• Tidak ada hasil yang ditemukan

Silabus Kesejahteraan sosial.docx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Silabus Kesejahteraan sosial.docx"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

SILABUS

Mata Kuliah Kesejahteraan Sosial (KS)

Kode: KB 142

Jumlah SKS: 2 SKS

Dosen:

Dra. Yani Achdiani, M.Si

PROGRAM STUDI PKK

JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA

FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN

(2)

Deskripsi Mata Kuliah Kesejahteraan Sosial

(3)

SILABUS MATA KULIAH

1. Identitas Mata Kuliah

Nama Mata Kuliah : Kesejahteraan Sosial Kode Mata Kuliah : KB.142

Semester : 3 ( lima)

Jumlah SKS : 2 SKS

Kelompok Mata Kuliah : Bidang Studi

Program Studi/Jenjang : Pendidikan Kesejahteraan Keluarga /S-1 Status Mata Kuliah : Bidang Studi

Prasyarat : -

2. Tujuan

Selesai mengikuti perkuliahan ini mahasiswa diharapkan mampu memahami Konsep Kesejahteraan Sosial, Implikasi UU Kesejahteraan Sosial, Pendekatan sistem dan praktek pekerja sosial, Azas-azas dasar umum pekerja sosial Metoda pokok bimbingan sosial (Social Worker) Prinsip-prinsip praktek bimbingan perorangan, Prindip-prinsip praktek bimbingan kelompok dan Prinsip- prinsip prkatek bimbingan industry, Lapangan pekerjaan pekerja sosial, Masalah-masalah sosial dalam kehidupan keluarga dan masyarakat, Upaya penanganan masalah sosial,

3. Deskripsi Mata Kuliah

Mata kuliah ini merupakan mata kuliah bidang studi , yang meliputi topik perkuliahan tentang: Konsep Kesejahteraan Sosial, Implikasi UU Kesejahteraan Sosial, Pendekatan sistem dan praktek pekerja sosial, Azas-azas dasar umum pekerja sosial Metoda pokok bimbingan sosial (Social Worker) Prinsip-prinsip praktek bimbingan perorangan, Prindip-prinsip praktek bimbingan kelompok dan Prinsip- Prindip-prinsip prkatek bimbingan industry, Lapangan pekerjaan pekerja sosial, Masalah-masalah sosial dalam kehidupan keluargadan masyarakat, Upaya penenganan masalah sosial,

4. Pendekatan Pembelajaran Ekspositori dan inquiri

(4)

2. Presentasi laporan hasil observasi Media : OHP, LCD/Power point.

5. Evaluasi

a. Kehadiran dan partisipasi kegiatan kelas teori. b. UTS, UAS.

c. Laporan hasil, observasi, makalah.

6. Rincian Materi Perkuliahan

Pert. 1 : Penjelasan tentang tujuan, ruang lingkup, prosedur perkuliahan, tugas yang harus dilakukan mahasiswa, ujian yang harus diikuti termasuk jenis soal dan cara menyelesaikan/menjawab pertanyaan, dan sumber-sumber.

Pert. 2 : Arti dan tujuan Kesejahteraan Sosial Pert. 3 : Implikasi UU KSejahteraan Sosial

Pert. 4 : Pendekatan sistem dan praktek pekerja sosial Pert. 5 : Azas-azas dasar umum pekerja sosial

Pert. 7 : Metoda pokok bimbingan sosial (Social Worker) Pert. 8 : UTS

Pert. 9 : Prinsip-prinsip praktek bimbingan perorangan Pert. 10 : Prindip-prinsip praktek bimbingan kelompok Pert. 11 : Prinsip- prinsip prkatek bimbingan industry Pert. 12 : Lapangan pekerjaan pekerja sosial

Pert. 13 : Masalah-masalah sosial dalam kehidupan keluargadan masyarakat Pert. 14 : Upaya penenganan masalah sosial

(5)

7. Rujukan

Damanik, Juda. 2008. Profesi Pekerjan Sosial. Dalam rangka Pendidikan dan Pelatihan Pekerjaan Sosial Lanjutan Guru SMK Seluruh Indonesia di PPPPTK BP Jakarta. Departemen Pendidikan Nasional. Direktorat Jendral Peningkatan Mutu pendidikan dan Tenaga Kependidikan. Pusat Pengebangan dan Pemberdayaan Pendidikan dan Tenaga Kependidikan, Bisnis dan Pariwisata, Jakarta.

Hariwoerjanto.S. Kasni.1986. Metodologi dan Praktek Pekerjaan Sosial; Pengantar dan Metoda Bimbingan Sosial Perorangan (Social Case Work). Latihan Keahlian Pekerjaan Sosial. Pusdiklat Pegawai Departemen Sosial RI. Bandung.

Sumanonugroho. T. 1984. Sistem Intervensi Kesejahteraan Sosial. Hanindita Graha Widya. Yogyakarta.

Zastrow, Charles. 1995. The Practice of Social Work. Fifh Edition; Books/Cole Plublishing Company. Pacific Grove Calipornia.

8. Referensi

Adi,Isbandi Rukminto. 2005. Ilmu Kesejahteraan Sosial dan Pekerjaan Sosial: Pengantar Pada Pengertian dan Beberapa Pokok Bahasan.Jakarta. FISIP UI Press.

Zastrow, Charles. 1996. Introduction to Social Work and Social Welfare. Sixth Edition. Pasific Grove: Brooks/Cole Publishing Company.

Canda,Edward R.,Leola Dyrud Furman.1999.Spiritual Diversity in Social Work Practice:The Heart of Helping.New York:The Free Press.

Migley, James.1995. Social Development:The Developmental Perspective in Social Welfare. London:Sage Publications Ltd.

(6)

Deskripsi Mata Kuliah Busana Pengantin

Mata kuliah ini merupakan mata kuliah wajib bagi mahasiswa S1 Program Studi Pendidikan Kesejahteraan Keluarga, setelah mengikuti perkuliahan ini mahasiswa diharapkan memahami

(7)

dengan perkembangan di lapangan. Tahap penguasaan mahasiswa dievaluasi melalui kehadiran, tugas-tugas, Ujian Tengah Semester (UTS) dan Ujian Akhir Semester (UAS).

Buku sumber utama:

SILABUS MATA KULIAH

9. Identitas Mata Kuliah

Nama Mata Kuliah : Busana Pengantin Kode Mata Kuliah : KB.

Semester : 3( lima)

Jumlah SKS : 2 SKS

Kelompok Mata Kuliah : Bidang Studi

(8)

Status Mata Kuliah : Bidang Studi

Prasyarat : -

10. Tujuan

Selesai mengikuti perkuliahan ini mahasiswa diharapkan mampu memahami konsep

11. Deskripsi Mata Kuliah

Mata kuliah ini merupakan mata kuliah bidang studi , yang meliputi topic perkuliahan tentang:

12. Pendekatan Pembelajaran Ekspositori dan inquiri

Metode : Ceramah, diskusi, pemberian tugas, dan latihan. Tugas : 1. Membuat makalah mengenai obstetri

2. Presentasi laporan Media : OHP, LCD/Power point.

13. Evaluasi

d. Kehadiran dan partisipasi kegiatan kelas teori. e. UTS, UAS.

f. Laporan hasil, observasi, makalah.

14.Rincian Materi Perkuliahan

I. Identitas Perguruan Tinggi

(9)

b. Fakultas : FPTK

c. Jurusan : PKK

d. Program Studi : Spesialisasi Pendidikan Tata Busana

2. Identitas Mata Kuliah

Nama Mata Kuliah : Busana Pengantin

Kode Mata Kuliah : BU 474

Dosen Pengampu : Dra.Yani Achdiani, M.Si

Kode Dosen pengampu :

Semester :

Bobot SKS : 3 (Tiga) SKS

3. Mata Kuliah Prayarat :

4. a. Status Mata Kuliah : Pilihan Paket Manajeman Butik

b. Sifat Mata Kuliah : Praktek

5. Kompetensi Yang Dicapai

a Kompetensi :

Mahasiswa memiliki :

1). Kemampuan dalam penguasaan konsep busana pengantin

2). Kemampuan penguasaan karakteristik busana pengantin

3) Kemampuan penguasaan jenis-jenis busana pengantin daerah di Indonesia dan busana pengantin oriental dan continental

4) Keterampilan dalam pemilihan jenis kain, warna dan garniture busana pengantin

(10)

6). Terampil dalam pembuatan pola busana pengantin

7). Terampil dalam pembuatan busana pengantin dengan variasi model

a. Indikator :

Mahasiswa dapat :

1). Menjelaskan pengertian busana pengantin

2). Menjelaskan karakteristik busana pengantin

3). Menyebutkan macam-macam busana pengantin daerah, busana pengantin oriental dan kontionental

4). Dapat memilih jenis dan tekstur kain yang sesuai untuk busana pengantin

5). Dapat memilih garnitur atau hiasan untuk busana pengantin

6). Dapat mendesain busana pengantin dengan variasi model

7). Cermat dalam membuat pola busana pengantin

8). Dapat membuat busana pengantin dengan rapih

9). Dapat menata busana pengantin dengan teliti

6. Deskripsi Mata Kuliah

Mata kuliah ini merupakan mata kuliah paket pilihan manajeman butik, yang meliputi topik perkuliahan tentang : Konsep busana busana pengantin; (pengertian hakekat dan fungsi busana pengantin). Jenis dan karakteristik busana pengantin meliputi ; busana pengantin daerah dan budayanya, busana pengantin oriental, kontinental dan budayanya). jenis kain dan garniture busana pengantin , model busana pengantin, pola busana pengantin, tehnik pembuatan busana busana pengantin, penataan busana busana pengantin .

7. Pendekatan Pembelajaran

1. Pendekatan : Klasikal , individual dan kelompok

2. Metode : Ceramah, Tanya jawab. Diskusi, Demonstrasi.

3. Tugas : - Pembuatan makalah

- Presentasi makalah

(11)

8. Media Pembelajaran :

a. OHP + OHT

b. Multimedia Proyektor

c. Media Realia : contoh macam-macam busana pengantin

9. Asesmen

Keberhasilan mahasiswa dalam perkuliahan ini ditentukan oleh prestasi yang bersangkutan dalam :

a. Partisipasi aktif dalam kegiatan perkuliahan

b. Kehadiran mahasiswa dalam perkuliahan teori dan praktek

c. Presentasi makalahh dan laporan makalah

c. Hasil praktek pembuatan busana pengantin

d. UTS dan UAS

10. Pokok Materi Perkuliahan

I. Penjelasan tentang tujuan, ruang lingkup, prosedur perkuliahan, penjelasan tugas yang harus dilakukan mahasiswa, ujian yang harus diikuti termasuk jenis soal dan cara menyelesaikan/menjawab pertanyaan dan penjelasan buku sumber yang digunakan.

II. Konsep dasar busana pengantin: Pengertian busana pengantin, syarat-sayarat busana pengantin , jenis-jenis busana pengantin

III. Karakteristik busana pengantin : Model, Jenis kain, warna, Corak, pelengkap, garniture dan penyelesaian busana pengantin

(12)

V. Karakteristik busana pengantin daerah Jawa ; Jenis busana pengantin daerah Jawa , Karakteristik busana pengantin daerah Jawa , Pelengkap busana pengantin daerah Jawa. VI. Karakteristik busana pengantin Kontinental (barat) : Model busana pengantin Barat,

Pelengkap busana pengantin Barat, tekhnik penyelesaian busana pengantin barat.

VII. Gambaran busana pengantin Negara Malaysia dan Filipina : Karakteristik busana pengantin Negara Malaysia dan Filipinai, Pelengkap busana pengantin Negara Malaysia dan Filipina .

VIII. Gambaran busana Pengantin daerah Kalimantan : karakteristik dan ciri khas busana pengantin daerah Kalimantan .

IX Ujian Tengah Semester (UTS)

X & XI Praktek pembuatan busana pengantin Jawa dan Sunda: pembuatan desain model, pembuatan pola sesuai desain yang dibuat, memotong kain.

XIII & XIV Tehnik menjahit dan penyelesaian busana pengantin Jawa dan Sunda .

XV. Praktek Pembuatan busana pengantin Barat ; mendesain model, pembuatan pola sesuai desain, memotong kain dan menjahit.

XVI. Tehnik penyelesaian pembuatan busana pengantin Barat

II. Buku Sumber

Ahmad Yunus, !984, Upacara Tradisonal Bali, Depdikbud, jakarta.

Bambang Sawando, 1984, Adat dan Upacara Perkawinan Daerah Jambi, Depdikbud

Djamali A, 1977, Pengantin Daerah, Depdikbud, Jakarta

Ger Coorlin. 1978. Pattern Grading For Mens Clothers , The Technology Of Sizing, Printed and Bound in Greal Britain By Red wood Pres United Meersham, Wittsline

I Gusti Ngurah Bagus, 1986, Tata Cara Adat Perkawinan Dan Ngaben Di Bali, Depdikbud, Jakarta.

(13)

Marlin, Shoben, Janet, Ward, 1987, Pattern Cutting and Making up; The Profesional Approach, Printed and Baund an Great Britain, by Harnalls Ltd,

Nasarudin Sulaiman, !986, Arti Perlambang dan Fungsi Tata Rias pengantin dalam Menanamkan Nilai-nilai Budaya. Profinsi DI Aceh, Depdikbud Aceh.

Nani R. Kusumah dan Tien Atang. 1991. tata Rias Pengantin Sunda Puteri & Siger dan Upacara Perkawinan Adat Sunda, bandung : IKARIP Sekar Tanjung.

Yetti Herayati Abdulhadi dkk. 1996. Aneka Ragam tata Rias pengantin Tradisionil Cirebon. Jawa Barat : Bagian Proyek pembinaan Permuseuman.

http.www.asiamaya.com/weding plenner

http.www.google.com.web

http.www.yahoo.com.image

Referensi

Dokumen terkait

Menyusun kerangka teori menggunakan sumber teori Information Gathering: Unobtrusive Methods yang berasal dari minimal 3 sumber teori yang berbeda dengan benar dan secara

Tapanuli Selatan mengumumkan Penyedia pada paket Pekerjaan sebagai berikut :. Nama Paket Pekerjaan Rehabilitasi Gedung

PEMERINTAH KABUPATEN HULU SUNGAI TENGAH DINAS PEKERJAAN UMUM Panitia/Pejabat Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah Pekerjaan Konstruksi.. Pada Bidang Cipta Karya dan

Pada hari ini Senin tanggal Lima Belas Juli tahun dua ribu tiga belas (15- 07-2013) pukul 15.00 WIB, Panitia Pengadaan Jasa Konstruksi Pembangunan Gedung

Pada hari ini Senin tanggal Delapan bulan Agustus tahun Dua ribu enam belas mulai pukul 09.00 WIB, kami selaku Kelompok Kerja Badan Layanan Pengadaan (BLP) Jasa Konsultansi pada Dinas

Kelompok Kerja (Pokja) Pengadaan Barang dan Jasa Kabupaten Cianjur Tahun Anggaran 2017, akan melaksanakan Seleksi Sederhana dengan Pascakualifikasi untuk paket pekerjaan

PANITIA PENGADAAN BARANG/ JASA KEGIATAN PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR KABUPATEN INDRAGIRI HULU TAHUN ANGGARAN 2012.. PENGUMUMAN /

Keunggulan yang bisa anda dapatkan dari genteng ini adalah bobotnya lebih ringan jika dibandingkan genteng tanah liat, beton, maupun keramik. Ia juga bersifat lentur dan