TUGAS MID SEMESTER
PENGEMBANGAN INSTRUMEN NON-KOGNITIF Dosen Pembimbing: Prof. Dr. Badrun Kartowagiran
Dr. Supahar, M.Si.
Oleh: Mulyadin NIM:16701251006
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2017
A. KONSEP 1. Kejujuran
Menurut Albert (2011:5) kejujuran adalah mengakui, berkata atau memberikan sebuah informasi yang sesuai kenyataan dan kebenaran, kejujuran tidaklah selalu tepat arti harfiahnya, dalam arti memiliki batasan-batasan dan lebih bersifat kondisional dalam aplikasinya sepanjang tidak keluar dari tujuan dan makna dasar. Sedangkan menurut Saydan (2000) Kejujuran adalah keselarasan antara yang terucap atau perbuatan dengan kenyataan. Saydan (2000), menyatakan ciri-ciri kejujuran yaitu :
a) selalu melakukan tugas dengan penuh keikhlasan tanpa merasa dipaksa b) tidak menyalahgunakan wewenang yang ada padanya
c) melaporkan hasil pekerjaan kepada atasan apa adanya 2. Tanggung Jawab
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia tanggung jawab adalah kewajiban menanggung segala sesuatunya bila terjadi apa-apa boleh dituntut, dipersalahkan, dan diperkarakan. (KBBI, 2005: 1139). Mustari (2011:21) berpendapat bahwa tanggung jawab adalah sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajiban yang seharusnya dia lakukan terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan budaya), negara dan Tuhan.
Sependapat dengan Mustari, Daryanto (2013: 142) menyatakan bahwa tanggung jawab adalah sikap dan perilaku untuk melaksnakan tugas dan kewajibannya yang seharusnya dia lakukan terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial, dan budaya), negara dan tuhan yang Maha Yang Maha Esa.
Sukanto, (Mustari, 2011:23) mengemukakan bahwa tanggung jawab yang hendaknya ada pada manusia adalah:
1) Tanggung jawab kepada Tuhan yang telah membeikan kehidupan dengan cara takut kepada-Nya, bersyukur dan memohon petunjuk. Semua manusia bertanggung jawab kepada Tuhan pencipta alam semesta
2) Tanggung jawab untuk membela diri dari ancaman, siksaan, penindasan dan perlakuan kejam dari manapun datangnya
4) Tanggung jawab terhadap anak, suami/istri, dan keluarga 5) Tanggung jawab terhadap sosial kepada masyarakat sekitar
6) Tanggung jawab berpikir, tidak perlu mesti meniru orang lain dan menyetujui pendapat umum ataupun patuh secara membuta terhadap nilai-nilai tradisi, menyaring segala informasi untuk dipilih, mana yang berguna dan mana yang merugikan mereka. 7) Tanggung jawab dalam memelihara hidup dan kehidupan, termasuk kelestarian
lingkungan hidup dari berbagai bentuk pencemaran 3. Kesantunan
Dalam KBBI edisi ketiga (1990) dijelaskan yang dimaksud dengan kesantunan adalah kehalusan dan baik (budi bahasanya, tingkah lakunya). Sedangkan menurut Zamzani,dkk. (2010: 2) kesantunan (politeness) merupakan perilaku yang diekspresikan dengan cara yang baik atau beretika. Kesantunan merupakan fenomena kultural, sehingga apa yang dianggap santun oleh suatu kultur mungkin tidak demikian halnya dengan kultur yang lain.
Brown dan Levinson (dalam Chaer, 2010:49) teori kesantunan berbahasa itu berkisar atas nosi muka (face). Semua orang yang rasional punya muka (dalam arti kiasan tentunya); dan muka itu harus dijaga, dipelihara, dan sebagainya. Ungkapan-ungkapan dalam bahasa Indonesia seperti kehilangan muka, menyelamatkan muka, dan mukanya jatuh.
Fraser (dalam Chaer, 2010:47) kesantunan adalah properti yang diasosiasikan dengan tuturan dan di dalam hal ini menurut pendapat si lawan tutur, bahwa si penutur tidak melampaui hak-haknya atau tidak mengingkari dalam memenuhi kewajibannya. Penghormatan adalah bagian dari aktivitas yang berfungsi sebagai sarana simbolis untuk menyatakan penghargaan secara regular.
Zamzani, dkk. (2010: 20) merumuskan beberapa ciri tuturan yang baik berdasarkan prinsip kesantunan Leech, yakni sebagai berikut.
1) Tuturan yang menguntungkan orang lain
2) Tuturan yang meminimalkan keuntungan bagi diri sendiri. 3) Tuturan yang menghormati orang lain
4) Tuturan yang merendahkan hati sendiri
5) Tuturan yang memaksimalkan kecocokan tuturan dengan orang lain 6) Tuturan yang memaksimalkan rasa simpati pada orang lain
1) Gunakan kata “tolong” untuk meminta bantuan pada orang lain.
2) Gunakan kata “maaf” untuk tuturan yang diperkirakan akan menyinggung perasaan lain. 3) Gunakan kata “terima kasih” sebagai penghormatan atas kebaikan orang lain.
4) Gunakan kata “berkenan” untuk meminta kesediaan orang lain melakukan sesuatu 5) Gunakan kata “beliau” untuk menyebut orang ketiga yang dihormati.
6) Gunakan kata “bapak/ibu” untuk menyapa orang ketiga.
4. Komitmen
Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Republik Indonsia No.25/KEP/ M.PAN/2002 menyatakan pengertian komitmen adalah keteguhan hati, tekad yang mantap, dan janji untuk melakukan atau mewujudkan sesuatu yang diyakini. Menurut Spector (2000), secara umum komitmen melibatkan keterikatan individu terhadap pekerjaannya. Greenberg dan Baron (1995) mengemukakan bahwa komitmen merefleksikan tingkat identifkasi dan keterlibatan individu dalam pekerjaannya dan ketidaksediaannya untuk meninggalkan pekerjaan tersebut.
5. Kerjasama
Kerjasama merupakan sikap mau melakukan suatu pekerjaan secara bersama-sama tanpa melihat latar belakang orang yang diajak bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan. Samani (2012: 118) menyatakan bahwa kerja sama adalah tindakan atau sikap mau bekerja sama dengan orang lain untuk mencapai tujuan bersama dan keuntungnan bersama. Kerjasama juga menuntut interaksi antara beberapa pihak. Menurut Soerjono Soekanto (2006: 66) kerjasama merupakan suatu usaha bersama antara orang perorangan atau kelompok untuk mencapai tujuan tertentu.
B. INSTRUMEN PENILAIAN NON-TES
Penilaian hasil belajar tidak hanya dilakukan dengan tes,tetapi dapat juga dilakukan melalui alat atau instrumen pengukuran buka tes. Seperti observasi baik berupa check list maupun rating scale, angket, skala sikap, dan rubrik penilaian. Instrumen untuk memperoleh informasi hasil belajar non tes terutama digunakan untuk mengukur hasil belajar yang berkenaan keterampilan dengan sikap, yaitu aspek yang berhubungan dengan apa yang dapat dibuat atau dikerjakan oleh siswa dari paa apa yang diketahui atau dipahaminya. Dengan kata lain, isntrumen seperti itu terutama berhubungan dengan pempilan yang dapat diamati dari pada pengetahuan dan proses mental lainnya yang tidak dapat diamati dengan indra. Instrumen non tes merupakan satu kesatuan dengan instrumen tes, karena hanya mengukur aspek pengetahuan. (S. Eko Putro Widoyoko, 2014:142).
Penafsiran hasil pengukuran instrumen non tes mengikuti aturan pemberian skor (scoring) beserta klasifikasi hasil penilaian. Instrumen pada penilaian ini menggunakan skala likert. Prinsip pokok skala likert adalah menentukan lokasi kedudukan seseorang dalam suatu kontinum sikap terhadap objek sikap, mulai dari sangat negatif, samapai dengan sangat posistif. Penentuan lokasi itu dilakukan dengan menguantifikasi pernyataan seseorang terhadap butir pernyataan yang disediakan.
Pada skala Likert ada tiga pilihan skala, yaitu skala tiga, empat, atau lima. Pada umumnya menggunakan skala dengan lima angka. Skala ini disusun dalam bentuk suatu pernyataan dan diikuti oleh pilihan respons yang menunjukkan tingkatan. (S. Eko Putro Widoyoko, 2014:151).
Contoh pilihan respons: SS = Sangat Setuju S = Setuju
KS = Kurang Setuju TS = Tidak Setuju
INSTRUMEN PENILAIAN Nama Siswa : ………
Kelas : ………
Jenis Kelamin : 1. L 2.P (lingkari yang sesuai) Petunjuk:
a. Mulaialah dengan berdoa terlebih dahulu
b. Pilihlah jawaban pernyataan di bawah dengan memberi tanda cek ( √ ) pada kolom yang dianggap paling sesuai
c. Pilihan jawaban
[5] SS = Sangat Setuju [4] S = Setuju
[3] KS = Kurang Setuju [2] TS = Tidak Setuju
[1] STS = Sangat Tidak Setuju
N o
Komponen Indikator Alternatif Jawaban Jumlah Butir
1. Kejujuran - Memberikan informasi sesuai kenyataan
1 1
- Selaras antara ucapan dengan perbuatan
1 1
ditemukannya
- Menerima resiko dari tindakan
- Menepati janji 1 1
- Melaksanakan apa yang pernah dikatakan tanpa disuruh/diminta
1 1
3 Kesantunan - Menghormati orang yang lebih tua
1 1
- Tidak berkata kotor, kasar, dan takabur
saja yang sudah menjadi
kepakatan bersama - Pantang untuk
menyerah
1 1
- Keinginan yang kuat untuk lebih baik
1 1
- Tetap berada dalam lembaga yang diikuti walau dalam kondisi sulit
1 1
Kerjasama - Ketersediaan melakukan tugas
Kelas : ……… Jenis Kelamin : 1. L 2.P (lingkari yang sesuai) Petunjuk:
a. Mulaialah dengan berdoa terlebih dahulu
b. Pilihlah jawaban pernyataan di bawah dengan memberi tanda cek ( √ ) pada kolom yang dianggap paling sesuai
c. Pilihan jawaban
[5] SS = Sangat Setuju [4] S = Setuju
[3] KS = Kurang Setuju [2] TS = Tidak Setuju
[1] STS = Sangat Tidak Setuju
Nomor Butir
Pernyataan SS
(5) (4)S KS(3) TS(2) STS (1) 1. Memberikan informasi kepada teman
yang membutuhkan
2. Ucapan tidak sesuai dengan perbuatan
3. Mengutip karya orang lain dengan tanpa menyebutkan sumbernya 4. Mengakui kesalahan diri sendiri 5. Mengumumkan barang ketika
menemukan barang
Penentuan skor akhir = ( jumlah skor yang diperoleh : skor tertinggi ideal) x jumlah klas interval.
Nama Siswa : ………
Kelas : ………
Jenis Kelamin : 1. L 2.P (lingkari yang sesuai) Petunjuk:
a. Mulaialah dengan berdoa terlebih dahulu
b. Pilihlah jawaban pernyataan di bawah dengan memberi tanda cek ( √ ) pada kolom yang dianggap paling sesuai
c. Pilihan jawaban
[5] SS = Sangat Setuju [4] S = Setuju
[3] KS = Kurang Setuju [2] TS = Tidak Setuju
[1] STS = Sangat Tidak Setuju Nomor
Butir
Pernyataan SS
(5) (4)S KS(3) TS(2) STS(1) 1. Melaksanakan tugas individu yang
diberikan oleh guru dengan baik
2. Tidak bersedia menanggung resiko dari tindakan yang dilakukan
3. Tidak mau mengakui dan meminta maaf atas kesalahan yang telah dilakukan 4. Menepati janji
5. Melaksanakan tugas tanpa diperintahkan
Penentuan skor akhir = ( jumlah skor yang diperoleh : skor tertinggi ideal) x jumlah klas interval.
INSTRUMEN PENILAIAN KESANTUNAN Nama Siswa : ………
Kelas : ………
Jenis Kelamin : 1. L 2.P (lingkari yang sesuai) Petunjuk:
a. Mulaialah dengan berdoa terlebih dahulu
b. Pilihlah jawaban pernyataan di bawah dengan memberi tanda cek ( √ ) pada kolom yang dianggap paling sesuai
c. Pilihan jawaban
[5] SS = Sangat Setuju [4] S = Setuju
[3] KS = Kurang Setuju [2] TS = Tidak Setuju
[1] STS = Sangat Tidak Setuju Nomor
Butir
Pernyataan SS
(5) (4)S KS(3) TS(2) STS (1) 1. Menghormati orang yang lebih tua
dalam kehidupan bermasyarakat 2. Berusaha untuk tidak berkata kotor,
kasar, dan takabur
3. Mengucapkan terima kasih setelah dibantu oleh orang lain
4. Di dalam kehidupan bermasyarakat berusaha untuk bersikap 3S (Salam, Senyum, dan Sapa)
5. Tidak mau meminta izin terlebih dahulu ketika memakai barang milik orang lain
Penentuan skor akhir = ( jumlah skor yang diperoleh : skor tertinggi ideal) x jumlah klas interval.
INSTRUMEN PENILAIAN KOMITMEN Nama Siswa : ………
Kelas : ………
Jenis Kelamin : 1. L 2.P (lingkari yang sesuai) Petunjuk:
a. Mulaialah dengan berdoa terlebih dahulu
b. Pilihlah jawaban pernyataan di bawah dengan memberi tanda cek ( √ ) pada kolom yang dianggap paling sesuai
c. Pilihan jawaban
[5] SS = Sangat Setuju [4] S = Setuju
[3] KS = Kurang Setuju [2] TS = Tidak Setuju
[1] STS = Sangat Tidak Setuju
Nomor Butir
Pernyataan SS
(5) (4)S KS(3) TS(2) STS (1) 1. Memiliki keyakinan yang kuat terhadap
aturan-aturan yang telah disepakati bersama 2. Bersedia melakukan apa pun yang sudah
menjadi kesepakatan bersama 3. Pantang untuk menyerah menuai hasil 4. Memiliki keinginan yang kuat untuk lebih
baik
5. Walaupun dalam kondisi sulit, tetap setia pada lembaga yang diikuti
Penentuan skor akhir = ( jumlah skor yang diperoleh : skor tertinggi ideal) x jumlah klas interval.
INSTRUMEN PENILAIAN KERJASAMA Nama Siswa : ………
Kelas : ……… Jenis Kelamin : 1. L 2.P (lingkari yang sesuai) Petunjuk:
a. Mulaialah dengan berdoa terlebih dahulu
b. Pilihlah jawaban pernyataan di bawah dengan memberi tanda cek ( √ ) pada kolom yang dianggap paling sesuai
c. Pilihan jawaban
[5] SS = Sangat Setuju [4] S = Setuju
[3] KS = Kurang Setuju [2] TS = Tidak Setuju
[1] STS = Sangat Tidak Setuju Nomor 1. Bersedia melakukan tugas yang sudah
menjadi kesepakatan bersama 2. Membantu orang lain tanpa
mengharapkan imbalan
3. Aktif dalam setiap kerja kelompok 4. Fokus pada tujuan kelompok
5. Tidak mau mendahulukan kepentingan umum dari pada kepentingan pribadi
Penentuan skor akhir = ( jumlah skor yang diperoleh : skor tertinggi ideal) x jumlah klas interval.
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Pendidikan Nasional. (1990). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Edisi Ketiga. Jakarta: Balai Pustaka.
Djemari Mardapi. (2008). Teknik Penyusunan Instrumen Tes dan Non Tes. Yogyakarta: Mitra Mendikia Offset.
Kartowagiran, Badrun. (2011). Penulisan Butir Soal. Yogyakarta: Pascasarjana UNY.
Kemendiknas. (2007). Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2007 tentang Standar Penilaian Pendidikan.
Kemendikbud Ditjen Dikmen. (2013). Model Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik SMA. Jakarta: Kemendikbud.
Majid, Abdul. (2015). Penilaian Autentik Proses dan Hasil Belajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Shirran, Alex. (2008). Evaluating Students. Jakarta: Grassindo.