Listrik untuk kehidupan yang lebih baik i DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ... i
DAFTAR GAMBAR ...iv
DAFTAR TABEL ... v
DAFTAR LAMPIRAN ...vi
PROTEKSI DAN KONTROL PENGHANTAR ... 7
1. PENDAHULUAN ... 7
1.1 Gambaran Umum ... 7
1.2 Pola Proteksi Penghantar ... 8
1.2.1 Pola Proteksi Penghantar 150 KV dan 70 KV ... 8
1.2.2 Pola Proteksi Penghantar 500 KV dan 275 KV ... 9
1.3 Line Differential Relay ... 9
1.4 Distance Relay ... 10
1.4.1 Proteksi Utama (Zona 1) ... 10
1.4.2 Proteksi Cadangan Jauh (Zona 2 dan Zona 3) ... 10
1.4.3 Teleproteksi ... 11
1.4.4 Power Swing Block ... 13
1.4.5 Switch On To Fault / Trip On Reclose (TOR) ... 13
1.5 Directional Earth Fault (DEF) ... 13
1.5.1 DEF Utama ... 13
1.5.2 DEF Back Up ... 13
1.6 OCR/GFR ... 13
1.7 Relai Cek Sinkron ... 13
1.8 Autorecloser Relay (AR) ... 14
1.9 Skema Khusus ... 14
1.9.1 Under/Over Voltage Relay ... 14
Listrik untuk kehidupan yang lebih baik ii
1.10 Annunciator dan Alarm ... 14
1.11 Selector Switch ... 15
1.12 Discrepancy Control Switch ... 15
1.13 Meter ... 15
1.14 Failure Mode Effect Analisys (FMEA) ... 15
2. Pedoman Pemeliharaan ... 16
2.1 In Service Inspection/Inspeksi Dalam Keadaan Operasi ... 16
2.1.1 Inspeksi Harian ... 16
2.1.2 Inspeksi Mingguan ... 17
2.1.3 Inspeksi Bulanan ... 17
2.2 In service Measurement/Pengukuran Dalam Keadaan Operasi ... 18
2.3 Shutdown Testing/Measurement/Pengujian pada Saat Sistem tidak Bertegangan ... 18
2.3.1 Pengujian Distance Relay ... 20
2.3.2 Pengujian Line Current Differential Relay ... 20
2.3.3 Pengujian Pilot Wire Differential Cable Relay ... 20
2.3.4 Pengujian Relai OCR/GFR. ... 20
2.3.5 Pengujian Relai Directional OCR dan Directional GFR. ... 21
2.3.6 Pengujian Relai tegangan lebih/kurang (OVR/UVR). ... 21
2.3.7 Pengujian Relai beban lebih (OLS). ... 21
2.4 Shutdown function check / Pengujian fungsi pada saat sistem tidak bertegangan ... 21
2.4.1 Uji trip dan fungsi AutoReclose dengan PMT ... 22
2.4.2 Uji Intertrip Relai ... 22
2.5 Pengujian/Pemeriksaan Setelah Gangguan... 23
3. ANALISIS HASIL PEMELIHARAAN ... 25
3.1 Pemeliharaan In Service Inspection ... 25
3.2 Pemeliharaan In Service Measurement ... 25
Listrik untuk kehidupan yang lebih baik iii
3.4 Pemeliharaan shutdown function check ... 26
3.4.1 Pengujian Lama Waktu Pemutusan Gangguan ... 26
3.4.2 Uji Fungsi Trip PMT Single Phase ... 26
3.4.3 Uji Fungsi Trip PMT Three Phase ... 27
3.4.4 Uji Fungsi Reclose untuk SPAR ... 27
3.4.5 Uji Fungsi Reclose untuk TPAR ... 27
3.4.6 Uji Fungsi Reclose untuk Evolving Fault ... 27
3.4.7 Uji Intertrip Relai ... 27
3.4.8 Pengujian Fungsi Sistem Proteksi hingga Alarm dan Annunciator ... 27
3.5 Pengujian/Pemeriksaan Setelah Gangguan... 27
4. REKOMENDASI HASIL PEMELIHARAAN ... 29
4.1 In Service Inspection/Inspeksi dalam Keadaaan Operasi ... 29
4.2 In Service Measurement ... 32
4.3 Shutdown Testing/Measurement ... 32
4.4 Shutdown Function Check ... 36
Listrik untuk kehidupan yang lebih baik iv DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1. Typical Komponen Sistem Proteksi SUTET ... 7
Gambar 1.2. Typical Komponen Sistem Proteksi SUTT ... 7
Gambar 1.3. Komponen Utama Relai Proteksi ... 8
Gambar 1.4. Prinsip Kerja Skema Perbandingan Arus ... 9
Gambar 1.5. Prinsip Kerja Skema Arus Seimbang ... 9
Gambar 1.6. Prinsip Kerja Skema Tegangan Seimbang ...10
Gambar 1.7. Rangkain Logika Skema PUTT ...11
Gambar 1.8. Rangkaian Logika Skema POTT ...12
Listrik untuk kehidupan yang lebih baik v DAFTAR TABEL
Tabel 1.1. Pola Proteksi Penghantar 150 KV dan 70 KV (Tegangan Tinggi) ... 8
Tabel 1.2. Pola Proteksi Penghantar 500 KV dan 275 KV (Tegangan Ekstra Tinggi) ... 9
Tabel 2.1. Periode Pemeliharaan Relai Proteksi ...19
Tabel 2.2. Acuan Pemeliharaan Pasca Gangguan ...24
Tabel 3.1. Acuan Standar Pemeliharaan In Service Inspection ...25
Tabel 3.2. Acuan Standar Pemeliharaan In Service Measurement ...25
Tabel 3.3. Pengujian/Pemeriksaan Setelah Gangguan ...28
Tabel 4.1. In Service Inspection ...29
Tabel 4.2. In Service Measurement ...32
Tabel 4.3. Shutdown Testing/Measurement ...32
Listrik untuk kehidupan yang lebih baik vi DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN 1. Jenis Pengujian Fungsi SPAR ...37
LAMPIRAN 2. Jenis Pengujian Fungsi TPAR ...37
LAMPIRAN 3. Jenis Pengujian Fungsi Evolving Fault ...38
LAMPIRAN 4. Jenis Pengujian Distance Relay Skema PUTT ...39
LAMPIRAN 5. Jenis Pengujian Distance Relay Skema POTT ...40
LAMPIRAN 6. Jenis Pengujian Distance Relay Skema Blocking ...41
LAMPIRAN 7. Uji Fungsi Trip PMT Single Phase ...42
LAMPIRAN 8. Uji Fungsi Trip PMT Three Phase ...42
LAMPIRAN 9. Pengujian Reclose untuk Pola SPAR ... Error! Bookmark not defined. LAMPIRAN 10. Pengujian Reclose untuk Pola TPAR ... Error! Bookmark not defined. LAMPIRAN 11. FMEA ...44
LAMPIRAN 12. FORMULIR CHECK LIST INSPEKSI HARIAN ...49
LAMPIRAN 13. FORMULIR CHECK LIST INSPEKSI MINGGUAN ...50
Listrik untuk kehidupan yang lebih baik 7 PROTEKSI DAN KONTROL PENGHANTAR
1. PENDAHULUAN
1.1 Gambaran Umum
Sistem proteksi bay penghantar adalah suatu sistem yang yang berfungsi untuk mengamankan/mengisolir penghantar (saluran udara/saluran kabel) tegangan tinggi atau tegangan ekstra tinggi dari gangguan temporer dan gangguan permanen yang terjadi pada penghantar tersebut. Secara umum, bagian dari sistem proteksi penghantar dapat digambarkan pada Gambar 1.1 dan Gambar 1.2 sebagai berikut.
Gambar 1.1. Typical Komponen Sistem Proteksi SUTET
Komponen sistem proteksi terdiri dari transformator arus (CT), transformator tegangan (PT/CVT), relai proteksi, pemutus tenaga (PMT), catu daya rangkaian pengawatannya (wiring) dan teleproteksi.
Gambar 1.2. Typical Komponen Sistem Proteksi SUTT
Daerah kerja proteksi bay penghantar adalah daerah di antara 2 (dua) atau lebih CT pada gardu-gardu induk berhadapan yang disebut sebagai unit proteksi penghantar. Relai proteksi mempunyai bagian-bagian utama sebagai terlihat pada Gambar 1.3 berikut. SALURAN TRANSMISI TP TP Sinyal Kirim Sinyal Terima Sinyal Terima Sinyal Kirim RELAI PROTEKSI RELAI PROTEKSI
CATU DAYA CATU DAYA
TP TP Sinyal Kirim Sinyal Terima Sinyal Terima Sinyal Kirim RELAI PROTEKSI RELAI PROTEKSI SALURAN TRANSMISI
Listrik untuk kehidupan yang lebih baik 8 Gambar 1.3. Komponen Utama Relai Proteksi
1.2 Pola Proteksi Penghantar
Proteksi penghantar yang umum digunakan adalah skema proteksi menggunakan relai jarak (distance relay) dan relai diferensial saluran (line current differential). Pola proteksi untuk bay penghantar dapat diklasifikasikan sebagai berikut.
1.2.1 Pola Proteksi Penghantar 150 KV dan 70 KV
Tabel 1.1. Pola Proteksi Penghantar 150 KV dan 70 KV (Tegangan Tinggi)
Proteksi Utama Proteksi Cadangan
SUTT 150 KV
Distance Relay + Teleproteksi (TP)
Over Current Relay (OCR) + Ground Fault Relay (GFR)
sebagai cadangan lokal zona 2 dan zona 3 distance
relay sebagai cadangan jauh. Line Current Differential Relay
SKTT 150 KV
Line Current Differential Relay Pilot Wire Differential Relay
SUTT 70 KV
Distance Relay + Teleproteksi (TP) Directional Selective Relay
Listrik untuk kehidupan yang lebih baik 9 1.2.2 Pola Proteksi Penghantar 500 KV dan 275 KV
Tabel 1.2. Pola Proteksi Penghantar 500 KV dan 275 KV (Tegangan Ekstra Tinggi)
Proteksi Utama (a) Proteksi Utama (b) Proteksi Cadangan SUTET Line Current Differential Relay Line Current Differential Relay
Distance Relay & Directional Earth Fault
(DEF)
Distance Relay & Directional Earth Fault (DEF) + TP
Distance Relay & Directional Earth Fault (DEF) + TP
Remote Back up
1.3 Line Differential Relay
Line Differential Relay atau relai diferensial saluran adalah salah satu jenis proteksi utama pada penghantar yang bekerja berdasarkan pengukuran perbedaan parameter arus. Prinsip kerja relai ini adalah sebagai berikut: perbandingan arus (Gambar 4), perbandingan arus skema arus seimbang (Gambar 5) dan skema tegangan seimbang (Gambar 6).
Gambar 1.4. Prinsip Kerja Skema Perbandingan Arus
Gambar 1.5. Prinsip Kerja Skema Arus Seimbang Saluran Komunikasi SALURAN TRANSMISI RELAI PROTEKSI RELAI PROTEKSI SALURAN TRANSMISI CT OP Rstab R OP Rstab R PILOT WIRE ∆I1 ∆I2
Listrik untuk kehidupan yang lebih baik 10 Khusus untuk skema arus seimbang dan tegangan seimbang digunakan pada proteksi saluran dengan pilot wire.
Gambar 1.6. Prinsip Kerja Skema Tegangan Seimbang
1.4 Distance Relay
Distance relay adalah salah satu jenis proteksi penghantar yang bekerja berdasarkan perbandingan nilai impedansi setelan terhadap impedansi pengukuran dari besaran arus dari CT dan tegangan dari PT/CVT. Selain sebagai proteksi utama penghantar, relai ini juga berfungsi sebagai proteksi cadangan jauh terhadap proteksi utama penghantar di depannya.
1.4.1 Proteksi Utama (Zona 1)
Proteksi utama pada distance relay adalah proteksi yang bekerja tanpa waktu tunda dengan jangkauan terbatas pada seksi (section) penghantar itu sendiri.
Dengan mempertimbangkan faktor kesalahan (percentage error) CT, PT/CVT, relai proteksi, faktor keamanan (safety margin) dan parameter jaringan, maka zona 1 disetel menjangkau 80% dari impedansi saluran.
1.4.2 Proteksi Cadangan Jauh (Zona 2 dan Zona 3)
Proteksi cadangan jauh pada distance relay adalah proteksi yang dicadangkan untuk bekerja apabila proteksi utama seksi di depannya gagal bekerja.
Zona 2 umumnya disetel dengan jangkauan minimum mencapai impedansi saluran sampai dengan gardu induk di depannya dengan waktu tunda antara 300-800 milidetik.
Zona 3 disetel dengan jangkauan mencapai impedansi saluran sampai dengan 2 (dua) gardu induk di depannya atau (2 seksi penghantar berikut) dengan waktu tunda maksimum 1600 milidetik. Proteksi cadangan jauh tidak disetel sampai memasuki daerah impedansi transformator di depannya.
SALURAN TRANSMISI OP Rstab R OP Rstab R PILOT WIRE ∆I1 ∆I2
Listrik untuk kehidupan yang lebih baik 11 1.4.3 Teleproteksi
Agar dapat bekerja selektif dan seketika pada daerah unit proteksi, distance relay dilengkapi dengan teleproteksi.
Teleproteksi merupakan rangkaian peralatan yang berfungsi untuk mengirim dan menerima sinyal dari gardu induk yang satu ke gardu induk lain di depannya atau yang berhadapan, untuk dapat memberikan perintah trip seketika. Pola teleproteksi yang umumnya digunakan adalah sebagai berikut.
− Permissive Underreach Transfer Trip Scheme (PUTT)
Pada pola ini peralatan TP akan mengirim sinyal (carrier send) ke peralatan TP pada gardu induk di depannya apabila distance relay mendeteksi gangguan pada zona 1.
Pada gardu induk yang menerima sinyal (carrier receive), apabila distance relay mendeteksi gangguan pada zona 2 dan menerima sinyal TP, maka relai akan memberikan perintah trip waktu zona 1. Rangkaian logika pola ini sebagaimana terlihat padaGambar 1.7.
Gambar 1.7. Rangkain Logika Skema PUTT − Permissive Overreach Transfer Trip (POTT)
Pada pola ini peralatan TP akan mengirim sinyal (carrier send) ke peralatan TP pada gardu induk di depannya apabila mendeteksi gangguan zona 2. Pada gardu induk yang menerima sinyal (carrier receive), apabila distance relay mendeteksi gangguan pada zona 2, maka memberikan perintah trip pada waktu zona 1. Rangkaian logika skema ini sebagaimana digambarkan pada Gambar 1.8.
Sinyal Terima Sinyal Kirim Sinyal Kirim Sinyal Terima SALURAN TRANSMISI TRIP AND OR CS Z1 CR Z2 TZ2 OR AND CS Z1 TZ2 Z2 CR TP TP TRIP
Listrik untuk kehidupan yang lebih baik 12 Gambar 1.8. Rangkaian Logika Skema POTT
− Blocking Scheme
Pada pola ini peralatan TP akan mengirim sinyal ke peralatan TP pada gardu induk di depannya apabila distance relay mendeteksi gangguan pada daerah belakang (reverse zone). Pada gardu induk yang menerima sinyal, apabila distance relay mendeteksi gangguan pada daerah depan (forward zone) Zona 2 maka relai akan memberikan perintah blok (blocking). Apabila relai tidak memerima sinyal namun mendeteksi gangguan pada daerah depan (zona 2), maka relai akan memberikan perintah trip seketika, sebagaimana terlihat pada Gambar 1.9.
Gambar 1.9. Rangkaian Logika Skema Blocking TRIP SALURAN TRANSMISI AND OR OR CS Z1 TZ2 Z2 CR Sinyal Kirim Sinyal Terima Sinyal Terima Sinyal Kirim AND Z3R TZ3 AND CS Z1 TZ2 Z2 CR Z3R TZ3 AND TP TP TRIP Z3R Z3R Sinyal Kirim Sinyal Terima Sinyal Terima Sinyal Kirim SALURAN TRANSMISI TRIP AND OR CS Z1 CR Z2 TZ2 OR AND CS Z1 TZ2 Z2 CR TP TP TRIP
Listrik untuk kehidupan yang lebih baik 13 1.4.4 Power Swing Block
Power Swing Blok atau disingkat PSB adalah salah satu fitur distance relay yang berfungsi untuk mencegah relai bekerja memberikan perintah trip pada saat terjadi fenomena ayunan daya (power swing) dan impedansi sistem masuk ke zona impedansi relai.
1.4.5 Switch On To Fault / Trip On Reclose (TOR)
Switch On To Fault atau SOTF adalah fitur dari distance relay yang berfungsi untuk men-trip-kan PMT seketika guna mengantisipasi ketidaksiapan distance relay apabila terjadi gangguan pada saat pemberian tegangan (energizing) atau pada saat menutup (close) PMT secara manual maupun menggunakan relai penutup balik otomatis (A/R).
1.5 Directional Earth Fault (DEF)
DEF adalah relai arus lebih berarah yang bekerja mengamankan penghantar dari gangguan fasa ke tanah yang bersifat tahanan tinggi (high resistance) yang tidak terdeteksi oleh distance relay. Relai ini digunakan sebagai pelengkap distance relay. 1.5.1 DEF Utama
DEF utama adalah DEF yang dilengkapi dengan teleproteksi. DEF ini akan bekerja seketika apabila menerima sinyal TP dari gardu induk di depannya. Untuk membedakan waktu kerja DEF utama dengan proteksi utama distance relay (zona 1) maka waktu kerja DEF utama ditunda antara 20 milidetik – 100 milidetik.
1.5.2 DEF Back Up
DEF back up adalah DEF yang bekerja dengan waktu tunda lebih lama dari waktu tunda zona 3 distance relay (2 detik). DEF back up tidak memerlukan sinyal kiriman dari gardu induk di depannya.
1.6 OCR/GFR
OCR/GFR adalah relai arus lebih yang digunakan sebagai proteksi cadangan lokal pada proteksi penghantar. OCR digunakan untuk mengamankan penghantar dari gangguan fasa-fasa dan GFR digunakan untuk mengamankan penghantar dari gangguan fasa -tanah.
1.7 Relai Cek Sinkron
Relai cek sinkron atau synchrocheck relay adalah relai bantu bay penghantar yang terpasang pada sistem dengan lebih dari satu sumber, yang memerlukan fungsi cek sinkron untuk memastikan kondisi antara kedua sisi dari penghantar tersebut dalam
Listrik untuk kehidupan yang lebih baik 14 keadaan sinkron sebelum PMT tutup. Untuk kebutuhan operasional, relai cek sinkron dilengkapi dengan fungsi cek tegangan.
1.8 Autorecloser Relay (AR)
Autorecloser Relay (AR) atau relai penutup balik otomatis dipasang pada bay penghantar saluran udara baik pada sistem tegangan tinggi (SUTT) maupun tegangan ekstra tinggi (TET). Hal ini didasarkan pada pertimbangan bahwa saluran udara merupakan salah satu bagian sistem penyaluran yang paling sering mengalami gangguan, sebagian besar dari penyebab gangguan tersebut bersifat temporer yang akan segera hilang setelah PMT trip. Agar kesinambungan pasokan tenaga listrik tetap terjaga serta batas stabilitas tetap terpelihara maka pengoperasian autorecloser sangat dibutuhkan.
1.9 Skema Khusus
Selain fungsi dan fitur tersebut di atas, pada kondisi tertentu, untuk keperluan pengoperasian sistem maka relai bay penghantar juga dapat dilengkapi dengan Voltage Relay dan Over Load Shedding (OLS).
1.9.1 Under/Over Voltage Relay
UVR (relai tegangan kurang) adalah relai yang bekerja mendeteksi tegangan kurang pada bay penghantar.OVR (relai tegangan lebih) adalah relai yang bekerja mendeteksi tegangan lebih pada bay penghantar. Relai tegangan bekerja dengan waktu tunda.
1.9.2 Over Load Shedding (OLS)
OLS adalah relai arus lebih yang difungsikan sebagai load shedding dengan cara melepas beban apabila terjadi kenaikan arus beban secara tiba-tiba yang disebabkan oleh pengalihan beban akibat trip-nya suatu penghantar/IBT.
1.10 Annunciator dan Alarm
Annunciator adalah peralatan bantu yang berfungsi memberikan tanda peringatan kepada operator gardu induk mengenai fungsi proteksi mana yang bekerja. Annunciator mengambil input dari masing-masing relai proteksi. Alarm dapat di-reset setelah operator mencatat dan menekan tombol “silence”, “acknowledge” dan “reset”. Alarm dilengkapi dengan Annunciator. Audible Alarm berupa peringatan suara (sirene, bell, horn, buzzer) yang bekerja bersamaan dengan terjadinya gangguan.
Listrik untuk kehidupan yang lebih baik 15 1.11 Selector Switch
Selector switch adalah sakelar pilih untuk fungsi-fungsi tertentu seperti: sakelar ON/OFF, sakelar Local/Remote/Supervisory, sakelar A/R (OFF, SPAR, TPAR, SPAR+TPAR), sakelar sinkron Man/Auto/Bypass.
1.12 Discrepancy Control Switch
Peralatan yang berfungsi untuk merubah status PMT dan PMS. Pengoperasian switch ini dilakukan dengan menekan dan memutar. Switch ini dilengkapi dengan lampu indikator ketidaksesuaian status peralatan terkait.
1.13 Meter
Peralatan yang berfungsi untuk memberikan informasi besaran arus (A), tegangan (kV), daya aktif (MW) dan daya reaktif (MVAR).
1.14 Failure Mode Effect Analisys (FMEA)
Listrik untuk kehidupan yang lebih baik 16 2. Pedoman Pemeliharaan
Pedoman pemeliharaan ini adalah suatu acuan untuk melakukan pemeliharaan proteksi dan kontrol bay penghantar. Pemeliharaan tersebut dapat dilakukan dalam keadaan bertegangan maupun tidak bertegangan (bebas tegangan).
Pemeliharaan proteksi bay penghantar meliputi: relai proteksi, rangkaian pengawatan input arus dan tegangan, Trip Circuit Supervision (TCS), binary input/output dan relai bantu.
2.1 In Service Inspection/Inspeksi Dalam Keadaan Operasi
Untuk peralatan sistem proteksi bay penghantar, inspeksi dalam keadaan operasi dapat diklasifikasikan berdasarkan frekuensi pekerjaan yang dilakukan, yakni: harian, mingguan dan bulanan.
2.1.1 Inspeksi Harian
Inspeksi harian adalah inspeksi yang dilakukan pada setiap hari kerja oleh petugas piket gardu induk/gardu induk tegangan ekstra tinggi dan hasil inspeksi tersebut dilaporkan pada hari yang sama.
Yang termasuk dalam inspeksi harian adalah sebagai berikut. − Kondisi peralatan proteksi utama-1
− Kondisi peralatan proteksi utama-2 − Kondisi proteksi diferensial kabel − Kondisi peralatan proteksi cadangan
− Kondisi peralatan proteksi skema khusus berikut Under/Over voltage relay
Overload shedding
− Kondisi trip circuit supervision-1 − Kondisi trip circuit supervision-2 − Kondisi autorecloser, antara lain:
a. Kondisi block autorecloser (On/Off) b. Mode reclose (1 phase/3 phase)
Listrik untuk kehidupan yang lebih baik 17 2.1.2 Inspeksi Mingguan
Inspeksi mingguan adalah inspeksi yang dilakukan pada hari kerja dan dilakukan sekali dalam satu minggu oleh petugas piket gardu induk/gardu induk tegangan ekstra tinggi dan hasil inspeksi tersebut dilaporkan pada hari yang sama.
Yang termasuk dalam inspeksi mingguan adalah sebagai berikut. − Suhu ruangan
− Kelembaban ruangan
− Kondisi masing-masing panel proteksi meliputi: Suara (Normal/Tidak Normal)
Bau (Normal/Bangkai/Hangus)
Grounding panel (Normal/Korosi/Rantas/Kendor/Hilang)
Terminasi wiring (Normal/Korosi/Panas)
- Kondisi panas diukur menggunakan thermogun. Kabel kontrol (Normal/Terkelupas)
− Kondisi Synchrocheck Relay 2.1.3 Inspeksi Bulanan
Inspeksi bulanan adalah inspeksi yang dilakukan pada hari kerja dan dilakukan sekali dalam satu bulan oleh petugas piket gardu induk/gardu induk tegangan ekstra tinggi dan hasil inspeksi tersebut dilaporkan pada hari yang sama.
Yang termasuk dalam inspeksi bulanan adalah sebagai berikut. − Kondisi umum panel proteksi
Kondisi panel (Normal/Kotor/Lembab)
Lampu penerangan panel (Normal/Redup/Tidak berfungsi/Hilang) Heater (Normal/Rusak/Hilang)
Pintu panel (Normal/Korosi/Tidak bisa dikunci/Hilang) Door sealant (Normal/Tidak Elastis/Putus/Hilang)
Listrik untuk kehidupan yang lebih baik 18 − Pemeriksaan Sirkit Voltage Selection
− Kondisi Amperemeter (R,S,T) − Kondisi KV Meter (R,S,T) − Kondisi MW Meter
− Kondisi Mvar Meter − Kondisi KWH Meter KWH Meter IN
KWH Meter OUT − Kondisi Annunciator
2.2 In service Measurement/Pengukuran Dalam Keadaan Operasi
− Pengukuran suhu pada sambungan/terminasi dengan thermogun/infrared thermometer
− Pengukuran suhu dan kelembaban ruangan dan panel dengan thermometer dan higrometer
− Pemeriksaan besaran arus fasa R, S dan T dengan tang ampere − Pemeriksaan besaran tegangan fasa R, S dan T pada relai dan meter − Pemeriksaan/pembacaan kondisi sinyal input/binary input pada relai
Kondisi-kondisi tersebut dicatat dalam blangko yang sudah disediakan untuk mengetahui lebih dini kondisi peralatan terkait apakah dalam kondisi normal atau ada kelainan.
2.3 Shutdown Testing/Measurement/Pengujian pada Saat Sistem tidak Bertegangan
Pemeliharaan pada saat shutdown testing adalah berupa pengujian individu yaitu, pengujian yang dilakukan untuk mengetahui kinerja dan karakteristik relai itu sendiri apakah masih laik dioperasikan atau tidak dengan mensimulasikan gangguan menggunakan alat injeksi sekunder tanpa melakukan uji fungsi trip PMT. Pengujian individu dilakukan pada proteksi utama maupun proteksi cadangan. Selain pada saat
Listrik untuk kehidupan yang lebih baik 19 pemeliharaan rutin, pengujian individu juga harus dilakukan jika terdapat perubahan nilai setelan relai proteksi.
Berikut ini adalah tabel periode pemeliharaan relai proteksi. Tabel 2.1. Periode Pemeliharaan Relai Proteksi
No Relai Proteksi Jenis Relai Periode HAR
(tahun) Keterangan
1. Distance Relay Elektromekanik 2
Statik 2
Numerik 6
2. Line Current Differential Relay
Numerik 6 Media Komunikasi FO
3. Pilot Wire Line Differential Relay Elektromekanik 2 Statik 2 4. OCR/GFR Elektromekanik 2 Statik 2 Numerik 6
5. Relai Frekuensi Elektromekanik 2
Statik 2
Numerik 6
6. Relai Tegangan Elektromekanik 2
Statik 2
Numerik 6
7. Relai Arah Elektromekanik 2 Relai arus lebih berarah, relai
daya
Statik 2
Numerik 6
Apabila relai yang diuji adalah jenis relai multifungsi, maka pengujian relai dilakukan dengan cara menguji masing-masing fungsi terkait. Untuk fungsi yang tidak diuji, maka fungsi tersebut di-non-aktifkan untuk sementara. Setelah selesai menguji, fungsi tersebut diaktifkan kembali. Pada saat melakukan pengujian fungsi, maka hanya fungsi tersebut yang aktif.
Listrik untuk kehidupan yang lebih baik 20 2.3.1 Pengujian Distance Relay
Pelaksanaan pengujian individu distance relay adalah sebagai berikut.
− Menguji impedansi kerja relai (pada sudut kerjanya) untuk mengetahui berapa besar persentase kesalahan (error) nilai setelan impedansi terhadap impedansi hasil uji pada Z1 sampai Z3 dan Reversed Zone untuk pola blocking.
− Menguji waktu kerja relai untuk mengetahui selisih setting waktu kerja terhadap hasil uji waktunya pada Z1 sampai Z3 dan Reversed Zone (koordinasi waktu blocking).
− Menguji fungsi SOTF.
− Menguji fungsi relai cek sinkron
− Menguji kinerja Power Swing Blok (PSB) Relai − Menguji kinerja VT Fail relai
2.3.2 Pengujian Line Current Differential Relay
Pelaksanaan pengujian relai Line Current Differential yang dilakukan adalah sebagai berikut.
− Menguji arus kerja minimum (Ip) − Menguji waktu kerja relai.
2.3.3 Pengujian Pilot Wire Differential Cable Relay
Pelaksanaan pengujian Relai Pilot Differential Cable yang dilakukan adalah sebagai berikut.
− Menguji arus kerja minimum (Ip)
− Menguji arus kerja minimum dengan keadaan unstabilizing intertrip. − Menguji waktu kerja relai
− Menguji besar tegangan kerja relai 2.3.4 Pengujian Relai OCR/GFR.
Pelaksanaan pengujian Over Current Relay/Ground Fault Relay (OCR/GFR) yang dilakukan adalah sebagai berikut.
Listrik untuk kehidupan yang lebih baik 21 − Menguji nilai arus pick up dan arus drop off/reset pada nilai setelan untuk fasa R,
S, T (OCR) dan N (GFR) .
− Menguji waktu kerja relai OCR/GFR dan membandingkan hasil uji terhadap setelan waktu.
− Menguji setelan arus instantenous beserta dengan waktu kerjanya. 2.3.5 Pengujian Relai Directional OCR dan Directional GFR.
Pelaksanaan pengujian Directional Relay OCR dan Directional GFR yang dilakukan adalah sebagai berikut.
− Semua tahapan pada relai OCR dan GFR di atas dilaksanakan.
− Pengujian pada sudut kerja relai (Maximum Torque Angle) dilakukan dengan merubah sudut fasa arus dengan sudut fasa tegangan tetap.
− Untuk DOCR dan DGFR yang terpisah komponen arahnya maka relai tersebut diuji secara bersamaan.
2.3.6 Pengujian Relai tegangan lebih/kurang (OVR/UVR).
Pelaksanaan pengujian Relai OVR/UVR yang dilakukan adalah sebagai berikut. − Menguji nilai tegangan pick up dan tegangan drop off/reset pada nilai setting. − Menguji waktu kerja relai
2.3.7 Pengujian Relai beban lebih (OLS).
Pelaksanaan pengujian Relai OLS yang dilakukan adalah sebagai berikut. − Menguji nilai arus pick up dan arus drop off/reset pada nilai setelan − Menguji waktu kerja relai
2.4 Shutdown function check / Pengujian fungsi pada saat sistem tidak bertegangan
− Uji Fungsi Trip dan Reclose PMT − Uji Fungsi Intertrip Relai
Listrik untuk kehidupan yang lebih baik 22 2.4.1 Uji trip dan fungsi AutoReclose dengan PMT
Uji trip dan fungsi autoreclose dilakukan untuk memastikan rangkaian tripping dari relai sampai dengan PMT terhubung dengan benar. Uji trip dilakukan untuk Proteksi Utama maupun Proteksi Cadangan. Uji fungsi autoreclose hanya dilakukan untuk proteksi yang menerapkan sistem autoreclose.
Uji trip dan fungsi autoreclose PMT adalah pengujian dengan menggunakan alat injeksi sekunder sampai memberikan sinyal trip/reclose ke PMT untuk buka/tutup (open/close). Pengujian ini dapat berupa perintah trip PMT (buka) maupun perintah reclose.
Selain pada saat pemeliharaan berkala, pengujian ini juga harus dilakukan bila terjadi kegiatan berikut:
− Penggantian relai − Penggantian PMT
− Perubahan rangkaian logika relai, atau
− Perubahan rangkaian tripping (kontak trip relay sampai dengan tripping coil PMT). Pengujian trip dan reclose PMT harus memperhatikan kondisi kesiapan PMT.
Uji fungsi TPAR/SPAR pada proteksi utama bay penghantar. Uji fungsi SPAR juga dilakukan pada DEF yang dilengkapi dengan phase segregated.
2.4.2 Uji Intertrip Relai
Uji intertrip relai adalah pengujian yang dilakukan antara 2 (dua) relai bay penghantar pada gardu-gardu induk yang saling berhadapan. Pengujian ini membutuhkan peralatan teleproteksi dan media komunikasi. Pengujian intertrip relai dilakukan berdasarkan skema teleproteksi yang digunakan (PUTT, POTT atau Blocking) dan harus dilakukan bila terjadi kegiatan berikut.
− Penggantian relai,
− Penggantian peralatan teleproteksi, − Perubahan skema proteksi, atau
− Perubahan rangkaian logika relai yang berhubungan dengan sinyal kirim/terima dari GI yang berhadapan.
Listrik untuk kehidupan yang lebih baik 23 Pengujian jenis ini memerlukan sinkronisasi waktu antara 2 (dua) alat uji pada masing-masing gardu induk yang berhadapan. Sinkronisasi dapat menggunakan bantuan sinyal GPS untuk memastikan alat uji dapat mensimulasikan gangguan pada saat yang bersamaan dengan GI dihadapannya.
Apabila peralatan sinkronisasi tidak tersedia, maka pengujian dapat dilakukan dengan cara simulasi pengiriman sinyal dari GI yang berhadapan. Pengujian intertrip hanya pada pola/skema yang dipilih.
2.5 Pengujian/Pemeriksaan Setelah Gangguan
Pengujian/pemeriksaan setelah gangguan yang dimaksud disini adalah pengujian/pemeriksaan yang dilakukan setelah terjadi hal berikut.
− Gangguan yang disebabkan karena kerusakan peralatan yang berhubungan dengan sistem proteksi penghantar.
− Gangguan meluas yang melibatkan malakerja sistem proteksi. − Gangguan yang disebabkan malakerja sistem proteksi.
Pemeliharaan setelah terjadi gangguan tergantung dari tindak lanjut yang dilakukan dengan mengacu pada tabel berikut.
Listrik untuk kehidupan yang lebih baik 24 Tabel 2.2. Acuan Pemeliharaan Pasca Gangguan
No Penyebab
Gangguan Tindak Lanjut Pemeliharaan yang Dilakukan
1. Kerusakan Peralatan
Penggantian CT Pemeriksaan rangkaian arus Penggantian
CVT/PT
Pemeriksaan rangkaian tegangan
Penggantian PMT Pemeriksaan rangkaian kontrol dan proteksi
Penggantian Relai Pengujian Individu Pengujian Intertrip Pengujian Fungsi 2. Malakerja
Sistem Proteksi
Resetting Relai Pengujian Individu Pengujian Comtrade file gangguan
Perubahan Logic Relai
Pengujian Fungsi Pengujian Intertrip (bila melibatkan teleproteksi) Pengujian Comtrade file gangguan
Pemeriksaan sistem proteksi
Pengujian Individu Pengujian Intertrip (bila menggunakan skema teleproteksi)
Listrik untuk kehidupan yang lebih baik 25 3. ANALISIS HASIL PEMELIHARAAN
Pemeliharaan peralatan proteksi bay penghantar yang telah dilaksanakan perlu dievaluasi dan dianalisa dengan mengacu pada standar yang berlaku sesuai dengan dengan metode pemeliharaannya.
3.1 Pemeliharaan In Service Inspection
Pemeliharaan in service inspection dilaksanakan berdasarkan tabel di bawah ini. Tabel 3.1. Acuan Standar Pemeliharaan In Service Inspection
No Uraian Pemeliharaan Standar
1. Pemeriksaan sifat nampak (visual
check)
Kondisi fisik peralatan dalam keadaan baik , tidak terdapat korosif, peralatan operasi normal.
2. Pemeriksaan dengan indera penciuman
Tidak terdapat bau-bauan seperti bau bangkai binatang, bau gosong, dll. 3. Pemeriksaan dengan indera
pendengaran
Tidak terdapat bunyi yang mendengung.
3.2 Pemeliharaan In Service Measurement
Pemeliharaan in service measurement dilaksanakan berdasarkan tabel berikut.
Tabel 3.2. Acuan Standar Pemeliharaan In Service Measurement
No Uraian Pemeliharaan Standar
1. Pengukuran arus sekunder Arus yang mengalir pada tiap fasa harus sama
2. Pemeriksaan status binary input (dilakukan sebelum pemeliharaan rutin)
Disesuaikan dengan kondisi instalasi
3. Pengukuran thermogun Disesuaikan dengan buku petunjuk penggunaan
4. Pengukuran suhu dan kelembaban ruangan
Listrik untuk kehidupan yang lebih baik 26 3.3 Pemeliharaan Shut Down Testing/Measurement
Di bawah ini beberapa akurasi untuk beberapa jenis relai proteksi.
- Elektromekanik : impedansi ± 10 %, arus ± 10 %, waktu kerja ± 5 %
- Elektrostatik : impedansi ± 10 %, arus ± 5 %, waktu kerja ± 5 % - Numerik/Digital : impedansi ± 10 %, arus ± 5 %, waktu kerja ± 5 % Untuk waktu kerja instantaneous : ± 5 % + 10 ms.
3.4 Pemeliharaan shutdown function check Pemeliharaan yang dilaksanakan antara lain:
3.4.1 Pengujian Lama Waktu Pemutusan Gangguan
Pengujian fungsi trip PMT disesuaikan dengan skema yang diterapkan dan mengacu kepada grid code untuk masing-masing tingkat tegangan. Yang perlu diperhatikan adalah lamanya waktu kerja relai sampai dengan PMT trip. Durasi ini disebut dengan fault clearing time (lama waktu pemutusan). Maksimum waktu pemutusan ini berdasarkan grid code dibedakan berdasarkan tingkat tegangan berikut.
− Sistem 500 kV : 90 ms − Sistem 275 kV : 100 ms − Sistem 150 kV : 120 ms
− Sistem 70 kV : 150 ms
Pengujian lama waktu pemutusan dilakukan dengan cara mensimulasikan gangguan di zona kerja relai proteksi kemudian input status PMT digunakan sebagai input untuk menghentikan timer alat uji. Waktu trip relai yang terukur adalah lama waktu pemutusan.
3.4.2 Uji Fungsi Trip PMT Single Phase
Pengujian fungsi trip PMT single phase adalah untuk memastikan bahwa fasa PMT yang trip sesuai dengan fasa yang terganggu. Pengujian ini tidak dilakukan jika pengujian fungsi reclose SPAR telah dilaksanakan.
Listrik untuk kehidupan yang lebih baik 27 3.4.3 Uji Fungsi Trip PMT Three Phase
Pengujian fungsi trip PMT three phase untuk memastikan bahwa PMT trip dengan inisiasi gangguan untuk masing-masing fasa. Pengujian ini tidak dilakukan jika pengujian fungsi reclose TPAR telah dilaksanakan.
3.4.4 Uji Fungsi Reclose untuk SPAR
Untuk memastikan PMT dapat trip dan reclose sesuai dengan fasa yang terganggu. 3.4.5 Uji Fungsi Reclose untuk TPAR
Untuk memastikan PMT dapat trip dan reclose sesuai dengan gangguan fasa-fasa, fasa-fasa-tanah yang terganggu.
3.4.6 Uji Fungsi Reclose untuk Evolving Fault
Untuk memastikan PMT dapat trip dan reclose sesuai dengan gangguan fasa-tanah dan kemudian berkembang menjadi fasa-tanah yang lain pada penghantar yang sama. 3.4.7 Uji Intertrip Relai
Untuk memastikan fungsi intertrip bekerja benar sesuai dengan skema yang dipilih. 3.4.8 Pengujian Fungsi Sistem Proteksi hingga Alarm dan Annunciator Setiap relai proteksi yang bekerja mentripkan PMT harus dilengkapi dengan alarm dan anunsiator. Alarm dibunyikan untuk menginformasikan kepada operator bahwa PMT trip, sedangkan annunciator berfungsi untuk menginformasikan relai yang bekerja. 3.5 Pengujian/Pemeriksaan Setelah Gangguan
Pengujian/pemeriksaan dilaksanakan setelah terjadi gangguan berdasarkan tabel berikut.
Listrik untuk kehidupan yang lebih baik 28 Tabel 3.3. Pengujian/Pemeriksaan Setelah Gangguan
Penyebab
Gangguan Pemeliharaan yang Dilakukan Standar
Penggantian CT Pemeriksaan rangkaian arus Penunjukan arus terlihat pada
amperemeter di panel kontrol dan pada relai.
Penggantian PT/CVT
Pemeriksaan rangkaian tegangan
Tegangan voltmeter terukur sebanding dengan penunjukan di panel kontrol dan terukur/terbaca normal pada relai. Penggantian PMT Pemeriksaan rangkaian
kontrol dan proteksi
Fungsi open/trip dan close serta autoreclose berfungsi dengan baik. Penggantian
Relai
Pengujian Individu Hasil uji sesuai dengan standar yang tertuang pada poin 3.3
Pengujian Intertrip Hasil uji berfungsi dengan baik. Pengujian Fungsi PMT PMT trip sesuai fasa
Resetting relai Pengujian Individu Hasil uji sesuai dengan standar yang tertuang pada poin 3.3
Perubahan Logic Pengujian Fungsi Fungsi intertrip dan fungsi autoreclose bekerja sesuai dengan skema terpasang. Pengujian Intertrip (bila
melibatkan teleproteksi)
Fungsi intertrip bekerja sesuai skema
Pengujian Comtrade file gangguan
Relai bekerja dengan comtrade file yang diinjeksikan.
Pemeriksaan sistem proteksi
Pengujian Individu Hasil uji sesuai dengan standar yang tertuang pada poin 3.3
Pengujian Intertrip Fungsi intertrip bekerja sesuai skema Pengujian Fungsi Fungsi trip dan A/R beroperasi normal
Listrik untuk kehidupan yang lebih baik 29 4. REKOMENDASI HASIL PEMELIHARAAN
Setelah melaksanakan pemeliharaan peralatan proteksi bay penghantar, hasil-hasil pengujian dan pengukuran yang dilakukan berkenaan dengan bab 2 tersebut diatas, dievaluasi dan dianalisis berdasarkan standar yang dibahas pada bab 3.
Adapun analisis dan tindak lanjut yang akan diambil harus merupakan suatu keputusan yang tepat agar kinerja seluruh sistem proteksi bay penghantar bekerja dengan baik saat dibutuhkan, yaitu: andal dan selektif.
Apabila hasil pemeriksaan menunjukkan kondisi yang mirip dengan tabel di bawah, maka dapat diberikan rekomendasi sebagai berikut.
4.1 In Service Inspection/Inspeksi dalam Keadaaan Operasi
Tabel 4.1. In Service Inspection
No Pemeriksaan Kondisi Rekomendasi
1. Kebersihan bagian luar dan dalam
kubikel/panel
kotor Bersihkan dengan metode
kering
2. Lampu Penerangan Panel
Redup tidak sesuai K3, mati, tidak ada
Periksa/ganti Lampu
3. Suhu ruangan > 24°C Periksa kondisi lingkungan ruangan
Periksa & perbaiki AC 4. Kelembaban ruangan > 70 % Periksa kondisi lingkungan
ruangan
Periksa & perbaiki AC Pasang Dehumidifier
5. Heater Rusak Perbaiki & ganti
6. Bau Berbau Cari dan tindaklanjuti
7. Suara Suara tidak normal Cari dan tindaklanjuti 8. Lubang Kabel Kontrol Tidak tertutup Tutup lubang
9. Pintu panel Korosi, tidak bisa ditutup rapat, tidak bisa dikunci
Perbaiki
Listrik untuk kehidupan yang lebih baik 30 Tabel In Service Inspection (lanjutan)
No Pemeriksaan Kondisi Rekomendasi
11. Grounding panel Korosi
Rantas, Kendor, Putus, Hilang
Perbaiki Ganti
12. Terminasi Kabel Korosi Panas
(hasil pengukuran thermogun)
Perbaiki Ganti
13. Kabel Kontrol Terkelupas Ganti
11. MCB panel proteksi dan kontrol
Trip
Hangus/rusak
Periksa & naikkan MCB Ganti
12. Lampu indikator suplai DC relai proteksi
Padam Periksa Supplai DC
Periksa card DC Supply Ganti modul relai Ganti relai 13. Tampilan/displai relai
proteksi
Tidak menunjuk Periksa
Ganti modul relai Tindaklanjuti
14. Relai TCS Bekerja Periksa rangkaian tripping
Periksa kondisi TCS 15. Relai Autoreclose Tidak bekerja Periksa dan tindaklanjuti 16. Relai cek sinkron Tidak bekerja Periksa input tegangan
Periksa relai Tindaklanjuti 17. Saluran Komunikasi Telecommunication Fail Periksa input sinyal
Koordinasi dengan regu pemeliharaan
18. Sinkronisasi Waktu Tidak sinkron dengan
Master Clock
Tidak menunjuk
Periksa pengawatan Periksa antena
Periksa GPS & perbaiki 19. Switch discrepancy
PMT
Lampu tidak nyala Macet
Periksa lampu & perbaiki Perbaiki
Listrik untuk kehidupan yang lebih baik 31 Tabel In Service Inspection (lanjutan)
No Pemeriksaan Kondisi Rekomendasi
20. Switch discrepancy
PMS Bus
Lampu tidak nyala Macet
Periksa lampu & perbaiki Perbaiki
21. Switch discrepancy
PMS Line
Lampu tidak nyala Macet
Periksa lampu & perbaiki Perbaiki
22. Switch kunci sinkron Macet Perbaiki
23. Ampere Meter Tidak menunjuk
Penunjukan tidak sesuai Displai padam (digital)
Periksa rangkaian arus, catu daya DC
Periksa setelan tap meter, kalibrasi meter
Periksa catu daya DC 24. Volt Meter Tidak menunjuk
Penunjukan tidak sesuai Displai padam (digital) Sakelar Pilih rusak
Periksa rangkaian tegangan, catu daya DC
Periksa setelan tap meter, kalibrasi meter
Periksa catu daya DC Ganti
25. MW Meter dan MVAR Meter
Tidak menunjuk
Penunjukan tidak sesuai Displai padam (digital)
Periksa rangkaian arus & tegangan, catu daya DC Periksa setelan tap meter, kalibrasi meter
Periksa catu daya DC DC
26. Annunciator dan lampu indikator
Lampu padam
Alarm tidak bunyi
Periksa wiring/lampu Ganti lampu
Periksa wiring & kondisi aux relai
Listrik untuk kehidupan yang lebih baik 32 4.2 In Service Measurement
Tabel 4.2. In Service Measurement
No Uraian Pemeliharaan Rekomendasi
1. Pengukuran arus sekunder Arus yang mengalir pada tiap fasa harus sama
2. Pemeriksaan status binary input (dilakukan sebelum pemeliharaan rutin)
Disesuaikan dengan kondisi instalasi
3. Pengukuran thermogun Disesuaikan dengan buku petunjuk penggunaan
4. Pengukuran suhu dan kelembaban ruangan
< 24°C dan < 70%
4.3 Shutdown Testing/Measurement
Tabel 4.3. Shutdown Testing/Measurement
No Pemeriksaan Kondisi Rekomendasi
1. Distance Relay
Akurasi impedansi > akurasi Relai elektromekanik : Kalibrasi (tuning) Ganti relai
Relai elektrostatik / numerik : Periksa card,
Ganti card/modul - Ganti relai
Akurasi waktu kerja > akurasi Relai elektromekanik : Kalibrasi (tuning) Ganti relai
Relai elektrostatik / numerik : Periksa card,
Ganti card/modul Ganti relai
SOTF tidak kerja Periksa wiring kontrol, logic, setting SOTF.
Listrik untuk kehidupan yang lebih baik 33 Tabel Shut Down Testing/Measurement (lanjutan)
No Pemeriksaan Kondisi Rekomendasi
1. Distance Relay
Synchrocheck relai (bila
diperlukan)
Tidak kerja Periksa pengawatan tegangan,
logic, setting Synchrocheck
Power Swing Block Tidak kerja Periksa setting PSB
Fungsi VT failure Tidak kerja Periksa pengawatan, logic dan
setting VT minimum.
Ganti relai
2. Relai Line Current
Differential
Akurasi arus kerja > akurasi Pemeriksaan/Ganti modul/Ganti relai
Akurasi waktu kerja > akurasi Pemeriksaan/Ganti modul/Ganti relai
3. Pilot Wire Differential
Protection
Akurasi arus kerja dan arus reset
> akurasi Pemeriksaan/Ganti modul/Ganti relai
Akurasi waktu kerja > akurasi Pemeriksaan/Ganti modul/Ganti relai
4. OCR/GFR
Arus pick up dan drop
off
> akurasi Relai elektromekanik : Kalibrasi (tuning) Ganti relai
Relai elektrostatik / numerik : Periksa card,
Ganti card Ganti relai
Waktu kerja > akurasi Relai elektromekanik : Kalibrasi (tuning) Ganti relai
Relai elektrostatik / numerik : Periksa card,
Ganti card Ganti relai
Listrik untuk kehidupan yang lebih baik 34 Tabel Shut Down Testing/Measurement (lanjutan)
No Pemeriksaan Kondisi Rekomendasi
5. DOCR/DGFR
Arus pick up dan drop
off
> akurasi Relai elektromekanik : Kalibrasi (tuning) Ganti relai
Relai elektrostatik / numerik : Periksa card,
Ganti card Ganti relai
Waktu kerja > akurasi Relai elektromekanik : Kalibrasi (tuning) Ganti relai
Relai elektrostatik / numerik : Periksa card,
Ganti card Ganti relai
Sudut kerja > akurasi Pemeriksaan/Ganti modul/Ganti relai
6. RelaiTegangan
Tegangan pick up dan
drop off
> akurasi Pemeriksaan/Ganti modul/Ganti relai
Waktu kerja > akurasi Pemeriksaan/Ganti modul/Ganti relai
7. Relai Frekuensi
Frekuensi kerja > akurasi Pemeriksaan/Ganti modul/Ganti relai
Waktu kerja > akurasi Pemeriksaan/Ganti modul/Ganti relai
Listrik untuk kehidupan yang lebih baik 35 Tabel Shut Down Testing/Measurement (lanjutan)
No Pemeriksaan Kondisi Rekomendasi
8. Relai OLS
Arus pick up > akurasi Relai elektromekanik : Kalibrasi (tuning) Ganti relai
Relai elektrostatik / numerik : Periksa card,
Ganti card Ganti relai
Waktu kerja > akurasi Relai elektromekanik : Kalibrasi (tuning) Ganti relai
Relai elektrostatik / numerik : Periksa card,
Ganti card Ganti relai
Listrik untuk kehidupan yang lebih baik 36 4.4 Shutdown Function Check
Tabel 4.4. Shutdown Function Test
No Pemeriksaan Kondisi Rekomendasi
1. Fault clearing time > standar waktu tegangan jaringan
Periksa hasil uji individu relai/koordinasikan dengan petugas pemeliharaan PMT 2. Uji fungsi trip PMT PMT tidak trip
PMT trip tidak sesuai fasa
Periksa kontak output relai atau periksa level tegangan DC.
Periksa pengawatan tripping dari relai ke PMT dan
lockout/master trip.
Koordinasikan dgn petugas pemeliharaan PMT.
3. Uji fungsi reclose Reclose tidak bekerja
dengan baik.
Periksa logic relai.
Periksa kondisi status binary input relai.
Periksa pengawatan. Periksa waktu kerja Fasa
discrepancy relai di PMT.
4. Uji fungsi intertrip Tidak bekerja normal Pemeriksaan point to point untuk sinyal sending/recieve pengawatan signal receive dari panel PLC/FO
Pemeriksaan logic relai
Distance relay numerik.
Koordinasikan dengan petugas pemeliharaan peralatan telekomunikasi.
Ganti modul relai Ganti relai 5. Uji fungsi annunciator
dan alarm
Audible Alarm tidak bunyi
Lampu tidak nyala
Pemeriksaan kondisi Alat Periksa pengawatan Alat Pemeriksaan kondisi lampu Pemeriksaan pengawatan
Listrik untuk kehidupan yang lebih baik 37 LAMPIRAN 1. Jenis Pengujian Fungsi SPAR
PROTEKSI SIMULASI GANGGUAN SWITCH A/R
Zona 1 Fasa-Netral Injeksi Sekunder ФR ON
DEF Fasa-Netral + Receive Injeksi Sekunder ФS ON ZONE 2 Fasa-Netral + Receive Injeksi Sekunder ФT ON ZONE 1 Fasa-Fasa Injeksi Sekunder ФR-S/S-T/T-R ON
LAMPIRAN 2. Jenis Pengujian Fungsi TPAR
PROTEKSI SIMULASI GANGGUAN SWITCH A/R
Zona 1 Fasa-Netral Injeksi Sekunder ФR/ ФS/ ФT ON
Zona 1 Fasa-Netral Injeksi Sekunder ФRS ON
Zona 1 Fasa-Netral Injeksi Sekunder ФST ON
Zona 1 Fasa-Fasa Injeksi Sekunder ФTR ON
Zona 2 Fasa-Fasa + Receive Injeksi Sekunder ФRS/ST/TR ON Zona 1 Fasa-Fasa
(Permanen)
Injeksi Sekunder ФRS/ST/TR (pada saat reclaim time)
ON
Zona 1 3 Fasa Injeksi Sekunder ФR-S-T ON
Zona 1 Fasa-Netral Injeksi Sekunder ФR/ ФS/ ФT OFF Zona 1 Fasa-Fasa Injeksi Sekunder ФR-S/S-T/T-R OFF
Listrik untuk kehidupan yang lebih baik 38 LAMPIRAN 3. Jenis Pengujian Fungsi Evolving Fault
PROTEKSI SIMULASI GANGGUAN SWITCH A/R
Zona 1 Fasa-Netral Injeksi Sekunder ФR ON
Zona 1 Fasa-Netral Injeksi Sekunder ФS/T (setelah PMT trip)
ON
Zona 2 Fasa-Netral + Receive Injeksi Sekunder ФS ON Zona 2 Fasa-Netral + Receive Injeksi Sekunder ФR/T (setelah
PMT trip)
ON
Zona 1 Fasa-Netral (Permanen)
Injeksi Sekunder ФT ON
Zona 1 Fasa-Fasa Injeksi Sekunder ФR/S (setelah PMT trip)
Listrik untuk kehidupan yang lebih baik 39 LAMPIRAN 4. Jenis Pengujian Distance Relay Skema PUTT
Type Of Fault/Zones GI : Type Of Fault/Zones GI : Signal Time [s] Indication Signal Time [s] Indication R-N/ Zone 1 R-N/ Zone 2 S-N/ Zone 1 S-N/ Zone 2 T-N/ Zone 1 T-N/ Zone 2 S-T/ Zone 1 S-T/ Zone-2 R-N/ Zone 2 R-N/ Zone 1 S-N/ Zone 2 S-N/ Zone 1 T-N/ Zone 2 T-N/ Zone 1 R-S/ Zone-2 R-S/ Zone-1 R-N/ 10% Zone 1 Reverse R-N/ 110% Z Line S-N/ 110% Z Line S-N/ 10% Zone 1 Reverse S-N/ DEF Forward S-N/ DEF Forward T-N/ DEF Forward T-N/ DEF Reverse R-N/ DEF Reverse R-N/ DEF Forward
Listrik untuk kehidupan yang lebih baik 40 LAMPIRAN 5. Jenis Pengujian Distance Relay Skema POTT
Type Of Fault/Zones GI : Type Of Fault/Zones GI : Signal Time [s] Indication Signal Time [s] Indication R-N/ Zone 2 R-N/ Zone 2 S-N/ Zone 2 S-N/ Zone 2 T-N/ Zone 2 T-N/ Zone 2 R-T/ Zone-2 R-T/ Zone-2 R-N/ 10% Zone 1 Reverse R-N/ 110% Z Line S-N/ 110% Z Line S-N/ 10% Zone 1 Reverse S-N/ DEF Forward S-N/ DEF Forward T-N/ DEF Forward T-N/ DEF Reverse R-N/ DEF Reverse R-N/ DEF Forward
Listrik untuk kehidupan yang lebih baik 41 LAMPIRAN 6. Jenis Pengujian Distance Relay Skema Blocking
Type Of Fault/Zones GI : Type Of Fault/Zones GI : Signal Time [s] Indication Signal Time [s] Indication R-N/ Zona 1 R-N/ Zona 2 R-S/ Zona 1 R-S/ Zona 2 S-N/ Zona 3 Reverse S-N/ Zona 2 S-T/ Zona 3 Reverse S-T/ Zona 2 T-N/ Zona 2 T-N/ Zona 1 R-T/ Zona 2 R-T/ Zona 1 R-N/ Zona 2 R-N/ Zona 3 Reverse R-S/ Zona 2 R-S/ Zona 2 Reverse S-N/ DEF Forward S-N/ DEF Forward T-N/ DEF Forward T-N/ DEF Reverse R-N/ DEF Reverse R-N/ DEF Forward
Listrik untuk kehidupan yang lebih baik 42 LAMPIRAN 7. Uji Fungsi Trip PMT Single Phase
No Simulasi Gangguan Indikasi Relai
Kondisi PMT
R S T
1. Injeksi Fasa R R-N Trip NTrip NTrip
2. Injeksi Fasa S S-N NTrip Trip NTrip
3. Injeksi Fasa T T-N NTrip NTrip Trip
LAMPIRAN 8. Uji Fungsi Trip PMT Three Phase
No Simulasi Gangguan Indikasi Relai
Kondisi PMT
R S T
1. Injeksi Fasa R R-N Trip Trip Trip
2. Injeksi Fasa S S-N Trip Trip Trip
Listrik untuk kehidupan yang lebih baik 44 LAMPIRAN 9. FMEA
Listrik untuk kehidupan yang lebih baik 49
Listrik untuk kehidupan yang lebih baik 50
Listrik untuk kehidupan yang lebih baik 51
Listrik untuk kehidupan yang lebih baik 52 GLOSSARY
1. Inservice
Peralatan penyaluran tenaga listrik dalam kondisi bertegangan.
2. Inservice Inspection
Pemeriksaan Peralatan penyaluran tenaga listrik dalam kondisi bertegangan menggunakan panca indera.
3. Inservice Measurement
Pengujian atau pengukuran peralatan penyaluran tenaga listrik dalam kondisi bertegangan menggunakan alat bantu.
4. Shutdown Testing/Measurement
Pengujian/pengukuran Peralatan penyaluran tenaga listrik dalam kondisi tidak bertegangan.
5. Shutdown Function Check
Pengujian fungsi peralatan penyaluran tenaga listrik dalam kondisi tidak bertegangan.
6. Pengujian /Pemeriksaan Setelah Gangguan
Pengujian / Pemeriksaan yang dilakukan setelah terjadi gangguan pada peralatan penyaluran tenaga listrik.
7. FMEA (Failure Mode Effect Analysis)
Metode evaluasi peralatan untuk meningkatkan availability dengan cara mendeteksi kemungkinan – kemungkinan kelemahan desain dan penyebab kerusakan dominan.
8. Tuning
Penalaan relai elektromekanik sehingga sesuai dengan nilai setting yang diinginkan.
9. Level Tegangan 66 KV
Level tegangan 66 KV termasuk untuk peralatan yang dioperasikan 70 KV.
10. Waktu Pembebasan Gangguan (Fault Clearing Time)
Rentang waktu sejak gangguan muncul sampai gangguan dibebaskan dari sistem.