• Tidak ada hasil yang ditemukan

Press Release RUPST 26 Juni 2015 FINAL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Press Release RUPST 26 Juni 2015 FINAL"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

1/2

Berita Pers

Hasil RUPS Tahunan KSEI 2015:

Komisaris Baru KSEI Siap Lanjutkan Pengembangan Perusahaan

Jakarta, 26 Juni 2015 - Hari ini, PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) menyelenggarakan

Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan 2015 di Grand Ballroom, The Dharmawangsa,

Jakarta. Dalam RUPS Tahunan tersebut, para Pemegang Saham yang hadir telah mengambil beberapa keputusan strategis, salah satunya pemilihan Dewan Komisaris Baru KSEI untuk masa bakti 2015 - 2018.

Rapat dipimpin oleh Erry Firmansyah selaku Komisaris Utama Perseroan, dengan didampingi Rudi Tandjung dan Wiwit Gusnawan selaku Komisaris KSEI serta Margeret M. Tang (Direktur Utama) dan Syafruddin (Direktur). RUPS Tahunan tersebut dihadiri oleh 5.685 (lima ribu enam ratus delapan puluh lima) saham yang memiliki hak suara atau 95,71% dari total pemegang saham perseroan yang memiliki hak suara.

Berdasarkan hasil keputusan RUPS Tahunan, Wahyu Hidayat menjabat sebagai Komisaris Utama KSEI untuk periode 2015 - 2018 menggantikan Erry Firmansyah. Sementara, jabatan Komisaris diduduki oleh Ananta Wiyogo dan Heri Sunaryadi, menggantikan Rudy Tandjung dan Wiwit Gusnawan. Wahyu Hidayat sebelumnya pernah menjabat sebagai Sekretaris Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) dan Wakil Kepala PPATK. Ananta Wiyogo saat ini menjabat sebagai Direktur Utama BNI Sekuritas dan Heri Sunaryadi menjabat sebagai Direktur Keuangan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk, keduanya pernah menjabat sebagai Direktur Utama KSEI.

Dewan Komisaris terpilih siap mendukung rangkaian pengembangan infrastruktur pasar modal

yang selama ini telah dijalankan KSEI, yaitu tiga rencana strategis: pengembangan C-BEST

Next-G, Sistem Pengelolaan Investasi Terpadu dan AKSes Financial Hub. Kerjasama dan sinergi dengan SRO lain juga diperlukan untuk kelancaran program kerja KSEI, demi kemajuan pasar modal Indonesia. Beberapa waktu sebelumnya, KSEI telah berhasil melakukan penerapan penyelesaian dana atas transaksi di pasar modal menggunakan sistem BI-RTGS dan dalam waktu dekat, KSEI akan memperbaharui kerja sama dengan Bank Pembayaran dan Bank Administrator Rekening Dana Nasabah (RDN).

Dalam agenda terakhir, disampaikan informasi mengenai pengunduran diri Sulistyo Budi sebagai Direktur KSEI karena beliau terpilih sebagai Direktur Teknologi dan Manajemen Risiko BEI periode 2015 - 2018 per tanggal 25 Juni 2015.

Agenda lainnya yang dibahas adalah:

1. Persetujuan atas Laporan Tahunan Perseroan dan Pengesahan Laporan Keuangan Perseroan

Tahun 2014 serta Persetujuan Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris Perseroan untuk Tahun Buku 2014.

2. Pengangkatan 5 (lima) Wakil Pemegang Saham sebagai Anggota Komite Anggaran Perseroan

Tahun Buku 2016.

3. Penunjukan Kantor Akuntan Publik untuk mengaudit buku Perseroan untuk tahun buku 2015.

(2)

2/2

Informasi lebih lanjut, silahkan menghubungi:

Adisty Widyasari

Unit Komunikasi Perusahaan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia

Referensi

Dokumen terkait

Pada Acara ini akan diusulkan kepada RUPS Tahunan untuk melimpahkan kewenangan kepada Dewan Komisaris Perseroan untuk menunjuk Kantor Akuntan Publik yang terdaftar

"Seperti diketahui, tahun ini inisiatif pengembangan infrastruktur pasar modal Indonesia yang banyak dikembangkan KSEI butuh koordinasi yang baik dari ketiga

Sebelum penerapan ini, penyelesaian transaksi dana di pasar modal Indonesia oleh Pemegang Rekening KSEI (Perusahaan Efek dan Bank Kustodian) dilakukan menggunakan Bank Pembayaran

Sementara itu, beberapa pengembangan lainnya juga tengah dilaksanakan KSEI dan akan disosialisasikan kepada pemakai jasa sejalan dengan finalisasi ketentuan terkait yang

Menyetujui untuk menegaskan kembali pemberian wewenang dan kuasa kepada Direksi Perseroan dengan persetujuan Dewan Komisaris untuk melakukan segala tindakan yang

Dalam RUPS Tahunan tersebut, Direksi Elnusa memaparkan total pendapatan usaha konsolidasi pada tahun 2011 yang tercatat sebesar Rp 4,71 Triliun atau mengalami peningkatan