• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMBENTUKAN BRAND IMAGE BERRYBENKA.COM OLEH PUBLIC RELATIONS PT BERRYBENKA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PEMBENTUKAN BRAND IMAGE BERRYBENKA.COM OLEH PUBLIC RELATIONS PT BERRYBENKA"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

PEMBENTUKAN BRAND IMAGE

BERRYBENKA.COM OLEH PUBLIC

RELATIONS PT BERRYBENKA

Lidia Meliana/ Maria Anggia W.

PT Berrybenka, Grand Slipi Tower Jl. Letjen S Parman Kav. 22-24 Unit ABKL Jakarta Barat. Telp : 021 – 29022139, Lidiameliana23@gmail.com

ABSTRAK

Abstract

With the increase of online sales has making the competition of online store gone sharper. PT Berrybenka is one of the fashion e-commerce in Indonesia, and because of the highly competitive business of e-commerce, PT Berrybenka need a strategy to establish a brand image of berrybenka.com. The purpose of this study is to determine the background and the purpose of establishing a brand image, the Public relations strategy in establishing in establish a brand image of berrybenka.com, also the problem and the solution during the making of brand image ofberrybenka.com. This study is using a descriptive qualitative approach with methods of phenomenology, narrative data analysis techniques as well as the validity of the data source triangulation techniques. Primary data were collected by interview and documentation while the secondary data were collected by literature study, the company's internal data as well as statistical data according to the study. The activity of establishing a brand image can be done by increasing brand awareness and brand association. these activity can be performed optimally by involing the public retation strategy, such as publication, events, and corporate social responsibility.

Key words : Berrybenka, Brand Image, Public Relations Strategy

Abstrak

Pertumbuhan penjualan online yang semakin meningkat, membuat persaingan online store semakin tajam. PT Berrybenka merupakan salah satu perusahaan fashion e-commerce di Indonesia, dan dikarenakan kompetisi yang semakin tinggi di dunia e-commerce, PT Berrybenka membutuhkan strategi untuk membentuk brand image Berrybenka.com. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui latar belakang serta tujuan pelaksanaan aktifitas pembentukan brand image, strategi public relations dalam pembentukan brand image Berrybenka.com serta kendala yang dihadapi dan solusi yang dianggap sesuai untuk mengatasi kendala pembentukan brand image tersebut. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif dengan metode fenomenologi, teknik analisis data naratif serta teknik keabsahan data triangulasi sumber. Data primer dilakukan dengan metode wawancara dan dokumentasi sedangkan data sekunder diperoleh dari studi literatur, data internal perusahaan. Hasil dari aktifitas pembentukan brand image digunakan untuk meningkatkan brand awareness dan brand association. Simpulan yang didapat adalah aktifitas pembentukan brand image dapat dilakukan secara maksimal dengan melibatkan strategi public relations, seperti publikasi, events, dan tanggungjawab sosial perusahaan. Kata kunci : Public Relations, social media, Citra Perusahaan, MNC Pictures

(2)

PENDAHULUAN

Perkembangan teknologi internet saat ini mendukung pertumbuhan online store di Indonesia. Pertumbuhan online store di Indonesia yang semakin berkembang ini dapat dilihat dari segi penjualan

online yang semakin meningkat dalam beberapa tahun terakhir ini.

Berbelanja online telah menjadi gaya hidup sebagian masyarakat Indonesia, bukan hanya menjadi alternatif dalam membeli barang. Menurut BMI (Brand & Marketing Institute), pada Desember 2014, dilakukan riset terhadap fenomena berbelanja online yang mengungkapkan bahwa berbelanja online bukan hanya kegemaran para wanita saja. Tetapi sesuai hasil riset, wanita memang menempati urutan pertama dalam kegemarannya berbelanja online yaitu dengan presentase sebesar 57%. Namun, kaum pria yang membeli barang online melalui e-commerce juga tidak berbeda jauh yaitu dengan presentase sebesar 43%. Hal ini menunjukkan bahwa kegemaran berbelanja online antara pria dan wanita telah menjadi sebuah gaya hidup pada saat ini. ( Sumber : http://wolipop.detik.com di akses tanggal 30 juli 2015 jam 14.47)

Image Berrybenka.com pada awal pembentukannya di tahun 2011 hanya menjual

kebutuhan fashion wanita saja seperti tas, aksesoris, baju, sepatu, produk kecantikan dan lain sebagainya. Tetapi, seiring berjalannya waktu, Berrybenka.com kemudian melebarkan pangsa target

market mereka bahwa bukan hanya menjual produk fashion wanita, tetapi juga menjual produk untuk fashion pria juga. Hal ini dikarenakan fenomena dalam berbelanja online telah menjadi gaya hidup

antara pria dan wanita.

Menurut eMarketer, pada tahun 2013, penjualan e-commerce secara global meningkat 17% atau US$ 1,2 triliun. Pertumbuhan penjualan online di Indonesia sendiri meningkat dari tahun 2011 sebesar $560,000 menjadi $1,04 juta di 2012, dan terus meningkat menjadi $1,79 juta di tahun 2013. Hal ini menunjukkan bahwa semakin banyaknya orang yang melakukan pembelian online. ( Sumber : http://www.marketing.co.id di akses tanggal 3 maret 2015 jam 16.31)

Data dari lembaga riset Integrated Community Development (ICD), Pasar e-commerce di Indonesia akan tumbuh 42% dari tahun 2012-2015. Angka ini lebih tinggi jika dibandingkan negara lain seperti Malaysia (14%), Thailand (22%), dan Filipina (28%). Nilai sebesar ini sangat menggoda bagi sebagian investor, baik dalam maupun luar negeri. ( Sumber : http://startupbisnis.com di akses tanggal 3 maret 2015 jam 16.31)

Pertumbuhan penjualan online yang semakin meningkat ini membuat persaingan online store semakin tajam. Kompetisi yang tinggi seperti ini, membutuhkan strategi yang kuat untuk membangun

brand image dalam sebuah online store.

Menurut Keller (2009), brand image adalah persepsi merek yang dihubungkan dengan asosiasi merek yang melekat dalam ingatan konsumen. Asosiasi merek merupakan informasi terhadap merek yang diberikan oleh konsumen yang diberikan oleh konsumen yang ada dalam ingatan mereka dan mengandung arti merek itu.

Pembentukan brand image didukung sangat kuat oleh peranan public relations perusahaan. Menurut Public Relations Society of America (PRSA), “public relations adalah proses strategi komunikasi yang membangun relasi saling menguntungkan diantara perusahaan dan publiknya.” (Broom & Sha, 2013). Mengacu pada definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa public relations dapat membuat strategi komunikasi serta menjadi jembatan antara organisasi dan publiknya.

PT Berrybenka adalah perusahaan bergerak di bidang fashion e-commerce yang terletak di Jakarta. PT Berrybenka didirikan pada pertengahan 2011 oleh Jason Lamuda dan Ferry Tenka, dimana melalui website resmi perusahaan ini yaitu Berrybenka.com menjual berbagai busana wanita, sepatu, produk kecantikan dan aksesoris dari berbagai merek.

Fungsi public relations PT Berrybenka dalam membentuk brand image Berrybenka.com meliputi pembentukan dan pemeliharaan hubungan dengan media lokal, nasional dan internasional, memantau pemberitaan terkait Berrybenka, membantu peminjaman wardrobe Berrybenka untuk media dan membantu dalam mengembangkan dan menulis press releases.

(3)

Berdasarkan hal-hal yang telah dipaparkan di atas, maka penelitian ini dilakukan untuk melihat peran public relations PT Berrybenka dalam membentuk image Berrybenka.com.

Untuk Menghindari ruang lingkup penelitian yang terlalu luas sehingga dapat mengaburkan dan menyesatkan penelitian, maka peneliti membuat batasan secara spesifik hal-hal yang akan diteliti. Adapun pembatasan yang akan diteliti adalah :

1. peran public relations dalam membentuk brand awareness Berrybenka.com 2. peran public relations dalam membentuk brand association Berrybenka.com

3. brand image Berrybenka.com agar dapat memenangkan persaingan di online store sejenis 1. Tujuan dari Penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui pembentukan brand image Berrybenka.com oleh public relations PT Berrybenka.

2. Untuk mengetahui peran public relations dalam membentuk brand associations Berrybenka.com

3. Untuk mengetahui brand image Berrybenka.com yang dibentuk untuk memenangkan persaingan di online store sejenis.

Kajian pustaka dalam penelitian ini mengambil dari jurnal internasional yang berjudul The

Effects of Popularity: An Online Store Perspective. Diambil dari International Journal of Information Science and Management. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat peningkatan jumlah

pemakai internet yang drastis di Taiwan sehingga menyebabkan penjualan yang pesat di bidang

e-commerce yang mencapai 22 billion dollar Taiwan di tahun 2012. Hal ini menyebabkan banyaknya online store semakin menjamur di Taiwan. Kemudian, penelitian selanjutnya berjudul Customers Satisfaction on Online Shopping in Malaysia. Diambil dari International Journal of Business and Management. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui iklan, kualitas produk, merek, dan

pengalaman belanja memang memainkan peran penting dalam mempengaruhi kepuasan konsumen

online di Malaysia.

METODE PENELITIAN

Dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif, Denzin dan Lincoln menyatakan bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang menggunakan latar alamiah, dengan maksud menafsirkan fenomena yang terjadi dan dilakukan dengan jalan melibatkan berbagai metode yang ada (Moleong,2014,p. 5). Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yaitu pengamatan, wawancara atau penelaahan dokumen. Pendekatan kualitatif ini digunakan karena beberapa pertimbangan. Pertama, menyesuaikan pendekatan kualitatif lebih mudah apabila berhadapan dengan kenyataan jamak. Kedua, pendekatan ini menyajikan secara langsung hakikat hubungan antara peneliti dengan responden. Ketiga, pendekatan ini lebih peka dan lebih dapat menyesuaikan diri dengan banyak penajaman pengaruh bersama terhadap pola-pola nilai yang dihadapi. Menurut Bogdan dan Biklen dalam Simatupang (2006) penelitian kualitatif adalah deskriptif. Data yang terkumpul lebih mengambil bentuk kata–kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.

Untuk mengumpulkan data, penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling yakni teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan pemilihan narasumber yanng bertujuan untuk menjadi sumber informasi dalam mengumpulkan data penelitian. Narasumber yang dipilih juga merupakan orang yang memiliki kredibilitas dalam bidangnya sehingga pada saat membutuhkan data penelitian dari narasumber, informasi yang diberikan dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya. (Moleong, 2014,p. 234). Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer dan data sekunder yang digunakan secara bersamaan dalam penelitian ini dimaksudkan agar dapat saling melengkapi data yang diperlukan.

HASIL DAN BAHASAN

PT Berrybenka merupakan salah satu perusahaan fashion e-commerce di Indonesia, dan dikarenakan kompetisi yang semakin tinggi di dunia e-commerce, PT Berrybenka membutuhkan strategi terhadap brand image yang ingin dibentuk dalam perusahaan. Pertumbuhan online store yang semakin berkembang selama beberapa tahun terakhir, terjadi akibat meningkatnya teknologi internet yang semakin memudahkan masyarakat untuk berbelanja online. Hal ini sesuai dengan penelitian

(4)

yang dilakukan oleh Ching-Chuan Lin dan Te-King Chien (2014) dalam jurnal The Effect of

Popularity: An Online Store Perspective yang membahas bahwa peningkatan pemakai jumlah internet

yang drastis menyebabkan penjualan yang pesat di bidang e-commerce.

Pertumbuhan online store ini dapat dilihat dari segi penjualan online yang semakin meningkat. Pertumbuhan penjualan online yang semakin meningkat ini membuat persaingan online store semakin tajam. Pada awal pembentukannya di tahun 2012, PT Berrybenka memulai penjualannya melalui

social media yaitu facebook, lalu perlahan merambah ke website lewat Berrybenka.com.

Image brand yang ingin di bentuk Berrybenka berawal dari kesadaran Berrybenka sendiri

bahwa mereka adalah perusahaan yang mendukung brand-brand lokal, designer muda dan UKM. Walaupun merek-mereknya berasal dari lokal dengan harga terjangkau tetapi tetap dengan kualitas yang baik dan terjangkau. Hal ini sesuai dengan salah satu jenis citra menurut Frank Jefkins (2005) yaitu the mirror image yaitu bagaimana pandangan publik internal dalam melihat citra PT Berrybenka yang mendukung brand-brand lokal tetapi tetap terjangkau dan kekinian.

Pada PT Berrybenka, divisi public relations itu adalah sebuah role yang cukup penting untuk sebuah perusahaan. Hal tersebut sesuai dengan definisi public relations menurut Majelis Humas Dunia (World Assembly of Public Relations) sebagai sebuah seni dan ilmu sosial dalam menganalisis kecenderungan, memperkirakan akibat-akibat, memberikan saran kepada pimpinan perusahaan serta melaksanakan program tindakan terencana yang melayani baik kepentingan organisasi dan khalayaknya. (Morissan, 2008). Oleh sebab itu, divisi public relations merupakan role yang cukup penting untuk sebuah perusahaan. Di sisi lain, definisi public relations menurut Frank Jefkins adalah sesuatu yang merangkum keseluruhan komunikasi yang terencana, baik itu ke dalam maupun ke luar antara suatu organisasi dengan semua khalayaknya dalam rangka mencapai tujuan-tujuan spesifik yang berlandaskan pada saling pengertian. (Morissan, 2008)

Tahun 2012 merupakan tahun dimana e-commerce mulai betumbuh, dimana pada saat itu ketika orang berbelanja dalam bentuk online kurang mendapatkan kepercayaan penuh di masyarakat karena banyak kasus penipuan di dalamnya.Oleh sebab itu untuk meningkatkan kepercayaan pada konsumen, Berrybenka berusaha untuk selalu mengutamakan keamanan dan kecepatan ketika konsumen berbelanja di Berrybenka, kualitas produk yang baik, desain web yang menarik sehingga dapat memunculkan pengalaman positif pada konsumen Berrybenka pada saat berbelanja online. Hal tersebut pernah dibahas oleh Mahmud Mohammadian dan Mahsa Ghanbar (2014) dalam jurnal A

Study of Factors Influencing Online Brand Trust in Online Service Retailing yang melihat bahwa

desain situs web, faktor keamanan, kualitas informasi produk, dan pengalaman positif konsumen saat berbelanja online mempengaruhi kepercayaan merek online.

Semakin banyaknya e-commerce membuat awareness masyarakat terkait dunia e-commerce dalam berbelanja semakin aman. Pada saat itu Berrybenka membentuk image mengenai dirinya sebagai perusahaan fashion e-commerce yang membawa produk-produk fashion masa kini. Hal itu sesuai dengan definisi image menurut Afdhal (2005) bahwa citra adalah persepsi luar atau masyarakat terhadap suatu perusahaan.Agar masyarakat tidak takut dengan kasus penipuan ketika berbelanja

online, PT Berrybenka berusaha membangun image yang positif agar masyarakat mendapatkan segi

keamanan ketika berbelanja online di Berrybenka. Di sisi lain, definisi image menurut Kotler dalam buku Strategi Public Relations sebagai perwujudan dari sekian banyak asosiasi. Pembentukan citra yang dilakukan oleh public relations berfungsi dalam mengelola informasi untuk mendapatkan persepsi sesuai dengan yang kita inginkan. (Wasesa, 2006)

Salah satu image yang ingin dibentuk lebih kepada kesadaran Berrybenka sendiri sebagai

fashion e-commerce agar memberikan keamanan dan kenyamanan dalam berbelanja agar

mendapatkan kepercayaan dan loyalitas konsumen serta pelayanan yang memuaskan di mata para pelanggan seperti dalam hal pengiriman yang tepat waktu sampai ke customer dan packaging setiap paketan pengiriman yang di desain cukup elegan. Upaya tersebut sesuai dengan yang diteliti oleh Yu Sung Wen dan Tao Chia Ling dalam jurnal The Influence of Online Brand Image and Perceived Risks

on Online Customer Loyalty for Women's Apparel in Taiwan Market yang melihat bahwa untuk

mendapatkan kepercayaan dari konsumen dalam berbelanja online diperlukan peningkatan brand

image berupa kepercayaan dan loyalitas dari konsumen.

Brand yang dibentuk oleh public relations dalam bentuk promosi atau iklan akan

mencerminkan suatu perusahaan tersebut. Hal itu lah yang membuat image brand menjadi cepat dikenal dan tidak tergerus persaingan. Definisi brand image menurut Rangkuti (2010) sebagai persepsi brand yang dihubungkan dengan asosiasi brand yang melekat dalam ingatan konsumen. Di sisi lain, Zikmund mengemukakan konsumen cenderung mendefinisikan sendiri sesuai dengan nilai simbolis dari keinginan mereka sendiri. Nilai simbolis yang berhubungan dengan brand disebut dengan brand image. (Rangkuti, 2010)

(5)

Era global yang sekarang ini sudah semakin berkembang, tidak hanya teknologi saja yang semakin hari semakin canggih, tetapi beberapa perusahaan atau organisasi pun tidak luput dari perkembangan zaman ini. Dengan adanya perkembangan teknologi yang semakin canggih, maka secara tidak langsung akan mempengaruhi segala hal, termasuk perkembangan perusahaan atau organisasi.

Salah satu upaya dalam meningkatkan brand image dalam sebuah perusahaan e-commerce adalah dengan adanya digital public relations. Setiap aspek yang ada dalam aktivitas online memiliki kekuatan untuk mempengaruhi hubungannya dengan publik. Karena saat ini internet terutama media sosial telah menjadi gaya hidup yang baru ditengah masyarakat, sesuai dengan pendapat Herbert (2005) tentang peran digital public relations, public relations harus mengetahui bagaimana menggunakan internet, mengirim berita dan fitur organisasi ke website agar publik dapat mengaksesnya. Melalui media inilah suatu bentuk public relations baru terbentuk, yang dapat disebut sebagai digital public relations.

Di PT Berrybenka juga diterapkan digital public relations.Hal tersebut dilakasanakan di divisi marketing. Aktivitas yang dilakukan berupa beberapa kegiatan partnership, digital online marketing yang harus dimaintain dengan baik seperti sosial media. Penggunaan digital public relations hampir sama seperti offline-nya misalnya dalam hal menyampaikan pesan ke audience.

Kegiatan yang dilakukan oleh digital public relations dan public relations offline adalah sama yaitu sama-sama mengkomunikasikan dan menyebarluaskan informasi dari suatu perusahaan kepada publik, hanya saja yang membedakannya adalah sarana yang dipakai oleh digital public relations dan

public relations offline.

Public relations di dunia online maupun offline hampir sama tetapi tentu terdapat kelebihan dan

kekurangan masing-masing didalamnya misalnya dari segi online (digital) pergerakannya lebih cepat dalam hal berita namun di online media tentu tidak bisa membahas terlalu dalam karena keterbatasan

space di dalam berita tersebut.

Kecepatan dan ketepatan informasi menjadi faktor pentingnya digital public relations bagi perusahaan e-commerce. Oleh sebab itu, agar penerapan digital public relations dapat berjalan dengan optimal, informasi yang cepat dan tepat menjadi faktor yang harus diupayakan dengan maksimal.

Digital public relations diterapkan dalam PT Berrybenka misalnya dalam hal sosial media yaitu facebook, twitter, instagram, blog dan lain sebagainya karena cara berkomunikasi lewat sosial media cakupannya luas dan responnya lebih cepat. Hal ini sesuai dengan pendapat Nkwocha dalam jurnal

digital Public Relations: a new strategy in corporate management tentang digital public relations

yaitu mengenai penggunaan teknologi baru termasuk telepon nirkabel, komputer, internet dan e-mail untuk melakukan pekerjaan lebih cepat, lebih murah dan lebih efisien. (Herbert, 2005). Memonitor media dan publikasi merupakan salah satu peran digital public relations PT Berrybenka.

Dengan memanfaatkan channels seperti social media, blog, disini yang ditekankan adalah

content, seperti blog bisa berisi tentang tips tips, atau seperti content social media yang bisa

menimbulkan viral di masyarakat.

Media sosial merupakan media online yang konten utamanya diisi oleh publik. Maka dari itu, bahasa yang digunakan dalam komunikasi media sosial bukanlah bahasa formal.

Public relations harus pandai-pandai memanfaatkan peluang untuk berkomunikasi dengan

konsumennya. Public relations tidak hanya harus pandai berhubungan dengan media saja, melainkan harus luwes untuk berhubungan dengan publiknya. Hal ini sangat sesuai dengan tujuan dan fungsi

public relations menurut Wasesa (2006) dalam buku Strategi Public Relations yang mengemukakan

bahwa untuk kepentingan internal dan eksternal perusahaan. Salah satunya untuk membangun relasi dengan publik atau konsumen.

Disini, dengan menggunakan konsep digital public relations,public relations PT Berrybenka memanfaatkan adanya digital public relations agar bisa mendapatkan pasar yang lebih luas dan dapat memonitor issue yang berkembang di media. Selain itu, dengan adanya digital public relations, perusahaan lebih bisa mengukur jumlah pengguna aktif nya sesuai data yang ada.

Ada tiga konsep digital public relations yang penting bagi e-commerce. Content Marketing,

Engine Marketing dan Sosial Media Strategy merupakan konsep penting dalam menjalankan digital public relations.

Jika konsep digital public relations dalam perusahaan e-commerce dijalankan dengan baik dan benar seperti konten marketing disampaikan dengan baik dan strategi sosial media yang dijalankan sesuai dan tepat sasaran, maka image brand positif pun akan terbentuk dengan sendirinya.

Dalam suatu perusahaan strategi public relations sangat dibutuhkan untuk mengkomunikasikan informasi antara perusahaan dengan publiknya secara terencana. Strategi public relations merupakan langkah-langkah yang ditempuh oleh public relations sesuai dengan public relationsplan untuk mendukung terwujudnya tujuan perusahaan.

(6)

Membangun hubungan dengan media adalah strategi public relations yang awalnya digunakan PT Berrybenka. Pada awalnya strategi yang diterapkan adalah dalam lingkup media relation yaitu menjalin komunikasi dan hubungan dengan beberapa media lalu menggunakan sosial media sebagai salah satu aspek pendukung branding dan mendorong awareness masyarakat kemudian membuat

event-event di mall agar masyarakat mengetahui terkait Berrybenka.

Public Relations PT Berrybenka menggunakan alat-alat yang disebut secara sederhana sebagai

strategi PENCILS sesuai yang dikemukakan oleh Kartono (2007), yang menjadi strategi mereka dalam melaksanakan tugas, peran dan fungsinya dalam aktifitas pembentukan brand image. Dalam strategi PENCILS tersebut, PT Berrybenka hanya menggunakan strategi publikasi, event dan social

investment.

Strategi publikasi yang dilakukan oleh public relations PT Berrybenka adalah dengan menggunakan sarana media sosial. Tetapi, selain melalui sosial media PT Berrybenka juga membuat

in-house publication sendiri yaitu newsletter dan B Magazine. Hal tesebut merupakan sarana publikasi

sekaligus sebagai penghubung PT Berrybenka dengan pelanggan dan memberikan update-an khusus yang menarik.

Dengan adanya newsletter, PT Berrybenka dapat selalu memberikan informasi-informasi yang paling update, berbagai promosi-promosi dan penawaran khusus untuk para customer Berrybenka. Dengan menulis alamat e-mail pada kotak yang disediakan dalam website Berrybenka, para pelanggan dapat menerima newsletter secara berkala.

Sarana publikasi lainnya adalah melalui B Magazine. B Magazine adalah salah satu fitur surat kabar online yang merupakan bagian dari www.berrybenka.com. Sebagai salah satu fashion

e-commerce terkemuka di Indonesia, e-magazine seperti ini dibuat oleh PT Berrybenka untuk

memberikan berita, update dan inspirasi tentang fashion, kecantikan, serta gaya hidup bagi pecinta

fashion. Upaya yang dilakukan Berrybenka ini sangat sesuai dengan hasil penelitian diteliti oleh

Fahim Shaker dan Reaz Hafiz (2011) dalam jurnal Online Branding in Newspapers: A Conceptual

Model yang membuat surat kabar melalui media online dengan memuat pengetahuan tentang berita

terbaru, informasi yang spesifik dan update. Hal ini dapat membuat pembaca tertarik untuk membaca media tersebut dan meningkatkan penjualan serta brand.

Strategi Event yang dilakukan oleh public relations PT Berrybenka adalah Launching

Berrybenka The Label: Exclusive Celebrities Collection. Pada 07 April 2015, pukul 11.00 bertempat

di Bluegrass Bar & Grill, Rasuna Epicentrum Complex, Bakrie Tower floor GF, Berrybenka melaksanakan launching event dengan tema Berrybenka The Label: Exclusive Celebrities Collection.

Launching event ini sekaligus untuk merayakan hari ulang tahun kedua Berrybenka. Diusung dengan

nama Berrybenka the Label, koleksi produksi in-house tersebut diciptakan dengan riset mendalam terkait tren anak muda masa kini.

Melihat karakter unik dan beragam dari setiap konsumen, Berrybenka menggandeng tiga selebriti cantik yang mewakili jenjang umur dan aktifitas kaum urban. Tiga ikon tersebut adalah pesinetron Jessica Mila, juga pemain film Marsha Timothy dan Raline Shah. Koleksi eksklusif hasil kolaborasi dengan ketiga bintang ini akan dirilis secara bertahap pada bulan April, Mei, dan Juni 2015 mendatang.

Berbagai strategi public relations tentu diterapkan dalam perusahaan ini, misalnya melakukan

grand launching, peminjaman wardrobe, support beberapa event dan lain sebagainya. Launching Berrybenka The Label: Exclusive Celebrities Collection merupakan salah satu event yang

dilaksanakan oleh public relations PT Berrybenka untuk meningkatkan awareness masyarakat dan membentuk image Berrybenka.

Strategi lain yang dilakukan oleh public relations PT Berrybenka adalah Social Investment. Sebagai salah satu perusahaan e-commerce terbesar di Indonesia, Berrybenka merasakan bahwa perusahaan mereka perlu melakukan kegiatan sosial sebagai aksi tangung jawab sosial dari perusahaan. Tanggung jawab sosial yang dilakukan Berrybenka beberapa waktu terakhir pada tahun 2013. Aksi tanggung jawab sosial yang dilakukan bertema Shop & Donate with Berrybenka.

Berrybenka melakukan kerja sama dengan pihak hidung merah dalam melakukan kegiatan tersebut. Setiap customer yang melakukan pembelian produk-produk Berrybenka dalam jumlah tertentu, pelanggan secara tidak langsung ikut andil dalam menyumbangkan sejumlah uang ke Yayasan Hidung Merah. Uang yang dikumpulkan dari hasil kegiatan tersebut juga cukup banyak dan dapat membantu pihak hidung merah, dimana mayoritas anggotanya adalah anak-anak.

Yayasan Hidung Merah adalah sebuah yayasan yang mengajarkan anak-anak di kampong nelayan cilincing yang kurang mampu secara cuma-cuma. Yayasan hidung merah mengumpulkan donatur untuk menyekolahkan anak-anak tersebut untuk diberi pengajaran dan keterampilan sirkus. Karena PT Berrybenka melihat bahwa maksud dan tujuannya baik, maka Berrybenka mengajak kerja sama dengan Yayasan Hidung Merah untuk melakukan kegiatan Corporate Social Responsibility.

(7)

Secara garis besar, berbagai strategi pembentukan brand image perusahaan yang telah dilakukan oleh public relations Berrybenka hingga saat ini tentu tidak terlepas dari kerja keras pihak internal perusahaan. Public relations Berrybenka merasakan pentingnya pencapaian pembentukan

image yang dilakukan oleh perusahaan membutuhkan waktu yang cukup lama. Oleh sebab itu,

dibutuhkan komitmen dengan membentuk kerjasama dengan seluruh pihak internal PT. Berrybenka. Ide dan masukan dari stakeholder dan shareholder menjadi penting dalam proses brand image.

Peluncuran koleksi selebriti Berrybenka The Label oleh Raline Shah, Jessica Mila dan Marsha Timothy merupakan salah satu strategi Berrybenka dalam meningkatkan awareness masyarakat. Peluncuran koleksi-koleksi outfit yang diluncurkan Berrybenka dengan bekerjasama dengan ketiga artis ini disesuaikan dengan umur masing-masing sesuai dengan target market Berrybenka. Hal ini dilakukan oleh PT Berrybenka agar produk-produk yang dijual semakin dikenal oleh masyarakat luas.

Kesuksesan sebuah brand awareness yang dilakukan oleh setiap perusahaan dapat dilihat dari seberapa banyak publik dan masyarakat luas mengenal tentang brand suatu perusahaan tersebut.

Selain peluncuran koleksi selebriti Berrybenka The Label, Berrybenka juga tetap berusaha memberikan pelayanan yang terbaik untuk pelanggan-pelanggannya terutama untuk pelanggan baru. Pelayanan yang baik, keamanan dan kemudahan akses dalam berbelanja yang meliputi pengiriman barang, kemudahan sistem pembayaran dan proses retur yang tidak rumit dapat menjadi suatu daya tarik masyarakat untuk mengenal produk Berrybenka. Apabila masyarakat mulai mengenal produk-produk perusahaan dan pelanggan merasakan bahwa berbelanja di Berrybenka menyenangkan,

awareness masyarakat terkait dengan brand tersebut juga akan terbangun dengan sendirinya.

Selain melakukan peluncuran koleksi ekslusif Berrybenka The Label yang menggandeng ketiga selebritis Indonesia, PT Berrybenka juga bekerja sama dengan berbagai media cetak dan televisi seperti Metro TV, Majalah Go Girl, Majalah Gadis, Jak TV, NET TV, The Indonesia Channel dan sebagainya sebagai pihak sponsor guna meningkatkan awareness terhadap brand Berrybenka. Hal tersebut merupakan kegiatan yang sering dilakukan PT Berrybenka sesuai dengan hasil observasi yang saya temui dalam penelitian ini.

PT Berrybenka memiliki logo yang menarik, catchy dan unik. Hal tersebut dapat dilihat dari tidak ada perusahaan lain yang menggunakan kata-kata sejenis. Hal ini pernah dibahas oleh Vidya (2014) dalam jurnal dalam jurnal Analisis Pengaruh Customer Perceived Value dan Corporate Brand

Image pada Customer Satisfaction dan dampaknya terhadap Customer Loyalty pada Majalah Infobank yang mengatakan brand adalah nama, istilah, tanda, simbol, atau rancangan, atau kombinasi

dari semuanya, yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi barang atau jasa penjual atau kelompok penjual dan untuk mendiferensiasikannya dari barang atau jasa pesaing. Jadi, pada saat membuat suatu

brand, perusahaan tersebut harus dapat menciptakan suatu kata yang unik dan menarik.

Dari segi tagline juga sangat mendukung awareness. Fashion is just a click away merupakan

tagline yang diusung PT Berrybenka, dimana Berrybenka menginginkan konsep yang simple dan

mudah dalam berbelanja yaitu hanya satu klik atau beberapa klik saja. Hal tersebut menjadi poin dimana pemilihan logo dan tagline memang harus diperhatikan agar dapat meningkatkan brand

awareness suatu perusahaan e-commerce.

Pemilihan nama, logo, dan slogan menjadi faktor penentu dalam meningkatkan awareness. Hal ini sesuai dengan pendapat yang dikatakan praktisi digital public relations bahwa dalam meningkatkan brand awareness sebuah perusahaan harus dimulai dari pemilihan nama, penentuan logo yang mudah diingat dan unik serta tagline atau slogan yang langsung terasosiasi dengan brand. Di sisi lain, definisi brand awareness menurut Humdiana yang dikutip dalam jurnal Analisis

Pengaruh Citra Merek dan Kesadaran Merek Terhadap Keputusan Pembelian The Hijau Dalam Kemasan Siap Minum Nu Green Tea adalah kesanggupan seorang calon pembeli untuk mengenali

atau mengingat kembali bahwa suatu merek merupakan bagian dari kategori produk tertentu. (Satriawan, Septianto,2012)

Pengalaman berbelanja yang menyenangkan, iklan Berrybenka yang dibuat secara menarik, kenyamanan berbelanja dan kualitas produk yang baik dapat menimbulkan kepuasan pada konsumen

online Berrybenka. Hal yang dilakukan Berrybenka ini sangat sesuai dengan hasil penelitian diteliti

oleh Hasina Momtaz, Md. Aminul Islam, Ku Halim Ku Ariffin dan Anayet Karim (2011) dalam jurnal

Customers Satisfaction on Online Shopping in Malaysia yang melihat iklan, kualitas produk, merek,

dan pengalaman belanja memang memainkan peran penting dalam mempengaruhi kepuasan konsumen online di Malaysia.

Berbagai kelebihan dan keunggulan dari produk yang dijual Berrybenka menjadi salah satu cara Berrybenka dalam meningkatkan image perusahaan. PT Berrybenka memiliki keunggulan dimana Berrybenka berasal dari Indonesia (lokal), mendukung UKM Indonesia, menjual produk local brand dengan harga terjangkau namun kualitasnya tetap baik. Jadi, dengan produk-produk dengan harga yang terjangkau tetapi masih sesuai dengan trend dan style masa kini.

(8)

Karakteristik Berrybenka yang fun, colorful dan chic juga mempengaruhi image Berrybenka. Hal tersebut dapat terlihat dari segi desain tampilan web yang memadupadankan warna-warna menarik sehingga menarik perhatian konsumen. Kenyamanan pelanggan ketika berbelanja di Berrybenka dan keunggulan dari merek yang dijual oleh perusahaan adalah hal yang harus dilakukan dalam meningkatkan brand association. Hal ini sesuai dengan yang dikatakan oleh praktisi digital

public relations.

Berkaitan dalam meningkatkan asosiasi merek, public relations harus paham dan mengerti dengan benar apa keunggulan merek atau produk yang dijual oleh perusahaan. Asosiasi merek dapat muncul dalam bentuk citra atau pemikiran tertentu yang dikaitkan dengan suatu merek (Suyanto, 2007). Perihal kelebihan dan keunggulan perusahaan tersebut dengan perusahaan lain yang sejenis harus diketahui oleh pihak perusahaan agar dapat unggul dalam persaingan apalagi dunia e-commerce semakin lama semakin berkembang.

Keuntungan dari meningkatkan brand association dalam perusahaan juga dirasakan oleh PT Berrybenka. Dengan asosiasi merek yang baik, hal tersebut dapat meningkatkan jumlah konsumen loyal Berrybenka.

Peran public relations dalam membentuk brand association Berrybenka.com dari observasi yang saya lihat di luar hasil wawancara adalah melalui tampilan design Berrybenka.com. Tampilan

design website merupakan salah satu hal yang diperhatikan public relations PT Berrybenka karena

mengacu pada asosiasi merek yang di bentuk oleh Berrybenka.

Aktifitas pembentukan brand image yang dilakukan Berrybenka bukan berjalan mulus tanpa kendala yang berarti. Dalam menjalankan kegiatan, PT Berrybenka kerap menghadapi beberapa masalah dalam proses pembentukan brand image.

Permasalahan yang paling sering dialami perusahaan e-commerce dalam membentuk image mereka adalah mereka tidak tahu ingin dibawa kemana atau mau diposisikan seperti apa brand yang ingin diusung. Hal tersebut kemudian menjadi suatu masalah ketika image brand apa yang ingin dibentuk perusahaan tidak diketahui.

Kendala pertama muncul ketika Berrybenka telah memiliki banyak brand dalam websitenya dan ingin mentransisi dari berbagai produk dengan brand lokal yang dijual dalam website resminya (Berrybenka.com) ke produk-produk dengan brand internasional. Proses transisi ini bukan menghilangkan brand-brand lokal yang telah ada sebelumnya, tetapi menambah produk-produk dengan brand internasional seiring dunia e-commerce makin berkembang. Karena awalnya sejak Berrybenka didirikan, di dalam website Berrybenka selalu menjual produk-produk dengan brand lokal. Ketika ada transisi image seperti ini, ini merupakan suatu challenge bagi public relations PT Berrybenka untuk mengatasi persoalan tersebut.

Terkadang konsistensi perusahaan dalam mempertahankan kualitas pelayanan juga menghadapi banyak kendala. Estimasi pengiriman yang telat dan gangguan dalam (Cash On Delivery) COD merupakan kendala yang terjadi di Berrybenka.

Oleh sebab itu, solusi yang dilakukan public relations dalam menyelesaikan masalah tersebut adalah dengan menyediakan kurir pengiriman in-house dan customer service yang cukup responsive. Komunikasi menjadi kunci utama dalam setiap solusi yang diambil Berrybenka. Customer service yang merupakan bagian dari stakeholder perusahaan mencoba menjelaskan kepada pelanggan jika pengiriman yang dilakukan mengalami keterlambatan dan masalah-masalah pengiriman lainnya yang terjadi dilapangan. Oleh sebab itu, Berrybenka memberikan solusi alternatif untuk menyelesaikan masalah tersebut.

Aktifitas pembentukan brand image yang dilakukan PT Berrybenka bukan berjalan mulus tanpa kendala yang berarti. Hal ini sesuai dengan pendapat yang dikatakan praktisi digital public

relations bahwa ketika kendala itu terjadi, maka solusinya adalah dengan mengetahui tujuan,

menyusun strategi mengenai tujuan seperti apa yang ingin perusahaan capai dan public relations perlu fokus untuk menyelesaikan tujuannya. Ketika kendala pengiriman terjadi di PT Berrybenka, maka

public relations dan stakeholder didalamnya fokus untuk merancang strategi dan solusi alternatif serta

fokus untuk menyelesaikan tujuannya agar permasalahan dapat terselesaikan dengan baik.

SIMPULAN DAN SARAN

SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian, penulis menyimpulkan beberapa hal yang telah disesuaikan dengan tujuan penelitian, yaitu :

(9)

1. Berdasarkan dari tujuan penelitian yang telah dilakukan, dapat diketahui peran public relations dalam membentuk brand awareness Berrybenka.com adalah dengan melakukan peluncuran koleksi ekslusif Berrybenka The Label oleh ketiga selebritis yaitu Raline Shah, Jessica Mila dan Marsha Timothy. Jessica Mila sebagai artis sinetron yang terkenal lewat sinetron Ganteng-Ganteng Serigala menghasilkan koleksi yang mewakili karakternya. Pastel Garden, Preppy Chic, dan Vintage Romantic menjadi tiga tema sesuai dengan kepribadiannya yang dirilis secara bertahap selama April 2015. Sementara itu, Marsha Timothy sebagai artis yang terkenal lewat berbagai FTV dan film menjadi representasi dari sosok ibu muda yang aktif. Karakter feminin, elegan, dan klasik ala Marsha menghasilkan tiga koleksi bertajuk The Minimalist, Summer Safari, dan Graceful Lady. Koleksinya akan hadir pada Mei 2015.Berbeda dengan dua selebriti lainnya, Raline Shah yang terkenal sebagai pemain film dan model mewakili gaya personalnya yang chic, unik, dan glamor sehingga menghasilkan koleksi outfit Berrybenka yang bertajuk Sporty Edgy, Sparkling Glam, dan Classic Heritage. Peluncuran koleksi Berrybenka dilakukan pada hari Selasa, 07 April 2015, pukul 11.00 – 16.00 bertempat di Bluegrass Bar & Grill, Rasuna Epicentrum Complex, Bakrie Tower floor GF, Jakarta. Berrybenka melaksanakan launching event tersebut dengan tema Berrybenka The Label: Exclusive Celebrities Collection yang dihadiri oleh 18 media cetak dan 22 media online. Launching event Berrybenka The Label ini sekaligus untuk merayakan hari ulang tahun kedua Berrybenka. Diusung dengan nama Berrybenka the Label, koleksi produksi

in-house tersebut diciptakan dengan riset mendalam terkait tren anak muda masa kini. Peluncuran

koleksi-koleksi outfit yang diluncurkan Berrybenka dengan bekerjasama dengan ketiga artis ini disesuaikan dengan umur masing-masing sesuai dengan target market Berrybenka. Hal ini dilakukan oleh PT Berrybenka agar produk-produk yang dijual semakin dikenal oleh masyarakat luas. Selain melakukan peluncuran koleksi ekslusif Berrybenka The Label yang menggandeng ketiga selebritis Indonesia, PT Berrybenka juga bekerja sama dengan berbagai media cetak dan televisi seperti Metro TV, Majalah Go Girl, Majalah Gadis, Jak TV, NET TV, The Indonesia

Channel dan sebagainya sebagai pihak sponsor guna meningkatkan awareness terhadap brand

Berrybenka. Hal tersebut merupakan kegiatan yang sering dilakukan PT Berrybenka sesuai dengan hasil observasi yang saya temui dalam penelitian ini.

2. Brand association Berrybenka.com yang berkaitan dengan product related yaitu sistem retur

yang cepat dan pembayaran di tempat. Konsep sistem retur yang cepat dapat dilihat ketika barang yang sudah dipesan konsumen, kemudian konsumen merasa bahwa barang yang dating tidak sesuai dengan yang diinginkan karena warna yang tidak sesuai. Proses retur bisa dilakukan oleh konsumen tersebut dalam kurun waktu tiga puluh hari setelah pemesanan. Kemudian pembayaran di tempat juga dapat dilakukan konsumen yang ingin melakukan transaksi pembayaran langsung di rumah atau lokasi yang ditentukan; sedangkan non product related nya adalah fun and colorful. Hal tersebut bisa dilihat dari tampilan design website Berrybenka.com yang mencerminkan karakter fun yang berhubungan dengan anak-anak muda dengan tampilan design yang warna-warni. Peran public relations dalam membentuk brand association Berrybenka.com adalah dengan melakukan beberapa strategi public relations seperti strategi publikasi, event dan social investment (tanggung jawab sosial). Strategi publikasi digunakan dengan menggunakan sarana media sosial dan membuat in-house publication sendiri yaitu newsletter dan B Magazine. Hal tersebut merupakan sarana publikasi sekaligus sebagai penghubung PT Berrybenka dengan pelanggan dan memberikan update-an khusus yang menarik. Kemudian melakukan kegiatan event yaitu

Launching Berrybenka The Label: Exclusive Celebrities Collection. Peluncuran Berrybenka The Label menggandeng tiga artis berbakat Indonesia yaitu Raline Shah, Jessica Mila dan Marsha

Timothy. Kemudian, melalui pendekatan tanggungjawab sosial dimana public relations Berrybenka melakukan kegiatan Shop & Donate with Berrybenka dengan target sasaran anak-anak kurang mampu Yayasan Hidung Merah. Setiap customer yang melakukan pembelian produk-produk Berrybenka dalam jumlah tertentu, pelanggan secara tidak langsung ikut andil dalam menyumbangkan sejumlah uang ke Yayasan Hidung Merah. Selain itu, peran public relations dalam membentuk brand association Berrybenka.com dari observasi yang saya lihat di luar hasil wawancara adalah melalui tampilan design Berrybenka.com. Tampilan design website merupakan salah satu hal yang diperhatikan public relations PT Berrybenka karena mengacu pada asosiasi merek yang di bentuk oleh Berrybenka.

3. Brand image Berrybenka.com agar dapat memenangkan persaingan di online store sejenis

adalah dengan membuat mobile application Berrybenka yang dapat di download di masing-masing

smartphone. Masyarakat Indonesia pada saat ini sering sekali berinteraksi dengan smartphone

(10)

store sejenis telah terlebih dahulu membuat mobile application. Oleh sebab itu, penggunaan mobile application Berrybenka dapat dilakukan untuk meningkatkan image Berrybenka dan dapat

memenangkan persaingan dengan online store sejenis.

SARAN

1. Untuk meningkatkan awareness ada baiknya PT Berrybenka perlu meningkatan iklan lewat media cetak dan radio. Hal ini karena tidak selalu konsumen terus berinteraksi secara online. PT Berrybenka juga harus mampu meraih daya tarik konsumen dengan juga mengiklankan secara

offline. Dengan begitu, Berrybenka akan terus dapat diingat oleh konsumen dan menjadi top of mind dibandingkan dengan fashion e-commerce lainnya.

2. Sebaiknya PT Berrybenka melakukan kegiatan bazaar di mall, dimana dengan adanya kegiatan

bazaar tersebut para pengunjung di mall dapat melihat langsung produk-produk yang dijual online

oleh Berrybenka.com. Hal tersebut dapat meningkatkan awareness masyarakat terhadap bermacam-macam brand yang dijual Berrybenka melalui Berrybenka.com.

3. PT Berrybenka sebaiknya melakukan kegiatan Community Involvement yaitu dengan mendekatkan diri pada kaum ibu-ibu pengajian sebagai target pasar baru Berrybenka yang mayoritas menggunakan hijab. Hal tersebut dilakukan karena selain Berrybenka menjual produk-produk outfit dengan trend masa kini, Berrybenka juga menjual pakaian muslim seperti Hijab, mukena dan busana muslim lainnya. Ketika Berrybenka mendekatkan diri pada kaum ibu-ibu pengajian, hal itu tentu dapat meningkatkan awareness masyarakat terhadap produk Berrybenka tersebut.

4. Untuk meningkatkan awareness ada baiknya PT Berrybenka mengikuti acara Indonesia

Fashion Week. Indonesia Fashion Week adalah acara tahunan fashion terbesar di Indonesia,

dimana mengkolaborasikan fashion show, bazar, talkshow serta seminar seputar industri fashion dalam suatu kesatuan. Berrybenka dapat menjadi sponsorship untuk kebutuhan busana yang dipakai model ketika melakukan fashion showdalam acara tersebut. Hal ini dapat meningkatkan awareness masyarakat terhadap brand Berrybenka.

REFRENSI

Buku

Afdhal, A. (2005). Tips & Trik Public Relations. Jakarta: PT Grasindo

Istijanto. (2005). Aplikasi Praktis Riset Pemasaran. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama Jefkins, F. (2005). Public Relations. India: Newgen Imaging Systems.

Kartono, S. (2007). 5 Jurus Sukses Berbisnis Retail di Modern Market. Jakarta: TransMedia Pustaka Klenke, K. (2008). Qualitative Research in the Study of Leadership. United Kingdom: Emerald Group

Publishing Limited.

Moleong, L. J. (2014). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Morissan. (2008). Manajemen Public Relations. Jakarta: Kencana Prenada Meida Group

Nova, F. (2009). Crisis Public Relations: Bagaimana Public Relations Menangani Krisis Perusahaan. Jakarta : PT Gramedia Widiasarana Indonesia.

Pawito. (2008). Penelitian Komunikasi Kualitatif. Yogyakarta : PT LKiS Pelangi Aksara Yogyakarta. Rangkuti, F. (2009). Strategi Promosi yang Kreatif dan Analisis Kasus Integrated Marketing

Communication. Jakarta: PT Gramedia Pusaka Utama.

---. (2010).Spiritual Leadership in Business WAKE UP!. Jakarta: PT. Gramedia Pusaka Utama. Wasesa, S. (2006). Strategi Public Relation. (cetakan kedua). Jakarta: PT Gramedia Pusaka Utama.

(11)

Widjono. (2007). Bahasa Indonesia Mata Kuliah Pengemangan Kepribadian di Perguruan Tinggi. Jakarta : PT Grasindo

Artikel Jurnal

Ghachem, L. (2011). Online Branding in Newspapers: A Conceptual Model. Journal of

Communications of the IBIMA, 1-4.

Herbert, E. (2011). Digital Public Relations: A New Strategy in Corporate Management, 1-4.

Lin, Ching C.,& Chien T. (2014). The Effect of Popularity : An Online Store Perspective.

International Journal of Information Science and Management, 3-9.

Mohammadian, M.,& Mahsa Ghanbar. (2014). A Study of Factors Influencing Online Brand Trust in

Online Service Retailing. Journal of Switzerland Research Park, 103(2), 956-970.

Momtaz, H., Md. Aminul Islam, Ku Halim Ku Ariffin, dan Anayet Karim.(2011). Customers

Satisfaction on Online Shopping Malaysia. International Journal of Business and Management, 1-3.

Satriawan, Septianto. (2012). Analisis Pengaruh Citra Merek dan Kesadaran Merek Terhadap

Keputusan Pembelian The Hijau Dalam Kemasan Siap Minum Nu Green Tea, 25-26

Vidya, Mitha Novenscha. (2014). Analisis Pengaruh Customer Perceived Value dan Corporate Brand

Image pada Customer Satisfaction dan dampaknya terhadap Customer Loyalty pada Majalah Infobank, 18.

Wen, Yu Sung & Tao Chia Ling. (2012). The Influence of Online Brand Image and Perceived Risks

on Online Customer Loyalty for Woman’s Apparel in Taiwan Market. The Asian Business and Management Conference, 265-270.

Sumber dari Internet:

Mitra, W. (2014). Data Statistik Mengenai Pertumbuhan Pangsa Pasar E-commerce di Indonesia

Saat Ini. 3 maret 2015 jam 16.31 dari http://startupbisnis.com.

Supriadi, C. (2013). Pertumbuhan E-commerce Indonesia Tercepat di Dunia.3 maret 2015 jam 16.31 dari http://www.marketing.co.id.

Anjani, R. (2015). Wanita Indonesia Lebih Sering Belanja Online Dibanding Pria? Belum Tentu!.30 juli 2015 jam 14.47 dari http://wolipop.detik.com

(12)

RIWAYAT PENULIS

Lidia Meliana lahir di kota Lubuklinggau pada 23 Oktober 1993. Penulis menamatkan pendidikan S1 di Binus University dalam bidang Public Relations pada tahun 2015.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil pengujian hipotesis keempat menunjukkan bahwa pertumbuhan perusahaan yang diproksikan dengan pertumbuhan penjualan tidak berpengaruh signifikan terhadap

Karena permodalan dan risiko merupakan hal yang perlu diperhatikan dalam kinerja bank, maka penelitian ini akan melihat pengaruh suku bunga kredit (interest rate on loans)

Stoltz (2000) juga mengungkapkan karakteristik individu yang memiliki kecerdasan adversitas rendah, yaitu pesimis dan mudah frustrasi dalam menghadapi masalah, berpikir

Dahil nga naging busy ako sa aming school ay naging bihira na ang paghahanap ko ng panandaliang kaligayahan sa pagsilip sa butas sa kisame ng banyo namin na hanggang sa mga

Kerjasama bilateral yang dilakukan oleh Indonesia dan Kanada dilakukan karena mengingat Kerjasama bilateral adalah kerjasama yang yang diadakan oleh dua buah negara untuk

Bawaslu Provinsi dengan menerbitkan keputusan KPU Provinsi atau KPU Kabupaten/Kota dalam jangka waktu paling lambat 3 (tiga) hari kerja terhitung sejak

Peneliti melihat dari beberapa referensi diatas memiliki perbedaan dalam konteks pembahasan. Perbedaan yang peneliti temukan yaitu penggunaan hermeneutika Paul

Semua keadaan yang terjadi yang berkaitan dengan hubungan kerja, baik dengan atasan maupun dengan sesama rekan kerja ataupun hubungan dengan bawahan. Indikator dari