SEJARAH AKUSTIK dan GELOMBANG SUARA
SEJARAH
Sejarah akustik bisa dimulai dari sekitar tahun 1490 dari catatan harian Leonardo da Vinci yang berbunyi “Dengan menempatkan ujung pipa yang panjang didalam laut dan ujung lainnya di telinga Anda, maka Anda dapat mendengarkan kapal-kapal laut di kejauhan” Sejarah akustik perikanan dimulai dengan sonar banyaknya penelitian tentang perambatan suara di dalam air
Diantara yang terkenal adalah Daniel Colloden (1822), beliau menggunakan sebuah lonceng bawah air untuk menghitung kecepatan perambatan suara di dalam air. Lalu Lewis Nixon (1906) yang mencoba mengukur puncak gunung es
Perkembangan dipicu oleh kebutuhan militer untuk mendeteksi kondisi di bawah permukaan air terutama setelah ditemukannya kapal selam
Dalam perkembangan selanjutnya ada nama Paul Langevin yang tahun 1915 menemukan alat sonar pertama untuk mendeteksi kapal selam dengan menggunakan sifat-sifat piezoelektik kuartz. Meski tak sempat terlibat lebih jauh dalam upaya perang, karya Langevin berpengaruh besar dalam desain sonar.
Hasil dari perkembangannya adalah SONAR (SOUND NAVIGATION AND RANGING) SONAR
Sonar adalah sebuah teknik yang memanfaatkan perambatan suara didalam air untuk mengetahui keberadaan obyek yang berada dibawah permukaan air.
Berdasarkan cara kerjanya sonar dapat dibagi ke dalam 2 jenis a.Sonar aktif
Sonar jenis aktif memancarkan gelombang suaranya sendiri dan menerima pantulannya.Hasil pantulan dari sonar aktif akan berbeda dari gelombang suara yang dipancarkan akibat pengaruh objek yang dipantulkan
Sonar ini baru ditemukan pada tahun 1918 b. Sonar pasif
Yang didengar oleh sistem sonar ini adalah noise atau suara yang ditimbulkan oleh objek seperti mesin dan propeler kapal,
Sonar jenis ini tidak dapat mendeteksi kedalaman tetapi dapat mendeteksi jenis objek dan jaraknya
CARA KERJA SONAR
SONAR bekerja dengan cara mengirimkan gelombang suara ke dalam air kemudian menunggu pantulan (echo) dari gelombang suara tersebut
Suara merambat di dalam medium dengan kecepatan yang konstan. Dari persamaan kecepatan sederhana
�=�×1/2 � �=��/2
maka kita dapat menghitung jarak dari objek yang memantulkan dengan sumber gelombang. Faktor ½ muncul karena waktu yang dibutuhkan oleh gelombang suara untuk merambat adalah 2x
Alat untuk memancarkan gelombang suara disebut Transducer Alat untuk menerimanya disebut Receiver\
Umumnya untuk sonar sederhana kedua alat ini digabungkan ke dalam satu paket Transceiver FISH FINDER
Fish finder adalah jenis sonar khusus yang dirancang untuk mendeteksi ikan (atau makhluk biologis lainnya) di dalam air.
Prinsip kerjanya sama persis dengan sonar, tetapi karena targetnya makhluk hidup yang relatif lebih kecil dan dapat bergerak ada beberapa penyesuaian pada fish finder
Frekuensi suara yang dihasilkan lebih tinggi (20-200kHz) Mampu membedakan target individu
Gelombang suara dipantulkan oleh tubuh ikan, utamanya dipantulkan oleh gelembung renang jadi dengan penelitian lebih lanjut dan bank data akustik dapat ditentukan jenis ikan tersebut KEGUNAAN SONAR
1. Pengukuran Kedalaman Dasar Laut (Bathymetry)
2. Pengidentifikasian Jenis-jenis Lapisan Sedimen Dasar Laut (Subbottom Profilers). Dengan sonar subbottom profilers. Frekuensi lebih rendah jadi bisa menembus lebih dalam dan sinyalnya lebih bertenaga.
Dengan adanya klasifikasi lapisan sedimen dasar laut dapat menunjang dalam menentukkan kandungan mineral dasar laut dalam.
3. Pemetaan Dasar Laut (Sea bed Mapping)
sonar dapat menghasilkan tampilan peta dasar laut dalam tiga dimensi. Dengan teknologi akustik bawah air yang canggih ini dan dikombinasikan dengan data dari subbottom profilers, akan diperoleh peta dasar laut yang lengkap dan rinci.
4. Pencarian kapal-kapal karam di dasar laut
Pencarian kapal-kapal karam dapat ditunjang dengan teknologi sonar. Dengan teknologi ini, lokasi kapal karam dapat ditentukan dengan tepat.
Teknologi akustik bawah air ini dapat menunjang eksplorasi dan eksploitasi dalam bidang Arkeologi bawah air (Underwater archeology) dengan tujuan untuk mengangkat dan mengidentifikasikan kepermukaan laut benda-benda yang dianggap bersejarah. 5. Penentuan jalur pipa dan kabel dibawah dasar laut
Pemasangan pipa dan kabel komunikasi dasar laut membutuhkan data yang akurat mengenai kondisi dasar lautnya dengan peta dasar laut yang baik juga data dari subbottom profiler pipa dan kabel dapat ditempatkan di daerah yang sesuai dan pemasanganya akan lebih mudah
6. Analisa Dampak Lingkungan di Dasar Laut
Teknologi akustik bawah air Sonar ini dapat juga menunjang analisa dampak lingkungan di dasar laut.
SEJARAH AKUSTIK
dapat berupa plankton, ikan, jenis subtrat maupun kandungan minyak yang berada di bawah dasar perairan.
Sejarah perkembangan akustik kelautan dimulai sekitar tahun 1490 berasal dari catatan harian Leonardo da vinci yang menuliskan : “Dengan menempatkan ujung pipa yang panjang didalam laut dan ujung lainnya di telinga anda, dapat mendengarkan kapal-kapal laut dari kejauhan”. Ini mengindikasikan bahwa suara dapat berpropagasi di dalam air. Ini yang disebutkan dengan Sonar pasif ( passive Sonar) karena kita hanya mendengar suara yang ada. Pada abad ke 19, Jacques and Pierre Currie menemukan piezoelectricity, sejenis kristal yang dapat membangkitkan arus listrik jika kristal tersebut ditekan, atau jika sebaliknya jika kristal tersebut dialiri arus listrik mak kristal akan mengalami tekanan yang akan menimbulkan perubahan tekanan di permukaan kristal yang bersentuhan dengan air. Selanjutnya signal suara akan berpropagansi didalam air. Ini yang selanjutnya disebut dengan Sonar Aktif( Active Sonar). Perkembangan akustik yang sangat pesat pada saat Perang Dunia pertama terutama digunakan untuk pendeteksian kapal-kapal selam yang ada dibawah laut. Pendeteksian ini menggunakan 12 hydrophone (yang setara dengan microphone untuk penggunaan didarat) yang diletakan memanjang di bawah kapal laut untuk mendengarkan sinyal suara yang berasal dari kapal selam. Setelah Perang Dunia I, perkembangan akustik kelautan cenderung stgnan ini dikarenakan pada saat itu belum adanya perkembangan lebih lanjut dan penggunakan akustik kelautan lebih difokuskan untuk keperluan militer. Pada saat Perang Dunia di mulai penggunakaan akustik kembali berkembang dengan pesat. Penggunaan torpedo yang menggunakan sinyal akustik untuk mencari kapal musuh adalah penemuan yang hebat pada jaman itu.
Setelah selesainya Perang Dunia II, akustik tidak hanya digunakan untuk keperluan militer saja, tetapi akustik banyak digunakan untuk keperluan non-militer diantaranya mempelajari proses perambatan suara didalam medium air; penelitian sifat-sifat akustik dari air dan benda-benda bawah air; pengamatan benda-benda dari echo yang mereka hasilkan; pendeteksian sumber-sumber suara bawah air; komunikasi dan penetapan posisi dengan alat akustik bawah air.
counter. Perkembangan yang menyolok ini tidak hanya di Inggris tetapi juga di Norwegia, Amerika, Jepang, Jerman dan sebagainya.
Kemudian setelah diketemukan digital echo integrator dual beam acoustic system, split beam acoustic system, quasy ideal beam system dan aneka echo processor canggih lainnya, barulah ketelitian dan ketepatan pendugaan stock ikan dapat ditingkatkan sehingga akhir-akhir ini peralatan akustik menjadi peralatan standar dalam pendugaan stock ikan dan manajemen sumberdaya perikanan.
Ruang Lingkup Akustik Kelautan 1. Militer
Alat akustik digunakan untuk kegiatan militer dan sangat canggih untuk saat ini. Negara Amerika telah mengembangkan akustik dan menghasilkan suatu Akustik Perangkat Long Range (LRAD), perangkat jarak jauh yang berasal dan peringatan beam yang diarahkan akustik. LRAD dikembangkan untuk berkomunikasi pada rentang operasional dengan kewenangan dan unggul dalam tinggi kebisingan pada lingkungan ambient. LRAD dirancang untuk komunikasi di 300 meter diatas tanah dan 500 + meter di atas air, LRAD juga dapat mengeluarkan nada peringatan 1 Biologi Kelautan
Suatu kajian Pengetahuan dalam menentukan jenis spesies, tingkah laku ikan serta lainnya.
2 Perkapalan
Perancangan alat tangkap berbasis akustik agar hasil tangkapan maksimal dan tidak tepat sasaran, karena dengan akustik dapat dideteksi kumpulan suatu ikan.
3 Pemetaan
Data dari pengukuran kedalaman dengan alat akustik nantinya dapat dijadikan suatu peta dasar laut.
4 Oseanografi kelautan
Suatu kajian Pengetahuan yang mempelajari tentang sifat-sifat laut, baik dalam kimia, fisik, maupun bio-geo dan hal – hal yang bersifat kelautan lainnya menggunakan suatu alat akustik.
5 Industri
Manfaat Akustik kelautan