35 jam per minggu, sedangkan penduduk yang bekerja dengan jumlah jam kerja kurang dari 15 jam per minggu mencapai 953 ribu orang (5,91 persen).

9 Jenjang pendidikan SD ke bawah pada Agustus 2012 masih tetap mendominasi penduduk yang bekerja di Jawa Tengah yaitu sekitar 9,01 juta orang (55,87 persen) dan jenjang pendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP) sekitar 3,06 juta orang (18,98 persen).

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH

AGUSTUS 2012: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 5,63 PERSEN

(2)

1. Angkatan Kerja, Penduduk yang Bekerja, dan Pengangguran

Keadaan ketenagakerjaan di Jawa Tengah pada Agustus 2012 menunjukkan adanya perubahan yang digambarkan dengan adanya peningkatan kelompok penduduk yang bekerja, dan penurunan tingkat pengangguran. Jumlah angkatan kerja mencapai 17,09 juta orang berkurang sebesar 28 ribu orang dibanding keadaan Februari 2012 dan bertambah sebesar 176 ribu orang dibanding keadaan Agustus 2011. Penduduk yang bekerja pada Agustus 2012 naik sebesar 16 ribu orang dibanding keadaan Februari 2012, dan bertambah 217 ribu orang dibanding keadaan setahun yang lalu (Agustus 2011 ).

Jumlah penganggur pada Agustus 2012 mengalami penurunan sebesar 50 ribu orang jika dibanding keadaan Februari 2012, turun sebesar 41 ribu orang jika dibanding keadaan Agustus 2011.

Tabel 1

Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas Menurut Jenis Kegiatan Utama, Tahun 2011–2012

(Juta orang)

Jenis Kegiatan Utama

2011*) 2012

Februari Agustus Februari Agustus

[1] [2] [3] [4] [5]

1. Angkatan Kerja 17,18 16,92 17,12 17,09

Bekerja 16,14 15,92 16,12 16,13

Pengangguran 1,04 1,00 1,01 0,96

2. Bukan Angkatan Kerja 6,71 6,99 6,80 6,84 3. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (%) 71,94 70,77 71,58 71,43 4. Tingkat Pengangguran Terbuka (%) 6,07 5,93 5,88 5,63 5. Pekerja Tidak Penuh 4,67 4,96 4,67 4,74 Setengah Penganggur 2,47 2,08 1,83 1,65

Paruh waktu 2,20 2,88 2,84 3,09

Sumber : Data diolah dari Sakernas Februari dan Agustus 2011-2012 *) sejak tahun 2011 menggunakan penimbang penduduk berdasarkan hasil SP2010 (final)

2. Penduduk yang Bekerja Menurut Lapangan Pekerjaan Utama

Jika dibandingkan dengan keadaan Agustus 2011, jumlah penduduk yang bekerja pada Agustus 2012 mengalami penurunan terutama di Sektor Pertanian sebesar 312 ribu orang (5,80 persen), Sektor Listrik, Gas dan Air Minum sebesar 26 ribu orang (8,88 persen) dan Sektor Transportasi turun sebesar 15 ribu orang (2,70 persen). Sedangkan sektor-sektor yang mengalami kenaikan adalah Sektor Industri sekitar 251 ribu orang (8,24 persen), Jasa sekitar 111 ribu orang (5,40 persen), Konstruksi sekitar 110 ribu orang (10,00 persen), Sektor Perdagangan sekitar 45 ribu orang (1,32 persen), dan Sektor lainnya mengalami kenaikan relatif sedikit dan stabil. Secara berurutan Sektor Pertanian, Perdagangan, Industri dan Sektor Jasa menjadi penampung terbesar tenaga kerja sebesar 86,64 persen pada bulan Agustus 2012.

(3)

Tabel 2

Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Menurut Lapangan Pekerjaan Utama, 2011–2012

(juta orang)

Lapangan Pekerjaan Utama

2011 2012

Februari Agustus Februari Agustus

[1] [2] [3] [4] [5]

Pertanian 5,82 5,38 5,26 5,06

Pertambangan 0,07 0,08 0,14 0,09

Industri 2,94 3,05 2,95 3,30

Listrik, Gas dan Air Minum 0,03 0,03 0,04 0,02

Konstruksi 0,97 1,10 1,07 1,21

Perdagangan 3,37 3,40 3,55 3,45

Transportasi, Pergudangan dan

Komunikasi 0,61 0,56 0,61 0,55

Lembaga Keuangan, Real Estate,

Usaha Persewaan 0,20 0,26 0,31 0,28

Jasa Kemasyarakatan, Sosial dan

Perorangan 2,13 2,06 2,19 2,17

J u m l a h 16,14 15,92 16,12 16,13

Sumber : Data diolah dari Sakernas Februari dan Agustus 2011-2012

3. Penduduk yang Bekerja Menurut Status Pekerjaan Utama

Secara sederhana, pendekatan kegiatan formal dan informal dari penduduk yang bekerja dapat diidentifikasi berdasarkan status pekerjaan. Dari tujuh kategori status pekerjaan utama, pendekatan pekerja formal mencakup kategori berusaha dengan dibantu buruh tetap dan kategori buruh/karyawan, sisanya termasuk pekerja informal. Berdasarkan identifikasi ini, maka pada Agustus 2012 sebesar 5,46 juta orang (33,86 persen) bekerja pada kegiatan formal dan 10,67 juta orang (66,14 persen) bekerja pada kegiatan informal.

Tabel 3

Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Menurut Status Pekerjaan Utama, 2011–2012

(juta orang)

Status Pekerjaan Utama 2011 2012 Februari Agustus Februari Agustus

[1] [2] [3] [4] [5]

Berusaha sendiri 3,12 2,57 2,89 2,66

Berusaha dibantu buruh tidak tetap 3,34 3,37 3,10 3,15 Berusaha dibantu buruh tetap 0,47 0,47 0,54 0,52 Buruh/Karyawan/Pegawai 4,19 4,49 4,67 4,94 Pekerja bebas di pertanian 1,23 0,93 1,01 0,88 Pekerja bebas di nonpertanian 1,08 1,24 1,32 1,37 Pekerja keluarga/tak dibayar 2,71 2,85 2,59 2,61

(4)

Dari 16,13 juta orang yang bekerja pada Agustus 2012, status pekerjaan utama yang terbanyak sebagai buruh/karyawan sebesar 4,94 juta orang (30,63 persen), diikuti berusaha dibantu buruh tidak tetap sebesar 3,15 juta orang (19,51 persen), dan pekerja dengan berusaha sendiri sejumlah 2,66 juta orang (16,46 persen), sedangkan yang terkecil adalah berusaha dibantu buruh tetap sebesar 0,52 juta orang (3,23 persen).

Dalam periode satu tahun terakhir (Agustus 2011–Agustus 2012) terdapat penambahan pekerja dengan status buruh/karyawan sebesar 456 ribu orang (10,15 persen), pekerja bebas di non pertanian sebesar 128 ribu orang orang (10,24 persen), berusaha sendiri naik sebesar 89 ribu orang orang (3,48 persen), dan pekerja berusaha dibantu buruh tetap/buruh dibayar sebesar 49 ribu orang orang (10,31 persen). Sementara itu pada status berusaha dibantu buruh tidak tetap terjadi penurunan sebesar 225 ribu orang orang (6,69 persen), status pekerja keluarga/tak dibayar turun sebesar 232 ribu orang orang (8,15 persen) dan status pekerja bebas di pertanian turun sebesar 47 ribu orang orang (5,04 persen).

4. Penduduk yang Bekerja Menurut Jumlah Jam Kerja

Secara umum, komposisi jumlah orang yang bekerja menurut jam kerja perminggu tidak mengalami perubahan berarti dari waktu ke waktu. Penduduk yang dianggap sebagai pekerja penuh waktu (full time

worker), yaitu penduduk yang bekerja pada kelompok 35 jam ke atas per minggu dimana pada Agustus

2012 jumlahnya mencapai 11,39 juta orang (70,60 persen) termasuk yang sementara tidak bekerja. Sedangkan pada Agustus 2012, penduduk yang bekerja kurang dari 15 jam per minggu masih terdapat sejumlah 953 ribu orang (5,91 persen).

Tabel 4

Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas yang Bekerja Menurut Jumlah Jam Kerja Perminggu, 2011–2012

(juta orang) Jumlah Jam Kerja

Perminggu

2011 2012

Februari Agustus Februari Agustus

(1) (2) (3) (4) (5) 1–7 0,20 0,20 0,22 0,20 8–14 0,64 0,77 0,76 0,75 15–24 1,72 1,79 1,55 1,70 25–34 2,11 2,15 2,15 2,09 1–34 4,67 4,91 4,67 4,74 35+ *) 11,47 11,01 11,44 11,39 Jumlah 16,14 15,92 16,12 16,13

(5)

5. Penduduk yang Bekerja Menurut Pendidikan

Berdasarkan tingkat pendidikan, keadaan tenaga kerja hingga pada Agustus 2012 masih didominasi oleh mereka yang berpendidikan rendah yaitu SD ke bawah sebesar 9,01 juta orang (55,87 persen) dan Sekolah Menengah Pertama sebesar 3,06 juta orang (18,98 persen). Penduduk bekerja dengan pendidikan tinggi hanya sekitar 1,08 juta orang mencakup 0,35 juta orang (2,14 persen) berpendidikan diploma dan 0,73 juta orang (4,52 persen) berpendidikan universitas.

Perbaikan kualitas tenaga kerja ditunjukkan oleh kecenderungan menurunnya tenaga kerja berpendidikan rendah (SMP ke bawah) dan meningkatnya tenaga kerja yang berpendidikan tinggi (diploma dan universitas). Dalam periode satu semester terakhir (Februari 2012―Agustus 2012), penduduk bekerja dengan pendidikan rendah secara persentase mengalami penurunan dari 56,77 persen pada Februari 2012 turun menjadi 55,87 persen pada Agustus 2012.

Tabel 5

Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas yang Bekerja Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan, 2011–2012

(juta orang) Pendidikan Tertinggi yang

Ditamatkan

2011 2012

Februari Agustus Februari Agustus

(1) (2) (3) (4) (5)

SD ke Bawah 9,27 9,14 9,15 9,01

Sekolah Menengah Pertama 3,09 3,05 2,92 3,06

Sekolah Menengah Atas 2,81 2,81 2,88 2,98

Diploma I/II/III dan Universitas 0,97 0,92 1,17 1,08

Jumlah 16,14 15,92 16,12 16,13

(6)

Tabel 6.

TPT dan TPAK menurut Kabupaten/Kota Agustus 2011 – 2012, Jawa Tengah

Kabupaten/Kota TPT TPAK 2010 2011 2012 2010 2011 2012 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 01 Kab. Cilacap 9,75 6,52 7,40 64,79 71,76 65,44 02 Kab. Banyumas 7,37 4,95 5,06 69,55 70,17 65,54 03 Kab. Purbalingga 3,82 5,54 5,14 71,23 70,50 76,63 04 Kab. Banjarnegara 3,10 5,57 3,76 73,69 71,25 79,47 05 Kab. Kebumen 8,02 5,18 3,66 70,21 70,35 75,49 06 Kab. Purworejo 3,40 4,57 3,28 68,14 69,97 68,49 07 Kab. Wonosobo 4,04 5,74 5,37 73,09 72,00 76,24 08 Kab. Magelang 2,97 5,98 4,47 74,08 71,52 74,52 09 Kab. Boyolali 3,90 5,24 4,52 76,04 70,44 75,07 10 Kab. Klaten 4,50 6,21 3,66 66,71 70,03 72,22 11 Kab. Sukoharjo 7,40 5,48 5,98 69,13 70,08 68,63 12 Kab. Wonogiri 4,70 3,41 3,60 71,99 69,62 73,04 13 Kab. Karanganyar 6,62 5,51 5,79 75,03 71,10 72,62 14 Kab. Sragen 4,09 5,69 6,00 74,89 71,25 76,24 15 Kab. Grobogan 4,60 5,20 4,33 74,91 70,96 75,16 16 Kab. Blora 5,49 6,11 4,88 74,56 72,14 73,84 17 Kab. Rembang 4,89 5,92 5,80 71,37 72,26 74,88 18 Kab. P a t i 6,22 7,37 12,20 68,88 72,35 70,94 19 Kab. Kudus 6,22 6,21 5,85 72,03 69,83 75,11 20 Kab. Jepara 4,56 6,26 4,20 70,17 71,14 71,94 21 Kab. Demak 5,69 5,70 8,44 68,20 70,87 70,45 22 Kab. Semarang 6,25 6,12 4,88 76,48 70,59 77,03 23 Kab. Temanggung 3,60 5,24 3,40 77,57 72,07 77,41 24 Kab. Kendal 5,57 5,59 6,34 71,03 71,36 72,88 25 Kab. Batang 6,48 5,91 5,90 72,66 71,39 72,61 26 Kab. Pekalongan 4,04 6,12 5,07 70,42 71,08 71,64 27 Kab. Pemalang 11,45 6,33 4,82 65,10 70,25 68,36 28 Kab. Tegal 7,48 6,89 6,05 64,43 71,06 64,59 29 Kab. Brebes 8,21 6,63 8,20 71,27 69,93 64,41 71 Kota Magelang 13,28 8,28 8,71 68,46 70,60 69,46 72 Kota Surakarta 8,73 6,36 6,07 66,81 69,01 70,49 73 Kota Salatiga 10,22 6,39 6,69 67,64 67,71 68,98 74 Kota Semarang 8,98 6,92 5,82 67,00 69,61 67,91 75 Kota Pekalongan 7,00 7,29 7,44 72,30 70,41 69,49 76 Kota Tegal 14,22 7,14 8,49 70,35 70,20 63,51 Jawa Tengah 6,21 5,93 5,63 70,60 70,77 71,43

(7)

Konsep Definisi

Penduduk usia kerja

Penduduk usia kerja adalah penduduk berumur 15 tahun ke atas.

Bekerja

Kegiatan bekerja didefinisikan sebagai kegiatan ekonomi dengan menghasilkan

barang atau jasa yang dilakukan oleh seseorang dengan maksud memperoleh atau

membantu memperoleh pendapatan atau keuntungan, paling sedikit satu jam (tidak

terputus) dalam seminggu yang lalu. Kegiatan tersebut termasuk pula kegiatan

pekerja tak dibayar yang membantu dalam suatu usaha atau kegiatan ekonomi.

Pengangguran

Pengangguran meliputi penduduk yang sedang mencari pekerjaan, atau

mempersiapkan suatu usaha, atau merasa tidak mungkin mendapatkan pekerjaan,

atau sudah punya pekerjaan tetapi belum mulai bekerja.

Tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK)

Tingkat partisipasi angkatan kerja adalah ukuran yang menggambarkan

perbandingan jumlah angkatan kerja terhadap penduduk usia kerja dan dihitung

dari jumlah angkatan kerja dibagi jumlah penduduk berumur 15 tahun ke atas dikali

100.

Tingkat pengangguran terbuka (TPT)

TPT adalah angka yang menunjukkan banyaknya pengangguran, terhadap 100

penduduk yang masuk kategori angkatan kerja

.

Pekerja Tak Penuh

Penduduk yang bekerja di bawah jam kerja normal (kurang dari 35 jam seminggu)

.

• Setengah Penganggur adalah mereka yang bekerja di bawah jam kerja

normal (kurang dari 35 jam seminggu), dan masih mencari pekerjaan atau

masih bersedia menerima pekerjaan

Pekerja Paruh Waktu adalah mereka yang bekerja di bawah jam kerja

(8)

tidak bersedia menerima pekerjaan lain (sebagian pihak menyebutkan

sebagai pekerja paruh waktu/part time worker).

Referensi

Dokumen terkait

Data tersebut menunjukkan bahwa untuk meningkatkan produktivitas kerja guru SMP se-gugus 08 di Kabupaten Bandung, maka kepala sekolah harus mampu melaksanakan

Menurut Karasek (1979) dalam job demands-job control model, akibat dari stres seperti masalah pada kesehatan mental dan fisik, terjadi ketika dalam pekerjaan secara

belajar IPA pokok bahasan peristiwa alam yang terjadi di Indonesia dan dampaknya bagi makhluk hidup dan lingkungan dengan menggunakan pendekatan konvensional siswa

Menurut Thomas Connolly dan Begg (2010,p.434), 2NF adalah keadaan dimana sebuah relasi telah pada bentuk 1NF, dan setiap atribut non-primary key fungsinya secara

Pada variabel Attitude terdapat nilai sebesar 2,504 dan nilai signifikansi sebesar 0,016 <0,05. Maka dalam penelitian ini dapat dikatakan bahwa secara parsial Attitude

Sedangkan misinya yaitu meningkatkan kualitas sumber daya manusia, khususnya yang berkaitan dengan kemaritiman, menjaga dan mempererat persatuan dan kesatuan bangsa, membantu

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Modal, Tenaga Kerja

TAUN AKADEMI !"#$%!"#& TAUN AKADEMI !"#$%!"#&.. atau guna*an s)eet pile+. atau guna*an