RANCANG BANGUN
SENSOR SUHU MENGGUNAKAN
SERAT OPTIK BERSTRUKTUR
SINGLEMODE-MULTIMODE-SINGLEMODE DAN
OPTICAL TIME DOMAIN REFLECTOMETER
OLEH : TEGAR BESTARIYAN
Sensor suhu konvensional yang sekarang digunakan seperti thermocouple memiliki beberapa kekurangan, serta keunggulan dari penggunaan serat optik sebagai sensor suhu seperti Long Period Gratings dan
Fiber Bragg Gratings
Perkembangan struktur serat optik
singlemode-multimode-singlemode untuk berbagai macam aplikasi sensor. (murah & fabrikasi mudah)
Kegunaan OTDR sebagai alat monitoring yang portable, serta mudah
pengoperasiannya
Bagaimana pembuatan dan optimasi serat optik SMS
sebagai sensor suhu?
Bagaimana penggunaan OTDR untuk mengukur suhu yang dikenakan pada serat optik?
Perancangan sensor dibatasi sebagai fungsi panjang multimode -singlemode graded index(ITU-T R G655) -multimode graded index( ITU-T RG651) dan Thorlabs IR
multimode step index.
Digunakan panjang gelombang operasi OTDR 1310 nm dan 1550 nm. Pengujian suhu dilakukan pada rangeperubahan suhu sebesar 40-Digunakan JDSU MTS 8000 Series dan Agilent E6000C
Mini OTDR untuk pengukuran rugi
daya.
Digunakan kenaikan suhu setiap 5°C dalam
pengujiannya
perancangan
sensor suhu
menggunakan
serat optik SMS
pengembangan
teknik
pengukuran suhu
menggunakan
OTDR.
TUJUAN
Agus Muhamad Hatta, et al, 2010, menganalisa pengaruh
suhu untuk keperluan mengukur panjang gelombang dengan menerapkan ratiometric power
measurementmenggunakan powermeteruntuk mengukur poweryang melewati struktur
SMS fiber [7].
Qian Wang et al, 2008,
melakukan investigasi pada struktur
singlemode-multimode-singlemodefiber. Pada
penelitian ini dijelaskan bagaimana merancang suatu
struktur SMS baik secara dengan Guided-Mode Analysis secara numerik dan eksperimen
yang dipengaruhi panjang
multimodefiber dan panjang
gelombang yang melewatinya [5].
Arun Kumar, et al, 2003,
menjelaskan secara teoritis karakteristik transmisi struktur
SMS fiber saat spot size
fundamental modedari singlemodedan multimode fiber
tidak cocok. Pada kasus tersebut power yang ditransmisikan sangat sensitif
terhadap operasi panjang gelombang dan panjang
multimodefiber yang digunakan
[8].
Saurabh Mani Tripathi, et al, 2009, menganalisa karakterisitik
pengukuran strain dan suhu menggunakan serat optik berstruktur SMS ,dimana sebelumnya serat optik
multimode graded index yang
telah diberi pengotor (dopped) dengan GeO2dan P2O5,dimana
kemudian akan diamati pergeseran spektral panjang gelombangnya akibat pengaruh
suhu melalui Optical Spectrum
Analyzers [4].
Sensor adalah suatu alat yang dapat mengukur besaran fisika
dan mengubahnya ke sinyal yang dapat dibaca oleh observer
atau sebuah instrumen
Beberapa karakteristik yang perlu diperhatikan : • Range • Linearitas • Span • Resolusi • Sensitifitas
SENSOR
STRUKTUR
CARA
KERJA
JENIS
KARAKTERISTIK YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM PENGOPERASIAN SMS PANJANG GELOMBANG OPERASI MULTIMODE • PANJANG • DIAMETER CORE • INDEKS BIAS
SINGLEMODE-MULTIMODE-SINGLEMODE FIBERS
OTDR
SET UP ALAT CARA KERJA RESPONPENGARUH SUHU TERHADAP
SERAT OPTIK
• Panjang (L) • Diameter core (a) • Indeks bias (n) Perubahan
karakteristik serat optik:
menyebabkan
Perubahan propagasi moda
Diagram
alir
pengerjaan
TUGAS
AKHIR
Mulai Perencanaan dan desain sensor suhuSMS fiber Pembuatan sensor suhu SMS fiber Uji suhu Sistem bekerja
Uji suhu dengan variasi jenis dan panjang multimode tidak
ya
Pengambilan data (respon &
transmitted power OTDR)
1
Analisa data statistik, pembahasan dan penarikan kesimpulan Penyusunan laporan dan penyampaian hasil laporan Selesai
Peralatan yang Digunakan
(PT. Telkom)
• Singlemode Fiber ITU-T G-655 Nonzero Dispersion Shifted Fiber (NDSF) • Attenuation @ 1550 nm = 0,2 db/km
• Chromatic Dispersion (CD) @ 1550 nm = 4.5 ps/nm-km • Arc Fusion Splicer FSM 50-S
• Optical Fiber Cleaver • Fiber Stripper
• JDSU MTS 8000 series OTDR
• Multimode fiber ITU-T G-651 (50/125) graded index • Magnetic Stirrer
• Digital Termometer 6001 Hoover Dam Technology (HDT) • Universal Closure (UC)
• Alkohol 99 %, Tissue • Patchcord Fiber
Gambar alat
a
b
e f g
e=optical fiber stripper & cleaver
a= Arc Fusion Splicer FSM 50-S
b=SMF ITU-T G-655 f=JDSU MTS 8000 OTDR g=universal closure c c=MMF ITU-T G-651 h d h=digital termometer d=hot plate
Peralatan yang digunakan
(Lab. Rekayasa Fotonika)
• SMF-28(TM) fiber, Singlemode (Corning Optical fiber)
• Attenuation @ 1310 nm = 0,3 db/km
• Attenuation @ 1550 nm = 0,2 db/km
• Compact fusion splicer type-25e sumitomo electric
• FCV-21 Optical Fiber Cleaver
• Fiber Stripper clauss model no.CFS-2 for stripping 125 micron
fiber with 250 micron buffer coating
• Agilent Mini OTDR E6000C
• Multimode fiber step index Thorlabs
• Hot plate
Gambar alat
a
b
c
d e
c=optical fiber stripper a= fusion splicer
b=singlemode optical fiber (SMF-28)
Diagram
OTDR Laser
source SMS fiber sensor
Temperature controller
OTDR
photodetector OTDR signal conditioning OTDR trace (results)
LabView (for automatic data
Diagram alir Perancangan
SMS fiber
Mulai
Pemilihan serat optik
singlemode & multimode Penentuan panjang gelombang operasi pada OTDR Penentuan panjang bagian serat optik
multimode Penyambungan serat optik SM dan MM menggunakan Fusion Splicer Penyusunan alat sesuai dengan desain
dan gambar
Pengujian suhu dan pengambilan data
( respon & data transmitted di OTDR) 2 selesai Sistem bekerja ya tidak
Parameter ukur OTDR (Telkom)
OTDR Type
: JDSU MTS 8000 series
Wavelength
: 1310 nm dan 1550 nm
Pulsewidth
: 10ns
Range
: 5,116 km
Optimize
: Dynamic
Sampling Distance
: 64 cm
Averaging Time
: 31 s for 1310 nm & 20 s
for 1550nm
Parameter ukur OTDR (Lab)
OTDR Type
: Agilent Mini OTDR E6000C
Wavelength
: 1314 nm
Pulsewidth
: 100ns
Range
: 4 km
Optimize
: Normal
Sampling Distance
: 7,8 cm
Averaging Time
: 10 s
IOR
: 1,446
display multi traces
perbandingan
antara respon SMS 6 cm pada suhu
40°C dan 200°C
200°C
Data Respon sensor SMS (1310 nm)
120; 6,309 195; 1,576 120; 6,106 195; 1,557 0 1 2 3 4 5 6 7 0 1 2 3 4 5 6 7 0 50 100 150 200 250 R ug i da ya (dB ) Suhu (°C)Event loss response for Lmmf=5cm (1310 nm)
5cm (naik) 5cm (turun) 40; 1,891 200; 2,092 1,85 1,9 1,95 2 2,05 2,1 2,15 R ug i da ya (d B )
Event loss response for Lmmf=5cm step index(1310 nm)
110; 2,369 200; 0,385 110; 2,294 200; 0,385 0 50 100 150 200 250 0 0,5 1 1,5 2 2,5 0 0,5 1 1,5 2 2,5 0 50 100 150 200 250 R ug i D ay a (dB ) Suhu (°C)
Event loss response for Lmmf=7cm (1310 nm)
7 cm turun (turun) 7 cm (naik) 90; 0,539 200; 2,902 90; 0,544 200; 2,902 0 50 100 150 200 250 0 0,5 1 1,5 2 2,5 3 3,5 0 0,5 1 1,5 2 2,5 3 3,5 0 50 100 150 200 250 R ug i d ay a (d B ) Suhu (°C)
Event loss response for Lmmf=6cm (1310 nm)
6 cm (turun) 6 cm (naik) 70; 2,056 140; 0,36 70; 2,443 0 50 100 150 0,5 1 1,5 2 2,5 3 0,5 1 1,5 2 2,5 R ug i da ya (dB )
Event loss response for Lmmf=8cm (1310 nm)
8 cm (turun) 8 cm (naik)
Karaktersitik sensor SMS (1310 nm)
Karakteristik sensor
Lmmf (cm)
5 (MMSI) 5 (MMGI) 6 (MMGI) 7 (MMGI) 8 (MMGI
Range
Input
suhu (°C) 40-200 120-195 90-200 110-200 70-140
Output (naik) rugi
daya (dB) 1,891-2,092 1,576 – 6,309 0,544 -2,902 0,385 – 2,294 0,335 – 2,443
Output (turun) rugi
daya (dB) - 1,557 – 6,106 0,539 –
2,902 0,385 – 2,369 0,36 – 2,056
Span
Input
suhu (°C) 160 75 110 90 70
Output (naik) rugi
daya (dB) 0,201 4,733 2,358 1,909 2,108
Output (turun) rugi
daya (dB) - 4,549 2,363 1,984 1,696
Resolusi (°C) 1,2658 1,49x10-2 3,95x10-2 4,06x10-2 3,3x10-2
Linearitas 0,82249 0,978835 0,95284 0,949845 0,96837
Sensitivitas (dB/°C) 0,00079 0,06696 0,0253 0,024635 0,030275
Data Respon sensor SMS (1550 nm)
90; 0,218 195; 1,773 90; 0,281 195; 1,762 0 0,2 0,4 0,6 0,8 1 1,2 1,4 1,6 1,8 2 0 0,2 0,4 0,6 0,8 1 1,2 1,4 1,6 1,8 2 0 50 100 150 200 250 Rugi da ya (dB) Suhu (°C)Event loss response for Lmmf=5cm (1550 nm
5 cm (naik) 5cm (turun) 85; 0,914 190; 0,107 85; 1,027 190; 0,172 0 50 100 150 200 0,2 0,4 0,6 0,8 1 1,2 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6 0,7 0,8 0,9 1 R ug i d ay a (d B )
Event loss response for Lmmf=6cm (1550 nm)
6cm turun 6cm naik
115; 0,268 200; 1,826 115; 0,294 200; 1,826 0 50 100 150 200 250 0 0,2 0,4 0,6 0,8 1 1,2 1,4 1,6 1,8 2 0 0,2 0,4 0,6 0,8 1 1,2 1,4 1,6 1,8 2 0 50 100 150 200 250 R ug i da ya (dB ) Suhu (°C)
Event loss response for Lmmf=7cm (1550 nm)
5 cm (naik) 5 cm (turun) 65; 0,294 150; 1,455 65; 0,345 150; 1,912 0 50 100 150 200 0 0,5 1 1,5 2 2,5 0 0,2 0,4 0,6 0,8 1 1,2 1,4 1,6 Ru gi da ya ( dB)
Event loss response for Lmmf=8cm (1550 nm)
8 cm (turun) 8 cm (naik)
Karaktersitik sensor SMS (1550 nm)
Karakteristik sensor
Lmmf (cm)
5 (MMGI) 6 (MMGI) 7 (MMGI) 8 (MMGI
Range
Input
suhu (°C) 85-195 85-190 115-200 65-150
Output (naik) rugi
daya (dB) 0,218 – 1,773 0,172 - 1,027 0,268 – 1,826 0,345 – 1,912
Output (turun) rugi
daya (dB) 0,281 – 1,762 0,107 –0,914 0,294 – 1,826 0,294 – 1,455
Span
Input
suhu (°C) 110 105 85 85
Output (naik) rugi
daya (dB) 1,555 0,855 1,558 1,567
Output (turun) rugi
daya (dB) 1,481 0,807 1,532 1,161
Resolusi (°C) 5,94x10-2 1,28x10-1 4,71x10-2 5,33x10-2
Linearitas 0,977525 0,983715 0,975435 0,949225
Sensitivitas (dB/°C) 0,01683 0,0078 0,02123 0,018745
0 0,5 1 1,5 2 2,5 0 50 100 150 200 250 R ug i d ay a (d B ) Suhu (°C)
Grafik respon rugi daya SMS multipoint terhadap perubahan suhu (1550nm)
SMS 1 (naik) SMS 1 (turun) SMS 2 (naik) SMS 2 (turun)
Pengukuran suhu menggunakan
SMS Multipoint
Karakteristik sms1 Sensitivitas: 0,005245 dB/°C Linearitas : 0,9756 Karakteristik sms2 Sensitivitas: 0,00109 dB/°C Linearitas : 0,3625Kesimpulan
 Telah dilakukan pembuatan dan perancangan awal sensor suhu
menggunakan serat optik berstruktur SMS dan pengembangan teknik pengukuran suhu multipoint menggunakan OTDR JDSU MTS 8000 series dan Agilent E6000C Mini –OTDR. Sensor suhu dapat bekerja dengan baik untuk setiap panjang serat optik multmode 5, 6, 7, dan 8 cm dengan panjang gelombang 1310 dan 1550 nm.
 Sensor suhu serat optik berstruktur SMS dengan panjang serat optik
multimode dan panjang gelombang tertentu memiliki karakteristiknya masing-masing.
 Performansi terbaik untuk tiap penggunaan panjang gelombang :
◦ Panjang gelombang 1310 nm : panjang serat optik multimode graded index 5 cm
dengan sensitivitas 0,06696 dB/°C, linearitas 0,978835, resolusi 1,49x10-2 °C dan
hysteresis 7,18 %
◦ Panjang gelombang 1550 nm : panjang serat optik multimode graded index 5 cm
dengan sensitivitas 0,01683 dB/°C, linearitas 0,977525, resolusi 5,94x10-2 °C dan
Saran
Perlu dilakukan pemotongan serat optik multimode yang lebih
presisi dalam orde mikrometer agar hasil fabrikasi sensor
memiliki karakteritik yang sama.
Untuk elemen pengontrol suhu perlu menggunakan alat yang
lebih presisi dan tertutup agar pengaruh suhu pada serat
optik benar-benar terjaga dari pengaruh suhu
lingkungan,sehingga data hasil pengukuran lebih presisi.
Untuk pengukuran suhu pada serat optik berstruktur SMS
multipoint, dipertimbangkan kembali penggunaan panjang
serat optik multimode dan panjang gelombang operasi yang
cocok pada selisih jarak peletakan serat optik multimode
yang lebih pendek untuk mengetahui seberapa banyak serat
optik multimode yang dapat dipasang pada dynamic range
tertentu.
DAFTAR PUSTAKA
 [1] S.Wilson, Jon. 2004 . Sensor Technology Handbook. Elsevier: USA
 [2] Martha Marie Day, Ed.D., Anthony Carpi, Ph.D. "Temperature," Visionlearning Vol.SCI-1(5),2003.
http://www.visionlearning.com/library/module_viewer.php?mid=48
 [3] T. Venugopalan et al, 2010, Characterization of long period gratings written in three different types of optical fibre for potential high temperature measurements, City University.
 [4] Gholamzadeh, Bahareh and Nabovati,Hooman. 2008. Fiber Optic Sensors. World Academy of Science,
Engineering and Technology.
 [5] Qian Wang et al, 2008, Investigation on Single-Mode-Multimode-Single-Mode Fiber Structure.Journal
Of Lightwave Technology Vol.26,No.5.
 [6] Saurabh Mani Tripathi et al, 2009, Strain and Temperature Sensing Characteristics of Single-Mode– Multimode–Single-Mode Structures.
 [7] Hatta,Agus M. et al. 2010 . Strain sensor based on a pair of singlemode-multimode–singlemode fiber structures in a ratiometric power measurement scheme. Dublin Institute of Technology :Ireland
 [8] Ziemann, Olaf et al. 2008 . POF Handbook-Optical Short Range Transmission Systems.Springer
:Berlin
 [9] Anonim b. 2011. http://www.mfg.mtu.edu/cyberman/machtool/machtool/sensors/intro.html  [10] Anonim c.2007. http://chemiplus.net/dic/Sensors%20definition-13252F5/
 [11] PallaÁs-Areny, Ramon. 2001. Sensors and Signal Conditioning-2nd Edition. A Wiley-Interscience
publication:USA
 [12] Bentley, John P . 1995. Principles of Measurement Systems 3rd edition. Prentice Hall : USA  [13] Keiser, Gerd.1991. Optical Fiber Communication. McGraw-Hill Book : Singapore
 [14] Anonim d. 2011.
http://engineeringtown.com/kids/index.php?option=com_content&view=article&id=147:apa-itu-fiber-optik&catid=48:teknologi-komunikasi&Itemid=60
 [15] Hafid Erya P. 2011. Pengembangan Metode Pengukuran Strain Menggunakan Serat Optik Berstruktur Singlemode Multimode Singlemode Dan Optical Time Domain Reflectometer. ITS
:Surabaya.
 [16] Kumar,Arun et al. 2003. Transmission characteristics of SMS fiber optic sensor structures. Indian
Photonics
brings
you
to brighter
future
Ilustrasi Step & Graded Index
Modes
Respon SMS Multipoint
Self-imaging
Self-imaging
can be
defined as a property of
multimode waveguides
by which an input field
profile is reproduced due
to constructive
interference to form
single or multiple images
of the singlemode input
field at periodic intervals
along the propagation
direction of the guide.
Perhitungan titik re-imaging
(pendekatan guided mode analysis)
n
co=1,4446
λ1=1310 nm
λ2=1550 nm
a=50 µm
Lπ1 = 16.1,4446. 50
2/10. 1310.10
-3= 4,410 cm
Lπ1 = 16.1,4446. 50
2/10. 1550.10
-3= 3,728 cm
Modal Propagation Analysis
Singlemode Step
Index
Modal Propagation Analysis
Ujung Pertama
Ujung Terakhir
μ=wS/wM