• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Bahan Bakar dan Excess O2 Terhadap Effisiensi Boiler

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pengaruh Bahan Bakar dan Excess O2 Terhadap Effisiensi Boiler"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Pengaruh Bahan Bakar dan Excess O

Terhadap Effisiensi Boiler

2

Ridho Maulana Putra,Aryo Kintamani, Reni Desmiarti, Silvi Octavia Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri Universitas Bung Hatta

Jl. Gajah Mada No.19, Olo Nanggalo Padang-25143 E-mail : [email protected], [email protected]

Abstrak

Boiler adalah suatu alat/bejana tertutup yang digunakan untuk mengubah air menjadi uap (steam) dengan cara pemanasan dari reaksi pembakaran bahan bakar yang berlangsung di dalam ruang bakar. Parameter yang dijadikan tolak ukur kinerja sebuah boiler adalah Steam Quality, Excess Oxygen dan Thermal Efficiency.

Kata kunci: Boiler, Excess Oxygen, Thermal Efficiency, Bahan Bakar, debit udara

Seiring dengan berjalannya waktu, ditemukan beberapa permasalahan pada unit boiler dalam menghasilkan steam sebagai bahan pembantu pengangkatan minyak yaitu mendapatkan steam quality sebesar 73-74% dan efisiensi diatas 80% dengan excess oxygen sebesar 0.5-2%. Maka diperlukan komposisi yang tepat antara bahan Bakar dan debit udara untuk menaikkan nilai effisiensi ke titik optimum serta mengetahui pengaruh dari excess oksigen terhadap Effisiensi Boiler dengan melakukan beberapa percobaan variasi nilai debit bahan bakar dan udara (dalam batas operasi), mencatat data parameter dan melakukan analisa data.

Abstract

Boiler is defined as an equipment or an enclosed vessel which used to convert water to vapor (Steam) by Heat from fuel combustion which was held in combustion chamber. The parameters to be a benchmark performance of a boiler is Steam Quality, Excess Oxygen and Thermal Efficiency. As time goes by, some issues was found on the boiler operation in producing steam as an oil enhanced recovery method is to get of 73-74% steam quality and above 80% efficiency with excess oxygen in range 0.5 – 2%. It seems need to determine the exact Composition of the fuel and combustion air to raise the value of the Optimum point to the efficiency as well as knowing the influences from excess oxygen Efficiency of boilers with doing some variation of the value of the fuel and combustion air based on the limits the value of boiler operation, noting the operating parameter and analyze the data.

Keyword: Boiler, Steam Quality, Excess Oxygen, Thermal Efficiency, Fuel, Combustion air 1. Pendahuluan

Heavy oil merupakan jenis minyak mentah di lapangan minyak duri adalah berjenis heavy oil, oleh karena itu keberadaan

Steam sangat dibutuhkan untuk

mempermudah proses pengangkatan minyak.

Steam yang dibutuhkan dalam proses pengangkatan minyak dihasilkan oleh boiler. Di lapangan minyak Duri terdapat 2 blok Steam Station, dan 3 blok Central Steam Station untuk menghasilkan steam yang akan didistribusikan melalui jaringan pipa ke

(2)

beberapa area yang kemudian diinjeksikan ke dalam perut bumi melalui Injector Well.

Untuk kebutuhan operasi Boiler, ada beberapa parameter yang harus dijaga kualitasnya di samping target jumlah produksi steam untuk kebutuhan operasi antara lain steam quality sebesar 73-74%, excess oxygen sebesar 0.5-2%, dan efisiensi di atas 80%. Secara teoritis, excess oxygen yang digunakan akan mempengaruhi jumlah heating value yang dihasilkan oleh boiler.

Seiring dengan berjalannya waktu, ditemukan beberapa permasalahan pada unit boiler dalam menghasilkan steam sebagai

bahan pembantu pengangkatan minyakdiantaranya. Kesulitan untuk mendapatkan steam quality sebesar 73-74% dan efisiensi diatas 80% dengan excess

oxygen sebesar 0.5-2% menjadi

permasalahan utama. Usaha dari operator lapangan yang sudah dilakukan saat ini adalah mempertahankan steam quality sebesar 73-74% dengan hanya mengatur jumlah bahan bakar gas yang dikonsumsi tanpa memperhatikan excess oxygen yang dihasilkan. Dari data bulan September dan Oktober 2013, didapatkan rata-rata efisiensi sebesar 77.98 % dengan rata-rata excess oxygen sebesar 2.75 %.

2. Metodologi Penelitian

Ada beberapa metode yang dapat digunakan dalam penelitian ini, baik secara

langsung maupun tidak langsung.Secara langsung, dapat digunakan dengan membandingkan hasil atau tracking data sebelumnya yang dapat dijadikan perbandingan rasio antara bahan bakar, udara, dan parameter lainnya yang diperlukan. Namun dalam penelitian ini, dilakukan dengan percobaan langsung pada alat/Boiler di CSS 4B PT CPI, agar mendapatkan hasil data yang lebih akurat dan absah.

Pengaturan jumlah atau rasio maksimum penggunaan udara, bahan bakar gas, dan air akan menjadi objek yang diteliti. Dengan menggunakan metoda trial and error dan pengambilan data secara periodik diharapkan akan mendapatkan komposisi yang tepat antara bahan bakar dan udara untuk menghasilkan nilai efisiensi dari Boiler yang Optimum.

Bahan

a. Air umpan dari CGS-3 b. Bahan bakar gas (Methane) c. Udara lingkungan

d. TDS Solution Standard Alat

a. TDS meter

b. Sample container (1 sampling glass) c. Oxygen analyzer

d. Boiler

e. Fuel gas flow meter f. Water flow meter g. Thermometer

(3)

h. Pressure gauge i. Flow rate bias j. Fuel gas regulator

Penelitian ini dilakukan dengan menvariasikan laju alir volumentrik bahan bakar dan laju alir udara yang dipakai.

Parameter terukur

a. Persentase oksigen dalam gas buang. b. Temperatur gas buang.

c. Temperatur uap. d. Tekanan uap. e. TDSout

f. Temperatur air umpan. .

g. TDSin.

Percobaan

1. Menyiapkan seluruh alat yang 2. dibutuhkan.

2. Menghidupkan boiler yang akan dijadikan objek penelitian sesuai

dengan Standard Operating

Procedures.

3. Mencatat seluruh data awal dari kinerja boiler setelah beroperasi selama 1 jam sesuai dengan lembar kerja penelitian. 4. Mengatur variasi bukaan regulator fuel

gas untuk mengatur variasi pasokan bahan bakar.

5. Mengatur variasi bukaan louver untuk mengatur variasi pasokan udara pembakaran.

6. Mencatat seluruh parameter yang diukur sesuai dengan lembar kerja setelah boiler beroperasi selama 1 jam. 7. Mengulangi langkah no.4 sampai 6

dengan variasi sebagai berikut:

a) Jumlah bahan bakar gas 1050 MSCFD dengan variasi bukaan louver70%, 75%, 80%, 85%, dan 90%.

b) Jumlah bahan bakar gas 1070 MSCFD dengan variasi bukaan louver70%, 75%, 80%, 85%, dan 90%.

c) Jumlah bahan bakar gas 1090 MSCFD dengan variasi bukaan louver 70%, 75%, 80%, 85%, dan 90%.

d) Jumlah bahan bakar gas 1110 MSCFD dengan variasi bukaan louver 70%, 75%, 80%, 85%, dan 90%.

e) Jumlah bahan bakar gas 1130 MSCFD dengan variasi bukaan louver 70%, 75%, 80%, 85%, dan 90%.

8. Melakukan analisa perhitungan Keterangan:

Sesuai dengan spesifikasi blower, berikut ini adalah Tabel 1 bukaan louver dibandingkan dengan jumlah udara yang dihembuskan.

Tabel 1 Perbandingan bukaan louver dan jumlah udara

(4)

Bukaan louver (%) Jumlah udara (MSCFD) Jumlah Oksigen (21%) 70 10080 2116.8 75 10800 2268 80 11520 2419.2 85 12240 2570.4 90 12960 2721.6

3. Hasil dan Pembahasan

Penelitian dilakukan terhadap Steam generator nomor 15 di train 4B. Adapun pemilihan unit tersebut karena SG 15B baru menyelesaikan General Inspection, yaitu Inspeksi Overall dari sebuah Boiler/Steam Generator setiap 2 tahun sekali (sesuai undang-undang uap). Sehingga diharapkan mendapatkan bacaan parameter operasi yang lebih akurat.

Berikut hasil pengujian yang didapat dengan pengaturan rate Bahan bakar dan udara dan pengaruhnya terhadap Steam Quality, Excess Oksigen dan thermal Effisiensi.

3.1 Pengaruh Bahan Bakar (MSCFD) dan

Louver terhadap Steam Quality

Nilai steam Quality di atas 70% didapat dengan rate gas 1150-1250 mscfd, dengan bukaan louver 70-90 %. Sementara Steam Quality 73-74 % didapat pada rate gas 1150 mscfd dengan bukaan louver 80% dan rate gas 1200 mscfd dengan bukaan louver

80-90%. Untuk nilai tertinggi terjadi pada rate gas 1200 mscfd dengan bukaan louver 85% dengan nilai Steam Quality 74%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa untukkomposisi bahan bakar dan udara yang tepat untuk Steam Quality adalah pada range 1150-1250 dengan bukaan louver 80-90 %.

Gambar 1 Pengaruh Bahan Bakar (MSCFD) dan Louver terhadap Steam Quality

3.2Pengaruh Bahan Bakar (MSCFD) dan

Louver terhadap Excess O2

50 55 60 65 70 75 80 60 70 80 90 100 S te am Q u al it y ( % ) Bukaan Louver (%) Bahan Bakar (MSCFD) 1050 1100 1150 1200 1250

(5)

Untuk nilai Excess Oksigen 0.5 -2.0 %, tercapai pada kondisi rate gas 1150 mscfd dengan bukaan louver 75-90 % dan rate gas 1200 mscfd dengan bukaan louver 70-90 %, serta rate gas 1250 mscfd dengan bukaan louver 70-90 % ditampilkan pada Gambar 2. Sementara untuk nilai excess oxygen terendah tercapai pada rate gas 1200 mscfd dengan bukaan Louver 85%, yaitu sebesar 1.56%.

Gambar 2 Pengaruh Bahan Bakar(MSCFD) dan Louver terhadap Excess Oxygen

3.3Pengaruh Bahan Bakar (MSCFD) dan

Louver terhadap Thermal Efficiency

Dari Gambar 3 menunjukkan nilai thermal Efficiency di atas 80 % terjadi pada rate gas 1100 mscfd dengan bukaan louver 85%, rate gas 1150 mscfd dengan bukaan louver 70-90% dan rate gas 1200 mscfd dengan bukaan louver 70-90%. Sementara puncaknya terjadi pada rate gas 1150 pada bukaan louver 80% yaitu sebesar 88%.

Gambar 3 Pengaruh Bahan Bakar(MSCFD) dan Louver terhadap Thermal Effisiensi

Dari data-data hasil penelitian dapat ditarik nilai effisiensi di atas 80 % terjadi pada rate gas 1150 – 1200 mscfd yang mencapai standar Steam Quality 73-74 % dan Excess Oxygen 0.5-2.0 %, dimana puncak nya terdapat pada Rate Gas 1150 dengan bukaan louver 80 % yaitu dengan nilai Effisiensi 88.60 %.

Untuk nilai Steam Quality dan Nilai Excess Oxygen terbaik terdapat pada Rate Gas 1200 mscfd dengan bukaan louver 85% yaitu SQ 74.89, Excess Oxygen 1.56, dan Thermal Effisiensi 85.80 % (lihat lampiran table hasil analisa penelitian). Sehingga dapat di simpulkan bahwa kondisi ideal untuk nilai Effisiensi Optimum dengan Standar Steam Quality dan Excess Oxygen pada percobaan ini adalah Pada Rate gas

3.4Profil Thermal Efficiency pada Bulan November dan Desember 2013

Setelah didapat Range ideal untuk operasi boiler/ Steam Generator maka di aplikasikan pada satu train Boiler di CSS 4B, untuk melihat trending data dan

1 1,5 2 2,5 3 3,5 4 60 70 80 90 100 E xc e ss O 2 (%) Bukaan Louver (%) Bahan Bakar (MSCFD) 1050 1100 1150 1200 1250 74 76 78 80 82 84 86 88 90 60 70 80 90 100 E ff ic ie n c y ( %) Bukaan Louver (%) Bahan Bakar (MSCFD) 1050 1100 1150 1200 1250

(6)

membandingkan Perubahan nilai effisiensi sebelum dan setelah Improvement.

Berikut perbandingan data Thermal Effisiensi CSS 4B bulan November dan Desember 2013

Gambar 4 Perbandingan Thermal Effisiensi bulan November dan Desember 2013

Dari Gambar 4 dapat ditarik kesimpulan, bahwa Setelah Di Set Rate gas dalam range 1150 – 1200 mscfd dengan bukaan louver 80 – 85 % maka di dapat kenaikan nilai Effisiensi dengan rata-rata 85 % (start improvement 15 desember 2013).

4.5 Profil Excess O2

Berikut data Excess Oksigen bulan Desember dalam bentuk Gambar 5. Dari data-data di atas dapat disimpulkan bahwa Thermal Effisiensi pada Boiler dipengaruhi oleh nilai dari Steam Quality dan Excess Oksigen, sehingga diperlukan range yang tepat antara Bahan bakar dan udara untuk mendapatkan Pembakaran yang sempurna (lebih effisien). Dari Penelitian ini didapat bahwa range yang tepat antara bahan

bakar gas dan udara pada Boiler di CSS 4B, PT CPI, adalah antara 1150 – 1200 mscfd dengan bukaan louver 80 – 85 %, dengan tetap menjaga Steam Quality sebesar 73-74 %, excess Oksigen 0.5 – 2.0 %, untuk menghasilkan effisiensi pembakaran tertinggi 84- 88%.

pada Bulan Desember 2013

Gambar 5 Excess Oksigen Desember 2013 Kesimpulan

a. Nilai Effisiensi Pembakaran pada Boiler dipengaruhi oleh Komposisi yang tepat antara bahan bakar dengan udara, pada penelitian ini di dapat Range yang paling effisien untuk Boiler di CSS 4B , PT CPI adalah 1150 -1200 mscfd dengan bukaan Louver sebesar 80-85 % untuk meningkatkan effisiensi sebesar rata-rata 84%.

b. Pengaturan rate udara yang tepat akan berpengaruh pada Nilai Excess Oksigen, dimana nilai excess oksigen menunjukkan besar nya oksigen yang membawa panas keluar, sehingga mempengaruhi Suhu gas buang pada boiler. Semakin rendah nilai eksess

(7)

oksigen (dalam range 0.5 – 2%) maka akan semakin menurunkan suhu gas buang sehingga tidak banyak oksigen yang membawa keluar panas.

c. Nilai Steam Quality di pengaruhi oleh debit air umpan dengan debit bahan bakar.

d. Komposisi bahan bakar dan udara yang tepat pada Boiler akan mempengaruhi nilai Thermal Effisiensi, Steam Quality dan Excess Oksigen dimana parameter lain saling keterkaitan.

Daftar Pustaka

Djokosetyardjo, Ir, M.J, 1993, “ketel uap, edisi tiga”, penerbit PT Pradnya Paramita, Jakarta.

eoff , David, Understanding fuel savings in the boiler room, ASHRAE journal des 2008, California

H. Durkin, Thomas, ,2006, Boiler System Efficiency, Published in ASHRAE Journal (Vol 48, July, 2006)

Heselton, Kenneth, 2005 Boiler operator’s handbook , Fairmont press inc. http//id.wikipedia.org/wiki/Methane, 08 Februari 2014

http://asepsaiba.wordpress.com/2008/04/21/n ilai-kalori-gas-bumi/, 08 Februari 2014 Kuprianov , Vladimir I. , 1999, Journal of

Research “Cost based optimization of

excess air for fuel oil / gas-fired steam boilers”, Soul.

Pratama, derry hanriansyah, 2009, Analisa Effisiensi Boiler, Penelitian,

Duri.ziddin,Syaiful dkk, 2010, “Module 6 steam generator: Operator and

technician certification”, PT Chevron Pacific Indonesia, Duri.

Gambar

Gambar 1 Pengaruh Bahan Bakar (MSCFD)  dan Louver  terhadap Steam Quality
Gambar 2 Pengaruh Bahan Bakar(MSCFD)  dan Louver  terhadap Excess Oxygen
Gambar 4 Perbandingan Thermal Effisiensi  bulan November dan Desember 2013

Referensi

Dokumen terkait

Motor bensin menghasilkan tenaga dari pembakaran bahan bakar di dalam silinder, dimana dengan pembakaran campuran udara dan bahan bakar ini akan menghasilkan panas yang sekaligus

Kondensat yang tidak termanfaatkan kembali harus diganti dalam ruang boiler oleh air make-up dingin dengan biaya tambahan untuk pengolahan air dan bahan bakar untuk memanaskan air

Limbah gas atau pencemaran udara yang dihasilkan dari aktivitas boiler sangat dipengaruhi oleh kuantitas dan kualitas bahan bakar, dipengaruhi oleh penggunaan tungku

Pembakaran yang tidak sempurna didalam silinder terjadi karena komposisi pembakaran bahan bakar yang tidak tepat antara jumlah injeksi bahan bakar ataupun volume

Pembakaran bahan bakar pada motor bensin dimulai dengan pemasukan campuran udara dan bahan bakar dari karburator menuju ruang bakar lewat katup masuk yang kemudian dinyalakan

Kemampuan bahan bakar tergantung pada nilai bakar tertinggi (HHV) dan kandungan air pada batu bara.Berdasarkan pada hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa kondisi boiler

TUGAS AKHIR PENGARUH RASIO UDARA BAHAN BAKAR SOLAR TERHADAP ANALISIS FLAME TEMPRATURE DAN EFISIENSI THERMAL WATER TUBE BOILER PADA PRODUKSI SUPERHEATED STEAM Diajukan Untuk

Analisis nilai kalor limbah fiber dan cangkang kelapa sawit sebagai bahan bakar boiler untuk efisiensi energi di industri pengolahan minyak sawit