117
BAB V
PENUTUP
Berdasarkan pengujian pedoman praktikum yang telah dibahas pada Bab IV, penulis mengambil kesimpulan:
1. Dioda memiliki grafik karakteristik V – I yang tidak linier. Apabila tegangan pada dioda melebihi nilai tegangan bukanya, maka arus yang mengalir melalui dioda menjadi semakin besar. Dioda memiliki tegangan buka sekitar 0,7 V. 2. Transistor merupakan komponen terkendali arus. Makin besar arus basis,
maka makin besar pula arus kolektor. Namun arus kolektor memiliki batas nilai tertentu. Jika arus kolektor telah mencapai batas, memperbesar arus basis tidak akan berpengaruh banyak pada perubahan arus kolektor. Keadaan ini disebut jenuh.
3. Transistor yang bekerja pada daerah saturasi dapat digunakan sebagai saklar. Karena pada daerah saturasi transistor memiliki tegangan yang kecil. Pada daerah aktif transistor dapat digunakan sebagai penguat arus.
4. SCR hanya dapat menghantar satu arah. Agar dapat aktif pin gerbang harus diberi tegangan positif. Saat aktif, SCR bekerja seperti dioda. Karena itu, SCR memiliki bentuk grafik karakteristik V – I seperti dioda.
118
6. MOSFET merupakan komponen terkendali tegangan. Saat bekerja pada daerah triode, MOSFET dapat digunakan sebagai saklar yang baik. Karena pada daerah triode, MOSFET memiliki tegangan yang kecil. Pada daerah pinch-off, MOSFET dapat digunakan sebagai penguat tegangan.
7. IGBT menggabungkan kelebihan yang ada pada MOSFET dan transistor BJT. IGBT memiliki tegangan ambang (VTH) sekitar 4,5 V.