• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN HARIAN PUSDALOPS BNPB Rabu, 22 April 2009

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN HARIAN PUSDALOPS BNPB Rabu, 22 April 2009"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

1

BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA

( B N P B )

JI. Ir. H. Juanda 36. Jakarta 10120 Indonesia Telepon : (021) 345 8400 Fax : (021) 345 8500

Email : posko@bnpb.go.id Website : http://www.bnpb.go.id

LAPORAN HARIAN PUSDALOPS BNPB

Rabu, 22 April 2009

Pada hari Selasa, 21 April 2009 pukul 08.00 WIB hingga hari Rabu, 22 April 2009 pukul 08.00 WIB, dilaporkan informasi kejadian alam dan bencana di wilayah Indonesia yang diperoleh Pusdalops BNPB sebagai berikut :

I. Bencana Banjir Bandang di Tangerang Provinsi Banten (Laporan Perkembangan) A. Kejadian

1. Jenis Kejadian : Banjir Bandang

2. Waktu Kejadian : 27 Maret 2009, pukul 04.30 WIB 3. Lokasi Kejadian : Ciputat, Tangerang di Prov. Banten

4. Penyebab : Hujan deras sejak pukul 02.30 WIB menyebabkan tanggul Situ Gintung jebol karena tidak mampu menahan debit air.

LOKASI PENAMPUNGAN BARU WISMA KERTA MUKTI CIPUTAT

(2)

2

B. Kondisi Mutakhir

1. Korban

o Meninggal : 90 orang (87 orang sudah diketahui identitasnya dan 3 orang masih belum diketahui identitasnya saat ini berada di RS. Fatmawati). Hasil dari evaluasi dan verifikasi data oleh pihak Kepolisian dimana data sebelumnya berjumlah 100 orang.

o Luka-luka : 76 orang rawat jalan dan 37 orang rawat inap di RS Fatmawati. o Hilang : 4 orang

o Pengungsi :

- Wisma Kerta Mukiti I = 30 kk,101 jiwa. - Wisma Kerta Mukti II = 27 kk,81 jiwa.

- Dikontrakkan luar = 114 KK/402 jiwa 2. Kerusakan

o Rumah

- Rusak Berat : 99 unit - Rusak Sedang : 43 unit - Rusak Ringan : 20 unit o Fasilitas Umum

- Gedung : 11 unit

- Tempat ibadah : 4 Mushola

- Lain – lain : 1 (satu) unit rusak berat dan Pagar TPU jebol

C. Upaya Penanganan

- Untuk mengantisipasi penyakit demam berdarah (DBD), dilakukan beberapa upaya:

o Dilakukan pembersihan lokasi yang diwaspadai rawan sebagai tempat berkembangnya jentik nyamuk di wilayah kertamukti

o Upaya fogging telah dilakukan pada hari Minggu dan Senin, 19-20 April 2009.

o Merujuk korban DBD ke RS. Fatmawati

- Jumlah bantuan uang yang diterima dari donatur di posko utama kertamukti pada hari Minggu, 19 April 2009 adalah sebesar Rp 118 Juta, sehingga total bantuan yang diterima di posko utama sebesar Rp. 2,48 Milyar.

- Tim BNPB akan terus melakukan pendampingan langsung hingga berakhirnya masa Tanggap Darurat (21 April 2009).

- Pada rapat koordinasi yang diselenggarakan pada tanggal 19 April 2009 yang dihadiri oleh BNPB, Depkes/Dinas Kesehatan, Walikota, Dandim Kota Tangerang, serta satuan-satuan unit evakuasi dan logistik dengan kesepakatan sebagai berikut::

o Untuk menjaga ketertiban pengungsian, dilakukan koordinasi yang melibatkan unsur TNI dan POLRI.

o Pada hari Senin, 20 April 2009 Posko Kesehatan akan dipindahkan ke gedung Wisma Kertamukti I, dan untuk Kertamukti II akan dibuka juga Pos Kesehatan tambahan. o Ambulance akan terus disiagakan hingga berakhirnya pengungsian

o Pemberian bantuan makanan jadi sebaiknya dikurangi secara bertahap dan digantikan dengan paket sembako.

o Perlu dilakukan pemeriksaan berkala terhadap kualitas dan masa pakai (expire date) dari bantuan makanan dan obat-obatan

o Dana yang sudah dihimpun dapat digunakan untuk operasional tanggap darurat o Pemberi sumbangan akan terus dihimbau untuk tidak memberikan langsung ke korban

(3)

3

Antisipasi Kebakaran Hutan dan Lahan

A. Kondisi Terkini

1. Hari Selasa, 21 April 2009, terpantau adanya titik panas di wilayah Kalimantan Barat sementara wilayah Sumatera tidak terpantau adanya titik panas. Kondisi cuaca berdasarkan informasi dari BMKG di Sumatera dan Kalimantan sebagai berikut :

Daerah Jumlah Hot Spot*) Kondisi Cuaca**) SUMATERA

Sumatera Utara - Hujan Ringan

Riau - Hujan Ringan

Jambi - Hujan Ringan

Sumatera Selatan - Hujan Ringan

KALIMANTAN

Kalimantan Barat 7 Hujan Ringan

Kalimantan Selatan - Hujan Sedang

Kalimantan Tengah - Hujan Ringan

Kalimantan Timur - Hujan Sedang

*) Sumber: Dep. Kehutanan (Satelit NOAA-18) **) Sumber: BMKG (kondisi cuaca secara umum)

2. Jarak pandang (visibility) pada hari Selasa, 21 April 2009 di beberapa kota di Sumatera dilaporkan sebagai berikut :

Nama Kota 07:00 10:00 13:00 16.00

Medan 11.000 m 10.000 m 5.000 m tad

Pekanbaru 6.000 m 8.000 m 8.000 m 9.000 m

Jambi 6.000 m 8.000 m 12.000 m 14.000 m

Palembang 10.000 m 10.000 m 10.000 m 10.000 m

3. Jarak pandang (visibility) pada hari Selasa, 21 April 2009 di beberapa Kota di Kalimantan dilaporkan sebagai berikut :

Nama Kota 07:00 10:00 13:00 16.00

Pontianak 8.000 m 10.000 m 10.000 m tad

Palangkaraya 7.000 m 10.000 m 10.000 m 10.000 m

Samarinda 10.000 m 12.000 m tad tad

Banjarmasin 8.000 m 10.000 m 10.000 m tad

Keterangan : Jarak Pandang ( Visibility) normal > 3.000 meter

4. Ditinjau dari aspek meteorologi pada tanggal 21 – 23 April 2009, wilayah Sumatera dan Kalimantan diprakirakan mempunyai :

a. Potensi kebakaran Tinggi di wilayah Sumatera terdapat di sebagian NAD, Sumut, Riau, Sumbar, Jambi, Bengkulu, Sumsel dan Lampung. Sedangkan di wilayah

Kalimantan terdapat di sebagian wilayah Kalbar, Kalteng, Kaltim dan Kalsel.

b. Potensi Kebakaran Sangat Tinggi di Sumatera terdapat di sebagian Sumut, Riau, Jambi, Sumbar, Sumsel, Lampung, Babel dan Bengkulu. Sedangkan di wilayah

Kalimantan terdapat di sebagaian Kalbar dan Kalteng.

5. Prakiraan penjalaran asap sampai dengan tanggal 21 - 23 April 2009 pukul 07.00 WIB, di wilayah Riau arahnya menuju Timur – Timur Laut, wilayah Kep. Riau dan Selat Karimata di wilayah Sumbar arahnya menuju Timur Laut – Tenggara sampai ke wilayah laut timur Jambi, di wilayah Bengkulu arahnya menuju Selatan – Timur Laut, di wilayah Kalbar arahnya menuju Timur Laut sampai ke wilayah Laut Utara Malaysia dan di wilayah kalteng arahnya menuju Timur Laut sampai ke wilayah Kalteng.

(4)

4

B. Upaya Penanganan Kebakaran Hutan dan Lahan

1. BNPB senantiasa berkoordinasi dengan Dep. Kehutanan, Lapan dan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika untuk memantau perkembangan titik panas (hotspot) serta jarak pandang (visibility) setiap hari.

2. Secara umum, Satlak PB, Satkorlak PB, Manggala Agni Dinas Kehutanan, Kepolisian dan instansi / sektor terkait tetap menyiagakan petugas untuk memantau perkembangan kondisi titik api yang dapat menyebabkan terjadinya kebakaran hutan dan lahan di wilayah Sumatera dan Kalimantan.

3. Dinas Kehutanan mengawasi kegiatan pembukaan lahan oleh perusahaan dan membina masyarakat untuk tidak melakukan pembukaan lahan dengan membakar.

4. Masing-masing dinas dan instansi terkait di wilayah Sumatera dan Kalimantan berupaya untuk mensiagakan sumberdaya yang cukup untuk melakukan tindakan pemadaman dini dan pemadaman terpadu apabila terjadi kebakaran hutan dan lahan.

Sumber : Dep. Kehutanan dan Meneg LH

II. Aktivitas Gunung Api di Wilayah Indonesia

Saat ini masih ada 3 (tiga) gunung api yang dinyatakan masih dalam status “Siaga” (Level III) diantaranya :

1. Gunung Api Semeru di Kabupaten Lumajang dan Malang Provinsi Jawa Timur (Laporan Perkembangan)

Hingga hari Selasa, 21 April 2009 pukul 06.00 WIB, status kegiatan G. Semeru masih dalam keadaan ”Siaga” (Level III). Aktivitas gunung untuk hari Selasa, 21 April 2009 pukul 00.00 – 06.00 WIB terjadi 12 kali Gempa Letusan dengan amplitudo maksimum 1 – 6 mm. Secara visual pada pukul 00.00 – 06.00 WIB, cuaca terang, angin tenang, suhu udara 24o C, awan panas tidak terjadi, letusan abu tidak teramati, asap kawah dan sinar api tidak teramati, gunung tampak jelas dan tidak terjadi hujan.

2. Gunung Api Karangetang di Kab. Sitaro, Prov. Sulawesi Utara (Laporan pekembangan)

Hingga hari Selasa, 21 April 2009 pukul 06.00 WITA, status kegiatan G. Karangetang masih dalam keadaan ”Siaga” (level III). Aktivitas gunung untuk hari Selasa, 21 April 2009 pukul 00.00 – 06.00 WITA terjadi 1 kali Gempa Tektonik Jauh. Secara visual pukul 00.00-06.00 WITA, cuaca berawan, angin barat laut lemah - sedang dan gunung tertutup kabut.

3. Gunung Api Ibu di Kab. Halmahera Barat, Prov. Maluku Utara (Laporan pekembangan)

Hingga hari Selasa, 21 April 2009 pukul 06.00 WITA, status kegiatan G. Ibu masih dalam keadaan ”Siaga” (level III).

4. Gunung Api Slamet di Kab. Pemalang, Kab. Banyumas, Kab. Brebes, Kab. Tegal dan Kab. Purbalingga Prov. Jawa Tengah (Peningkatan Status)

Pada hari Selasa, 21 April 2009 pukul 12.00 WIB, status G. Slamet dinaikan dari keadaan

”Normal” (Level I) menjadi ”Waspada” (Level II). Aktifitas gunung untuk hari Selasa, 21 April

pukul 06.15 – 09.25 WIB terjadi Gempa Tremor Vulkanik secara terus menerus dengan amplituda maksimum 0.5 – 10 mm. Secara visual pada pukul 06.00 – 08.00 WIB, cuaca cerah, asap putih kecoklatan tebal dengan ketinggian ± 50 – 300 M dan suhu air panas pukul 10.30 WIB di Pandansari ± 45,7o C dan di Pasepuhan ± 63o C.

(5)

5

Rekomendasi :

1.

Masyarakat di sekitar G. Semeru, G. Api Karangetang, G. Api Ibu dan G. Slamet dihimbau agar tetap tenang tidak mempercayai isu-isu yang tidak dapat dipertanggung jawabkan, selalu mengikuti arahan dari Satlak PB dan Satkorlak PB setempat.

2.

Masyarakat di sekitar G. Semeru tidak melakukan aktifitas di wilayah sejauh 4 km di seputar lereng Tenggara kawah aktif yang merupakan wilayah bukaan kawah aktif G. Semeru sebagai alur luncuran awan panas, tidak mendekati Puncak Mahameru dan melakukan pendakian yang melebihi wilayah Kalimanti.

3.

Bagi pesawat yang akan melintasi wilayah G. Semeru agar berhati-hati terhadap dampak abu letusan.

4.

Masyarakat di sekitar G. Api Ibu serta pengunjung/wisatawan tidak diperbolehkan mendekati G. Api Ibu dalam radius 2 km.

5.

Masyarakat sekitar G. Karangetang tidak diperbolehkan menaiki melebihi ketinggian 500 m dari permukaan laut.

6.

Masyarakat dan wisatawan tidak diperbolehkan melakukan pendakian ke puncak G. Slamet.

7.

Penduduk disekitar G. Karangetang, terutama di kampung Dame dan Kelurahan Tatahandeng

agar lebih waspada terhadap bahaya awan panas dan guguran lava pijar yang dapat terjadi setiap saat. Sedangkan masyarakat di sepanjang aliran Kali Batu Awang, kali Kahetang, Kali Keting, kali Batang, kali Beha Timur dan Kali Nanitu agar mewaspadai bahaya aliran lahar.

8.

Jika terjadi hujan abu cukup deras, masyarakat dianjurkan menggunakan masker penutup

hidung dan mulut dikarenakan abu vulkanik yang terhirup dapat mengganggu saluran pernafasan.

9.

Belum dipandang perlu adanya pengungsian.

10. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi selalu berkoordinasi dengan Badan Nasional

Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Satkorlak PB setempat untuk memantau perkembangan kegiatan gunung api tersebut.

Sumber : Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi

III. Prakiraan Cuaca Wilayah JABODETABEK

Prakiraan cuaca wilayah JABODETABEK berlaku untuk hari Rabu, 22 April 2009 dilaporkan sebagai berikut : NO L0KASI C U A C A Pagi (00.05 – 12.00) Siang (12.05 – 18.00) Malam (18.05 – 24.00)

1 Jakarta Pusat Berawan Berawan Berawan dan hujan ringan

2 Jakarta Utara Berawan Berawan Berawan

3 Jakarta Selatan Berawan Berawan dan hujan ringan kadang sedang

Berawan dan hujan ringan 4 Jakarta Timur Berawan Berawan dan hujan

ringan Berawan

5 Jakarta Barat Berawan Berawan dan hujan ringan

Berawan dan hujan ringan 6 Jakarta Kep.Seribu Berawan Berawan Berawan dan hujan

ringan

7 Bogor Berawan Berawan dan hujan

ringan-sedang

Berawan dan hujan ringan

8 Tangerang Berawan Berawan Berawan

9 Bekasi Berawan Berawan dan hujan ringan

Berawan dan hujan ringan

(6)

6

Keterangan :

- Hujan ringan : 1.0 – 5.0 mm/jam 5 – 20 mm/hari

- Hujan sedang : 5.0 – 10 mm/jam 20 – 50 mm/hari

- Hujan lebat : 10 – 20 mm/jam 50 – 100 mm/hari

- Hujan sangat lebat : > 20 mm/jam > 100 mm/hari

IV. Prakiraan Gelombang Tinggi :

Prakiraan gelombang tinggi berlaku tanggal 22 April 2009 pukul 07:00 WIB sampai dengan tanggal 23 April 2009 pukul 07:00 WIB. sebagai berikut :

- 2.0 - 3.0 m : Perairan utara Aceh, Laut Natuna, Perairan utara Papua bagian timur yang berbahaya bagi perahu nelayan dan tongkang.

- 3.0 - 4.0 m : Perairan Kep. Tanimbar, Laut Arafuru yang berbahaya bagi perahu nelayan, tongkang, tugboat, roro, LCT dan Ferry.

Sumber : Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofísika

V. Lain-lain

¾ Bencana Banjir di Kota Samarinda Prov. Kalimantan Timur (Lap. Perkembangan)

A. Kejadian

Telah terjadi bencana banjir pada tanggal 19 April 2009 pukul 18.30 WIB di 11 Desa 5 Kecamatan (Kec. Samarinda Utara, Samarinda Hulu, Samarinda Hilir, Samarinda Seberang, dan Sungai kunjang) akibat hujan deras dan meluapnya sungai Karang Mumus. Sejak hari Senin, 20 April 2009 hingga Selasa, 21 April 2009 pagi, aktifitas bandara masih ditutup sehubungan adanya genangan banjir yang telah merendam apron dan terminal di dalam bandara dengan ketinggian mencapai 50 centimeter.

Hingga hari Selasa, 21 April 2009, Bencana banjir mengakibatkan wilayah-wilayah sebagai berikut terlanda dengan ketinggian bervariasi sebagai berikut :

a. Kec. Samarinda Utara

− Kel. Temindung Permai air menggenangi 5.663 KK saat ini (Pkl. 18.00) tinggi air 30 – 50 cm.

− Kel. Gunung Lingai ketinggian air mencapai 90 cm.

− Kel. Sungai Pinang Dalam air menggenangi Jl. Mayjen Sutoyo dan Jl. Pemuda VI tinggi air masih bertahan ± 40 - 60 cm.

− Kel. Bandara Jl. Gatot Subroto dan Jl. Merak tinggi air ± 20 – 30 cm (air sudah surut).

− Kel. Sepanjak Selatan air menggenangi Jl. Wahid Hasyim & Jl. Perjuangan serta Perumhn. Bengkaring tinggi air masih bertahan 80 cm.

b. Kec. Samarinda Hulu

− Kel. Sidodadi Rt. 40 & 43 serta Jl. Dr. Sutomo tinggi air ± 60 – 90 cm (Pkl. 18.00 air sudah mulai surut).

− Kel. Gunung Kluwak Rt. 01 serta di Jl. M. Yamin, Ruwi Rahayu dan Gunung Kluwak tinggi air ± 15- 40 cm (air sudah mulai surut).

− Kel. Air Putih genangan terjadi di Jl. Pangeran Antasari dan Jl. Pangeran Suryanata tinggi air ± 20 – 30 cm (air masih bertahan).

c. Kec. Samarinda Seberang

− Kel. Rapak Dalam tinggi air ± 20 cm (air sudah surut). d. Kec. Samarinda Hilir

− Kel. Sambutan tinggi air ± 15 cm (air sudah surut). e. Kec. Sungai Kunjang

− Kel. Loa Bahu Rt. 1 gang 1 dan di Jl. M. Yamin tinggi air ± 10 – 30 cm (air sudah surut).

(7)

7

B. Upaya yang dilakukan

− Hari ini cuaca cerah, ketinggian air sudah mulai mengalami penurunan.dan di daerah Simpaja sudah surut/ kering.

− Posko pengungsian dan posko kesehatan telah dibuka di tiap-tiap kelurahan.

− Sampai saat ini banjir tidak ada yang mengenangi sekolah, hanya jalan menuju sekolah yang banyak yang masih tergenang, sehingga proses Ujian Nasional dapat di ikuti siswa yang kelas tiga SMA dengan lancer, hanya akses kesana saja yang agak sulit.

− Hari ini akan didistribusikan sembako kepada masyarakat.

− Kendala yang dirasakan pemerintah setempat yaitu kurangnya peralatan evakuasi dan persediaan sembako/ permakanan yang dinilai kurang.

− Kodim/ Denbekang membantu 1 unit perahu karet untuk proses evakuasi. − Linmas juga mengerahkan 1 unit perahu karet untuk evakuasi.

− Pemkot telah menyalurkan bantuan berupa 10 dus mie instan kepada warga di Kelurahan Sepanjak Selatan.

− Bandara Temindung masih tetap ditutup walaupun landasan pacu sudah bisa digunakan akan tetapi perkantoran di bandara masih tergenang air.

− Sampai saat ini belum ada data lengkap mengenai jumlah pemukiman yang terkena banjir.

− Satlak PB Kota Samarinda, TNI dan Dinas terkait telah menurunkan perahu karet sebanyak 5 unit untuk evakuasi warga, mendirikan dapur umum, posko kesehatan dan memberikan bantuan makanan.

Sumber:Satlak PB Kota Samarinda dan Kodmi 0901/Samarinda. ¾ Gempa bumi tektonik

- Telah terjadi gempa bumi tektonik pada hari Selasa, 21 April 2009 Pada pukul 12:33:21 WIB dengan kekuatan 5.7 SR kedalaman 10 km. Pusat gempa berada pada titik koordinat 4.15 LS - 129.79 BT (190 km Tenggara Ambon - Maluku). Tidak berpotensi tsunami dan berdasarkan konfirmasi yang didapat dari Kodim 1504/P. Ambon gempa tidak dirasakan. Sumber : Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofísika

Pengawas,

Drs. R. Sugiharto

Jakarta, 22 April 2009 Ketua Kelompok Piket,

Referensi

Dokumen terkait

Beberapa saran yang ditujukan sebagai bahan untuk pengembangan lebih lanjut sistem seleksi dan rekrutmen karyawan baru tahap awal di PT Multi Anugerah Lestari Texindo

Hasil perhitungan harga biaya produksi untuk masing-masing produk dengan menggunakan metode activity based costing yang didapat dengan menjumlahkan seluruh biaya bahan baku

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konservatisme laba, struktur modal, ukuran perusahaan, profitabilitas, dan corporate social responsibility terhadap

Penyusunan Rencana Kerja (Renja) Tahun 2021 RSUD Kota Yogyakarta ini diharapkan dapat menjadi pedoman bagi pelaksanaan rencana kerja dengan program dan kegiatan

Software aplikasi untuk membuat ebook dengan mengubah file dari power point menjadi .exe, .swf , atau .html sehingga tampilan pembelajaran tidak akan terlihat seperti Power

Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan bungkil kedelai dan bungkil kelapa dalam ransum berbasis indeks sinkronisasi energi dan protein (E-P)

Oleh karena itu permohonan kami dalam petitum adalah kami mohonkan intinya bahwa dasar pembentukan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1954 tentang Penetapan Hak Angket Dewan

Dengan demikian, catatan akuntansi merupakan bukti audit bagi auditor mengenai pengolahan transaksi keuangan yang telah dilakukan oleh klien.. Selain itu catatan akuntansi