• Tidak ada hasil yang ditemukan

WAWASAN SOSIAL BUDAYA. Kehidupan Pedesaan Dan Perkotaan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "WAWASAN SOSIAL BUDAYA. Kehidupan Pedesaan Dan Perkotaan"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

WAWASAN SOSIAL BUDAYA Kehidupan Pedesaan Dan Perkotaan

Disusun Oleh :

Nur Fazheera Al – Gadri (D0217023) Hendra Lesmana (D0217515)

Asmirah (D0217024)

Abdillah Resky Amiruddin (D0217514)

FAKULTAS TEKNIK

PRODI TEKNIK INFORMATIKA C Universitas Sulawesi Barat

(2)

DAFTAR ISI Halaman Judul ... i Daftar Isi ... ii BAB I PENDAHULUAN ... 1 A. Latar Belakang ... 1 B. Rumusan Masalah ... 2 C. Metodologi Penelitian ... 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 3

A. Pengertian Masyarakat Pendesaan dan Perkotaan ... 4

B. Definisi Rural Community dan Urban Community ... 5

BAB III PEMBAHASAN ... 7

A. Ciri - ciri Masyarakat Pedesaan dan Perkotaan ... 7

B. Faktor Penyebab dan Contohnya ... 9

BAB IV PENUTUP ... 12

(3)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Masyarakat desa dan kota dari dahulu memiliki sesuatu daya tarik untuk diteliti lebih dalam. Banyak aspek-aspek yang menarik perhatian dan hubungan antara desa dan kota tanpa disadari sangat kuat dan penting untuk dipahami secara lebih mendalam. Dari permasalahan-permasalahan dalam masing-masing masyarakat kelompok urban dan rural mendapatkan perhatian dan memiliki sesuatu yang menarik.

Bukan hanya mengenai permasalahan yang ada dalam kedua kelompok tersebut tetapi masih banyak masyarakat yang tidak mengetahui apa itu kelompok urban dan kelompok rural. Melihat kenyataan tersebut perlu dibuat sebuah pembahasan yang sistematis yang mampu menjelaskan seperti apa komunitas rural dan urban yang terjadi disekitar masyarakat.

Proses-proses terbentuknya masyarakat urban dan rural cukup menarik untuk diamati dan dapat mengetahui bagaimana solusi yang diberikan akibat munculnya kesua kelompok tersebut.

(4)

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penulisan makalah diatas, dalam keterbatasan masalah di atas adalah sebagai berikut :

A. Apa Pengertian Masyarakat desa dan Masyarakat Perkotaan Beserta ciri - cirinya?

B. Apa Definisi Rural Community dan Urban Community? Jelaskan Faktor penyebab dan berikan contohnya!

C. Metode Pengumpulan Data

Merupakan metode yang digunakan peneliti, dalam melakukan analisis data dan menjadikannya informasi yang akan digunakan untuk

mengetahui permasalahan yang dihadapi

1. Metode Studi Pustaka merupakan pengumpulan bahan-bahan yang berkaitan dengan judul tugas

(5)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Masyarakat Pedesaan dan Perkotaan

Masyarakat Desa

Secara awam masyarakat desa sering diartikan sebagai masyarakat tradisional dari masyarakat primitif (sederhana). Namun pandangan tersebut sebetulnya kurang tepat, karena masyarakat desa adalah masyarakat yang tinggal di suatu kawasan, wilayah, teritorial tertentu yang disebut desa. Sedangkan masyarakat tradisional adalah masyarakat. yang menguasaan ipteknya rendah sehingga hidupnya masih sederhana dan belum kompleks. Memang tidak dapat dipungkiri masyarakat desa dinegara sedang berkembang seperti Indonesia, ukurannya terdapat pada masyarakat desa yaitu bersifat tradisional dan hidupnya masih sederhana, karena desa-desa di Indonesia pada umumnya jauh dari pengaruh budaya asing/luar yang dapat mempengaruhi perubahan-perubahan pola hidupnya.

MasyarakatPerkotaan

Membahas masyarakat perkotaan sebetulnya tidak dapat dipisahkan dengan masyarakat desa karena antara desa dengan kota ada hubungan konsentrasi penduduk dengan gejala-gejala sosial yang dinamakan urbanisasi, yaitu perpindahan penduduk dari desa kekota. Masyarakat perkotaan merupakan masyarakat urban dari berbagai asal/desa yang bersifat heterogen dan majemuk karen terdiri dari berbagai jenis pekerjaan/keahlian dan datang dari berbagai ras, etnis, dan agama.

(6)

Mereka datang ke kota dengan berbagai kepentingan dan melihat kota sebagai tempat yang memiliki stimulus (rangsangan) untuk mewujudkan keinginan. Maka tidaklah aneh apabila kehidupan di kota diwarnai oleh sikap yang individualistis karena mereka memiliki

kepentingan yang beragam. Lahan pemukiman di kota relatif sempit dibandingkan di desa karena jumlah penduduknya yang relatif besar maka mata pencaharian yang cocok adalah disektor formal seperti pegawai negeri, pegawai swasta dan di sektor non-formal seperti pedagang, bidang jasa dan sebagainya. Sektor pertanian kurang tepat dikerjakan di kota karena luas lahan menjadi masalah apabila ada yang bertani maka dilakukan secara

hidroponik.Kondisi kota membentuk pola perilaku yang berbeda dengan di desa, yaitu serba praktis dan realistis.

B. Definisi Rural Community dan Urban Community

Rural Community

Pedesaan adalah gambaran orang, tempat dan hal – hal yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat desa yang sebagian besar bermatapencaharian bertani.

Menurut Paul H. Landis, desa adalah pendudunya kurang dari 2.500 jiwa. Dengan ciri ciri sebagai berikut:

1. Mempunyai pergaulan hidup yang saling kenal mengenal antara ribuan jiwa. 2. Ada pertalian perasaan yang sama tentang kesukaan terhadap kebiasaan 3. Cara berusaha (ekonomi)adalah agraris yang paling umum yang sangat

4. Dipengaruhi alam seperti : iklim, keadaan alam ,kekayaan alam, sedangkan pekerjaan yang bukan agraris adalah bersifat sambilan

Komunitas desa adalah, sekumpulan orang yang tinggal jauh dari daerah perkotaaan yang jumlah penduduknya kurang dari 2500 jiwa dan sebagian besar bermatapencaharian bertani karena masih sangat bergantung pada alam

(7)

Urban Community

Kota adalah suatu sistem jaringan kehidupan manusia dengan kepadatan penduduk yang tinggi, strata sosial ekonomi yang heterogen, dan corak kehidupan yang materialistik.

Masyarakat perkotaan sering juga disebut urban community. Pengertian masyarakat kota lebih ditekankan pada sifat-sifat kehidupan serta ciri-ciri kehidupannya yang berbeda dengan masyarakat pedesaan. Masyarakat kota memiliki tatanan yang heterogen sehingga kelompoknya lebih dinamis. Masyarakat kota mempunyai daya tarik bagi masyarakat desa untuk melakukan urbanisasi.

Perhatian khusus masyarakat kota tidak terbatas pada aspek-aspek seperti pakaian, makanan dan perumahan, tetapi mempunyai perhatian lebih luas lagi.

(8)

BAB III PEMBAHASAN

A. Ciri – Ciri Masyarakat Pedesaan dan Perkotaan

Adapun ciri-ciri masyarakat desa antara lain :

1. Anggota komunitas kecil

2. Hubungan antar individu bersifat kekeluargaan

3. Sistem kepemimpinan informal

4. Ketergantungan terhadap alam tinggi

5. Religius magis artinya sangat baik menjaga lingkungan dan menjaga jarak dengan penciptanya, cara yang ditempuh antara lain melaksanakan ritus pada masa-masa yang dianggap penting misalnya saat kelahiran, khitanan, kematian dan syukuran pada masa panen, bersih desa.

6. Rasa solidaritas dan gotong royong tinggi

7. Kontrol sosial antara warga kuat

8. hubungan antara pemimpin dengan warganya bersifat informal

9. Pembagian kerja tidak tegas, karena belum terjadi spesialisasi pekerjaan

10. Patuh terhadap nilai-nilai dan norma yang berlaku di desanya (tradisi)

(9)

Ciri-ciri masyarakat kota (urban) antara lain :

1. Kehidupan keagaam berkurang, karena cara berpikir yang rasional dan cenderung sekuler

2. Sikap mandiri yang kuat dan tidak terlalu tergantung pada orang lain sehingg cenderung individualistis

3. Pembagian kerja sangat jelas dan tegas berdasarkan tingkat kemampuan/ keahlian

4. Hubungan antar individu bersifat formal dan interaksi antar warga berdasarkan kepentingan.

5. Sangat menghargai waktu sehingga perlu adanya perencanaan yang matang.

6. Masyarakat cerderung terbuka terhadap perubahan didaerah tertentu (slum)

7. Tingkat pertumbuhan penduduknya sangat tinggi

8. Kontrol sosial antar warga relatif rendah

9. Kehidupan bersifat non agraris dan menuju kepada spesialisasi keterampilan

10. Mobilitas sosialnya sangat tinggi karena penduduknya bersifat dinamis, memamanfaatkan waktu dan kesempatan, kreatif, dan inovatif.

(10)

B. Faktor Penyebab dan Contohnya

Hubungan Desa-Kota, Hubungan Pedesaan-Perkotaan

Masyarakat pedesaan dan perkotaan bukanlah dua komonitas yang terpisah sama sekali satu sama lain. Bahkan dalam keadaan yang wajar diantara keduanya terdapat hubungan yang erat. Bersifat ketergantungan, karena diantara mereka saling membutuhkan. Kota tergantung pada dalam memenuhi kebutuhan warganya akan bahan bahan pangan seperti beras sayur mayur , daging dan ikan. Desa juga merupakan sumber tenaga kasar bagi bagi jenis jenis pekerjaan tertentu dikota. Misalnya saja buruh bangunan dalam proyek proyek perumahan. Proyek pembangunan atau perbaikan jalan raya atau jembatan dan tukang becak. Mereka ini biasanya adalah pekerja pekerja musiman. Pada saat musim tanam mereka, sibuk bekerja di sawah. Bila pekerjaan dibidang pertanian mulai menyurut, sementara menunggu masa panen mereka merantau ke kota terdekat untuk melakukan pekerjaan apa saja yang tersedia.

“Interface”, dapat diartikan adanya kawasan perkotaan yang tumpang-tindih dengan kawasan perdesaan, nampaknya persoalan tersebut sederhana, bukankah telah ada alat transportasi, pelayanan kesehatan, fasilitas pendidikan, pasar, dan rumah makan dan lain sebagainya, yang mempertemukan kebutuhan serta sifat kedesaan dan kekotaan.

Hubungan kota-desa cenderung terjadi secara alami yaitu yang kuat akan menang, karena itu dalam hubungan desa-kota, makin besar suatu kota makin berpengaruh dan makin menentukan kehidupan perdesaan.

(11)

Secara teoristik, kota merubah atau paling mempengaruhi desa melalui beberapa cara, seperti: (i) Ekspansi kota ke desa, atau boleh dibilang perluasan kawasan perkotaan dengan merubah atau mengambil kawasan perdesaan. Ini terjadi di semua kawasan perkotaan dengan besaran dan kecepatan yang beraneka ragam; (ii) Invasi kota , pembangunan kota baru seperti misalnya Batam dan banyak kota baru sekitar Jakarta merubah perdesaan menjadi perkotaan. Sifat kedesaan lenyap atau hilang dan sepenuhnya diganti dengan perkotaan; (iii) Penetrasi kota ke desa, masuknya produk, prilaku dan nilai kekotaan ke desa. Proses ini yang sesungguhnya banyak terjadi; (iv) ko-operasi kota-desa, pada umumnya berupa pengangkatan produk yang bersifat kedesaan ke kota. Dari keempat hubungan desa-kota tersebut kesemuanya diprakarsai pihak danorang kota. Proses sebaliknya hampir tidak pernah terjadi, oleh karena itulah berbagai permasalahan dan gagasan yang dikembangkan pada umumnya dikaitkan dalam kehidupan dunia yang memang akan mengkota.

Salah satu bentuk hubungan antara kota dan desa adalah : a). Urbanisasi atau Urbanisme

Dengan adanya hubungan Masyarakat Desa dan Kota yang saling ketergantungan dan saling membutuhkan tersebut maka timbulah masalah baru yakni ; Urbanisasi yaitu suatu proses berpindahnya penduduk dari desa ke kota atau dapat pula dikatakan bahwa urbanisasi merupakan proses terjadinya masyarakat perkotaan. (soekanto,1969:123 )

(12)

Aspek Positif dan Negatif

a. Bertambahnya penduduk sehingga tidak seimbang dengan persediaan lahan pertanian,

b. Terdesaknya kerajinan rumah di desa oleh produk industri modern.

c. Penduduk desa, terutama kaum muda, merasa tertekan oleh oleh adat istiadat yang ketat sehingga mengakibatkan suatu cara hidup yang monoton.

d. Didesa tidak banyak kesempatan untuk menambah ilmu pengetahuan.

e. Kegagalan panen yang disebabkan oleh berbagai hal, seperti banjir, serangan hama, kemarau panjang, dsb. Sehingga memaksa penduduk desa untuk mencari penghidupan lain dikota.

Hal – hal yang termasuk Pull Factor antara lain :

a. Penduduk desa kebanyakan beranggapan bahwa dikota banyak pekerjaan dan lebih mudah untuk mendapatkan penghasilan

b. Dikota lebih banyak kesempatan untuk mengembangkan usaha kerajinan rumah menjadi industri kerajinan.

c. Pendidikan terutama pendidikan lanjutan, lebih banyak dikota dan lebih mudah didapat.

d. Kota dianggap mempunyai tingkat kebudayaan yang lebih tinggi dan merupakan tempat pergaulan dengan segala macam kultur manusianya.

e. Kota memberi kesempatan untuk menghindarkan diri dari kontrol sosial yang ketat atau untuk mengangkat diri dari posisi sosial yang rendah ( Soekanti, 1969 : 124-125 ).

(13)

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang dapat ditarik dari pembahasan diatas adalah:

Komunitas desa adalah, sekumpulan orang yang tinggal jauh dari daerah perkotaaan yang jumlah penduduknya kurang dari 2500 jiwa dan sebagian besar bermatapencaharian bertani karena masih sangat bergantung pada alam.

Masyarakat perkotaan sering juga disebut urban community. Pengertian masyarakat kota lebih ditekankan pada sifat-sifat kehidupan serta ciri-ciri kehidupannya yang berbeda dengan masyarakat pedesaan. Masyarakat kota memiliki tatanan yang heterogen sehingga kelompoknya lebih dinamis. Masyarakat kota mempunyai daya tarik bagi masyarakat desa untuk melakukan urbanisasi. Terdapat perbedaan antara Rural Community dan Urban Community

(14)

DAFTAR PUSTAKA

http://celoteh-galang.blogspot.co.id/2012/11/masyarakat-pedesaan-masyarakat-perkotaan.html di unduh pada Minggu, 20 Maret 2016

http://dapatkanyangandacari.blogspot.co.id/2011/12/komunitas-urban-dan-komunitas-rural.html di unduh pada Minggu, 20 Maret 2016

http://visiuniversal.blogspot.co.id/2014/12/pengertian-dan-perbedaan-masyarakat.html di unduh pada Minggu, 20 Maret 2016

Evers,hans-dieter. 1979. Sosiologi Perkotaan. Jakarta: Universitas Indonesia

Harwantiyoko, Neltje F.Katuuk . 1997 . MKDU Ilmu Sosial Dasar . Jakarta : Universitas Gunadarma

(15)

• Urbanisasi adalah perpindahan penduduk dari desa ke kota.

• Transmigrasi adalah perpindahan penduduk dari pulau yang padat/ramai ke daerah/pulau yang masih sepi/penduduknya jarang.

• Imigrasi adalah perpindahan penduduk dari satu tempat/luar negeri ke dalam negeri tujuannya menetap.

• Sirkulasi adalah perpindahan penduduk tidak menetap, namun ada juga yang menetap atau tinggal sementara waktu di daerah tujuan.

• Ruralisasi adalah kebalikan dari Urbanisasi, yaitu perpindahan penduduk dari kota ke desa.

Referensi

Dokumen terkait

Beberapa faktor yang mempengaruhi keputusan seorang individu untuk memiliki asuransi adalah faktor demografi seperti jenis kelamin, tingkat pendidikan, dan pendapatan

Buku ini berisi cara – cara dasar dalam melakukan scuba diving, bagaimana menyelam dengan aman, menghemat udara saat di dalam air, pengetahuan tentang peralatan,

SURABA9A SURABA9A +.%# +.%# D'5*'1 Isi D'5*'1 Isi.. )ara $eneliti men+im$ulkan #ah(a 66#agi (anita +ang ingin men0ari "#at untuk mengatasi rasa mual dan muntah5muntah

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh konsentrasi xanthan gum terhadap sifat fisik krim ekstrak etanol kulit buah manggis yang meliputi organoleptis,

Bersetubuh Karena Lupa dan Tidak Tahu (jahil) Setelah para ahli fiqih sepakat bahwa jima’ dengan sengaja itu haram dan membatalkan haji, bila dilakukan sebelum wukuf di Arafah,

Munculnya pemikiran dan tindakan dari Amina Wadud yang mengguncang dunia dengan melaksanakan “Shalat Jumat Bersejarah” ini tidak terlepas dari kegelisahannya

Pembiayaan musyarakah dilakukan antara nasabah dan Bank Muamalat dalam suatu usaha dimana masing-masing pihak berdasarkan kesepakatan memberikan kontribusi sesuai kebutuhan

Penelitian ini mengangkat permasalahan, pertama, siaran langsung proses peradilan pidana dalam pendekatan perundang-undangan, kedua, batasan asas persidangan terbuka