• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENGHADAPI ANCAMAN BENCANA GEMPABUMI DAN TSUNAMI DI KOTA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "MENGHADAPI ANCAMAN BENCANA GEMPABUMI DAN TSUNAMI DI KOTA "

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

FINALISASI

RENCANA KONTINGENSI

MENGHADAPI ANCAMAN BENCANA GEMPABUMI DAN TSUNAMI DI KOTA

MATARAM, NTB

Mataram, 5 Desember 2019

(2)

BAB I SITUASI

Karakteristik Ancaman

• Kota Mataram terletak di utara pertemuan lempeng tektonik IndoAustralia dan Eurasia di Samudera

Hindia yg mengakibatkan rentan terhadap gempa.

• Terdapat beberapa

patahan lokal yang aktif di sekitar Pulau Lombok

seperti Sesar Naik Busur Belakang Flores, Sesar

Geser Selat Lombok, serta Sesar Geser Selat Alas

• Jika aktivitas gempa terjadi di laut dg magnitude > 7 dapat berpotensi

menyebabkan tsunami

(3)

Skenario Kejadian

Gempabumi dan Tsunami

• Kejadian Gempabumi akibat Megathrust Sumba

• Sumber gempa: 10,74 LS dan 116,28 BT

• Kedalaman: 30 km

• Magnitude: 8,5

• Intensitas : V-VI MMI

• Durasi goncangan > 20 Detik”

• Gempa susulan 5-10 kali dalam 24 jam.

• Gempa memicu terjadinya tsunami yang datang pada menit ke 35 setelah

gempabumi

• Tsunami tertinggi 12 meter di bibir pantai sejauh …. Km

mengenai Kecamatan Ampenan dan Sekarbela

(4)

Asumsi Dampak Kependudukan Akibat Bencana Gempabumi dan Tsunami

N o

Kecamatan Jumlah Penduduk

1 Ampenan 62.595 Orang

2 Sekarbela 47.202 Orang 3 Selaparang 15.005 Orang

4 Mataram 17.098 Orang

5 Sandubaya 7.455 Orang 6 Cakranegara 6.740 Orang Total 156.094 Orang

Jumlah Penduduk Terdampak bencana gempabumi dan tsunami 156.094 orang, dengan rincian sebagai berikut :

Kecamatan Ampenan dan Sekarbela terdampak terbanyak karena selain terdampak gempabumi juga terdampak tsunami.

Dari 156.094 masyarakat terdampak, diasumsikan 2% meninggal di Kecamatan Ampenan dan Sekarbela serta 1% meninggal di

kecamatan lainnya sehingga jumlah total korban 2.801 jiwa.

(5)

Asumsi Dampak Fisik & Ekonomi akibat

Bencana Gempabumi dan Tsunami

DAMPAK FISIK

• Terminal : 1 (rusak berat)

• Pasar : 6 (rusak berat)

• Kantor : 117

• Jembatan Terdampak : 5 units

• Jalan : Sepanjang 100 km

• Tempat Ibadah rusak

• Fasilitas pendidikan rusak.

• Fasilitas kesehatan rusak.

• Fasilitas ekonomi rusak.

DAMPAK EKONOMI

• Meningkatnya pengangguran

• PAD menurun terutama dari sektor pariwisata

• Distribusi kebutuhan pokok terganggu

• Kerugian sektor usaha

• Terhentinya kegiatan UMKM

• Peningkatan pinjaman DAMPAK LINGKUNGAN

• Mata air di 18 titik terdampak

• Banyak tanggul yang rusak

• Kolam retensi rusak

• RTH di 14 titik terganggu

• PDAM dan sumur bor rusak di Selaparang dan Ampenan.

DAMPAK PEMERINTAHAN

• Terganggu +/- 14 hari

• Pelayanan aparat Desa/ Kec

• Pelayanan terkait pertanahan

• Pelayanan catatan sipil

• Pelayanan medis

• Kegiatan belajar mengajar

(6)

BAB II

TUGAS POKOK

Komando Penanganan Darurat Bencana Gempabumi dan Tsunami Kota Mataram, melaksanakan operasi Penanganan

dan Penanggulangan Bencana mulai hari “H”, jam “J”

selama 14 hari atau dapat diperpanjang sesuai dengan hasil kajian perkembangan situasi di lapangan serta

mengkoordinasikan penanganan seluruh korban

terdampak, distribusi logistik yang cepat dan tepat, untuk memulihkan aspek-aspek vital dengan memaksimalkan

sumber daya daerah dan untuk menjamin kestabilan

ekonomi selama masa tanggap darurat.

(7)

BAB III

PELAKSANAAN

1. Pada tahap tanggap darurat dilakukan hal-hal sebagai berikut:

a) Peringatan dini dan evakuasi, b) Pengkajian cepat

c) Penentuan dan pernyataan status darurat bencana

d) Menunjuk komandan posko

e) Membentuk struktur organisasi PDB

f) Pencarian dan Penyelamatan g) Pendataan korban dan

kerusakan

h) Pemberian bantuan dasar

i) Perlindungan kelompok rentan j) Memberikan layanan pengungsi k) Memberikan kemudahan akses

layanan kesehatan

l) Menyediakan tenda laktasi

2. Pada tahap Transisi darurat ke pemulihan, dilakukan hal-hal sbb:

a) Perbaikan prasarana dan sarana penting (listrik, air bersih, telekomunikasi dan ketersediaan BBM)

b) Perbaikan sarana dan prasarana umum (jalan, jembatan, pasar, rumah sakit dan tempat ibadah) c) Pemulihan ekonomi

masyarakat melalui

pendistribusian bantuan kebutuhan pokok

d) Pemulihan psikososial e) Pemulihan pendidikan

(8)

BAB III

STRUKTUR

ORGANISASI

(9)

BAB III FUNGSI

1) Komando, kendali, koordinasi, komunikasi, dan informasi Fungsinya: merencanakan, mengendalikan operasi terpadu yang

melibatkan multi pihak, serta memastikan adanya “kesatuan dan rantai komando” dan koordinasi yang efektif.

2) Perencanaan

Fungsinya: membuat perencanaan yang terpadu berdasarkan analisis data dan informasi sesuai prioritas agar tujuan operasi penanggulangan kedaruratan bencana.

3) Operasi

Fungsinya: memastikan operasi PDB yang terpadu untuk mencapai

tujuan / sasaran dengan strategi yang telah ditentukan dan melibatkan sumberdaya multi-pihak secara efektif dan efisien.

4) Logistik

Fungsinya: penyedia fasilitas, peralatan, sumberdaya, sarana,

transfortasi, komunikasi serta pelayanan medis yang diperlukan untuk menunjang kelancaran operasi PDB dan tersedia sesuai kebutuhan.

5) Administrasi dan Keuangan

Fungsinya: melakukan pencatatan administrasi, keuangan & logistik

serta mendukung seluruh operasi penanganan darurat bencana berjalan sesuai rencana dengan transparan dan akuntabel

(10)

BAB III

CONTOH TUGAS-TUGAS

1) Bidang Komando, Kendali, Koordinasi dan komunikasi

Melaksanakan briefing dan memberi intruksi kepada

seluruh anggota Organisasi Penanganan Darurat Bencana

Memberikan petunjuk dalam kegiatan

Mengevaluasi setiap pelaksanaan secara berkelanjutan

Membuat keputusan dan penugasan

Membuat skala prioritas dalam situasi tanggap darurat

10) Pencarian dan Penyelamatan (Manusia dan Ternak)

Mencari dan mengevakuasi korban manusia dan ternak

Pembagian tim lokasi pencarian dan evakuasi korban

Melengkapi tim dengan peralatan, tandu, kantong mayat

Mengevakuasi mayat ke tim DVI

Luka berat dan sedang dibawa ke rumah sakit terdekat

Mengubur ternak yang mati, yang masih hidup ke penampungan

Mendata dan mengidentifikasi korban yang selamat

(11)

BAB IV

ADMINISTRASI dan LOGISTIK

4.1 Administrasi

Pendanaan awal kejadian bencana menggunakan dana dari setiap OPD

Setelah ditetapkan status bencana menggunakan APBD Kota Mataram (dana BTT: Bantuan Tidak Terduga)

Kebutuhan yang tidak dapat dipenuhi oleh Pemerintah Kota Mataram maka dapat meminta dukungan dari provinsi (BTT Provinsi) ataupun pusat (DSP BNPB)

4.2 Logistik

Pada awal kejadian bencana, sumber daya lokal (SDM, peralatan, transportasi, pangan, dll) dioptimalkan, dari sektor pemerintah, dunia usaha, juga

masyarakat.

Jika SDA lokal tidak mencukupi maka Pemerintah Kota Mataram dapat

meminta bantuan kepada Pemerintah Provinsi. Dalam hal Pemerintah Provinsi NTB memiliki keterbatasan membantu maka Pemprov akan menginstruksikan Pemerintah Kabupaten/Kota di bawahnya untuk membantu PDB di Kota

Mataram

Jika Provinsi NTB dan Kabupaten/ Kota di bawahnya terbatas dalam membantu PDB Kota Mataram maka dapat meminta bantuan ke Pemerintah Pusat melalui BPBD Kota Mataram kepada BNPB terkait pemenuhan sumber daya, fasilitas, logistic, peralatan, serta hal lain yang dibutuhkan.

(12)

BAB V

KOMANDO, KENDALI & KOORDINASI

Komando

Komando operasi berada di Komando Penanganan Darurat Bencana Kota Mataram

Kendali

Kendali operasi selama operasi berada pada Komandan Penanganan Darurat Bencana Kota Mataram

Pos Komando

Kedudukan POSKO selama operasi berada di Kantor Walikota

Kota Mataram

(13)

BAB V

KOMUNIKASI

a)Frekuensi Radio HF/SSB

Frekuensi Radio HF yang dialokasikan kementerian Komunikasi dan Informatika untuk BNPB adalah 11.473.5 MHz.

Penggunaan frekuensi diperuntukan BNPB dan BPBD

b)Frekuensi Radio VHF

Frekuensi Radio VHF yang dialokasikan kementerian

Komunikasi dan Informatika untuk BNPB adalah 171.300 MHz, dengan frekuensi repeater 170.300 MHz untuk RX san 165.300 MHz untuk TX dengan Tone TX 123. Penggunaan frekuensi

diperuntukan BNPB dan BPBD.

Telepon: 0370 6172447

Email: bpbdmataramkota@gmail.com

(14)

LAMPIRAN-LAMPIRAN

• Lampiran-A: Struktur Organisasi

• Lampiran-B: Susunan Tugas

• Lampiran-C: Jaring Komunikasi

• Lampiran-D: Estimasi Ketersediaan dan Kebutuhan Sumberdaya

• Lampiran-E: Peta-Peta

• Lampiran-F: SOP (Atau Protap)

• Lampiran-G: Lembar Komitmen

• Lampiran-H: Berita Acara Penyusunan Rencana

Kontingensi

(15)

Lampiran-D:

Estimasi Ketersedian Sumberdaya

Terlampir

mulai halaman 30 hingga 46

(16)

Lampiran-E: Peta- Peta

1. E1 Peta Ancaman Tsunami Kota Mataram

2. E2 Peta Inundasi Kota Mataram Akibat Skenario Kejadian (BMKG, 2019)

3. E3 Peta Sebaran Titik Kumpul TES dan TEA

4. E4 Peta Fasilitas Pendidikan Kota Mataram

5. E5 Peta Fasilitas Kesehatan Kota

Mataram

(17)

E1. Peta Ancaman Tsunami Kota Mataram

(18)

E 2. Peta Inundasi Kota Mataram Akibat SkenarioKejadian (BMKG, 2019)

(19)

E3. Peta Sebaran Titik Kumpul, TES, TEA

(20)

E4. Peta Sebaran Fasilitas Pendidikan

(21)

E5. Peta Sebaran Fasilitas Kesehatan

(22)

Lampiran-F: SOP - SOP

F1. SOP Peringatan Dini

(23)

Lampiran-H:

Berita Acara Penyusunan Rencana

Kontingensi

(24)

TERIMAKASIH

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) tingkat ancaman bencana gempabumi yang terjadi di Desa Muruh Kecamatan Gantiwarno Kabupaten Klaten, (2) kesiapsiagaan

Tingkat Ancaman Bencana Gempabumi di Desa Muruh Kecamatan Gantiwarno Kabupaten Klaten termasuk dalam Tinggi hal ini diperoleh dari hasil perpaduan indeks ancaman

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa : (1) tingkat kesiapsiagaan siswa dalam menghadapi bencana gempabumi siswa dalam kategori kurang siap, dengan

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi tingkat kesiapsiagaan kesiapsiagaan siswa dalam menghadapi bencana gempabumi di SMP N 1 Gantiwarno Kecamatan Gantiwarno

Kesiapan Kelompok Siaga Bencana SMA di Wilayah Zona Merah di Kota Padang dalam Menghadapi Bencana Gempa dan Tsunami tidak mampu menentukan sikap dalam menghadapi

Konsep Sistem Komando Penanganan Darurat Bencana (SKPDB) adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan dengan segera pada saat kejadian bencana untuk menangani dampak buruk

Jika terjadi gempabumi dengan magnitudo yang sangat besar terjadi di Zona Megathrust Sulawesi Utara yang berpotensi terjadinya tsunami, maka perlu dibuat estimasi ancaman

Akibat dari adanya bencana gempa bumi dan tsunami, ada masyarakat yang mampu untuk menyelamatkan diri, namun apabila intensitasnya besar maka akan banyak terdapat