• Tidak ada hasil yang ditemukan

104606 MQFM 2009 08 Fokus Pagi 22 Agustus 2009

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "104606 MQFM 2009 08 Fokus Pagi 22 Agustus 2009"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

Fokus Pagi

Edisi Sabtu, 22 Agustus 2009 Tema : Religi

Topik : Marhaban Ya Ramadhan

Sahabat MQ/ Waktu begitu cepat berlalu/ bulan demi bulan terus berjalan/ kemudian disampaikanlah kita pada bulan Sya‟ban/ hingga Alhamdulillaah/ sampailah kita hari ini pada Bulan Ramadhan 1430 H// Bulan diwajibkannya berpuasa bagi orang-orang beriman/ sebagai tarbiyah untuk mengantarkan mereka ke derajat muttaqiin//

Hikmah utama dari ibadah puasa/ adalah pengendalian diri dari hal-hal yang merusak puasa/ dan dari memperturutkan selera hawa nafsu// Dan di antara hikmah dari ibadah Ramadhan/ adalah adanya kebersamaan saat ifthor dan saat memulai puasa// Juga kebersamaan dalam ibadah shalat Fardhu dan shalat Tarawih/ serta kebersamaan dalam aktifitas ibadah lainnya//

Bulan Ramadhan datang pada saat umat muslim membutuhkan kekuatan iman dan ruhiyah/ untuk menghadapi kondisi sulit dan berat dalam kehidupan mereka// Dan dengan datangnya bulan Ramadhan/ Allah SWT. memberikan tambahan energi kekuatan iman dan ruhiyah/ sehingga posisi mereka meningkat naik jauh melebihi permasalahan yang dihadapinya// Maka dalam suasana keimanan dan ruhiyah yang kuat/ umat muslim Insya Alloh akan dapat dengan sukses mengatasi segala permasalahan hidupnya//

Bulan Ramadhan 1430 H kali ini/ hadir pada saat kondisi umat muslim di dalam negeri baru saja menyelesaikan hajatan nasional yaitu pileg dan pilpres// Bangsa kita juga tengah dalam perayaan kemerdekaan yang ke 64// Meski di tengah tensi politik dalam negeri yang masih terus memanas/ umat muslim sudah kembali disibukkan oleh peristiwa Bom Mega Kuningan/ yang menyebakan 9 orang meninggal dan dan puluhan lain korban luka// Dan kembali/ umat muslim terutama tokoh-tokoh umat harus bekerja ekstra keras/ untuk memulihkan citra Islam dan umatnya// Untuk terus meneguhkan bahwa Islam agama rahmat dan cinta damai/ dan tidak pernah mengajarkan terorisme kepada umatnya//

(2)

sangat kita sayangkan/ adalah ketika saudara-saudara kita yang tengah melakukan aktivitas dakwah/ mulai ditangkap dan dicurigai//

Sahabat MQ/ dalam suasana seperti ini lah bulan Ramadhan kali ini datang// Bulan Ramadhan bukan untuk membuat umat muslim lemah/ lesu/ dan tidak berdaya/ karena melaksanakan ibadah shaum/ tilawah Al-Qur‟an/ dan Tarawih// Tetapi Ramadhan harus membuat umat muslim lebih kuat/ lebih bersatu/ bersemangat/ berani dan berjihad/ membebaskan dominasi musuh-musuhnya/ baik musuh berupa syahwat dan syetan/ maupun musuh dari orang-orang kafir/ yang mengadakan kerusakan di muka bumi// Tidakkah kemenangan- demi kemenangan justru berhasil diraih kaum muslimin ketika Ramadhan?//

Memasuki momentum Ramadhan yang sangat baik ini, umat muslim harus mempersiapkan diri dengan baik sehingga Visi Ramadhan dapat tercapai, yaitu terealisirnya ketaqwaan. Ketaqwaan yang sebenarnya diseluruh lapangan kehidupan. Ketaqwaan di rumah, di masjid, di kantor, di sekolah dan kampus, di pasar, dan ketaqwaan dimana saja kita berada. Ketaqwaan inilah yang melahirkan keberkahan dari langit dan bumi, pembuka pintu rahmat Allah SWT dan jalan keluar dan solusi atas segala krisis multidimensional.

“Jikalau Sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, Maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya” (QS Al-A’raaf 96).

Pada saat yang sama, krisis inilah yang menimpa umat manusia, krisis keimanan dan ketaqwaan. Maka terjadilah krisis susulan, seperti ; pembunuhan atas manusia tanpa hak, pemerkosaan, perzinahan, seks bebas dan aborsi, penggunaan NARKOBA dan minuman keras, pencurian hutan dan perusakan alam, perampasan hak orang lain, KKN, penganiayaan dan kezhaliman serta pelanggaran lainnya. Demikian juga musibah demi musibah tidak kunjung berhenti. Oleh karenanya penghentian atas krisis tersebut harus dimulai dari akar krisis dan akar permasalahannya.

(3)

dikerahkan.

Marilah kita mempersiapkan dan memasuki bulan Ramadhan dengan bekal yang maksimal, bekal ruhiyah, fikriyah dan jasadiyah. Persiapan ruhiyah dengan memperbanyak ibadah, seperti memperbanyak membaca Al-Qur‟an saum sunnah, dzikir, do‟a dll. Persiapan fikriyah dengan mendalami ilmu yang terkait dengan ibadah Ramadhan. Dan persiapan jasadiyah dengan menjaga kesehatan, kebersihan rumah, masjid dan lingkungan. Menyiapkan harta yang halal untuk bekal ibadah Ramadhan.

Bulan Ramadhan adalah bulan yang terbaik (sayyidusyuhur), dan mengandung seluruh sebutan, nama dan makna yang baik, oleh karenanya umat muslim harus meningkatkan semua potensi kebaikannya di bulan Ramadhan. Bulan Ramadhan adalah bulan puasa (Syahrus Siyam), bulan ibadah (Syahrul Ibadah), bulan Al-Qur‟an (Syahrul Qur‟an), bulan ampunan dan kembali (Syahrul Maghfirah wal Inabah), bulan kepedulian dan solidaritas (Syahrul Muwaasaah), bulan pembinaan (Syahrut Tarbiyah), bulan jihad (Syahrul Jihad), bulan kesabaran (Syahru Shabr) bulan ketaqwaan (Syahrut Taqwa) dll.

Bulan Ramadhan sebagai bulan puasa (Syahrus Siyam), berarti umat muslim harus berpuasa dengan baik dan meningkatkan ibadah puasanya. Melaksanakan ibadah puasa (shaum) dengan hati yang ikhlas dan penuh pemahaman serta memperhatikan segala adab dan sunnah-sunnahnya. Para ulama berpendapat bahwa berpuasa memiliki tingkatan-tingkatan, maka puasa kita harus terus meningkat dari tahun-ketahun. Puasa bukan hanya menahan makan, minum dan yang membatalkan dari terbit fajar sampai tenggelam matahari, tetapi puasa dari segala yang diharamkan Allah, dan puasa yang dapat mengantarkan pada ketaqwaan.

Bulan Ramadhan merupakan bulan ibadah (Syahrul Ibadah), bulan yang sangat kondusif untuk meningkatkan ibadah, pintu surga dibuka, pintu neraka ditutup dan syetan dibelenggu. Semua ibadah di bulan ini pahalanya dilipatgandakan. Siangnya diisi dengan siyam, malamnya diisi dengan qiyam (sholat tarawih) . Dan diantara waktu siang dan malam diisi dengan tilawah, dzikir, do‟a dan ibadah lainnya. Puncak ibadah Ramadhan ketika memasuki 10 hari terakhir, orang beriman sangat dianjurkan untuk beri‟tikaf di masjid. Bahkan Allah berikan salah satu malam, yaitu Lailatul Qodar (malam kemuliaan) lebih baik dari 1000 bulan. Rasulullah saw

bersabda:

(4)

nilainya lebih baik dari seribu bulan. Maka barangsiapa yang tak berhasil memperoleh kebaikan Ramadhan sungguh ia tidak akan mendapatkan itu buat selama-lamanya." (Riwayat Ahmad, Nasaa'i dan Baihaqy).

Bulan Ramadhan adalah bulan diturunkannya Al-Qur‟an (Syahrul Qur‟an), umat muslim harus lebih bersungguh-sungguh lagi dalam berinteraksi dengan Al- Qur‟an. Berinteraksi secara utuh, baik secara tilawah, hafalan, pemahaman, pengamalan dan mengajarkan. Menumbuhkan semangat mencintai Al-Qur‟an dan ahlul Qur‟an, mensosialisasikan Al-Qur‟an di tengah keluarga muslim dan masyarakat muslim serta menciptakan genarasi Al-Qur‟an. Al-Qur‟an diturunkan di bulan Ramadhan dan surat yang pertama turun adalah surat al-Alaq yang berisi perintah membaca. Maka jadikanlah Al-Qur‟an sebagai pedoman hidup dan pengawal kebangkitan Islam Allah SWT. berfirman:

“Sesungguhnya Al Qur'an ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang lebih lurus dan memberi khabar gembira kepada orang-orang Mu'min yang mengerjakan amal saleh bahwa bagi mereka ada pahala yang besar” (QS Al-Israa‟ 9)

Bulan Ramadhan adalah bulan ampunan dan kembali (Syahrul Maghfirah wal Inabah), dimana pintu ampunan terbuka lebar dan bulan kembali pada Allah dan ajaran Islam. Suatu kesempatan tahunan yang teramat mahal jika disia-siakan untuk meraih ampunan Allah dan kesempatan untuk kembali kepada Allah.

Dari Abu Hurairah ra, dari Nabi saw bersabda,” Siapa yang berpuasa Ramadhan

dengan penuh keimanan dan perhitungan, diampuni dosanya yang telah lalu. Siapayang shalat malam di Lailatul Qadr dengan penuh keimanan dan perhitungan, diampuni dosanya yang telah lalu” (Muttafaqun „alaihi) .

“Jika awal malam Ramadhan datang, syetan dan jin jahat di belenggu, pintu neraka di tutup, tidak ada satu pintupun yang dibuka, pintu surga dibuka, tidak ada satupun pintu yang ditutup, dan setiap malam penyeru berkata, “ Wahai pencari kebaikan datanglah, wahai pencari keburukan, berhentilah dan Allah memerdekakan dari api neraka, dan itu setiap malam” (HR at-Tirmidzi, Ibnu Majah, Al-Hakim dll).

(5)

perang, anak-anak yatim, ibu-ibu janda, orang tua dan semua yang terzhalimi di Palestina.

Di bulan ini Rasulullah saw mencontohkan dan menganjurkan orang-orang beriman untuk memperbanyak infak, lebih khusus lagi memberi makan orang-orang yang berpuasa.

"Dari Ibnu Abbas ra berkata, Rasulullah saw, adalah orang yang paling pemurah, dan lebih pemurah lagi di bulan Ramadhan ketika bertemu Jibril, beliau bertemu setiap malam bulan Ramdadhan membimbing bacaan Al-Qur’an Rasul saw. Dan Rasulullah adalah orang yang sangat pemurah dalam kebaikan lebih dari angin yang berhembus” (HR Bukhari)

“Siapa yang memberi makan orang yang berpuasa, maka seperti pahala orang yang berpuasa, dengan tanpa dikurangi pahala dari orang yang berpuasa tersebut sedikitpun” (HR Ahmad, At-Tirmidzi, Ibnu Majah dan Al-Baihaqi)

Dan bulan Ramdhan ditutup dengan kewajiban membayar shodaqoh atau zakat Fitrah. Semua itu merupakan bentuk kepedualian sosial dalam Islam kepada kaum fakir dan miskin, apalagi kebutuhan untuk belanja pada bulan Ramadhan dan menjelang Idul Fitri biasanya meningkat, maka solidaritas ini sangat dituntut dari para aghniya untuk berbagi dan membahagiakan kaum fakir dan miskin.

Bulan Ramadhan merupakan bulan tarbiyah (Syahrut Tarbiyah), kesempatan Ramadhan harus dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh seluruh orang-orang beriman, para da‟i dan ulama untuk melakukan tarbiyah, dakwah dan gerakan reformasi (harakatul ishlah). Membuka pintu-pintu hidayah dan menebar kasih sayang bagi sesama. Meningkatkan kepekaan untuk menolak kezhaliman dan kemaksiatan. Menyebarkan syiar Islam dan meramaikan masjid dengan aktifitas ta‟lim, kajian kitab, diskusi, ceramah dll, sampai terwujud perubahan-perubahan yang esensial dan positif dalam berbagai bidang kehidupan. Ramadhan bukan bulan istirahat yang

menyebabkan mesin-mesin kebaikan berhenti bekerja, tetapi momentum tahunan terbesar untuk segala jenis kebaikan, sehingga kebaikan itulah yang dominan atas keburukan. Dan dominasi kebaikan itu terus bertahan sampai bertemu Ramadhan kembali, bahkan meningkat secara kualitas dan kuantitas.

(6)

Ramadhan, dan ini adalah momentum yang sangat tepat untuk menumbuhkan ruhul jihad dalam tubuh umat Islam untuk membangkitkan kembali kemuliaan Islam dan umatnya.

Sejarah telah membuktikan bahwa bulan Ramadhan adalah bulan yang penuh dengan gerakan jihad. Parang Badar Al-Kubra, Fathu Makkah, Pembebasan Palestina oleh Shalahuddin Al-Ayyubi, Perang Ain Jalut yang dapat menaklukkan tentara Mongol, Penaklukkan Andalusia oleh pahlawan Tariq bin Ziyaad, Kemerdekaan Indonesia dll, semuanya terjadi pada bulan Ramadhan.

Esensi dan pesan Jihad dalam Islam adalah kehidupan, kemakmuran, pencerahan, penyatuan, pendidikan, pembangunan dan perubahan yang bermuara pada peningkatan kualitas kehidupan dan peradaban Islam yang menebarkan rahmat bagi alam semesta.

Dan ciri khas dari bulan Ramadhan lainnya adalah bulan kesabaran (Syahrus Shabr), kesabaran dalam melaksanakan seluruh bentuk ketaatan dan kebaikan, kesabaran dalam meninggalkan kemaksiatan dan kesabaran dalam menjalani ujian. Kesabaran dalam berjamaah dan beramal jamai, kesabaran dalam berkeluarga, mendidik anak dan bermasyarakat, kesabaran dalam menghadapi fitnah, kesabaran dalam berukhuwah, kesabaran dalam memberi dan menerima nasehat Pembelajarankesabaran itu berawal dari puasa, kemudian terus meningkat sampai pada kesabarandalam jihad, maka sampailah pada predikat muttaqin sebagai buah dari seluruh

rangkaian ibadah Ramdahan, dan inilah hakekat dari kesuksesan yang sejati. Allah berfirman:

”Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu

dan tetaplah bersiap siaga dan bertakwalah kepada Allah, supaya kamu beruntung” (QS Ali Imran 200).

Semoga Allah SWT menerima shiyam dan ibadah kita dan mudah-mudahan tarhib ini dapat membangkitkan semangat amal, dakwah dan jihad kita sekalian sehingga membuka peluang bagi terwujudnya Indonesia dan seluruh dunia Islam yang lebih baik, lebih aman, lebih adil dan lebih sejahtera dengan mendapat ridha Allah.

Assalamu‟alaikum warahmatullahi wabarakaatuh

Jakarta, 14 Sya‟ban 1430 H

(7)

DSP PARTAI KEADILAN SEJAHTERA KH. DR. H. SURAHMAN HIDAYAT, MA KETUA

Sahabat MQ/ Bulan Ramadhan hari ini kembali kita tapaki// Bulan Ramadhan/ adalah bulan yang terbaik atau sayyidusyuhur/ dan mengandung seluruh sebutan nama dan makna yang baik// Oleh karenanya/umat muslim harus meningkatkan semua potensi kebaikannya di bulan Ramadhan//

bayangkan sahabat MQ/ karena istimewanya/ Bulan Ramadhan disebut sebagai bulan puasa atau Syahrus Siyam/ bulan ibadah atau Syahrul Ibadah/ bulan Al-Qur‟an atau Syahrul Qur’an/ bulan ampunan dan kembali atau Syahrul Maghfirah wal Inabah/ bulan kepedulian dan solidaritas atau Syahrul Muwaasaah/ bulan pembinaan atau Syahrut Tarbiyah/ bulan jihad atau Syahrul Jihad/ bulan kesabaran atau Syahru Shabr/ serta bulan ketaqwaan Syahrut Taqwa//

Waktu begitu cepat berlalu, bulan demi bulan terus berjalan, dan akhirnya sampailah pada bulan Sya‟ban dan - insya Allah – sebentar lagi kita menyambut datangnya bulan Ramadhan 1430 H. Bulan diwajibkan berpuasa bagi orang-orang beriman sebagai tarbiyah untuk mengantarkan mereka ke derajat muttaqiin.

Puasa bermakna imsak atau menahan diri dari makan, minum dan segala sesuatu yang membatalkannya dari waktu fajar sampai tenggelam matahari. Esensi puasa bermakna pengendalian diri dari hal-hal yang merusak dan dari memperturutkan selera hawa nafsu. Dan di antara hikmah dari ibadah Ramadhan adalah adanya kebersamaan saat ifthor dan saat memulai puasa, kebersamaan dalam ibadah shalat Fardhu dan shalat Tarawih serta kebersamaan dalam aktifitas ibadah lainnya.

Kebersamaan ini juga diharapkan terjadi pada penetapan awal Ramadhan dan Idul Fitri. Kesiapan bersatu dalam hal yang prinsip adalah bentuk kematangan dalam beragama, sebagaimana kesiapan berbeda dalam cabang agama adalah bentuk toleransi dan kedewasaan dalam beragama.

(8)

kondisi umat muslim di dalam negeri baru saja menyelesaikan hajatan nasional yaitu pileg dan pilpres dengan hasil yang cukup sebagai modal untuk melanjutkan perjuangan berikutnya. Tetapi pada saat tensi politik Indonesia menurun pasca pilpres, umat muslim sudah disibukkan kembali oleh peristiwa Bom Mega Kuningan yang menewaskan 9 orang dan puluhan lain korban luka. Kembali lagi umat muslim, terutama tokoh-tokoh umat harus bekerja ekstra keras untuk memulihkan citra Islam dan umatnya, bahwa Islam agama rahmat dan cinta damai dan tidak pernah mengajarkan terorisme kepada umatnya. Sedangkan kondisi umat muslim di dunia Islam masih memprihatinkan, terutama di Palestina yang masih terjajah, masjidil Aqso di bawah cengkraman penjajah Zionisme Yahudi, begitu juga di Irak, Afghanistan, Mesir, Pakistan, Tunisia dll. Mereka belum mendapatkan hak kemerdekaannya secara sempurna. Sementara itu umat muslim yang tinggal di negara-negara minoritas muslim, seperti, Cina, India, Thailand, Burma, Philipina, negara-negara Eropa dan Amerika, masih jauh dari nilai-nilai ideal.

Dalam suasana seperti ini, bulan Ramadhan datang. Bulan Ramadhan bukan untuk membuat umat muslim lemah, lesu dan tidak berdaya, karena melaksanakan ibadah shaum, tilawah Al-Qur‟an dan Tarawih. Tetapi Ramadhan harus membuat umat muslim lebih kuat, bersatu, bersemangat, berani dan berjihad membebaskan dominasi musuh-musuhnya, baik musuh berupa syahwat dan syetan maupun musuh dari orang-orang kafir yang mengadakan kerusakan di muka bumi. Demikianlah yang terjadi dalam perjalanan sejarah umat muslim di bulan Ramadhan.

Memasuki momentum Ramadhan yang sangat baik ini, umat muslim harus mempersiapkan diri dengan baik sehingga Visi Ramadhan dapat tercapai, yaitu terealisirnya ketaqwaan. Ketaqwaan yang sebenarnya diseluruh lapangan kehidupan. Ketaqwaan di rumah, di masjid, di kantor, di sekolah dan kampus, di pasar, dan ketaqwaan dimana saja kita berada. Ketaqwaan inilah yang melahirkan keberkahan dari langit dan bumi, pembuka pintu rahmat Allah SWT dan jalan keluar dan solusi atas segala krisis multidimensional.

“Jikalau Sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, Maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya” (QS Al-A’raaf 96).

(9)

kezhaliman serta pelanggaran lainnya. Demikian juga musibah demi musibah tidak kunjung berhenti. Oleh karenanya penghentian atas krisis tersebut harus dimulai dari akar krisis dan akar permasalahannya.

Solusi atas krisis secara horizontal harus dimulai dengan mendidik manusia menjadi insan bertqwa sehingga mampu menahan diri dari pelanggaran-pelanggaran dan tunduk pada Allah dan hukum Islam. Dan solusi krisis secara vertikal dengan menegakkan Syari‟ah Islam dalam masyarakat dan pemerintah sehingga mereka takut akan sanksi dan tidak melanggar larangan-Nya. Syari‟ah Islam memberi rahmat bagi manusia, menjamin hak beragama, hak hidup, hak pemilikan harta, hak berfikir dan berpendapat, hak terpeliharanya kehormatan dan keturunan. Kesinilah langkah harus ditujukan, pikiran dicurahkan, gerakan reformasi diarahkan, segala tenaga dikerahkan.

Marilah kita mempersiapkan dan memasuki bulan Ramadhan dengan bekal yang maksimal, bekal ruhiyah, fikriyah dan jasadiyah. Persiapan ruhiyah dengan memperbanyak ibadah, seperti memperbanyak membaca Al-Qur‟an saum sunnah, dzikir, do‟a dll. Persiapan fikriyah dengan mendalami ilmu yang terkait dengan ibadah Ramadhan. Dan persiapan jasadiyah dengan menjaga kesehatan, kebersihan rumah, masjid dan lingkungan. Menyiapkan harta yang halal untuk bekal ibadah Ramadhan.

Bulan Ramadhan adalah bulan yang terbaik (sayyidusyuhur), dan mengandung seluruh sebutan, nama dan makna yang baik, oleh karenanya umat muslim harus meningkatkan semua potensi kebaikannya di bulan Ramadhan. Bulan Ramadhan adalah bulan puasa (Syahrus Siyam), bulan ibadah (Syahrul Ibadah), bulan Al-Qur‟an (Syahrul Qur‟an), bulan ampunan dan kembali (Syahrul Maghfirah wal Inabah), bulan kepedulian dan solidaritas (Syahrul Muwaasaah), bulan pembinaan (Syahrut Tarbiyah), bulan jihad (Syahrul Jihad), bulan kesabaran (Syahru Shabr) bulan ketaqwaan (Syahrut Taqwa) dll.

Bulan Ramadhan sebagai bulan puasa (Syahrus Siyam), berarti umat muslim harus berpuasa dengan baik dan meningkatkan ibadah puasanya. Melaksanakan ibadah puasa (shaum) dengan hati yang ikhlas dan penuh pemahaman serta memperhatikan segala adab dan sunnah-sunnahnya. Para ulama berpendapat bahwa berpuasa memiliki tingkatan-tingkatan, maka puasa kita harus terus meningkat dari tahun-ketahun. Puasa bukan hanya menahan makan, minum dan yang membatalkan dari terbit fajar sampai tenggelam matahari, tetapi puasa dari segala yang diharamkan Allah, dan puasa yang dapat mengantarkan pada ketaqwaan.

(10)

sangat kondusif untuk meningkatkan ibadah, pintu surga dibuka, pintu neraka ditutup dan syetan dibelenggu. Semua ibadah di bulan ini pahalanya dilipatgandakan. Siangnya diisi dengan siyam, malamnya diisi dengan qiyam (sholat tarawih) . Dan diantara waktu siang dan malam diisi dengan tilawah, dzikir, do‟a dan ibadah lainnya. Puncak ibadah Ramadhan ketika memasuki 10 hari terakhir, orang beriman sangat dianjurkan untuk beri‟tikaf di masjid. Bahkan Allah berikan salah satu malam, yaitu Lailatul Qodar (malam kemuliaan) lebih baik dari 1000 bulan. Rasulullah saw

bersabda:

"Sungguh, telah datang kepadamu bulan yang penuh berkah, dimana Allah mewajibkan kamu berpuasa, dibuka pintu-pintu syurga, ditutup pintu-pintu neraka, dibelenggu setan-setan. Di dalam Ramadhan terdapat malam yang nilainya lebih baik dari seribu bulan. Maka barangsiapa yang tak berhasil memperoleh kebaikan Ramadhan sungguh ia tidak akan mendapatkan itu buat selama-lamanya." (Riwayat Ahmad, Nasaa'i dan Baihaqy).

Bulan Ramadhan adalah bulan diturunkannya Al-Qur‟an (Syahrul Qur‟an), umat muslim harus lebih bersungguh-sungguh lagi dalam berinteraksi dengan Al- Qur‟an. Berinteraksi secara utuh, baik secara tilawah, hafalan, pemahaman, pengamalan dan mengajarkan. Menumbuhkan semangat mencintai Al-Qur‟an dan ahlul Qur‟an, mensosialisasikan Al-Qur‟an di tengah keluarga muslim dan masyarakat muslim serta menciptakan genarasi Al-Qur‟an. Al-Qur‟an diturunkan di bulan Ramadhan dan surat yang pertama turun adalah surat al-Alaq yang berisi perintah membaca. Maka jadikanlah Al-Qur‟an sebagai pedoman hidup dan pengawal kebangkitan Islam Allah SWT. berfirman:

“Sesungguhnya Al Qur'an ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang lebih lurus dan memberi khabar gembira kepada orang-orang Mu'min yang mengerjakan amal saleh bahwa bagi mereka ada pahala yang besar” (QS Al-Israa‟ 9)

Bulan Ramadhan adalah bulan ampunan dan kembali (Syahrul Maghfirah wal Inabah), dimana pintu ampunan terbuka lebar dan bulan kembali pada Allah dan ajaran Islam. Suatu kesempatan tahunan yang teramat mahal jika disia-siakan untuk meraih ampunan Allah dan kesempatan untuk kembali kepada Allah.

Dari Abu Hurairah ra, dari Nabi saw bersabda,” Siapa yang berpuasa Ramadhan

(11)

“Jika awal malam Ramadhan datang, syetan dan jin jahat di belenggu, pintu neraka di tutup, tidak ada satu pintupun yang dibuka, pintu surga dibuka, tidak ada satupun pintu yang ditutup, dan setiap malam penyeru berkata, “ Wahai pencari kebaikan datanglah, wahai pencari keburukan, berhentilah dan Allah memerdekakan dari api neraka, dan itu setiap malam” (HR at-Tirmidzi, Ibnu Majah, Al-Hakim dll).

Bulan Ramadhan adalah bulan kepedulian dan solidaritas (Syahrul Muawaasaah), umat muslim harus meningkatkan kepedulian dan solidaritas di bulan Ramadhan terhadap saudaranya yang kurang beruntung dari segi ekonomi dan sosial, yang terkena musibah dan yang sedang berjihad. Lebih khusus lagi, kepedulian dan solidaritas terhadap para mujahidin, para korban perang, anak-anak yatim, ibu-ibu janda, orang tua dan semua yang terzhalimi di Palestina.

Di bulan ini Rasulullah saw mencontohkan dan menganjurkan orang-orang beriman untuk memperbanyak infak, lebih khusus lagi memberi makan orang-orang yang berpuasa.

"Dari Ibnu Abbas ra berkata, Rasulullah saw, adalah orang yang paling pemurah, dan lebih pemurah lagi di bulan Ramadhan ketika bertemu Jibril, beliau bertemu setiap malam bulan Ramdadhan membimbing bacaan Al-Qur’an Rasul saw. Dan Rasulullah adalah orang yang sangat pemurah dalam kebaikan lebih dari angin yang berhembus” (HR Bukhari)

“Siapa yang memberi makan orang yang berpuasa, maka seperti pahala orang yang berpuasa, dengan tanpa dikurangi pahala dari orang yang berpuasa tersebut sedikitpun” (HR Ahmad, At-Tirmidzi, Ibnu Majah dan Al-Baihaqi)

Dan bulan Ramdhan ditutup dengan kewajiban membayar shodaqoh atau zakat Fitrah. Semua itu merupakan bentuk kepedualian sosial dalam Islam kepada kaum fakir dan miskin, apalagi kebutuhan untuk belanja pada bulan Ramadhan dan menjelang Idul Fitri biasanya meningkat, maka solidaritas ini sangat dituntut dari para aghniya untuk berbagi dan membahagiakan kaum fakir dan miskin.

(12)

masjid dengan aktifitas ta‟lim, kajian kitab, diskusi, ceramah dll, sampai terwujud perubahan-perubahan yang esensial dan positif dalam berbagai bidang kehidupan. Ramadhan bukan bulan istirahat yang

menyebabkan mesin-mesin kebaikan berhenti bekerja, tetapi momentum tahunan terbesar untuk segala jenis kebaikan, sehingga kebaikan itulah yang dominan atas keburukan. Dan dominasi kebaikan itu terus bertahan sampai bertemu Ramadhan kembali, bahkan meningkat secara kualitas dan kuantitas.

Di antara keistimewaan bulan Ramadhan yaitu, bulan Jihad (Syahrul Jihad), Jihad merupakan puncak ajaran Islam, rahasia kemulian dan kejayaan umat Islam. Sedangkan landasan jihad adalah keimanan yang kuat, kesucian dan kebersihan jiwa. Oleh karenannya semangat jihad tumbuh subur di bulan Ramadhan, dan ini adalah momentum yang sangat tepat untuk menumbuhkan ruhul jihad dalam tubuh umat Islam untuk membangkitkan kembali kemuliaan Islam dan umatnya.

Sejarah telah membuktikan bahwa bulan Ramadhan adalah bulan yang penuh dengan gerakan jihad. Parang Badar Al-Kubra, Fathu Makkah, Pembebasan Palestina oleh Shalahuddin Al-Ayyubi, Perang Ain Jalut yang dapat menaklukkan tentara Mongol, Penaklukkan Andalusia oleh pahlawan Tariq bin Ziyaad, Kemerdekaan Indonesia dll, semuanya terjadi pada bulan Ramadhan.

Esensi dan pesan Jihad dalam Islam adalah kehidupan, kemakmuran, pencerahan, penyatuan, pendidikan, pembangunan dan perubahan yang bermuara pada peningkatan kualitas kehidupan dan peradaban Islam yang menebarkan rahmat bagi alam semesta.

Dan ciri khas dari bulan Ramadhan lainnya adalah bulan kesabaran (Syahrus Shabr), kesabaran dalam melaksanakan seluruh bentuk ketaatan dan kebaikan, kesabaran dalam meninggalkan kemaksiatan dan kesabaran dalam menjalani ujian. Kesabaran dalam berjamaah dan beramal jamai, kesabaran dalam berkeluarga, mendidik anak dan bermasyarakat, kesabaran dalam menghadapi fitnah, kesabaran dalam berukhuwah, kesabaran dalam memberi dan menerima nasehat Pembelajarankesabaran itu berawal dari puasa, kemudian terus meningkat sampai pada kesabarandalam jihad, maka sampailah pada predikat muttaqin sebagai buah dari seluruh

rangkaian ibadah Ramdahan, dan inilah hakekat dari kesuksesan yang sejati. Allah berfirman:

”Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu

(13)

beruntung” (QS Ali Imran 200).

Semoga Allah SWT menerima shiyam dan ibadah kita dan mudah-mudahan tarhib ini dapat membangkitkan semangat amal, dakwah dan jihad kita sekalian sehingga membuka peluang bagi terwujudnya Indonesia dan seluruh dunia Islam yang lebih baik, lebih aman, lebih adil dan lebih sejahtera dengan mendapat ridha Allah.

Assalamu‟alaikum warahmatullahi wabarakaatuh

Jakarta, 14 Sya‟ban 1430 H

5 Agustus 2009 M

Referensi

Dokumen terkait

Program-program dan proyek- proyek pembangunan pertanian selama ini lebih ditujr-rkan untuk pemenuhan kebutulran praktis gender (practical gender needs) yang cenderung

Panitia Pengadaan Pengadaan Bahan Makanan Narapidana/Tahanan pada Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Parepare tahun anggaran 2013, melakukan evaluasi teknis terhadap 1 (satu)

Dalam klarifikasi dokumen penawaran ini, jika terdapat ketidaksesuaian data/tidak dapat dibuktikan atau pemalsuan data, maka penyedia jasa akan digugurkan serta akan

4.1 Peserta dan pihak yang terkait dengan pengadaan ini berkewajiban untuk mematuhi etika pengadaan dengan tidak melakukan tindakan sebagai berikut : 4.1.a Cukup Jelas.. 4.1.b

Dalam klarifikasi dokumen penawaran ini, jika terdapat ketidaksesuaian data/tidak dapat dibuktikan atau pemalsuan data, maka penyedia jasa akan digugurkan serta akan

Segala biaya akomodasi dan transportasi penyedia jasa yang berkaitan dengan rapat pembuktian kualifikasi ini ditanggung oleh penyedia jasa itu sendiri. Apabila pihak

Pada hari Kamis Tanggal Sembilan belas Bulan Juli tahun Dua ribu dua belas, Panitia Pengadaan Barang/Jasa Bidang Cipta Karya dan Tata Ruang Tahun Anggaran

Segala biaya akomodasi dan transportasi penyedia jasa yang berkaitan dengan rapat pembuktian kualifikasi ini ditanggung oleh penyedia jasa itu sendiri. Apabila pihak