• Tidak ada hasil yang ditemukan

Modul 04 PERDAGANGAN INTERNASIONAL Kosngosan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Modul 04 PERDAGANGAN INTERNASIONAL Kosngosan"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

AR 1

Mata Kuliah : PERDAGANGAN INTERNASIONAL

Modul : 4 (empat)

Dosen : Ahmad Rifai, SP., MP.

Materi : Teori Perdagangan Internasional

Perkembangan Teori Perdagangan Internasional (Teori Modern)

Teori Permintaan dan Penawaran

Terjadinya perdagangan antar negara:

akibat adanya perbedaan permintaan (demand) dan penawaran (suplly) antar negara.

Negara A Negara B Dunia Keterangan:

A = Excess Demand (kekurangan permintaan ) komoditi Y di negara A (sama dengan jumlah impor negara A)

PyA = keseimbangan harga komoditi Y di negara A, sebelum perdagangan dunia B = Excess Supply (kelebihan penawaran) komoditi Y di negara B (sama dengan jumlah ekspor negara B)

PyB = keseimbangan harga komoditi Y di negara B, sebelum perdagangan dunia PyD = keseimbangan harga Y di pasar dunia, setelah perdagangan dunia

Penyebab terjadinya perbedaan permintaan dan penawaran antar negara adalah: Permintaan:

 perbedaan tingkat pendapatan perkapita masyarakat

 perbedaan selera masyarakat

 dan lain-lain yang mempengaruhi permintaan dan pola konsumsi masyarakat Penawaran:

 perbedaan jumlah dan kualitas faktor produksi yang dimiliki oleh masing-masing negara

 derajat teknologi

 faktor eksternalitas

 dan lain-lain yang mempengaruhi produksi dan suplai P

PyA

PyD

0

A

B

P

PyB

0

P

0

D S

S

S

(2)

AR 2

Vent for Surplus (Pelepasan Surplus)

Prinsip teori ini hampir sama dengan teori penawaran dan permintaan, tetapi lebih ditekankan pada perubahan sisi supply, dengan kondisi demand domestik yang konstan.

Perdagangan antar negara (dunia) terjadi karena adanya Excess supply pada suatu negara, sehingga untuk menghindari terjadi penurunan harga domestik yang terlalu jauh (merosot), maka kelebihan penawaran (kelebihan stok) perlu di ekspor.

Keterangan:

P0 = harga keseimbangan, sebelum terjadinya peningkatan supply (mis akibat panen besar)

S0 = jumlah penawaran sebelum panen besar S1 = jumlah penawaran setelah panen besar

A-B = ekses suplai, setelah terjadinya setelah panen besar, tetapi permintaan tidak Berubah (bergeser). Maka untuk menghindari terjadinya kemerosotan harga di pasar domestik, ekses suplai tersebut harus di ekspor.

Product Cycle (Siklus Produk)

Dinamika keunggulan komparatif dengan Teori Siklus Produk: didasari oleh perubahan waktu pada proses produksi (baik jangka pendek maupun jangka panjang), mulai tahap pengembangan (inovasi) – sampai dengan – tahap kejenuhan (maturity) dan tahap penurunan produksi.

Tahapan Siklus Produk, yaitu: I. Inovasi (produk baru);

Penemuan produk baru, cenderung terjadi di negara maju atau negara yang memiliki modal yang besar (SDA, SDM. Teknologi, pendapatan masyarakat, dll)

II. Perluasan (pertumbuhan) produksi;

 Produksi meningkat,

 Permintaan domestik dan internasional meningkat, sehingga terjadi ekspor ke negara sedang berkembang

 Dimulainya standarisasi produk, sehingga muncul persaingan inovasi, produk, kualitas, dan pada akhirnya persaingan harga.

Pada tahap ini negara berkembang mulai bergabung dalam proses produksi, terutama karena ditunjang oleh upah tenaga kerja yang murah.

** sampai pada tahap ini negara maju merupakan negara eksportir, dan negara-negara berkembang menjadi negara importir

0 Q 0

S 1 S

0 D0

A B

(3)

AR 3

III. Kejenuhan pasar (maturity);

 proses produksi mulai jenuh

market saturation meningkat (kejenuhan pasar)

 tidak ada lagi inovasi terhadap produk

 kualitas produksi tidak lagi diperhatikan

 persaingan semakin ketat

Maka keunggulan komparatif berpindah dari negara maju ke negara-negara berkembang. Kemampuan bertahan suatu negara (produsen) sangat dipengaruhi oleh skala ekonomi (economic of scale) dan factor endowment (kepemilikan faktor produksi) baik SDA dan SDM.

IV. Penurunan daya saing produk di negara maju dan peningkatan daya saing produk-produk yang dihasilkan di negara berkembang.

*** pada tahap ketiga dan keempat negara maju dan negara berkembang menjadi negara eksportir dan importir

Konsumsi

Produksi

Produksi

Konsumsi 0 A B C Time

0 A B C Time Jlh. Output

Jlh. Output

Innovating Country (Negara Maju)

Referensi

Dokumen terkait

Semakin baik kepemimpinan transformasional yang dijalankan seorang pemimpin dan semakin tinggi self efficacy yang dimiliki oleh bawahan maka kinerja pegawai akan

resminya dalam menyikapi konflik LTS, yakni Indonesia menegaskan akan tetap pada posisi sebagai penengah negara-negara yang berkonflik atau bersengketa atas kawasan itu.Indonesia

Pola bakteri Gram positif (+) selanjutnya pada pasien infeksi tonsilofaringitis di poli THT-KL RSUD Arifin Achmad kota Pekanbaru adalah Staphylococcus albus sebesar 24,2%, bakteri

Hasil analisis regresi berganda menunjukkan terdapat pengaruh yang signifikan pengetahuan dan sikap secara bersama-sama terhadap keikutsertaan program BPJS kesehatan

[r]

Skripsi dengan judul “Pengaruh Profesionalisme Kinerja dan Sosialisasi pada Masyarakat Terhadap Pengelolaan Zakat, Infaq dan Shodaqah di Badan Amil Zakat

Hasil observasi proses pembinaan dari siklus I-II menunjukkan kompetensi guru dalam membuat administrasi pembelajaran berbasis media pembelajaran pada siklus II lebih baik

Hendaknya para guru umumnya dan khususnya para guru agama agar memberikan suritauladan yang baik dengan melaksanakan aktifitas- aktifitas keagamaan sesuai dengan peraturan