1
IMPLEMENTASI SISTEM
KLASTER DALAM
PENANGANAN GEMPA
BUMI Pidie Jaya
Oleh :
Drs. Said Rasul
Kepala Pelaksana
BADAN PENANGGULANGAN BENCANA ACEH
(BPBA)
PEMERINTAH ACEH
1.
Bukan hanya tanggap darurat (responsif) tetapi
juga keseluruhan manajemen penanggulangan
bencana
2.
Perlindungan sebagai bagian hak asasi dan bukan
semata kewajiban pemerintah.
3.
Dengan demokratisasi dan otonomi daerah PB
menjadi tanggungjawab Pemerintah dan
Pemerintah Daerah termasuk perencanaan PB
4.
PB bukan hanya tanggungjawab pemerintah tetapi
juga urusan bersama masyarakat
Dasar Hukum
• Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
• Undang-Undang Nomor 24 tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana
• Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006 Tentang Pemerintahan Aceh
• Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2008 Tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana
• Peraturan Kepala BNPB Nomor 7 Tahun 2008 Tentang Pemenuhan Kebutuhan Dasar
• Peraturan Kepala BNPB Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Protap Tim Reaksi Cepat (TRC) BNPB
• Peraturan Kepala BNPB Nomor 10 Tahun 2008 Tentang Komando Tanggap Darurat
• Peraturan Kepala BNPB Nomor 173 Tahun 2015 Tentang Klaster Nasional
• Perka BNPB No. 14 Th 2010 ttg Pedoman Pembentukan Pos Komando Tanggap Darurat Bencana
• Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 64 Tahun 2013 Tentang Penanggulangan Krisis Kesehatan
• Peraturan Gubernur Aceh Nomor 49 Tahun 2012 Tentang Pedoman Rencana Kontijensi Bencana Banjir pada ZPPB Aceh
• Peraturan Gubernur Aceh Nomor 43 Tahun 2010 Tentang Sistem peringatan Dini dan Penanganan Darurat Bencana Tsunami Aceh
Kerangka Presentasi
•
Instansi dan sumber daya yang terlibat dalam
Penanganan Darurat Gempa Bumi Pidie Jaya
(Pemerintah/Masyarakat/Dunia Usaha)
•
Bentuk Organisasi Klaster Penanggulangan
Bencana dalam Penanganan Darurat Gempa
Bumi Pidie Jaya
•
Permasalahan yang dijumpai dalam koordinasi
Klaster
Definisi Klaster
•
Sekumpulan
lembaga yang bekerja
bersama
untuk
satu tujuan
dengan lingkup yang sama
dalam
penanggulangan bencana
(United
Nations/PBB)
•
Konsep ini diperkenalkan oleh PBB pada tahun
2006 untuk mewujudkan koordinasi PB yang
lebih cepat dan efektif.
Klaster International
Perkembangan Klaster di Indonesia
Perka BNPB No: 173 Year 2015
About Disaster Management
7
15 Januari 2014
Pengenalan konsep klaster
27 Februari 2014
Penyesuaian konsep klaster di tingkat nasional
17 Juni 2014
Penentuan koordinator dan ko-koordinator untuk tiap klaster
September 2014
– Januari 2015
Penyusunan dan finalisasi KAK (Kerangka Acuan Kerja)
27 Februari 2015
Lokakarya
Klaster Nasional Logistik dan Peralatan
Delapan Klaster di Indonesia
8
No
Klaster
Koordinator
Ko-Koordinator
1
Kesehatan
Pusat Penanggulangan
Krisis Kesehatan,
Kemenkes
Pusdokkes POLRI
2
SAR
Basarnas
Waasops Panglima TNI
3
Logistik dan Peralatan
Deputi Bidang Logistik
dan Peralatan BNPB
Kemensos RI dan TNI
4
Pengungsi dan
Perlindungan
Ditjen Parlinjamsos
Kemensos RI
Sops POLRI
5
Pendidikan
Kemendikbud RI
Sekretariat Kemenag
6
Sarana Prasarana
Kementerian PU
Kemenhub
7
Ekonomi
Kementan
Kemenko UKM
Review
Perka BNPB No.10 Tahun
2008 tentang Sistem
Komando Tanggap Darurat
Perka BNPB No.14 Tahun
2011 tentang Pendirian
Posko Tanggap Darurat
Bencana
Perka BNPB No. 173 Tahun
2015 tentang Klaster
Nasional PB
PERAN PEMERINTAH DALAM KLASTER
KEP KA BNPB NO 173 TH 2014
KESEHATAN
PENCARIAN DAN PENYELAMATAN
LOGISTIK
PENGUNGSIAN DAN PERLINDUNGAN
PENDIDIKAN SARANA DAN
PRASARANA EKONOMI
Keputusan Kepala BNPB Nomor 173 tahun 2015 tentang Klaster
Nasional Penanggulangan Bencana:
•
(1) Klaster Kesehatan; (2) Klaster Pencarian dan
Penyelamatan; (3) Klaster Logistik; (4) Klaster pengungsian dan
Perlindungan; (5) Klaster Pendidikan ; (6) Klaster Sarana dan Prasarana; (7) Klaster
Ekonomi; (8) Klaster Pemulihan Dini
•
(1) Klaster Kesehatan . Tugasnya:
Pelayanan Kesehatan, Pengendalian Penyakit, Penyehatan Lingkungan, Penyiapan
Air Bersih dan Sanitasi yang berkualitas, Pelayanan Kesehatan Gizi, Pengelolaan
Obat
Bencana, Penyiapan Kesehatan Reproduksi dalam Situasi Bencana,
Penatalaksanaan Korban Mati, Pengelolaan Informasi dibidang Kesehatan.
•
Koordinator : Kepala Pusat Penanggulangan Krisis Kesehatan, Kementerian
Kesehatan
•
Wakil Koordinator : Pusat Kedokteran, Kepolisian Republik Indonesia.
NO INSTITUTION
1. BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH u
2. TNI
3. POLRI
4. BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH - - - -5. DINAS SOSIAL - u - -6. DINAS KESEHATAN u - -7. DINAS PERHUBUNGAN, KOMINFO DAN TELEMATIKA u 8. DINAS PEKERJAAN UMUM - - - u Information: u : Ketua Sektor
: Anggota Sektor
Tabel 13. Keterlibatan Institusi dalam Sektor Operasi Tanggap Darurat(Peraturan Gubernur Aceh
Nomor 49 Tahun 2012 Tentang Pedoman Rencana Kontijensi Bencana Banjir pada ZPPB Aceh)
Bila terdapat institusi lain yang bergabung dalam operasi tanggap darurat, maka institusi tersebut harus menerima arahan penempatan dari Komandan Tanggap Darurat dan menerima perintah dari ketua sektornya.
Peraturan Gubernur Aceh Terkait Sistem Klaster
Peraturan Gubernur Aceh Nomor 49 Tahun 2012
Tentang Pedoman Rencana Kontijensi Bencana Banjir
pada ZPPB Aceh
Pelayanan Kesehatan
PENCARIAN, PENYELEMATAN
DAN EVAKUASI
LOGISTIK, PENERIMAAN DAN PENYALURAN
BANTUAN TRANSPORTASI, INFORMASI
DAN KOMUNIKASI, EDUKASI
PERBAIKAN DAN PEMULIHAN SARANA
DAN PRASARANA VITAL
MANAJEMEN
DAN KOORDINASI
a. Komandan;
b. Wakil Komandan;
c. Sekretariat;
d. Bidang Administrasi dan Keuangan;
e. Bidang Perencanaan;
f. Bidang Logistik dan Peralatan;
g. Bidang Operasi.
.
Struktur Organisasi Kodal Aceh Penanganan Tanggap Darurat
(Peraturan Gubernur Aceh Nomor 43 Tahun 2010 Tentang Sistem peringatan Dini dan Penanganan Darurat Bencana Tsunami Aceh)
Bidang Operasi mempunyai tugas melaksanakan kegiatan
penyelamatan korban, harta benda, pemenuhan kebutuhan dasar, perlindungan kelompok rentan, pemulihan fasilitas kritis dengan cepat, tepat, efisien dan efektif berdasarkan satu kesatuan rencana tindakan penanganan darurat bencana. Pimpinan Bidang Operasi melekat kepada Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBA . Dalam pelaksanaannya Bidang Operasi dibantu oleh:
a. Kepala Seksi SAR dipegang oleh pejabat Kantor SAR Aceh; b. Kepala Seksi Perlindungan Kelompok Rentan dipegang oleh
pejabat Dinas Kesehatan Aceh;
c. Kepala Seksi Pemenuhan Kebutuhan Dasar dipegang oleh pejabat Dinas Sosial Aceh;
d. Kepala Seksi Pemulihan Fasilitas Kritis dipegang oleh Pejabat Dinas Pekerjaan Umum Aceh;
e. Staff Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBA.
Peraturan Gubernur Aceh Terkait Sistem Klaster
Peraturan Gubernur Aceh Nomor 43 Tahun 2010
Tentang Sistem peringatan Dini dan Penanganan
Darurat Bencana Tsunami Aceh
Perlindungan Kelompok Rentan
SAR
Pemenuhan Kebutuhan Dasar
Pemulihan Fasilitas Kritis
MANAGEMENT AND COORDINATION
Dinas Kesehatan Aceh
KanSAR Aceh
Dinas Sosial Aceh
PU Aceh
Instansi dan sumber daya yang
terlibat dalam Penanganan Darurat
Gempa Bumi Pidie Jaya
(Pemerintah/Masyarakat/Dunia
Usaha)
Hingga tanggal 20 Desember 2016, pukul
20.00 WIB tercatat sebanyak 500
organisasi non pemerintah dengan 3181
personil yang terlibat (tidak termasuk
TNI/POLRI) dalam penanganan tanggap
darurat bencana gempa aceh, termasuk di
antaranya 58 dokter spesialis, 241 dokter
umum, 50 psikolog, 408 paramedis dan 71
unit ambulance.
UPAYA YANG TELAH DILAKUKAN
PEMERINTAH ACEH
• Pemerintah Aceh telah menetapkan Surat Pernyataan Tanggap Darurat Bencana Nomor 39/PER/2016, yang
berlaku 7 – 20 Desember 2016 (14 hari), dan mengaktifkan Pos Komando Tanggap Darurat Bencana
Gempabumi Aceh dengan struktur berdasarkan SK Gubernur Aceh Nomor 360/PER/2016 Tentang
Pembentukan Tim Komando Tanggap Darurat Bencana Gempa Bumi di Kabupaten Pidie Jaya, Bireuen, dan Pidie, Provinsi.
• Rincian Upaya yang dilakukan masing-masing Satuan Kerja Perangkat Aceh (SKPA) di Pemerintah Aceh:
BPBA
• Pemerintah Provinsi Aceh melalui BPBA telah mendirikan tenda gudang untuk Ruang Kelas Belajar sebanyak 2
tenda (1 tenda di SMK Paro Pidie Jaya dan 1 Tenda di Pesantren Mudi Mesra Samalanga, Bireuen).
• BPBA beserta Humas Aceh aktif di Posko Utama mengupdate data bencana setiap saat.
• BPBA mengkoordinasikan pendirian 4 (empat) mobil dapur umum lapangan (BPBA, BPBD Aceh Jaya, BPBD
Pidie, dan BPBD Aceh Barat), hingga hari ini 19 Desember 2016, dapur umum yang masih beroperasi yaitu milik BPBA.
• Mendirikan 6 tenda di posko (untuk gudang logistik, relawan dan dapur umum)
• Pengerahan personil untuk pengkoordinasian logistik, menurunkan mobil tanki air dan mobil serbaguna.
• BPBD Aceh Tengah menurunkan alat berat dan memberikan bantuan logistik.
• BPBA memberikan bantuan tenda keluarga sebanyak 250 unit pada tanggal 17 Desember 2016.
• BPBA telah memasang 12 tenda di 7 sekolah di Kab. Pidie Jaya pada tanggal 18 Desember 2016.
• BPBA telah memasang tenda 6 unit di SMP 3 Bandar Baru Kab. Pidie Jaya pada tanggal 19 Desember 2016.
• Pemerintah Aceh berkoordinasi dengan BNPB melakukan rapat Pembahasan Rencana Aksi Rehabilitasi dan
Rekonstruksi Pasca Gempa Aceh di Aula Bappeda Kabupaten Pidie pada hari ini (19/12). Rapat tersebut dipimpin oleh Deputi III Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi BNPB didampingi Kepala Pelaksana BPBA, Plt Bupati Pidie, Wakil Bupati Pidie Jaya.
• BPBA telah memasang 29 tenda di 12 sekolah di Kab. Pidie Jaya pada tangal 20 Desember 2016.
•
Mendirikan 6 tenda di posko (untuk gudang logistik, relawan dan dapur
umum)
•
Pengerahan personil untuk pengkoordinasian logistik, menurunkan mobil
tanki air dan mobil serbaguna.
•
BPBD Aceh Tengah menurunkan alat berat dan memberikan bantuan logistik.
•
BPBA memberikan bantuan tenda keluarga sebanyak 250 unit pada tanggal
17 Desember 2016.
•
BPBA telah memasang 12 tenda di 7 sekolah di Kab. Pidie Jaya pada tanggal
18 Desember 2016.
•
BPBA telah memasang tenda 6 unit di SMP 3 Bandar Baru Kab. Pidie Jaya
pada tanggal 19 Desember 2016.
•
Pemerintah Aceh berkoordinasi dengan BNPB melakukan rapat Pembahasan
Rencana Aksi Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pasca Gempa Aceh di Aula
Bappeda Kabupaten Pidie pada hari ini (19/12). Rapat tersebut dipimpin oleh
Deputi III Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi BNPB didampingi Kepala
Pelaksana BPBA, Plt Bupati Pidie, Wakil Bupati Pidie Jaya.
•
BPBA telah memasang 29 tenda di 12 sekolah di Kab. Pidie Jaya pada tangal
20 Desember 2016.
•
DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI ACEH
•
Dinas pertambangan dan energi telah menugaskan/menempat
personel Dengan latar belakang ilmu geologi di lokasi musibah gempa
Pidie Jaya dan sekitarnya sebanyak 2 orang tiap hari dengan sistim
aplusan per 3 hari langsung dibawah pimpinan Bapak Kepala Dinas
Pertambangan dan Energi Aceh dari tanggal 7 Desember 2016 dan
direncanakan sampai dengan tanggal 20 Desember 2016 dan akan
diperpanjang bila keadaan lapangan masih dibutuhkan, dan Tim dari
Distamben Aceh bersama tim Badan Geologi pusat selalu
berkoordinasi dengan posko induk
•
Adapun hal hal yg sudah dilakukan oleh Distamben Aceh bersama
Badan Geologi KESDM (Pusat) di lokasi pengungsian Dampak gempa
adalah :
•
Pembangunan sumur (untuk penyediaan air bersih sebanyak 13 titik
dengan rincian 10 titik telah selesai dibangun dan 3 (tiga) titik sedang
dilaksanakan dan akan dilaksanakan dengan rincian lokasi.
•
DINAS KESEHATAN ACEH
•
P2KK Dinas Kesehatan membentuk Pos
Kesehatan di Rumah Sakit Meureudu.
•
Melakukan layanan Pra Rumah Sakit dan
merujuk Pasien.
•
Distribusi personil ke pos pengungsi.
•
Kegiatan imuniasi bagi pengungsi
•
Melakukan fogging untuk pengungsian.
•
Melakukan Trauma Healing
•
Melakukan Pendataan Kesehatan Ibu dan Anak.
•
DINAS BINA MARGA ACEH
•
Dinas Bina Marga menanggulangi jalan dan jembatan provinsi
yang rusak, mengerahkan personil sebanyak 17 orang,
memberikan bantuan logistik, mengerahkan alat berat 2 unit,
mengkoordinir alat berat 69 unit dan melakukan pendataan
kerusakan infrastruktur bersama Dinas PU Pidie Jaya.
•
Menurunkan tim survey untuk melakukan pendataan
kerusakan jalan dan jembatan. Pada tanggal 17 Desember
2016 dilakukan pendataan kerusakan jembatan Pusong Kec.
Kembang Tanjong Kab. Pidie.
•
Melakukan pemeliharaan dan perawatan jalan provinsi untuk
kelancaran mobilitas logistik dan personil.
•
Menanggulangi jalan Provinsi sepanjang 1 KM dan telah
rampung 100%.
•
DINAS CIPTA KARYA ACEH
•
Hidran umum yg ada sejumlah 42 unit yg terpasang di 33 titik pengungsian
•
MCK know down yg tersedia untuk dioperasikan sejumlah 80 MCK Know
Down
•
Mobil tangki yg beroperasi sejumlah 13 unit dari Dinas Cipta Karya Aceh
ruang belajar sementara 6 titik MCK 40 unit 10 titik Penampungan sementara
dan mesjid darurat 15 unit sedang dalam pelaksanaan.
•
DINAS PENGAIRAN
•
Untuk kegiatan penanggulangan masa panik dan darurat Dinas Pengairan
Aceh telah mengerahkan 5 unit back hoe utk membantu evakuasi dan
pembersihan bangunan yang rusak.
•
membentuk tim satgas yg berjumlah 5 orang untuk membantu penanganan
masa darurat dan menginventarisasi bangunan bangunan prasarana sumber
daya air yang rusak.
• DINAS PERHUBUNGAN KOMUNIKASI INFORMASI DAN TELEMATIKA ACEH:
• Memberikan bantuan kemanusiaan dari keluarga besar DISHUBKOMINTEL ACEH berupa peralatan ibadah, peralatan mandi, kebutuhan balita dan sembako;
• Memberikan bantuan traffic count sebanyak 50 unit untuk pengaturan lalu lintas di lokasi posko / pengungsian;
• Pemasang radio base dengan menggunakan 1 unit mobil frekuensi radio;
• Memberikan penerangan lampu sorot pada malam hari di posko induk (PLN padam);
• Menyampaikan/ melaporkan perkembangan evakuasi dari lokasi bencana pada frekwensi HF 11.415 Mhz ke posko RAPI Nasional di Jakarta dan se-nusantara;membantu pemasangan dan setting repeater emergency di lokasi bencana. tepat nya di kantor Telkom merdu yg bekerja pada frekwensi 143.750Mhz - 1.500 Mhz
• Melakukan setting pada radio relawan /anggota RAPI untuk bekerja pada frekwensi radio yang sama di lokasi bencana;
• Melakukan koneksi gateway nasional dari lokasi bencana pada jalur RAPI yg sudah terkoneksi ke beberapa daerah melalui internet;
• Melakukan peliputan langsung dari lokasi bencana melalui frekuensi Radio RRI, Jati FM dan Romoh PMI.
• Pemasangan layar tancap di posko induk halaman kantor Bupati Pijay sebagai sarana hiburan bagi pengungsi/relawan serta pemutaran film mitigasi bencana;
• Menugaskan mobil penerangan untuk sosialisasi dan himbauan kepada masyarakat korban bencana untuk tetap tanang dan kembali ke rumah masing-masing.
DINAS SOSIAL ACEH
•
Mengerahkan tim Tagana 150 orang;
•
Layanan Dukungan Psikososial (35 orang pusat, 25 orang provinsi);
•
TKSK sebanyak 18 orang;
•
Memberikan bantuan logistik sejumlah 6,5 M dan telah disalurkan.
•
Mendirikan Posko
•
Mendirikan Dapur Umum Lapangan 6 unit.
•
Total layanan pengungsi 6.400 jiwa.
•
Menyalurkan:
•
Santunan ahli waris 96 org, 1.440.000.000
•
Santunan luka berat 165 org, 825.000.000
•
Lauk pauk lokal 1 paket 200.000.000
•
Santunan untuk korban Luka Berat
DINAS PENDIDIKAN ACEH
•
Dinas Pendidikan Aceh melakukan pendataan sekolah rusak.
•
Mendirikan 61 tenda untuk proses belajar mengajar di Kab. Pidie Jaya per tanggal 18
Desember 2016.
SATPOL PP ACEH
•
Satpol PP mengerahkan 100 personil untuk melakukan pembersihan di lokasi gempa.
•
PEMERINTAH DAERAH PIDIE JAYA
•
Menyiagakan tiga Gudang logistik, Bulog, dan 2 ruko miliki
Pemda Pidie Jaya.
•
Jumlah bantuan dari 91 donatur sebesar
Rp.6.420.855.999,-(update 20 Desember 2016) yang di kirim ke Rekening Pemkab
Pidie Jaya.
•
Dinas PU Pidie Jaya melakukan (1) assessment kerusakan
infrastruktur dan (2) pengerahan peralatan berat dan operator,
berupa eskavator (5) dan becoloader (1).
•
Aktif melakukan pelayanan di Posko Utama Tanggap Darurat
Bencana Gempa Aceh.
Kementerian/Lembaga
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)
• Hingga 10 Desember 2016, BNPB telah mengirimkan bantuan logistik berupa genset besar dan kecil, velbed, makanan siap saji, lauk pauk, makanan tambahan gizi, peralatan dapur, selimut, tikar, tenda gulung, kantong mayat, dan peralatan CBT. Logistik tersebut telah diserahterimakan ke Posko Utama di Gudang Bulog dan BPBD Pidie Jaya pada hari ini (11/12).
• Pemberian dana siap pakai (DSP) sejumlah Rp 500 juta untuk Pidie Jaya, Rp 250 juta Bireuen, dan Rp 250 juta Pidie.
• Pengerahan personel untuk penguatan Posko Utama di Pidie Jaya.
• Uang lauk pauk Rp 10.000/jiwa/hari selama 7 hari bagi pengungsi sejumlah 85.133 jiwa sehingga jumlah bantuan Rp 6 milyar.
• Bantuan cash for work bagi masyarakat yang rumahnya rusak sejumlah 11.267 unit untuk membersihkan lingkungannya sebesar Rp 50.000,-/rumah/hari selama 7 hari sehingga jumlah bantuan yang dibutuhkan total sebesar Rp. 4 milyar.
• Bantuan stimulus pembangunan masyarakat pembangunan rumah.
• Bantuan rehabilitasi 13 Gedung SD di Pidie Jaya sebesar Rp. 3.6 Milyar, rehabilitasi 13 gedung SMP sebesar Rp. 2.65 Milyar, Rehabilitasi 5 gedung SMA di Kab. Pidie Jaya, 6 gedung SMA di Kab. Bireuen, dan 2 gedung SMA di Kab. Pidie sebesar 2,5 Milyar. Rehabilitasi 4 gedung SMK di Kab. Pidie Jaya dan 2 gedung SMK di Kab. Pidie sebesar 1,65 Milyar.
• Pelaksanaan pengelolaan rehabilitasi tersebut dilakukan secara swakelola, dan seluruh biaya untuk pembangunan sekolah darurat tersebut dibenbankan kepada BNPB
• Menyalurkan 15 unit tenda untuk sekolah darurat, hingga tanggal 19 Desember 2016 telah terpasang 7 unit tenda.
Kementerian Sosial
•
Penyaluran santunan bagi korban meninggal Rp 15 juta per jiwa kepada ahli waris.
Hingga per tanggal 16 Desember 2016, dana bantuan stimulan telah dibayarkan
kepada 2 ahli waris.
•
Pemberian Bansos Kementerian Sosial Republik Indonesia dan Dinas Sosial Aceh
dengan
•
total sebesar Rp. 6.530.007.276,-
•
Santunan kematian Rp 15 juta/korban. Dari 102 orang meninggal dunia sudah
diserahkan santunan untuk 96 orang, sedangkan sisanya 6 jiwa akan diserahkan oleh
Menteri Sosial RI.
•
Santunan korban luka berat maksimum Rp 5 juta/korban; 166 orang luka berat telah
diberikan 163 orang, sedangkan sisanya 3 orang diserahkan kemudian.
•
Menyalurkan bantuan logistik pada tanggal 17 Desember 2016.
Kementerian Kesehatan
•
Kementerian kesehatan melalui Dinas Kesehatan Kab. Pidie Jaya telah
mendistribusikan bantuan berupa PMT-AS (Pemberian Makanan Tambahan Anak
Sekolah) sebanyak 6 Ton yang langsung di distribusikan ke Puskesmas.
•
Melakukan imunisasi campak yang sudah mencapai 2.340 dari 5.500 sasaran anak
(42,5 %)
•
Penyemprotan lalat masih terus dilakukan di posko pengungsian.
TNI
• Pengerahan alat berat untuk pembersihan puing reruntuhan, berupa buldoser dan truk
• Menyediakan RS lapangan dan tim medis yang beroperasi di Pidie Jaya
• Pembersihan puing reruntuhan bangunan
• Pengerahan berjumlah 2.083 personel
POLRI
• Pengerahan berjumlah 7.020 personel.
BASARNAS
• Melakukan siaga darurat, perbantuan medis dan logistik yang melibatkan tim SAR Gabungan di 3 lokasi (Meureudu, Ulee Glee dan Tringgadeng). Basarnas mengerahkan 140 personel.
• Melaksanakan pembersihan rumah masyarakat di Kec. Trienggadeng dan Kec. Pangwa dengan jumlah 47 personil pada tanggal 17 Desember 2016.
• Melakukan perawatan dan pengobatan di pengungsian warga di Desa Lancang Paru Kec. Bandar baru pada tanggal 18 Desember 2016.
• Melaksanakan pembersihan puing-puing rumah di Desa Prade Kec. Pante Raja dengan jumlah 23 personil pada tanggal 18 Desember 2016.
• Melaksanakan pembersihan puing-puing meunasah di Desa Umbue Kec. Trienggadeng dengan jumlah 18 personil pada tanggal 18 Desember 2016.
• Melaksanakan pembersihan puing-puing rumah masyarakat di Kec. Trienggadeng dan Kec. Pangwa dengan jumlah personil 47 orang pada tanggal 19 Desember 2016. Selain itu juga melakukan
pembersihan di Desa Panton Raya Kec. Trienggadeng dan Gp. Meue.
• Memberikan bantuan an. Basarnas & Petrosea berupa perlengkapan ibadah untuk korban gempa.
BADAN INFORMASI GEOSPASIAL
•
Melakukan pemetaan citra terdampak gempa di Kec. Panteraja Kab.
Pidie Jaya.
Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM)
•
Terdapat 12 organisasi di BKO ESDM yang telah melakukan scanning
life detector pencarian dan evakuasi korban tmt. 9 Desember 2016
•
Bantuan logistik untuk pengungsi.
•
Identifikasi tempat rawan bencana.
•
Melakukan pengeboran air tanah ke 13 desa di Pidie Jaya
Kluster Nasional
•
Lembaga/organisasi kemanusiaan telah melakukan rapat koordinasi di
bawah koordinasi Kluster Nasional Penanganan Pengungsi dengan
leading sector
Kementerian Sosial. Kluster ini melakukan pertemuan
rutin dua hari sekali dan akan meng
update
kegiatan dalam matriks.
Bantuan Internasional
•
Pemerintah Indonesia menerima bantuan dari ASEAN Coordinating Centre for
Humanitarian Assistance.
•
Pengerahan 3 personel assessment ASEAN ERAT di wilayah Bireuen dan 1
personel untuk persiapan kedatangan logistic bantuan tambahan di Bandara
Banda Aceh.
•
AHA Center melakukan unloading barang kedua berupa peralatan dapur,
tenda keluarga,
hygiene kit, family kit
dan
shelter repair kit
ke gudang Bulog di
Pidie Jaya. Selain itu, melakukan serah terima barang ke BNPB.
•
5 (lima) personil Tim ASEAN ERAT melakukan assesment validasi rumah rusak
di Kec. Bandar Baru dan Kec. Trienggadeng.
Organisasi Non Pemerintah
Bentuk Organisasi Klaster Penanggulangan
Bencana dalam Penanganan Darurat
Gempa Bumi Pidie Jaya
USULAN PENETAPAN STATUS/ TINGKAT BENCANA
MENETAPKAN
PENETAPAN STATUS/TINGKAT BENCANA
Bupati/Walikota
Menunjuk Pejabat menunjuk
Komandan Penanganan Darurat Bencana
KEPALA BNPB/BPBD Sesuai kewenangannya Gubernur
Presiden RI
STATUS/TINGKAT BENCANA
Skala Kabupaten/KotaSkala Provinsi Skala Nasional
KEPALA BNPB/BPBD
PEMBENTUKAN KOMANDO
TANGGAP DARURAT BENCANA
Sesuai status/tingkatan bencana dan
kewenangannya
Mengeluarkan SK Pembentukan Komando Tanggap Darurat
Bencana
Mobilisasi Sumberdaya manusia, Peralatan, logistik, dan dana Dari instansi/lembaga terkait Dan/atau masyarakat
Meresmikan Pembentukan Komando Tanggap Darurat Bencana
TANGGAP DARURAT
Kegiatan :
Pengkajian cepat
Aktivasi sistem komando penanganan darurat
Penyelamatan dan evakuasi korban
Evakuasi masyarakat terancam
Pemenuhan kebutuhan dasar (air bersih, sanitasi, pangan,
sandang, pelayanan kesehatan, pelayanan psikososial dan
tempat hunian)
Perlindungan terhadap kelompok rentan (bayi, balita,
anak-anak, ibu hamil, ibu menyusui, lansia dan penyandang cacat)
Perbaikan fungsi prasarana dan sarana vital
STRUKTUR ORGANISASI POSKO PDB
KOMANDAN WAKIL KOMANDAN
SEKRETARIAT BAGIAN DATA, INFORMASI
DAN HUMAS
PERWAKILAN INSTANSI/LEMBAGA
TERKAIT BAGIAN
KESEHATAN DAN KEAMANAN INTERNAL
BIDANG HUNIAN, SANDANG,
PANGAN, DAN PEMULIHAN DINI PEREKONOMIAN BIDANG
LOGISTIK DAN PERALATAN
BIDANG AIR BERSIH, SANITASI,
PELAYANAN KESEHATAN, PERLINDUNGAN DAN
PENDIDIKAN
BIDANG PEMULIHAN PRASARANA DAN
SARANA BIDANG
PENYELAMATAN DAN EVAKUASI
SUB BAGIAN ADMINISTRASI DAN RELAWAN
SUB BAGIAN KEUANGAN
SUB BAGIAN PENGELOLAAN DATA, INFORMASI DAN KOMUNIKASI SUB BAGIAN PELAYANAN KESEHATAN
INTERNAL SUB BAGIAN KEAMANAN INTERNAL
SEKSI PENCARIAN DAN
PERTOLONGAN PERALATAN DAN
TRANSPORTASI
SEKSI AIR BERSIH DAN
SANITASI PRASARANA DAN
SARANA SANDANG DAN
mengaktifkan Pos Komando Tanggap Darurat Bencana Gempabumi Aceh dengan struktur berdasarkan SK Gubernur Aceh Nomor 360/PER/2016 Tentang Pembentukan Tim Komando Tanggap Darurat Bencana Gempa Bumi di Kabupaten Pidie Jaya, Bireuen, dan Pidie, Provinsi.
PENANGANAN
DARURAT
BENCANA GEMPA BUMI
Rabu, 7 Desember 2016
KORBAN JIWA
GEMPA BUMI 6.4 SR
–
PIDIE JAYA, PIDIE, & BIREUEN
BIREUEN
13 257
PIDIE
5 jiwa
Berat
Ringan
PIDIE JAYA
96 jiwa
BIREUEN
2 jiwa
PIDIE JAYA
170 462
PIDIE
3 70
103 jiwa
PENGUNGSI
Bireuen
1.716 jiwa
Di 4 titik pengungsian
(kemudian mengungsi
ke rumah kerabat)
Pidie Jaya
Pidie
4.295 jiwa
Di 6 titik pengungsian
(kemudian mengungsi ke rumah kerabat)
85.256 jiwa
Di 134 titik pengungsian
GEMPA BUMI 6.4 SR
–
PIDIE JAYA, PIDIE, & BIREUEN
KERUSAKAN
Bireuen
6 mesjid, 6 meunasah, dll
Pidie Jaya
Pidie
18 mesjid, 26 meunasah, dll
47 mesjid, 92 meunasah,
RSUD, 9 puskesmas,
75 puskesdes, 17 pustu,
444 sarana perdagangan,
88 sekolah, dll
GEMPA BUMI 6.4 SR
–
PIDIE JAYA, PIDIE, & BIREUEN
No Sektor Pemukiman Data Kerusakan Total
Berat Sedang Ringan
1 Kabupaten Pidie Jaya 2.202 4.542 10.929 17.673
2 Kabupaten Pidie 45 242 2.038 2.325
BANTUAN TENDA
GEMPA BUMI 6.4 SR
–
PIDIE JAYA, PIDIE, & BIREUEN
4.000 unit - BNPB
7 unit
–
BNPB
8 unit
–
BPBA
200 unit
–
BNPB
102 unit
–
Kemensos
200 unit
–
ASEAN
400 unit
–
JICA
UPAYA YANG TELAH DILAKUKAN
GEMPA BUMI 6.4 SR
–
PIDIE JAYA, PIDIE, & BIREUEN
•
Pernyataan Status Tanggap Darurat Gempa Bumi oleh
Gubernur Aceh selama 14 hari (7
–
20 Desember 2016)
•
Pengaktifan Posko Utama Tanggap Darurat di Pidie
Jaya dan Posko Tanggap Darurat di Pidie dan Bireuen
•
Pendampingan penanganan tanggap darurat oleh
BPBA dan BNPB
•
Penanganan korban dan pengungsi termasuk PPE,
TINDAK LANJUT ARAHAN PRESIDEN
GEMPA BUMI 6.4 SR
–
PIDIE JAYA, PIDIE, & BIREUEN
•
Perawatan korban luka-luka dan pelayanan kesehatan masih
dilakukan oleh Klaster Kesehatan dan TNI baik di sarana
kesehatan yang masih berfungsi maupun 5 RS Lapangan
•
Santunan duka cita @15 juta/jiwa untuk 96 korban meninggal
dunia sudah disalurkan, alokasi untuk 6 jiwa masih menuggu
hasil identifikasi korban
•
Santunan untuk korban luka berat @5 juta/jiwa sudah
diberikan kepada 170 korban
•
Pendataan jumlah pengungsi, rumah rusak dan fasilitas
GEMPA BUMI 6.4 SR
–
PIDIE JAYA, PIDIE, & BIREUEN
•
Cash for work Rp. 50.000,-/KK/hari (7 hari)
•
ULP Rp. 10.000,-/org/hari (7 hari)
•
Stimulan perbaikan/pembangunan rumah
sebesar Rp. 40 juta untuk rumah rusak
berat dan Rp. 20 juta untuk rumah rusak
ringan
PERMASALAHAN YANG DIJUMPAI
DALAM KOORDINASI KLASTER
Pd situasi darurat sering terjadi
kesimpangsiuran informasi
mempersulit penanganan
Pelaksanaan penanganan terkesan
lambat, kurang merata dan sulit
terpantau
Kurangnya koordinasi antar instansi
terkait dlm kegiatan penanganan
Perlu institusi yg menjadi pusat
komando penanganan tanggap
darurat
Sarana dan infrastruktur lumpuh
Data Pengungsi belum di pilah
Kegiatan dalam
Dokumentasi Foto
PENANGANAN
DARURATBENCANA
GEMPA BUMI
Rabu, 7 Desember 2016
49