• Tidak ada hasil yang ditemukan

FUNGSI DAN DISPLAY. 1. Fungsi Key dan Display. Page 3. : Mode pengukuran sudut, berfungsi sebagai theodolite. : Mode Pengukuran Jarak

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "FUNGSI DAN DISPLAY. 1. Fungsi Key dan Display. Page 3. : Mode pengukuran sudut, berfungsi sebagai theodolite. : Mode Pengukuran Jarak"

Copied!
47
0
0

Teks penuh

(1)

Page | 1

2020

Lenovo

MANUAL

TOTAL STATION

HORIZON H72A

Komplek Mega Kalimalang kav.No. 11

Jl. KH. Noer Ali No.8 Pekayon Jaya - Bekasi Indonesia 7148 Telp: 021 888607786 (hunting), 021 88860783, Fax: 021 88860790 WhatsApp: 0812-1200-0488, Email: ptmindsindosurvey@gmail.com

Website: Https://www.mindsindosurvey.co.id Komplek Mega Kalimalang kav.No. 11

Jl. KH. Noer Ali No.8 Pekayon Jaya - Bekasi Indonesia 7148 Telp: 021 888607786 (hunting), 021 88860783, Fax: 021 88860790 WhatsApp: 0812-1200-0488, Email: ptmindsindosurvey@gmail.com

(2)
(3)

Page | 3

FUNGSI DAN DISPLAY

1. Fungsi Key dan Display

ANG : Mode pengukuran sudut, berfungsi sebagaI theodolite

: Mode Pengukuran Jarak : Mode Pengukuran Koordinat

S.O : Mode pengukuran Stake- Out

MENU : Akses ke menu pilihan

ESC : Akses untuk kembali atau keluar dari menu aktif

POWER: Tombol ON/OFF

F1-F4 : Pilihan untuk Softkey pada Display 0-9 : memasukan nomor

 : penerangan pada Display

Display

Angle Measuremen

F1-F2

Fuction key Menu Key

Stake-out Key Coord Measuremen t Dist Measuremen t Keyboard Power

(4)

Page | 4 Tampilan yang muncul pada layar :

V% : Sudut Vertikal ( kemiringan) * : Tanda waktu EDM Kerja mengambil Jarak. HR : Sudut Horizontal Kanan. (Right) M : satuan meter.

HL : Sudut Horizontal Kiri. ( Left) Ft : satuan feet.

HD : Jarak datar PSM : Kostanta Prisma. VD : Perbedaan Elevasi. PPM : Koreksi Atmospir. N : N Coordinat.

E : E Coordinat. Z : Z Coordinat.

(5)

Page | 5

2. Fungsi Kunci

2.1. Angle Measurement Mode ( Mode Pengukuran Sudut )

Page 1 ( Halaman 1)

F1 ; (0SET ) : Seting sudut Horizontal ke sudut 0° 00’ 00” F2 ; (HOLD) : Menahan Sudut Horizontal

F3 ; (HSET) : Seting sudut Horizontal ke sudut sesuai dengan yang kita masukan. F4 ; (P1 ) : menuju ke halaman berikutnya. ( P2 )

Page 2 ( Halaman 2 )

F1 ; (TILT) : Setting Sentring Digital untuk mengetahui Koreksi kesalahannya. F2 :

F3 ; ( V% ) : sudut Vertikal yang di tampilkan dalam persentase. F4 ; (P2 ) : Menuju kehalaman berikutnya. ( P3 )

Page 3 ( Halaman 3 )

F1 ; ( R/L) : Pilihan sudut Horizontal untuk Sudut Kanan/Kiri. F2 :

F3 ; (CMPS) : Pilihan Compass On/Off pada sudut Vertikal. F4 ; (P3 ) : Menuju kehalaman berikutnya. ( P1 )

(6)

Page | 6

2.2 Distance Measurement Mode ( Mode Pengukuran Jarak )

Page 1 ( Halaman 1)

F1 ; (MEAS) : Mulai Pengukuran.

F2 ; (MODE) : Seting Mode pengukuran

F3 ; (S/A) : Seting Temperatur, Tekanan Udara, Konstanta Prisma. F4 ; (P1 ) : menuju ke halaman berikutnya. ( P2 )

Page 2 ( Halaman 2 )

F1 ; (OFST) : pilihan mode pengukuran off set F2 ; (S.O) : pilihan mode pengukuran staking Out. F3 ; ( m/ft) : pilihan meter dan feet.

F4 ; (P2 ) : Menuju kehalaman berikutnya. ( P1 )

2.3 Coordinat Measurement Mode ( Mode Pengukuran menggunakan Koordinat )

Page 1 ( Halaman 1)

F1 ; (MEAS) : Mulai Pengukuran.

(7)

Page | 7 F3 ; (S/A) : Seting Temperatur, Tekanan Udara, Konstanta Prisma.

F4 ; (P1 ) : menuju ke halaman berikutnya. ( P2 )

Page 2 ( Halaman 2 )

F1 ; (R.HT) : Sets Prism Height F2 ; (IHT) : Sets Tinggi Instrument F3 ; (OCC) : Sets Koordinat Instrument

F4 ; (P2 ) : Menuju kehalaman berikutnya. ( P3 )

Page 3 ( Halaman 3 )

F1 ; (OFSET) : pilihan mode pengukuran off set F2 : (BS) : Sets Koordinat Backsight

F3 ; ( m/ft) : pilihan meter dan feet.

F4 ; (P2 ) : Menuju kehalaman berikutnya. ( P1 )

3. Cara Pengukuran pada mode Sudut

ANG : Mode pengukuran sudut ( berfungsi sebagaI theodolite )

Pengukuran sudut Horizontal dan sudut Vertikal Arahkan ke target Backsight (A)

Tekan (F1) ; ( 0 SET) Set Sudut Horizontal ke target menjadi sudut 0° 00’ 00” Tekan (F3) ; (Yes)

(8)

Page | 8

4. Cara Pengukuran pada mode Jarak

: Mode Pengukuran Jarak Arahkan kepusat dari prisma (target)

Tekan pada tool instrument kemudian tekan sekali lagi untuk menampilkan sudut Horizontal (HR), Vertikal (V), dan Slope Distance (SD).

Pengukuran Jarak ( pengukuran sekali/ pengukuran berulang) Pengukuran jarak sekali

Arahkan alat pada Pusat Prisma (target) Pilih F2 (MODE)

Pilih F1 ( ONE FINE )

Pengukuran jarak berulang Pilih F2 (MODE)

(9)

Page | 9

5. Mode Pengukuran Koordinat

Set posisi instrument dengan memasukan harga:

Coordinat (N,E,Z) ; Instrument Height (INS.HT) ; Prism Height (R.HT) kemudian arahkan teropong ketarget prisma dan tekan

hasil yang didapatkan akan ditampilkan dalam posisi koordinat target.

Seting harga koordinat pada instrument ( Occupied Point) Tekan (F4) untuk menuju halaman ke 2 (P2)

Pilih (F3) ; (OCC) Pilih (F1) Input

Masukan koordinat ( N,E,Z ) yang akan digunakan untuk pengukuran.

Seting Tinggi Instrument

Tekan (F4) untuk menuju halaman ke 2 (P2) Pilih (F2) ; (INSHT)

Pilih (F1) Input

Masukan tinggi instrument Seting Tinggi Target

Tekan (F4) untuk menuju halaman ke 2 (P2) Pilih (F1) ; (R.HT)

Pilih (F1) Input

(10)

Page | 10

6. Data Collection

Pilih MENU (tekan M) Pilih F1 : Collect Data

Pilih F1 : Input FN:…..

Pilih F4 (Enter)

Pilih F1 ( INPUT OCC.PT#)

(11)

Page | 11 Pilih F3 (OCC)

Pilih F4 (NEZ)

Masukan koordinat stasiun tempat berdiri alat Pilih [YES]

Masukkan tinggi alat [I.HT] Pilih F4 (SAVE) (YES)

(12)

Page | 12 Pilih F1 (Input)

Pilih F3 (BS)

Pilih F4 (NEZ)

Masukan koordinat stasiun tempat berdiri alat

(13)

Page | 13 Pilihan bisa F1 (ANG),F2(SD) ataupun F3(NEZ) bagimana kebutuhan mengetahui posisi Back

sight

Untuk pengukuran situasi ataupun pengukuran ke titik ikat prosesnya sama seperti menginput untuk backsight yang penting jangan lupa memasukan point dan code sesuai dengan posisi dan fungsinya.

(14)

Page | 14

7. Stake Out

Cara 1

Stake Out dengan memasukan hanya : Horizontal Distances (HD) : Relative Elevation (VD) : Slope Distances (SD) :

Cara 2

Stake Out dengan memanggil koordinat hasil pengukuran ▪ Setting Station dan backsight

▪ Pilih S.O

▪ Select File tekan F2 (LIST) untuk memilih File JOB ▪ Pilih file yang akan di stake-out kemudian enter ▪ Pilih F3 (LAYOUT)

▪ Pilih F2 (LIST) untuk memilih Nomor Titik Koordinat, enter ▪ Setelah nilai X,Y,Z tampil pd display pilih F4 (YES)

▪ Input tinggi target (R.HT), enter

▪ Calculate HR dan HD tampil pada display tekan F4 (CONT) ▪ Gerakan alat secara horizontal sampai dengan nilai dHR : 0˚0’0” ▪ Pilih RENZ, DIST, dan NEZ

▪ RNEZ : untuk melihat perbedaan koordinat ukuran pada stake-out. ▪ DIST : untuk melihat perbedaan jarak ukuran pada stake-out ▪ NEZ : untuk melihat koordinat hasil stake-out

(15)

Page | 15

8. Down-Load data dari SD-CARD

▪ Masukkan SD-CARD ke Total Station ▪ Pilih M (MENU)

▪ Pilih F3 (MEMORY MGR) ▪ Tekan S.O 2X

▪ Pilih F2 (FILE OPERATION) ▪ Pilih F2 (EMS-SD CARD)

▪ Tekan S.O untuk memilih file, pilih file (.PTS) untuk data koordinat ▪ Tekan ENT pada keypad

▪ Tekan ENT lagi pada keypad ▪ Masukkan SD-CARD ke computer ▪ Buka H-LINK Software

▪ Pilih USB Operation dan pilih Open*.PTS(Coordinate file) ▪ Pilih file .PTS(Coordinat File)

(16)

Page | 16 ▪ Untuk menyimpan data dalam format (csv) klik file ➔ Pilih Save As

(17)

Page | 17

MANUAL SURVEYING

Program Mode

TOTAL STATION H75A

Tekan tombol Menu untuk menampilkan display mode menu. Program survey pada H70 series menyediakan fasilitas untuk :

a) Remote Elevation Measurement (REM) b) Missing Line Measurement (MLM) c) Setting Z Coordinate of Occupied Point d) Area Calculation

e) Point to Line Measurement

1. Remote Elevation measurement (REM)

prism Target point

instrument

VD

(18)

Page | 18 MENU 1/2 F1 : DATA COLLECT F2 : MEAS PROGRAMS F3 : MEMORY MGR. P ↓ MEAS PROGRAM 1/2 F1 : REM F2 : MLM F3 : Z COORD P ↓ REM-1 <STEP-1> R.HT : 0.000m INPUT ENT REM 1/2 F1 : INPUT R.HT F2 : NO R.HT

1.1. Dengan memasukkan nilai tinggi prisma (misalnya: h=1.3m)

Tekan tombol F2 lalu tekan enter untuk masuk ke menu meas program.

Tekan tombol F1 untuk masuk ke fasilitas REM.

(19)

Page | 19 REM-1 <STEP-2> HD* MEAS REM-1 <STEP-2> HD* 123.342 m MEAS SET REM-1 VD : 3.435 m R.HT HD REM-1 VD : 24.287 m R.HT HD

Bidik prisma kemudian tekan tombol F1 atau softkey MEAS, hingga display akan menampilkan jarak horizontal (HD) antara alat dengan prisma.

Tekan tombol F4 atau softkey SET hingga posisi prisma diketahui.

Bidik target point lalu tekan softkey R.HT, hingga display akan menampilkan tinggi target

point atau jarak vertikal (VD) dengan referensi tinggi prisma. Jika ingin mengetahui jarak

horizontal dari target point ke alat, tekan softkey HD yang nilainya akan sama dengan HD dari prisma ke alat.

(20)

Page | 20 MENU 1/2 F1 : DATA COLLECT F2 : MEAS PROGRAMS F3 : MEMORY MGR. P ↓ MEAS PROGRAM 1/2 F1 : REM F2 : MLM F3 : Z COORD P ↓ REM 1/2 F1 : INPUT R.HT F2 : NO R.HT REM-2 <STEP-1> HD* MEAS

1.2 Tanpa memasukkan nilai tinggi prisma

Tekan tombol F2 lalu tekan enter untuk masuk ke menu meas program.

Tekan tombol F1 untuk masuk ke fasilitas REM.

(21)

Page | 21 REM-2 <STEP-1> HD* 287.567 m MEAS SET REM-2 <STEP-2> V : 80°09’30” SET REM-2 <STEP-2> V : 122°09’30” SET REM-2 VD : 0.000 m V HD

Bidik prisma lalu tekan softkey MEAS hingga display akan menampilkan jarak horizontal (HD) dari prisma ke alat,

Tekan tombol F4 atau softkey SET, hingga display akan menampilkan posisi prisma.

Bidik titik dasar pole atau statif, hingga display menampilkan nilai sudut vertikal.

(22)

Page | 22 REM-2 VD : 10.224 m V HD

Bidik target point lalu tekan softkey V, hingga display akan menampilkan tinggi target

point atau jarak vertikal (VD) dengan referensi tinggi prisma. Jika ingin mengetahui jarak

horizontal dari target point ke alat, tekan softkey HD yang nilainya akan sama dengan HD dari prisma ke alat.

(23)

Page | 23

2. Missing Line Measurement (MLM)

Secara umum, MLM digunakan untuk mengetahui jarak miring (dSD), jarak horizontal (dHD), sudut horizontal/horizontal bearing (HR) dan beda tinggi (dVD) antara dua titik.

Secara khusus MLM digunakan untuk menghitung jarak dan nilai offset dari titik selain

base point yang dijadikan referensi. Contoh kasus; jika kita ingin mengetahui jarak, beda

tinggi titik A-B-C-D dari titik BM dengan referensi titik A, tanpa alat berpindah ke A. Sebagai catatan; titik B, C dan D juga bisa dijadikan referensi.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ C A B D BM dVD dSD dHD HR S U N G A I S U N G A I

(24)

Page | 24 MENU 1/2 F1 : DATA COLLECT F2 : MEAS PROGRAMS F3 : MEMORY MGR. P ↓ MEAS PROGRAMS 1/2 F1 : REM F2 : MLM F3 : Z COORD P ↓ MENU 1/2 F1 : DATA COLLECT F2 : MEAS PROGRAMS F3 : MEMORY MGR. P ↓

Mode MLM dibagi menjadi dua, yaitu :

1. MLM-1 (A-B, A-C) : Pengukuran A-B, A-C, A-D (Radial) 2. MLM-2 (A-B, B-C) : Pengukuran A-B, B-C, C-D (Continous)

Tekan tombol F2 untuk masuk ke MEAS PROGRAMS kemudian kemudian tekan F2 lagi untuk masuk ke display proram MLM.

A B C D B A C D

(25)

Page | 25

SELECT A FILE FN :

INPUT LIST SKP ENT

SELECT A FILE FN : _

BACK SPAC ENT

MLM

F1 : USE GRID FACTOR F2 : DON’T USE

MLM

F1 : MLM1[A-B A-C] F2 : MLM2[A-B B-C]

Setelah masuk ke mode MLM, masukkan nama file dengan menekan softkey INPUT.

Setelah mengisi nama file, tekan tombol F2 untuk tidak menggunakan GRID FACTOR.

(26)

Page | 26 MLM1[A-B A-C] <STEP-1> HD: MEAS R.HT NEZ MLM1[A-B A-C] <STEP-1> HD*[N] MEAS R.HT NEZ MLM1[A-B A-C] <STEP-1> HD* 287.882 m

MEAS R.HT NEZ SET

MLM1[A-B A-C] <STEP-2> HD: MEAS R.HT NEZ

Bidik prisma A dan tekan softkey MEAS atau tombol F1 untuk memulai pengukuran hingga display menampilkan jarak horizontal (HD) instrument ke prisma A.

(27)

Page | 27

MLM1[A-B A-C] <STEP-2>

HD* 223.846 m

MEAS R.HT NEZ SET

MLM1[A-B A-C] dHD: 21.416 m dVD: 1.256 m NEXT MLM1[A-B A-C] dSD: 263.376 m HR : 10°09’30” NEXT MLM1[A-B A-C] <STEP-2> HD: MEAS R.HT NEZ

Bidik prisma B lalu tekan tombol F1 atau softkey MEAS, hingga display akan menampilkan jarak horizontal dari instrument ke B.

Tekan tombol F4 atau softkey SET, display akan menampilkan jarak horizontal dan beda tinggi antara prisma A dan prisma B.

Tekan tombol untuk menampilkan jarak miring (dSD) dan sudut horizontal antara koordinat A dan koordinat B.

Untuk mengukur jarak antara A dan C, tekan tombol F4 atau softkey NEXT. Jika ingin kembali ke program menu, tekan tombol ESC.

(28)

Page | 28

MLM1[A-B A-C] <STEP-2>

HD: 3.846 m

MEAS R.HT NEZ SET

MLM1[A-B A-C] dHD: 3.846 m dVD: 12.256 m NEXT MLM F1 : MLM1[A-B A-C] F2 : MLM2[A-B B-C]

Bidik prisma C dan tekan tombol F1 atau softkey MEAS, hingga display menampilkan nilai jarak horizontal (HD) antara instrument dengan prisma C.

Tekan tombol F4 atau softkey SET untuk menampilkan hasil ukuran jarak horizontal (dHD) dan beda tinggi (dVD) antara prisma A dengan prisma C.

Jika ingin melakukan pengukuran terhadap target D, ulangi seperti prosedur sebelumnya.

Jika ingin menggunakan mode MLM-2 (A-B, B-C), tekan tombol F2.

Prosedur selanjutnya hampir sama dengan MLM-1, perbedaannya terletak pada titik referensi yang digunakan pada saat pengukuran.

(29)

Page | 29 MENU 1/2 F1 : DATA COLLECT F2 : MEAS PROGRAMS F3 : MEMORY MGR. P ↓ MEAS PROGRAMS 1/2 F1 : REM F2 : MLM F3 : Z COORD P ↓ 3. Area Calculation

Mode ini digunakan untuk menghitung luasan area tertutup yang dibentuk oleh tiga titik atau lebih.

Metode yang digunakan untuk menghitung luasan dibedakan menjadi dua, yaitu : 1. Menghitung luas dengan data koordinat

2. Menghitung luas dengan data pengukuran

Sebagai catatan; luas tidak bisa dihitung jika garis-garis yang dibentuk oleh titik-titik koordinat tidak tertutup sempurna. Sehingga perhitungan tidak bisa dilakukan dengan menggunakan data campuran antara data koordinat dan data hasil pengukuran.

3.1 Menghitung luas dengan data koordinat

(30)

Page | 30 MEAS PROGRAMS 2/2 F1 : AREA F2 : POINT TO LINE P ↓ SELECT A FILE FN : _

INPUT LIST ENT

AREA F1 : FILE DATA F2 : MEASUREMENT DATA NUMBER 0 S= PT# DATA-01

INPUT LIST NEXT

Tekan tombol F4 atau softkey P ↓ untuk masuk ke display kedua.

Tekan tombol F1 untuk masuk ke display area.

Tekan tombol F1 untuk masuk ke file data.

Tekan tombol F1 atau softkey INPUT untuk memasukkan nama file, kemudian tekan tombol F4 atau softkey ENT.

(31)

Page | 31

DATA NUMBER 1 S=

PT# DATA-02

INPUT LIST NEXT

DATA NUMBER 2 S=

PT# DATA-03

INPUT LIST NEXT

DATA NUMBER 5 S= 256.423 m2

PT# DATA-06

INPUT LIST NEXT

Untuk memasukkan/set nomor titik (PT#), tekan tombol F1 atau softkey INPUT. Untuk melihat daftar data koordinat dalam file, tekan tombol F2 atau softkey LIST.

Setelah setting data point pertama, tekan tombol F4 atau softkey NEXT untuk memasukkan data point kedua.

Setelah setting point kedua, tekan softkey NEXT untuk memasukkan data berikutnya.

Prosedur ini diulangi sampai mendapatkan sejumlah data point referensi yang diinginkan untuk menghitung area. Setelah setting 3 point display akan otomatis menampilkan luasan area yang terbentuk.

(32)

Page | 32 MENU 1/2 F1 : DATA COLLECT F2 : MEAS PROGRAMS F3 : MEMORY MGR. P ↓ MEAS PROGRAMS 1/2 F1 : REM F2 : MLM F3 : Z COORD P ↓ MEAS PROGRAMS 2/2 F1 : AREA F2 : POINT TO LINE P ↓ AREA F1 : FILE DATA F2 : MEASUREMENT

3.2 Menghitung luas dengan data pengukuran

Prosedur awalnya sama seperti menghitung area dengan data koordinat.

Setelah masuk ke display area, tekan tombol F2 untuk masuk ke metode penghitungan area dengan pengukuran.

(33)

Page | 33 AREA F1 : USE GRID F2 : DON’T USE DATA NUMBER 0 S = MEAS N* m E: m Z: m MEAS YES DATA NUMBER 1 S = MEAS

Tekan tombol F1/F2 untuk memilih menggunakan grid factor atau tidak. Misalnya : tidak menggunakan grid factor dengan menekan tombol F2 (DON’T USE).

Bidik prisma pada point pertama lalu tekan tombol F1 atau softkey MEAS.

(34)

Page | 34

DATA NUMBER 3 S = 12.345 m2

MEAS

Bidik prisma berikutnya lalu tekan tombol F1 atau softkey MEAS untuk memulai pengukuran.

(35)

Page | 35

Pengukuran Offset

Offset adalah cara untuk menentukan posisi target yang tidak terjangkau alat dengan menjadikan titik atau garis lain sebagai referensi.

Offset pada total station HTS menyediakan fasilitas : a) Angle Offset

b) Distance Offset Measurement c) Plane Offset Measurement d) Column Offset Measurement

1. Angle Offset

Yaitu offset dengan menggunakan nilai sudut yang dibentuk oleh prisma pada obyek,

instrument dan titik offset.

HD (r) : jarak horizontal antara prisma P dengan instrument HD (f) : jarak horizontal antara obyek dengan instrument

HD (r) = HD (f) HD (r) HD (f) Prism P A0 A1

(36)

Page | 36

HR: 170°30’20” HD: 566.346m VD: 89.678m

MEAS MODE S/A P1↓

HR: 170°30’20” HD: 566.346m VD: 89.678m OFSET S.O m/ ft P2↓ OFFSET 1/2 F1 : ANG. OFFSET F2 : DIST. OFFSET F3 : PLANE OFFSET P↓ P ↓

Untuk mendapatkan koordinat yang tepat di tengah obyek, set tinggi instrument dan tinggi prisma sebelum melakukan proses pengukuran offset.

Tekan tombol untuk masuk ke mode pengukuran jarak.

Tekan tombol F4 untuk masuk ke display halaman kedua.

(37)

Page | 37 COLLIMATE PRISM HR: 170°30’20” HD: MEAS COLLIMATE PRISM HR: 170°30’20” HD* 547.339 m NEXT COLLIMATE PRISM HR: 170°30’20” VD: 2.328 m NEXT

Tekan tombol F1 untuk masuk ke mode angle offset.

Bidik prisma P dan tekan tombol F1 atau softkey MEAS hingga display menampilkan jarak horizontal (HD) antara prisma dengan instrument.

Buka pengunci horizontal, bidik point A0. Gunakan penggerak halus horizontal untuk memudahkan. Untuk menampilkan tinggi (VD) A0, tekan tombol

(38)

Page | 38 COLLIMATE PRISM HR: 170°30’20” SD : 538.888 m NEXT N : 8.384 m E : -6.888 m Z : 0.146 m NEXT

Untuk menampilkan jarak miring point A0, tekan tombol

(39)

Page | 39

HR: 170°30’20” HD: 566.346m VD: 89.678m

MEAS MODE S/A P1↓

HR: 170°30’20” HD: 566.346m VD: 89.678m

OFSET S.O m/ ft P2↓

2. Distance Offset Measurement

Pengukuran offset jarak dan koordinat sampai P0 point dengan menggunakan nilai radian (P0-P1) yang telah diketahui dengan memasukkan HD sebagai nilai offset.

Tekan tombol untuk masuk ke mode pengukuran jarak.

Tekan tombol F4 untuk masuk ke display halaman kedua.

P1

P0

P1

oHD>0

(40)

Page | 40 OFFSET 1/2 F1 : ANG. OFFSET F2 : DIST. OFFSET F3 : PLANE OFFSET P↓ P ↓ DISTANCE OFFSET INPUT L OR R HD oHD: INPUT SKP DISTANCE OFFSET INPUT L OR R HD oHD: _ BACK ENT DISTANCE OFFSET INPUT FORWARD HD oHD: _ BACK ENT

Tekan tombol F1 atau softkey OFSET untuk masuk ke mode offset.

Tekan tombol F2 untuk masuk ke mode distance offset.

Tekan tombol F1 atau softkey INPUT dan masukkan nilai L atau R HD kemudian tekan

softkey ENT.

Tekan tombol F1 atau softkey INPUT untuk memasukkan nilai forward HD, kemudian tekan tombol F4 atau softkey ENT.

(41)

Page | 41 DISTANCE OFFSET HR: 170°30’20” HD: MEAS DISTANCE OFFSET HR: 170°30’20” HD* 10.339 m NEXT DISTANCE OFFSET HR: 170°30’20” VD: 12.328 m NEXT DISTANCE OFFSET HR: 170°30’20” SD: 1.218 m NEXT

Bidik prisma P1 dan tekan tombol F1 atau softkey MEAS untuk memulai pengukuran.

Setelah pengukuran, display akan menampilkan nilai offset.

Tekan tombol untuk menampilkan nilai jarak vertikal (VD) dan jarak miring (SD) pada

(42)

Page | 42

N : 8.384 m E : -6.888 m Z : 0.146 m

NEXT

Tekan tombol untuk menampilkan koordinat point P0.

Tekan tombol F4 atau softkey NEXT untuk mengulangi prosedur memasukkan nilai oHD dan tekan tombol ESC jika ingin kembali ke mode sebelumnya.

3. Plane Offset Measurement

Pengukuran yang dilakukan pada bagian tepi suatu media atau wahana.

P1 P2 P3 Target Point P0 Keterangan : ➢ P1, P2, P3 adalah tiga titik prisma acak.

➢ Nilai tinggi prisma P1, P2, P3 set otomatis = 0

(43)

Page | 43

HR: 170°30’20” HD: 566.346m VD: 89.678m

MEAS MODE S/A P1↓

HR: 170°30’20” HD: 566.346m VD: 89.678m OFSET S.O m/ ft P2↓ OFFSET 1/2 F1 : ANG. OFFSET F2 : DIST. OFFSET F3 : PLANE OFFSET P↓ P ↓ PLANE OFFSET NO1# HD*: MEAS

Tekan tombol untuk masuk ke mode pengukuran jarak.

Tekan tombol F4 untuk masuk ke display halaman kedua.

Tekan tombol F1 atau softkey OFSET untuk masuk ke mode offset.

Tekan tombol F3 untuk masuk ke menu plane offset.

(44)

Page | 44 PLANE OFFSET NO3# HD*: MEAS PLANE OFFSET NO2# HD*: MEAS HR: 170°30’20” HD: 12.328 m VD*: 1.314 m NEXT HR: 50°10’12” HD: 11.314 m VD*: 4.245 m NEXT

Bidik prisma pertama dan tekan tombol F1 atau softkey MEAS. Setelah itu display akan menampilkan kolom untuk point kedua, begitu juga dengan point ketiga.

Setelah pengukuran tiga titik acak, instrument akan menghitung dan menampilkan nilai koordinat serta jarak dari perpotongan garis tiap titik dengan media.

Jika perhitungan yang ditampilkan display dari offset gagal, ulangi pengukuran mulai dari titik acak pertama.

(45)

Page | 45 V : 80°45’45” HR: 50°10’12” SD*: 4.245 m NEXT HR: 170°30’20” HD: 566.346m VD: 89.678m

MEAS MODE S/A P1↓

Tekan tombol untuk menampilkan jarak horizontal, tinggi dan jarak miring.

4. Column Offset Measurement

Pengukuran dilakukan untuk mengetahui nilai titik tengah suatu kolom media.

Tekan tombol untuk masuk ke mode pengukuran jarak. • • P2 P3 P1 P0

(46)

Page | 46 HR: 170°30’20” HD: 566.346m VD: 89.678m OFSET S.O m/ ft P2↓ OFFSET 1/2 F1 : ANG. OFFSET F2 : DIST. OFFSET F3 : PLANE OFFSET P↓ P ↓ OFFSET 2/2 F1 : COLUMN OFFSET P ↓ COLUMN OFFSET CENTER HD : MEAS

Tekan tombol F4 untuk masuk ke display halaman kedua.

Tekan tombol F1 atau softkey OFSET untuk masuk ke mode offset.

Tekan tombol F4 atau softkey P↓ untuk masuk ke mode di halaman 2.

(47)

Page | 47 COLUMN OFFSET CENTER HD : MEAS COLUMN OFFSET CENTER HD*[n]: MEAS COLUMN OFFSET LEFT HR: 170°30’20” SET COLUMN OFFSET HR: 100°30’20” VD: 2.185 m NEXT

Bidik titik tengah kolom media (P1) dan tekan softkey MEAS.

Display akan menampilkan hasil pengukuran sudut titik samping kiri (P2).

Bidik titik samping kiri kolom (P2) dan tekan tombol F4 atau softkey SET hingga display akan menampilkan sudut horizontal ke kolom samping kanan (P3).

Referensi

Dokumen terkait

Strategi pengembangan sapi melalui pola inti -plasma merupakan alternatif yang perlu dipikirkan dalam penggunaan semen dingin untuk meningkatkan pemanfaatan IB, khususnya

Berdasarkan definisi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa lingkungan kerja merupakan suatu kondisi dimana para karyawan bekerja, baik menyangkut fisik, maupun yang

Secara umum dari analisis tindakan yang dilakukan jumlah siswa yang mencapai KKM lebih banyak atau meningkatkan setelah penerapan pembelajaran langsung menunjukkan

7 Diharapkan siswa mampu menjelaskan pengetian, pengukuran, pengakuan, perlakuan akuntansi, pengungkapan setiap unsur aktiva serta perlakuan terhadap masalah-masalah khusus.

1) Penilaian Aspek Peningkatan, Menulis Topik, Menyusun Kerangka, Mengembangka Kerangka, dan Menyunting Paragraf Siklus I. Untuk soal peningkatan menulis paragraf

Untuk mengetahui keadaan cuaca yang lebih rinci pada saat terjadinya gerhana matahari tanggal 9 Maret 2016 dapat dilakukan dengan menggunakan informasi prakiraan model NWP yang dapat

T APM yang berjudul Implementasi Peraturan Presiden Nonomr 54 Tahun 2010 Tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah di Kabupaten Nunukan adalah hasil karya saya sendiri, dan

Sebelum terbentuknya pemerintahan desa, di Desa Citaman terdapat kelembagaan kajaroan, pimpinannya disebut jaro yang berperan sebagai pengelola pemerintahan desa