• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian...

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian..."

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN ... ii

PERNYATAAN LEMBAR PERSETUJUAN ... iii

PERNYATAAN LEMBAR PENGESAHAN ... iv

KATA PENGANTAR ... v

ABSTRAK ... vii

ABSTRACT ... viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

DAFTAR SINGKATAN ... xv BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1 1.2 Rumusan Masalah ... 5 1.3 Tujuan Penelitian ... 6 1.4 Manfaat Penelitian ... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Anak Sekolah ... 8

2.1.1 Pengertian Anak Sekolah ... 8

2.1.2 Tahap Perkembangan Anak Sekolah ... 9

2.2 Konsep Kesehatan Gigi dan Mulut ... 11

2.2.1 Anatomi Gigi dan Mulut ... 11

2.2.2 Pengertian Kesehatan Gigi dan Mulut ... 13

2.2.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kesehatan Gigi dan Mulut ... 13

(2)

2.2.5 Dampak Gangguan Kesehatan Gigi dan Mulut ... 15

2.2.6 Upaya Menjaga Kesehatan gigi dan Mulut ... 17

2.2.7 Indikator Penilaian Kesehatan Gigi dan Mulut ... 18

2.3 Konsep Menyikat Gigi ... 23

2.3.1 Pengertian Menyikat Gigi ... 23

2.3.2 Teknik-Teknik Menyikat Gigi ... 24

2.3.3 Menyikat Gigi Teknik Modifikasi Bass ... 25

2.3.4 Prosedur Menyikat Gigi Teknik Modifikasi Bass ... 26

2.3.5 Pengaruh Menyikat Gigi dengan Teknik Modifikasi Bass terhadap Tingkat Kesehatan Gigi dan Mulut... 27

BAB III KERANGKA KONSEP 3.1 Kerangka Konsep ... 28

3.2 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ... 29

3.2.1 Variabel Penelitian ... 29

3.2.2 Definisi Operasional ... 30

3.3 Hipotesis Penelitian ... 30

BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Jenis Penelitian ... 31

4.2 Kerangka Kerja ... 32

4.3 Tempat dan Waktu Penelitian ... 33

4.4 Populasi, Teknik Sampling Penelitian dan Sampel ... 33

4.4.1 Populasi penelitian ... 33

4.4.2 Teknik Sampling ... 33

4.4.3 Sampel ... 33

4.4.4 Besar Sampel ... 33

4.5 Jenis dan Cara Pengumpulan Data ... 34

4.5.1 Jenis Data yang dikumpulkan ... 34

4.5.2 Cara Pengumpulan Data ... 34

4.5.3 Instrumen Pengumpulan data ... 36

4.5.4 Etika Penelitian ... 37

(3)

4.6.1 Teknik Pengolahan Data ... 38

4.6.2 Teknik Analisis Data ... 40

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1 Hasil Penelitian ... 42

5.1.1 Kondisi Lokasi Penelitian ... 42

5.1.2 Karakteristik Responden Penelitian ... 43

5.1.3 Hasil Pengamatan Terhadap Responden Berdasarkan Variabel Penelitian ... 45

5.1.4 Hasil Analisa Data Tingkat Kesehatan Gigi dan Mulut ... 46

5.2 Pembahasan Hasil Penelitian ... 48

5.2.1 Karakteristik Responden Penelitian ... 48

5.2.2 Tingkat Kesehatan Gigi dan Mulut Pre-test pada Kelompok Perlakuan dan Kelompok Kontrol ... 51

5.2.3 Tingkat Kesehatan Gigi dan Mulut Post-test pada Kelompok Perlakuan dan Kelompok Kontrol ... 54

5.2.4 Perbedaan Tingkat Kesehatan Gigi dan Mulut Pre-test dan Post-test pada Kelompok Perlakuan... ... 55

5.2.5 Perbedaan Tingkat Kesehatan Gigi dan Mulut Pre-test dan Post-test pada Kelompok Kontrol... ... 56

5.2.6 Perbedaan Tingkat Kesehatan Gigi dan Mulut Pre-test dan Post-test antara Kelompok Perlakuan dengan Kelompok Kontrol... 57

5.3 Keterbatasan Penelitian ... 59 BAB VI PENUTUP 6.1 Kesimpulan ... 60 6.2 Saran ... 60 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

(4)

ABSTRAK

Gangguan kesehatan gigi dan mulut pada anak sekolah terjadi karena seringnya mengkonsumsi makanan kariogenik, kebiasaan menyikat gigi yang kurang dan teknik menyikat gigi yang tidak tepat. Teknik menyikat gigi yang baik dapat mengatasi gangguan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh menyikat gigi dengan teknik modifikasi bass terhadap tingkat kesehatan gigi dan mulut siswa kelas VI. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian quasi eksperimental dengan design penelitian pretest-posttest control group. Responden terdiri dari 30 orang yang dipilih melalui teknik simple random sampling yang terbagi menjadi kelompok perlakuan dan kelompok kontrol. Kelompok perlakuan diberikan intervensi menyikat gigi teknik modifikasi bass empat hari berturut-turut sedangkan kelompok kontrol tidak menerima intervensi. Tingkat kesehatan gigi dan mulut diukur sebelum dan setelah diberikan intervensi menyikat gigi teknik modifikasi bass. Berdasarkan uji statistik Independent t-test didapatkan nilai p=0,000 (p≤ 0,05) artinya terdapat perbedaan yang signifikan pada tingkat kesehatan gigi dan mulut antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol. Berdasarkan hasil penilitian, disarankan kepada anak sekolah mampu secara teratur menerapkan menyikat gigi teknik modifikasi bass untuk meningkatkan kesehatan gigi dan mulut.

Kata kunci: kesehatan gigi dan mulut, menyikat gigi, teknik modifikasi bass Referensi: (76: 2006-2017)

(5)

ABSTRACT

Dental and oral health disorders in children occur because of frequent cravings of cariogenic foods, poor tooth brushing habits and improper toothbrushing techniques. Good brushing techniques can overcome the disorder. This study aimed to determine the effect of tooth brushing with bass modification techniques on the level of dental and oral health of 6th grade students. Quasi experiment with pretest-posttest control group design used in this study. 30 respondents selected by simple random sampling divided into treatment group and control group. The treatment group was given a bass modification technique for tooth-brushing intervention a four-day and the control group no intervention. The level of oral and dental health is measured before and after a bass-modified tooth brushing intervention. The statistical tests of Independent t-test, the value of p = 0.000 (p≤ 0.05), means that there are significant differences in the level of oral health between the treatment group and the control group. It can be concluded that tooth brushing with bass modification technique has an effect on tooth health level of 6th grade students. Based on the result of the study, it is suggested for students to be able to regularly apply toothbrush modified bass techniques to improve dental and oral health. Keywords: bass modification techniques, dental and oral health, tooth brushing Reference: (76: 2006-2017)

(6)

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kesehatan gigi dan mulut saat ini masih menjadi masalah global. Kesehatan gigi dan mulut adalah suatu keadaan dimana gigi dan mulut berada dalam kondisi bebas dari bau mulut, kekuatan gusi dan gigi yang baik, tidak adanya plak dan karang gigi, serta gigi dalam keadaan putih dan bersih. Kesehatan gigi dan mulut merupakan bagian integral dari kesehatan tubuh secara keseluruhan dan ikut berperan dalam menentukan status kesehatan seseorang (Malik, 2008).

Faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan gigi dan mulut antara lain gizi makanan, jenis makanan, kebersihan gigi, dan kepekatan saliva (Asmawati, 2007). Gizi makanan atau nutrisi yang baik akan membantu pertumbuhan gigi. Namun, makanan yang mudah lengket dan menempel di gigi dapat merusak email gigi (Budisuari, 2010). Kebiasaan, perilaku dan pengetahuan menyikat gigi dapat mempengaruhi kebersihan gigi. Kebersihan gigi sendiri sangat mempengaruhi kesehatan gigi dan mulut secara umum (Faizah, 2007). Pada orang-orang yang mempunyai saliva pekat dan sedikit lebih mudah mengalami gigi berlubang dibandingkan dengan saliva yang encer dan banyak. Pada orang yang mempunyai saliva pekat dan sedikit, sisa makanan akan mudah menempel pada permukaan gigi (Asmawati, 2007). Ketidakseimbangan salah satu faktor tersebut dapat menyebabkan gangguan kesehatan gigi dan mulut.

Penduduk dunia yang mengalami karies gigi sekitar 60-90%. Prevalensi karies gigi tertinggi terdapat di Asia dan Amerika Latin, sedangkan prevalensi terendah terdapat di Afrika. Prevalensi penyakit periodontal di seluruh dunia mencapai 50% (Newman, Takei, & Carranza, 2012). Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) tahun 2007, prevalensi penduduk Indonesia yang mempunyai gangguan gigi dan mulut yaitu 23,5% (Depkes RI, 2008). Prevalensi tersebut mengalami peningkatan menjadi 25,9% pada RISKESDAS tahun 2013 (Depkes RI, 2013).

(7)

Prevalensi penduduk yang mengalami gangguan gigi dan mulut di Provinsi Bali dari hasil RISKESDAS tahun 2007 sebesar 22,5% dan meningkat pada tahun 2013 menjadi 24,4%. Profil kesehatan gigi dan mulut tahun 2013 menunjukkan penyakit gigi dan mulut masih termasuk dalam 10 macam penyakit terbanyak di puskesmas Provinsi Bali dengan jumlah 52.528 orang. Gangguan kesehatan gigi dan mulut tertinggi terdapat di kabupaten Buleleng sebesar 30,7% dan terendah di kabupaten Badung sebesar 12,6% (Depkes RI, 2008). Untuk prevalensi karies aktif tertinggi terdapat di kabupaten Buleleng yaitu sebesar 37,5% dan terendah di kabupaten Karangasem sebesar 19,1%. Berdasarkan RISKESDAS tahun 2013, prevalensi penduduk dengan gangguan gigi dan mulut di kabupaten Gianyar sebesar 8,5%, Denpasar sebesar 15,6% dan Buleleng sebesar 22,2% (Depkes RI, 2013).

Gangguan kesehatan gigi dan mulut dapat dialami oleh semua orang tanpa memandang usia. Menurut WHO (2012), bahwa 90% anak sekolah diseluruh dunia pernah mengalami gangguan gigi dan mulut termasuk karies. Di Amerika Serikat, karies merupakan penyakit kronis anak sekolah yang sering terjadi. Hasil survei WHO (2007), anak sekolah di Indonesia pada usia 6 tahun telah mengalami karies gigi sebesar 20%, meningkat 60% pada usia 8 tahun, 85% pada usia 10 tahun dan peningkatan yang luar biasa terjadi pada anak usia 12 tahun yaitu 90%.

Gangguan kesehatan gigi dan mulut pada anak sekolah terjadi karena sering mengkonsumsi makanan kariogenik. Selain itu, karena kebiasaan menyikat gigi yang kurang atau teknik menyikat gigi yang tidak benar (Tamrin, Afrida, & Jamaluddin, 2014). Anak sekolah lebih sering mengkonsumsi snack dan makanan ringan lainnya di luar rumah. Makanan ringan tersebut cenderung bersifat kariogenik. Makanan kariogenik seringkali meninggalkan sisa di sela-sela gigi. Sisa makanan yang lama tertinggal meningkatkan risiko terjadinya masalah kesehatan gigi dan mulut (Margareta, 2012). Berdasarkan RISKESDAS 2007, prevalensi anak usia diatas 10 tahun mengkonsumsi makanan kariogenik sebesar 68,1%. Penelitian Anggraeni, Suhadi, & Supriyono (2013) menyebutkan bahwa anak yang sering mengkonsumsi makanan kariogenik lebih banyak mengalami gangguan kesehatan gigi dan mulut yaitu sebesar 78,8%. Penelitian lain Rosidi, Haryani, & Adimayanti (2013), menyebutkan bahwa dari 40 anak sekolah yang mengkonsumsi makanan

(8)

kariogenik dengan jumlah kategori tinggi, 95% mengalami gangguan kesehatan gigi dan mulut.

Adanya gangguan kesehatan gigi dan mulut akan menimbulkan dampak pada siswa. Kondisi tersebut dapat berpengaruh pada derajat kesehatan, proses tumbuh kembang, bahkan masa depan mereka (Zatnika, 2010). Dampak rasa sakit yang kronis pada siswa, dapat menyebabkan gangguan dalam mengerjakan tugas sehari-hari, tidak dapat belajar karena kurang kosentrasi, sehingga mempengaruhi kecerdasan siswa tersebut. Dampak lain yang ditimbulkan yaitu siswa mengalami keterbatasan menggigit, tersenyum, berbicara dan berinteraksi sosial (Anto, 2008). Mengingat dampaknya yang besar, menjaga kesehatan gigi dan mulut merupakan hal yang sangat penting.

Upaya untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut dapat dilakukan dengan dua cara yaitu mekanis dan kimiawi (Otten, 2012). Secara mekanis dapat dilakukan dengan menyikat gigi secara tepat dan teratur. Menyikat gigi merupakan tindakan yang paling dasar dan paling banyak dianjurkan untuk membersihkan gigi dan mulut (Asadoorina, 2006). Menyikat gigi bertujuan mengangkat sisa makanan yang biasanya menumpuk di leher gusi. Menyikat gigi minimal dilakukan dua kali sehari atau setelah mengkonsumsi makanan manis (Pintauli & Hamada, 2008). Anak sekolah biasanya jarang melakukan hal tersebut. Jikapun ada yang sudah rutin menyikat gigi, masih banyak anak sekolah yang mengalami gangguan kesehatan gigi dan mulut. Hal tersebut diakibatkan karena teknik menyikat gigi yang tidak tepat, sehingga sisa makanan tetap tinggal disela gigi dan berisiko menimbulkan gangguan kesehatan gigi dan mulut (Hockenberry, 2007). Upaya secara kimiawi dapat dilakukan dengan berkumur menggunakan larutan khusus. Dalam penggunaan sehari-hari berkumur tidak terbukti dalam mencegah karies, apalagi jika penggunaannya tidak diawali dengan sikat gigi (Adriyati, 2011). Berkumur bukanlah pengganti menyikat gigi. Menyikat gigi masih menjadi upaya pencegahan terpenting dari penyakit-penyakit gigi (Gallagher, 2009).

Menyikat gigi dengan teknik yang tepat, penting dalam mencapai kebersihan gigi dan mulut (Marya, 2011). Terdapat beberapa teknik dalam menyikat gigi

(9)

diantaranya teknik fisiologis, horizontal, vertikal, roll, dan modifikasi bass (Ginanjar, 2006). Semua teknik menyikat gigi dapat digunakan untuk membersihkan permukaan fasial, lingual, dan oklusal gigi, namun hanya teknik modifikasi bass yang dapat membersihkan plak sampai daerah interproksimal dan sulkus (Pintauli & Hamada, 2008).

Kusumawardani (2011) menyebutkan bahwa pada teknik modifikasi bass, kepala sikat gigi diletakkan pada permukaan gigi membentuk sudut 45˚ lebih tepatnya di tepi gusi (batas gigi dengan gusi) karena di area ini plak banyak menumpuk. Tujuannya agar bulu sikat masuk ke saku gusi dan membersihkan plak yang ada di dalamnya serta tepi gusi dapat dipijat. Selanjutnya dilakukan gerakan vibrasi yaitu sikat gigi digerakkan secara horizontal dengan jarak yang pendek atau kecil seperti suatu getaran dengan tekanan yang lembut. Tujuannya agar sikat gigi bergetar membersihkan sulkus. Sikat gigi digetarkan di tempat tanpa mengubah-ubah posisi bulu sikat. Untuk setiap bagian pada seluruh permukaan gigi, gerakan dilakukan sebanyak 10 kali selama 15 detik.

Beberapa penelitian menunjukkan teknik modifikasi bass masih unggul dalam pengurangan plak daripada metode lain. Penelitian Patil, Patil, & Kashetty (2014) menunjukkan bahwa menyikat gigi teknik modifikasi bass dapat mengurangi skor plak gigi pada anak-anak. Penelitian Ristika (2014) menunjukkan bahwa rata-rata indeks plak gigi responden mengalami penurunan setelah diberikan intervensi menyikat gigi dengan teknik modifikasi bass. Penelitian Rizkika, Baehaqi, & Putranto (2014) juga menyebutkan bahwa terjadi penurunan rata-rata indeks plak setelah diberikan menyikat gigi dengan teknik modifikasi bass. Penelitian Wijaya (2016) juga menyebutkan bahwa menyikat gigi teknik modifikasi bass yang diberikan pada kelompok perlakuan secara signifikan dapat mengurangi skor plak responden.

Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan di SDN 3 Bulian pada tanggal 21 November 2016, didapatkan data dari sepuluh orang siswa kelas VI yang diambil secara acak. Berdasarkan hasil pengamatan, kondisi mulut seluruh siswa masih berbau. Tampak masih adanya plak dan gigi berwarna kuning. Berdasarkan hasil

(10)

wawancara didapatkan bahwa sebagian besar siswa menyikat gigi hanya satu kali dalam sehari. Ketika menyikat gigi semua siswa hanya menggunakan teknik menyikat gigi dengan teknik biasa yaitu menggerakan maju mundur, atas bawah berulang-ulang. Berdasarkan wawancara dengan Kepala Sekolah SDN 3 Bulian, SD tersebut tidak pernah dikunjungi petugas kesehatan ataupun mahasiswa untuk mendapatkan penyuluhan maupun pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut.

Studi pendahuluan juga di lakukan di SDN 2 Bulian. Dari sepuluh orang siswa kelas VI yang diambil secara acak, masih ada enam orang siswa yang giginya berwarna kuning dan berbau. Berdasarkan hasil wawancara didapatkan bahwa rata-rata seluruh siswa menyikat gigi hanya satu kali dalam sehari, namun ada beberapa siswa yang sudah menyikat gigi dua kali dalam sehari. Ketika menyikat gigi semua siswa hanya menggunakan teknik menyikat gigi dengan teknik biasa yaitu dengan gerakan maju mundur, atas bawah berulang-ulang. Berdasarkan wawancara dengan salah satu guru di SDN 2 Bulian, sekitar enam tahun yang lalu SD tersebut pernah dikunjungi mahasiswa untuk mendapatkan penyuluhan kesehatan gigi dan mulut, namun tidak pernah dikunjungi petugas kesehatan untuk mendapatkan pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut.

Berdasarkan latar belakang diatas, peneliti ingin melakukan penelitian untuk mengetahui Pengaruh Menyikat Gigi dengan Teknik Modifikasi Bass terhadap Tingkat Kesehatan Gigi dan Mulut Siswa Kelas VI Di SDN 2 dan 3 Bulian Kabupaten Buleleng.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas, maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah “Adakah Pengaruh Menyikat Gigi dengan Teknik Modifikasi Bass terhadap Tingkat Kesehatan Gigi dan Mulut Siswa Kelas VI di SDN 2 dan 3 Bulian Kabupaten Buleleng”.

(11)

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Mengetahui pengaruh menyikat gigi dengan teknik modifikasi bass terhadap tingkat kesehatan gigi dan mulut siswa kelas VI di SDN 2 dan 3 Bulian Kabupaten Buleleng.

1.3.2 Tujuan Khusus

a. Untuk mengidentifikasi tingkat kesehatan gigi dan mulut pada siswa sebelum dilakukan menyikat gigi dengan teknik modifikasi bass pada kelompok perlakuan.

b. Untuk mengidentifikasi tingkat kesehatan gigi dan mulut pada siswa pada hari pertama penelitian pada kelompok kontrol.

c. Untuk mengidentifikasi tingkat kesehatan gigi dan mulut pada siswa setelah dilakukan menyikat gigi dengan teknik modifikasi bass pada kelompok perlakuan.

d. Untuk mengidentifikasi tingkat kesehatan gigi dan mulut pada siswa pada hari ke-6 penelitian pada kelompok kontrol.

e. Untuk menganalisis perbedaan tingkat kesehatan gigi dan mulut pada siswa sebelum dan setelah dilakukan menyikat gigi dengan teknik modifikasi bass pada kelompok perlakuan.

f. Untuk menganalisis perbedaan tingkat kesehatan gigi dan mulut pada siswa sebelum dan setelah dilakukan menyikat gigi dengan teknik modifikasi bass pada kelompok kontrol.

g. Untuk menganalisis perbedaan tingkat kesehatan gigi dan mulut antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol.

(12)

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Teoritis

a. Penelitian ini dapat dimanfaatkan untuk menambah ilmu pengetahuan khususnya keperawatan anak dalam meningkatkan status kesehatan gigi dan mulut pada anak sekolah dasar.

b. Penelitian ini dapat dimanfaatkan sebagai dasar untuk peneliti selanjutnya melakukan penelitian yang berkaitan dengan teknik menyikat gigi modifikasi bass, seperti membandingkan dengan teknik lain.

1.4.2 Manfaat Praktis

a. Bagi Siswa

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk menambah pengetahuan siswa dalam menyikat gigi dengan teknik modifikasi bass untuk meningkatkan status kesehatan gigi dan mulut.

b. Bagi Institusi

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan dasar untuk lebih meningkatkan Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) di lingkungan sekolah masing-masing, khususnya di SDN 2 dan 3 Bulian.

c. Bagi Masyarakat

Penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai bahan informasi bagi masyarakat luas untuk meningkatkan status kesehatan gigi dan mulut anak dengan mengajarkan menyikat gigi dengan teknik modifikasi bass.

(13)

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian promosi jabatan yang ada di Giant Ekstra nangka Pekanbaru tergolong dalam kategori baik, namun begitu kesempatan promosi jabatan yang

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullahu berkata : “Perselisihan itu tercela dari dua sisi, terkadang sebabnya adalah niat yang jelek dikarenakan di dalam jiwanya ada

Ketentuan kegiatan dan penggunaan lahan adalah ketentuan yang berisi kegiatan dan penggunaan lahan yang diperbolehkan, kegiatan dan penggunaan lahan yang bersyarat secara

• Akreditasi pada PKPPS baru dimulai tahun 2018 melalui koordinasi antara BAN PAUD PNF dengan Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Ditjen Pendidikan Islam,

Dapat disimpulkan bahwa harga pokok produksi merupakan semua biaya yang telah dikorbankan dalam proses produksi atau kegiatan mengubah bahan menjadi produk jadi

Kesimpulan dalam pengabdian kepada masyarakat yang dilaksanakn dalam kegiatan KKN UNNES BMC berupa pendampingan belajar bagi anak sekolah yang dilakukan dengan metode

Hasil karakterisasi spektra inframereh (IR) zeolit alam nonaktivasi dan teraktivasi yang digunakan dalam proses pemurnian garam dapur sebelum rekristalisasi disajikan pada Gambar

Fungsi manajemen yang dapat diterapkan di dalam pengelolaan perpustakaan madrasah salah satunya adalah fungsi yang dikemukakan oleh Iskandar (2016:11-39)