• Tidak ada hasil yang ditemukan

T2 942009064 BAB III

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "T2 942009064 BAB III"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1 Metode Dan Langkah-Langkah Penelitian

Penelitian ini secara umum merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengembangkan suatu sistem informasi manajemen sekolah. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D). Menurut Sugiyono (2009:297), metode penelitian dan pengembangan adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut. Penelitian dan pengembangan suatu proses atau langkah-langkah untuk mengembangkan suatu produk baru atau menyempurnakan produk yang telah ada. dalam bidang pendidikan, produk yang dihasilkan melalui R&D diharapkan dapat meningkatkan produktivitas pendidikan, yaitu lulusan yang jumlahnya banyak, berkualitas dan relevan dengan kebutuhan. Produk-produk pendidikan misalnya kurikulum, metode mengajar, media pembelajaran, modul, buku ajar, sistem evaluasi, model uji kompetensi dan sebagainya.

Pendapat Borg & Gall (1979 : 624), “ Educational esearch and Development is a process used to develop and

validate educational poduct”. Dalam hal prosedur penelitian

(2)

sebagai berikut : penelitian dan pengumpulan informasi (research and information collecting); perencanaan (planning); pengembangan produk pendahuluan (develop premilinary form of product); uji coba pendahuluan (preliminary field testing); perbaikan produk utama (main product revision); uji coba utama (main field testing); perbaikan produk operasional (operasional product revision); uji coba operasional (operational field testing); perbaikan produk akhir (final product revision), diseminasi dan pendistribusian (dissemination and distribution).

Penelitian ini mengacu pada langkah-langkah yang dilakukan oleh borg & gall yang kemudian dimodifikasi menjadi studi pendahuluan yang dibagi menjadi studi lapangan dan studi pustaka, analisis sistem, perancangan sistem, pengembangan sistem, pengujian sistem, verifikasi dan validasi sistem, revisi dan review sistem, uji coba sistem, dan analisis hasil. Langkah-langkah penelitian lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 3.1.

Tahap Analisis

Studi Lapangan Studi Literatur

Analisis Kebutuhan

Model Sistem Informasi Manajemen Sekolah Perancangan Antarmuka

Perancangan Arsitektural Tahap Perancangan

(3)

Gambar3.1 Langkah-langkah penelitian (Jogiyanto, 2009) Lebih rinci lagi langkah-langkah penelitian dielaskan sebagai berikut :

3.1.1 Tahap Analisis 3.1.1.1 Studi Lapangan

(4)

yang akan menghasilkan informasi yang dibutuhkan oleh tiap level manajemen dalam pengambilan keputusan.

3.1.1.2 Studi Literatur

Studi literatur merupakan kegiatan mengumpulkan data-data berupa teori pendukung dari sistem yang dibuat dengan maksud untuk memaparkan tentang teori tersebut berupa data karakteristik sistem informasi, kebutuhan informasi, bahasa pemograman dan database untuk membuat sistem informasi manajemen sekolah. Sumber-sumber yang didapat berupa literature, ebook dan lainnya yang relevan dengan penelitian.

Proses ini dimulai dengan menerjemahkan data-data dari langkah sebelumnya (studi lapangan dan studi literatur). Analisis yang dilakukan dalam tahap ini dibagi menjadi:

a. Analisis sistem informasi, Tahap analisis sistem informasi merupakan hasil dari studi literatur. Tahap ini mencari informasi seputar perkembangan sistem informasi saat ini dan hasil dari tahap ini akan digunakan untuk perancangan interface sistem.

b. Analisis Kebutuhan Informasi. Pada tahap ini akan dibagikan angket untuk mengetahui kebutuhan - kebutuhan informasi dalam mendukung pengambilan keputusan pada tiap level manajemen.

(5)

pemograman dan database, fitur, kategori bahasa pemograman dan database yang ada sistem informasi. 3.1.2 Tahap Perancangan

Tahap ini bertujuan untuk memperkecil jumlah data yang dikirimkan melalui tautan jaringan dan untuk mengantisipasi kesalahan dan menanganinya. Pada tahap ini akan dilakukan perancangan arsitektural, perancangan antarmuka dan perancangan prosedur.

3.1.3 Tahap Pengembangan

Pada tahap ini, tools pengembangan digunakan untuk mengimplementasikan aplikasi jaringan. Tools

pengembangan berupa hasil tahap analisis perangkat keras dan lunak. Implementasi basis data, modul program dan implementasi antarmuka.

3.1.4 Tahap Pengujian 3.1.4.1 Pengujian sistem

Pengujian adalah elemen kritis dari jaminan kualitas dan merepresentasikan spesifikasi, desain dan pengkodean. Dalam melakukan uji coba ada dua masalah penting yang akan dibahas, yaitu teknik uji coba perangkat lunak dan strategi uji coba perangkat lunak.

3.1.4.2 Verifikasi dan Validasi Sistem

Verifikasi dan validasi sistem oleh tim ahli bertujuan untuk menguji kelayakan dan rasional sistem oleh praktisi yang berhubungan dengan penelitian. Langkah ini dilakukan dengan menggunakan format uji sistem

(6)

Setelah verifikasi dan validasi oleh tim ahli, maka akan dilakukan revisi dan review yang dimaksudkan agar sistem sudah memiliki kelayakan dan fungsionalitas yang baik untuk menjadi sebuah media pembelajaran. Tahap ini akan melihat kembali produk yang dihasilkan dilihat dari kelayakan sistem informasi yang dihasilkan, serta kekurangan, kelebihan, kendala dan rekomendasi.

3.1.4.4 Implementasi Sistem

Uji coba produk dilakukan terbatas. Uji coba akan dilakukan pada para guru yang menjabat berbagai tugas tambahan mulai dari wali kelas, ketua kompetensi keahlian, wakil kepala sekolah dan TU. Pada tahap ini akan diberikan kuesioner untuk penilaian terhadap sistem.

3.1.4.5 Analisis hasil

Hasil dari tahap implementasi sistem akan dianalisis dan kemudian akan dilakukan pemeliharaan. Pemeliharaan sistem dapat meliputi aktivitas-aktivitas berikut :

a. Koreksi kesalahan b. Adaptasi

c. Peningkatan

d. Perekayasaan kembali ( Presman, 2005) 3.1.4.6 Aspek Penilaian

(7)

mendapatkan data maupun informasi, dan konsistensi informasi.

3.2 Metode Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Sekolah

Pengembangan aplikasi ini tidak memiliki standard metodologi yang terstruktur. pendekatam yang digunakan pada umumnya adalah implementasi, uji dan rilis. Hasil dari sistem yang dikembangkan sering kali rendah terhadap

usabilitas dan sangat sulit untuk dipelihara (Nielsen dan Tahir, 2002).

Pengembangan sistem ini mempunyai kebutuhan untuk koordinasi, yaitu penyediaan proses, aspek-aspek dari pengembangan, pengujian, evaluasi, penyebaran, dan pemeliharaan sistem yang terintegrasi di dalam proses desain melalui siklus hidup pengembangan.

[image:7.516.84.449.170.590.2]

Model pengembangan yang akan dikembangkan menggunakan model proses waterfall termodifikasi yang bisa digambarkan sebagai berikut:

Gambar 3.2 Metode pengembangan sistem (Nielsen dan Tahir, 2002)

Tahap Analisis

Tahap Perancangan

Tahap Pengembangan

(8)

3.3 Populasi dan Sampel

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Arikunto, 2006: 130). Sugiyono (2009:9) mengungkapkan bahwa populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau objek yang mempunyai kualitas dan karateristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Lebih lanjut, Sugiyono (2009:81) mengungkapkan bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Sementara Arikunto (2006:131) mendefinisikan sampel adalah sebagaian atau wakil untuk populasi yang diteliti.

Arikunto (2006: 134) mengungkapkan bahwa apabila subjek kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Tetapi, jika jumlah subjeknya besar, dapat diambil antara 10-15% atau 20-25% atau lebih tergantung setidak-tidaknya dari:

a. kemampuan peneliti dilihat dari waktu, tenaga dan dana. b. Sempit dan luasnya wilayah pengamatan dari setiap

subjek, karena hal ini menyangkut banyak sedikitnya data.

c. Besar kecilnya resiko yang ditanggung oleh peneliti. Untuk penelitian yang resikonya besar, tentu saja jika sampel besar, hasilnya akan lebih baik.

(9)

SMK N 1 Wonosobo, dan sampel dari penelitian ini adalah Guru yang mempunyai tugas tambahan sebagai wali kelas dan wakil kepala sekolah.

3.4 Instrumen Penelitian

Arikunto (2006:149) mengungkapkan bahwa instrumen adalah alat pada waktu penelitian menggunakan sesuatu metode. Instrumen yang akan digunakan untuk penelitian ini adalah empat intrumen yang meliputi instrument untuk studi lapangan, instrument untuk validasi ahli, instrument penilaian guru terhadap sistem informasi. Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini akan diuraikan sebagai berikut :

3.4.1 Instrumen studi lapangan

Angket atau kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui (Arikunto, 2006:151)

3.4.2 Instrumen validasi ahli

(10)

3.5 Teknik Pengolahan dan Analisis Data 3.5.1 Pengolahan data

Data kualitatif yang berasal dari hasil wawancara mendalam dan observasi disusun dan dikelompokkan kemudian dianalisis. Sedangkan data kuantitatif yang digunakan untuk melihat kualitas informasi (aksesibilitas, kelengkapan informasi, konsistensi informasi, dan keakuratan informasi, relevansi dan ketepatan waktu) disusun menurut penilaian check list. Tahap awal pengolahan data dilakukan editing dan coding dengan cara meneliti setiap form pengumpulan data, membuat pengkodean dan pengelompokkan data. Dengan demikian data yang terkumpul benar-benar lengkap. Selanjutnya dilakukan pengolahan data secara manual dengan menghitung rata-rata tertimbang untuk mengetahui perbedaan kualitas informasi yang dihasilkan oleh sistem yang lama dan sistem yang baru dikembangkan.

3.5.2 Analisis data pada penelitian ini dilakukan dengan cara:

3.5.2.1 Analisis kontent atau isi (content analysis)

(11)

yang tampak. Data dipilih menurut relevansinya dan disajikan dalam bentuk narasi (Klaus, 1993).

3.5.2.2 Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif dilakukan untuk menilai kualitas informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi dengan menghitung nilai rata-rata tertimbang sebelum dan setelah pengembangan sistem. Pengukuran dilakukan dengan menggunakan skala Likert, yang terdiri dari 4 (empat) jawaban yaitu : Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS) dan Sangat Tidak Setuju (STS).

Formula yang digunakan untuk menghitung rata-rata tertimbang adalah (Husein,2003) :

=

= rata-rata tertimbang

= frekuensi

= bobot/skor

Keterangan bobot jawaban check list pengukuran kualitas informasi :

Sangat Setuju (SS) = 4 Setuju (S) = 3

(12)

Berdasarkan angka rata-rata tertimbang kemudian dilakukan evaluasi kualitas informasi dengan cara membandingkan angka rata-rata tertimbang sistem lama dengan sistem yang baru. Kesimpulan yang dapat diambil adalah: ada peningkatan kualitas informasi yang dihasilkan apabila hasil perhitungan setelah intervensi lebih besar daripada sebelum intervensi, demikian pula sebaliknya. 3.5.2.3 Analisis inferensial dengan Uji Tanda (sign test)

Analisis ini dilakukan untuk menguji kualitas informasi yang dihasilkan sebelum dan sesudah pengembangan sistem informasi. Uji statistik yang digunakan adalah uji tanda (sign test). Uji ini biasanya digunakan untuk mengetahui pengaruh sesuatu dan didasarkan atas tanda-tanda positif atau negatif dari perbedaan antar pasangan pengamatan, bukan atas besarnya perbedaan (Wijaya, 2001).

Pengujian hipotesis berdasarkan pada harga probabilitas (p), dimana:

Ho = Tidak terdapat perbedaan yang signifikan kualitas informasi sebelum dan sesudah pengembangan sistem informasi

Ha = Terdapat perbedaan yang signifikan kualitas informasi sebelum dan sesudah pengembangan sistem informasi

Gambar

Gambar 3.2 Metode pengembangan sistem (Nielsen dan

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Peran bimbingan karir berkontribusi terhadap kesiapan kerja siswa Kelas.. XII SMK N 1 Cilaku Cianjur tahun

11.3 Merespon makna dan langkah retorika dalam esei pendek sederhana secara akurat, lancar dan berterima yang berkaitan dengan lingkungan sekitar dalam teks

Suatu cara dalam proses komunikasi di mana pesan yang disampaikan oleh.. komunikator bersifat paksaan

Dalam metode ini penampang sungai dibagi atas beberapa bagian dimana setiap bagian mempunyai jarak yang sama satu sama lainnya seperti terlihat dalam gambar 3.7.. Gambar

Universitas Kristen Maranatha

patch mukoadhesif ekstrak daun sirih ( Piper betle L.) terhadap pelepasan senyawa polifenol serta mengetahui perbandingan komposisinya untuk menghasilkan pelepasan

Dari hasil penelitian juga diketahui determinan yang memberikan pengaruh paling besar terhadap intention untuk hadir tepat waktu di perkuliahan pagi pada mahasiswa semester

Muhammad Zarlis, selaku Pembimbing I dan Ketua Program Studi Pascasarjana Teknik Informatika Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi Sumatera Utara Medan ,