• Tidak ada hasil yang ditemukan

Plagiarism Checker X Originality Report

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Plagiarism Checker X Originality Report"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

Plagiarism Checker X Originality Report

Similarity Found: 23%

Date: Monday, November 18, 2019

Statistics: 769 words Plagiarized / 3277 Total words

Remarks: Medium Plagiarism Detected - Your Document needs Selective Improvement. --- Pelaksanaan Jaminan Kesehatan Kerja Bagi pekerja Di PD. Taru Martani Yogyakarta Nina Anggraeni Fakultas Teknik, Teknik Sipil , Universitas Kahuripan kediri.

ninaanggraeni@kahuripan.ac,id Abstrak Semakin ketatnya persaingan di bidang industri menuntut perusahaan harus mampu bertahan dan berkompetisi, dengan meningkatkan produktivitas kerja.Salah satu faktor yang mempengaruhi produktivitas adalah

kesehatan kerja, baik itu kesehatan fisik maupun kesehatan mental.PD. Taru Martani di Yogyakarta merupakan suatu usaha yang bergerak di bidang

pembuatan cerutu. Penelitian ini dilakukan dalam dua cara yaitu penelitian kepustakaan guna memperoleh data sekunder dan selanjutnya penelitian lapangan guna

memperoleh data primer.Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling dengan responden sebanyak 8 pekerja yang terdiri dari berbagai

posisi.Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa, (1) Pelaksanaan jaminan kesehatan kerja yang dilakukan oleh PD.

Taru Martani yang dilandaskan pada perjanjian kerja bersama atau dengan peraturan pemerintah lainnya belum sepenuhnya diberikan atau dilakukan, (2) Pengaruh

kesehatan kerja terhadap produktivitas kerja bagi pekerja PD. Taru Martani sangat erat kaitannya. Lingkungan kerja PD. Taru Martani yang tidak sehat, nyaman dan bersih membuat para tenaga kerja sering mengeluhkan sakit.

Kata Kunci :Kesehatan, Produktivitas, cerutu Abstract Increasing competition in the industry requires companies to be able to survive and compete, by increasing work productivity. One of the factors that affect productivity is occupational health, both physical and mental health. PD. Taru Martani in Yogyakarta is a business engaged in the manufacture of cigars.

(2)

This research was conducted in two ways, namely library research in order to obtain secondary data and further field research in order to obtain primary data. The sampling technique used was purposive sampling with 8 respondents consisting of various positions. Data collection was carried out by interview. From the results of the study found that, (1) Implementation of occupational health insurance carried out by PD. Taru Martani which is based on collective labor agreements or other government regulations has not been fully provided or implemented, (2) The effect of occupational health on work productivity for PD workers. Taru Martani is very closely related. PD work environment. Taru Martani who is not healthy, comfortable and clean makes the workers often complain of illness.

Keyword: Health, Productivity, cigars PENDAHULUAN Pasal 1 ayat 1 UU No 23 tahun 1992 menyebutkan bahwa kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis. PD. Taru Martani di Yogyakarta merupakan suatu usaha yang bergerak di bidang pembuatan cerutu, PD.

Taru Martani menganggap penting adanya jaminan kesehatan kerja, hal tersebut dibuktikan dengan adanya alat-alat perlindungan diri yang digunakan pada waktu bekerja seperti sarung tangan, topi dan masker. PD. Taru Martani dalam memproduksi cerutu mengandung bahan-bahan berbahaya yang dalam jangka waktu panjang dapat mempengaruhi kesehatan, Oleh karenanya PD.

Taru Martani menganggap jaminan kesehatan terhadap pekerja yang menyangkut lingkungan kerja sangat diperlukan agar perusahaan tidak kehilangan pekerja karena sering absensi yang berakibat menghambat proses produksi yang otomatis juga merugikan perusahaan. Pasal 12 ayat (6) Peraturan Menteri Perburuhan No.7 Tahun 1964 tentang Syarat Kesehatan, Kebersihan Serta Penerangan Dalam Tempat Kerja menyebutkan ”Sumber cahaya yang dipergunakan harus menghasilkan kadar

penerangan yang tetap dan menyebar serata mungkin dan tidak boleh berkedip-kedip”. Sejauh ini penerangan yang diberikan oleh pihak perusahaan dirasakan kurang, pekerja masih sering mengalami kesulitan mengerjakan tugasnya dikarenakan penerangan di tempat kerja yang tidak merata/lampu yang sudah tidak maksimal lagi. Produktivitas, efisiensi dan efektivitas kerja sangat dipengaruhi oleh kondisi iklim (suhu) kerja. Pengendalian iklim (suhu) kerja sebagai upaya mendorong produktivitas kerja antara lain menggunakan kipas angin yang jumlahnya pun bisa dikatakan kurang dengan

(3)

jumlah pekerja sekitar 300 orang. Daftar pertanyaan tentang riwayat kesehatan para calon pekerja yang diajukan oleh perusahaan sesungguhnya juga kurang efektif karena bisa saja calon pekerja tersebut berbohong karena tidak disertai membawa surat keterangan dari dokter.

Mengacu pada hal-hal di atas penulis tertarik mengambil judul “Pelaksanaan Jaminan Kesehatan Kerja Bagi Pekerja di PD. Taru Martani Yogyakarta”. TINJAUAN PUSTAKA Tinjauan Umum Tentang Kesehatan Kerja Pengertian Tentang Kesehatan Kerja Pasal 1 ayat 1 UU No 23 tahun 1992 menyebutkan bahwa kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis.

Tujuan Kesehatan Kerja Menurut Iman Soepomo tujuan kesehatan kerja yaitu

memungkinkan buruh itu mengenyam dan memperkembangkan peri kehidupannya sebagai manusia pada umumnya dan khususnya sebagai anggota masyarakat dan anggota keluarga, sebagai wanita yang merupakan ibu atau calon ibu, sebagai orang muda dan anak yang masih harus mengembangkan jasmani dan rokhaninya.

Syarat-Syarat Kesehatan Kerja Dalam Pasal 2 Peraturan Menteri Perburuhan No.7 Tahun 1964 tentang Syarat Kesehatan, Kebersihan Serta Penerangan di tempat kerja, disebutkan bahwa setiap bangunan harus memenuhi syarat untuk: Menghindarkan bahaya kebakaran dan kecelakaan Menghindarkan kemungkinan bahaya keracunan, penularan penyakit,atautimbulnya penyakit jabatan Menjamin kebersihan dan ketertiban Mendapat suhu yang layak dan peredaran udara yang cukup Menghindarkan gangguan debu, gas, uap, dan bau-bauan yang tidak menyenangkan.

Pemeriksaan Kesehatan Kerja Pemerintah menerbitkan Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No.Per.02/MEN/1980 tentang pemeriksaan kesehatan tenaga kerja dalam penyelengaraan keselamatan kerja. Di dalam peraturan ini, pemeriksaan kesehatan tenaga kerja terbagi menjadi 3 jenis yaitu: (1) pemeriksaan kesehatan sebelum kerja, (2) pemeriksaan kesehatan berkala, (3) pemeriksaan kesehatan khusus. Penyakit Akibat Kerja Menurut suma’mur faktor-faktor yang menjadi penyebab penyakit akibat kerja sebagai berikut: Faktor fisik.

Faktor kimiawi. Faktor biologis. Faktor fisiologis/ergonomis Faktor mental-psikologis. Peran Tenaga Kesehatan Kerja (Paramedis) dalam Perusahaan Problem kesehatan lingkungan kerja selama ini belum tertangani dengan baik.Masalah sanitasi lingkungan kerja, gizi tenaga kerja, keselamatan kerja dan kondisi kesehatan pada umumnya belum terpenuhi sebagaimana mestinya.Banyak manajemen perusahaan menganggap

(4)

merupakan hal yang merugikan dalam anggaran perusahaan.

Akibatnya, dokter perusahaan bukan merupakan prioritas. Tinjauan Umum Tentang Lingkungan Kerja dan Hygiene Lingkungan Kerja Tinjauan Umum Tentang Lingkungan Kerja Lingkungan kerja merupakan bagian yang tidak bisa dipisahkan dari jenis dan lokasi pekerjaan.Produktivitas dari pekerjaan salah satunya tergantung dari tempat dan lingkungan bekerja.

Menurut Sihombing ruang lingkup lingkungan kerja terdiri dari suasana kerja, hubungan dengan rekan kerja, hubungan antara bawahan dengan pimpinan, tersedianya fasilitas bagi tenaga kerja. Tinjauan Umum Tentang Hygiene Lingkungan Kerja Menurut Heru Subaris dan Haryono hygiene lingkungan kerja adalah ilmu dan seni yang mencurahkan perhatian pada pengenalan, evaluasi dan kontrol faktor lingkungan dan stress yang muncul di tempat kerja yang mungkin menyebabkan kesakitan, gangguan kesehatan dan kesejahteraan atau menimbulkan ketidaknyamanan pada tenaga kerja maupun lingkungannya.Tujuan hygiene lingkungan kerja yaitu menerapkan teknologi di lingkungan kerja sehingga paparan zat berbahaya baik kimia, fisika, biologik atau ergonomik bisa diperkecil atau diminimalkan.

Menurut Heru Subaris dan Haryono klasifikasi faktor lingkungan kerja yang membahayakan kesehatan adalah: Faktor fisik yairu tekanan panas, kebisingan, penerangan, radiasi, vibrasi, dan sebagainya Faktor bahan kimia yaitu yang

berhubungan dengan produksi, pengolahan, pengangkutan, penyimpanan, distribusi. Dapat berbentuk gas, aerosol, dust (debu) dan cairan.

Faktor biologik yaitu virus, bakteri, jamur, parasit, insecta dan ricketsia Faktor ergonomik Faktor Psikis yaitu ketegangan dan tekanan mental. METODE Penelitian ini dilakukan dalam dua cara yaitu penelitian kepustakaan guna memperoleh data sekunder dan selanjutnya penelitian lapangan guna memperoleh data primer.

Penelitian Kepustakaan Penelitian kepustakaan dilakukan dengan mempelajari bahan hukum yang berkaitan dengan permasalahan yang terdiri atas : Bahan Hukum Primer. Bahan Hukum Sekunder. Penelitian Lapangan Penelitian lapangan dilakukan dengan cara mengumpulkan data melalui penelitian lapangan ke lokasi penelitian. Lokasi penelitian adalah PD. Taru Martani yang beralamat di Jalan Kompol B. Suprapto 2A Yogyakarta, Kode Pos: 55225.

Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling yaitu pengambilan sampel yang didasarkan pada kriteria tertentu yang di pandang

(5)

data. Kriteria yang dimaksud yaitu para pekerja PD. Taru Martani yang telah bekerja 2 tahun, menjadi pekerja tetap dan pernah merasakan dampak buruk misalnya sakit dari lingkungan kerja yang tidak sehat, dari 300 pekerja diambil sampel 8 orang pekerja. Responden Responden dalam penelitian ini adalah mereka yang terlibat secara

langsung dalam pelaksanaan jaminan kesehatan kerja, yaitu delapan (8) pekerja PD. Taru Martani yang masuk kategori sampling : 2 orang di bagian kepompong (pengisian isi cerutu) 1 orang di bagian linting (menggulung cerutu) 2 orang di bagian basahin (membersihkan daun tembakau dengan air) 3 orang di bagian packing Terknik, Alat Pengumpulan Data, dan analisis Cara pengumpulan data dilakukan dengan wawancara atau interview.

Alat yang dilakukan untuk pengumpulan data adalah pedoman wawancara yang bersifat semi terstruktur yaitu kombinasi antara pedoman wawancara terstruktur dan pedoman wawancara tidak terstruktur. Data yang diperoleh dianalisis secara kualititatif HASIL DAN PEMBAHASAN Pelaksanaan Jaminan Kesehatan Bagi Pekerja di PD. Taru Martani

Yogyakarta Keadaan para Tenaga Kerja PD. Taru Martani Perusahaan cerutu PD. Taru Martani memiliki pekerja 310 tenaga kerja.

Jumlah tenaga kerja tersebut terbagi dalam lima bagian yaitu bagian basahin, bagian kepompong, bagian linting, bagian nimbang dan bagian packing. Penempatan posisi kerja di PD. Taru Martani didasarkan pada keahlian tenaga kerja.Keahlian pekerja ini sangat dipengaruhi oleh tingkat pendidikan pekerja. Pekerja yang menempati bagian kepompong dan linting sebagaian besar memiliki ijasah SD sampai SMP.

Pekerja yang memiliki ijasah SMA menempati posisi di bagian packing, basahin dan nimbang. Tingkat pendidikan yang dimiliki oleh pekerja di PD. Taru Martani adalah SD 100 tenaga kerja, SMP 45 tenaga kerja dan SMA 157 tenaga kerja. Perjanjian Kerja di PD. Taru Martani Hubungan hukum antara tenaga kerja dengan pihak PD. Taru Martani berdasarkan atas perjanjian kerja.Hak dan kewajiban para pihak dan syarat kerja dituangkan secara rinci dalam perjanjian kerja bersama, yaitu Perjanjian Kerja Bersama Tahun 2007-2009 PD.

Taru Martani Yogyakarta.Perjanjian Kerja Bersama ini dibuat oleh pengusaha bersama dengan serikat pekerja PD. Taru Martani Yogyakarta. Proses Pembuatan Cerutu Produksi cerutu di pabrik ini melewati beberapa tahap. Pada tahap persiapan, tembakau kering yang sebagian besar diperoleh di wilayah Besuki, Jember, Jawa Timur dikeluarkan dari gudang untuk pembasahan selama semalam.

(6)

dipisahkan menurut kualitas fisiknya, ada yang digunakan untuk campuran isi cerutu, (filler), pembungkus dalam (omblad/binder) dan pembungkus luar (dekblad/wrapper). Tembakau yang telah disortir kemudian disiapkan untuk memasuki tahap pembuatan kepompong cerutu.

Pada tahap ini, cerutu dibalut dengan omblad dan selanjutnya dilinting menggunakan dekblad. Di sinilah keunikan pembuatan cerutu Taru Martani, pelintingan cerutu masih mengandalkan ketrampilan para pekerja namun bisa menghasilkan ukuran yang relatif seragam satu sama lain. Selesai tahap ini, cerutu yang telah dilinting dipotong dan disortir.

Pada tahap terakhir produksi, cerutu memasuki tahap fumigasi, pendinginan,

pengeringan dan fermentasi agar hama tembakau (lasioderma) mati. Tahap ini sangat penting sebab cerutu yang bebas hama akan memiliki umur simpan yang lebih panjang dan kenikmatannya pun lebih tahan lama. Selesai tahap tersebut, cerutu diberi label atau merek, dibungkus dan dikemas untuk selanjutnya didistribusikan ke konsumen. Produk cerutu Taru Martani dikenal dengan sebutan ”Cigar van Java”. Hingga saat ini, Taru Martani telah memproduksi 14 jenis cerutu, yaitu Cigarillos, Extra Cigarillos,

Senioritas, Panatella, Half Corona, Corona, Super Corona/Grand Corona, Boheme, Royal Perfecto, Rothschild, and Churchill.

Sementara sebagai variasinya, Taru Martani memproduksi cerutu dalam tiga aroma, yaitu nature cigar atau murni tembakau, flavour cigar atau tembakau dengan tambahan aroma (mint, vanila, rhum, hazelnut) dan mild cigar. Senator dan Mundi Victor adalah cerutu utama karena telah diproduksi sejak awal berdirinya pabrik ini, meski baru diberi merek pada tahun 1952. PD.

Taru Martani juga memproduksi tembakau rajang dengan merek Van Nelle, Drum, dan Countryman. Pelaksanaan Jaminan Kesehatan Kerja Bagi Pekerja di PD. Taru Martani Berdasarkan penelitian di lapangan diperoleh data bahwa PD. Taru Martani telah memiliki kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja yang tercantum dalam perjanjian kerja bersama akan tetapi pada kenyataannya terjadi banyak

penyimpangan-penyimpangan yang tidak sesuai dengan perjanjian kerja bersama bahkan juga tidak mentaati peraturan-peraturan lainnya yang telah ditetapkan oleh pemerintah.

Dari hasil penelitian, pelaksanaan jaminan kesehatan yang merupakan hak-hak dari tenaga kerja PD. Taru Martani yang dilanggar dengan alasan bermacam-macam.Tentu saja alasan tersebut tidak bisa dibenarkan karena tenaga kerja patut dan berhak

(7)

mendapatkan perlindungan secara manusiawi. Hak mendapatkan pemeriksaan kesehatan fisik badan, kondisi mental dan kemampuan fisik dari tenaga kerja Dalam rangka menjamin kemampuan fisik dan kesehatan tenaga kerja yang sebaik-baiknya perlu diadakan pemeriksaan kesehatan yang terarah maka pemerintah menerbitkan Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No.Per.02/MEN/1980 tentang pemeriksaan kesehatan tenaga kerja dalam penyelengaraan keselamatan kerja. Berdasarkan hasil penelitian yang penulis peroleh, pemeriksaan kesehatan tersebut selama ini belum pernah dijalankan oleh PD. Taru Martani.Keterangan yang penulis peroleh dari tenaga kerja bahwa dari awal bekerja sampai sekarang belum pernah sekali pun pihak pengusaha melakukan pemeriksaan tersebut terhadap tenaga kerja.

Keterangan dari tenaga kerja tersebut lalu penulis bandingkan dengan keterangan dari pihak PD.

Taru Martani, mereka menjelaskan bahwa pemeriksaan-pemeriksaan tersebut dirasa tidak diperlukan karena selama ini tidak ada tenaga kerja yang mengalami penyakit akibat kerja atau terganggu kesehatan kerjanya yang begitu parah sehingga diperlukan pemeriksaan-pemeriksaan tersebut.Pihak PD. Taru Martani sendiri juga menjelaskan bahwa, selama ini sudah menyediakan seorang dokter yang berpraktik 3 (tiga) kali dalam 1 (satu) minggu yaitu hari Senin, Rabu dan Jum’at untuk memeriksa kondisi kesehatan tenaga kerja yang tidak prima sesuai dalam Bab VII Pasal 30 ayat 7 (tujuh) Perjanjian Kerja Bersama Antara Pengusaha (Direksi) PD. Taru Martani dengan Serikat Pekerja PD.

Taru Martani, sehingga pengusaha sudah menjalankan kewajibannya untuk memberikan hak tenaga kerja berkaitan tentang pemeriksaan kesehatan terhadap tenaga kerja. Hak mendapatkan Alat Perlindungan Diri (APD) yang diwajibkan kepada tenaga kerja Salah satu upaya pencegahan agar kesehatan para tenaga kerja selalu terjaga adalah dengan menggunakan alat pelindung diri (APD) dan itu merupakan hak dari tenaga kerja untuk mendapatkan alat pelindung diri di tempat bekerja.Sesuai dengan Surat Edaran Dirjen Binawas No.

SE 05/BW/1997 tentang Penggunaan Alat Pelindung Diri menyimpulkan bahwa alat pelindung diri menjadi suatu hal yang penting pada saat para tenaga kerja menjalankan pekerjaannya karena sebagain jam mereka di habiskan di tempat bekerja bergulat dengan mesin-mesin dan bahan-bahan yang berbahaya. Alat pelindung diri yang selama ini disediakan oleh pihak PD.

Taru Martani hanyalah alat pelindung yang sekedarnya saja bahkan ketika alat pelindung diri itu sudah tidak layak pakai lagi pihak PD. Taru Martani terkesan tidak

(8)

memperdulikan. Keterangan yang penulis dapatkan dari pihak PD. Taru Martani bahwa penyediaan alat pelindung diri sudah dilakukan sesuai dengan Bab VII Pasal 30 ayat 4 (empat) Perjanjian Kerja Bersama Antara Pengusaha (Direksi) PD. Taru Martani dengan Serikat Pekerja PD.

Taru Martani menyebutkan ”Pengusaha menyediakan alat-alat keselamatan dan

kesehatan kerja pada bidang-bidang tugas yang membutuhkan”, akan tetapi selama ini pihak pengusaha membela diri bahwa tenaga kerjalah yang selama ini tidak merawat dan membersihkan secara teratur alat pelindung diri tersebut sehingga alat pelindung diri cepat rusak dan tidak layak pakai. Penulis dapat menarik kesimpulan dari

pengamatan langsung di lapangan, keterangan beberapa tenaga kerja dan keterangan pihak PD.

Taru Martani bahwa alat pelindung diri yang dipergunakan oleh tenaga kerja sudah tidak layak pakai dan harus segera diganti.Tenaga kerja juga sudah rajin membersihkan alat-alat pelindung diri tetapi jika alat-alat pelindung diri tersebut dipergunakan tiap hari tentu pasti ada bagian-bagian tertentu yang rusak atau sudah tidak nyaman lagi, sehingga tenaga kerja malas mempergunakannya. Hal ini tentu akan membahayakan kesehatan tenaga kerja.

Hal sepenting ini tidak menjadi prioritas bagi pihak PD. Taru Martani untuk segera mengganti alat-alat pelindung diri tersebut. Hak mendapatkan fasilitas pertolongan pertama pada tenaga kerja yang sakit pada waktu bekerja Menurut Bab VII Pasal 30 ayat 6 (enam) Perjanjian Kerja Bersama Antara Pengusaha (Direksi) PD. Taru Martani dengan Serikat Pekerja PD.

Taru Martani menyebutkan ”Pengusaha menyediakan 1 orang tenaga perawat resmi sebagai pengelola klinik perusahaan”. Pada kenyataannya dilapangan, pengusaha tidak menyediakan tenaga perawat tersebut dalam klinik perusahaan.Selama ini jika ada tenaga kerja yang jatuh sakit dan perlu pertolongan pertama yang merawat adalah sesama temannya atau tenaga kerja lainnya.Memang ada dokter yang praktik 3 kali dalam 1 minggu tetapi hal ini tentu saja tidak efektif mengingat bagaimana kalau ada tenaga kerja yang jatuh sakit ketika jadwal dokter tidak buka praktik. Pengaruh

Kesehatan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Pekerja PD.

Taru Martani Yogyakarta Kesehatan kerja sangat erat kaitannya dengan lingkungan kerja, jika lingkungan kerja bersih, nyaman, menyenangkan dan sehat tentu membuat tenaga kerja betah, tidak sering absensi, semangat bekerja sehingga tujuan produksi dapat tercapai. Dalam pratiknya dilapangan, berdasarkan data yang penulis peroleh lingkungan kerja pada PD.

(9)

Taru Martani sungguh jauh bila dikatakan normal, maksudnya lingkungan kerja tersebut tidak nyaman dan tidak bersih sehingga membuat tenaga kerja sering mengeluh.

Tenaga kerja sering mengeluh tentang lingkungan kerja yang tidak sehat, penyebab lingkungan kerja yang tidak sehat di PD. Taru Martani disebabkan oleh beberapa hal, yaitu: Kebersihan dalam ruangan yang kurang Penerangan yang tidak memadai Pengendalian suhu (iklim) yang tidak terkontrol dengan baik Sampah dibiarkan berhari-hari sehingga membuat bau yang tidak sedap atau tidak enak Menurut data perusahaan tenaga kerja yang jatuh sakit tiap tahunnya bertambah (2006-awal 2010). Pada tahun 2007 tenaga kerja yang sakit sebanyak 43 orang, tahun 2008 tenaga kerja yang sakit sebanyak 57 orang, tahun 2009 tenaga kerja yang sakit sebanyak 58 orang dan apada awal-awal bulan tahun 2010 sudah ada 6 tenaga kerja yang jatuh sakit. Menurut keterangan pihak PD. Taru Martani, setiap tahun tenaga kerja yang jatuh sakit tersebut merugikan perusahaan karena dengan tenaga kerja yang jatuh sakit maka target produksi di pasaran menjadi tidak terpenuhi sehingga perusahaan merugi karena pendapatan perusahaan mereka berkurang. Pihak PD.

Taru Martani tidak seharusnya belajar dari kejadian-kejadian yang sudah terjadi, dimana seharusnya pihak PD. Taru Martani mulai mengambil tindakan ketika mengetahui bahwa jaminan kesehatan yang selama ini diberikan dan menjadi hak tenaga kerja belum

maksimal diberikan dan belum menjadi prioritas yang utama, sehingga berpengaruh terhadap produktivitas.

PENUTUP Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan, selanjutnya dapat disimpulkan sebagai berikut: Pelaksanaan jaminan kesehatan kerja yang dilakukan oleh PD. Taru Martani yang dilandaskan pada perjanjian kerja bersama atau dengan peraturan pemerintah lainnya belum sepenuhnya diberikan atau dilakukan. Hak tenaga kerja PD. Taru Martani sebagaian sudah terlaksana tapi sebagaian besar belum pernah terlaksana.

Hak-hak tenaga kerja dalam perjanjian kerja bersama yang sudah terlaksana, yaitu: Hak tenaga kerja mendapatkan dokter perusahaan Hak tenaga kerja mendapatkan fasilitas klinik dan obat-obatan P3K Untuk hak-hak tenaga kerja di dalam perjanjian kerja bersama yang belum terlaksana, yaitu: Hak mendapatkan pemeriksaan kesehatan (pemeriksaan sebelum kerja, pemeriksaan berkala dan pemeriksaan khusus) Hak mendapatkan pelatihan dan pembinaan berkaitan dengan keselamatan dan kesehatan kerja Hak mendapatkan sarana dan prasarana berkaitan dengan kinerja (Penerangan yang memadai, pengendalian suhu yang terkontrol baik, alat pelindung diri yang aman dan nyaman) Hak mendapatkan lingkungan kerja yang bersih dan sehat Hak

(10)

mendapatkan fasilitas pertolongan pertama jika sakit Pengaruh kesehatan kerja terhadap produktivitas kerja bagi pekerja PD. Taru Martani sangat erat kaitannya. Lingkungan kerja PD.

Taru Martani yang tidak sehat, nyaman dan bersih membuat para tenaga kerja sering mengeluhkan sakit yang menyebabkan tenaga kerja sering absensi. Hal ini berpengaruh terhadap produktivitas kerja dan perusahaan tidak bisa memenuhi permintaan pasar. Jika kondisi tenaga kerja sehat maka hasil produktivitas akan tinggi dan tentu

keuntungan bagi perusahaan..

Beberapa beberapa tahun ke belakang pelaksanaan jaminan kesehatan sangat buruk, sehingga absensi tenaga kerja semakin meningkat tiap tahunnya dan cenderung

berpengaruh besar terhadap produktivitas kerja dan pada akhirnya tiap tahun pihak PD. Taru Martani merasa mengalami kerugian dibidang pendapatan. DAFTAR PUSTAKA Suma’mur, Higiene Perusahaan dan Kesehatan Kerja (HIPERKES), Jakarta : CV. Sagung Seto, 2009.

Heru Subaris dan Haryono, Hygiene Lingkungan Kerja, Jogyakarta : Mitra Cendikia Press, 2007. Iman Soepomo, Prof. S.H., Hukum Perburuhan Bidang Kesehatan Kerja, Jakarta : PT. Pradnya Paramita, cetakan keenam, 1986. Lalu Husni, Pengantar Hukum

Ketenagakerjaan, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2003. Sendjun Manulang, Pokok-Pokok Ketenagakerjaan Indonesia, Jakarta : Rineka Cipta, 1995.

Sentanoe Kertonegoro, Jaminan Sosial Prinsip Dan Pelaksanaannya Di Indonesia, Jakarta : PT. Mutiara Sumber Widya, cetakan kedua, 1987. Iman Soepomo, Prof. S.H., Hukum Perburuhan Bidang Hubungan Kerja, Jakarta : Djambatan, cetakan kedua, 1979. Tulus, Kebersihan Lingkungan Kerja, Surabaya : PT. Sukses Terpadu, 1992. Achmadi, Kaitan Kesehatan Kerja Dengan Kinerja Buruh, Semarang : PT. Putra Cipta, 1993. Prihanto, Peristilahan Gizi Dalam Dunia Kesehatan, Jakarta : CV.

Makmur Indo Jaya, 1992. Hadjan Mukti, Gizi Kerja Faktor Penting Bagi Buruh, Bandung : CV. Senta Mulia, 1993. Sugeng Prihatmojo, Tenaga Medis Dalam Perusahaan, Surabaya : CV. Bersinar Graha, 1993. Sutoyo, Motivasi Dalam Lingkungan Kerja, Surabaya : CV. Utama Prestasi, 2004. S. Wojowasito dan Drs. Tito Wasito W, Kamus Lengkap Inggeris-Indonesia Indonesia-Inggeris, Bandung : Hasta, 1980.

INTERNET SOURCES:

(11)

1% - https://atpw.files.wordpress.com/2013/03/e-5_atpw2012_ripkianto-edi-h-deviani-k_pen garuh-penerapan-program-k3-thp-produktifitas-tenaga-kerja.pdf <1% - http://eprints.ums.ac.id/24058/12/NASKAH_PUBLIKASI.pdf <1% - http://eprints.perbanas.ac.id/627/2/BAB%20II.pdf <1% - http://jp.feb.unsoed.ac.id/index.php/jeba/article/viewFile/1252/1356 <1% - https://nomensenbanunaek.blogspot.com/2014/10/jenis-jenis-metode-penelitian-keseh atan.html <1% - http://blog.binadarma.ac.id/poppy_indriani/ <1% - https://www.researchgate.net/publication/316753097_Mental_Health_and_Productivity_a t_Work_Does_What_You_Do_Matter <1% - https://shareme-share.blogspot.com/ <1% - http://staffnew.uny.ac.id/upload/131572380/penelitian/Muflihaini_Milade%20dan%20Su hartini,%202019_J._Phys.__Conf._Ser._1241_012028%20(1).pdf <1% - https://eprints.qut.edu.au/6983/2/6983.pdf <1% - https://apasih.pw/pentingnya-kesehatan-dalam-kehidupan-sehari-hari/ <1% - https://hseproject.blogspot.com/2015/02/ 1% - https://betterwork.org/in-labourguide/wp-content/uploads/Peraturan+Menteri+Perbur uhan+Nomor+7+Tahun+1964.pdf <1% - http://repository.ump.ac.id/2937/3/BAB%20II.pdf <1% - https://news.detik.com/suara-pembaca/924233/seorang-ibu-hamil-menyesal-naik-lion-air <1% - https://iimamwaluyo.blogspot.com/feeds/posts/default <1% - http://eprints.umm.ac.id/37770/3/jiptummpp-gdl-rustamnim2-49385-3-babii.pdf 1% - https://blognyapadil.blogspot.com/2014/12/konsep-olahraga-kesehatan.html <1% - http://digilib.unila.ac.id/19669/12/BAB%20II%20TINJAUAN%20PUSTAKA.pdf <1% - https://evinn68.blogspot.com/2016/12/perlindungan-tenaga-kerja.html 1% - https://hseproject.blogspot.com/2015/02/tinjauan-umum-safety-k3-dan-sistem.html 1% - https://www.teachmesoft.com/2018/12/penjelasan-mengenai-peraturan.html 1% - https://kartu-kuning.blogspot.com/2009/06/permenaker-no-per02men1980-tentang.ht ml <1% - https://bahtiarsite.blogspot.com/2012/10/soal-k3lh.html <1% - http://repositori.uin-alauddin.ac.id/3904/1/winarti%20aksurali.pdf

(12)

1% - https://id.scribd.com/presentation/382916683/FAKTOR-BIOLOGI <1% - https://tirto.id/benarkah-milenial-tidak-setia-kepada-perusahaan-czf7 <1% - http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/62912/Chapter%20II.pdf?seque nce=4&isAllowed=y 1% - https://putrisuciwulansari.blogspot.com/2015/06/wts-walk-through-survey.html 1% - https://handri-haryadi.blogspot.com/2011/12/laporan-kunjungan-ke-pt-kimia-farma.ht ml <1% - http://eprints.ums.ac.id/9450/1/J210050084.pdf <1% - http://digilib.unila.ac.id/20039/4/bab%203.pdf <1% - https://id.wikisource.org/wiki/Mekanisme_Impeachment_%26_Hukum_Acara_Mahkamah _Konstitusi/BAB_I_PENDAHULUAN/Metode_Penelitian <1% - http://repository.upi.edu/5670/6/S_ADP_0806865_Chapter3.pdf <1% - http://alfinnitihardjo.ohlog.com/sosiologi.cat4074.html <1% - https://dewinsoegara.blogspot.com/2010/12/skripsi-peran-kepala-sekolah-dalam.html <1% - https://konsultasiskripsi.com/tag/konsultasi-skripsi/page/29/ <1% - http://library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2HTML/2012201944DSBab2001/body.ht ml <1% - https://www.academia.edu/22080191/MANAJEMEN_AGRIBISNIS_ASPEK_SUMBERDAYA_ MANUSIA_PD._TARU_MARTANI_YOGYAKARTA <1% - http://ijm.telkomuniversity.ac.id/wp-content/uploads/2015/02/Vol.11-No.3-Oktober-201 1-Analisis-Yuridis-Kerjasama-antara-PT-Telkom-dan-IM-Telkom-Helni-M-J.pdf 6% - https://cerutuimpor.blogspot.com/2012/03/perkembangan-tembakau-di-indonesia.html 2% - https://enrikodamas.blogspot.com/2008/12/pabrik-cerutu-taru-martani-legenda.html 1% - https://cerutuimpor.blogspot.com/ <1% - https://cerutuimpor.blogspot.com/feeds/posts/default <1% - http://documents.worldbank.org/curated/en/298791526449450438/text/20180119-Tour ism-TDP-Project-ESMF-FINAL-full-Bahasa-BPIWwebsite.txt <1% - http://kharismayr.blogs.uny.ac.id/2016/06/15/kecelakaan-akibat-kerja-di-industri/ <1% - http://hukum.unsrat.ac.id/uu/uu_1_70.htm <1% - http://www.kesehatankerja.com/permenakertrans%20no.02.MEN.htm

(13)

<1% - https://materikitorang.blogspot.com/p/metabolisme-dasar-dasar-metabolisme.html <1% - https://www.academia.edu/33202577/PENERAPAN_PENGGUNAAN_ALAT_PELINDUNG_ DIRI_SEBAGAI_UPAYA_PERLINDUNGAN_TERHADAP_TENAGA_KERJA_DI_PT_BAYER_IND ONESIA-_BAYER_CROPSCEINCE <1% - https://www.academia.edu/34576982/HUBUNGAN_PERILAKU_PERAWAT_DENGAN_KEP ATUHAN_MENGGUNAKAN_ALAT_PELINDUNG_DIRI_APD_SESUAI_STANDARD_OPERATI NG_PROCEDURE_SOP_DI_RUANG_RAWAT_INAP_BADAN_LAYANAN_UMUM_DAERAH_B LUD_RUMAH_SAKIT_KONAWE_TAHUN_2015_SKRIPSI <1% - https://zuelone.blogspot.com/2014/11/dasar-hukum-kelembagaan-dan-keahlian-k3.ht ml <1% - https://www.safetyshoe.com/category/advices/page/5/ <1% - https://gajimu.com/pekerjaan-yanglayak/perjanjian-kerja-bersama-basis-data/perjanjian -kerja-bersama-antara-pt-parigi-laju-sakti-dengan-pengurus-komisariat-serikat-buruh-s ejahtera-indonesia---2015-2017 <1% - https://asuransi-tabungan.blogspot.com/feeds/posts/default <1% - https://contoh-contohskripsi.blogspot.com/2010/03/pengaruh-motivasi-dan-pengalam an-kerja.html <1% - https://contoh-contohskripsi.blogspot.com/2010/03/pengaruh-perkembangan-jumlah-pelanggan.html <1% - https://riki-mandala.blogspot.com/2014/01/ergonomi-faktor-faktor-lingkungan-kerja.ht ml <1% - https://rumahilmupart3.blogspot.com/2016/09/sekripsi-analisis-kinerja-aparatur-desa.ht ml <1% - https://darusnal.blogspot.com/2011/04/perjanjian-kerja-bersama.html <1% - https://id.123dok.com/document/6qmwk37z-perlindungan-hukum-terhadap-tenaga-ke rja-perkebunan-studi-kasus-pt-perkebunan-nusantara-ii.html <1% - https://kumpulanrahasiasahabat.blogspot.com/2015/06/materi-k3-kesehatan-dan-kesel amatan.html#! <1% - http://garuda.ristekdikti.go.id/journal/view/14956

(14)

<1% - https://retnofisip.blogspot.com/2013/02/cina-vs-indonesia.html <1% - http://scholar.unand.ac.id/3744/4/DAFTAR%20PUSTAKA.pdf <1% - https://id.123dok.com/document/eqo3n6kq-analisa-hukum-pengaturan-syarat-syarat-k erja-dan-hak-hak-normatif-dalam-perjanjian-kerja-bersama-studi-pada-pt-umada-di-m edan.html <1% - http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/64881/Reference.pdf?sequence =2&isAllowed=y <1% - https://bondanserbaneka.blogspot.com/

Referensi

Dokumen terkait

i. memanggil orang untuk didengar dan diperiksa sebagai tersangka atau saksi j. tindakan lain menurut hukum yang bertanggung jawab. Pemalsuan akta dapat dilakukan baik secara

dipindahkan termasuk perpindahan ibuKota ke Banyuwangi. Pada zaman pemerintahan Banyuwangi dipegang Bupati Mas Alit, perkembangan agama Islam tidak dapat dibendung

Wali Kota Batu dewanti Rumpoko (dua dari kiri) mengunjungi dusun Brau yang menjadi korban longsor kemarin... DI MALANG, ada warung kecil di tepi jalan, tapi menjadi langganan

Sejarah akustik bisa dimulai dari sekitar tahun 1490 dari catatan harian Leonardo da Vinci yang berbunyi “Dengan menempatkan ujung pipa yang panjang didalam laut dan ujung lainnya di

Adalah besarnya daya yang dibutuhkan untuk mengatasi gaya hambat dari badan kapal (hull), agar kapal dapat bergerak dari satu tempat ke tempat lain dengan kecepatan servis sebesar

Dalam proses pembuatan komik Super Jamu, komik ini menggunakan teknik manual dan digital. Penggambaran line art, paneldan balon katamenggunakan teknik manual. Editing,

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui peningkatan karakter mandiri dan keterampilan komunikasi matematis siswa melalui penerapan model Think­Talk­ Write (TTW) berbantuan

Walaupun adamis-understanding terhadap kisah pencobaan Yesus (sebagaimana yang telah dijelaskan dalam bagian analisa isi lagu) tetapi makna baris ini adalah jelas,