• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kecamatan Prajuritkulon

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Kecamatan Prajuritkulon"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

LKjIP

Laporan Kinerja

Intansi Pemerintah

Kecamatan

Prajuritkulon

TAHUN

2020

(2)

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Peraturan Presiden Nomor 29 tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Laporan Keuangan adalah bentuk pertanggungjawaban pengelolaan keuangan negara/daerah selama suatu periode. Laporan Kinerja adalah ikhtisar yang menjelaskan secara ringkas dan lengkap tentang capaian Kinerja yang disusun berdasarkan rencana kerja yang ditetapkan dalam rangka pelaksanaan APBN/APBD. Laporan Keuangan pemerintah pusat/daerah disertakan atau dilampirkan informasi tambahan mengenai Kinerja instansi pemerintah, yakni prestasi yang berhasil dicapai oleh Pengguna Anggaran sehubungan dengan anggaran yang telah digunakan. Pengungkapan informasi tentang Kinerja ini adalah relevan dengan perubahan paradigma penganggaran pemerintah yang ditetapkan dengan mengidentifikasikan secara jelas keluaran (outputs) dari setiap kegiatan dan hasil (outcomes) dari setiap program. Untuk keperluan tersebut, perlu disusun suatu sistem akuntabilitas Kinerja instansi pemerintah yang terintegrasi dengan sistem perencanaan strategis, sistem penganggaran, dan Sistem Akuntansi Pemerintahan, sehingga dapat dihasilkan suatu Laporan Keuangan dan Kinerja yang terpadu. Penyelenggaraan pemerintahan yang berpedoman pada salah satu Asas Umum Penyelenggaraan Negara menuntut adanya akuntabilitas kinerja pemerintahan berupa pertanggungjawaban pelaksanaan kewenangan pemerintahan dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat yang adil dan merata, tercermin dalam Rencana Strategis.

Pelaksanaan pemerintahan yang berdayaguna, berhasilguna, bersih dan bertanggung jawab, dimana Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah merupakan perwujudan kewajiban suatu instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan melalui alat pertanggungjawaban secara periodik.

(3)

Berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah mengamanatkan bahwa Pemerintah Daerah berkewajiban menyusun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, yang menggambarkan tingkat pencapaian sasaran ataupun tujuan sebagai penjabaran dari visi,misi,dan strategi yang mengindikasikan tingkat keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan-kegiatan sesuai dengan program dan kebijakan yang ditetapkan. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kota harus disampaikan kepada gubernur, menteri perencanaan Pembangunan Nasional/kepala Bapenas, Menteri Pendayagunaan aparatur negara dan Reformasi Birokrasi serta Menteri Dalam Negeri paling lambat 3 (tiga) bulan setelah tahun anggaran berakhir.

Pelaksanaan penyusunan Laporan Kinerja Kecamatan Prajurit Kulon Kota Mojokerto Tahun 2020 didasarkan pada :

1) TAP MPR No. XI/MPR/1999 Tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih dan Bebas dari Kolusi, Korupsi, dan Nepotisme

2) Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme;

3) Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara; 4) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara; 5) Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional;

6) Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pusat 3dan Daerah ;

7) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, 8) Peraturan Pemerintah Nomor 18 tahun 2016 tentang Perangkat Daerah;

9) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 56 Tahun 2005 tentang Sistem Informasi Keuangan Daerah;

10) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah;

11) Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan Dan Kinerja Instansi Pemerintah;

12) Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

13) Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 Tentang Petunjuk teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan dan tata cara reviu atas Laporan Kinerja.

(4)

14) Peraturan Daerah Kota Mojokerto Nomor 8 tahun 2016 tentang Organisasi Perangkat Daerah.

15) Peraturan Walikota Mojokerto Nomor 60 Tahun 2016 Tentang Rincian Tugas Pokok Dan Fungsi Sekretariat Daerah Kota Dan Staf Ahli Kota Mojokerto.

B. STRUKTUR ORGANISASI

Berdasarkan Peraturan Walikota Mojokerto Nomor 84 tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Uraian tugas dan fungsi serta tata kerja Kecamatan Prajurit Kulon Kota Mojokerto mempunyai tugas pokok yaitu melaksanakan urusan pemerintahan dan tugas pembantuan di bidang pemerintahan, pelayanan publik, dan pemberdayaan masyarakat kelurahan.

Dan untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud kecamatan prajuritkulon Kota Mojokerto mempunyai fungsi :

a. Menyelenggarakan Urusan Pemerintahan umum;

b. Mengkoordinasikan kegiatan pemberdayaan masyarakat;

c. Mengkoordinasikan upaya penyelenggaraan ketenteraman dan ketertiban umum;

d. Mengkoordinasikan penerapan dan penegakan Peraturan Daerah dan peraturan Walikota;

e. Mengoordinasikan pemeliharaan prasarana dan sarana pelayanan umum; f. Mengkoordinasikan penyelenggaraan kegiatan pemerintahan yang dilakukan

oleh Perangkat Daerah di tingkat kecamatan;

g. Membina dan mengawasi penyelenggaraan kegiatan kelurahan;

h. Melaksanakan Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Pemerintah kota yang tidak dilaksanakan oleh unit kerja Pemerintahan Daerah yang ada di kecamatan; dan

i. Melaksanakan tugas lain yang sesuai peraturan perundang-undangan. Susunan Organisasi Kecamatan Prajurit Kulon Kota Mojokerto terdiri dari : 1. Camat ;

2. Sekretariat terdiri dari : a. Sekretaris ;

b. Subbagian Penyusunan Program dan keuangan; dan c. Subbagian Umum dan kepegawaian

3. Seksi Tata Pemerintahan

(5)

5. Seksi Perekonomian, Fisik dan Prasarana Wilayah 6. Seksi Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat 7. Kelurahan.

8. Kelompok Jabatan Fungsional.

C. ASPEK STRATEGIS DAN PERMASALAHAN UTAMA KECAMATAN PRAJURIT KULON

Aspek Strategis Kecamatan Prajurit Kulon dijabarkan seperti berikut :

a) Peran dari Kecamatan dalam rangka pencapaian visi dan misi kota antara lain dibidang pelayanan masyarakat, sejauh ini pelimpahan sebagian kewenangan yang didelegasikan oleh Walikota kepada Kecamatan masih terbatas pada rekomendasi administrasi kependudukan, nikah dan rekomendasi mengurus perijinan seperti IMB , Ijin gangguan /SITU/HO dan Ijin Usaha lainnya.

b) Peran kecamatan juga menjaga ketertiban, dan ketentraman masyarakat, selain mengumpulkan, mengolah dan mengevaluasi data di bidang ketentraman dan ketertiban, Kecamatan juga menyiapkan bahan pembinaan penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban serta kegiatan perlindungan masyarakat , juga melaksanakan koordinasi dalam rangka penegakan Perda serta ketentraman dan perundang-undangan lainnya. Permasalahan utama Kecamatan Prajurit Kulon adalah sebagai berikut :

a. SDM aparatur yang kurang optimal ; b. Administrasi yang kurang tertib ;

c. Kondisi masyarakat yang heterogen baik suku, agama, ras dan antar golongan ;

d. Belum adanya pelimpahan wewenang oleh Walikota kepada Kecamatan selaku perangkat daerah ;

e. Kurangnya pemahaman dan kemampuan pengelola dana Kelurahan sehingga berpengaruh terhdap kurang tepatnya waktu penyerahan laporan pertanggung jawaban pelaksanaan pekerjaan baik yang swakelola maupun yang ditenderkan

(6)

BAB II

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

A. RENCANA STRATEGIS

RPJMD Kota Mojokerto Tahun 2018-2023 merupakan rencana pembangunan jangka menengah periode kelima dari RPJPD Kota Mojokerto Tahun 2005-2025 yang memuat deskripsi tentang kondisi umum Kota Mojokerto, potensi pembangunan dan faktor strategis yang dapat dikembangkan, penyusunan visi dan misi pembangunan 2005-2025 Kota Mojokerto serta arah pembangunan jangka panjang Kota Mojokerto. Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Mojokerto Nomor 10 Tahun 2018 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah ( RPJMD ) Kota Mojokerto Tahun 2018 - 2023 :

" Terwujudnya Kota Mojokerto yang berdaya saing, mandiri, demokratis, adil,

makmur, sejahtera dan bermartabat”

Dan berdasarkan visi yang telah ditetapkan tersebut di atas, untuk mewujudkan arah pandang Pemerintah Kota Mojokerto telah menetapkan misi yang akan diemban atau dilaksanakan dalam jangka waktu menengah yaitu sebagai berikut :

• Misi 3 : Mewujudkan pemerintah daerah yang efektif, demokrasi, bersih,profesional dan adil dalam melayani

• Misi 6 : Mewujudkan partisipasi masyarakat melalui pemberian akses dan kesempatan dalam pembangunan

Sebagai upaya untuk mencapai Misi 3 yakni Mewujudkan pemerintah daerah yang efektif, demokrasi, bersih,profesional dan adil dalam melayani maka sasaran strategis kecamatan adalah meningkatnya kualitas layanan perijinan dan non perijinan dengan indikator kinerjanya adalah Nilai IKM ini sebagai upaya untuk memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat

Sebagai upaya untuk mencapai Misi 6 yakni Mewujudkan partisipasi masyarakat melalui pemberian akses dan kesempatan dalam pembangunan maka sasaran strategis kecamatan adalah meningkatnya partisipasi masyarakat dalam Pembangunan dengan indikator kinerja Persentase LKK aktif, Pertumbuhan swadaya masyarakat, Persentase kelurahan dengan kategori cepat berkembang ini sebagai upaya untuk meningkatkan pemberdayaan masyarakat kelurahan

(7)

B. PERJANJIAN KINERJA

Dalam upaya implementasi penjabaran visi dan misi Kota Mojokerto sebagaimana yang sudah di tetapkan dalam RPJMD 2018 - 2023, Pemerintah Kota Mojokerto telah membuat Perjanjian Kinerja tahun 2020 yaitu :

Tabel 2.1

Perjanjian Kinerja Tahun 2020

NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

1 2 3 4

1. Meningkatnya kualitas layanan perijinan dan non perijinan Nilai IKM 88,00 2. Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam Pembangunan Persentase LKK aktif 95 % Pertumbuhan swadaya masyarakat 0,5 % Persentase kelurahan

dengan kategori cepat berkembang

66,7%

Untuk mencapai sasaran dan target kinerja yang telah ditetapkan tersebut, harus didukung dengan program - program berikut :

1. Program Pelayanan Keseketariatan

2. Program Pembangunan sarana, Prasarana dan Pemberdayaan Masyarakat Peningkatan Disiplin Aparatur

(8)

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

Akuntabilitas berasal dari istilah dalam bahasa Inggris accountability yang berarti pertanggunganjawab atau keadaan untuk dipertanggungjawabkan atau keadaan untuk diminta pertanggunganjawaban. Akuntabilitas kinerja terkait erat dengan instrumen untuk kegiatan kontrol terutama dalam hal pencapaian hasil sehubungan dengan penggunaan anggaran dengan kualitas dan kualitas terukur dan menyampaikannya secara transparan kepada masyarakat .

Sebagaimana diamanatkan oleh Peraturan Presiden Nomor 29 tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, maka Pemerintah Kota Mojokerto membuat laporan kinerja tahunan yang memberikan gambaran tingkat pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja sasaran yang telah diperjanjikan dalam Perjanjian kinerja Tahun 2020.

Perjanjian kinerja Tahun 2020 ditetapkan berdasarkan dokumen RPJMD 2018-2023 dengan memuat target indikator kinerja utama Pemerintah Kota Mojokerto. Analisis dilakukan untuk mengenali faktor penyebab keberhasilan maupun kegagalan pencapaian indikator kinerja utama, serta pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program yang telah ditetapkan untuk mencapai sasaran dan tujuan tersebut.

A. ANALISIS CAPAIAN KINERJA ORGANISASI

Analisis tentang capaian tujuan strategis dan sasaran strategis yang ditetapkan dalam dokumen Perjanjian kinerja pada Tahun 2020 disajikan per misi dalam uraian berikut:

1. Misi 3 : Mewujudkan pemerintah daerah yang efektif, demokrasi, bersih,profesional

dan adil dalam melayani

Sebagai upaya untuk mencapai Misi 3 yakni Mewujudkan pemerintah daerah yang efektif, demokrasi, bersih,profesional dan adil dalam melayani maka tujuan pembangunan ditetapkan sebagai berikut :

(9)

• Meningkatkan pelayanan publik

Sesuai perjanjian kinerja tahun 2020 dapat kami jelaskan capaian indikator sasaran sebagai berikut :

1.1 Sasaran meningkatnya Kualitas Layanan Perijinan dan Non Perijinan,

Capaian masing - masing indikator kinerja pada sasaran 1 adalah sebagai berikut :

1.1.1 Nilai Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)

Pengukuran Capaian Kinerja Indikator Nilai Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) : Tabel 3.1

Capaian Kinerja Indikator Nilai Rata - rata Survey Kepuasan Masyarakat (SKM)

SASARAN DAN INDIKATOR SASARAN

2020

Target Realisasi Capaian (1) (2) (3) (4) 1.1 Meningkatnya Kualitas Layanan Perijinan

dan Non Perijinan

1.1.1 Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) 88 89,11 101,26 %

Dari sasaran Meningkatnya Kualitas Layanan Perijinan dan Non Perijinan dengan indikator Indeks Kepuasan Masyarakat ( IKM ) dengan target 88 terealisasi 89,11 sehingga capaian kinerjanya 101,26%

Kecamatan Prajurit Kulon pada tahun 2020 mengadakan survey kepuasan masyarakat dengan jumlah responden 94. Adapun indikator yang digunakan ada 9 yaitu :

• Persyaratan • prosedur, • waktu, • biaya/tarif,

(10)

• kompetensi pelaksana, • perilaku pelaksana,

• penanganan,pengaduan,saran dan masukan • sarana dan prasarana

2. Misi 6 : Mewujudkan partisipasi masyarakat melalui pemberian akses dan

kesempatan dalam pembangunan

2.1 Sasaran meningkatnya partisipasi masyarakat dalam pembangunan Kecamatan

Capaian indikator kinerja pada sasaran 2 adalah sebagai berikut :

2.1.1 Persentase Lembaga Kemasyarakatan (LKK) Aktif

Pengukuran capaian kinerja indikator Persentase Lembaga Kemasyarakatan (LKK) Kelurahan Aktif

Tabel 3.2

SASARAN DAN INDIKATOR SASARAN

2020

Target Realisasi Capaian

2.1

Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam pembangunan

2.1.1 Persentase LKK Aktif 95% 100% 105,26% Jumlah LKK se Kecamatan Prajuritkulon sejumlah 259 LKK. Dari jumlah tersebut LKK aktif sebanyak 259 LKK. Pada indikator Persentase Lembaga Kemasyarakatan Kelurahan ( LKK ) Aktif dengan target 95 % terealisasi 100% dengan capaian kinerja 105,26% hal ini dapat terrealisasi dengan baik padahal banyak anggaran untuk kegiatan LKK yang terkena recofusing ini dampak dari adanya covid-19 yang mana dana dialihkan untuk pencegahan dan atau penanganan Covid-19 tetapi semangat dan kesadaran mereka untuk tetap menghidupkan lembaga kemasyarakatan kelurahan sehingga adanya kegiatan tanpa didukung biaya dari Pemerintah

2.1.2 Pertumbuhan Swadaya Masyarakat

(11)

Tabel 3.3

SASARAN DAN INDIKATOR SASARAN

2020

Target Realisasi Capaian

2.1

Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam pembangunan

2.1.2 Pertumbuhan swadaya masyarakat 0,5 % 61 % 12.200% Pertumbuhan Swadaya Masyarakat dari tahun 2019 senilai Rp.656.600.000,- dan di tahun 2020 Rp. 1.058.150.000,-. Pada indikator Pertumbuhan swadaya masyarakat dengan target 0,5 % terealisasi 61 % dengan capaian kinerja 12.200 % hal ini dapat terrealisasi dengan sangat baik. Kenyataan yang terjadi di masyarakat bahwa adanya pandemi covid-19 ini tidak mempengaruhi swadaya masyarakat terhadap pembangunan dilingkungannya,walaupun Kelurahan-kelurahan di kecamatan Prajuritkulon termasuk dalam masyarakat perkotaan tetapi rasa peduli,gotong royong ,empati dan kebersamaan tetap tumbuh dengan baik. Berikut data pertumbuhan swadaya masyarakat kelurahan se kecamatan Prajuritkulon :

NO NAMA

KELURAHAN TAHUN 2019 TAHUN 2020 1 SURODINAWAN 58.600.000 60.200.000 2 PRAJURITKULON 59.000.000 35.000.000 3 PULOREJO 66.100.000 305.550.000 4 BLOOTO 307.200.000 460.800.000 5 MENTIKAN 138.400.000 184.400.000 6 KAUMAN 27.300.000 12.200.000 JUMLAH 656.600.000 1.058.150.000

(12)

Pengukuran capaian kinerja indikator Persentase kelurahan dengan kategori cepat berkembang

Tabel 3.4

SASARAN DAN INDIKATOR SASARAN

2020

Target Realisasi Capaian

2.1

Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam pembangunan

2.1.3

Persentase kelurahan dengan kategori cepat berkembang

66,7% 83,3% 124,88%

Persentase kelurahan dengan kategori cepat berkembang dengan data sebagai berikut :

1 Kelurahan Surodinawan Cepat berkembang 2 Kelurahan Prajuritkulon Cepat berkembang 3 Kelurahan Pulorejo Sangat berkembang 4 Kelurahan Blooto Cepat berkembang 5 Kelurahan Mentikan Cepat berkembang 6 Kelurahan Kauman Berkembang

Pada indikator Persentase kelurahan dengan kategori cepat berkembang dengan target 66,7 % terealisasi 83,3 % dengan capaian kinerja 124,88 % hal ini dapat terrealisasi dengan sangat baik. Untuk Kelurahan Kauman masih dalam kategori berkembang karena kehidupan warganya statis kebanyakan pekerjaan masyarakatnya pedagang ( PKL ). Data tersebut didapatkan dari perhitungan pada sistem aplikasi Fasdeskel yang dimiliki oleh Kemendagri.

Adapun perbandingan realisasi target PK tahun 2019 dan tahun 2020 adalah :

NO SASARAN INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET PK REALISASI TAHUN 2019 REALISASI TAHUN 2020

(13)

1.1

Meningkatnya Kualitas Layanan Perijinan dan Non Perijinan Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) 88 87,52 89.11 2.1 Meningkatnya Partisipasi Masyarakat Dalam Pembangunan 1.Persentase Lembaga Kemasyarakatan Kelurahan (LKK) Aktif 95% 100% 100% 2. Pertumbuhan swadaya masyarakat 0.5 % - 61% 3. Pertumbuhan swadaya masyarakat 66,7% - 83,3% B. REALISASI ANGGARAN

Sebagaimana termuat dalam perjanjian kinerja Pemerintah Kota Mojokerto tahun 2020, bahwa dalam rangka pencapaian sasaran strategis diperlukan anggaran, yang realisasinya dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 3.5

REALISASI ANGGARAN

NO SASARAN

STRATEGIS PROGRAM ANGGARAN REALISASI %

1. Meningkatnya Kualitas Layanan Perijinan dan Non Perijinan Program Pelayanan Keseketariatan 2.749.243.850,00 2.561.428.587,00 93,17%

(14)

2. Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam Pembangunan Program Pembangunan sarana, Prasarana dan Pemberdayaan Masyarakat 13.514.930.596,00 10.468.960.677,04 77,46%

Sebagaimana termuat dalam perjanjian kinerja Pemerintah Kota Mojokerto, bahwa dalam rangka pencapaian sasaran strategis diperlukan anggaran, yang realisasinya dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 3.7

Perbandingan capaian kinerja dan anggaran tahun 2020

NO SASARAN STRATEGIS CAPAIAN KINERJA

CAPAIAN ANGGARAN

CAPAIN EFISIEN

1. Meningkatnya Kualitas Layanan

Perijinan dan Non Perijinan 101,26% 93,17 % Efisien

2 Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam pembangunan Kecamatan 100 % 77,46 % Efisien 61 % 83,3 %

• Anggaran yang efisien adalah jika capaian kinerjanya lebih besar dari capaian anggarannya .

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Kecamatan Prajurit Kulon capaian kinerjanya efisien karena dari 2 sasaran strategis di atas capaian kinerja lebih tinggi dari capaian anggaran .

(15)

BAB IV PENUTUP

A. KESIMPULAN

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ( LKjIP ) Kecamatan Prajurit Kulon disusun sebagai bentuk pertanggungjawaban kecamatan Prajurit Kulon berkaitan dengan penyelenggaraan pemerintahan pada tahun 2020 sebagai bahan pengambilan keputusan dalam perencanaan tahun kedepannya.

Berdasarkan uraian capaian kinerja sasaran pada bab III semua indikator kinerja sudah memenuhi target .

B. UPAYA PERBAIKAN

Adapun upaya perbaikan yang perlu dilakukan oleh Kecamatan Prajurit Kulon Kota Mojokerto adalah sebagai berikut :

Mengoptimalkan KISS ( Koordinasi, Integrasi, Sinkonisasi, Simplifikasi ) semua program dan kegiatan.

Demikian Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ( LKjIP ) Kecamatan Prajurit Kulon ini disampaikan dan dapat dipergunakan sebagai bahan evaluasi dan pembinaan pada pelaksanaan evaluasi kinerja di tahun-tahun mendatang.

Penata Mojokerto, 5 Pebruari 2021 CAMAT PRAJURITKULON MOCH.HEKAMARTA FANANI.S.STP.M.Si Pembina NIP.19830313 200112 1 005

Referensi

Dokumen terkait

LAKIP ini disusun berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (SAKIP), Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur

Sesuai dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Negara

Dawson dan Bamman (Rahman, 1985: 6-8) mengemukakan prinsip-prinsip yang mempengaruhi minat baca sebagai berikut. 1) Seseorang atau siswa dapat menemukan kebutuhan dasarnya

Dari hasil fotomikroskop tampak bahwa dengan adanya penambahan polimer chitosan kationik dan selulosa kationik terhadap sistem emulsi menunjukkan bahwa produk skin lotion

Berdasarkan Peraturan Presiden (PP) RI Nomor : 29 Tahun 2014 Tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) dan Peraturan Menteri Pemberdayaan

Peneliti juga meneliti hal yang berkaitan dengan pendidikan, budaya kerja dan insentif tehadap produktivitas kerja karyawan yaitu dari tabel 4.23 dapat dilihat t hitung X

29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan dalam aspek teoritis (keilmuan) yaitu bagi perkembangan Ilmu Manajemen khususnya dalam bidang Sumber Daya