• Tidak ada hasil yang ditemukan

RAPAT KOORDINASI PENYUSUNAN RENCANA AKSI REHABILITASI DAN REKONSTRUKSI PASCABENCANA BANJIR BANDANG DI BIMA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "RAPAT KOORDINASI PENYUSUNAN RENCANA AKSI REHABILITASI DAN REKONSTRUKSI PASCABENCANA BANJIR BANDANG DI BIMA"

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

RAPAT KOORDINASI PENYUSUNAN RENCANA AKSI

REHABILITASI DAN REKONSTRUKSI PASCABENCANA

BANJIR BANDANG DI BIMA

Disampaikan oleh :

Direktur Daerah Tertinggal, Transmigrasi, dan Perdesaan

Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas

(2)

KEJADIAN BENCANA BANJIR BANDANG DI BIMA

PENANGANAN TANGGAP DARURAT BENCANA BIMA

USULAN PERBAIKAN RENAKSI

KETERLIBATAN K/L DALAM PENANGGULANGAN BANJIR

BANDANG DI BIMA

(3)

KEJADIAN BENCANA BANJIR BANDANG

DI BIMA

(4)

Berdasarkan

informasi Badan

Nasional

Penanggulangan

Bencana (BNPB)

terjadi banjir

bandang pada

21 dan 23

Desember 2016.

kemudian

terjadi banjir

terbaru pada

tanggal 2

januari 2017.

KEJADIAN BENCANA BANJIR BANDANG DI BIMA

Penyebab

1. Curah hujan estrem yang terjadi di wilayah NTB khususnya Bima dan Sumbawa yang disebabkan

oleh Siklon tropis Yvette di Samudera Hindia Selatan Bali, sekitar 620 Km sebelah selatan Denpasar.

2. Kota Bima yang terletak di cekungan

(5)

Kerugian ekonomi

sebesar

Rp 984,40 Miliar

(per 27 Des 2017),

dan akan terus

bertambah.

Aktivitas

masyarakat

lumpuh,

perkantoran rusak,

dan aktivitas

4

Puskesmas

Rusak Berat

29

Pustu Rusak

Berat

29

Polindes Rusak

Berat

1

Labkesda Rusak

Berat

229

Rumah

Hanyut

716

Rusak Berat

739

Rusak Sedang

17.706

Rumah

Terendam

18

SD Rusak Berat

5

SMP Rusak

Sedang

4

SMA/SMK Rusak

Sedang

9

Unit Jembatan

Rusak

5 (R) dan 5 (RB)

Unit PDAM

1 (R) dan 1 (RS)

Unit DAM

DAMPAK BENCANA BANJIR BANDANG DI BIMA

KORBAN MENGUNGSI

KORBAN JIWA

MENINGGAL

RUMAH

TERDAMPAK

JIWA MENDERITA/

TERDAMPAK

979

19.390

FASILITAS

KESEHATAN RUSAK

FASILITAS

PENDIDIKAN

63

27

2

105.753

DAMPAK KEJADIAN BENCANA BANJIR BANDANG (Sampai 3 januari 2017, Pukul 19.00)

2.247 ha

LAHAN RUSAK

40 km

JALAN DLM KOTA RUSAK

(6)

PERKEMBANGAN PENANGANAN BANJIR BANDANG BIMA

Kegiatan

Start – End date

Des

Jan

Feb

Masa Tanggap Darurat 1 22 Des – 4 Jan

• Pelayanan Air Bersih 23 Des 2016

• Pembentukan Dapur Umum 23 Des 2016

• Pendistribusian Bantuan

Logistik 23 Des 2016 • Persiapan RR Dilakukan secara paralel

Masa Tanggap Darurat 2 5 Jan – 19 Jan

• Rapat Perpanjangan Tanggap

Darurat 5 Jan 2017 • Persiapan RR Dilakukan secara paralel • Rapat Persiapan Penyusunan

(7)

PENANGANAN TANGGAP DARURAT

BENCANA DI BIMA

(8)

• Pemberian Cash for Work (CFW) telah dimulai dari tanggal 5 Januari 2017 dan

akan selesai pada tanggal 18 Januari 2017;

• Balai Wilayah Sungai (BWS) telah melakukan normalisasi sungai Paroki dari

hulu, tetapi pada bagian hilir belum dikerjakan;

• Siswa sekolah sudah menerima bantuan seragam dan telah melaksanakan

aktivitas belajar, ruang kelas juga telah berfungsi;

• Puskesmas telah kembali berjalan dengan normal dan melakukan aktivitas

seperti biasa;

• Pembersihan lingkungan masih terus dilakukan dengan bantuan berbagai

pihak, diharapkan akan bersih sebelum 10 April 2017.

HASIL PENANGANAN TANGGAP DARURAT DI BIMA

(per 17 Januari 2017)

(9)

• Bappenas dengan BNPB dan SKPD Bima pada tanggal 5-7 Januari 2017 telah

melakukan rapat untuk memutuskan perpanjangan tanggap darurat, dan

diperoleh hasil akhir untuk dilakukan perpanjangan tanggap darurat selama

14 hari sampai pada tanggal 19 Januari 2017;

• Bappenas dan BNPB juga melakukan rapat mengenai pembahasan

penyusunan rencana pemulihan pascabencana banjir bandang di Bima,

diharapkan dalam penyusunan rencana pemulihan untuk memasukkan

dokumen perencanaan penanggulangan bencana;

• Bappenas bersama BNPB dan SKPD Kab. Bima melakukan rapat penyusunan

matriks perhitungan kerusakan dan kebutuhan, dalam penyusunan matriks,

SKPD Kab. Bima masih memerlukan asistensi lebih lanjut agar dapat

menghasilkan matriks kerusakan dan kebutuhan yang akuntabel.

(10)

PERMASALAHAN DI LAPANGAN

REKOMENDASI

• Sektor bekerja secara mandiri dan belum terdapat

terkoordinasi secara baik

• Perlu dilakukan pendekatan secara kewilayahan

(lokasi) agar kegiatan lintas sektor menjadi

terkoordinir, dimana 1 lokasi dikerjakan oleh

berbagai sektor dan dapat segera tuntas dari satu

lokasi ke lokasi lain;

• Perlunya dilakukan penguatan gerakan bersama TNI,

Polri, Pemda, dan semua kalangan untuk

menyelesaikan permasalahan penanggulangan

bencana di Bima.

• Penanganan bencana akan menggunakan paradigma

baru, dimana semua akan dilakukan secara paralel,

dalam masa tanggap darurat harus sudah

mempersiapkan rehabilitasi rekonstruksi

pascabencana

• Dokumen mengenai perencanaan penanggulangan

bencana harus masuk ke dalam pembuatan renaksi;

• Pendekatan yang dilakukan untuk penanganan

kebencanaan ini adalah: Pendekatan kemanusiaan,

pendekatan Sosbud, dan Pendekatan Tata Ruang

Pertanahan;

• Rencana aksi diintegrasikan dengan pengelolaan

lingkungan ke depan.

(11)

PERMASALAHAN DAN REKOMENDASI (2)

PERMASALAHAN DI LAPANGAN

REKOMENDASI

• Akan dilakukan relokasi bagi masyarakat yang

bermukim di sepanjang bantaran sungai

• Dokumen tata ruang pada masa ini memasuki masa

review, terkait dengan relokasi, akan dimasukkan

sebagai salah satu usulan review RTRW;

• Perlu dilakukan sertifikasi ulang pertanahan bagi

data-data yang hilang akibat bencana.

• Kondisi drainase yang terdapat di Kota Bima sudah

tidak memadai dan menjadi rusak akibat bencana

banjir

• Kondisi penanganan drainase perlu didukung dengan

teknologi drainase yang advance, mampu melepas

air ketika hujan dan mampu menahan air ketika

jarang terjadi hujan;

• Hutan yang sudah gundul di bagian hulu perlu

dilakukan reboisasi agar ekologis kembali menjadi

normal.

• Daerah (Kabupaten dan Kota Bima) diharuskan untuk

menyusun matriks perhitungan kerusakan dan

• Melalui pelaksanaan renaksi, perlu diketahui yang

(12)

PERCEPATAN TANGGAP DARURAT

Pendekatan Kemanusiaan

Mengutamakan kebutuhan masyarakat

terutama anak-anak, balita, kaum perempuan,

usia lanjut dan difable

Pendekatan Wilayah (Kerjasama

antarklaster dan antarSKPD)

Menetapkan prioritas desa/kelurahan yang

paling parah dengan mengutamakan kerjasama

antarklaster

Gerakan Bersama

Keterlibatan dan partisipasi aktif semua pihak

Tata Kelola

• Rencana kerja 7-14 hari dengan prioritas lokasi

• Pelaporan dan pertanggungjawaban

(13)
(14)

1. Alam adalah anugrah dan berkah.

1)

Mengelola sumber daya alam dan lingkungan dengan bijaksana dan berkelanjutan;

2)

Menjaga dan memelihara lingkungan dengan sebaik-baiknya

2. Bencana adalah kelalaian, keteledoran dan ketidapsiapan.

1)

Mengenali dan memahami perilaku lingkungan sekitar dengan cermat dan sebaik-baiknya;

2)

Menyiapkan rencana untuk mengurangi risiko bencana;

3)

Meningkatkan kapasitas dalam mengurangi risiko dan kesiapsiagaan menghadapi bencana;

4)

Menyiapkan sistem peringatan dini (early warning system);

5)

Meningkatkan manajemen mitigasi dan pengurangan risiko bencana.

(15)

PENANGGULANGAN BENCANA PADA TAHAP

PASCA-BENCANA

Pemulihan dini

• Melengkapi/

melanjutkan

tindakan bantuan

darurat.

• Mendukung

pemulihan

spontan.

• Meletakkan

fondasi pemulihan

jangka panjang.

Rehabilitasi

• Refungsionalisasi

layanan dasar.

• Mendampingi

pemulihan

spontan.

• Menghidupkan

kembali aktivitas

ekonomi.

• Menyediakan

dukungan

pemulihan kondisi

psikologis dan

sosial.

Rekonstruksi

• Pembangunan

kembali:

• pelayanan/fasum.

• Infrastruktur.

• Penggantian

bangunan rusak.

• Revitalisasi

ekonomi.

• Pemulihan

kehidupan Sosial

budaya.

• Pengurangan risiko

bencana.

(16)

TUJUAN REHABILITASI DAN REKONSTRUKSI

Tujuan:

Memulihkan

kondisi seperti

sebelum bencana

dan menjadi lebih

baik

Memulihkan kondisi dan kehidupan sosial dan budaya: kehidupan

keluarga, sekolah, masyarakat, keagamaan dan lainnya;

Memulihkan kondisi dan kegiatan ekonomi: produksi, jasa,

perdagangan dan pariwisata;

Membangun kebersamaan dan gotong royong;

Memulihkan penyelenggaraan pelayanan publik: pelayanan

pendidikan, kesehatan, air bersih dan listrik;

(17)

Pendekatan : Terpadu, Memulihkan

kondisi seperti sebelum bencana dan

menjadi lebih baik

Pendekatan kemanusiaan

Pendekatan sosial, budaya dan ekonomi

Pendekatan wilayah: tata ruang dan

pertanahan

PENDEKATAN DAN PRINSIP REHABILITASI

REKONSTRUKSI

Dengan prinsip:

1) Partisipatif

2) Terpadu

3) Transparan

4) Akuntabel

5) Berkelanjutan

(18)

JANGKA WAKTU PEMULIHAN

• Pemulihan kondisi dan

kehidupan sosial dan

budaya

• Pemulihan kondisi dan

kehidupan ekonomi

• Penyiapan Revisi Rencana

Tata Ruang Wilayah dan

Master Plan

Pembangunan Kota Bima

2-6 Bulan

• Pembangunan prasarana

dan sarana dasar

• Pembangunan prasarana

dan sarana ekonomi

• Pembangunan prasarana

dan sarana transportasi

dan komunikasi

6-12 Bulan

• Penataan perumahan dan

permukiman

• Rehabilitasi kawasan hulu

• Penataan daerah aliran

sungai

(19)

Perencanaan

• Integrasi Rencana RR ke dalam RPJMD, RKPD dan RTRW;

• Koordinasi dan kerjasama antara Pemerintah Kota Bima (Bappeda, BPBD, SKPD), Pemerintah Provinsi NTB (Bappeda,

BPBD, SKPD), Pemerintah Pusat (Bappenas, BNPB, dan K/L), dan perguruan tinggi.

Penganggaran

• Sinkroniasi pendanaan: DSP, APBD Kota, APBD Provinsi, belanja K/L;

• Skema pembiayaan lainnya: CSR dan swasta.

Pelelangan

• Kesesuaian dengan peraturan perundang-undangan

Pelaksanaan

• Keterlibatan masyarakat

Pelaporan dan Pertanggungjawaban

(20)

KETERLIBATAN K/L DALAM PENANGGULANGAN BENCANA

DI BIMA

(21)

1.Mendorong dan menumbuh kembangkan budaya sadar bencana

2.Peningkatan sosialisasi dan diseminasi PRB kepada masyarakat

3.Penyediaan dan penyebarluasan informasi kebencanaan kepada masyarakat

4.Pelatihan menghadapi bencana secara berkala dan berkesinambungan

5.Meningkatkan kerjasama dengan berbagai stakeholder

6.Peningkatan kualitas hidup masyarakat daerah pasca bencana

7.Pemeliharaan dan penataan lingkungan di daerah rawan bencana alam

1.Integrasi PRB dalam perencanaan nasional dan daerah;

2.Pengenalan, pengkajian dan pemantauan risiko bencana

3.Pemanfaatan kajian dan peta risiko untuk penyusunan RPJMD;

4.Integrasi kajian dan peta risiko bencana dalam penyusunan dan review RTRWP/K/K;

5.Harmonisasi kebijakan dan regulasi penanggulangan bencana di Pusat dan daerah;

6.Penyusunan rencana kontinjensi pada kabupaten/kota

1.Penguatan kapasitas kelembagaan dan aparatur

2.Penyediaan sistem peringatan dini bencana

3.Pengembangan dan pemanfaatan IPTEK dan pendidikan

4.simulasi dan gladi kesiapsiagaan menghadapi bencana secara berkala dan berkesinambungan

5.Penyediaan infrastruktur mitigasi dan kesiapsiagaan

6.Pengembangan desa tangguh bencana 7.Peningkatan kapasitas manajemen dan

SASARAN, KEBIJAKAN DAN STRATEGI NASIONAL

BIDANG PENANGGULANGAN BENCANA

Menurunnya indeks risiko bencana pada pusat-pusat pertumbuhan yang berisiko tinggi

Internalisasi PRB dalam kerangka pembangunan berkelanjutan di Pusat dan

daerah

Penurunan tingkat kerentanan terhadap bencana

Peningkatan kapasitas pemerintah, pemerintah daerah dan masyarakat dalam

penanggulangan bencana

Strategi

Sasaran Nasional

1. Menurunkan risiko bencana

2. Meningkatkan kapasitas pemerintah, pemda dan masyarakat dalam menghadapi bencana

Arah Kebijakan

(22)

KEGIATAN PRIORITAS NASIONAL

Pencegahan

&

Penanggulan

gan Bencana

Pemberday

aan

Masyara-kat

Penguatan

Kapasitas

SDM

Sarana dan

Prasarana

Pelayanan

Dasar

Pengem-bangan Ekonomi di Daerah

Pengelo-laan SDA

dan LH

Penguatan

Kelemba-gaan dan

Regulasi

KP.1

KP.2

KP.3

KP.7

 Sosialisasi dan Simulasi

Bencana;

 Pembentukan dan pelatihan

SDM Penanggulangan Bencana

 Penyediaan Sistem Peringatan

dini;

 Pembangunan pusat logistik

kebencanaan;

 Pembangunan infrastruktur

mitigasi bencana;

 Pengembangan teknologi

kebencanaan

 Pemulihan pelayanan dasar di daerah

pascabencana

;

 Penyediaan layanan data dan informasi

bencana

 Penataan ruang kawasan rawan

bencana untuk meningkatkan

kapasitas kawasan;

 Rehabilitasi DAS;

 Pencegahan dan

Penanggulangan Karhutla;

 Rehabilitas DAS

 Penyusunan kajian dan peta risiko;

 Penguatan koordinasi

penanggulangan bencana;

 Harmonisasi kebijakan dan regulasi

Penanggulangan Bencana

 Pemulihan dan peningkatan

KP.6

 Pembentukan Masyarakat

Tangguh Bencana pada daerah

risiko bencana tinggi

(23)

Internalisasi pengurangan risiko bencana dalam kerangka pembangunan berkelanjutan di Pusat dan daerah 1.Pengarusutama -an PRB dalam perencanaan pembangunan 2.Pengkajian risiko bencana tingkat kabupaten/kota 3.Kajian risiko bencana untuk penyusunan RPJMD 4.Integrasi Kajian Risiko bencana dalam 5.Harmonisasi kebijakan dan peraturan Pusat dan daerah 6.Penyusunan rencana kontinjensi

MEKANISME KOORDINASI DAN KETERLIBATAN

KEMENTERIAN/LEMBAGA DALAM INTERNALISASI PRB

BNPB, Bappenas,

Kemendagri, Pemda

Pedoman dan Standardisasi

Pengurangan Risiko Bencana

BNPB, BPBD, PT

BNPB, Bappenas, Kemendagri,

Pemda

Kajian Pengurangan Risiko

Bencana

BNPB, Bappenas, Kemendagri,

Kemen ATR, Kemen PU-PR,

Pemda

Pedoman dan Standardisasi

Pengurangan Risiko Bencana

Penyusunan dan harmonisasI

produk Hukum

BNPB, KL, Pemda

Rencana Kontinjensi

BNPB, BPBD

1

2

4

5

6

3

(24)

Penurunan

tingkat

kerentanan

terhadap

bencana

1.Menumbuh-kan kesadaran

dan

pengetahuan

bencana

2.Sosialisasi PB

melalui media

3.Penyebarlua

s-an informasi

kebencanaan

4.Kerjasama

Pemerintah

dengan

5.Percepatan

penyelesaian

6.Penataan

dan

pemeliharaan

lingkungan

rawan

bencana

7.Menumbuh-kan kearifan

lokal

KOORDINASI DAN KETERLIBATAN KEMENTERIAN/LEMBAGA DALAM

PENURUNAN KERENTANAN TERHADAP BENCANA

BNPB, Kemendagri,

Kemendikbud, Kemendes PDTT, Pemda

• Pendidikan dan pelatihan PB • Pertukaran Pengetahuan

Pengurangan Risiko Bencana

BNPB, Kemenkominfo, BIG, Pemda Penyebaran Informasi Kebencanaan BNPB, Kemenkominfo, BMKG, BIG, Pemda

Penyusunan data dan informasi kebencanaan

Kerjasama Antar Lembaga Kerjasama Internasional

BNPB, Kemen PU-PR, Kemenhub, Kemenkes, Kemendikbud, Kementan, Kemenhut,

Kemensos, Kemendag, dll, Pemda

• Fasilitasi Penyusunan Rencana Aksi Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pasca Bencana

• Fasilitasi Pelaksanaan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Bidang Fisik

• Pemulihan dan Peningkatan Ekonomi dan Sosial di Wilayah Pascabencana

BNPB, Kemen PU-PR, Kemen ATR, Kemen LHK, Pemda

Penerapan Mitigasi Bencana

• Fasilitasi dan Pengembangan Kapasitas Relawan PB

• Fasilitasi dan Pengembangan Pemberdayaan kelompok Masyarakat dalam Pengurangan Risiko Bencana (PRB)

• Fasilitasi pemberdayaan dan Pengembangan ketangguhan masyarakat

1

2

3

4

5

6

7

(25)

Peningkatan

kapasitas dalam

penanggulangan

bencana

1.Kapasitas kelembagaan dan aparatur 2.Penguatan tata kelola PB 3.Pengembang -an sistem peringatan dini 4.Pengembang -an dan pemanfaatan IPTEK 5.Simulasi dan 6.Infrastruktur 7.Perlindungan dan layanan pada saat darurat bencana 8.Desa tangguh bencana untuk desa hebat 9.Pusat logistik kewilayahan

KOORDINASI DAN KETERLIBATAN KEMENTERIAN/LEMBAGA DALAM

PENINGKATAN KAPASITAS MENGHADAPI BENCANA

BNPB, Kemenristek, BPPT, LIPI

• Teknologi modifikasi cuaca

• Riset dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi

BNPB, BPKP,BPK, Itwil

• Koordinasi Kesiapsiagaan

• Peningkatan Kapasitas Penanganan Darurat

BNPB, BMKG. Kemen ESDM, Kemen PU-PR, Kemen LHK, Pemda

• Fasilitasi Kesiapsiagaan

• Penguatan Pengurangan Risiko Bencana Daerah

BNPB, Kemendagri, Pemda

Pendidikan dan pelatihan

• Simulasi PRB

Kemen PU-PR, Kemenhub, KKP, BIG,dll, Pemda

Pembangunan EWS, TES, jalur evakuasi, dll

BNPB, Kemensos, Kemendikbud, Kemenkes, Kemen PU-PR, Kemen LHK, Kementan, BASARNAS dll

Penyaluran Bantuan Kedaruratan

BNPB, Kemendagri,

Kemenkes, Kemendes PDTT, KKP, Kemensos, dll, Pemda

• Fasilitasi dan Pengembangan Pemberdayaan kelompok Masyarakat dalam Pengurangan Risiko Bencana (PRB)

• Penyediaan dan distribusi logistik dan peralatan

1

6

5

4

3

2

7

9

8

(26)

• Kementerian Pertanian

• KKP

• Kementerian KUKM

• Kementerian Perdagangan

• Kementerian PUPR

• Kementerian Perhubungan

• Kementerian BUMN

• Kementerian Kesehatan

• Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan

• Kementerian Agama

RR

BIMA

PERUMAHAN & INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN

INFRASTRUK

TUR

EKONOMI PRODUKTIF SOSIAL BUDAYA LINTAS SEKTOR

PERAN SERTA KEMENTERIAN/LEMBAGA DALAM RR

BIMA

• Kementerian PUPR

• BNPB

• Kementerian Dalam Negeri

• POLRI

• TNI

• Kementerian LHK

• BNPB

(27)

PERTANYAAN KRITIS

1. Bagaimana

MEMBANGUN KERJASAMA, KEMITRAAN DAN KOLABORASI

dalam Penanggulangan Bencana?

MANAJEMEN KOMUNIKASI

1) Internal BNPB Koordinasi Antardeputi dan antardirektur BNPB

2) BNPB dengan BPBD Pola Pendampingan dan Penugasan

3) BNPB dengan Kementerian/Lembaga Koordinasi dan Sinergi

4) BNPB dengan donor Perencanaan, Pelaksanaan, Penganggaan,

Penyaluran Bantuan, Pelaporan dan Evaluasi, dan Pertanggungjawaban

5) BNPB dengan mitra lainnya Perencanaan, Pelaksanaan, Penganggaran,

Penyaluran Bantuan, Pelaporan dan Evaluasi, dan Pertanggungjawaban

2. Bagaimana

MENGHITUNG KEBUTUHAN PASCABENCANA

yang diperlukan

di wilayah Bima 

MANAJEMEN PENDANAAN PASCABENCANA

3. Bagaimana persiapan Rencana Program dan kegiatan pascabencana tahun

(28)
(29)

RENCANA TINDAK LANJUT

• Setiap K/L perlu mendukung penanganan pascabencana banjir bandang di Bima khususnya

melalui program dan kegiatan yang dibiayai dari APBN-P 2017, dan usulan program dan

kegiatan pemulihan lanjutan tahun 2018 ke dalam RKP 2018;

• BNPB melakukan koordinasi dengan Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah dalam

penyiapan data dan informasi rumah tangga by name by address sebagai acuan pelaksanaan

program dan kegiatan sosial, ekonomi dan budaya di Bima;

• Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah bekerjasama mempercepat perbaikan fasilitas

umum (penyedian prasarana sekolah, perbaikan sarana kesehatan, pembersihan lingkungan)

dan penanganan korban dan pengungsi setelah masa tanggap darurat menuju pemulihan

pascabencana gempa sesuai dengan PP No 21 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan

Penanggulangan Bencana;

• BNPB bersama Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah menetapkan dan melaksanakan

kebijakan pemberian bantuan stimulan untuk perbaikan rumah rusak berat (Rp 40 juta),

sedang dan ringan (Rp 20 juta) (Sumber:BNPB);

• BNPB bersama Pemerintah Daerah melakukan koordinasi dan kerjasama dengan berbagai

(30)

1. Konfirmasi kegiatan K/L yang mendukung upaya pemulihan pascabencana

banjir bandang di Bima?

2. Usulan perbaikan renaksi pascabencana banjir bandang di Bima?

(31)

TERIMA KASIH

___________________________________

021 - 3926249

Referensi

Dokumen terkait

ISOLASI DAN DAN IDENTIFIKASI FLAVONOID.. Disampaikan pada Simposium PERHIPBA XVI , Hotel Paragon Universitas Sebelas Maret,Solo 23-24 April 2014 simplisia dan dalam fase

Hasil penelitian menunjukkan bahwa hampir semua pasien pre operatif sebanyak 19 orang (95%) di ruang rawat inap RSUD Kajen Kabupaten Pekalongan mempunyai

pelaksanaan kebijakan pemerintah daerah, pelaksanaan kerjasama regional, dan pelaksanaan kerjasama internasional di daerah, maka eksistensi DPRD Mamuju dalam

Polen Oncosperma tigillarium adalah jenis palmae yang paling sering dan paling banyak ditemui dalam endapan Delta Mahakam, sehingga penting untuk dikaji lebih lanjut

Hasil uji statistik diperoleh nilai p=0,663, maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan yang signifi kan antara pendidikan ayah dengan perkembangan motorik anak baduta

Menimbang, bahwa untuk dapat mengetahui lebih jelas mengenai kondisi rumah tangga Penggugat dengan Tergugat, Majelis Hakim telah mendengarkan keterangan saksi

Saat membandingkan seroprevalensi yang dilaporkan untuk populasi manusia di Yucatán pada tahun 1984 (14.1%), dengan yang ditemukan pada penelitian ini (14.2%), nampak