i
APLIKASI KITAB SULLAM AL-NAYYIRAIN DALAM PENETAPAN AWAL BULAN KAMARIAH LAJNAH FALAKIYAH PONDOK
PESANTREN MIFTAHUL HUDA GADING KOTA MALANG
S K R I P S I
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Program Strata 1 ( S 1 )
dalam Ilmu Syari’ah dan Hukum
Dosen Pembimbing I: Drs. H. Eman Sulaeman, M.H. Dosen Pembimbing II: Dr. H. Ahmad Izzuddin, M. Ag
Oleh :
Muchammad Aminullah NIM : 1 2 2 1 1 1 0 8 4
PROGRAM STUDI ILMU FALAK FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG 2016
ii
iii iii
iv MOTTO
َّ نِإَف
َّ
ََّعَم
َّٱ
َّ ل
َّ سُع
َِّر
َّ
َّ سُي
ا ًر
َّ
٥
َّ
َّ نِإ
َّ
ََّعَم
َّٱ
َّ ل
َّ سُع
َِّر
َّ
َّ سُي
َّ ر
اَّ
٦
“Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”
(QS: Al-Insyirah ayat 5-61)
1
v
PERSEMBAHAN
Skripsi ini penulis persembahkan untuk
Abah Mochammad Ichsan dan Ibu Chotimatul Chusnah
yang selalu mendukung dan mendoakan setiap langkah penulis sejak
kecil hingga sekarang.
Juga kepada seluruh keluarga penulis,
Mbak Durrotun Nafisah dan Mas Muhsonul Huda,
Mas Muhammad Ubaidillah,
Mas Achmad Sya’roni dan Mbak Isnaini
yang selalu memotivasi penulis.
Tak lupa untuk Dua Keponakan saya,
Riziq Ahmad Aziz dan Dewi Aisyah,
yang selalu jadi penyemangat penulis.
Semoga Allah senantiasa memberikan kesehatan pada mereka semua.
vi
DEKLARASI
Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab penulis menyatakan bahwa skripsi ini tidak berisi materi yang telah pernah ditulis oleh orang lain atau diterbitkan. Demikian juga skripsi ini tidak berisi satu pun pikiran-pikiran orang lain kecuali informasi yang terdapat dalam referensi yang dijadikan bahan rujukan dalam penelitian ini.
Semarang, 6 Juni 2016 Penulis,
Muchammad Aminullah NIM : 122111084
vii
ABSTRAK
Lajnah Falakiyah Pondok Pesantren Miftahul Huda ((PPMH) Gading Kota Malang dalam menetapkan awal bulan Kamariah seringkali berbeda dengan Pemerintah. Dalam penetapan awal bulan kamariah menggunakan kitab Sullam al-Nayyiraini, dimana Kitab Sullam al-Nayyiraini sudah jarang digunakan dalam penetapan awal bulan kamariah. Namun kriteria yang digunakan kriteria dua derajat sebagaimana Pemerintah. Hal ini dilakukan oleh PPMH hingga sekarang.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif bersifat interaktif studi kasus.. Data primer yang penulis gunakan adalah Surat Keterangan tentang Penetapan
Awal Bulan Kamariah Lajnah Falakiyah PPMH dan wawancara. Sedang data
sekunder adalah seluruh dokumen berupa Kitab Sullam al-Nayyiraini,buku, tulisan,
makalah-makalah yang berkaitan dengan objek penelitian. Data-data tersebut kemudian di analisis dengan menggunakan metode deskriptif-analitik.
Hasil penelitian ini menyatakan ada beberapa alasan mengapa Lajnah Falakiyah Pondok Pesantren Miftahul Huda masih menggunakan kitab Sullam al-Nayyiraini: 1) Secara historis kitab Sullam al-Nayyiraini sudah digunakan sejak masa Kiai Yahya, 2) Dasar pemikiran Lajnah Falakiyah PPMH menggunakan kitab Kitab Sullamun Nayyirain tercantum dalam kitab karya Muhammad Mansur bin Abdul Hamid bin Muhammad Damiri el-Betawi itu sendiri bahwa boleh bagi orang yang ahli hisab mengamalkan hisabnya, pendapat lain mengatakan wajib, demikian juga bagi orang yang membenarkan/ mempercayai (hasil hisab), 3) Kitab Sullam al-Nayyiraini diajarkan kepada para santri PPMH.
Implementasi kitab Sullam al-Nayyiraini oleh Lajnah Falakiyah PPMH dalam hal menentukan awal bulan kamariah tidak hanya berdasarkan ijtimak qabla al-Ghurub, melainkan masih mempertimbangkan kriteria imkan rukyat dua derajat sebagaimana pemerintah kecuali pada bulan Ramadan hanya menggunakan metode ijtimak qabla al-Ghurub Ini dilakukan sebagai langkah ihtiyat atau kehati-hatian dalam menjalankan ibadah puasa Ramadan dengan alasan lebih baik memulai puasa lebih dahulu daripada ketinggalan puasa sehari
Kata Kunci: Penetapan awal bulan kamariah, Lajnah Falakiyah Pondok Pesantren Miftahul Huda, Kitab Sullam al-Nayyiraini
viii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur penulis curahkan ke hadirat Allah SWT. atas segala limpahan rahmat, taufik, hidayah dan inayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Aplikasi Kitab Sullam al-Nayyirain dalam Penetapan Awal Bulan Lajnah Falakiyah Pondok Pesantren Miftahul Huda Gading Kota Malang”, dengan segala kemudahan yang diberikan-Nya.
Shalawat dan Salam semoga selalu terlimpahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW. beserta keluarga, sahabat, dan para pengikutnya yang telah memberikan teladan dalam kehidupan.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini dapat diselesaikan tidak luput dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis tidak lupa untuk menyampaikan terima kasih terutama kepada :
1. Kedua orang tua penulis beserta segenap keluarga, atas segala doa, perhatian, dukungan, kelembutan dan curahan kasih sayang yang tidak dapat penulis ungkapkan dalam untaian kata.
2. Kementrian Agama RI, Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren atas beasiswa yang diberikan selama menempuh masa perkuliahan.
3. Dekan Fakultas Syariah dan Hukum Islam UIN Walisongo Semarang dan Wakil Dekan yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dan memberikan fasilitas dalam masa perkuliahan.
4. Ketua Program Studi Ilmu Falak dan seluruh pengelola, atas segala bimbingan dan perhatiannya.
ix
5. Bapak Drs. H. Eman Sulaeman, M.H selaku Pembimbing I dan bapak Dr. H. Ahmad Izzuddin, M.Ag selaku Pembimbing II, terima kasih atas bimbingan dan pengarahan yang diberikan sejauh ini.
6. Keluarga Besar Pengasuh Pondok Pesantren Miftahul Huda Gading, KH. Abdurrohman Yahya, KH. Ahmad Arif Yahya, KH. Baidhowi Muslich, KH. Shohibul Kahfi, dan Jajaran Asatidz khusunya Ust. Ali Murtadlo dan Ust. Sulthoni, yang telah banyak membantu penulis dalam melakukan penelitian pada Penetapan Awal Bulan Kamariah Pondok Gading.
7. Keluarga besar Pondok Pesantren Darun Najah Semarang, khususnya KH. Sirodj Chudhori dan DR. KH. Ahmad Izzuddin, M.Ag, selaku pengasuh. syukran jazilan atas ilmu, bimbingan, dan arahannya.
8. Keluarga Besar Yayasan Pendidikan dan Pengajaran Al-Ittihad Poncokusumo Malang, KH. Masykur Hafidz sekeluarga dan KH. Abdulloh Hasan sekeluarga.
9. CSS MoRA UIN Walisongo Semarang sebagai tempat berlatih organisasi, begitu banyak ilmu dan pengalaman yang penulis dapatkan, juga kepada seluruh keluarga CSSMoRA, “Babarblast” khususnya, karena selama 4 tahun telah menemani lika-liku hidup penulis dalam senang maupun susah. 10. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dorongan kepada penulis
selama penulis studi di Fakultas Syariah dan Hukum Islam UIN Walisongo Semarang.
x
Tidak ada ucapan yang dapat penulis kemukakan di sini atas jasa-jasa mereka, kecuali hanya harapan semoga pihak-pihak yang telah penulis kemukakan di atas selalu mendapat rahmat dan anugerah dari Allah SWT.
Demikian skripsi yang penulis susun ini sekalipun masih belum sempurna namun harapan penulis semoga akan tetap bermanfaat dan menjadi sumbangan yang berharga bagi khazanah kajian ilmu falak.
Semarang, 6 Juni 2016 Penulis,
Muchammad Aminullah NIM: 122111084
xi
PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB - LATIN
Pedoman transliterasi yang digunakan adalah Sistem Transliterasi Arab -Latin. Berdasarkan Surat Keputusan Bersama Menteri Agama dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No. 158/1987 dan No. 0543 b/U/1987 tertanggal 22 Januari 1988.
A. Konsonan
B. Konsonan Rangkap
Konsonan rangkap yang disebabkan oleh syaddah ditulis rangkap. Contoh : نّيب = Bayyana, َّ ل ّزن = nazzala َّ
xii
C. Vokal
Vokal bahasa Arab seperti bahasa Indonesia terdiri dari vokal tunggal atau monoftong dan vokal rangkap atau diftong.
a. Vokal tunggal
Vokal bahasa Arab yang lambangnya berupa tanda atau harakat, transliterasinya yaitu:
b. Vokal rangkap
Vokal rangkap bahasa Arab yang lambangnya berupa gabungan antara harakat dan huruf, transliterasinya berupa gabungan huruf, yaitu :
c. Vokal panjang
Vokal panjang yang lambangnya berupa harakat dan huruf, transliterasinya berupa huruf dan tanda, yaitu :
xiii D. Ta Marbuṭah
Ta marbuṭah yang hidup atau mendapat harakat fatah, kasrah dan damah, transliterasinya adalah “t”. Ta marbuṭah yang mati atau mendapat harakat sukun, transliterasinya adalah “h”. Kalau pada kata yang terakhir dengan ta marbuṭah diikuti oleh kata yang menggunakan kata sandang al serta bacaan kedua kata itu terpisah, maka ta marbuṭah itu ditransliterasikan dengan “h”.
E. Syaddah (Tasydid)
Syaddah atau tasydid yang dalam sistem tulisan Arab dilambangkan dengan sebuah tanda, yaitu tanda syaddah atau tanda tasydid, dalam transliterasi ini tanda syaddah tersebut dilambangkan dengan huruf, yaitu huruf yang sama dengan huruf yang diberi tanda syaddah itu.
F. Kata Sandang
Kata sandang dalam sistem tulisan Arab dilambangkan dengan huruf, yaitu لا, namun, dalam transliterasi ini kata sandang itu dibedakan atas kata sandang yang diikuti oleh huruf syamsiyah dan kata sandang yang diikuti oleh huruf kamariah. Kata sandang yang diikuti oleh huruf syamsiyah ditransliterasikan sesuai dengan bunyinya, yaitu “ l ” diganti dengan huruf
xiv
yang sama dengan huruf yang langsung mengikuti kata sandang itu. Kata sandang yang diikuti oleh huruf kamariah ditransliterasikan sesuai dengan aturan yang digariskan di depan dan sesuai pula dengan bunyinya. Baik diikuti oleh huruf syamsiyah maupun kamariah, kata sandang ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya dan diberi tanda hubung ( - ).
G. Hamzah
Hamzah ditransliterasikan dengan apostrof. Namun, itu hanya berlaku bagi hamzah yang terletak di tengah dan di akhir kata. Apabila terletak di awal kata, hamzah tidak dilambangkan karena dalam tulisan Arab berupa alif.
H. Penulisan Kata
Pada dasarnya setiap kata, baik fiil (kata kerja), isim maupun haraf, ditulis terpisah. Hanya kata-kata tertentu yang penulisannya dengan huruf Arab sudah lazim dirangkaikan dengan kata lain – karena ada huruf atau harakat yang dihilangkan - , maka dalam transliterasi ini penulisan kata tersebut dirangkaikan juga dengan kata lain yang mengikutinya.
I. Pemakaian Huruf Kapital
Meskipun dalam sistem tulisan Arab huruf kapital tidak dikenal, dalam transliterasi ini huruf tersebut digunakan juga. Penggunaan huruf kapital seperti yang berlaku dalam Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan, antara lain, huruf kapital digunakan untuk menuliskan huruf awal, nama diri dan permulaan kalimat. Apabila nama diri itu
xv
didahului oleh kata sandang, maka yang ditulis dengan huruf kapital tetap huruf awal nama diri tersebut, bukan huruf awal kata sandangnya.
xvi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN NOTA PEMBIMBING ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
HALAMAN MOTTO ... iv
HALAMAN PERSEMBAHAN... v
HALAMAN DEKLARASI... vi
HALAMAN ABSTRAK ... vii
HALAMAN KATA PENGANTAR ... viii
PEDOMAN TRANSLITERASI ... xi
HALAMAN DAFTAR ISI ... xvi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1 B. Rumusan Masalah ... 7 C. Tujuan Penelitian ... 8 D. Manfaat Penelitian ... 8 E. Telaah Pustaka ... 8 F. Metode Penelitian ... 10
1. Sumber dan Jenis Data ... 10
2. Tehnik Pengumpulan Data ... 11
xvii
G. Sistematika Penulisan ... 13
BAB II HISAB DAN RUKYAT DALAM PENETAPAN AWAL BULAN KAMARIAH
A. Pengertian Hisab dan Rukyat
1. Pengertian Hisab... 15 2. Pengertian Rukyat... 16 B. Dasar Hukum Hisab dan Rukyat
A. Dasar Hukum al-Quran... 18 B. Dasar hukum dari Hadis... 19 C. Sejarah dan Perkembangan Hisab dan Rukyat di Indonesia... 20 D. Metode Hisab dan Rukyat Indonesia
1. Metode Hisab... 26 2. Metode Rukyat... 33
BAB III APLIKASI KITAB SULLAM AL-NAYYIRAINI DALAM PENETAPAN AWAL BULAN KAMARIAH LAJNAH FALAKIYAH PONDOK PESANTREN MIFTAHUL HUDA GADING KOTA MALANG
A. Profil Pondok Pesantren Miftahul Huda
1. Sejarah Berdirinya Pondok Pesantren Miftahul Huda... 34 2. Visi, Misi dan Tujuan Pondok Pesantren Miftahul Huda... 36 3. Struktur Kepengurusan Pondok Pesantren Miftahul Huda.... 37 B. Tinjauan Umum Kitab Sullam al-Nayyiraini... 38
xviii
C. Dasar Hukum Penetapan Awal Bulan Lajnah Falakiyah Pondok Pesantren Miftahul Huda Gading Kota Malang... 42 D. Alasan Lajnah Falakiyah Pondok Pesantren Miftahul Huda Gading
Kota Malang menggunakan Kitab Sullam al-Nayyiraini Sebagai acuan dalam Menetapkan Awal Bulan Kamariah... 44 E. Implementasi kitab Sullam al-Nayyiraini di Lajnah Falakiyah Lajnah
Falakiyah Pondok Pesantren Miftahul Huda Gading... 48
BAB IV ANALISIS APLIKASI KITAB SULLAM AL-NAYYIRAINI DALAM PENETAPAN AWAL BULAN KAMARIAH
LAJNAH FALAKIYAH PONDOK PESANTREN
MIFTAHUL HUDA GADING KOTA MALANG
A. Analisis Alasan Lajnah Falakiyah Pondok Pesantren Miftahul Huda Gading Kota Malang menggunakan Kitab Sullam al-Nayyiraini Sebagai Acuan dalam Menetapkan Awal Bulan Kamariah... 58 B. Analisis Implementasi kitab Sullam al-Nayyiraini di Lajnah Falakiyah
Lajnah Falakiyah Pondok Pesantren Miftahul Huda
Gading... 67 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 74 B. Saran-saran... 75 C. Penutup ... 75 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
xix