• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

47 BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Metode Penelitian

Metode penelitian adalah cara untuk memperoleh suatu data dengan kegunaan dan tujuan tertentu. Dalam penelitian ini, metode penelitian yang akan digunakan adalah metode kuantitatif. Menurut Suryabrata (2005) adalah pendekatan-pendekatan yang hasilnya berupa bilangan yang menunjukkan besaran atribut yang diukur.

Penelitian kuantitatif, menurut Donmoyer (dalam Given, 2008), adalah pendekatan-pendekatan terhadap kajian empiris untuk mengumpulkan, menganalisa, dan menampilkan data dalam bentuk numerik daripada naratif.

Menurut Sugiyono (2008), metode kuantitatif adalah metode penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik. Dalam hal ini, peneliti melakukan penelitian dengan cara mengumpulkan data melalui penyebaran kuesioner kepada para tentara penyandang disabilitas di PUSREHAB KEMHAN. Kuesioner yang di berikan terdiri dari dua skala, yaitu penerimaan diri dan regulation. Hal ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh self-regulation dengan penerimaan diri para tentara penyandang disabilitas di PUSREHAB KEMHAN. Untuk itu diperlukan pendekatan secara kuantitatif agar peneliti mendapatkan hasil numerik yang akurat.

(2)

48 3.2. Variabel Penelitian

Hartanto (2003) mengatakan bahwa variabel penelitian adalah semua ciri atau faktor yang dapat menunjukkan variasi dalam penelitian.

Menurut Sugiyono (2008) variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Dalam penelitian ini, terdapat satu variabel Independent dan satu variabel dependent. Adapun variabel tersebut adalah:

Variabel Independent : Self-regulation Variabel Dependent : Penerimaan diri

3.3. Teknik Pengambilan Subjek 3.3.1 Populasi

Populasi menurut Sudjana (2002) yaitu totalitas semua nilai yang mungkin, hasil menghitung ataupun pengukuran, kuantitatif maupun kualitatif mengenai karakteristik tertentu dari semua anggota kumpulan yang lengkap dan jelas yang ingin di pelajari sifat-sifatnya, merupakan keseluruhan subjek penelitian.

Sugiono (1999) mengatakan populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas; subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang di tetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Menurut Margono (2004), populasi adalah seluruh data yang menjadi perhatian kita dalam suatu ruang lingkup dan waktu yang kita tentukan.

(3)

49

Nazir (2005) mengatakan bahwa populasi adalah kumpulan dari individu dengan kualitas serta ciri-ciri yang telah ditetapkan.

Populasi dalam penelitian ini adalah anggota tentara penyandang disabilitas di PUSREHAB KEMHAN RI. Populasi yang didapatkan berjumlah 75 orang. Jumlah tersebut merupakan keseluruhan subjek tentara penyandang disabilitas. Teknik pengambilan subjek dilakukan menggunakan populasi karena mengingat jumlah subjek kurang dari 100 orang.

3.3.2. Kriteria Subjek

Kriteria dilakukan untuk memberikan batasan terhadap jenis subjek yang akan diteliti. Dalam hal ini subjek penelitian adalah tentara penyandang disabilitas di PUSREHAB KEMHAN.

1. Subjek adalah orang-orang yang berada dalam organisasi kemiliteran, tentara.

2. Berusia 23 tahun - 62 tahun. 3. Penyandang disabilitas.

4. Subjek adalah orang-orang yang sedang mendapatkan pengarahan, pelatihan dan pengobatan di PUSREHAB KEMHAN.

(4)

50 3.4. Definisi Operasional

Menurut Azwar (2011) definisi operasional sebagai definisi yang memiliki arti tunggal dan diterima secara objektif bila mana indikator variabel yang bersangkutan tersebut tampak.

Wade & Tarvis (2007) menyatakan definisi operasional merupakan definisi yang tepat dari istilah yang terdapat pada suatu hipotesis, dimana definisi tersebut mempersempit proses observasi dan pengukuran suatu fenomena yang sedang dipelajari.

Defenisi operasional akan menentukan cara yang akan ditempuh untuk meneliti dan mengukur suatu gejala. Penelitian ini mengukur suatu gejala menggunakan variabel penerimaan diri dan variabel self-regulation.

3.4.1. Penerimaan Diri

Penerimaan diri adalah sikap yang merupakan rasa puas pada kualitas dan bakat, serta pengakuan akan keterbatasan diri. Pengakuan akan keterbatasan diri ini tidak diikuti dengan perasaan malu ataupun bersalah. Individu ini akan menerima kodrat mereka apa adanya (Chaplin, 2008).

Variabel yang diperoleh individu atau responden penelitian melalui respon individu terhadap skala penerimaan diri berdasarkan karakteristik penerimaan diri menurut Sheerer yang telah di modifikasi oleh Berger (Denmark, 1973) adalah: a) Nilai-nilai dan standar diri tidak dipengaruhi lingkungan luar, b) Keyakinan menjalani hidup, c) Bertanggung jawab terhadap apa yang dilakukan, d) Mampu menerima kritik dan saran subjektif mungkin, e) Tidak menyalahkan diri atas perasaannya terhadap orang lain, f) Menganggap dirinya sama dengan orang lain,

(5)

51

g) Tidak ingin orang lain menolaknya dalam kondisi apapun, h) Tidak menganggap diriya berbeda dari orang lain, i) Tidak malu atau rendah diri.

3.4.2. Self-Regulation

Self-regulation adalah proses dimana seseorang dapat mengatur pencapaian dan aksi mereka sendiri. Menentukan target untuk diri mereka, mengevaluasi kesuksesan mereka saat mencapai target tersebut, dan memberikan penghargaan pada diri mereka sendiri karena telah mencapai tujuan tersebut (Friedman & Schustack, 2008).

Skor yang diperoleh individu atau responden penelitian melalui respon individu terhadap skala regulation yang disusun berdasarkan teori self-regulation oleh Miller dan Brown (1991) yang meliputi aspek receiving, evaluating, triggering, searching, formulating, dan implementing.

3.5. Instrumen Penelitian

Kualitas data sangat menentukan kualitas penelitian. Kualitas data tergantung pada kualitas alat atau instrumen yang digunakan dalam penelitian (Hartanto, 2003). Instrumen merupakan alat bantu yang digunakan untuk mengumpulkan data dengan cara melakukan pengukuran.

Penelitian ini memliki tujuan untuk mengungkap fakta mengenai variabel yang diteliti. Menurut Sugiyono (2008) instrument penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati.

(6)

52

Dalam penelitian terdapat dua sub sistem instrumen, yaitu untuk mengumpulkan data menggunakan teknik kuesioner dan skala, serta untuk menganalisa data menggunakan analisis regresi sederhana. Instrumen yang dipakai oleh peneliti adalah instrumen yang diadaptasi dari penelitian sebelumnya karena hal ini berkaitan dengan validitas dan reliabilitas suatu alat ukur guna mendapatkan hasil yang konsisten.

Penelitian ini menggunakan kuesioner self-regulation yang diadaptasi dari SRQ (Self-Regulation Questionnaire) berdasarkan aspek-aspek self-regulation yang dikemukakan oleh Miller dan Brown (1991) dengan alpha cronbach sebesar 0,940 dan menggunakan skala penerimaan diri oleh Berger’s Self-Acceptance Scale berdasarkan karakteristik penerimaan diri oleh Sheerer yang kemudian di modifikasi Berger (Denmark, 1973) dengan alpha cronbach sebesar 0,865. Dengan demikian kedua variabel dapat dikatakan reliabel karena semakin tinggi koefisien korelasi antara hasil ukur dari dua tes yang paralel, berarti konsistensi diantara keduanya semakin baik (Azwar, 2011).

Penelitian ini diukur menggunakan pengskalaan model Likert dengan lima pilihan jawaban, yaitu sangat tidak sesuai (STS), tidak sesuai (TS), ragu-ragu (R), sesuai (S), dan sangat sesuai (SS). Peneliti membagi dua kategori item pernyataan, yaitu favorable dan unfavorable dengan menentukan bobot nilai. Pada penelitian ini, terdapat dua skala yang akan diukur yaitu skala self-Regulation dan Penerimaan diri.

(7)

53 Tabel 3.1 Pilihan Jawaban

No Item Pilihan Jawaban

Pernyataan

Favorable Unfavorable

1 Sangat Tidak Setuju (STS) 5 1

2 Tidak Setuju (TS) 4 2

3 Ragu-Ragu (RR) 3 3

4 Sesuai (S) 2 4

5 Sangat Sesuai (SS) 1 5

3.5.1 Skala Penerimaan Diri

Skala penerimaan diri menggunakan Berger’s self-acceptance scale yang terdiri dari 36 butir pernyataan. Skala penerimaan diri mengacu pada karakteristik penerimaan diri oleh Sheerer yang telah dimodifikasi Berger (Denmark, 1973).

Tabel 3.2

Blue Print Skala Penerimaan Diri pada Tentara Penyandang Disabilitas No Aspek penerimaan diri

Pernyataan

Jumlah Favorable Unfavorable

1 Nilai-nilai standar diri tidak dipengaruhi lingkungan luar

3 1 4

2 Keyakinan dalam menjalani hidup 3 1 4

3 Bertanggung jawab terhadap apa yang dilakukan

3 1 4

4 Mampu menerima kritik dan saran subjektif mungkin

4 4

5 Tidak menyalahkan diri atas perasaan nya terhadap orang lain

3 1 4

6 Menganggap dirinya sama dengan orang lain

3 1 4

7 Tidak ingin orang lain menolaknya dalam kondisi apapun

2 2 4

8 Tidak menganggap dirinya berbeda dari orang lain

4 4

9 Tidak malu atau sadar diri 3 1 4

(8)

54 3.5.2 Kuesioner Self-Regulation

Self-regulation menggunakan kuesioner yang telah diadaptasi dari SRQ (Self Regulation Questionnarie) yang terdiri dari 63 jumlah penyataan dikembangkan oleh Miller dan Brown (1991).

Tabel 3.3

Blue Print Kuesioner Self-Regulation

No Aspek Self-Regulation Pernyataan Jumlah Favorable Unfavorable 1 Receiving 4 5 9 2 Evaluating 7 2 9 3 Triggering 4 5 9 4 Searching 8 1 9 5 Planning 3 6 9 6 Implementing 4 5 9 7 Assessing 7 2 9 Total 37 26 63 3.6 Uji Validitas

Validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauhmana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Suatu instrument pengukur dikatakan memilki validitas yang tinggi apabila alat tersebut menjalankan fungsi ukurnya, atau memberikan hasil ukur yang sesuai dengan maksud dilakukannya pengukuran. Valid tidaknya suatu alat ukur tergantung pada mampu tidaknya alat ukur tersebut mencapai tujuan pengukuran yang dikehendaki dengan tepat (Azwar, 2008).

(9)

55

Suryabrata (2005) menyatakan validitas penelitian mempersoalkan derajat kesesuaian hasil penelitian dengan keadaan yang sebenarnya; sejauh mana hasil penelitian mencerminkan keadaan yang sebenarnya.

Validitas alat ukur berkaitan dengan seberapa besar suatu alat ukur mampu mengukur apa yang ingin diukur (Seniati, Yulianto & Setiadi, 2006).

Validitas alat ukur pada penelitian ini mengggunakan analisis regresi linier sederhana. Regresi linier merupakan rerata yang berurutan atau garis dari kuadrat terkecil dalam dua dimensi atau dalam ruang yang dibentuk dari dua variabel (Kaplan, Saccuzzo, 2012). Dari hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Kaheksi, dkk (2013) menggunakan analisis regresi didapatkan hasil sebesar 0,000, dimana alat tes yang digunakan dikatakan valid. Pada pengujian validitas menggunakan analisis regresi sedernaha, apabila p > 0,05, artinya Ha ditolak dan p < 0,05, artinya Ha diterima.

3.7 Uji Reliabilitas

Reliabilitas diterjemahkan dari kata reliability. Pengukuran yang memiliki reliabilitas tinggi maksudnya adalah pengukuran yang dapat menghasilkan data yang reliabel (Azwar, 2011).

Reliabilitas merujuk pada konsistensi skor yang dicapai oleh orang yang sama ketika mereka diuji ulang dengan tes yang sama pada kesempatan yang berbeda, atau dengan seperangkat butir-butir ekuivalen (equivalent items) yang berbeda, atau dalam kondisi pengujian yang berbeda (Anastasi & Urbina, 2007).

(10)

56

Reliabilitas sebenarnya mengacu kepada konsistensi atau keterpercayaan hasil ukur yang menganduung makna kecermatan pengukuran (Azwar, 2008). Peneliti menggunakan alpha cronbach untuk mencari estimasi reliabilitas dari instrument penelitian yang akan digunakan.

Tinggi atau rendahnya reliabilitas yang dihasilkan dilihat dari kaidah reliabilitas dan pendapat Azwar (2011) yang menyatakan bahwa semakin tinggi koefisien reliabilitas yang mendekati 1,00 berarti semakin baik, begitu pula sebaliknya.

Pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Putri, Agusta & Najahi (2013) menggunakan Berger’s Acceptance Scale berkaitan dengan penerimaan diri pengujian reliabilitas menggunakan alpha cronbach memperoleh hasil sebesar 0,865. Kemudian peneliti juga memperoleh hasil uji reliabilitas dengan menggunakan alpha cronbach sebesar 0,868 yang dikatakan reliabel merujuk pada pendapat Azwar diatas.

Sedangkan penelitian mengenai self-regulation dengan menggunakan SRQ (Self-Regulaion Questionnaire) yang dilakukan oleh Alfiana (2013) pengujian reliabilitas menggunakan alpha cronbach memperoleh hasil sebesar 0,825. Kemudian peneliti juga memperoleh hasil uji reliabilitas dengan menggunakan alpha cronbach sebesar 0,912 yang dapat dikatakan reliabel merujuk pada pendapat Azwar diatas.

(11)

57 3.8 Uji Normalitas

Uji normalitas adalah pengujian untuk melihat apakah sebaran dari variabel-variabel penelitian sudah mengikuti distribusi kurva normal. Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui kenormalan distribusi skor variabel dengan melihat seberapa jauh terjadi penyimpangan.

Adapun untuk mengetahui apakah data sampel tersebut berdistribusi normal atau tidak peneliti menggunakan teknik uji kolmogorov smirnov dengan kaidah sebagai berikut:

Jika nilai signifikansi p < 0,05 maka distribusi adalah tidak normal. Jika nilai signifikansi p > 0,05 maka distribusi adalah normal.

3.9 Analisis data

Analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul (Sugiyono, 2009).

Analisis data merupakan proses pencarian dan penyusunan secara sistematis data yang diperoleh dari hasil lapangan. Analisis data juga merupakan bagian yang sangat penting karena dengan analisis data tersebut dapat diberi arti dan makna yang berguna dalam memecahkan masalah penelitian.

Setelah diketahui distribusi data normal maka selanjutnya data dianalisis. Diketahui berdasarkan perhitungan statistik bahwa uji normalitas penelitian ini terdistribusi secara normal, sehingga peneliti menggunakan parametrik untuk melakukan hipotesis. Teknik analisis dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi linier sederhana.

(12)

58

Uji linieritas dilakukan untuk memastikan bahwa antara masing-masing variabel bebas dengan variabel tergantung dapat dihubungkan dengan garis lurus, jika dapat membentuk sebuah garis lurus maka variabel bebas dan variabel tergantung tersebut dapat dikorelasikan.

Pada penelitian ini, penelti menggunakan teknik analisis regresi linier yaitu metode statistik yang digunakan untuk mengukur besarnya hubungan linier antara dua variabel yaitu penerimaan diri dan self-regulation. Hal ini dikarenakan peneliti ingin melihat apakah ada pengaruh antara dua variabel tersebut sehingga dalam penelitian dapat dilihat seberapa besar self-regulation mempengaruhi penerimaan diri.

Referensi

Dokumen terkait

antimikroba ekstrak n-heksana daun kelor (Moringa oleifera) dengan kulit biji (Pericarp) jambu mete (Anacardium occidentale) terhadap Bakteri Pseudomonas aeruginosa

Banyak hambatan yang ditemui kurator, antara lain terkait dengan kepastian hukum terhadap profesi ini yaitu belum adanya jaminan hukumyang jelas untuk melindungi tugas

Untuk genset G3508, aturlah 2301A LSSC untuk bisa bekerja secara isochronous dengan memutar potensio Droop, Load Gain, dan menutup terminal Open For Droop pada frekwensi kerja

Peneliti juga melakukan pengamatan, bahwa di Puskesmas Bromo Medan terdapat poster tentang promosi ASI yang terdapat didepan ruang tunggu dan ruang kesehatan ibu dan anak,

Dalam pelaksanaannya, proses pemantauan independen perlu memperhatikan hal-hal berikut: 1) Adanya kerjasama dan pengakuan formal dari institusi publik atas peran

Masalah tersebut dapat diatasi dengan menggunakan menggunakan metode Linear Scaling, dimana dalam perhitungan centralitydipengaruhi oleh jarak node tersebut yang

Untuk maksud tersebut, bersama ini kami kirimkan daftar isian terlampir untuk diisi dan mohon segera dikirim kembali melalui email kreativitas.belmawa@qmait.com paling

Mengetahui hasil belajar keterampilan menulis karangan sederhana dengan menggunakan model Think Talk Write (TTW) kelas XI Bahasa jerman di SMAN 1 Krian dengan